bahan li lbm 1

26
Klasifikasi Kennedy sudah dikemukakan bahwa selama ini banyak sekali ragam klasifikasi yang diciptakan, dan digunakan orang. klasifikasi yang paling banyak digunakan adalah yang dibuat oleh Kennedy, clummer, dan baylin. kalsifikasi Kennedy mungkin merupakan metode yang paling banyak digunakan pada saat sekarang ini. suatu klasifikasihendaknya memenuhi persyaratan-persyaratan yaitu menunjukan dengan jelas dan cepat jenis- jenis keadaan tidak bergigi memungkinkan perbedaan antara geligi tiruan sebagian lepasan yang didukung gigi atau yang didukung gigi dan jaringan bukan gigi dan dapat menjadi petunjuk pembuatan desain geligi tiruan serta klasifikasi ini dapat diterima secara luas. klasifikasi ini membagi semua keadaan tak bergigi menjadi empat macam keadaan. Klas I Kennedy: daerah tidak bergigi di bagian posterior dari gigi masih ada dan berada pada kedua sisi rahang (bilateral) Klas II Kennedy : daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada, tetapi berada hanya pada salah satu sisi saja (unilateral) Klas III Kennedy : daerah yang tak bergigi terletak di antera gigi- gigi yang masih ada di bagian posterior maupun anteriornya unilateral. kelas IV daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior dan gigi yang masih dan melewati garis median (tengah) Klasifikasi Apllegated Kennedy Klasifikasi applegated kennedy adalah suatu pengembangan dari klasifikasi kennedy yang telah di pakai selama bertahun-tahun oleh para tenaga kesehatan kususnya dokter gigi. Mengapa klasifikasi kennedy dirubah? Karena Applegate mengganggap perlu mengadakan perubahan-perubahan tertentu demi perbaikan. Hal ini dimaksudkan semata-mata untuk lebih mendekatkan prosedur klinis dengan pembuatan desain dengan klasifikasi yang dipakai. Sebenarnya keadaan tidak bergigi yang serupa, mungkin saja membutuhkan perawatan prostodontik yang berbeda, karena hal ini tergantung pula dari kondisi jaringan yang belum tentu sama. Karena itu, sangat masuk akal, bila dalam penerapan klasifikasi dipertimbangkan hal-hal lain yang lebih hakiki daripada sekedar melihat ruang kosong yang ditinggalkan gigi. Sejauh ini, pertimbangan-pertimbangan yang diberikan kepada keadaan- keadaan gigi dan jaringan pendukungnya tidak memadai, karena penekanan lebih banyak diberikan kepada ruang-ruang kosong yang sudah ditinggalkan gigi. Atas dasar pemikiran inilah, Applegate kemudian memperbaiki Klasifikasi Kennedy yang kemudian dikenal sebagai Klasifikasi Applegate-Kennedy. Applegate membagi rahang yang sudah

