Lembar pengesahan

77
Proposal Penelitian A. Judul Penelitian Hubungan Antara Motivasi Belajar, Karakter Siswa, Dan Konsistensi Dalam Belajar Dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA Sekecamatan Kawalu Tahun Ajaran 2014 – 2015. B. Bidang Ilmu Pendidikan Fisika. C. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan prestasi belajar merupakan sebuah titik acuan dalam keberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu banyak upaya yang dilakukan untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi

description

contoh proposal penelitian korelasi

Transcript of Lembar pengesahan

Page 1: Lembar pengesahan

Proposal Penelitian

A. Judul Penelitian

Hubungan Antara Motivasi Belajar, Karakter Siswa, Dan Konsistensi Dalam

Belajar Dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA Sekecamatan Kawalu

Tahun Ajaran 2014 – 2015.

B. Bidang Ilmu

Pendidikan Fisika.

C. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan prestasi belajar merupakan sebuah titik acuan

dalam keberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu banyak upaya

yang dilakukan untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Faktor – faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa ada 2 macam, yaitu faktor internal

(faktor dari dalam diri siswa) seperti minat, motivasi belajar, karakter siswa,

konsistensi dalam belajar, intelegensi, dan faktor eksternal (faktor dari luar)

seperti lingkungan, fasilitas, dorongan oang tua.

Prestasi belajar fisika sangat dibutuhkan oleh siswa sma. Berdasarkan data

nilai rapot siswa kelas XI IPA sekecamatan Kawalu, bila dibandingkan dengan

Page 2: Lembar pengesahan

nilai mata pelajaran lain nilai mata pelajaran fisika lebih rendah. Berikut nilai rata

– rata ujian semester mata pelajaran fisika dengan mata pelajaran lainnya.

Tabel 1

Nilai rata – rata kelas XI IPA SMA Negeri 7 Tasikmalaya

No. Mata Pelajaran Nilai rata – rata

1. Matematika 75

2. Fisika 67

3. Kimia 74

4. Biologi 80

5. B.Inggris 82

6. B.Indonesia 85

Tabel 2

nilai rata – rata kelas XI IPA MA Al – Amin

No. Mata Pelajaran Nilai rata – rata

1. Matematika 73

2. Fisika 70

3. Kimia 75

4. Biologi 82

5. B.Inggris 80

Page 3: Lembar pengesahan

6. B.Indonesia 85

Keberhasilan proses pembelajaran disekolah ditentukan dari tingkat materi

yang dikuasai oleh siswa. Tingkat keberhasilan siswa tersebut dilihat dari prestasi

belajar. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan pembelajaran yang dinyatakan

dalam skor setelah melalui proses pembelajaran.

Prestasi belajar fisika didapatkan tidak terlepas dari motivasi belajar. Baik

motivasi dari diri sendiri maupun dari orang lain. Dorongan yang diberikan orang

tua, guru, teman dari siswa sangat diperlukan agar siswa termotivasi dan

semangat mengikuti proses pembelajaran. Tapi semua itu tidak akan optimal jika

tidak ada motivasi dari dalam diri siswa tersebut. Kemauan keras siswa untuk

berprestasi merupakan dorongan terbaik yang dibutuhkan oleh siswa.

Persepsi umum biasa menyimpulkan bahwa jika siswa mendapatkan nilai

yang buruk dari suatu mata pelajaran di anggap bodoh, tetapi itu belum tentu

benar. Selain IQ siswa, terkadang penyebab yang seing terjadi adalah kemalasan

siswa itu sendiri karena tidak mendapat motivasi yang cukup. Jika siswa

termotivasi dengan baik dan mendapat dorongan yang tepat dari orang tua, guru,

dan temannya maka siswa tersebut bisa mendapatkan prestasi yang memuaskan.

Selain motivasi belajar, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh karakter siswa.

Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional),

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu

untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa

Page 4: Lembar pengesahan

dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa

membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari

keputusan yang ia buat.

Karakter siswa yang baik berpengaruh besar dalam prestasi yang

didapatkan oleh siswa. Faktor dari dalam lebih kuat dari faktor dari luar. Karakter

pembentuk siswa yang baik seperti jujur, disiplin, rajin, religious, percaya diri,

bertanggung jawab dapat menjadikan siswa lebih berprestasi dari siswa yang

memiliki karakter kurang baik.

Konsisten menurut KBBI adalah tetap (tidak berubah-ubah); taat asas;

ajek; 2 selaras; sesuai: perbuatan hendaknya–dengan ucapan.

D. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, prestasi belajar fisika sebagai tingkat

penguasaan materi yang di miliki siswa di sekolah. Prestasi tersebut di pengaruhi

oleh faktor internal seperti minat belajar, motivasi belajar, karakter siswa,

konsistensi dalam belajar, dan intelegensi. Dan juga dari faktor eksternal seperti

lingkungan, fasilitas, dorongan orang tua. Kurangnya pemahaman konsep dan

penguasaan materi oleh siswa di duga karena siswa belum siap melakukan proses

pembelajaran. Dengan mengacu pada masalah di atas maka identifikasi masalah

yang muncul sebagai berikut:

1. Prestasi belajar mata pelajaran fisika cenderung lebih rendah dari prestassi

belajar mata pelajaran lain.

Page 5: Lembar pengesahan

2. Kurangnya motivasi belajar dalam mempelajari pelajaran fisika.

3. Siswa kurang memiliki karakter yang baik untuk memperoleh prestasi belajar.

4. Siswa kurang konsistensi dalam belajar fisika.

E. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian mempunyai maksud untuk

membatasi ruang lingkup permasalahan yang ada dalam pembelajaran.

Dikarenakan variabel yang berpengaruh terhadap prestasi belajar sangat banyak

maka dalam penulisan ini penulis membatasi pada : Motivasi Belajar, Karakter

Siswa, Dan Konsistensi Dalam Belajar Dalam Hubunganya Dengan Prestasi

Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMA Sekecamatan Kawalu.

1. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan dorongan dasar pada siswa, bisa berasal dari diri sendiri

(internal) bisa juga dari orang lain (eksternal). Sehingga dapat mempengaruhi

prestasi belajar fisika. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas,

arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen

utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

2. Karakter Siswa

Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional),

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap

individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah

Page 6: Lembar pengesahan

individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan

tiap akibat dari keputusan yang ia buat.

3. Konsistensi Dalam Belajar

Pengertian Konsisten menurut KBBI adalah tetap (tidak berubah-ubah); taat

asas; ajek; 2 selaras; sesuai: perbuatan hendaknya–dengan ucapan.

