Mudul Starter

29
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini membahas tentang system kelistrikan otomotif. Pembahasan pada modul ini meliputi system starter konvensional, komponen system starter, serta cara kerja motor starter. Pada modul ini dibahas pula trouble shooting dan cara mengatasi gangguan pada system starter konvensional. Setelah anda mempelajari modul ini diharapkan mampu mencapai kompetensi meliputi: 1. Menjelaskan prinsip kerja motor starter. 2. Menerangkan komponen motor starter. 3. Menjelaskan cara kerja motor starter. 4. Menjelaskan fungsi komponen motor starter. 5. Membongkar motor starter. 6. Merakit komponen motor starter. 7. Melakukan pengetesan motor starter. 8. Menjelaskan perbaikan motor starter. 9. Mampu mengidentifikasi gangguan motor starter. B. Prasarat Apabila anda mempelajari modul ini, maka penguasaan dan pemahaman materi yang ada , dapat anda kuasai apabila anda melakukan dan memperhatikan dengan seksama petunjuk-petunjuk yang ada secara berurutan. Kecermatan dan ketelitian anda dalam memahami petunjuk yang ada sangat membantu dalam penguasaan dan pemahaman terhadap meteri yang ada. Jika anda telah memahami materi yang ada pada modul ini dipersilahkan menyelesaikan soal-soal latihan dan lembar kerja siswa yang ada.dan dapat mengajukan uji kompetensi pada guru atau fasilitator. C. Petunjuk penggunaan modul Modul ini berisi tentang kegiatan-kegiatan pemelajaran pengetahuan materi pemasangan pengujian, dan perbaikan sistem 1

Transcript of Mudul Starter

Page 1: Mudul Starter

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Modul ini membahas tentang system kelistrikan otomotif. Pembahasan pada modul ini

meliputi system starter konvensional, komponen system starter, serta cara kerja motor starter. Pada

modul ini dibahas pula trouble shooting dan cara mengatasi gangguan pada system starter

konvensional. Setelah anda mempelajari modul ini diharapkan mampu mencapai kompetensi

meliputi:

1. Menjelaskan prinsip kerja motor starter.

2. Menerangkan komponen motor starter.

3. Menjelaskan cara kerja motor starter.

4. Menjelaskan fungsi komponen motor starter.

5. Membongkar motor starter.

6. Merakit komponen motor starter.

7. Melakukan pengetesan motor starter.

8. Menjelaskan perbaikan motor starter.

9. Mampu mengidentifikasi gangguan motor starter.

B. Prasarat

Apabila anda mempelajari modul ini, maka penguasaan dan pemahaman materi yang ada ,

dapat anda kuasai apabila anda melakukan dan memperhatikan dengan seksama petunjuk-petunjuk

yang ada secara berurutan.

Kecermatan dan ketelitian anda dalam memahami petunjuk yang ada sangat membantu dalam

penguasaan dan pemahaman terhadap meteri yang ada. Jika anda telah memahami materi yang ada

pada modul ini dipersilahkan menyelesaikan soal-soal latihan dan lembar kerja siswa yang ada.dan

dapat mengajukan uji kompetensi pada guru atau fasilitator.

C. Petunjuk penggunaan modul

Modul ini berisi tentang kegiatan-kegiatan pemelajaran pengetahuan materi pemasangan

pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring, lembar, tugas atau kerja, cek kemampuan

serta lembar evaluasi dengan penilaiannya.

1. Petujuk bagi siswa

Siswa diharapkan mampu berperan aktif dan berinteraktif dengan sumber belajar yang

digunakan oleh karena itu siswa harus mau melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh yaitu ;

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Membaca dengan seksama uraian materi pada setiap kegiatan belajar

3. Mencermati langkah – langkah kerja pada setiap kegiatan belajar dan apabila belum jelas

benar ditanyakan pada instruktur.

1

Page 2: Mudul Starter

4. Jangan menghubungkanalat atau bahan ke sumber tegangan secara langsung sebelum

disetujui oleh instruktur.

5. mengembalikan semua peralatan yang digunakan pada tempat yang sudah disediakan.

b. menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sistem modul maka beberapa

perangkat harus disapkan supaya kegiatan proses belajar mengajar berlangsung sesuai yang

diharapkan oleh guru dan siswa.

c. Hasil penilaian evaluasi.

Dari hasil instruktur / guru dalam kegiatan modul ini diharapkan siswa mampu dan mau

berusaha memperbarui/ memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang dilakukan.

2. Peran Guru

Guru sebagai fasilitator yang akan mengajarkan modul ini hendaknya mempersiapkan

diri sebaik-baiknya yaitu mencakup aspek strategi pemelajaran, penguasaan materi, pemilihan

metode dan alat bantu sebagai media pemelajaran. Di samping persiapan yang sudah dilakukan,

guru juga mempunyai peran sebagai berikut :

a. Membantu siswa dalam merencanakan kegiatan belajar

b. Membantu mempersiapkan kegiatan praktikum setelah

melaksanakan kegiatan belajar

c. Membantu siswa dalam mengkoordinasikan kegiatan belajar

kelompok jika diperlukan

d. Membimbing siswa dalam tugas /kerja dan eveluasi setelah

materi dijelaskan

e. Membantu siswa dalam memahami hasil eveluasi yang ditempuh dalam setiap kegiatan

belajar.

f. Membantu siswa supaya mampu mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan

dalam belajar

g. Membantu siswa dalam menentukan perbedaan jenis-jenis

penerapan dari hasil kegiatan belajar.

