Li Galih Kardiovaskular

download Li Galih Kardiovaskular

If you can't read please download the document

Transcript of Li Galih Kardiovaskular

KARDIOVASKULAR LBM 1 STEP 1 STEP 2 Laki-laki (45th) Keluhan : leher bag. Belakang pegal dan sakit kepala, TD 160/95 mmHg Dua tahun terakhir TD kadang tinggi, diberi obat: tablet warna putih, dan di,imu, setengah tablet pagi hari, dianjurkan diet rendah garam, dan memperbaiki pola hidup. RPK : ayah sakit jantung

STEP 3 Jantung : - Anatomi o Terdiri dari 3 lapisan dari luar kedalam: epikardium, miokardium, endokardium. o Dibungkus oleh perkardium o Terdiri dari 2 bagian : 2 bagian ventrikel dan 2 bg atrium (beserta auricularnya) o Batas2 : Dextra : costa 3-6 Inferior : kartilago costa 6 ICS 5 Sinistra : kartilago costa 2 o Ukuran (bervariasi kepalan tangan kiri): Panjang : 12 cm Lebar : 8-9 cm Berat : Laki2 : 320-380 gr Wanita : 230-280 gr - Fisiologi : o respon fisiologi jantung dan pemda thdp kenaikan TD; o hal-hal yg mempengaruhi TD kadar natrium jenis kelamin : pria lebih rentan diet stress alkohol life style buruk usia : semakin tua semakin berisiko genetik o jenis-jenis aliran fluida-sebutkan aliran variabel yg mempengaruhi - Hemodinamik sistem kardiovaskular o Pompa jantung meningkat TD meningkat o Pembuluh darah menyempit TD meningkat, contoh pd arterosklerosis o Cairan darah bertambah TD meningkat - kelainan: o hipertensi definisi

tekanan sistolik dan diastolik melebihi batas normal

Klasifikasi Berdasarkan etiologi o Hipertensi primer : idiopatik o Hipertensi sekunder :karena penyakit lain Berdasarkan TD (sistol & diastol) o Norml tinggi : 120-139 mmHg / 80-89 mmHg o Hipertensi 1 : 140-159 mmHg / 90-99 mmHg o Hipertensi 2 : 160-179 mmHg / 100-109 mmHg o Hipertensi 3 : 180-209mmHg / 110-119 mmHg o Hipertensi 4 (maligna) : >21OmmHg />120mmHg Berdasarkan tekanan diastol o Hipertensi derajat 1 : 95-109 mmHg o Hipertensi derajat 2 : 110-119 mmHg o Hipertensi derajat 3 : .120 mmHg

patogenesis patofisiologi penegakan diagnosis dd penatalaksanaan komplikasi prognosis o hubungan leher pegal, sakit kepala, dengan hipertensi

Step 7 Anatomi Jantung : Panjang :12 Cm, Lebar : 9 Cm Diameter Anteroposterior : 6 cm Berat : 340-380 gr (Laki-laki dewasa) 230-285 gr (Wanita dewasa) Letak : rongga thoraks( Mediastinum media, disebelah ventral ditutupi oleh sternum dan cartilage costa III-VI Dinding jantung : Perikardium Myokardium Endokardium 0100090000037800000002001c00000000000400000003010800050000000b02000 00000050000000c021f0a8510040000002e0118001c000000fb02100007000000000 0bc02000000000102022253797374656d000a8510000002470000985c120004ee833 9284d17000c020000040000002d01000004000000020101001c000000fb029cff0000 000000009001000000000740001254696d6573204e657720526f6d616e0000000000 000000000000000000000000040000002d010100050000000902000000020d00000 0320a5a00000001000400000000008710220a20002d00040000002d0100000300000 00000

