starter motor slip-ring.docx

14
MAKALAH DESAIN INSTALASI II “Starter Motor Induksi Motor Lilit (Slip-ring)” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Instalasi Dosen Pembina: Bapak A. Manaf Oleh : Kelompok 2 Kelas : D3 teknik Listrik – 2D Deli khalifatur Qomariah 1431120120 Elsa Rizki Mas’unnah 1431120019 Fandy aditya Pradana 1431120004 Ghiffari Arfian 1431120041

Transcript of starter motor slip-ring.docx

Page 1: starter motor slip-ring.docx

MAKALAH DESAIN INSTALASI II

“Starter Motor Induksi Motor Lilit (Slip-ring)”

Disusun UntukMemenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Instalasi

Dosen Pembina: Bapak A. Manaf

Oleh :Kelompok 2

Kelas : D3 teknik Listrik – 2DDeli khalifatur Qomariah 1431120120Elsa Rizki Mas’unnah 1431120019Fandy aditya Pradana 1431120004Ghiffari Arfian 1431120041

Jurusan Teknik ElektroProgram studi Teknik Listrik

POLITEKNIK NEGERI MALANGKata Pengantar

Page 2: starter motor slip-ring.docx

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Desain Instalasi II ini dengan

sebaik-baiknya.

Makalah ini disusun untuk menambah wawasan ilmu tentang Stater Motor Induksi

Rotor Lilit (Slip-ring). Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.

Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini

dapat terselesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen Pengajar A. Manaf.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Mohon maaf atas kekurangan yang ada. Terima kasih.

Malang, 1 Oktober 2015

Penyusun

1 | D e s a i n I n s t a l a s i I I

Page 3: starter motor slip-ring.docx

DAFTAR ISI

Bab I Dasar Teori......................................................................................................... 3

1.1 Dasar Teori.................................................................................................... 31.2 Konstruksi...................................................................................................... 31.3 Karakteristik motor induksi rotor lilit............................................................ 51.4 Keuntungan dan kerugian.............................................................................. 6

Bab II Diagram Sirkit................................................................................................... 7

2.1 Diagram sirkit................................................................................................ 7

Bab III Langkah Kerja.................................................................................................. 8

3.1 Komponen yang dibutuhkan......................................................................... 8 3.2 Langkah Kerja.............................................................................................. 8

Bab IV Penurup............................................................................................................ 9

2 | D e s a i n I n s t a l a s i I I

Page 4: starter motor slip-ring.docx

BAB I DASAR TEORI

1.1 Dasar Teori

Motor induksi rotor lilit ( slip-ring ) merupakan motor yang pengaturan putarannya

dapat melalui rotor dengan menggunakan resistansi lua melalui media cincin geser.

Motor induksi jenis motor lilit mempunyai rotor dengan belitan (kumparan) tiga

fase dihubungkan bintang (Y) dan masing-masing fase ujung terbuka dikeluarkan ke

cincin slip yang terpasang pada poros rotor. Lilitan rotor tidak dihubungkan ke pencatu,

tetapi dihubungkan ke resistansi kendali variabel luar melalui cincin slip dan sikat-sikat.

Resistansi luar yang dapat diatur ini, selain menghasilkan torsi strart yang besar,

resistansi luar diperlukan untuk membatasi arus start yang besar pada saat start.

Disamping itu dengan mengubah-ubah resistansi luar, kecepatan motor dapat diatur.

Cincin slip-ring dihubung-pendekkan ketika motor mencapai kecepatan penuh.

Starter motor slip-ring terdiri dari kontaktor utama (main contactor) yang

menghubungkan sirkit primer (belitan stator) dengan line dan satu atau lebih kontaktor

percepatan bertahap (step contactor) untuk memindahkan resistansi keluar dari sirkit

rotor secara berangsur-angsur.

1.2 Konstruksi

a. Stator

Konstruksi stator antara motor induksi rotor lilit dan

rotor sangkar sama saja.Perbedaan utama dalam motor

induksi slip ring adalah konstruksi rotor dan

penggunaan. Beberapa perubahan distato rmungkin

ditemui ketika motor slipring digunakan dalam sistem

cascade.

b. Rotor

Slip cincin motor induksi biasanya memiliki "Phase-Wound" rotor. Jenis rotor

dilengkapi dengan 3-fase, lapisan ganda, berliku didistribusika terdiri dari

kumparan yang digunakan dalam alternator. Rotor intiter diri dari laminasi baja

yang memiliki slot untuk mengakomodasi membentuk gulungan fase3-tunggal.

Gulungan tersebut ditempatkan 120 derajat elektrik terpisah.

3 | D e s a i n I n s t a l a s i I I

Page 5: starter motor slip-ring.docx

Gb. Rotor pada motor induksi slip-ring

Ciri khas motor slip-ring :

Adanya lilitan pada rotor yang dilengkapi dengan cincin geser dan dihubungkan

dengan brush keterminal.Pada terminal box memiliki 9 terminal yang dimana 6

terminal terhubung dengan ujung-ujung lilitan pada statornya, sedangkan 3 terminal

lainnya terhubung dengan lilitan pada rotornya melalui slip-ring.

Jika motor slip dimulai dengan semua cincin slip atau terminal rotor korsleting, seperti

motor induksi normal,maka menderita sangat tinggi arus rotor terkunci, mulai sampai

1400%, disertai dengan sangat rendah terkunci torsi rotor serendah 60% .Hal ini tidak

disarankan untuk mulai slip cincin motor induksi dengan terminal rotor korsleting.