D. Perlengkapan Proses belajar mengajar

Dalam pelaksanaan sistem modul maka beberapa perangkat harus disiapkan supaya

menunjang terlaksananya sistem pemelajaran, baik itu dalam konteks pemelajaran teori maupun

praktik.

Adapun perangkat tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Perlengkapan ruang kelas Perlengkapan workshop bahan

1. Overhead proyektor / OHP

2. Papan tulis / White board

3. penghapus

4. Spidol

5. pensil

Alat-alat tangan / hand tools

Multitester

Kertas gambar A4

Engine stand/ mobil

Kabel tegangan tinggi

Kabel tegangan rendah

Bolam / lampu

Sakalar

2

Page 3: Mudul Starter

Sekering

Relay

E. Tujuan Akhir

Setelah siswa menyelesaiakn modul ini, diharapkan siswa dapat memasang, menguji,

dan memperbaiki sistem penerangan dan wiring sesuai dengan SOP yang berlaku pada akhir

kegiatan eveluasi

Sehingga setelah mempelajari modul ini dapat terampil dalam memasang, menguji dan

memperbaiki sistem starter.

F. Kompetensi

Unit Kompetensi : Pemasangan, pengujian dan perbaiakan sistem Starter

Kode : OPKR – 50 – 007 B

Sub Kompetensi : Memasang, menguji dan memperbaiaki sistem starter.

3

Page 4: Mudul Starter

BAB 2

PEMELAJARAN

A. Rencana Pemelajaran siswa

Kompetensi : Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem penerangan dan wiring

Sub Kompetensi : memasang, menguji dan memperbaiaki sistem penerangan dan wiring

No Jenis Kegiatan Hari Tanggal Tempat Ttd guru

1. Cara memasang system starter.

2. Menguji jaringan kabel pada system

starter.

3. Perbaikan dalam menentukan warna,

ukuran dan jenis kabel

4. Memilih jenis sekering, fusible link, saklar

dan relai

B. Lembar Kegiatan Belajar 1Selama proses pemelajaran diharapkan perserta pendidikan melaksanakan kegiatan-

kegiatan sebagai berikut :1. Membaca dan memahami materi modul2. Berdikusi dan menganalisa materi modul dengan peserta pendidikan dan pelatihan

yang lain.3. Melaporkan hasil diskusi dan praktek secara individual dan kelompok.4. Menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi modul kepada fasilitator (guru)

1. Kegiatan belajar I meliputi :a) Mengetahui dasar motor stater b) Memahami konstrusi motor staterc) Membongkar motor stater d) Memeriksa dan memperbaiki motor stater

2. Uraian Materi I

Sistem Stater

2.1 Gambaran Sistem StaterMesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya tenaga pengerak dari luar

sebagai penggerak awal ter jadinya proses pada motor baker. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga motor dapat melakukan proses di dalam mesin dan dapat menghasilkan tenaga. Setelah mesin menghasilkan tenaga maka system stater tidak lagi berfungsi karena putaran mesin sudah menghasikan tenaga yang besar.

2.2 Konstruksi Motor StaterMotor stater yang digunakan pada kendaraan sangat beragam jenisnya yaitu jenis konvensional

dan reduksi. Pada modul ini akan dibahas stater konvensional seperti tampak pada gambar di bawah ini:

4

Page 5: Mudul Starter

Gb. Konstruksi motor stater2.3 Prinsip Dasar Motor StaterPada kumparan yang dialiri listrik, maka pada inti kumparan itu akan timbul medan magnet. Motor stater terdiri dari kumparan jangkar (armature coil) yang terdapat komutator, kumpran medan magnet (field coil) yang terdapat inti besi yang mampu berubah menjadi magnet karena pengaruh aliran listrik yang diberikan.Field coil dan armatur coil dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan arus baterai melalui komutator, maka pada armature coil akan terbangkit magnet dan pada field coil juga akan terbangkit magnet . Magnet dari dari kedua kumparan tersebut ( field coil dan armature coil ) sama maka akan saling menolak hal ini dapat menghasilkan putaran pada Armatur coil. Armatur coil tersusun dari beberapa kumparan maka kopel yang di hasilkan akan menjadi besar. Dengan demikian kemampuan putar dan tingginya putaran motor stater ditentukan oleh beberapa factor meliputi :1. Besarnya gaya magnet pada field coil 2. Besar arus yang mengalir pada kumparan 3. Banyaknya kumparan pada armature coil

Untuk menghasilkan putaran yang tinggi sekarang banyak dikembangkan motor stater dengan menggunakan empat buah sikat yang dihubungkan ke armature coil dari sumber arus yaitu 2 sikat positif dan 2 sikat negatif.

