Praktikum Motor Starter

15
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF Semester IV SISTEM STARTER 100 menit No. ST/OTO/OTO318/05 Revisi : 01 23 Maret 2015 I. KOMPETENSI : Sistem Starter II. SUB KOMPETENSI : Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat : 1. Membongkar dan merakit komponen sistem starter. 2. Memeriksa dan mengidentifikasi kondisi komponen sistem starter. 3. Menganalisis sumber gangguan pada sistem starter. III. ALAT DAN BAHAN : 1. Unit motor starter 2. Ampermeter 3. Multitester 4. Avometer 5. Toolboox set 6. Vernier caliper 7. SST tool (penahan sikat) 8. Kabel berdiameter besar (2) dan kecil (1) IV. KESELAMATAN KERJA : 1. Menggunkan alat praktikum sesuai dengan fungsinya. 2. Berhati-hati dalam mengerjakan praktikum.

description

tugas kuliah

Transcript of Praktikum Motor Starter

Page 1: Praktikum Motor Starter

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTALISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF

Semester IV SISTEM STARTER 100 menit

No. ST/OTO/OTO318/05 Revisi : 01 23 Maret 2015

I. KOMPETENSI :

Sistem Starter

II. SUB KOMPETENSI :

Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat :

1. Membongkar dan merakit komponen sistem starter.

2. Memeriksa dan mengidentifikasi kondisi komponen sistem starter.

3. Menganalisis sumber gangguan pada sistem starter.

III. ALAT DAN BAHAN :

1. Unit motor starter

2. Ampermeter

3. Multitester

4. Avometer

5. Toolboox set

6. Vernier caliper

7. SST tool (penahan sikat)

8. Kabel berdiameter besar (2) dan kecil (1)

IV. KESELAMATAN KERJA :

1. Menggunkan alat praktikum sesuai dengan fungsinya.

2. Berhati-hati dalam mengerjakan praktikum.

3. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedure kerja.

4. Menanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum.

5. Hati-hati dalam menghidupkan mesin jika melaksanakan.

V. DASAR TEORI :

Cara Kerja Motor Starter

1. Posisi Kunci Kontak ST

Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai

mengalir melalui hold in coil ke massa dan pull in coil, field coil dan ke

Page 2: Praktikum Motor Starter

massa melalui armature. Pada saat hold dan pull in coil membentuk gaya

magnet dengan arah yang sama. Karena arah arus yang mengalir pada kedua

kumparan tersebut sama. Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan

bergerak ke arah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak

menggeser starter clutch ke arah posisi berkaitan dengan ring gear. Karena

arus yang mengalir ke field coil pada saat itu relatif kecil maka armature

berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dan ring gear menjadi

lembut. Pada keadaan ini kontak plate belum menutup main switch.

2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate

akan mulai menutup main switch.

3. Saat Kunci Kontak Posisi On

Kondisi ini mengakibatkan magnet yang timbul pada pull-in

coil dan hold-in coil saling meniadakan, karena arah arus berlawanan. Dengan

demikian as selenoid mudah kembali bergerak seperti semula (kearah kanan),

karena tarikan pegas. Begitu juga dengancontact plate yang terlepas dari

terminal 30 dan C, arus dari baterai terputus, armatur berhenti berputar.

Apabila sistem stater tidak bekerja normal (sesuai cara kerja motor stater

konvensional), serta perlu melakukan pemeriksaan dan perbaikan motor stater

(trouble shooting) sesuai analisis fungsi komponen dan cara kerjanya.

Komponen Sistem Starter

Page 3: Praktikum Motor Starter

1.

2. Armateur

3. Kopling dengan roda gigi

4. Cincin penahan

5. Snap ring

6. Yoke dengan penampang

sikat

7. Rumah penggerak

8. Tuas penggerak

9. Rangka ujung komutator

10. Baut

11. Plat pengunci

12. Tutup bantalan

13. Swift magnet

14. Mur swift magnet

15. Tutup terminal

Motor starter mempunyai fungsi yang sangat penting bagi sebuah engine.

Yaitu sebagai tenaga awal untuk memutarkan mesin untuk memulai proses

pembakaran. Jika tidak ada motor starter maka sangatlah sulit utuk menyalakan

sebuah engine. Motor starter menggunkan prinsip perbandingan rasio pada saat

memutarkan flywheel, dengan gigi pinion (sedikit) memutar gigi flywheel banyak

maka akan timbul momen yang sangat besar. Sehingga motor starter mampu

untuk memutarkan flywheel yang sangat besar.

Motor starter dilengkapi dengan berbagai macam komponen yang

fungsinya untuk menunjang motor starter untuk mampu menyalakan engine

dengan lembut. Seperti adanya tuas (pada motor starter konvensional) serta

dilengkapi koling satu arah. Pada sistem starter gigi reduksi digerakkan oleh

mekanisme pereduksian gigi. Dan pada gigi planetari dengan menggunakan

mekansme solenoid. Dan adanya solenoid untuk mengurangi rugi tegangan dan

menggerakkan tuas pada motor starter tertentu.