0100090000037800000002001c00000000000400000003010800050000000b02000 00000050000000c021f0a8510040000002e0118001c000000fb02100007000000000 0bc02000000000102022253797374656d000a8510000002470000985c120004ee833 9284d17000c020000040000002d01000004000000020101001c000000fb029cff0000 000000009001000000000740001254696d6573204e657720526f6d616e0000000000 000000000000000000000000040000002d010100050000000902000000020d00000 0320a5a00000001000400000000008710220a20002d00040000002d0100000300000 000001. letak (batas) Letak:di mediastinum media,disebelah ventral ditutupi oleh sternum & cartilago costa III-VI Batas kanan : sulcus terminalis Kiri : v.obliqua atrii sinitra Superior : bifurcatio a.pulmonalis Inferior : sulcus coronaria (buku diktat situs thoracis FK UNDIP) Batas kiri Terdiri atas tonjolan (mogul, bulge) yang bulat lonjong atau setengah bulat, besarnya berfariasi. Tonjolan I : paling atas adalah tonjolan arkus aorta. Tonjolan ini tampak disisi kiri merupakan setengah bulatan, kira-kira sebesar ibu jari orang dewasa. Tonjolan ini kebawah berhubungan langsung dengan aorta desendens yang pada foto yang baik dapat dilihat dari sisi kolumna vertebra. Tonjolan II : disebabkan oleh arteri pulmonalis. Tonjolan ini pada umumnya lebih kecil, berbentuk setengah lingkaran. Kadang2 tonjolan ini susah dilihat, mendatar saja. Pada sistolik jantung, tonjolan ini akan lebih nyata. Tonjolan III : biasanya tidak tampak. Tonjolan ini disebabkan oleh aurikel atrium kiri. Bils tampak, biasanya karena perbesaran artrium kiri. Tonjolan IV: tonjolan yang paling bawah dan paling besar yang dibentuk oleh dinding luar vantrikel kiri. Tonjolan ini mempunyai sudut dengan diafragma kiri yang disebut sulkus (sinus) kardiofrenik. Kadang2 sudut ini tidak nampak karena tertutup lemak. Batas kanan Pada batas ini juga terdapat 4 tonjolan yang letaknya hampir sama tingginya dengan tonjolan2 sisi kiri. Tonjolan I : disini lebih tepat disebut sebagai pelebaran disisi mediastinum dan disebabkan karena vena kava soperior. Tonjolan II : juga merupakan garis lurus mengarah keatas menuju ke arkus aorta. Ini adalah aorta, hampir berhimpit dengan vena kava superior. Batas vena kava dengan aorta asendens sukar ditetapkan dengan tepat tanpa aortogram. Tonjolan III : ditempat ini kadang2 ada tonjolan kecil yang disebabkan oleh vena azygos. Tempat ini merupakan tempat pertemuan antara vena kava superior dengan atrium kanan. Tonjolan IV : tonjolan yang besar adalah atrium kanan. Penonjolan I dan II merupakan garis lurus kebawah, sedangkan III dan IV merupakan lengkungan konveks sampai ke diafragma kanan. Sudut antara atrium kanan dengan diafragma kanan disebut sulkus kardiofrenik kanan. Radiologi Diagnostik, Sjahriar Rasad. FK UI 2. bagian2 (ukuran, berat, bagian2 dan fungsinya) Bagian2 2 atrium dan 2 ventrikel i.Atrium dextra, berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh yang miskin oksigen melalui vena cava superior dan inferior, dan kemudian memasukkannya ke ventrikel dextra ii.Ventrikel dextra, berfungsi untuk menerima darah yang miskin oksigen dari atrium dextra dan kemudian mengeluarkannya melalui arteri pulmonalis yang selanjutnya darah tersebut akan menuju ke pulmo iii.Atrium sinistra, berfungsi untuk menerima darah yang kaya akan oksigen dari pulmo melalui vena pulmonalis, dan kemudian memasukkannya ke ventrikel