2.4 Komponen Motor StaterMotor stater terdiri dari beberapa komponen, meliputi :

a. Yoke CoreYaitu komponen yang merupakan rumah motor stater dan berfungsi untuk menempatkan pole core dan field coil. Yoke core terbuat dari baja sehingga kuat menahan putaran.

b. Pole Core dan Field Coil Pole core komponen stater yang terbuat dari baja yang berfungsi untuk menghasilkan magnet / yang akan merubah menjadi magnet apabila field coil dialiri arus listrik. Field coil sebagai penghantar yang dapat menghasikan medan magnet dan menyebabkan pole core menjadi magnet.

Gb Yoke, Pole Core, dan Field Coilc.Armatur CoilArmatur coil merupakan rangkaian dari komutator. Armatur coil / gulungan penghantar, Armatur shaft / poros armatur, armature coil / inti besi, 4 gigi helix. Pada armature coil ini akan dapat mengubah energi listrtik menjadi magnet dan diubah menjadi energi gerak putar pada poros armatur.

5

Page 6: Mudul Starter

Gb. 3 Armatur Coild. Gigi Pinion dan Overruning DutchGigi pinion berfungsi sebagai penghubung putaran poros armatur dengan roda gigi fly wheel sehingga putaran armatur shaft dapat dipindahkan ke poros engkol mesin sehingga mesin dapat melakukan proses kerja.

Overraning clutch berfungsi untuk mencegah terjadi putaran yang berlebihan pada motor stater. Karena putaran mesin setelah hidup akan melebihi putaran motor stater, dengan adanya overaning clutch maka gigi pinion akan bebas dari proses armature dan tidak terjadi putaran pada motor stater karena diputar oleh mesin.

Gb. 4 Pinion Gear

d. Driver LeverDever lever (batang pengerak) merupakan komponen yang berfungsi untuk meggerakan overruning clutch dan gigi pinion behubungan dengan fly wheel. Drive lever bkerja pada saat magnet switch bekerja.

Gb. 5 Drive leverf. Magnet SwitchMagnet switch merupakan komponen motor stater yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan arus baterai ke motor stater dengan kemagnetan. Magnet switch terdiri dari solenoid, inti magnet, pluger, pegas pengembali (return sping), kontak plat dan terminal.

1. SolenoidSolenoid terdiri dari dua kumparan (2coil) yaitu kumparan yang berfungsi sebagai penarik (pull in coil) dan kumparan yang berfungsi sebagai penahan (hold coil). Kedua kumparan ini akan menggerakkan pluger sehingga kontak plat akan menghubungkan gigi pinion dengan fly wheel.Pada solenoid terdapat tiga (3) terminal, meliputi terminal 50, terminal 30 dan terminal C. Ter minal 50 dihubungkan dengan terminal ST kunci kontak dan arus dari ST akan menuju ke kumparan pull in coil dan hold in coil pada solenoid yang dapat menghasilkan sebagai arus stand by yang disalurkan ke terminal C. Terminal C merupakan terminal yang dihubungkan dengan kumparan fied coil dan armature coil motor stater. Prinsip kerja motor stater sebagai berikut :

a. Saat kunci kontak ke posisi ST

6

Page 7: Mudul Starter

Pada saat kunci kontak ke posisi ST maka akan terjadi aliran arus dari terminal (+) positif baterai → terminal B konci kontak → Terminal ST kunci kontak → Terminal 5C motor stater → Kumparan penarik (pullin coil) kumparan penahan hold in coil → Ke massa. Pada kondisi ini maka di sekitar pull dan hold in coil terbangkit gaya magnet dan menyebabkan plunger bergerak dan kontak plat menuju terminal 30 dan terminal C.

Gb. 6 Stater switch On

b. Saat konak plat menghubungkan terminal 30 dan terminal C.Pada saat timbul gaya magnet dan plunger bergerak sehingga kontak plat menghubungkan terminal 30 dan ter minal C motor stater sehingga terjadi aliran arus yang melekat (+) baterai terminal 30 solenoid L→ kontak plat → terminal C motor stater. Pada kumparan pull in coil kemagnetan hilang dikarenakan masa pull in coil dirangkai dengan terminal C motor stater sehingga pada kumparan pull in coil tidak terjadi beda potensial sehingga pull in coil tidak bekerja, sedang pada hold in coil masih terjadi kemagnetan yang berfungsi mempertahankan posisi plunger untuk tetap menahan kontak plat tetap berhubungan dengan terminal C dan terminal 3o sehingga motor stater tetap mendapat arus dan terjadinya putaran pada motor stater . Di sisi lain driver lever (tuas penekan) mendorong gigi pinion berkait dengan ring gear pada fly wheel sehingga putaran mesin dapat menghasilkan proses kerja motor.

Gb. 7 Pinion gear berkaitan penuh

b. Saat stater switch off

7

Page 8: Mudul Starter

Ketika kunci kontak tidak lagi ke posisi ST maka terminal 50 solenoid tidak mendapat aliran arus dan menyebabkan kumparan penahan (hold in coil) tidak lagi mendapat arus sehingga kemagnetan pada hold in coil arahnya terbalik karena arus dan terminal C menuju pull in coil dan hoild in coil menuju masa sehingga menyebabkan pergerakan plunger menjauh dari terminal C dan 30 serta dibantu oleh return spring yang menyebabkan terlepasna kontak plat dengan terminal 30 dan C.Sehingga arus dari positif baterai melalui terminal 30 terputus tidak mengalir sampai terminal C motor stater. Hal ini menyebabkan motor stater tidak lagi bekerja.