Adapun jenis motor starter dibedakan menjadi 3 yaitu : motor starter

konvensional, motor starter gigi reduksi dan motor starter gigi planetary.

VI. LANGKAH KERJA :

1. Mempelajari rangkaian komponen sistem starter, membuat sketsa dengan

warna kabel sesuai dengan engine stand.

2. Melepas kabel tegangan tinggi pada koil. Meletakkan amper induksi pada

kabel baterai motor starter, memasang voltmeter pada baterai. Kemudian

memutar kunci kontak ke posisi star. Membaca besarnya arus yang mengalir

Page 4: Praktikum Motor Starter

pada ampere induksi dan drop voltage pada baterai. Mencatat besarnya arus

dan tegangan.

3. Melakukan pembongkaran motor starter.

4. Menentukan terminal-terminal pada motor starter dan identifikasi nama-nama

komponen.

5. Mempelajari cara kerja soleoid starter dan memeriksa solenoid starter dengan

menggunakan ohm meter maupun dihubungkan dengan baterai.

6. Memeriksa pegas sikat dan panjang sikat motor starter.

7. Memeriksa armateur dari putusnya lilitan, kebocoran lilitan, keausan

komutator dan kedalaman lamel pada komutator.

8. Memeriksa gigi pinion dari keausan, fungsi one way clutch dan keausan

antara poros armateur dengan bushingnya.

Page 5: Praktikum Motor Starter

9. Melakukan identifikasi masalah atau penyebab gangguan yang terjadi pada

motor starter.

10. Merakit unit motor starter dan mengetest kerja unit motor starter. Melakukan

perbaikan jika ada masalah.

11. Membersihkan alat, bahan dan tempat praktikum yang digunakan.

12. Melaporkan alt dan bahan yang telah digunakan kempa instruktor.

VII. HASIL PRAKTIKUM :

1. Rangkaian Motor starter :

2. Identifikasi rangkaian sistem starter :

No. Terminal Hubungan /koneksi Warna dan diameter

1 15 (C) Solenoid dengan kumparan stator Tembaga/besar

2 30 Solenoid dengan Baterai Merah/besar

3 50 (ST) Kunci kontak dengan solenoid Biru/kecil

3. Pemeriksaan solenoid dengan baterai :

Pemeriksaan solenoid

Page 6: Praktikum Motor Starter

hold koil : terminal 50 (+) dengan massa (-) hasil pemeriksaan : 2 Ω (tidak

ada penahanan dari hold coil)

pull in koil : terminal 50 (+)

dengan 15

hasil : 1 Ω (tidak ada tarikan

dari pull in coil)

4. Pemeriksaan motor starter dengan baterai :

Pemeriksaan motor

Hold in koil : terminal 15

(+) dengan massa (-)

Hasil : jelek (adanya

konsleting)

5. Pemeriksaan komponen motor starter :

Panjang sikat 1. 8,2 mm 2. 9,2 mm 3. 8,06 mm 4. 8,22 mm

Kumparan medan Tahanan : 1 Ω Kebocoran : tidak ada

armateur Kumparan : baik tidak ada yang lecet

Komutator : baik Kedalaman lamel : 0,2

mm

Clutch : baik

Pinion : baik

Keausan poros dengan bushing : ada keausan

Page 7: Praktikum Motor Starter

6. Pemeriksaan komponen motor starter :

No. Gejala Penyebab solusi

1 Kunci kontak

posisi start,

motor starter

tidak bekerja

1. Kabel motor starter lepas.

2. Kumparan pull

in coil rusak.

1. Mengganti kabel yang

baru.

2. Mengganti solenoid

2 Motor starter

tidak mampu

memutar mesin

1. Baterai drop

2. Kemagnetan

lemah.

1. Mengganti/menggunakan

baterai yang baik.

2. Mengganti motor starter.

3 Bunyi “trak

trak” saat starter

1. Bushing aus

2. Pinion

menambrak

flywheel

1. Mengganti bushing

2. Memperbaiki

pemasangan

4 Kunci kontak

sudah off, motor

starter masih

berputar

1. Kumparan

hold in coil

terhubung arus

2. Solenoid

macet/ pegas

lemah

1. Mengganti solenoid

2. Membersihkan/

mengganti pegas.