description

bahan lbm 1

Transcript of bahan li lbm 1

Klasifikasi Kennedysudah dikemukakan bahwa selama ini banyak sekali ragam klasifikasi yang diciptakan, dan digunakan orang. klasifikasi yang paling banyak digunakan adalah yang dibuat oleh Kennedy, clummer, dan baylin. kalsifikasi Kennedy mungkin merupakan metode yang paling banyak digunakan pada saat sekarang ini. suatu klasifikasihendaknya memenuhi persyaratan-persyaratan yaitu menunjukan dengan jelas dan cepat jenis-jenis keadaan tidak bergigi memungkinkan perbedaan antara geligi tiruan sebagian lepasan yang didukung gigi atau yang didukung gigi dan jaringan bukan gigi dan dapat menjadi petunjuk pembuatan desain geligi tiruan serta klasifikasi ini dapat diterima secara luas. klasifikasi ini membagi semua keadaan tak bergigi menjadi empat macam keadaan. Klas I Kennedy: daerah tidak bergigi di bagian posterior dari gigi masih ada dan berada pada kedua sisi rahang (bilateral) Klas II Kennedy : daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada, tetapi berada hanya pada salah satu sisi saja (unilateral) Klas III Kennedy : daerah yang tak bergigi terletak di antera gigi-gigi yang masih ada di bagian posterior maupun anteriornya unilateral. kelas IV daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior dan gigi yang masih dan melewati garis median (tengah)Klasifikasi Apllegated KennedyKlasifikasi applegated kennedy adalah suatu pengembangan dari klasifikasi kennedy yang telah di pakai selama bertahun-tahun oleh para tenaga kesehatan kususnya dokter gigi. Mengapa klasifikasi kennedy dirubah? Karena Applegate mengganggap perlu mengadakan perubahan-perubahan tertentu demi perbaikan. Hal ini dimaksudkan semata-mata untuk lebih mendekatkan prosedur klinis dengan pembuatan desain dengan klasifikasi yang dipakai.Sebenarnya keadaan tidak bergigi yang serupa, mungkin saja membutuhkan perawatan prostodontik yang berbeda, karena hal ini tergantung pula dari kondisi jaringan yang belum tentu sama. Karena itu, sangat masuk akal, bila dalam penerapan klasifikasi dipertimbangkan hal-hal lain yang lebih hakiki daripada sekedar melihat ruang kosong yang ditinggalkan gigi.Sejauh ini, pertimbangan-pertimbangan yang diberikan kepada keadaan-keadaan gigi dan jaringan pendukungnya tidak memadai, karena penekanan lebih banyak diberikan kepada ruang-ruang kosong yang sudah ditinggalkan gigi. Atas dasar pemikiran inilah, Applegate kemudian memperbaiki Klasifikasi Kennedy yang kemudian dikenal sebagai Klasifikasi Applegate-Kennedy. Applegate membagi rahang yang sudah kehilangan sebagian giginya menjadi 6 kelas dengan rincian sebagai berikut: Kelas IDaerah yang tidak bergigi sama dengan klasifikasi Kennedy. Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan gigi. Secara klinis dijumpai :1. Derajat resorpsi residual ridge bervariasi.2. Tenggang waktu pasien tidak bergigi akan mempengaruhi stabilitas gigi tiruanyang akan dipasang.3. Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya sudah mengecil.4. Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.5. Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat.6. Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar 6-10 gigi saja.7. Ada kemungkinan dijumpai kelainan Sendi Temporo Mandibula.Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas I : Gigi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan perluasan basis distal. Kelas IIDaerah tidak bergigi sama dengan kelas II Kennedy. Kelas ini sering tidak diperhatikan pasien. Secara klinis dijumpai keadaan :1. Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak.2. Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.3. Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis ini.4. Pada kasus ekstrim, karena tertundanya pembuatan gigi tiruan (protesa) untuk Jangka waktu lama, kadang-kadang perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis. Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan Sendi Temporo Mandibula.Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas II : Gigi tiruan sebagian lepasan disain bilateral perluasan basis distal. Kelas IIIKeadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga, tidak lagi mampu memberi dukungan kepada gigi tiruan (protesa) secara keseluruhan. Secara klinis dijumpai keadaan :1. Daerah tidak bergigi sudah panjang.2. Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai.3. Tulang pendukung mengalami resorpsi servikal dan atau disertai goyangnya gigisecara berlebihan.4. Beban oklusal berlebihan.Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas III : Gigi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dengan desain bilateral. Kelas IVDaerah tidak bergigi sama dengan klas IV Kennedy. Pada umumnya untuk klas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan, bila :1. Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma.2. Gigi harus disusun dengan overjet besar, sehingga dibutuhkan banyak gigipendukung.3. Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasiendengan daya kunyah besar.4. Diperlukan dukungan dan retensi tambahan dari gigi penahan.5. Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktorestetik.Indikasi pelayanan Prostodontik Kelas IV : Geligi tiruan cekat, bila gigi gigi tetangga masih kuat. Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi ataujaringan atau kombinasi. Pada kasus meragukan, sebaiknya dibuat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. Kelas VDaerah tak bergigi paradental, dimana gigi asli anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan atau tak mampu menahan daya kunyah. Kasus seperti ini banyak dijumpai pada rahang atas, karena gigi caninus yang dicabut karena malposisi atau terjadinya kecelakaan.Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai gigi penahan, biasanya karena salah satu alasan berikut ini :1. Daerah tak bergigi sangat panjang.2. Daya kunyah pasien berlebihan.3. Bentuk atau panjang akar gigi penahan kurang memadai.4. Tulang pendukung lemah.5. Penguatan dengan splin tidak diharapkan, dan sekalipun dilakukan tetap tidak memberikan dukungan yang memadai, tetapi tetap dirasakan perlunya mempertahankan geligi yang masih tinggal ini.Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas V : Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan prinsip basis berujung bebas tetapi di bagian anterior. Kelas VIDaerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangga gigi asli dapat dipakai sebagai gigi penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan daerah tak bergigi yang terjadi pertama kalinya dalam mulut. Biasanya dijumpai keadaan klinis :1. Daerah tak bergigi yang pendek.2. Bentuk atau panjang akar gigi tetangga memadai sebagai pendukung penuh.3. Sisa prosesus alveolaris memadai.4. Daya kunyah pasien tidak besar.Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas VI : Geligi tiruan cekat. Geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dan desain unilateral (protesa sadel).Dalam Pemilihan geligi tiruan lepasan dalam hal ini didasarkan pada : Usia pasien masih muda. Mencegah ekstrusi gigi antagonis. Pulpa gigi masih lebar. Kesehatan pasien tidak memungkinkan dilakukannya preparasi segera. Kendala waktu untuk pembuatan gigi tiruan cekat. Pasien menolak pembuatan geligi tiruan cekat. Keadaan sosial ekonomi pasien tak menunjang.Selain ke enam kelas tersebut di atas, Klasifikasi Aplegate-Kennedy mengenal juga modifikasi untuk daerah tak bergigi tambahan : Bila tambahan ini terletak di anterior, maka disebut kelas. modifikasi A. Pada penambahan yang terletak di posterior, sebutan menjadi kelas modifikasi P. Untuk penambahan ruangan yang lebih dari satu, dimuka huruf petunjuk modifikasi diberi tambahan angka Arab sesuai jumlahnya.Contoh : Kelas II Modifikasi 2A (atau 1P atau 2A & 3P dan seterusnya).Klasifikasi atau penggolongan untuk rahang yang sebagian giginya sudah hilang adalah untuk memungkinkan dokter gigi berkomunikasi sejelas mungkin mengenai keadaan rongga mulut yang akan dipasang geligi tiruan dan membantu mempelajari prinsip dasar pembuatan desain gigi tiruan (Gunadi, dkk., 1995).Salah satu klasifikasi yang banyak dipakai saat ini adalah Klasifikasi Applegate-Kennedy (1923) yang merupakan modifikasi klasifikasi Kennedy yaitu mengklasifikasikan berdasarkan letaksadeldanfree end :1.Kelas I, yaitu daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang (Bilateral Free Endatau ujung bebas pada dua sisi).2.Kelas II, yaitu daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada, berada hanya pada satu sisi rahang saja (Unilateral Free Endatau ujung bebas pada satu sisi).3.Kelas III, yaitu keadaan tak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangganya tidak lagi mampu memberi dukungan kepada protesa secara keseluruhan.4.Kelas IV, yaitu daerah tak bergigi terletak di anterior gigi-geligi yang masih ada dan melewatimedian line.5.Kelas V, yaitu daerah tak bergigi paradental dimana gigi yang tertinggal gigi anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan.6.Kelas VI daerah tak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga dapat dipakai sebagai gigi penahan.Bila terdapat daerah tak bergigi tambahan oleh Applegate-Kennedy disebut sebagai modifikasi, kecuali kelas IV tidak ada modifikasi (Gunadi dkk., 1995).