Gb. 8 Stater switch off

2. Inti magnetInti magnet merupakan komponen dari magnet switch, pada bagian luar inti magnet terdapat kumparan hold in coil dan pull in coil. Sedang pada bagian dalam merupakan tempat bekerjanya plunger yang dipengaruhi oleh kemagnetan pada inti magnet. Inti magnet terbuat dari baja yang dapat menghasilkan kemagnetan dengan kuat serta gaya kemagnetan akan segera hilang jika arus listrik ke kumparan pull in coil dan hold in coil diputus.

3. PlungerPluger adalah komponen dari magnet switch yang berfungsi untuk menggerakkan driver lever pada bagian depan dan kontak plat bagian belakang akan menghubungkan terminal 30 dan terminal C pada magnet switch. Bekerjanya plunger dipengaruhi oleh adanya gaya magnet yang dihasilkan oleh inti magnet karena aliran arus pada pull in coil dan hold in coil.

4. Return springReturn spring (pegas pengembali) sebagai penahan plunger supaya selalu pada posisi kontak plat menjauh dari terminal C dan terminal 30. Serta menjaga posisi pinion gear menjauh dari ring gear karena tekanan driver lever.

5. Kontak platKontak plat sebagai penghubung dan pemutus dari terminal 30 dan terminal C magnet switch yang cara kerjanya dipengaruhi oleh pull in coil dan hold in coil

6. Terminal 30 dan terminal CTerminal 30 solenoid merupakan terminal yang dihubungkan dengan terminal positif baterai dan merupakan tempat stand by arus yang akan digunakan untuk menghasilkan putaran pada motor stater. Terminal C merupakan terminal yang dihubungkan dengan kumparan armature (Armatur Coil) maupunkumparan field coil (kumparan jangkar) pada motor stater.Motor stater akan terhubung dengan kontak plat pada solenoid jika pull in coil dan hold in coil terjadi kemagnetan.

7. Driver Housing

8

Page 9: Mudul Starter

Drive housing merupakan bagian dari motor starter yang berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap overning clutch dan driver lever dari debu dan kotoran. Pada drive housing dipasangkan pula bantalan ( bushing ) untuk menumpu poros utama motor starter.

Gb. 9 Drive housing8. Rear Housing

Rear housing merupakan bagian motor starter yang berfunsi sebagai penutup bagian belakang starter dan sebagai pelindung brush holder dari debu, air dan kotoran lainnya yang dapat mengganggu kerja motor starter. Pada rear housing dipasang pula bantalan housing sebagai penumpu poros motor starter bagian belakang.

9. Brush HolderBrush Holder merupakan bagian motor starter yang berfungsi memegang brush atau sikat yang

akan meneruskan aliran arus dari terminal C ke field coil kemudian ke komutator terus ke massa. Dengan adanya brush holder maka kedudukan dari brush akan selalu pada posisi yang tetap pada komutator.

Gb. 10 Brush Holder

2.5. Cara Kerja Motor StarterA. Rangkaian motor starter.

Motor stater terdiri dari terminal 30, terminal C dan terminal 50. Untuk dapat menghasilkan gaya putaran pada motor stater, maka terminal yang ada harus dirangkaikan seperti tampak pada gambar.

Gb. 11. Rangkaian Kabel Motor Stater Terminal 50 dihubungkan dengan terminal ST kunci kontak Terminal 30 dihubungkan dengan terminal positif baterai Terminal C dihubungkan dengan terminal field coil motor stater dan body motor

stater dirangkai dengan terminal negatif baterai atau body mesin.B. Proses Kerja Motor Stater

Setelah motor stater dirangkai dengan sumber arus menggunakan kabel seperti pada gambar maka akan terjadi proses kerja motor stater.

9

Page 10: Mudul Starter

Pada saat kunci kontak posisi ST1. Ketika kunci kontak (ignition switch) pada posii StT maka akan terjadi aliran arus dari baterai

Melalui terminal B kucikontak kemudian ke terminal ST kunci kontak dank e terminal 50 magnetic switch. Maka pul in coil dan hold in coil terjadi kemagnetan yang arah gaya magnetnya sama, sehingga mampu melawan gaya return spring dan menyebabkan pluger bergerak kearah 30 ke terminal C hingga kontak plat menghubungkan terminal tesebut.

Setelah kotak plat menghubungkan terminal 30 dan terminal C maka aliran arus yang besar dari terminal 30 ke terminal C dapat menghasilkan medan magnet yang besar pada pull core dan armature core. Medan magnet pada keduanya putaran pada poros utama motor stater.

Putaran poros utama ini digunakan untuk mengerakan fly wheel melalui gigi pinion. Putaran fly wheel akan mendapatkan proses kerja pada motor baker sehingga mesin dapat bekerja sendiri, setelah motor dapat menghasilkan gaya putar maka putaan stater tidak lagi berfungsi sehingga pinion akan terlepas dengan sendirinya.

