LI dan AM Mitha
-
Upload
andinirismitha -
Category
Documents
-
view
26 -
download
4
description
Transcript of LI dan AM Mitha
NERVUS CRANIALES
Dalam Snell (2006) dijelaskan ada 12 pasang saraf otak (kranial) yang diberi nama
sebagai berikut:
I. Nervus Olfactorius
N. olfactorius, atau saraf penghidu, merupakan juluran sentral dari sel-sel saraf
reseptor olfscctorius di dalam membrana mucosa bagian atas rongga hidung (di atas
concha nasalis superior). Berkas-berkas serabut saraf ini berjalan melalui lubang di
dalam lamina cribrosa ossis ethmoidalis dan berakhir pada bulbus olfactorius di dalam
fossa craii anterior. Dari ujung posterior bulbus olfactorius keluar sebuah pita putih,
disebut traktus olfactorius, yang berjalan ke belakang menuju area olfactoria cortex
cerebri.
II. Nervus Opticus
N. opticus, atau saraf penglihatan. Saraf ini meningggalkan rongga orbita dengan
berjalan melalui canalis opticus bersama dengan a. Optalmica dan masuk ke dalam
rongga otak. Di dalam orbita, saraf ini dibungkus oleh tiga lapisan meningen
(duramAter, arachnoideamater, dan piamater) yang brrjalan mengikutinya sampai ke
spatium subarachnoideum. Kedua saraf dari kedua sisi, kemudian bergabung
membentuk chiasma opticum. Di sini serabut saraf yang berasal dari belahan medial
(nasal)retina menyilang garis tengah dan masuk ke tractus opticus sisi kontralateral;
Nama: Rismitha Andini
NIM : 04011181320055
sedangkan serabut saraf dari belahan lateral (temporal) retina berjalan ke posterior di
dalam tractus opticus yang sama.
Tractus opticus keluar dari sudut posterolateral chiasma opticus dan berjalan ke
belakang di sekitar sisi lateral mesencephalon untuk menuju corpus geniculatum lateral.
Sebagian kecil saraf, yang berfungsi pada refleks pupil dan refleks mata, tidak menuju
ke corpus genilatum laterale, tetapi pergi langsung ke nucleus pretectalis dan colliculus
superior. Dari corpus geniculatum laterale, radiatio optica melengkung ke belakang
menuju cortex visual hemisperium cerebri.
III. Nervus Oculomotorius
N. oculomotorius adalah saraf motoris yang mempersarafi otot-otot ekstrinsik
bola mata yang terdapat di dalam orbita.N. oculomotorius keluar dari aspek anterior
mesencephalon, medial terhadap pedunculus cerebri. Saraf ini berjalan dekat dan
diantara a. Cerebri posterior dan a. Cerebellisuperior. Kemudian berjalan ke depan di
dalam dinding lateral sinus covernosus dan bercabang dua menjadi ramus superior dan
ramus inferior, yang akan menuju orbita melalui fissura orbitalis superior.
IV. Nervus Trochlearis
N. trochlearis merupakan saraf motoris otak yang paling halus. Saraf ini
mengurus M. Obliqus superior di dalam orbita. Saraf ini muncul dari permukaan
posterior mesencephalon, tepat dibawah colliculus inferior. Kemudian membelok ke
depan di sekeliling sisi lateral pedunculus cerebri. Saraf ini berjalan ke depan di dalam
dinding lateral sinus cavernosus, terletak sedikit di bawah N. Oculomotorius. N.
Trochlearais masuk ke orbita melalui fissura orbitalis superior.
V. Nervus Trigeminus
N. trigeminus mengandung serabut sensorik dan motorik dan merupakan saraf
otak yang terbesar. Saraf ini menyuplai serabut sensoris untuk kulit kepala, wajah,
mulut, gigi-geligi, rongga hidung, dan sinus paranasalis dan memberikan serabut
motoris ke otot-otot pengunyah.