Klasifikasi gigi tiruan sebagian berdasarkan letak klamer menurut Miller ditentukan sebagai berikut:1.Klas IMenggunakan dua buah klamer dimana klamer-klamer tersebut lurus berhadapan dan tegak lurus median line.2.Klas IIMenggunakan dua buah klamer yang letaknya saling berhadapan dan membentuk garis diagonal serta melewati median line.3.Klas IIIMenggunakan tiga buah klamer yang letaknya sedemikian rupa sehingga apabila klamer-klamer itu dihubungkan dengan suatu garis, merupakan suatu segitiga yang terletak di tengah gigi tiruan.4.Klas IVMenggunakan empat buah klamer yang letaknya sedemikian rupa sehingga apabila klamer-klamer itu dihubungkan dengan suatu garis lurus, merupakan suatu segi empat yang terletak di tengah gigi tiruan.

Soelarko R.M. dan Wachiyati Herman (1980) mengklasifikasikan berdasarkan bahan yang digunakan :1.Gigi tiruan kerangka logam(frame denture)adalah gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari kerangka logam tuang dan bagian sadel terdiri dari akrilik serta elemen gigi tiruan.2.Gigi tiruan akrilik(acrylic denture)adalah gigi tiruan sebagian lepasan yang basisnya terdiri dari akrilik serta elemen gigi tiruan.3.Vulcanite dentureadalah gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari karet yang dikeraskan sebagai basis gigi tiruan serta elemen gigi tiruan.

Viktor L.S. (1975) mengklasifikasikan berdasarkan jaringan pendukungnya :1.Gigi tiruan dukungan mukosa, yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari jaringan mukosa2.Gigi tiruan dukungan gigi, yaitu gigi tiruan ynag hanya mendapat dukungan dari gigi asli3.Gigi tiruan dukungan mukosa dan gigi, yaitu gigi tiruan yang memdapat dukungan dari mukosa dan gigi asli

Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari akrilik serta elemen gigi tiruan.Bagian-bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah :1.Retainer, yang terdiri dari :1.Retainer langsung(direct retainer),yaitu bagian dari gigi tiruan yang menahan terlepasnya gigi tiruan secara langsung, berupa lenganretentive2.Retainer tidak langsung(indirect retainer),yaitu bagian dari gigi tiruan yang menahan gigi tiruan secara tidak langsung, berupa lengan pengimbang.2.Sandaran ataurestyaitu bagian dari cangkolan yang bersandar pada bidang oklusal atau incisal gigi pegangan yang memberikan dukungan vertikal terhadap gigi tiruan3.Gigi pengganti, yaitu bagian dari gigi tiruan yang menggantikan gigi asli yang hilang4.Basis atau landasan, merupakan basis berupa resin akrilik yaitu bagian dari gigi tiruan untuk tempat perlekatan elemen gigi dan bagian yang berkontak dengan mukosa mulut.

