Leukemia Limfoblastik Akut

34
Leukemia Limfoblas Akut Grace Niken Nindita 10.2009.205

description

Pengertian : penyakit leukemia yang disebabkan oleh akumulasi limfoblas Sering dijumpai : anak (1-7th)Klasifikasi :Klasifikasi immunologi Klasifikasi morfologi the French American British (FAB)  L1,L2 & L3

Transcript of Leukemia Limfoblastik Akut

Page 1: Leukemia Limfoblastik Akut

Leukemia Limfoblas AkutGrace Niken Nindita10.2009.205

Page 2: Leukemia Limfoblastik Akut

SkenarioSeorang ibu membawa anak laki-lakinya

yang berusia 5th ke poliklinik dengan keluhan bercak-bercak biru di kedua kakinya. Tidak ada riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik : anak tampak sakit sedang, konjungtiva anemis, KGB axila dan inguinal membesar, terdapat hepatosplenomegali, terdapat hematom di kedua tungkai atas.hasil pemeriksaan darah : Hb : 6g/dl, Ht:19%, Leu : 45ribu/mm3, Trom : 85ribu /mm3

Page 3: Leukemia Limfoblastik Akut

AnamnesisIdentitas pasien : (anak laki-laki 5th)Keluhan Utama : bercak-bercak biru

di kedua kakinyaKeluhan TambahanRPS : Seorang ibu membawa anak

laki-lakinya yang berusia 5th ke poliklinik dengan keluhan bercak-bercak biru di kedua kakinya.

RPD : Tidak ada riwayat trauma. Riwayat Kesehatan Keluarga

Page 4: Leukemia Limfoblastik Akut

AnamnesisDitanyakan faktor-faktor yang

mungkin menyebabkan tercetusnya LLA :◦RPK : leukemia◦Terpajan sinar X sebelum lahir◦Terpajan radiasi◦Pernah menjalani terapi Kimia◦Sindrom down

Page 5: Leukemia Limfoblastik Akut

PemeriksaanPemeriksaan Fisik :

◦Keadaan Umum : anak tampak sakit sedang

◦TTV◦Konjungtiva anemis◦Pembesaran KGB : pada KGB axila &

inguinal◦Hepatosplenomegali◦Hematom di kedua tungkai atas◦Bercak-bercak biru di kedua kaki

Page 6: Leukemia Limfoblastik Akut

PemeriksaanPemeriksaan penunjang

◦Darah tepi Hb (N anak2 (3bln-13th):10-14,5g/dL) :

6g/dl Ht (N anak2 : 31-43%) : 19% Eritrosit (N: 3,8-5,8 juta/uL) Leukosit (N : 5000-10.000/uL) :

45ribu/mm3 leukemia leukemik Trombosit ( N : 140.000-400.000/uL

darah) : 85ribu/mm3 trombositopenia

Page 7: Leukemia Limfoblastik Akut

◦Sumsum Tulang : Hiperselular, gambaran monoton, sel blas > 30% Eritropoiesis, trombopoiesis tertekan ALL aspirasi sumsum tulang : mungkin dry-tap

(serabut retikulin bertambah)

◦Pewarnaan sitokimia : untuk membedakan sel ALL & AML

◦Tes khusus bila sel-sel tidak berdiferensiasi untuk menentukan tipe-tipe ALL : Petanda imunologik dan enzim

(immunophenotyping)

◦Sitogenik : menemukan kromosom philadelphia

Page 8: Leukemia Limfoblastik Akut

Kromosom philadelphia

Page 9: Leukemia Limfoblastik Akut

DiagnosisBerdasarkan hasil anamnesis &

pemeriksaan maka diagnosisnya adalah Leukemia Limfoblastik Akut

Page 10: Leukemia Limfoblastik Akut

Leukemia Limfoblastik AkutPengertian : penyakit leukemia

yang disebabkan oleh akumulasi limfoblas

Sering dijumpai : anak (1-7th)Klasifikasi :

◦Klasifikasi immunologi ◦Klasifikasi morfologi the French

American British (FAB) L1,L2 & L3

Page 11: Leukemia Limfoblastik Akut

Klasifikasi immunologiPrekusor ALL-B :

◦Early pra-B, CD10- /ALL pre-B/pro-B Sering dijumpai pada bayi

◦Early pra-B, CD10+ common ALL (cALL)◦Pra-B

µ+intrasitoplasma CD10- atau CD10+

T-ALL (sering pada pria)B-ALLSering ditemukan pada anak :

Prekusor B CD10+

Page 12: Leukemia Limfoblastik Akut

Klasifikasi morfologi the French American British (FAB)