4. Prestasi Belajar Fisika

Prestasi belajar fisika adalah hasil yang di dapat oleh siswa selama

pembelajaran mencakup pengalaman, pengetahuan, keterampilan dalam

bidang fisika SMA untuk pokok bahasan momentum, impuls, dan tumbukan

oleh siswa kelas XI IPA semester genap sekecamatan Kawalu yang di batasi

pada :

a. Aspek

1) Pemahaman konsep

2) Menyelesaikan masalah

3) Kinerja ilmiah

b. Kompetensi Inti

Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

Page 7: Lembar pengesahan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

c. Kompetensi Dasar

1) Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan

momentum, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

d. Materi pokok

1) Momentum, impuls, dan tumbukan

2) Hukum kekekalan momentum

F. Rumusan Masalah

1. Secara Deskriptif

a. Sejauhmana kecendrungan motivasi belajar siswa kelas XI IPA semester

genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015?

b. Sejauhmana kecendrungan karakter siswa kelas XI IPA semester genap

SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015?

c. Sejauhmana kecendrungan konsistensi dalam belajar siswa kelas XI IPA

semester genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015?

d. Sejauhmana kecendrungan prestasi belajar Fisika siswa kelas XI IPA

semester genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015?

2. Secara Korelatif

Page 8: Lembar pengesahan

a. Adakah hubungan positif antara motivasi belajar, karakter siswa, dan

konsistensi dalam belajar dengan prestasi belajar Fisika siswa kelas XI

IPA semester genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015?

b. Adakah hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar

Fisika siswa kelas XI IPA semester genap SMA sekecamatan Kawalu

tahun ajaran 2014 -2015?

c. Adakah hubungan positif antara motivasi belajar karakter siswa dengan

prestasi belajar Fisika siswa kelas XI IPA semester genap SMA

sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015

d. Adakah hubungan positif antara konsistensi dalam belajar dengan prestasi

belajar Fisika siswa kelas XI IPA semester genap SMA sekecamatan

kawalu tahun ajaran 2014 -2015?

G. Tujuan Penelitian

1. Secara Deskriptif

a. Untuk mengetahui kecendrungan motivasi belajar siswa kelas XI IPA

semester genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015.

b. Untuk mengetahui kecendrungan karakter siswa siswa kelas XI IPA

semester genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015.

c. Untuk mengetahui kecendrungan konsistensi dalam belajar siswa kelas XI

IPA semester genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015.

Page 9: Lembar pengesahan

d. Untuk mengetahui kecendrungan prestasi belajar Fisika siswa kelas XI

IPA semester genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015.

2. Secara Korelatif

a. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar, karakter siswa, dan

konsistensi dalam belajar dengan prestasi belajar Fisika siswa kelas XI

IPA SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015.

b. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi

belajar Fisika siswa kelas XI IPA SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran

2014 -2015.

c. Untuk mengetahui hubungan antara karakter siswa dengan prestasi belajar

Fisika siswa kelas XI IPA SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -

2015.

d. Untuk mengetahui hubungan antara konsistensi dalam belajar dengan

prestasi belajar Fisika siswa kelas XI IPA SMA sekecamatan Kawalu

tahun ajaran 2014 -2015.

H. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Bagi guru fisika diharapkan dapat memberikan informasi tentang adanya

hubunngan antara motivasi belajar, karakter siswa, dan konsistensi dalam

belajar. Sehingga dapat menentukan metode dan model pembelajaran yang

tepat sesuai kemampuan siswa.

Page 10: Lembar pengesahan

b. Bagi siswa diharapkan dapat termotivasi dan lebih mengerti bahwa

menyadari kemampuan diri sendiri dapat menjadi tolak ukur untuk lebih

berprestasi lagi.

c. Bagi sekolah menjadi tambahan informasi dalam mengetahui potensi

siswa – siswanya.

d. Bagi orang tua diharapkan menjadi masukan positif agar lebih mengenal

kemampuan dan batasan yang dimiliki oleh anaknya. Dan juga membantu

membentuk karakter yang berkualitas.

2. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan

dunia pendidikan. Wujud dari sumbangan tersebut berupa ditemukannya teori

– teori dari suatu permasalahan dalam dunia pendidikan dan cara

menyelesaikan masalah tersebut dan dapat di teliti lebih lanjut oleh peneliti

yang lainnya.

I. Kajian Pustaka Dan Pengajuan Hipotesis

Kajian pustaka dalam bab ini merupakan suatu kerangka teoritis yang berguna

untuk mengantarkan pembahasan penelitian, sehingga menghasilkan penelitian

yang bermanfaat sesuai tujuan yang ingin di capai.

1. Deskripsi Teori

a. Prestassi Belajar Fisika

1.) Pengertian Prestasi

Page 11: Lembar pengesahan

Menurut Zaenal Arifin (2009: 12) kata “prestasi” berasal dari

bahasa belanda yaitu pestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia

menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha.

2.) Belajar

Sardiman (2010:20) mendefenisikan belajar sebagai usaha

penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian

kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Slameto

(2010:2) menyatakan dalam bukunya bahwa belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sardiman (2010: 20) menyatakan bahwa belajar merupakan

suatu perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian

kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru dan lain sebagainya.

3.) Fisika

Menurut Marthen Kanginan (2006: 2) “Fisika adalah ilmu yang

tujuannya mempelajari hubungan antara materi dan energi”.

b. Motivasi Belajar

1.) Pengertian Motivasi

Menurut Sardiman 2007:73) motif merupakan daya penggerak dari

dalam untuk melakukan kegaiatan untuk mencapai tujuan.

Page 12: Lembar pengesahan

2.) Pengertian Belajar

Sardiman (2010:20) mendefenisikan belajar sebagai usaha

penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian

kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Slameto

(2010:2) menyatakan dalam bukunya bahwa belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Sardiman (2010: 20) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu

perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian

kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru dan lain sebagainya.

c. Karakter Siswa

1) Karakter

Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional),

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas

tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup

keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang

berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan

siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia

buat.

Page 13: Lembar pengesahan

d. Konsistensi Dalam Belajar

1) Konsistensi

Pengertian Konsisten menurut KBBI adalah tetap (tidak berubah-

ubah); taat asas; ajek; 2 selaras; sesuai: perbuatan hendaknya–dengan

ucapan

e. Pokok Bahasan Momentum, Impuls, Dan Tumbukan

1) Kurikulum Pembelajaran Fisika Di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mencakup

meliputi fenomena fisis dan berpengaruh terhadap perkembangan

teknologi. Fisika dipandang sebagai ilmu yang sangat berpengaruh

terhadap ilmu lain dan teknologi di zaman digital karena semua

konsep dasarnya berasal dari Fisika.