VIII. PEMBAHASAN :

Pertanyaan dalam job sheet :

1. Jelaskan prinsip kerja dan rangkaian sistem starter yang diamati!

Jawaban : prinsip kerja dari sistem starter adalah hukum fleming, yaitu

menghasilkan suatu putaran dari listrik dc. Dengan jalan membuat suatu

medan magnet yang saling betolakan (antara armateur dan yoke motor

starter) sehingga akan dihasilkan suatu putaran yang digunakan untuk

menggerakkan flywheel pada crankshaft engine. Rangkaian yang dipakar

dalam motor starter sama halnya dengan rangkaian lampu kepala dengan

menggunakan relay. Di rangkaian motor starter fungsi relay adalah pada

solenoid. Jadi prinsip kerjanya adalah menghasilkan putaran dengan

menggunakan prinsip kemagnetan fleming dan rangkaian yang digunakan

mirip dengan rangkaian lampu kepala dengan menggunakan relay.

Page 8: Praktikum Motor Starter

2. Jelaskan dampak pada motor starter apabila terjadi keausan pada bearing

armateur!

Jawaban : jika terjadi keausan pada bearing pada motor starter maka

armateur akan kocak dan gerakan pinion yang untuk menggerakkan

flywheel akan tidak bisa memutarkan flywheel dengan baik. Dilain sisi

dapak menimbulkan suara berisik dan akan hal ini akan mengakibatkan

kerusakan yang lain jika tidak diperbaiki.

3. Jelaskan fungsi armateur brake pada motor starter!

Jawaban : fungsi armateur brake adalah melakukan pengurangan kecepatan

pada armateur pada saat pinion sudah lepas dari flywheel. Dengan adanya

armateur brake maka kecepatan dari armateur setelah menggerakkan

flywheel akan cepat diberhentikan.

Pembahasan :

1. Motor starter setelah dibongkar dan diperiksa serta pengetesan hold dan pull

in coil semua baik. Namun, setelah di lakukan pemasangan tidak dapat

dilakukan pengetesan. Hal ini dikarenakan pada saat pemasangan ada salah

satu pemasangan baut untuk terminal c tidak dikencangkan. Kemudian

dilakukan pembongkaran ulang seperti semula dan dilakukan pengecekan

terhadap masing-masing komponen yang berkaitan dengan kelistrikan seperti

kumparan armateur pada komutator dan kemungkinan pe-massa-an,

pemeriksaan hold dan pull in coil. Pada saat pemeriksaan dengan

menggunakan multitester(posisi ohm) semua dalam keadaan baik akan tetapi

setelah dicek pull dan hold in coil menggunakan baterai keduanya tidak

berfungsi seperti semula. Hal ini dimungkinkan adanya hubung singkat pada

saat melakukan pengujian pertama setelah pembongkaran dan perakitan dan

hal lain yang mungkin adalah adanya baterai drop (tegangan baterai lemah)

saat pengujian.

2. Hasil pemeriksaan dengan spesifikasi hampir tidak jauh berbeda. Akan tetapi

hasil pemeriksaan dalam praktikum motor starter tidak bisa dijadikan

referensi untuk menentukan bahwa motor starter dapat bekerja dengan baik.

Kemungkinan yang terjadi terhadap hal tersebut adalah karena peralatan yang

kurang sesuai atau karena adanya permasalahan terhadap komponen pada

motor starter yang sudah tidak layak pakai atau sudah berumur tua.

Page 9: Praktikum Motor Starter

3. Peralatan yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Peralatan dalam praktikum

kurang mendukung, hal ini sangat mempengaruhi hasil pengukuran serta

adanya pengukuran yang tidak dilaksanakan. Serta karena hanya ada satu

buah motor starter yang digunakan untuk praktikum sehingga praktikum

kurang maksimal.

IX. KESIMPULAN :

Setelah melaksanakan praktikum Motor Starter, dapat diambil kesimpulan

bahwa :

1. Motor starter memiliki beberapa komponen yang kesemuanya bergerak

berdasarkan arus listrik. Pada solenoid ada pull dan hold in coil serta

keduanya befungsi menghubungkan arus ke field coil dan menarik tuas

pinion.

2. Motor starter sudah mengalami kerusakan bila dilakukan pengetesan dengan

baterai namun jika menggunkan alat ukur komponen masih dalam kondisi

yang baik. Hal ini dikarenakan umur komponen yang sudah lama sehingga

komponen tidak bekerja dengan baik namun jika diperiksa masih

menunjukkan hasil yang baik.

3. Motor starter harus dapat bekerja dengan baik agar dapat menyalakan engine

serta tidak mengganggu dari tegangan baterai. hal ini karena jika motor starter

rusak dan memungkinkan voltage drop tinggi maka baterai akan cepat rusak.

Yogyakarta, 6 April 2015

Praktikan,

Ignasius Kristanto

Nur Himawanto

Riyadi

Page 10: Praktikum Motor Starter

LAPORAN

LISTRIK ELEKTRONIKA OTOMOTIF

PRAKTIKUM SISTEM STARTER

Praktikan :

Ignasius Kristanto 13504244021

Nur Himawanto 13504244022

Riyadi 13504244023

Page 11: Praktikum Motor Starter

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015