N. trigeminus muncul dari permukaan anterior pons, sebagai radix sensoris besar
dan radix motoris kecil. Radix motoris terletak medial terhadap radix sensoris. Saraf ini
berjalan ke dapan, keluar dari fossa cranii media, di bawah sinus petrosus superior, dan
membawa seuah kantong yang berasal dari lapisan meningeal duramater. Sesampainya
dilekukan pada apex pars petrosa ossis temporalis di fossa cranii media, radix sensoris
yang besar meluas membentuk ganglion trigeminus yang berbentuk bulan sabit dan
terletak di dalam kantong duramater yang disebut cavum trigeminus. Radix motoris N.
Trigeminus terletak di bawah ganglion sensoris dan terpisah seluruhnya dari ganglion
ini. N. Opthalmicus, n. Maxillaris, dan n. Mandibularis berasal dari pinggir anterior
ganglion ini.
N. opthalmicus (V1) murni sensoris dan merupakan divisi paling kecil daari n.
Trigeminus. Saraf ini berjalan ke depan di dalam dinding lateral sinus cavernosus di
bawah n. oculomotorius dan n. trochlearis. saraf iini bercabang tiga yaiti n. lacrimalis,
n. frontalis, dan n. nasociliaris, yang masuk ke dalam rongga orbita melalui fissura
orbitalis superior.
N. maxillaris (V2) murni sensoris. Saraf ini berjalan ke depan sepanjang bagian
bawah dinding lateral sinus cavernosus. Saraf ini meninggalkan tengkorak mmelalui
foramen rotundum menuju ke fossa pterygopalatina.
N. mandibularis adalah nervus motoris dan sensoris, merupakan divisi terbesar
dari n. trigeminus. Radix sensoris besar berasal dari pars lateral ganglion trigeminus
dan segera keluar melalui foramen ovale. Segera setelah keluar dari foramen, radix
motoris bergabung dengan radix sensoris.
VI. Nervus Abducens
N. abducens adalah saraf motoris kecil dan mempersarafi m. Rectus lateralis bola
mata. Sraf ini muncul dari permukaan anterior otak, di antara pinggir bawah pons
dengan medulla oblongata. Mula-mula saraf ini terletak di dalam fossa cranii posterior,
kemudian membelok dengan tajam ke depan, melintasi pinggir superior pars petrosa
ossis temporalis. Setelah masuk sinus cavernosus, saraf ini berjalan ke depan bersama
a. Carotis interna, dan masuk ke rongga orbita melalui fissura orbitalis superior.
VII. Nervus Facialis
N. facialis mempunyai radix motoris di sebelah medial dan radix sensoris di
sebelah lateral, disebut n. intermedius. Radix motoris mempersarafi otot-otot wajah,
kulit kepala dan telinga, m. Buccinator, m. Platysma, m. Stylohyoideus, dan venter
posterior m. Digastricus. Radix sensoris mengandung serabut-serabut pengecap dari
dua per tiga bagian anterior lidah, dasar mulut, dan palatum. Juga membawa serabut
parasimpatis sekretomotorik untuk glandula submandibularis dan sublingualis, glandula
lacrimalis, dan kelenjar-kelenjar di hidung dan palatum.
Kedua radix n. facialis muncul dari permukaan anterior otakdi antara pinggir
bawah pons dengan medulla oblongata. Semua berjalan ke lateral dan depan di dalam
fossa cranii posterior bersama dengan n. vestibulocochlearis menuju meatus acusticus
internus. Pada dasar meatus, saraf ini masuk ke dalam canalis facialis dan berjalan ke
lateral di atas vestibulum labyrinthus sampai saraf ini mencapai dinding medial cavum
tympani.
VIII. Nervus Vestibulocochlearis
N. vestibulocochlearis terdiri dari dua berkas saraf sensoris yaitu n. vestibularis
dan n. cochlearis. Serabut-serabut vestibularis yang berhubungan dengan
keseimbangan, merupakan juluran-juluran central dari sel-sel yang terdapat di dalam
ganglion vestibularis yang terletak di bagian luar meatus acusticus internus.