Saat kunci kontak pada posisi ON 2. Pada saat kunci kontak ke posisi ON (IG), maka arus yang melalui terminal 50 terputus

sehingga terjadi aliran arus dari baterai terminal 30 terminal C pull in coil hold in coil massa. Juga masih terjadi aliran dari baterai terminal 30 terminal C fild coil Armatur Coil massa.

Kondisi aliran tersebut menyebabkan magnet yan timbul pada pull in coil dan hold in coil saling meniadakan, karena arah arus yang berlawanan. Dengan demikian pluger (as solenoid) akan kembali (return spring).

2.6 Pembongkaran dan Pemeriksaan Motor StaterPembongkaran komponen motor stater dimaksudkan untuk menjelaskan bagian-bagian dari

motor stater sehingga dapat dilakukan pemeriksaan setiap sub bagian komposen motor stater, seerti ditunjukan gam bar berikut ini:

Gb. 12. Susunan Komponen Motor Stater

Langkah pembongkaran motor stater dapat dilakukan dengan mulai membuka bagian-bagian berikut :1. Lepas terminal C magnetic switch

Gb. 13. Melepas kabel terminal C

10

Page 11: Mudul Starter

2. Lepas baut magnetic swict pada drive housing

Gb. 14. Melepas baut magnetic switch dari drive housing

3. Lepas magnetic switch serta kaitan pluger dengan driver lever

Gb. 15. Melepas magnetic switch dari driver housing

4. Buka baut pengikat rear housing dan lepas plat pengunci beserta rear housing

Gb. 16. Melepas baut pengikat rear housing

5. Lepas brush dari brush holder dengan tang lancip

Gb. 17. Melepas brush6. Lepas Armatur shaft beserta overuning clutch dari driver housing dan yoke

11

Page 12: Mudul Starter

Gb. 18. Melepas Armatur shaft

7. Pemeriksa koponen staterPemeriksaan komponen motor stater diawali dari armature coil dengan menggunakan circuit tester terhadap hubungan massa dan hubungan terbuka.a. Pemeriksaan hubungan massa yaitu dengan menggunakan circuit tester yang sudah diset

pada ohm meter kemudian kabel dari circuit tester dihubungkan dengan komutator dan poros / body armature., maka jarum pointer harus diam. Jika jarum bergerak maka terjadi kebocoran atau terjadi hubungan dari kumparan ke body / massa.

Gb. 19. Mengetes hubungan masa armature coil

b.Pemeriksaan hubungan terbuka posisi circuit teater switch masih ada posisi ohm meter dan kabel dari circuit tester dihubungkan ke segmen-segmen pada komutator dan jarum harus bergerak jika ada sebagian segmen yang putus maka jarum akan diam.

Gb. 20. memeriksa tahanan Armatur Coil

c. Pemeriksaan hubungan singkat pada armature coil dengan menggunakan growler tester yaitu tempatkan armature di atas growler tester yang sudah dihubungkan dengan sumbu arus kemudian pegang gergaji besi dengan mata gergaji menghadap armtur serta putar perlahan-lahan maka gergaji akan bergerak dan tertarik ke armature. Jika terjadi hubungan singkat maka armature harus diganti.

Gb. 21. Memeriksa kebocoran armature coil

d. Pemeriksaan terhadap komutator 1. Pemeriksaan terhadap kotor atau terbakar

Bila permukaan terbakar atau kotor perbaiki dengan amplas ( no. 400 atau dibubut. )

12

Page 13: Mudul Starter

2. Pemeriksaan diameter komutator, Gunakan jangka sorong ukur diameter komutator. Diameter standart: 28 mm, min: 27 mm.

3. Pemeriksaa kerataan komutator serta keovalan dan run out.jikahasil pemeriksaan mencapai batas limit pemakaian maka harus diganti. (Keausan lebih dari 0,4 mm)

4. Pemeriksaan kedalaman celah segmen. Ukuran standart : 0,6mm dan minimum : 0,2 mm

Gb. 22. Memeriksa keausan komutator

e. Pemeriksaan Fiel Coil.1. Pemeriksaan terhadap hubungan terbuka.

Gunakan ohm meter, periksa bahwa ada hubungan antara kawat kabel dengan kawat sikat atau lilitan positif dan lilitan negatif. Jika tidak ada hubungan fail coil berarti rusak

2. Pemeriksaan hubungan massa fiel coil.Gunakan ohm meter, periksa bahwa tidak ada hubungan antara kawat sikat/ positif coil dengan

fiel frame/ yoke/ body. Bila ada hubungan berarti terjadi hubungan masa, perbaiki atau ganti field frame.

f. Brush ( sikat )1. Pemeriksaan Panjang sikat.

13

Page 14: Mudul Starter

Gunakan jangka sorong, ukur panjang sikat. Ukuran panjang standart: 14 mm, min 9 mmJika panjang kurang dari minimum, brush harus diganti.

2. Pemeriksaan brush holder ( pemegang sikat )Gunakan ohm meter , periksa hubungan antara pemegang sikat positif dengan pemegang sikat negatif.Jika ada hubungan ganti isolatornya atau brush holdernya.

g. Kopling dan roda gigi pinion.