sinistra iv.Ventrikel sinistra, berfungsi untuk menerima darah yang kaya oksigen dari atrium sinistra, dan kemudian mengeluarkannya melalui aorta untuk diedarkan ke seluruh tubuh,. Dari beberapa bagian jantung, ventrikel sinistra inilah yang memiliki lapisan otot paling tebal dan keras, hal ini dikarenakan bagian ini adalah bagian pada jantung yang memiliki tugas yang paling berat yaitu memompakan darah ke seluruh tubuh. (Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall, 1997, Jakarta : EGC) Jantung terbagi oleh sebuah septum (sekat) menjadi 2 belah yaitu kiri dan kanan ,setiap belahan dibagi dalam 2 ruang yaitu yang atas disebut Atrium dan yang dibawah Ventrikel . Atrium ada 2 yaitu atrium kanan dan kiri begitu punjuga dengan ventrikel ada ventrikel kanan dan ventrikel kiri.Antara atrium dan Ventrikel terdapat sebuah lubang atrioventrikuler dan dalam lubang tersebut terdapat katup ,yang kanan bernama katup trikuspidalis yang menghubungkan Atrium dexter dengan Ventikel dexter dan yang kiri bernama katup bikuspidalis ,menghubungkan antara Atrium sinester dengan Ventrikel sinester Jantung tersusun oleh sebuah membrane yang disebut pericardium yang terdiri dari 2 lapis yaitu Perikardium Viseral adalah membrane serus yang lekat sekali dengan jantung dan pericardium parietal adalah lapisan fibrus yang terlipat keluar dari basis jantung dan membungkus jantung sebagai kantung yang longgar Apex cordis yang merupakan ujung tajam dari ventrikel sinester Basis cordis yang merupakan pusat jantung ,tempat pembuluh darah masuk dan keluar Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Evelyin C.Pearce Ukuran Panjang = 12cm Lebar = 8-9cm Diameter anterior posterior = 6cm Berat Laki- laki = 340-380 gram Perempuan = 230-280 gram (buku diktat situs thoracis FK UNDIP) 3. fungsi Tugas jantung sebagai pompa darah dengan dua system sirkulasi yang terpisah. sistem sirkulasi yang lebih besar meliputi seluruh jaringan tubuh, sehingga untuk itu jantung memompakan darah ke pembuluh nadi lewat aorta.sedang sistem sirkulasi yang lebih kecil meliputi sirkulasi darah ke paru2 ( pulmonum ),tempat dimana terjadi pertukaran udara ( oksigenasi ), setelah kembali dari paru2 , darah yang kembali ke jantung itu merupakan darah yang bersih yang kaya akan O2, untuk kemudian di pompakan oleh jantung ke seluruh tubuh, setelah darah memberi makan jaringan ke seluruh tubuh, maka darah kembali kejantung lewat pembuluh balik vena dan darah ini miskin akan O2.kemudian dipompakan ke paru2 kembali untuk diperbaharui. Sumber : Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis, Drs. Kus Irianto a. memompa darah keseluruh tubuh b. menghasilkan hormon natriuretic atrial (Histologi Dasar ; Janquiera 2003 : EGC) 4. lapisan2 a. epicardium terluarb. myocardium tengahc. endocardium dalamanatomi klinik, Richard S. Snell, ed.3 EGC Jantung terdiri dari tiga lapisan: a. Endokardium Merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau

selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung b. Miokardium Merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot2 jantung , otot jantung ini membentuk bundalan2 otot yaitu : 1. bundalan otot atria, yang terdapat di bagian kiri/kanan basis kordis yang membetuk serambi atau aurikula kordis. 2. Bundalan otot venrikuler, yang membentuk bilik jantung yang di mulai dari cincin atrio ventrikulersampai di apek jantung 3. Bundalan otot atrio ventrikuler yang merupakan dinding pemisah antara serambi dengan bilik jantung. c. Perikardium Lapisan jatung paling luar yang merupakan selaput pembungkus, terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietalis dan viseral yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung.diantara lapisan ini terdapat cavum perikardi yang berisi liquor pericardii yang berguna sebagi pelicin untuk menjaga agar pergesekan antara perikardium dengan jantung tidak menimbulkan gangguan. sistem pernapasan dan sistem kardiovaskular, Cambridge Communication Limited, ed.2, EGC 5. vaskularisasi A.coronaria cordis dibagi 2 1.a.coronaria dextra cabang2nya i.R.interventicularis posterior(r.desendensis posterior) ii.R.Marginalis 2.a.coronaria sinistra cabang2nya R.interventricularis anterior(r.desendensis anterior) R.Circumflexa Arteri yang memperdarahi jantung adalah a.coronaria kanan dan kiri, yang berasal dari aorta tepat di atas valva aortae. A.coronaria kanan berasal dari sinus anterior aortae dan berjalan ke depan antara truncus pulmonalis dan auricular kanan memberikan cabang-cabang ke atrium kanan dan atrium kiri. Pada pinggir inferior jantung pembuluh ini melanjutkan diri ke posterior sepanjang sulvus antrioventrikularis untuk beranastomosis dengan a.coronaria kiri. Ia mempercabangkan r.marginalis, yang memperdarahi ventrikel kanan, dan ramus interventrikularis posterior, yang memperdarahi kedua ventrikel. R.interventrikularis posterior beranastomosis dengan r.interventrikularis anterior yang merupakan cabang a.coronaria kiri pada sulkus interventrikularis posterior. A.coronaria kiri yang lebih besar dibandingkan dengan a.coronaria kanan, berasal dari sinus posterior aortae kiri dan berjalan ke depan antara truncus pulmonalis dan auricular kiri. Kemudian pembuluh ini masuk ke sulkus atrioventricularis dan bercabang menjadi r.interventrikularis anterior dan r.circumflexus. R. interventricularis anterior berjalan ke bawah menuju apex jantung dalam sulkus interventrikularis anterior. Kemudian pembuluh ini berjalan sekitar apex untuk beranastomosis dengan r. interventrikularis posterior yang merupakan cabang a.coronaria kanan. R.interventrikularis anterior memperdarahi ventrikel kanan dan kiri dan septum interventrikularis. R.circumflexus mengikuti sulkus atrioventrikularis, mengitari pinggir kiri jantung, dan beranastomosis dengan a.coronaria kanan. R.circumflexus memperdarahi atrium kiri dan ventrikel kiri. Penjelasan tentang a. coronaria dan cabang-cabangnya yang telah diberikan sebaiknya diingat, tetapi harus disadari bahwa sering ditemukan variasi. Variasi yang paling sering terjadi adalah mengenai perdarahan facies diaphragmatica kedua ventrikel. Di sini, asal, ukuran dan distribusi a.interventrikularis posterior berbeda-beda. Pada kasus dominasi kanan a.interventrikularis posterior merupakan cabang besar arteri koronaria kanan, sedangkan pada kasus dominasi kiri, a.interventrikularis posterior merupakan cabang a.coronaria kiri. Walaupun terdapat anastomosis antara cabang-cabang terminal a.coronaria, mereka tidak cukup besar untuk memberikan suplai darah yang cukup untuk otot jantung bila salah satu cabang yang lebih besar tersumbat oleh penyakit. anatomi klinik, Richard S. Snell, ed.3 EGC 6. persyarafan

Jantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom melalui plexus cardiacus.saraf simpatis berasal dari trunkus simpatikus bagian servicalee dan thoracica bagian atas , dan saraf parasimpatis berasal dari n.vagus. serabut eferen postganglioner berjalan ke nodus sinuatrialis(SA) dan nodus atriventricularis(AV) dan juga tersebar ke bagian jantung lainnya sebagai pleksus saraf sekitar a.coronaria. Serabut eferen yang berjalan bersama n vagus berperanan sebagian pada refleks kardiovaskuler. Serabut eferen berjalan bersama saraf simpatis membawa implus saraf yang normal tidak mencapai kesadaran.akan tetapi bila suplai darah ke myocardium terganggu , implus rasa nyeri mencapai kesadaran melalui lintasan tersebut. anatomi klinik, Richard S. Snell, ed.3 EGC 7. bagian permukaan (facies jantung) a. facies sternocostalis : terutama dibentuk oleh atrium dextra dan ventrikel dextra. Yang satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh sulcus atrioventriculare yang terletak vertikal. Pinggir kanannya dibentuk oleh ventrikel kiri dan sebagian auricula kiri. Ventrikel kanan dipisahkan dari ventrikel kiri oleh sulcus interventricularis anterior b. facies diafragmatica : jantung terutam adibentuk oleh ventrikel kanan dan kiri yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis posterior. Permukaan inferior atrium kanan, dimana vena cava inferior bermuara, juga membentuk sebagian facies diafragmatica anatomi klinik, Richard S. Snell, ed.3 EGC