L1 : sel blas ukuran kecil seragam, sedikit sitoplasma & nukleoli tidak jelas (sering pada anak)

Page 13: Leukemia Limfoblastik Akut

L2 : sle blas ukuran besar, heterogen, nukleoli jelas & rasio inti sitoplasma rendah (pada dewasa)

Page 14: Leukemia Limfoblastik Akut

L3 : sel blas dengan sitoplasma bervakuola & basofilik

Page 15: Leukemia Limfoblastik Akut

Gambaran Klinis LLA

Kegagalan sumsum tulang Infiltrasi pada organ

•Anemia : pucat, letargi, dan dispnea•Leukopenia : demam, malaise, mudah infeksi•Trombositopenia : memar spontan, purpura, perdarahan (gusi, punksi vena)

•Nyeri tulang•Limfadenopati superfisial•Splenomegali, hepatomegali•Sindrom meningeal : sakit kepala, mual & muntah, penglihatan kabur & diplopia•Pembengkakan testis/tanda kompresi mediastinum di ALL-T (lebih jarang)

Page 16: Leukemia Limfoblastik Akut

Diagnosis BandingLimfoma non-Hodgkin

◦Sekelompok penyakit heterogen disebabkan o/ limfosit ganas yang biasanya berkumpul dalam KGB Limfadenopati (gambaran khas)

◦Etiologi : tidak diketahui berhubungan dengan infeksi HTLV-I

retrovirus yg fungsinya menyerupai HIV penyebab AIDS.

Page 17: Leukemia Limfoblastik Akut

◦Gejala KlinisGejala Penyebab

Gangguan pernafasan Pembengkakan wajah

Pembesaran kelenjar getah bening di dada

Hilang nafsu makan Sembelit berat Nyeri perut atau perut kembung

Pembesaran kelenjar getah bening di perut

Pembengkakan tungkai Penyumbatan pembuluh getah bening di selangkangan atau perut

Penurunan berat badan Diare Malabsorbsi

Penyebaran limfoma ke usus halus

Pengumpulan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura)

Penyumbatan pembuluh getah bening di dalam dada

Page 18: Leukemia Limfoblastik Akut

Daerah kehitaman dan menebal di kulit yang terasa gatal

Penyebaran limfoma ke kulit

Penurunan berat badan Demam Keringat di malam hari

Penyebaran limfoma ke seluruh tubuh

Anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah)

Perdarahan ke dalam saluran pencernaan Penghancuran sel darah merah oleh limpa yang membesar & terlalu aktif Penghancuran sel darah merah oleh antibodi abnormal (anemia hemolitik) Penghancuran sumsum tulang karena penyebaran limfoma Ketidakmampuan sumsum tulang untuk menghasilkan sejumlah sel darah merah karena obat atau terapi penyinaran

Mudah terinfeksi oleh bakteri Penyebaran ke sumsum tulang dan kelenjar getah bening, menyebabkan berkurangnya pembentukan antibodi

Page 19: Leukemia Limfoblastik Akut

Untuk mendiagnosis : biopsi kelenjar getah bening ditemukan sel limfoma.

Page 20: Leukemia Limfoblastik Akut

Diagnosis BandingITP (Idiopatip Trombositopenia

Purpura) :◦Pengertian : suatu keadaan

perdarahan berupa petekie / ekimosis di kulit / selaput lendir & berbagai jaringan dengan penurunan jumlah trombosit karena sebab yg tidak diketahui.

◦Pada skenario : ITP akut pada anak-anak

Page 21: Leukemia Limfoblastik Akut

Gejala KlinisKlinis/ pemeriksaan laboratorium

ITP Akut

Usia 2-6 tahunDistribusi kelamin Pria dan wanita samaDidahului oleh infeksi ± 80%Permulaan penyakit MendadakJumlah trombosit < 20.000/ulEosinofilia dan limfositosis BiasaKadar igA NormalWaktu belangsungnya penyakit 2-6 minggu

Prognosis Resmi spontan pada 80% kasus

Page 22: Leukemia Limfoblastik Akut

Persamaan ITP akut dengan LLA :◦Sama-sama trombositopenia :

pendarahan, mudah memar.Perbedaannya :

◦ITP akut : tidak anemia (Hb, Ht, eritrosit normal) Tidak ada pembesaran KGB Tidak mengganggu kerja sumsum tulang

Page 23: Leukemia Limfoblastik Akut

Etiologi LLAIdiopatikDiduga interaksi beberapa faktor

Host :◦Familial◦Kelainan kromosom : kromosom

Philadelphia, Sindrom Down, sindrom Turner

◦Lingkungan : Radiasi, Sinar X

Page 24: Leukemia Limfoblastik Akut

Epidemiologi LLApasien anak persentasenya adalah

23% LLA anak di bawah umur 15 tahun.