Dalam menentukan desain dari gigi tiruan sebagian lepasan, perlu diperhatikan beberapa faktor, yaitu :a.Retensi, yaitu kemampuan gigi tiruan untuk melawan gaya pemindah yang cenderung memindah protesa ke arah oklusal.Yang dapat memberikan retensi adalah : lengan retentive, klamer, oklusal rest, kontur dan landasan gigi, oklusi, adhesi, tekanan atmosfer, dansurface tension.b.Stabilisasi, yaituperlawanan atau ketahanan terhadap perpindahan gigi tiruan dalam arah horisontal. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian terminal/ujung lengan retentive. Stabilisasi terlihat bila dalam keadaan berfungsi. Gigi yang mempunyai stabilisasi pasti mempunyai retensi, sedangkan gigi yang mempunyai retensi belum tentu mempunyai stabilisasi.c.Estetika1.Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi bagaimanapun juga2.Gigi tiruan harus pantas dan tampak asli bagi pasien, meliputi warna gigi dan inklinasi/ posisi tiap gigi3.Kontur gingiva harus sesuai dengan keadaan pasien4. Perlekatan gigi di atasridgeKomponen-komponen gigi tiruan sebagian lepasan terdiri dari konektor mayor, konektor minor, dudukan, direct retainer, komponen resiprokal, indirect retainer, sandaran/rest, gigi artifisial dan landasan. Landasan merupakan bagian dari gigi tiruan yang ditempatkan di atas jaringan pendukung dan merupakan tempat dimana gigi artifisial dilekatkan. Bahan yang paling sering digunakan untuk membuat landasan dari gigi tiruan adalah resin akrilik. Menurut American Dental Association (ADA) terdapat dua jenis resin akrilik yang digunakan sebagai landasan gigi tiruan lepasan yaitu resin akrilik polimerisasi panas (heat-cured polymerization) dan resin akrilik autopolimerisasi (self-cured autopolymerizing/cold-curing resin). Resin akrilik polimerisasi panas (heat-cured polymerization) merupakan resin akrilik yang polimerisasinya dengan bantuan pemanasan. Energi termal yang diperlukan dalam polimerisasi dapat diperoleh dengan menggunakan pemanasan dalam air yang dididihkan atau microwave.Bagian-bagian dari gigi tiruan lepasan yaitu:1.SaddleBagian dari GTL yang mengganti jaringan alveoli yang hilang dan sebagian tempat gigitiruan tersebut terbuat dari akrilik/logam terdiri dari Rudebouder sadle dan free and sadle.2.Oklusal restBagian dari gigitiruan yang terletak pada permukaan gigi terdiri dari oklusal rest, incisal rest, cingulum rest, dan lingual rest.3.Direct retainerBagian dari gigitiruan yang terletak dan melingkari gigi penyangga yang memberikan retensi dan braching/mencegah terlepasnya gigitiruan.4.Indirect retainerBagian dari gigitiruanyang terletak pada rest seal sejauh mungkin dari free and sadle pada sisi yang berlawanan dengan garis fulcrum.5.ConectorBagian dari gigitiruan yang menghubungkan kompenen-komponennya terdiri dari major konektor dan kinor konektor.6.GigitiruanDibagi berdasarkan bahan dan bentuk.Proses pembuatan :1.Cocokkan sendok cetak anatomis2.Cetak dengan alginate3.Cor dengan gips keras4.Desain klamer dengan basis protesa5.Buat klamer6.Buat basisnya dan pasang gigi artifisial, lalu model dioklusikan7.Haluskan basis dan perbaiki yang mesih kurang8.Flasking9.Boiling out10.Curing11.Finishing and polishing12.Insersi denture pada pasien.letak cengkeram harus lebih diperhatikan1. kenyamanangigi tiruan harus dapat dipakai dengan nyaman1. penyakituntuk pasien DM dibuat desain gingival mengingat keadaan dari sisa gigi yang ada sering goyangBagian-bagian gigi tiruan sebagian lepasanGigi tiruan sebagian lepasan terdiri dari komponen-komponen:1. Basisdisebut juga plat protesaadalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual.Bahan dasar basis:akrilik, logamBeda basis akrilik dengan logam:Noakriliklogam