Serabut-serabut cochlearis yang berhubungan dengan mendengar, merupakan
juluran central dari sel-sel yang terdapat dalam ganglion spiralis cochlea.
Kedua bagian saraf ini meninggalkan permukaan anterior otak di antara pinggir
bawah pons dengan medulla oblongata, dengan melintasi fossa cranii posterior dan
masuk ke dalam meatus acusticus internus bersama dengan n. facialis.
IX. Nervus Glossopharyngeus
N. glossopharyngeus adalah saraf morotis dan sensoris. Serabut-serabut motoris
mempersarafi m. Stylopharyngeus, sedangkan serabut-serabut sensoris (termasuk
serabut pengecap) berjalan ke sepertiga posterior lidah dan pharynx.
N. glossopharyngeus muncul dari permukaan antrior bagian atas medulla
oblongata berupa tiga atau empat radix kecil antara oliva dan pedunculus cerebellaris
inferior. Saraf ini berjalan ke depan dan lateral dan meninggalkan tengkorak dengan
berjalan ke bawah melalui bagian tengah foramen jugulare.
X. Nervus Vagus
N. vagus terdiri dari serabut motoris dan sensoris. Saraf ini menyuplai jantung
dan sebagian besar traktus respiratorius dan intestinal. N. vagus keluar dari permukaan
anterior bagian atas medulla oblongata, berupa 8 atau 10 radix kecil di antara oliva dan
pedunculus cerebellaris inferior. Saraf ini terletak di bawah n. glossopharyngeus. N.
vagus berjalan ke lateral di bawah cerebellum di dalam fossa cranii posterior dan
meninggalkan tengkorak melalui bagian tengah foramen jugulare.
XI. Nervus Acessorius
N. acessorius merupakan saraf motoris yang terdiri dari radix cranialis yang kecil,
dan radix spinalis yang besar.
Radix cranialis muncul dari permukaan anterior bagian atas medulla oblongata
berupa empat atau lima radix kecil di antara oliva dan pedunculus cerebellaris inferior.
Saraf ini terletak di bawah nervus vagus. Nervus ini berjalan ke lateral di bawah
cerebellum di dalam fossa cranii posterior dan bergabung dengan radix spinalis.
Radix spinalis keluar dari sel-sel saraf di dalam columna grisea anterior medulla
spinalis setinggi C1-5. Serabut-serabut saraf keluar daari peermukaan lateral medulla
spinalis dan membentuk truncus saraf. Saraf ini berjalan ke atas sepanjang medulla
spinalis dan masuk ke dalam tengkorak melalui foramen magnum, kemudian membelok
ke lateral dan bergabung dengan radix cranialis.
Kedua radix berjalan melalui foramen jugulare, dan kemudian radix cranialis
memisahkan diri dari radix spinalis dan melekat pada ganglion inferius n. vagus.
XII. Nervus Hypoglossus
N. hypoglossus merupakan saraf motoris yangg menyuplai semua otot-otot
intrinsik lidah dan ditambah m. Styloglossus, m. Hyoglossus, daan m. Genioglossus.
Saraf ini keluar sebagai sejumlah radix kecil pada permukaan anterior medulla
oblongata di antara pyramis dan oliva, kemudian berjalan ke lateral di dalam fossa
cranii posterior dan meninggalkan tengkorak melalui canalis hypoglossis.
ANALISIS MASALAH
1. Apa mekanisme mulut mengot dan bicara pelo?
Mulut mengot
Hipertensi + DM menyumbat peredaran jantung/ pembuluh darah plak
thrombus thrombus rupture emboli masuk ke aliran otak menyumbat a. cerebri
media Stenosis a.cerebri media iskemik pada lobus temporaparietal sebelah kiri
lesi pada UMN (Upper Motor Neuron) N. VII (Nervus facialis) : lesi pada traktus
piramidalis atau korteks motorik Parese otot-otot wajah bawah Manifestasi Klinik:
Plica nasolabialis kanan datar, sudut mulut kanan tertinggal mulut mengot.