Sesuai permendikbud tahun 2013, diberlakukan kurikulum baru pada

proses pembelajaran disemua jenjang pendidikan formal.

Pembelajaran kontektual dengan pendekatan saintifik dianjurkan untuk

setiap proses pembelajaran, khususnya di pelajaran fisika.

2) Tujuan Pembelajaran Fisika

Mata pelajaran fisika bertujuan sebagai berikut :

a. Untuk memberi pengetahuan pada siswa tentang fenomena fisis

dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari – hari.

b. Membentuk sikap ilmiah kepada siswa terhadap fenomena fisis di

sekitarnya.

Page 14: Lembar pengesahan

c. Memberikan pengalaman untuk membandingan antara dasar teori

dengan kenyataan sebenarnya.

d. Siswa dapat berpikir kritis dan dapat menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan fisika.

3) Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar

Dalam kurikulum 2013, kompetensi inti dan kompetensi dasar

pelajaran fisika kelas XI IPA, semester genap seperti tabel berikut:

Tabel 3

Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran fisika kelas

SMA kelas XI IPA semester genap materi momentum, impuls, dan

tumbukan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami, menerapkan,

dan menganalisis

pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural,

dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan

3.5 Mendeskripsikan

momentum dan impuls,

hukum kekekalan

momentum, serta

penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

Page 15: Lembar pengesahan

humaniora dengan

wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan

kejadian, serta

menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang

kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk

memecahkan masalah

Dari kompetensi inti dan kompetensi dasar dapat dituliskan pokok

bahasan momentum, impuls, dan tumbukan sebagai berikut :

Kompetensi inti : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

Page 16: Lembar pengesahan

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

Kompetensi dasar : Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum

kekekalan momentum, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari.

a) Momentum

Momentum merupakan hasil kali antara massa benda dengan

kecepatan benda tersebut. Maka jika benda tersebut memiliki

kecepatan yang besar tapi tak memiliki massa maka momentum

benda tersebut nol.

P = m.v

Keterangan :

p = momentum (kg.m.s-1)

m = massa (kg)

v = kecepatan (m/s)

b) Impuls

Impuls adalah hasil kali gaya total dengan selisih waktu. Impuls

juga merupakan momentum akhir – momentum awal (selisih

momentum).

I = ΣF.Δt

I = Δp

Keterangan :

Page 17: Lembar pengesahan

I = impuls (kg.m.s-1)

ΣF = gaya total (N)

Δt = selisih waktu (s)

Δp = selisih momentum (kg.m.s-1)

c) Tumbukan

Tumbukan merupakan peristiwa bertemunya dua buah benda atau

lebih.

Dalam ilmu fisika tumbukan dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

(1) Tumbukan lenting sempurna

Tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan dimana

momentum awal = mometum akhir dan Ek awal = Ek akhir.

Dan koefisien restitusinya 1.

(2) Tumbukan lenting sebagian

Tumbukan lenting sebagian adalah tumbukan dimana

momentum awal < mometum akhir dan Ek awal < Ek akhir.

Dan koefisien restitusinya 0<e<1.

(3) Tumbukan tidak lenting

Tumbukan tidak lenting adalah tumbukan dimana monetum

akhir = 0 dan Ek akhir = 0. Dan koefisien restitusinya 0.

d) Hukum kekekalan momentum

Page 18: Lembar pengesahan

Hukum kekekalan momentum adalah “momentum awal sama

dengan momentum akhir” (pawal = pakhir)

4) Penelitian Relevan

(a) Hasil penelitian Dike Ayu Wulandari (2013) Hubungan Antara

Motivasi Belajar, Cara Belajar, Tingkat Intelegensi Dengan

Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X Semester Genap SMK

Negeri 5 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012 – 2013.

5) Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir untuk mengajukan hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

(a) Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Fisika

Motivasi merupakan faktor penting dalam mencapai prestasi

belajar fisika yang baik. Kemauan yang timbul dalam diri siswa

tidak luput dari motivasi yang didapatkannya. Motivasi sendiri ada

dua macam, yaitu motivasi internal (dari dalam siswa) dan

motivasi eksternal (motivasi dari luar siswa).

Motivasi internal meliputi keinginan dari dalam diri siswa itu

sendiri, sedangkan motivasi eksternal meliputi dorongan dari orang

tua, teman, guru, dan lingkungan sekitar.

Dari uraian di atas sangat jelas bahwa prestasi belajar fisika kelas

XI IPA sekecamatan Kawalu dipengaruhi oleh motivasi belajar.

(b) Hubungan Antara Karakter Siswa Dengan Prestasi Belajar Fisika

Page 19: Lembar pengesahan

Karakter siswa merupakan sikap yang dilakukan siswa sehari –

hari. Bisa karakter yang positif atau negative. Karakter siswa

mempengaruhi prestasi belajar karena sikap yang dimiliki siswa

sangat berpengaruh terhadap apa yang dilakukannya.

Karakter positif diantaranya : rajin, religius, jujur, disiplin, percaya

diri, bertanggung jawab. Sedangkan karakter negatifnya sebaliknya

yaitu : malas, tidak taat beragama, pembohong, tidak disiplin,

minder, tidak bertanggung jawab.

Dari uraian di atas sangat jelas bahwa prestasi belajar fisika kelas

XI IPA sekecamatan Kawalu dipengaruhi oleh karakter siswa

(c) Hubungan Antara Konsistensi Dalam Belajar Dengan Prestasi

Belajar Fisika

Konsistensi merupakan tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek;

2 selaras; sesuai: perbuatan hendaknya–dengan ucapan. Oleh

karena itu siswa perlu konsisten dalam belajar untuk mendapatkan

hasil belajar yang memuaskan. Dengan stabilnya proses belajar

yang dilakukan siswa seperti selalu mengikuti di setiap proses

pembelajaran, maka pengetahuan yang didapatkan siswa juga akan

meningkat.

Dari uraian diatas sudah sangat jelas konsistensi dalam belajar

sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Page 20: Lembar pengesahan

(d) Hubungan Antara Motivasi Belajar, Karakter Siswa, Konsistensi

Dalam Belajar Dengan Prestasi Belajar Fisika.

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan motivasi belajar, karakter

siswa, dan konsistensi dalam belajar sangat berpengaruh terhadap

prestasi belajar fisika siswa. Dari ketiga variabel tersebut saling

terkait dan saling menguatkan satu sama lain.

6) Pengajuan hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis, kerangka berpikir, dan kajian penelitian

yang relevan sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(a) Hipotesis Mayor

Ada hubungan yang positif dan signifikan secara bersama – sama

antara motivasi belajar, karakter siswa, dan konsistensi dalam

belajar dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA semester

genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 – 2015.