1. Memeriksa gigi roda gigi.Periksa secara visual gigi roda gigi planetari dan roda gigi internal dari kopling starter terhadap keausan atau rusak, ganti bila retak atau rusak.

2. Memeriksa kopling starter.Putar roda gigi pinion searah jarum jam , kopling harus berputar bebas, selanjutnya putar roda gigi pinion berlawanan arah jarum jam kopling harus mengunci , jika tidak kopling harus diganti.

h. Memeriksa solenoid dengan circuit tester meliputi :

1. pemeriksaa pull in coil yaitu kabel circuit tester dihubungkan ke terminal 50 dan terminal C magnetic switch , maka tester harus bergerak /ada hubungan jika tidak berarti pull-in coil putus

Gb. 23. Memeriksa pull in coil yaitu kabel circuit tester

14

Page 15: Mudul Starter

2. pemeriksaan hold in coil yaitu cabel circuit tester dihubungkan ke terminal 50 dengan massa maka pointer harus bergerak. Jika tidak berarti holl-in coil putus.

Gb. 24. Memeriksa hold in coil dengan cicuit testerf. Memeriksa solenoid dengan menggunakan baterei

1- pemeriksaan pull in coil dengan menggunakan baterai yaitu dengan menghubungkan terminal positif baterai ke terminal 50.terminal negative baterai dengan body motor stater dan terminal C dengan melepas kabel yang di field coil maka pluger harus bergerak, jika tidak bergerak maka solenoid harus diperbaiki atau diganti.

Gb. 25. Memeriksa pull in coil dengan baterai

2- pemeriksaan hold in coil dengan baterai yaitu penyambungan kabel seperti pada pemeriksaan pull in coil tetapi untuk hold in coil kabel terminal baterai yang ke terminal C dilepas maka pluger tetep pada posiinya.

Gb. 26. Memeriksa hold in coil dengan baterai

g. Pemeriksaan motor stater tanpa beban dengan menggunakan baterai yaitu pamasangan kabel positif baterai ke terminal 30 dan terminal 50 serta kabel negatf baterai ke massa motor stater atau body, maka motor stater harus berputar dengan baik.

15

Page 16: Mudul Starter

Gb. 27. Memeriksa motor stater tanpa beban

* Perhatian : Jangan mencoba menghidukan motor stater lebih dari 30 detik, dapat mengakibatkan kumparan pada motor stater terbakar.

A. Pilihlah jawaban yang tepat1. Fungsi sistem starter pada motor bakar adalah………

a. perlengkapan sistem d. Penghasil magnetb. penggerak mula e. Penghasil teganganc. penghasil arus

2. Prinsip dasar motor starter adalah...................a. kumparan yang yang dialiri arus maka inti kumparan terbangkit magnetb. inti magnet menghasilkan arusc. medan magnet memotong kumparan dihasilkan arus listrikd. inti magnet menghasilkan tegangane. kumparan menghasilkan tegangan listrik

3. Armature coil akan mendapatkan aliran arus listrik melalui.............a. kunci kontak d. komutatorb. inti kumparan e. Statorc. yoke core

4. feil coil dan armature coil yang dialiri arus dapat menghasilkan ..................a. kemagnetan pada feild coilb. kemagnetan pada armature coilc. putaran pada field coil d. putaran pada armature coile. putaran pada armature coil dan field coil

5. Kemampuan dan tingginya putaran pada motor starter dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali.............a. besar gaya magnet pada field coilb. besar gaya magnet pada armatur coilc. besar arus yang mengalir pada kumparand. banyaknya kumparan pada armature coile. besarnya poros starter

6. komponen motor starter berfungsi untuk menempatkan pole core dan feil core adalah......................a. armature d. Armature coreb. pole core e. Overunning clutchc. yoke core

7. komponen yang menjadi magnet apabila feil coil dialiri arus adalah...........a. armature core d. Armature coreb. pole core e. Overunning clutchc. yoke core

8. Komponen yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi magnet dan menjadi energi gerak putar pada poros adalah...............a. yoke core d. Armature coilb. pole core e. Overunning clutchc. field coil

9. Komponen yang berfungsi untuk mencegah putaran berlebihan pada amotor starter adalah........a. driver lever d. Gigi pinionb. pole core e. Overrunning clutchc. solenoid

10. Untuk menghubungkan gigi pinion dan over runing cluth kegigi fly wheel adalah...............a. driver lever d. Ignition switchb. solenoid e. Armaturec. magnetic switch

11. yang merupakan komponen Magnet switch adalah dibawah ini ,kecuali.......a. plunger d. Driver lever

16

Page 17: Mudul Starter

b. retrun spring e. Terminal Cc. kontak plate

12. komponen yang berfungsi untuk menarik plunger adalah............a. field coil d. Hold in coilb. armature coil e. solenoidc. pull in coil

13. Kumparan yang berfungsi untuk mempertahankan plunger pada saat stareter bekerja adalah...............a. field coil c. pull in coilb. armature coil d. Hold in coil e. solenoid

14. Terminal ST kunci kontak dirangkai ke terminal ............magnet switcha. terminal 20 d. terminal Cb. terminal 30 e. terminal 30 dan 50c. terminal 50