-

Fisiologi : o Respon fisiologi jantung dan pembuluh darah thdp kenaikan Tekanan Darah :

Dasar Pengaturan Tekanan Darah0100090000037800000002001c00000000000400000003010800050000000b02000000000500 00000c021f0a8510040000002e0118001c000000fb021000070000000000bc020000000001020 22253797374656d000a8510000002470000985c120004ee8339284d17000c020000040000002 d01000004000000020101001c000000fb029cff0000000000009001000000000740001254696d 6573204e657720526f6d616e0000000000000000000000000000000000040000002d01010005 0000000902000000020d000000320a5a00000001000400000000008710220a20002d00040000 002d010000030000000000 Tekanan darah meningkat disebabkan karena terjadi penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi,Atherosclerosis), sehingga tahanan dalam pembuluh darah semakin besar untuk menyeimbangkan keadaan tersebut maka jantung memompa darah lebih cepat sehingga tekanan darah yang dihasilkan meningkat lebih dari normal. Dysfungsi endothel Menyebabkan pembuluh darah gagal melakukan vasodilatasi mengakibatkan hipertensi Predisposisi untuk terjadinya thrombus Mempermudah timbulnya inflamasi pembuluh darah Stress akan meningkatkan rangsang simpatis yang akan menyebabkan vasokonstriksi dan dalam jangka panjang menyebabkan disfungsi endotel Bahan-bahan kimia yang dpt menyebabkan dysfungsi endotel antara lain : Endothelin >>, Prostacyclin, thromboxanes, angiotensin, kinins

Jadi : 1. Pompa Jantung yang meningkat mak tekanan darah juga akan meningkat

A1,A2 = penampang P1,P2 = tekanan

h1,h2 = tinggi 2. Pembuluh darah yang menyempit Tekana darah akan meningkat 3. Semakin Kental aliran darah maka tekanan darah juga semakin mmeningkat I1,I2 = panjang ( FISIOLOGI Gyton & Hall)

o Hal-Hal yg mempengaruhi Tekanan Darah(eksternal) kadar natrium jenis kelamin : pria lebih rentan diet stress alkohol life style buruk usia : semakin tua semakin berisiko genetik o Jenis-jenis aliran fluida-sebutkan aliran variabel yg mempengaruhi 1. Variabel apa saja yang mempengaruhi aliran fluida cair? zat cair yang mengalir disebut Hidrodinamika maka ada dua zat yang saling berpengaruh yaitu zat yang mengalir dan pembuluh yang teraliri keterkaitan ini sangat rumit, meliputi tekanan, kecepatan aliran, lapisan-lapisan zat cair yang melakukan gesekan dan sebagainya.

V1,V2 = kecepatan

Untuk melakukan penelitian perlu suatu pendekatan. Bernoulli telah berhasil menurunkan rumus dengan meletakkan persyaratan-persyaratan atau pendekatan khusus yaitu : 1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak viskous). 2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam hal kecepatan, arah maupun besarnya (selalu konstan). 3. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengalir melalui lintasan tertentu. 4. Zat cair tidak termampatkan (incompresible) melalui sebuah pembuluh dan mengalir sejumlah cairan yang sama besarnya (continuitas).