(b) Hipotesis Minor

(1) Ada hubungan secara parsial antara motivasi belajar dengan

prestasi belajar Fisika siswa kelas XI IPA semester genap

SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 – 2015.

(2) Ada hubungan secara parsial antara karakter siswa dengan

prestasi belajar Fisika siswa kelas XI IPA semester genap

SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 – 2015.

Page 21: Lembar pengesahan

(3) Ada hubungan secara parsial antara konsistensi dalam belajar

dengan prestasi belajar Fisika siswa kelas XI IPA semester

genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 – 2015.

J. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian digunakan suatu metode. Metode merupakan suatu

keharusan untuk dipakai dalam penelitian. Metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, (Suhasimi

Arikunto ; 2010). Sehingga sebelum melakukan penelitian lapangan harus

menentukan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang akan

dilakukan.

1. Tempat Dan Waktu Penelitian

a) Penelitian dilakukan di SMA sekecamatan Kawalu kota Tasikmalaya

tahun ajaran 2014-2015.

b) Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014-2015.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional karena dilakukan

penelitian untuk mengetahui hubungan anara motivasi belajar, karakter

siswa, konsistensi dalam belajar dengan prestasi belajar Fisika kelas XI

IPA semester genap SMA sekecamatan Kawalu tahun ajaran 2014 -2015.

Penelitian ini diistilahkan penelitian ex post facto. Istilah ex post facto

menurut (suharsimi arikunto, 2011 : 17). Ex past facto terdiri dari tiga

Page 22: Lembar pengesahan

kata, ex diartikan dengan observasi, post artinya sesudah, dan facto artinya

fakta atau kejadian. Jadi dapat disimpulkan arti keseluruhannya adalah

pengamatan yang dilakukan sesudah kejadian berlangsung.

Dalam penelitian ini jenis variabel yang digunakan tidak dapat

dimanipulasi dan dikontrol secara sempuran, tetapi mengungkap gejala –

gejala nyata yang ada pada responden.

3. Variabel penelitian

Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 191). Dalam penelitian ini

terdiri dari empat variabel meliputi tiga variabel bebas dan satu variabel

terikat.

a) Variabel Terikatnya

1) Prestasi belajar fisika

b) Variabel Bebasnya

1) Motivasi belajar (X1)

2) Karakter siswa (X2)

3) Konsistensi dalam belajar (X3)

4. Paradigma Penelitian

a) Hubungan antara motovasi belajar (X1) dengan karakter siswa (X2),

konsistensi dalam belajar (x3), dengan prestasi belajar fisika (Y)

X1

Page 23: Lembar pengesahan

Gambar 1. Hubungan antara X1, X2, X3 secara bersama – sama

dengan Y

b) Hubungan antara motivasi belajar (X1) dengan prestasi belajar fisika

(Y) dengan control (X2) dan (X3)

Gambar 2. Hubungan antara X1 dengan Y dengan mengendalikan X2

dan X3

c) Hubungan antara karakter siswa (X2) dengan prestasi belajar fisika

(Y) dengan control (X1) dan (X3)

X2

X3

Y

X1

X2

X3

Y

X1

Page 24: Lembar pengesahan

Gambar 3. Hubungan antara X2 dengan Y dengan mengendalikan X1 dan X3

d) Hubungan antara konsistensi dalam belajar (X3) dengan prestasi

belajar fisika (Y) dengan control (X1) dan (X2)

Gambar 4. Hubungan antara X3 dengan Y dengan mengendalikan X1

dan X2

5. Populasi dan Sampel

X2

X3

Y

X1

X2

X3

Y

Page 25: Lembar pengesahan

a) Populasi

Menurut Margono (2004: 118), populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.

Kerlinger (Furchan, 2004: 193) menyatakan bahwa populasi

merupakan semua anggota kelompok orang, kejadian, atau objek yang

telah dirumuskan secara jelas.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester

genap sekecamatan kawalu kota tasikmalaya tahun pelajaran 2014-

2015 dengan jumlah keseluruhan 125 siswa dari 2 sekolah.

b) Sampel Penelitian

Margono (2004: 121) menyataka bahwa sampel adalah sebagai

bagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan

menggunakan cara-cara tertentu.

Hadi (Margono, 2004: 121) menyatakan

bahwa sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal berikut:

1) Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari

besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja.

2) Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil

kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan

kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.

Agar mendapat kesimpulan yang dapat dipercaya maka sampel harus

bersifat representative dalam arti segala karakteristik populasi

Page 26: Lembar pengesahan

hendaknya tercermin dalam sampel yang diambil. Maka teknik yang

diambil adalah proporsional random sampling.

Menurut suharsimi arikunto (2010:177) ” mengenai banyaknya subjek

yang diambil atau dengan kata lain beapa besar sampel, maka peneliti

perlu mempertimbangkan seperti:

1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana

2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek

3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti

Dalam penelitian ini menggunakan table krejicie yang mana ukuran

sampel dari 125 populasi dengan taraf kepercayaan 99% diambil

sebanyak 127 siswa.

6. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data adalah cara yang digunakan dalam penelitian

untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dalam penelitian yang

dilakukan untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini data yang

diperoleh dari:

a. Teknik Angket

Menurut Sugiyono, (2010:199) kuesioner atau angket merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertentu kepada responden

untuk dijawabnya.

Page 27: Lembar pengesahan

Sedangkan menurut Suhasmi Arikunto, (2010: 194), “kuesioner adalah

sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memeroleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya”.

b. Teknik Dokumentasi

Menurut Suhasmi Arikunto (2010: 201) dokumentasi berasal dari kata

dokumen yang berarti barang – barang tertulis. Dalam metode

dokumentasi, peneliti menyelidiki benda – benda tertulis seperti buku

– buku, majalah, dokumen,, notulen rapat, catatan harian, dan

sebagainya.

c. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar

fisika tentang materi momentum, impuls, dan tumbukan.

Menurut Suharsimi Arikunto, (2010: 193), “tes adalah serentelan

pertanyaan atau latihan atau hal lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki individu atau kelompok”.

Dalam penelitian ini tes yang akan digunakan adalah tes pilihan ganda

karena memiliki keuntungn sebagai berikut :

1) Mudah dan cepat dalam menentukan skor.

2) Cakupan materi lebih luas.

3) Penilaian bersifat obyektif karena jawaban yang benar itu pasti.