15. Kontak plate pada selenoid berfungsi untuk menghubungkan .....................a. terminal 30 dengan 50 d. Terminal hold in coilb. terminal 30 dengan C e. terminal pull in coil dengan hold in coilc. terminal pull in coil

16. Pada saat seleniod bekerja maka driver lever akan menggerakan ...............a. armature coil dan pole coilb. Pole in coil dan hold in coilc. plunger dan field coild. pinion gear dan overunning clutche. pinion gear dan yoke core

17. Pull in coil dan hold in coil yang dialiri arus akan mempengaruhi kerja dari……a. gigi pinion d. overrunning clutchb. solenoid e. plungerc. driver lever

18. Komponen yang berfungsi untuk menjaga agar kontak plate selalu menjauhi terminal C dan terminal 30 adalah................a. inti magnet d. driver lever b. plunger e. Solenoidc. retrun spring

19. komponen yang melindungi driver lever dan overuning clutch adalah.........a. rear housing d. Brush holderb. drive lever e. brushc. drive housing

20. Komponen motor starter yang berfungsi untuk memegang sikat, adalah.......... a. rear housing d. Brush holderb. drive lever e. brushc. drive housing

B. Jawablah pertanyaan berikut

1. Tunjukan rangkain kabel pada system starter!

2. Jelaskan proses kerja yang terjadi pada solenoid jika terminal 50 diberi arus!

3. Jelaskan fungsi magnetic swutch motor stater!

4. Jelaskan fungsi armature coil pada motor starter!

5. Jelaskan prosedur pemeriksaan solenoid dengan menggunakan baterai!

17

Page 18: Mudul Starter

A. Pilihlah jawaban yang tepat

1 Komponen berikut merupakan bagian dari motor starter, KECUALIA. Armatur coil D. KomutatorB. Starter coil E. SolenoidC. Fiel coil

2 Pernyataan berikut merupakan faktor penentu kemampuan putar motor!1. Besarnya bentuk motot starter2. Besarnya gaya magnet pada field coil3. Besarnya arus yang mengalir pada kumparan 4. Banyaknya kumparan pada armatur coilDari pernyataan diatas yang paling benar adalah pernyataanA. 1,2 dan 3 D. 1 dan 4B. 1,2 dan 4 E. 2,3 dan 4C. 1,3 dan 4

3 Untuk meningkatkan momen putar yang dihasilkan motor starter dapat ditambahkan A. Jumlah gigi pinionB. Jumlah bushing penahan porosC. Jumlah brush enghantar arus ke komutatorD. Berat motor starter secara keseluruhan E. Semua salah

4 Sistem yang dapat memberikan gaya gerak mula pada motor bakar adalahA. Sistem kelistrikan D. Sistem pengapian B. Sistem pengisian E. Sistem starterC. Sistem pemindah tenaga

5 Komponen starter yang berubah menjadi magnet ketika komutator dialiri arus listrik adalahA. Pole core D. Field coilB. Yoke core E. Drive leverC. Armatur core

6 Untuk menghindari terjadinya putaran berlebih pada motor starter setelah mesin hidup , maka motor starter dilengkapi dengan komponen dibawah ini yaituA. Drive lever D. Overuning clutchB. Magnetic switch E. Pinion gearC. Kontak plate

7 Untuk memindakan putaran poros starter ke roda gigi fly wheel , maka starter dilengkapi dengan komponen dibawah ini yaituA. Drive lever D. Overuning clutchB. Magnetic switch E. Pinion gaerC. Kontak plate

8 Plunger pada magnetic switch bekerja berdasarkan kemagnetan padaA. Kumparan armatur D. Kumparan pull in dan hold in coil B. Kumparan Field coil E. Kumparan pull in dan Field coilC. Kumparan armatur dan Field coil

9 Komponen yang menghubungkan pinion gear berhubungan dengan fly gear pada fly whell adalahA. Drive lever D. SwitchB. Retrun spring E. Kontak plateC. Field coil

10 Terminal magnetic switch yang mempemgaruhi kerja dari plunger magnetic switch adalahA. Terminal 30 D. Terminal 50 dan 30

18

Page 19: Mudul Starter

B. Terminal C E. Terminal 50 dan CC. Terminal 50

11 Motor starter akan berputar dengan cepat saat terjadi aliran arus dari baterai melaluiA. Terminal 50 terminal C melalui pull in coilB. Terminal 50 massa melalui hold in coilC. Terminal 30 C melalui kontak plateD. Terminal 50 C kontak plate terminal C field coil armatur massaE. Jawaban a dan c benar

12 Untuk memeriksa pull in coil mengunakan ohm meter adalahA. Terminal 50 dengan massa jarum bergerak B. Terminal 50 dengan terminal 30 jarum bergerakC. Terminal 50 dengan terminal C jarum bergerakD. Terminal 30 dengan terminal C jarum bergerak E. Terminal 30 dengan terminal C jarum diam

13 Untuk memeriksa hold in coil menggunakan ohm meter adalahA. Terminal 50 dengan massa jarum bergerak B. Terminal 50 dengan terminal 30 jarum bergerakC. Terminal 50 dengan terminal C jarum bergerakD. Terminal 30 dengan terminal C jarum bergerak E. Terminal 30 dengan terminal C jarum diam