Berdasarkan persyaratan di atas dan berdasarkan hukum kinetis diperoleh rumus : V2 + P + gh P V = tekanan = volume = konstan. = massa jenis zat cair

Dengan mempergunakan rumus ini dapat menghitung kecepatan aliran zat cair, alat yang dipakai adalah Venturimeter. Kecepatan gerak benda dalam zat cair dapat pula ditentukan dengan mempergunakan Tabung pitot dan dapat pula menghitung gerakan udara. 4. Berapa jenis Aliran fluida cair ? Ada dua (2) jenis aliran pada fluida cair yaitu a. aliran laminer b. aliran turbulensi a. Aliran laminer (stream line) aliran fluida dalam keadaan tenang pada kondisi ini nilai bilangan Re (Reynold) 2.000. dari hasil penelitian Osborne Reynold hambatan karena penyempitan pembuluh, kekentalan fluida dan massa jenis fluida dapat mempengaruhi batas kecepatan (kecepatan kritis) dan bentuk aliran fluida dengan ditunjukan oleh hasil bilangan reynold . Vc (kecepatan kritis) sebading

(kekentalan), K (bilangan Reynold)

berbanding

terbalik dengan ( massa jenis), R ( jari-jari). Secara matemamatis dapat digambarkan sbb: Vc =K.

RDari persamaan tersebut dapat diestimasikan berapa besar perubahan luas pembuluh , atau batas kecepatan fluida untuk terjadinya aliran laminer ataupun turbulensi. (Sumber : FISIKA KEDOKTERAN , EGC Jakarta ) Hemodinamik sistem kardiovaskular o Tekanan darah dipengaruhi oleh : Pompa Jantung Pompa jantung meningkat tekanan darah meningkat

Mis, ok rangsang simpatis meningkat

Pompa jantung menurun tekanan darah menurun Mis, ok rangsang simpatis menurun Pembuluh Darah o Pembuluh darah menyempit, Tekanan darah naik Mis, ok rangsang simpatis, arteriosklerosis o Pembuluh darah melebar Tekanan darah turun Mis, ok hambatan simpatis (tidur) Cairan darah o Cairan darah bertambah, tekanan meningkat o Cairan darah berkurang , tekanan turun o Darah lebih kental tekanan meningkat ( FISIOLOGI Gyton & Hall) kelainan: o hipertensi definisi Hipertensi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah lebih dari normal. ( IPD jilid 3)

Klasifikasi Kategori Sistole (mmHg) Diastole ( mmHg) Normal 40 th dengan berbagai faktor resiko penyakit coroner sebaiknya menjalani pemeriksaan stress dengan latihan sebelum memulai latihan olah raga. e. Pembatasan natrium Pembatasan natrium merupakan tindakan kontroversial. Namun hal ini nampaknya merupakan cara yang efektif dan aman untuk menurunkan tekanan darah pada banyak pasien hipertensi yang berusia diatas 40 th. Efektivitas pemberian tamgahan kalsium, magnesium, atau kalium maupun terapi relaksasi tidak terbukti manfaatnya, namun mungkin menolong pada beberapa pasien. 2) Penatalaksanaan farmakologis atau dengan obatPengobatan hipertensi dilandasi oleh beberapa prinsip sebagai berikut : 1. Pengobatan hipertensi sekunder lebih mendahulukan pengobatan penyebab hipertensi 2. Pengobatan hipertensi esensial ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dengan harapan memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi 3. Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti hipertensi 4. Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan kemungkinan seumur hidup

Jenis-jenis obat anti hipertensi Diuretik Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan. Contoh obat-obatan yang termasuk golongan diuretik adalah Hidroklorotiazid. Efek samping yang sering dijumpai adalah : hipokalemia (kekurang kalsium dalam darah) dan hiponatremia (kekurang natrium dalam darah) yang dapat mengakibatkan gejala lemas, hiperurisemia (peningkatan asam urat dalam darah) dan gangguan lainnya seperti kelemahan otot, muntah dan pusing. Penghambat Simpatetik Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ). Contoh obat yang termasuk dalam golongan penghambat simpatetik adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin. Efek samping yang dijumpai adalah : anemia hemolitik (kekurangan sel darah merah karena pecahnya sel darah merah), gangguan fungsi hati dan kadang-kadang dapat menimbulkan hepatitis kronis. Betabloker Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. Contoh obat-obatan yang termasuk dalam golongan betabloker adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga

pemberian obat harus hati-hati. Vasodilator Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing. Penghambat ensim konversi Angiotensin Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah). Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas. Antagonis kalsium Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah. Penghambat Reseptor Angiotensin II Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual Hipertensi sekunder