7. Instrumen Penilaian

Page 28: Lembar pengesahan

a) Instrumen Penilaian

Berikut ini diuraikan dari keempat jenis instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini:

1) Angket Motivasi Belajar

Butir – butir pernyataan dalam angket motivasi dibuat sendiri oleh

peneliti berdasarkan berdasarkan beberapa tinjauan pustaka, angket

akan di uji cobakan kepada siswa kelas XI IPA SMA sekecamatan

kawalu kota tasikmalaya. Hasil validitas menggunakan jenis

product moment dari 20 butir soal.

Dalam mengukur variabel motivasi belajar digunakan pengukuran

dengan model skala likert. Metode ini menggunakan metode

pilihan ganda dengan nilai yang paling tinggi ke yang paling

rendah. Skor yang dibuat untuk mengukur motivasi belajar siswa.

Pernyataan positif SS = sangat setuju skor 5, S = setuju skor 4, N

= Netral skor 3, TS = tidak setuju skor 2, STS = sangat tidak setuju

skor 1. Sedangkan pernyataan negative (skor 1 = SS),(2 skor = S),

(3 skor = N), (4 skor = TS), (5 skor (STS). Angket motivasi belajar

terdiri dari 5 aspek yaitu senang terhadap pelajaran fisika,

berkompetisi dalam berprestasi, dorongan dari teman, dorongan

dari orang tua, dorongan dari guru.

Table 4. kisi – kisi angket motivasi belajar

Page 29: Lembar pengesahan

Indikator yang diukurPeryataan

Positif Negative

1. Senang terhadap pelajaran fisika 1,15,18 14

2. Berkompetisi dalam berprestasi 7,11,19 2

3. Dorongan dari teman 4,8, 5,17

4. Dorongan dari orang tua 3,10 6,16

5. Dorogan dari guru 9,13 12,20

2) Angket Karakter Siswa

Angket karakter siswa dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan

tinjauan pustaka, angket diuji cobakan pada siswa XI IPA SMA

sekecamatan Kawalu. Menggunakan validitas rumus product

moment, sebanyak 20 butir soal. Butir soal yang valid itu diuji

keandalannya dengan rumus alpha cronbach.

Dalam mengukur variabel motivasi belajar digunakan pengukuran

dengan model skala likert. Metode ini menggunakan metode

pilihan ganda dengan nilai yang paling tinggi ke yang paling

rendah. Skor yang dibuat untuk mengukur motivasi belajar siswa.

Pernyataan positif SL = selalu skor 5, S = sering skor 4, T =

terkadang skor 3, J = jarang skor 2, TP = tidak pernah skor 1.

Sedangkan pernyataan negative (skor 1 = SL),(2 skor = S), (3 skor

Page 30: Lembar pengesahan

= T), (4 skor = J), (5 skor (TP). Angket motivasi belajar terdiri dari

5 aspek yaitu religius, rajin, jujur, disiplin, percaya diri.

Tabel 5. kisi – kisi angket karakter siswa

Indicator yang

diukur

Pernyataan

Positif Negative

1. Religius 1,14, 7,

2. Rajin 3,8 16,17

3. Jujur 6,11, 4,19

4. Disiplin 2,12,13 9

5. Percaya diri 10,15, 5,18

3) Instrumen Konsistensi Dalam Belajar

Istrumen konsistensi dalam belajar menggunakan data dari absensi

siswa dan data nilai tugas siswa.

4) Tes Prestasi Belajar Fisika untuk pokok bahasan momentum,

impuls, dan tumbukan.

Adapun kisi – kisi soal tes prestasi belajar Fisika materi

momentum, impuls, dan tumbukan adalah sebagai berikut:

Kompetensi inti : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

Page 31: Lembar pengesahan

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Kompetensi dasar : 3.5 Mendeskripsikan momentum dan impuls,

hukum kekekalan momentum, serta penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

Pokok bahasan : momentum, impuls, dan tumbukan.

Tabel 6

kisi – kisi tes prestasi belajar Fisika

No Sub KonsepNomer Soal/Aspek

JumlahC1 C2 C3

1 Momentum 16 7,12 3

2 Impuls 1,9,10,11 4

3 Hukum Kekekalan

Momentum

2 1

4 Tumbukan Lenting

Sempurna

14 1

5 Tumbukan Lenting 15 3,5,6,17,18,19,20 8

Page 32: Lembar pengesahan

Sebagian

6 Tumbukan Tidak

lenting

13 4,8 3

Jumlah 1 3 16 20

8. Uji Coba Instrumen

a) Uji Butir Instrumen

Dalam penelitian ini menggunakan uji coba validitas dengan korelasi

product moment (Suharsimi Arikunto 2010 :314)

r xy=NΣ ( XY )(ΣX )(ΣY )

{NΣX2− (ΣX ¿¿¿2 } {NEY 2−(ΣY )2 }

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

n = jumlah data

ΣX = jumlah skor butir

ΣY = jumlah skor total

ΣXY = jumlah skor butir dan skor total

Dari perhitungan (rxy) dikonsultasikan dengan nilai (r) tabel dengan

taraf signifikan. Jika hasil perhitungan lebih besar dari harga (r) tabel,

maka butir soal tersebut dikatakan valid.

b) Uji Reabilitas Instrumen

Page 33: Lembar pengesahan

Menurut Sugiyono (2007: 267) “ relibel adalah bila terdapat kesamaan

data dalam satu waktu yang berbeda (keajegan) atau bila instrumen itu

digunakan berkali – kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama. Untuk mendapatkan tingkat reabilitass

tes prestasi belajar fisika menggunakan teknik alpha cronbach”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 288) menyatakan rumus alpha

cronbach digunakan untuk mencari instrumen yang skornya bukan

bernilai 1 dan 0 melainkan berbentuk skala bertingkat.

Besarnya reabilitas instrumen untuk tes prestasi belajar Fisika dalam

penelitian ini menggunakan KR -20, yaitu :

rtt=[ kk−1 ]¿

Keterangan :

rtt = reabilitas tes secara keseluruhan

k = banyaknya butir soal

a2 = varian total

p = jumlah soal yang dijawab benar

q = jumlah soal yang dijawab salah

Tabel 6

Kriteria derajat reliabilitas butir

Page 34: Lembar pengesahan

Besarnya nilai r Interpretasi

0,80 < rtt < 1,00 Sangat tinggi

0,60 < rtt < 0,80 Tinggi

0,40 < rtt < 0,60 Cukup

0,20 < rtt < 0,40 Rendah

0,00 < rtt < 0,20 Sangat rendah

9. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data yang dibagi dua tahap,

tahap pertama adalah dengan menggunakan uji prasyarat analisis guna

menentukan jenis analisis apakah yang akan digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian. Tahap kedua analisis data adalah menguji hipotesis

yang telah diajukan

a) Analisis Deskriptif

Untuk menganalisis data secara deskriptif yang perlu dicari terlebih

dahulu adalah mean, simpangan baku, dan distribusi frekuensi yang

bertujuan untuk mengetahui normalitas sebaran dari tiap variabel.

b) Uji Prasyarat Analisis

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan untuk

menguji hipotesis diajukan menggunakan regresi ganda tiga predictor.