14 Pada rear housing dan driver housing dipasangkan bantalan mempunyai fungsi sebagai A. Pelindung housingB. Pelindung porosC. Pelindung pinion gear dan overuning clutchD. Penopang poros armatureE. Penopang drive lever

15 Pada poros armature akan ber putar perlahan pada saat terjadi aliran arus melaluiA. Dari positif baterai ke terminal 30 teminal 50 masaB. Dari positif baterai B kunci kontak ST kunci kontak teminal 50 pull in coil

terminal C field coil armature masaC. Dari teminal positif baterai B kunci kontak ST kunci kontak terminal 50 pull in

coil terminal C field coil komutator armature coil masaD. Terminal positif baterai terminal 30terminal C field coilmasaE. Terminal positif baterai terminal 50terminal C armature coilmasa

16 Untuk memeriksa armature coildari kebocoran atau adanya hubungan terbuka , maka kabel dan circuit tester yang telah diset pada ohm meter dihubungkan dengan A. Segmen-segmen komutator jarum bergerakB. Segmen-segmen komutator jarum diamC. Segmen-segmen komutator dengan massa jarum bergerakD. Segmen-segmen komutator dengan poros armatureE. Semua jawaban salah

17 Growler tester dapat digunakan untuk mengetahuiA. Kebocoran pada field coilB. Kebocoran selenoidC. Kebocoran komutator D. Kebocoran brushE. Kebocoran armature coil

18 Limit pemakaian komutator dari keausan adalahA. 0,2 mm D. 0,5 mmB. 0,3 mm E. 0,6 mmC. 0,4 mm

19 Pemasangan kabel pada pengujian motor starter tanpa beban menggunakan baterai adalahA. Terminal positif baterai ke terminal C dan 50 , sedang terminal negatif ke masaB. Terminal positif baterai ke terminal 30 dan 50, sedang terminal negatif ke masaC. Terminal positif baterai ke terminal 30 dan 50, sedang terminal negatif ke terminal C D. Terminal positif baterai ke terminal 30 dan C, sedang terminal negatif ke terminal

50E. Terminal positif baterai ke terminal 50 sedang terminal negatif ke terminal 30 dan

massa

19

Page 20: Mudul Starter

20 Untuk memeriksa selinoid menggunakan baterai,maka rangkaian kabel yang paling benar adalah A. Terminal positif baterai keterminal 30 dan C, sedang terminal 50 keterminal negatif baterai B. Terminal positif baterai ke terminal 30 dan 50, sedang terminal negatif ke masaC. Terminal positif baterai ke terminal 50 sedang terminal negatif ke terminal C dan masaD. Terminal positif baterai ke terminal 50 sedang terminal negatif ke terminal 30 dan CE. Terminal positif baterai ke terminal 50 sedang terminal negatif ke terminal 30

21 Dari jawaban no. 20 selenoid dikatakan dalam kondisi baik jikaA. Ujung plunger tetap pada posisinyaB. Ujung plunger semakin keluarC. Ujung plunger ke dalam D. Ujung plunger bergerak maju dan mundurE. Semua jawaban salah

22 Rangkaian seperti pada jawaban no, 20 terminal manakah yang dilepas jika untuk memastikan kondisi selenoid hold in coil masih bagus A. Kabel ke terminal 50 dilepas plunger masih tetap keluarB. Kabel ke terminal 50 dilepas plunger masih tetap ke dalamC. Kabel ke terminal 30 dilepas plunger masih tetap keluarD. Kabel ke terminal 30 dilepas plunger masih tetap ke dalam E. Kabel ke terminal C dilepas plunger masih tetap kedalam

23 Agar terhindar dari terbakarnya motor starter maka kita tidak boleh melakukan starter selama

A. Lebih dari 30 detik D. Lebih dari 30 menitB. Lebih dari 40 detik E. Lebih dari 3 menit C. Lebih dari 50 detik

B. Jawablah pertanyaan berikut

1. Sebutkan beberapa foktor yang mempengarui kamampuan atau tingginya putaran motor starter.

2. Jelaskan fungsi sistem starter pada kendaraan

3. Jelaskan langkah-langkah pembongkaran motor starter

4. Jelaskan fungsi bagian-bagian motor starter.

5. Jelaskan cara memeriksa magnet switch dengan menggunakan multitester.

20

Page 21: Mudul Starter

KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN Tahun 2006

MODUL

Memperbaiki Dan mengidentifikasi Sistem Starter dan Komponen-komponennya

Disusun Oleh :

JUMAK, S.Pd

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MUHAMMADIYAH

21

Page 22: Mudul Starter

SMK MUHAMMADIYAH 06 DONOMULYOSTATUS TERAKREDITASI ” A ”

PROGRAM KEAHLIAN : 1. TEKNIK KENDARAAN RINGAN,

2. TEKNIK SEPEDA MOTOR, 3. TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGANJL. TRISULA NO. 3 TELP (0341) 881047 – 881778

DONOMULYO KAB. MALANG 65167e-mail: [email protected]

22