1.3 Karakteristik motor induksi slip-ring

4 | D e s a i n I n s t a l a s i I I

Page 6: starter motor slip-ring.docx

Slip cincin motor induksi memiliki dua bagian yang terpisah dan berbeda, satu adalah

stator dan lainnya adalah rotor. Rangkaian stator di nilai sama dalam motor sangkar tupai,

tetapi rotor berperingkat tegangan bingkai atau hubungan pendek arus. Tegangan open

sirkuit ketika rotor tidak berputar dan memberikan ukuran rasio belitan antara statordan

rotor. Arus sirkuit pendek adalah arus yang mengali rketika motor beroperasi pada

kecepatan penuh, dengan cincin slip korsleting dan beban penuh diterapkan pada poros

motor.

1.4 Keuntungan dan kerugian

Keuntungan Kerugian

Arus starting rendah Tahananluarberubah-ubah

Kontruksikurangkuatdibandingkan

rotor sangkar

Keuntungan utama dari slip cincin motor induksi :

Bahwa kecepata ndapat dikontrol dengan mudah. 

"Pull-out torque" dapat dicapaibahkan dari nol RPM.

Memiliki torsi awal yang tinggi bila dibandingkan dengan sangkar tupai motor

induksi. Sekitar 200-250% dari torsi beban penuhnya.

Sebuah sangkar tupai motor induksi membutuhkan 600% sampai 700% dari arus

beban penuh, tapi slip cincin motor induksi membutuhkan arus awal yang sangat

rendah sekitar 250% sampai 350% dari arus beban penuh.

5 | D e s a i n I n s t a l a s i I I

Page 7: starter motor slip-ring.docx

Data teknis motor rotor lilit dalam name plate menjelaskan informasi :

Tegangan stator 380 V Arus stator 0,75 A Daya input 368 W Faktor kerja 0,8 Putaran 2850 Rpm Ferkuensi 50 Hz Indek proteksi 44 Klas isolasi F

BAB II DIAGRAM SIRKIT

2.1 Diagram sirkit Daya 2.2 Sirkit Kendali

6 | D e s a i n I n s t a l a s i I I

Page 8: starter motor slip-ring.docx

BAB III LANGKAH KERJA

3.1 Komponen yang dibutuhkan

Magnetic Circuit Breaker 1 Buah

Thermal Overload Relay 1 Buah

7 | D e s a i n I n s t a l a s i I I

Page 9: starter motor slip-ring.docx

MCB 1 pole 1 Buah Kontaktor 3 Buah Block kontak bantu 2 NO,NC 1 Buah Kontaktor bantu (KAI) 1 Buah Timer On Delay 2 Buah Push Button 2 Buah Pilot Lamp 2 Buah Motor induksi Slipring 3-fase (MV 121)1 Buah Kabel penghubung Secukupnya

Gbr. Motor Induksi Slip Ring (MV 121)

3.2 Langkah Kerja

1. Saat S0 ditekan arus mengalir kekontaktor KM1, kontaktor KM1 bekerja mengakibatkan kontak utama pada jalur 2 menutup dan motor bekerja.

2. Kontak KM1 pada jalur 10 menutup mengunci self holder sehingga saat S0 dilepas kontak KM1 tetap bekerja.

3. Kontak KM1 pada jalur 12 menutup menyebabkan kontaktor time on delay KA1 yang disetting selama 5 detik bekerja.

4. Kontak KA1 pada jalur 11 menutup menyebabkan arus listrik mengalir ke kontak KM11 dan kontak KM11 bekerja.

5. Kontak KM11 pada jalur 12 menutup sehingga menyebabkan arus listrik menuju KA2 yang menyebabkan kontaktor time on delay bekerja yang telah disetting selama 5 detik.

6. Sehingga KA2 pada jalur 13 menutup menyebabkan arus listrik mengalir ke kontaktor KM2, kontaktor KM2 bekerja dan lampu H1 menyala.

8 | D e s a i n I n s t a l a s i I I

Page 10: starter motor slip-ring.docx

9 | D e s a i n I n s t a l a s i I I

Page 11: starter motor slip-ring.docx

PENUTUP

Simpulan

Pengasutan slipring termasuk pengasutan dengan menambahkan tahanan pada

rangkaian rotornya, hanya bisa dilakukan pada motor 3 phasa jenis rotor lilit. Dengan

mengatur besaran tahanan rotor, arus, dan torsi starting dapat diatur besarnya.Arus

starting pada jenis motor ini sangat besar,maka untuk mengurangi arus starting yang

besar diperlukan suatu tahanan.

Kecepatan rotor lilit dapat di ubah dengan menempatkan tahanan pada rangkaian

rotor melalui slipring maka akan mengurangi arus start dan menyediakan torsi start

yang tinggi.

10 | D e s a i n I n s t a l a s i I I

Page 12: starter motor slip-ring.docx

DAFTAR PUSTAKA

Manaf, Abdul. 2011. Desain Instalasi Listrik II, Malang.

Schneider,elektrik.Chapter Ac motors starting and protection system

www.startingofslipringinductionmotorexplanedineasymanner.com

www.slipringmotorfundamental.com

11 | D e s a i n I n s t a l a s i I I