Prasyarat yang harus terpenuhi adalah sampel yang diambil secara

acak, variabel bebas maupun variabel terikat harus berdistribusi

Page 35: Lembar pengesahan

normal dan hubungan antara variabel bebas maupun variabel

terikatnya berbentuk linier, untuk itu diperlukan uji normalitas dan uji

linieritas sebagai berikut :

1) Uji Normalitas Sebaran

Pengujian normalitas sebaran digunakan untuk mengetahui data

penelitian terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebaran di

uji dengan menggunakan rumus chi kuadrat.

x2=∑I=I

K

¿¿¿

Keterangan :

x2 = nilai chi kuadrat

f0 = frekuensi yang diperoleh dari sampel

fh = frekuensi yang diharapkan dari sampel

kriteria pengujian jika x2hit – x3

tab pada taraf signifikan 5% dengan

dk = k – 1 ( k = banyaknya interval kelas ), maka berdistribusi

normal.

2) Uji Homogenitas Varian

Untuk menguji hubungan antara variabel – variabel predictor

dengan kriteria digunakan rumus uji F. rumus uji F yaitu :

F=RJKTC

RJKE

Page 36: Lembar pengesahan

Keterangan :

F = harga F

RJKTC = Rerata jumlah kuadrat –kuadrat tuna cocok

RJKE = Rerata jumlah kuadrat – kuadrat error

Untuk menerima atau menolak, maka nilai Fhitung dibandingkan

dengan Ftabel dengan taraf signifikansi 5% dengan db pembilang m,

db penyebut N – m -1. Kriteria bila Fhitung > Ftabel pada taraf

signifikansi 5% maka hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat linier.

3) Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis dan data penelitian

memenuhi prasyarat tersebut, selanjutnya dilakukan pengujian

hipotesis. Untuk mengaju hipotesis mayor digunakan analisis

regresi ganda, sedangkan untuk menguji hipotesis minor

digunakan analisis parsial.

(a) Hipotesis Major

untuk menguji hipotesis mayor yaitu ada hubungan antara

motivasi belajar (X1), karakter siswa (X2), konsistensi dalam

belajar(X3), dengan prestasi belajar Fisika (Y) digunakan

regresi ganda, sedangkan untuk melihat hubungan antara

ketiganya digunakan rumus korelasi ganda:

Y = a0 = a1X1 + a2X2 + a3X3

Page 37: Lembar pengesahan

R y (1,2,3)=√ a1 ΣX1 y+a2 Σ X2 y+a3 Σ X 3 y

Σ y2

Keterangan :

Ry(1,2,3) = koefisien antara Y dengan X1, X2, X3

a1=koefisien X1

ΣX 1 y+a2 ΣX 1 Σ2+a3 ΣX1 Σ3

Σx 12

a2=koefisien X2

ΣX 2 y+a2 ΣX 1 Σ2+a1 ΣX2 Σ3

Σx 22

a3=koefisien X3

ΣX 3 y+a2 ΣX 1 Σ2+a2 ΣX 3 Σ3

Σx32

Untuk menguji signifikan korelasi ganda diuji degan uji F

dengan rumus sutrisno hadi, (2005: 382)

F reg=R2(N−m−1)

m(1−R2)

Rreg = koefisien regresi

N – cacah kasus

m = cacah predictor

R2 = koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor

Jika Fhitung > Ftabel 5% atau 1 % dengan dk = m dan dk penyebut

= N = m – 1, maka hipotesis yang diajukan diterima. Berarti

ada hubungan positif dan signifikan antara variabel – variabel.

(b) Hipotesis minor

Page 38: Lembar pengesahan

Untuk menguji hipotesis minor digunakan analisis korelasi

parsial menurut Sutrisno Hadi, (2005: 382) yaitu :

r1 y−23=r1 y−2−(r13−2)(r3 y−2)

√(1−r 213−2)(1−r2

3 y−2)

r2 y−13=r2 y−1−(r23−1)(r3 y−1)

√(1−r 223−1)(1−r2

3 y−1)

r3 y−12=r3 y−1−(r32−1)(r 2 y−1)

√(1−r 232−1)(1−r2

2 y−1)

Keterangan :

r1y-23 = koefisien korelasi antara X1 dan Y dengan X2 dan X3

sebagai control.

r2y-13 = koefisien korelasi antara X2 dan Y dengan X1 dan X3

sebagai control.

r3y-12 = koefisien korelasi antara X3 dan Y dengan X2 dan X2

sebagai control.

Untuk menguji signifikan r parsial digunakan uji (t) dengan

rumus Sugiyono, (2010: 368) yaitu :

t=r p √N−3

√1−R r2

rp = koefisien korelasi parsial

N = banyaknya sampel

Page 39: Lembar pengesahan

Jika thitung > ttabel 5% atau 1% dengan dk = n – 1, maka hipotesis

yang diajukan diterima. Berarti ada hubungan positif dan

signifikan antara variabel –variabel.

Untuk mengetahui besarnya sumbangan relative (SR) dan

sumbangan efektif (SE) dengan rumus Sutrisno Hadi

(2005:382) yaitu :

SR (% ) X1=a1 ΣX 1 y

a1 ΣX 1 y+a2 Σ X2 y+a3 Σ X3 yx 100 %

SR (% ) X2=a2 ΣX 2 y

a1 ΣX 1 y+a2 Σ X2 y+a3 Σ X 3 yx 100 %

SR (% ) X3=a3 ΣX3 y

a1 ΣX 1 y+a2 Σ X2 y+a3 Σ X 3 yx 100 %

SE (%) X1 = SR (%) X1R2

SE (%) X2 = SR (%) X2R2

SE (%) X3 = SR (%) X3R2

Keterangan :

SR = sumbangan relative

SE + sumbangan efektif

a1 = koefisien predictor X1

a2 = koefisien predictor X2

a3 = koefisien predictor X3

ΣX1y = jumlah produk antara X1 dan Y

ΣX2y = jumlah produk antara X2 dan Y

Page 40: Lembar pengesahan

ΣX3y = jumlah produk antara X3 dan Y

K. Jadwal Penelitian

Bulan Januari Februari Maret April

Persiapan

Penyempurnaan

Pegambilan Data

Analisis Data

Pembuatan Laporan

L. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Jakarta: rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan. Bandung :alfabeta.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Kanginan, Martin. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga

LAMPIRAN I

Instrumen Penelitian Angket Motivasi Belajar

Petunjuk pengisian angket :

Page 41: Lembar pengesahan

A. Siswa dimohon memberi check list (V) pada jawaban pertanyaan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

B. Sangat diharapkan agar siswa mengisi selurus pertanyaan.C. SS = sangat setuju, S = setuju, N = netral, TS = tidak setuju, STS = sangat

tidak setuju

No Pertanyaan SS S N TS STS1. Setiap saya sebelum atau sesudah

tidur saya membaca buku pelajaran fisika

2. Terjadi kesenjangan pengetahuan antar saya dengan siswa lain

3. Orang tua saya membantu dalam belajar fisika

4. Teman saya mengajak belajar fisika bersama

5. Teman saya mengajak membolos pada pelajaran fisika

6. Orang tua saya tidak memantau perkembangan belajar fisika saya

7. Diadakan quiz dengan hadiah yang menarik setiap belajar fisika di kelas saya

8. Teman saya membantu dalam belajar fisika

9. Guru memberikan saya semangat untuk belajar fisika

10. Orang tua saya memberikan perhatian lebih ketika belajar fisika

11. Setiap bulan dikelas saya diadakan seleksi siswa teladan

12. Guru saya diskriminatif terhadap siswa yang malas

13. Guru melakukan permainan yang menyenangkan untuk menambah semangat belajar

14. Saya mengantuk ketika mengikuti pelajaran fisika

15. Saya senang mengerjakan tugas pelajaran fisika

Page 42: Lembar pengesahan

16. Orang tua saya terlalu sibuk bekerja17. Teman saya memberi contekan

kepada saya ketika ulangan18. Saya senang mengamati fenomena

fisika disekitar saya19. Saya berlomba mendapat nilai

terbesar ketika ulangan dengan teman saya

20. Guru mengabaikan pertanyaan saya

LAMPIRAN II

Instrumen Penelitian Angket Karakter Siswa

Page 43: Lembar pengesahan

Petunjuk pengisian angket :

A. Siswa dimohon memberi check list ( ) pada jawaban pertanyaan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

B. Sangat diharapkan agar siswa mengisi selurus pertanyaan.C. SL = selalu, S = sering, T = terkadang, J = jarang, TP = tidak pernah

No Pernyataan SL S T J TP1 Saya membaca doa sebelum belajar2 Saya datang kesekolah tepat waktu3 Setiap hari saya membaca buku fisika4 Saya mencontek saat ujian5 Saya tidak yakin dengan jawaban saya

saat ulangan6 Saya mengerjakan PR sendiri7 Saya meninggalkan ibadah8 Saya mencatat penjelasan guru yang

ada di papan tulis9 Saya terlambat datang ke sekolah10 Saya mempresentasikan hasil diskusi

kelompok dengan lancer11 Saya mengerjakan ulangan dengan

jawaban sendiri12 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu13 Saya berseragam lengkap saat

kesekolah14 Saya solat dhuha ketika istirahat

(untuk muslim)15 Saya yakin pada kemampuan saya16 Saya tidak mencatat pelajaran17 Saya tidak belajar di rumah18 Saya tidak yakin saat menjawab soal19 Saya mencatat ulang tugas teman20 Saya malas mengikuti siraman rohani

LAMPIRAN IV

Instrumen Penilaian

Page 44: Lembar pengesahan

Naskah Soal Prestasi Belajar Fisika

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : XI IPA/Genap

Waktu : 90 Menit

Tahun Pelajaran : 2014/2015

Petunjuk umum :

A. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soalB. Perhatikan dan ikuti petunjuk pengisian pada lembar jawaban yang disediakanC. Periksa dan bacalah soal – soal sebelum anda menjawabD. Jumlah soal sebanyak 20 butir pilihan ganda, setiap butir soal terdiri dari lima

pilihan jawabanE. Laporkan kepada pengawas ujian jika ada tulisan yang tidak jelas/rusakF. Periksalah pekerjaan anda sebelum dikumpulkan kepada pengawas ujian.

Petunjuk khusus :

Pilihlah jawaban yang menurut anda benar dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban a,b,c,d, atau e pada lembar tersedia

1. Sebuah bola karet bermassa 500 gram  melayang di udara ke kanan dengan kecepatan  2 m/s.Bola tersebut di pukul oleh seorang anak ke kiri dengan gaya 20 N.Bola menyentuh pemukul selama 0,4 sekon, maka kecepatan bola setelah di pukul adalah ..

A.14 m/s ke kanan                             D.18 m/s ke kanan

B.14 m/s ke kiri                                E.18 m/s ke kiri

C.15 m/s ke kanan

2. Massa bola A adalah dua kali massa bola B  keduanya bergerak berlawanan arah . Kecepatan bola A 2 m/s dan bola B 1 m/s.Kecepatan bola A setelah tumbukan menjadi 1 m/s dalam arah  yang sama, berapakah kecepatan bola B setelah tumbukan ?

A.2,5 m/s                                              D.1,0 m/s

Page 45: Lembar pengesahan

B.2,0 m/s                                              E. 0.5 m/s

C.1,5 m/s

3. Massa bola dua kali massa bola B .Keduanya bergerak berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing Va : 2 m/s dan Vb : 4 m/s.Kedua bola bertumbukan lenting sebagian dengan koefisien restitusi ½.

Hitunglah bola Va dan Vb berturut-turut sesaat setelah tumbukan  ……

A.1 m/s ke kanan dan 3 m/s ke kanan     D. 1 m/s ke kanan dan 3 m/s ke kiri

B.2 m/s ke kiri dan 5 m/s ke kanan         E. 4 m/s ke  kanan dan 2 m/s ke kiri

C.1 m/s ke kiri dan 2 m/s ke kanan

 

4. Sebuah ayunan balistik menggunakan balok kayu bermassa 4,99 kg yang di gantung dengan tali .Sebuah peluru bermassa 10 gram di tembakkan horizontal hingga tertanam di dalam balok dan balok terayun tertinggi 0,2 m dari kedudukan seimbangnya (g=10 m/s²).Berapakah kecepatan peluru ….

A.1200 m/s                                            D.1000 m/s

B.1050 m/s                                            E. 1150 m/s

C.1300 m/s

“Soal no.5-6”

Dua buah benda A dan B dengan massa masing-masing 2 kg dan 4 kg , bergerak saling menyongsong dengan kecepatan 10 m/s dan 4 m/s .Suatu saat terjadi tumbukan dengan koefisien restitusi 0,5 .

