Leaflet Tanda Bahaya Pd Masa Nifas

2
TANDA-TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS METRITIS Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada ibu. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat, dapat menjadi abses pelvic, trombosis vena yang dalam emboli pulmonal, infeksi nifas yang menahun, penyumbatan vulva dan infertilitas. Berikan transfusi bila dibutuhkan Berikan antibiotika broadspektrum dalam dosis yang tinggi. Ampicilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam ditambah Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis tunggal/hari dan Metronidasol 500 mg IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotik ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam. Pertimbangan pemberian antitetanus profilasksis Bila dicurigai adanya sisa, plasenta, lakukan pengeluaran (digital ataudengan kuret yang lebar) Bila ada pus, lakukan drainase (kalau perlu Kolpotomi), ibu dalam posisi fowler Generalisata, lakukan laparatomi dan kaluarkan pus. Bila ada evaluasi uterus nekrotik dan septic, lakukan histerektomi sub total ABSES PELVIS Bila pelvic abses ada tanda cairan fluktuasi, lakukan Kalpotomi atau dengan Laporatomi. Ibu posisi fowler Berikan antibiotik broadspektrum dalam dosis yang tinggi. Ampicilin 2 g IV. Kemudian 1 g setiap 6 jam ditambah Gestamisin 5 mg/kg BB IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotik ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam. MASTITIS Payudara tegang/indurasi dan kemerahan Berikan Klosasilin 500 mg tiap 6 jam selama 10 hari. Bila diberikan sebelum terbentuk abses, biasanya keluannyaakan berkurang Sangga payudara Kompres dingin Bila diperlukan berikan Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam PERITONITIS Peritonitis nifas dapat terjadi secara meluasnya, selanjutnya ada kemungkinan bahwa abses pada selllitis pelvika mengeluarkannanahnya ke rongga peritoneum dan menyebabkan peritonitis. Pada pelvia peritonitis, bisa terdapat pertumbuhan abses. Nanahyang biasanya terkumpul dalam kavum Douglas harus dikeluarkan dengan Kolpotomi posterior, untuk mencegah keluarnya melalui rektrum atau kandung kencing. Peritonitis umum disebabkan oleh kuman yang sangat pathogen dan merupakan penyakit berat, suhu meningkat menjadi tinggi, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan nyeri, ada defense musculaire, mukapenderita yang mual-mual, kemerah-merahan, menjadi pucat, mata cekung, kulit muka dingin, terdapat apa yang dinamakan facies hipocratica Lakukan nasogratic suction Berikan infus (NaCl atau Ringer Laktat) Berikan antibiotika, sehingga bebas panas selama 24 jam, Ampicilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam, ditambah Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis

Transcript of Leaflet Tanda Bahaya Pd Masa Nifas

TANDA-TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS

METRITIS

Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada ibu. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat, dapat menjadi abses pelvic, trombosis vena yang dalam emboli pulmonal, infeksi nifas yang menahun, penyumbatan vulva dan infertilitas.

Berikan transfusi bila dibutuhkan

Berikan antibiotika broadspektrum dalam dosis yang tinggi. Ampicilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam ditambah Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis tunggal/hari dan Metronidasol 500 mg IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotik ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam.

Pertimbangan pemberian antitetanus profilasksis

Bila dicurigai adanya sisa, plasenta, lakukan pengeluaran (digital ataudengan kuret yang lebar)

Bila ada pus, lakukan drainase (kalau perlu Kolpotomi), ibu dalam posisi fowler

Bila tak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif dan adatanda peritonitis

Generalisata, lakukan laparatomi dan kaluarkan pus. Bila ada evaluasi uterus nekrotik dan septic, lakukan histerektomi sub total

ABSES PELVIS

Bila pelvic abses ada tanda cairan fluktuasi, lakukan Kalpotomi atau dengan Laporatomi. Ibu posisi fowler

Berikan antibiotik broadspektrum dalam dosis yang tinggi. Ampicilin 2 g IV. Kemudian 1 g setiap 6 jam ditambah Gestamisin 5 mg/kg BB IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotik ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam.

MASTITIS

Payudara tegang/indurasi dan kemerahan

Berikan Klosasilin 500 mg tiap 6 jam selama 10 hari. Bila diberikan sebelum terbentuk abses, biasanya keluannyaakan berkurang

Sangga payudara

Kompres dingin

Bila diperlukan berikan Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam

Ibu harus di dorong menyusui banyinya walau ada pus

Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan

PERITONITIS

Peritonitis nifas dapat terjadi secara meluasnya, selanjutnya ada kemungkinan bahwa abses pada selllitis pelvika mengeluarkannanahnya ke rongga peritoneum dan menyebabkan peritonitis.

Pada pelvia peritonitis, bisa terdapat pertumbuhan abses. Nanahyang biasanya terkumpul dalam kavum Douglas harus dikeluarkan dengan Kolpotomi posterior, untuk mencegah keluarnya melalui rektrum atau kandung kencing.

Peritonitis umum disebabkan oleh kuman yang sangat pathogen dan merupakan penyakit berat, suhu meningkat menjadi tinggi, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan nyeri, ada defense musculaire, mukapenderita yang mual-mual, kemerah-merahan, menjadi pucat, mata cekung, kulit muka dingin, terdapat apa yang dinamakan facies hipocratica

Lakukan nasogratic suction

Berikan infus (NaCl atau Ringer Laktat)

Berikan antibiotika, sehingga bebas panas selama 24 jam, Ampicilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam, ditambah Gentamisin 5 mg/kg BB IV dosis tunggal/hari dan Mentronidasol 500 mg IV setiap 8 jam

Laparatomi diperlukan untuk pembersihan perut

PERDARAHAN DALAM NIFAS

Sebab-sebab :

Sisa plasenta dan plasenta polyp

Sisa plasenta dalam nifas menyebabkan:

Perdarahan

Infeksi

Perdarahan yang banyak dalam nifas hampir selalu disebabkan oleh sisa plasenta.

Terapi :

Dengan perlindungan antibiotik sisa plasenta dikeluarkan secara digital atau dengan kuret besar. Kalau ada demam, ditunggu dulu, sampai suhu turun dengan pemberian antibiotika 3-4 hari, kemudian rahim dibersihkan, tapi kalau perdarahan banyak, maka rahim segera dibersihkan walaupun ada demam.

Perdarahan fungsionil

Dalam golongan ini termasuk :

Perdarahan karena hyperplasia glandularis yang dapat terjadi, berhubungandengan cyclus anovulatoir dalam nifas.

Perubahan dalam dinding pembuluh darah

Pada golongan ini tidak dikemukanan sisa plasenta, endometris ataupun luka.

Perdarahan karena luka

Kadang-kadang robekan serviks atau robekan rahim tidak di diagnosa sewaktu persalinan, karena perdarahan pada waktu itu tidak menonjol.

DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Kebidanan. 2002. Jakarta: KEP SP. hal 695-699

Buku Acuan Nasional Maternal dan Neonatal. 2001. Jakarta: YBP-SP. hal. 262-267

Obstetri Patologi. Bandung: bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD. hal. 257-258

Disusun Oleh :

SISKA RATNA AMELIA

NIM: 2005 12 192

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO

2006 / 2007