1Proses pembuatanmudahSukar

2KekuatanKurangKuat

3Penghantar panasKurangBaik

4Menyerap airDapatTidak dapat

5Perubahan warnaDapatTidak dapat

6Luas basisLuas/lebarTak luas

7biayamurahmahal

Fungsi basis: untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar di bawahnya untuk memberi retensi dari protesa, karena adanya gaya adhesif antara basis dengan mukosa yang dibatasi dengan media air ludah tempat melekatnya cengkeram menggantikan jaringan yang hilang serta memberikan dukungan kepada bibir dan pipi(estetik)1. Sadeladalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris dan mendukung elemen gigi tiruanbila sadel letaknya:antara gigi asli diseut bounded saddleposterior dari gigi asli disebut free end saddle1. Elemen gigi tiruanadalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli yang hilangBahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam, yaitu:resin akrilik, porselen,logamElemen gigi tiruan resin akrilik mudah aus, terutama pada penderita yang mempunyai kekuatan kunyah yang kuat perlekatannya dengan basis merupakan persenyawaaan kimia, karena bahannya sama dapat berubah warna mudah tergores mudah dibentuk/diperkecil sesuai dengan ruangan lebih ringan dibanding gigi tiruan yang dari porselen dan logam dapat diasah dan dipoles karena sifat mudah aus, baik sekali dipakai untuk prosesus alvolaris yang datarElemen gigi tiruan porselen: tidak mudah aus/tergores perlekatannya dengan basis secara mekanis, sehingga elemen gigi tiruan harus mempunyai retensi untuk pelekatnya terhadap basisbentuk retensi gigi tiruan porselen:undercur,pin,alur tidak berubah warna tidak dapat diasah lebih berat daripada akrilik tidak baik dipakai untuk prosesus alveoalris yang datar(resorbsi)Elemen gigi tiruan logam: biasanya dibuat sendiri sesuai dengan ruang protesa yang ada, terutama untuk gigi posterior yang ruang protesanya sempit estetis kurang baik tahan terhadap daya kunyah yang besar/kuat1. Cengkeramdisebut juga klammerCengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat stainless steel/ logam tuang, yang melingkari/ memegang gigi penjangakaranFungsi cengkeram untuk retensi untuk stabilisasi untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaranSyarat umum gigi penjangkaran1. gigi vital atau non vital yang telah dilakukan PSA dengan sempurna2. bentuk anatomis dan besarnya noraml3. tidak ada kerusakan/kelainan.Misalnya:tambalan yang besar, karies, hypoplasia, konus4. posisi dalam lengkung gigi normal5. keadaan akar gigi: bentuk ukurannya normal tertanam dalam tulang alveolar dengan perbandingan mahkota akar 2:3 jaringan periodonta sehat tidak ada kelainan periapikal1. sedapat mungkin tidak goyangCengkeram kawatBagian-bagian dari cengkeram kawat:1. lengan cengekeram1. jari cengkeram2. bahu cengkeram3. badan cengkeram4. oklusal rest5. retensi dalam akrilikBagian-bagian dari cengkeram kawat:1. lenganyaitu bagian dari cengkeram kawat yang terletak/melingkari bagian bukal/lingual gigi penjangkaransifat:agak lenturfungsi:retensi dan stabilisasi1. jaribagian dari lengan yang terletakdi bawah lingkaran terbesar gigisifat:lentur/fleksibelfungsi/retensi1. bahubagian dari lengan yang terleta di atas lingkaran terbesar dari gigisifat:kakufungsi:stabilisasi yaitu menahan gaya-gaya bucco-lingual1. badan/bodybagian yang cengekaram kawat yang terletak di atas titik kontak gigi di daerah aproksimalsifat:kakufungsi:stabilisasi yaitu menaha gaya-gaya antero-posterior1. oklusal restyaitu bagian dari cengekaram kawat yang terletak di bagaian oklusal gigisifat:kaku, panjang 1/3 lebar mesio-distal gigifungsi:meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran1. retensi dalam akrilikbagian dari cengkeram kawat yang tertanam dalam basis akrilikSyarat-syarat cengkeram kawat yang melingkari gigi:1. harus kontak garis2. tidak boleh menekan/harus pasif3. ujung jari tidak boleh menyinggung gigi tetangga dan tidak boleh tajam/harus dibulatkan1. tidak ada lekukan bekas tang(luka)pada lengan cengkeram2. bagian cengkeram yang melalui oklusal gigi tidak boleh mengganggu oklusi/artikulasi3. jarak bagian jari ke servikal gigi:cengkeram