5. Berapakah kecepatan masing-masing benda setelah bertumbukan

A. -3 m/s dan 5 m/s                                  D.-2 m/s dan 3 m/s

B. 5 m/s dan 6 m/s                                   E.-4 m/s dan 3 m/s

C. 1 m/s dan -3 m/s

6. Berapakah energi kinetik yang hilang setelah tumbukan

Page 46: Lembar pengesahan

A.34 J                                                D.132 J

B.68 J                                                E. 79 J

C.98 J

 

7. Seseorang berada dalam perahu yang sedang berjalan dengan kecepatan 5  m/s.Tiba-tiba orang tersebut melompat kearah belakang  dengan kecepatan 2 m/s.Apabila massa orang 60 kg dan massa perahu 120 kg, berapa kecepatan perahu sesaat setelah orang tersebut melompat ..

A.8,5 m/s perahu terdorong ke belakang

B.8,5 m/s perahu terdorong ke depan

C. 8,0 m/s perahu terdorong ke depan

D. 8,0 m/s perahu terdorong ke belakang

E.7,5 m/s perahu terdorong ke depan

8. Mobil A massanya 2 ton , berjalan kearah timur dengan kecepatan tetap 12 m/s.Sementara itu, mobil B yang massanya 2 ton berjalan kearah utara dengan kecepatan tetap 16 m/s. Tepat sampai di perempatan jalan  , kedua mobil saling bertumbukan.Setelah bertumbukan kedua mobil terpental dan bergabung menjadi satu.Berapakah kecepatan terpentalnya kedua mobil itu sesaat setelah bertumbukan….

A.15 m/s                                               D.13 m/s

B.14 m/s                                               E.10 m/s

C.9 m/s

“Soal no. 9-11”

Seseorang meloncat dari ketinggian 2,8 m lalu mendarat di tanah.Massa orang tersebut 80 kg (g = 10 m/s²).

9. Berapakah impuls yang di alami orang tersebut …

Page 47: Lembar pengesahan

A. -620 Ns                                      D.  620 Ns

  B. -590 Ns                                      E. 600 Ns

C. – 600 Ns

10. Berapakah  gaya yang dialami kaki orang itu, jika pada saat mendarat posisi kakinya lurus hanya mebengkok 1,5 cm…..

A.150000 N                                      

B.155000 N

C.145000 N

D.130000 N

E.160000 N

11. Berapakah  gaya yang dialami kaki orang itu, jika pada saat mendarat kaki di tekuk 50 cm……

A.5500 N                                                         D.5300 N

B.6000 N                                                         E. 5400 N

C.5800 N

12. Di suatu tempat jasa  pencucian mobil dan motor.Seseorang mencuci mobil, air yang keluar dari selang memiliki debit 1,2 kg / s dan laju air  15 m/s .Air di arahkan ke salah satu sisi mobil secara horizontal hingga partikel –partikel air menumbuk dinding mobil.Tentukan besar gaya yang diberikan air pada mobil,….

A.-17                                                                D.-19

B.18                                                                 E.-18

C.17

13. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah

A.konsep gaya di tetapkan untuk menjelaskan terjadinya kecepatan pada gerak suatu benda

Page 48: Lembar pengesahan

B.Makin kecil momentum yang dimiliki suatu benda , makin sulit untuk menghentikannya

C.Asas pendorong roket menggunakan konsep hokum kekekalan momentum

D.Ayunan balistik di gunakan untuk mengukur percepatan sebuah peluru

E.Dengan efek katapel bias menghasilkan energi potensial

14. Pernyataan di bawah ini benar , kecuali..

A.Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hokum kekekalan momentum

B.Jumlah momentum sistem sebelum terjadi tumbukan > Jumlah momentum sistem setelah terjadi tumbukan

C.energi kinetik sistem sebelum terjadi tumbukan = energi kinetik system setelah terjadi tumbukan

D.Pada tumbukan lenting sebagian hukum kekekalan energi tidak berlaku

E.koefisien restitusi tumbukan tak lenting sempurna e=0

15. Hubungan rumus-rumus yang benar ini adalah, kecuali……..

A . p=mv   (momentum)  

B.  I=F ∆t (impuls) 

C.  v1’-v2’/ v1-v2   = 1  ( tumbukan elastis)

D. v1’-v2/v1’-v2   < 1 (tumbukan lenting sebagian )              

E.  e = v1’-v2’/v1-v2    (koefisien kelentingan)

16. Dalam sistem SI, satuan momentum adalah. .. . .

A. N s-1B. J s-1C. W s-1D. N sE. J s

Page 49: Lembar pengesahan

17. Sebuah benda bermassa 50 kg menumbuk tembok dengan kecepatan 20 m/s. Bila tumbukan ini elastis sebagian dengan koefisien restitusi e = 0,4, maka besar kecepatan benda setelah tumbukan adalah . .

. .A. 8 m/s berlawanan arah dengan kecepatansemulaB. 8 m/s searah dengan kecepatan semulaC. 12 m/s searah dengan kecepatan semulaD. 12 m/s berlawanan arah dengankecepatan semulaE. 10 m/s searah dengan kecepatan semula

18. Sebuah benda dengan massa 10 kg mengenai tembok vertikal dengan kecepatan 8 m/s dan dengan sudut 30o terhadap garis vertikal ke bawah. Bila koefisien restitusi e = 0,5, maka besar kecepatan benda setelah tumbukan adalah . . . .A. 2 m/sB. 13 m/sC. 15 m/sD. 13 m/sE. 2 13 m/s

19. Suatu benda jatuh bebas dari ketinggian 80 m di atas tanah. Jika tumbukan dengan tanah elastis sebagian (e = 0,2), kecepatan pantul benda setelah tumbukan adalah . . . .A. 4 m/sB. 6 m/sC. 8 m/sD. 10 m/sE. 12 m/s

20. Suatu bola berada pada ketinggian 4 m di atas lantai mendatar, kemudian mengalami jatuh bebas, ternyata bola dipantulkan oleh lantai yang pertama kali sampai ketinggian 2,5 m. Berapakah tinggi pantulan yang pertama jika benda dijatuhkan bebas pada ketinggian 6,4 m?A. 3,0 mB. 3,5 mC. 4,0 mD. 4,5 mE. 5,0 m

Lembar Jawaban Tes Prestasi Belajar Fisika

Tahun Ajaran 2014 – 2015

Page 50: Lembar pengesahan

Nama :

Kelas :

1 A B C D E2 A B C D E3 A B C D E4 A B C D E5 A B C D E6 A B C D E7 A B C D E8 A B C D E9 A B C D E10 A B C D E11 A B C D E12 A B C D E13 A B C D E14 A B C D E15 A B C D E16 A B C D E17 A B C D E18 A B C D E19 A B C D E20 A B C D E