Menurut angka insidens yang dikutip oleh National Cancer Institue(NCI) :◦ anak yang berkulit putih lebih banyak

yang mengalami LLA berbanding anak berkulit hitam

◦Insidens LLA yang paling tinggi pernah direkam di Italy, United States, Switzerland dan Costa Rica.

Page 25: Leukemia Limfoblastik Akut

Patofisiologi LLA

Page 26: Leukemia Limfoblastik Akut

TatalaksanaTerapi induksi remisi (4-6mgg) :

◦ u/ mencapai remisi komplit & mengembalikan hemopoiesis normal Prednisolon 40 mg/m2 (maks 60 mg) IV/minggu, Vinkristin 1,5 mg/m2 (maks 2 mg) PO/hari, Asparginase 10.000 U/m2/hari selama 2 mingguan IM.

Terapi Konsolidasi◦ Mengeliminasi sel leukemia residual◦ Terapi triple :

MTX ( metotreksat) HC ( hidrokortison ) Ara-C ( sitarabin ) Mingguan 6 kali selama induksi dan kemudian tiap 8

minggu untuk 2 tahun

Page 27: Leukemia Limfoblastik Akut

Terapi Lanjutan Sistemik 6-MP (6-Merkaptopurin) 50 mg/m2/hari PO MTX 20 mg/m2/minggu PO, IV, IM Atur MTX ± 6-MP diberikan dengan dosis

tinggi

Penambahan ( Reinforcement )◦Vinkristin 1,5 mg/m2 ( maks. 2 mg )

IV tiap 4 minggu◦Prednison 40 mg/m2/hari PO X 7 hari

tiap 4 minggu

Page 28: Leukemia Limfoblastik Akut

Terapi untuk B-ALL◦terapi hiperfractional :

cyclophosphamid dosis tinggi dan methrotrexat dosis tinggi

atau ifosfamide dan methrotrexate dosis tinggi.

Terapi untuk LLA ec/ kromosom Philadelphia

nilotinib dan dasatinib. menghambat BCR-ABL.

Page 29: Leukemia Limfoblastik Akut

Kemoterapi :◦memusnahkan sel leukemia

Terapi Radiasi ◦menggunakan sinar x dosis tinggi untuk

membunuh sel leukemia.◦diarahkan ke limpa, otak, atau bagian

tubuh lainnya di mana sel leukemia berkumpul.

◦seluruh tubuh (umumnya sebelum dilakukan transplantasi sumsum tulang)

Transplantasi sumsum tulang

Page 30: Leukemia Limfoblastik Akut

Komplikasiefek mielosupresif dan imunosupresif

LLA dan juga kemoterapi : lebih rentan terhadap infeksi.

Karena trombositopenia yang disebabkan oleh leukemia atau pengobatannya : ◦manifestasi perdarahan : umum tetapi

biasanya terbatas pada kulit dan membran mukosa. Manifestasi perdarahan pada sistem saraf pusat, paru, atau saluran cerna jarang terjadi, tetapi dapat mengancam jiwa pasien.

Page 31: Leukemia Limfoblastik Akut

Prognosis LLALebih dari 90% bisa dikendalikan

setelah mengalami kemoterapi awal.Banyak penderita yg mengalami

kekambuhanTapi 50% anak-anak tidak

memperlihatkan tanda2 leukemia dalam 5th setelah pengobatan

Anak berusia 3-7th prognosis paling baik.

Sel darah putih < 25.000 sel/mikro L darah prognosis lebih baik

Page 32: Leukemia Limfoblastik Akut

Pencegahan LLAPencegahan primerPencegahan skunder :

◦u/ menghentikan perkembangan penyakit.

◦Deteksi dini & pengobatan cepat dan tepat

Pencegahan tersier :◦u/ mencegah ketahap lebih lanjut

kerusakan lebih parah◦Perawatan medis

Page 33: Leukemia Limfoblastik Akut

Sekian ^^

Page 34: Leukemia Limfoblastik Akut

Pencegahan Primer◦Pengendalian terhadap pemaparan

sinar radioaktif : serendah mungkin sesuai kebutuhan klinis

◦Pengendalian terhadap pemaparan Lingkungan Kimia : misal benzene

◦Pemeriksaan kesehatan pranikah : riwayat keluarga menderita sindrom down/ kelainan gen lain