paradental:1/2-1 mmcengekeram gingival:1 -2 mm1. bagian retensi dalam akrilik harus dibengkokkanMacam-macam desain cengkeramDesain cengkeram menurut fungsinya dibagi dalam dua bagian:1. Cengkeram paradentalyaitu cengkeram yang fungsinya selain dari retensi dan stabilisasi protesa, juga sebagai alat untuk meneruskan beban kunyah yang diterima gigi tiruan ke gigi penjangkarannyaJadi,cengkeram paradental harus mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran atau melalui titik kontak antara gigi penjangkaran dengan gigi tetangganya1. Cengkeram gingivalyaitu cengkeram yang fungsinya hanya untuk retensi dan stabilisasi protesa. Jadi, karena tidak berfungsi untuk meneruskan beban kunyah yang diterima protesa ke gigi penjangkaran, maka cengkeram ini tidak mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran, bisa diatas permukaan oklusal.Macam-macam cengkeram paradental1. Cengkeram 3 jariterdiri dari: lengan bukal dan lingual body bahu oklusal rest bagian retensi dalam akrilikindikasi:gigi molar dan premolar1. Cengkeram jacksonDisain cengkeram ini mulai dari palatal/lingual, terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke bukal melalui di bawah lingkaran terbesar, naik lagi ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual masuk retensi akrilik.Indikasi:Gigi molar,premolar yang mempunyai kontak yang baik di bagian mesial dan distalnyaBila gigi penjangkaran terlalu cembung, seringkali cengkeram ini sulit masuk pada waktu pemasangan protesa.1. Cengkeram jackson paradentalDisainnya mulai dari bukal terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual dan terus ke retensi akrilikIndikasi:gigi molar dan premolargigi terlalu cembung sehingga cengkeram jackson sulit melaluinyaada titik kontak yang baik di anatar 2 gigi1. Cengkeram SDisain cengkeram ini mulai dari bukal terus ke oklusal/insisal di atas titik kontak, turun ke lingual melalu atas cingulum, kemudian turun ke bawah masuk ke dalam akrilikIndikasi:Untuk kaninus rahang atas perlu diperhatikan agar letak cengkeram tidak mengganggu oklusi1. Cengkeram KippmeiderTidak mempunyai lengan, yang ada hanya rest di atas cingulumIndikasi:Hanya untuk kaninusBentuk cingulum harus baikFungsi:hanya untuk menerusan beban kunyah dan stabilisasi1. Cengkeram rush angkerDisainnya mulai dari oklusal di aproksimal(daerah mesial/distal)terus ke arah lingual ke bawah, masuk dalam akrilikIndikasi:molar, premolar yang mempunyai titik kontak yang baikFungsi:hanya untuk meneruskan beban kunyah protesa ke gigi penjangkaran dan sebagai retensi pada pembuatan splin1. Cengkeram roachDisainnya mulai dari oklusal di daerah titik kontak aproksimal, turun ke bukal dan lingual terus ke aproksimal di daerah diastema, masuk dalam akrilikIndiksai:gigi molar dan premolar yang mempunyai konta yang baikMacam-macam cengkeram gingival1. Cengkeram 2 jariDisainnya sama dengan cengkeram 3 jari, hanya tidak mempunyai restIndikasi:gigi molar dan premolar1. Cengkeram 2 jari panjangDisainnya seperti cengkeram 2 jari, hanya disini melingkari 2 gigi berdekatanIindikasi:gigi molar,premolar, dimana gigi yang deat diastema urang kuat(goyang 10)1. Cengkeram jacsonhampir sama dengan cengkeram jacson paradentalbedanya cengkeram ini melalui bagian proksimal dekat diastema dan di bagian lingual lurus ke bawah, tetap di tepi lingualindikasi:gigi molar,premolar dan kaninus1. Cengkeram vestibular fingercengkeram ini berjalan mulai dari sayap bukal protesa ke arah undercut di vestibulum bagian labial, ujungnya ditutupi akrilikindikasi:gigi sisa hanya gigi anterior yangtidak dapat dilingkari cengkeram, dan bagian vestibulum labial harus mempunyai undercut yang cukupfungsi:untuk tambahan retensi, tetapi kurang efektif2.3.Tahapan Perawatan2.3.1 Pemeriksaan Utamaa. Pemeriksaan subjektifAnamnsesis yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan tanya jawab. Cara ini umumnya dilakukan untuk mencari riwayat penyakit dan data pribadi pasien dan keluarga.Beberapa hal yang ditanyai dalam anamnesis antara lain:1. daftar pribadi(nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan,dll)2. Data kesehatan umum