Hipertensi ginjal a. Pembatasan natrium Pembatasan natrium dalam sehari sampai 2 g, mengukur berat badan dan tekanan darah secara teratur, pemeriksaan ureum dan kreatinin serum, dan dilarang pemberian tambahan garam kalium b. Pemberian obat diuretik Ex: diuretik tiazid, diuretik loop, kombinasi diuretik loop dan tiazid c. Pemberian obat anti hipertensi non diuretik o penghambat enzim pengkonversi angiotensin o antagonis kalsium o pengobatan kombinasi o diet rendah protein o Hipertensi renovaskular terapi obat percutaneus Transluminal Renal Angioplast (PTRA) Nefrektomi Ablasi renal (renal ablation) Sindrom cushing Tindakan pembedahan Pemberian kortikosteroid Hiperaldosteronisme Pembedahan Pemberian antagonis aldosteron Diuretik hemat kalium Feokromositoma Pembedahan Pemberian obat Fenoksibenzamin atau prazosin oral 5. Komplikasi Hipertensi primer Retinopati hipertensif Penyakit jantung dan pembuluh darah Penyakit hipertensi serebrovaskuler

A. Komplikasi Pada Otak Tekanan darah yang terus-menerus tinggi menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah yang disebut disfungsi endotel. Hal ini memicu pembentukan plak aterosklerosis dan trombosis (pembekuan darah yang berlebihan). Akibatnya, pembuluh darah tersumbat dan jika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke. Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi faktor yang meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis adalah Cholesterol total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL, Trigliserida, Apo B, Status Antioksidan Total, hs-CRP, Glukosa darah dan Mikroalbumin. B. KOMPLIKASI PADA MATA Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan deteksi komplikasi pada mata adalah pemeriksaan Funduscopy. C. KOMPLIKASI PADA JANTUNG Penyakit Jantung Koroner (PJK) Selain pada otak, penyumbatan pembuluh darah dapat terjadi pada pembuluh koroner dan dapat menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan kerusakan otot jantung (Infark Jantung). Kerusakan otot jantung dapat menyebabkan pengeluaran protein otot jantung yang disebut Troponin I ke dalam aliran darah. Dengan demikian, pemeriksaan Troponin I dapat digunakan untuk deteksi dini terjadinya Infark Jantung. Gagal Jantung Pada penderita Hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak mampu lagi memompa dan menampung darah dari paru sehingga banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut Gagal Jantung. Pada kondisi seperti itu, otot bilik jantung akan melepaskan senyawa peptida yang disebut BNP (B type Natriuretic Peptide) sebagai respon dekompensasi jantung. Dengan demikian, pemeriksaan BNP dapat digunakan untuk deteksi dini terjadinya Gagal Jantung. D. KOMPLIKASI PADA GINJAL Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah pada ginjal mengkerut (vasokonstriksi) sehingga aliran nutrisi ke ginjal terganggu dan mengakibatkan kerusakan sel-sel ginjal yang pada akhirnya terjadi gangguan fungsi ginjal. Apabila tidak segera diatasi dapat menyebabkan Gagal Ginjal Kronik atau bahkan Gagal Ginjal Terminal yang hanya dapat ditangani dengan cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal.

Ensefalopati hipertensi Nefrosklerosis karena hipertensi

6. Factor resiko - Tingginya tekanan darah - Ada tidaknya kerusakan organ target - Merokok - Dislipidemia Faktor resiko utama Kerusakan organ target Merokok Penyakit jantung Dislipidemia Hipertrovi ventrikel kiri Diabetes melitus Angina/riwayat infark miokard Umur > 60 th -Riwayat revaskularisasi koroner -Gagal jantung Jenis kelamin (pria dan wanita pasca Strok atau serangan iskemia selintas menopause) Riwayat penyakit kardiovaskular dalam Nefropati keluarga

Wanita < 65 th Pria < 55 th

Penyakit arteri perifer Retinopati

( Buku Kardiologi)