Bicara pelo
Hipertensi + DM menyumbat peredaran jantung/pembuluh darah plak
thrombus thrombus rupture emboli masuk ke aliran otak menyumbat a. cerebri
media Stenosis a. cerebri media iskemik pada lobus temporaparietal sebelah kiri
lesi N. XII (nervus Hypoglossus) Manifestasi Klinik: Bicara pelo.
2. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaaan?
Pemeriksaan fungsi sensorik
Hasi Pemeriksaan Nilai Normal Interpretasi
Nervus
VII
Mulut mengot ke kiri SimetrisGangguan saraf kranialis
VII
Lipatan nasolabialis
kanan datarSimetris
Gangguan saraf kranialis
VII
Lagoftalmus
(-)(-) Normal
Kerut dahi simetris Simetris Normal
Nervus
XII
Lidah deviasi ke
kanansimetris
Gangguan saraf kranialis
XII; parese kiri
Bicara pelo
(+)(-)
Gangguan saraf kranialis
XII; pelo
Pemeriksaan fungsi motorik
Hasil
Pemeriksaan
Nilai
Normal
Interpretasi
Ekstremitas
Superior
Dekstra 4 5 Abnormal
(Hemiparesis)Sinistra 5 5
Ekstremitas
Inferior
Dekstra 4 5 Abnormal
(Hemiparesis)Sinistra 5 5
Refleks Fisiologis Dekstra Meningkat Normal Abnormal
Sinistra Normal Normal Normal
Refleks Patologis
(Babinsky)
Dekstra + - Abnormal
Sinistra - - Normal
3. Bagaimana anatomi dari N.VII dan N.XII?
Nervus Facialis (N. VII)
N, facialis mempunyai radix motoris di sebelah medial dan radix sensoris di
sebelah lateral, disebut n. intermedius. Radix motoris mempersarafi otot-otot wajah, kulit
kepala dan telinga, m. Buccinator, m. Platysma, m. Stylohyoideus, dan venter posterior
m. Digastricus. Radix sensoris mengandung serabut-serabut pengecap dari dua per tiga
bagian anterior lidah, dasar mulut, dan palatum. Juga membawa serabut parasimpatis
sekretomotorik untuk glandula submandibularis dan sublingualis, glandula lacrimalis,
dan kelenjar-kelenjar di hidung dan palatum.
Kedua radix n. facialis muncul dari permukaan anterior otakdi antara pinggir bawh
pons dengan medulla oblongata. Semua berjalan ke lateral dan depan di dalam fossa
cranii posterior bersama dengan n. vestibulocochlearis menuju meatus acusticus internus.
Pada dasar meatus, saraf ini masuk ke dalam canalis facialis dan berjalan ke lateral di
atas vestibulum labyrinthus sampai saraf ini mencapai dinding medial cavum tympani.
Nervus Hypoglossus (XII)
N. hypoglossus merupakan saraf motoris yangg menyuplai semua otot-otot
intrinsik lidah dan ditambah m. Styloglossus, m. Hyoglossus, daan m. Genioglossus.
Saraf ini keluar sebagai sejumlah radix kecil pada permukaan anterior medulla
oblongata di antara pyramis dan oliva, kemudian berjalan ke lateral di dalam fossa
cranii posterior dan meninggalkan tengkorak melalui canalis hypoglossis.
4. Bagaimana patofisiologi kasus tersebut?
Bekuan (trombus) vaskular distal → trombus lepas → dibawa melalui sistem arteri
ke otak dalam bentuk embolus → obstruksi arteri besar pada sirkulasi serebrum →
obstruksi arteri carotis interna → oklusi aterotrombotik atau hialinlipid pada cabang-
cabang sirkulus Willisi → penyakit pembuluh halus hipertensif → dearah-daerah infark
yang kecil, dan lunak (lakuna) → sindrom lakunar → sroke lakunar (Price: 2005).
5. Apa SKDI kasus tersebut?
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah
keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan
yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
DAFTAR PUSTAKA
Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, Edisi 6. Jakarta: EGC.
Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Edisi 6. Jakarta: EGC.
Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia, 2012.