Penyakit sistemik, misalnya hipertensi diabetes mellitus. obat yang digunakan. kebiasaan pasien untuk mengontrol kesehatannya.3. Data jenis kesehatan gigi mulut jenis penyakit yang ada atau sedang diderita riwayat hilangnya gigi Kebiasaan jelek,misalnya mengunyah satu sisi atau bruksism Apakah pernah memakai gigi tiruan, jika pernah bagaimana keluhan- keluhan gigi tiruan yang lama. frekuensi kunjungan ke dokter gigi keinginan khusus tentang gigi tiruannya. perawatan yang ada atau yang sedang diterimanya.b.Pemeriksaan objektifTerbagi dua:1. Pemeriksaan ekstraoral2. Pemeriksaan intraoralPada pemeriksaan objektif ini pemeriksaan dapat dilakukan dengan :1. Melihat2. Palpasi3. Perkusi4. Sonde5. Termis6. Roentgen fotoPemeriksaan ekstraoralPemeriksaan ekstraoral meliputi pemeriksaan terhadap:1. Bentuk muka/wajah1. Dilihat dari arah depan:-Oval/ovoid-Persegi/square-Lonjong/tapering1. Dilihat dari arah samping-cembung-lurus-cekung1. Bentuk bibir Panjang, pendek Normal Tebal,tipis Flabby1. Sendi Rahang Menggeletuk Krepitasi SakitPemeriksaan intraoralPemeriksaan intraoral meliputi pemeriksaan terhadap gigi, antara lain:1. Gigi yang hilang2. Keadaan gigi yang tinggal: Gigi yang mudah terkena karies Banyaknya tambalan pada gigi Mobilitas gigi Elongasi Malposisi AtrisiJika dijumpai adanya kelainan gigi yang mengganggu pada pembuatan gigi tiruan, maka sebaiknya gigi-gigi tersebut dicabut.1. Oklusi: diperhatikan hubungan oklusi gigi atas dengan gigi bawah yang ada, apakah hubungan Angle Kelas I, II, III.2. Adanya overclosedocclusion pada gigi depan dapat disebabkan antara lain karena: Erupsi yang tidak teratur. Kehilangan gigi posterior dalam waktu yang lama. Atrisi gigi geligiOverclosed occlusion dapat menyebabkan:1. Angular cheilosis2. Disfungsi TMJ3. Spasme otot kunyah5. Warna gigiWarna gigi pasien harus dicatat sewaktu akan membuat gigi tiruan sebagian lepasan, terutama pada pembuatan gigi tiruan di daerah anterior untuk kepentingan estetis.6. Oral Hygiene adanya karang gigi adanya akar gigi tertinggal adanya gigi yang karies adanya peradangan pada jaringan lunak, misalnya gingivitis.7. Resesi gingivalTerutama pada gigi tiruan sebagian lepasan yang dilihat untuk gigi penyangga dari gigi tiruan tersebut. Pemeriksaan terhadap mukosa/ jaringan lunak yang menutupi tulang alveolar,seperti:1. Inflamasi2. Keras/ lunak. Pemeriksaan terhadap bentuk tulang alveolar; bentuk U atau V, datar, sempit, luas Pemeriksaan ruang antar rahang1. Besar , dapat disebabkan karena pencabutan yang terlalu lama.2. Kecil, dapat disebabkan karena elongasi3. Cukup, minimal jaraknya 5 mm-Pemeriksaan torus:1. Pada palatum, disebut torus paltina2. Pada mandibula disebut torus mandibulaTorus ini bila mengganggu pada pembuatan gigi tiruan harus dibuang.-Pemeriksaan jaringan pendukung gigiPemeriksaan terhadap frenulum, apakah perlekatannya tinggi atau rendah sampai puncak tulang alveolar.32.3.2 Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan RadiografBerfungsi sebagai informasi tambahan bagi pemeriksan klinis. Dapat diketahui adanya:1. Kualitas tulang pendukungdari gigi penyangga2. Gigi yang terpendam, sisa-sisa akar3. Kista4. Kelainan periapikal5. Resorpsi tulang6. SklerosisPemeriksaan Laboratorium1. Penyakit tulangTingkat kalsium dan fofsor dalam serum darah dan urin dan serum enzim da alkalin fosfat melibatkan penyakit tulang.a. Normal kalsium dalam darah 8,9-10,1 mg/dl dan diseimbangkan oleh beberapa faktor. Hormon paratiroid (PTH) mempengaruhi keseimbangan kalsium dalam ginjal, tulang, intestinal, dan kelenjar laktasid mammary. Jika sirkulasi PTH secara abnormal tinggi, maka resiko terhadap osteoporosis.1. Normal Fosfor dalam darah 2,5-2,4 mg/dl. Tingginya fosfor diasosiasikan dengan hiperparatyroidisme dan juga bisa dikaitkan dengan penyebab kanker.1. HematologyPemeriksaan ini berfungsi untuk: kapisitas daya angkut oksigen identifikasi elemen selular analisis mekanisme pembekuan darahpenjelasan beberapa komponen dalam darah:1. HemoglobinNormal laki-laki 14-17 g/dlNormal perempuan 12-15 g/dl1. HematokritNormal laki-laki 42-54 %Normal perempuan 38-46 %1. EritrositNormal laki-laki 4,5-6,2 million/mm3Normal perempuan 4,2-5,4 million/mm31. leukositnormal 4100-10900/mm31. glukosa dalam darahnormal 70-100mmg/dl (puasa)jika terjadi peningktan maka terjadi DM atau penyakit lever kronik1. UrinalisisYang dianalisis :1. warnanormal urin berwarna kuning bersih. Jika berwarna merah, coklat, atau hitam menunjukkan adanya konsistensi darah pada beberapa tahap fisiologis abnormal pada urine.1. PHNormal PH 4,8-8,01. Gravity spesifiknormal 1003-1026. kapasitas fungsional ginjal ditentukan oleh kemampuannya untuk mecairkan atau konsentrasi urin.Temuan mikroskopik :1. gulanormalnya tidak ada gula dalam urin. Jika ada maka pasien menderita DM.1. KetonMemproduksi metabolisme lemak. Ada dalam urin pasien yang menderita busung lapar, dehidrasi, atau acidosis saat mengalami DM.1. Protein` tidak biasa terdapat dalam urin, tapi normal ada pada saat sedang hamil.1. Pemeriksaan dan tes lainnya2. Tes serologyUntuk konfirmasi penyakit kelamin, seperti sifilis.1. Tes patch (kulit)Biasanya digunakan untuk mengetahui atau membuktikan adanya alergi dalam pemakaian basis material. Kontak lokal dermatitis biasanya terjadi antara 24-48 jam setelah aplikasi material.2.3.5. Relasi RahangOklusi gigi pada kasus GTSL ada kemungkinan:1. oklusi ada, dan fixed(mantap/stabil)minimal ada 3 gigi pada 3 regio kiri, kanan dan anterior yang beroklusi dengan benar.2. oklusi ada tapi tidak fixed(tidak mantap/tidak stabil)hanya ada 2 regio dari gigi yang berkontak dengan oklusi yang benar(kiri+kanan, atau kiri+anterior,atau kanan+anterior)3. oklusi tidak adatidak ada gig yang beroklusi dengan benar--2.2 Pengaruh Penyakit Sistemik Terhadap Perawatan prostodontik1. ArteriosclerosisSecara klinis penyakit ini dapat terjadi dalam banyak cara (angina pectoris, infark jantung, hipertensi, dan gagal jantung kongestive). Pada pasien dengan penyakit ini sering berkurangnya keahlian motorik dan bisa terjadi kebingungan dan pikiran kosong sehingga sukar untuk dirawat. Arterial hipertensi sering dirawat dengan obat anti hipertensi yang efek sampinganya dapat mengurangi laju saliva. Pasien penyakit symptomatik arteriosclerotik vascular, perawatan prostodontik tidak boleh tanpa adanya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter umum.1. EndocarditisPenyakit ini biasanya disebabkan oleh dua kondisi predisposisi:1. 1. suatu peningkatan kerusakan kardiak2. penurunan daya immunocompetenPada pasien ini harus diberikan antibiotik profilaksis yang dikombinasikan dengan intervensi yang dapat menimbulkan bakteremia sebagai suatu pencegahan (pengoptimalan OH).1. Respiratory DisorderSebagai contoh, asma atau bronchitis secara khusus memilki pernapasan yang hiperaktive, sesak napas, dyspenea dan batuk. Pasien i ni harus selalu dirawat dengan posisi duduk yang tegak pada dental chair. Hal ini penting bagi pasien agar terhindar dari semprotan air dan partikel girborne seperti resin komposit saat penempatan gigi tiruan penuh.1. Diabetes melitusTanda klinis manifestasi oralnya adalah: mulut kering, sering haus lidah merah dan terasa nyeri bau nafas seperti bau keton gigi geligi goyang atau lepas luka sulit sembuh resorpsi cepat, gigi tiruan cepat longgar, sehingga harus sering dikontrol.Terkadang pasien harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke spesialis penyakit dalam. Pada saat melakukan perawatan, beberapa hal yang harus dihindari : hindari trauma desain jangan dibuat paradental, tetapi gingival karena gigi geligi tidak kuat.1. ArthritisKebanyakan pasien seperti ini mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin atau corticosteroid dalam jangka waktu yang lama dan dapat mempengaruhi perawatan gigi akibat efek sampingnya. Pasien dengan infeksi oral harus dilakukan proteksi untuk melawan bakteremia dan timbulnya infeksi sekunder dengan dilakukannya terapi antibiotik profilaksis. Dokter gigi harus mengkonsultasikan pasienya pada dokter umum untuk menentukan kebutuhan antibiotiknya.--Perawatan pendahuluan : Perawatan periodontalPerawatan bedahKonservasi gigiRekonturing (mahkota tiruan, pengasahan gigi miring, pengasahan gigi ekstrud)