Leadership for Personal Strenght

28
Tugas Terstruktur “Leadership for Personal Strenght” ( Kepemimpinan untuk Ketangguhan Pribadi ) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jatidiri UNSOED Dosen : Drs. Slamet Santoso, S.P, M.S. OLEH: HAFSAH (H1F0010036) i

description

panduan menjadi pemimpin

Transcript of Leadership for Personal Strenght

Tugas Terstruktur

Leadership for Personal Strenght( Kepemimpinan untuk Ketangguhan Pribadi )

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jatidiri UNSOED

Dosen : Drs. Slamet Santoso, S.P, M.S.

OLEH: HAFSAH

(H1F0010036)KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PURBALINGGA

2010

LEMBAR PENGESAHANDengan ini menyatakan bahwa tugas Jatidiri Unsoed yang disusun oleh :

Nama

: Hafsah

(H1F0010036)Program Studi

: Teknik Geologi

Disetujui dan disahkan pada :

Hari

: KamisTanggal

:12 November 2009Tempat

: Kampus Teknik UNSOED BlaterMenyetujui,

Dosen Pengampu

Drs. Slamet Santoso, S.P., M.S.

NIP : 19580526 198410 1 001KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Leadership for Personal Strenght (Kepemimpinan untuk Ketangguhan Pribadi). Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Jatidiri UNSOED.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua penyusun yang telah memberikan dorongan motivasi dan semangat dalam penyusunan makalah ini,

2. Bapak Drs. Slamet Santoso, SP.,MS yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini, dan

3. Teman-teman serta kakak angkatan yang telah memberikan banyak masukan untuk penulisan makalah.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran agar penyusun bisa memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.

Harapan penyusun semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pihak.

Purbalingga, November 2010 PenyusunDaftar Isi

Halaman Judul .......................................................................................... iHalaman Pengesahan................................................................................ iiKata Pengantar. iii

Daftar Isi.. ivAbstrak..... vBab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah1

B. Perumusan Masalah.1Tujuan..

2

C. Manfaat..2

Ruang Lingkup..2

Bab II Metode Penulisan

A. Objek Penulisan...3

B. Dasar Pemilihan Objek..3

C. Metode Pengumpulan data........3

D. Metode analisis..3Bab III Analisis Permasalahan

A. Pembahasan4B. Kesimpulan dan Saran12Daftar pustaka .............................................................................................. 13ABSTRAK

Fitrah seorang manusia diciptakan di bumi ini adalah untuk menjadi seorang khalifah atau pemimpin . Semua manusia hakikatnya adalah pemimpin bagi dirinya sendiri . Bagaimana seseorang dapat membangun kepribadian diri yang positif untuk kehidupan pribadi maupun kehidupan orang lain , dibutuhkan sosialisasi yang baik . Ketangguhan pribadi muncul ketika seseorang telah mengenal jati diri spiritualnya , karena tidak dipungkiri , baik IQ , EQ dan SQ manusia haruslah seimbang dan dapat digunakan dengan bijakasana .

Secara sistematis , ketangguhan pribadi adalah seseorang yang telah memiliki 6 prinsip moral sebagai berikut :1. Memiliki Prinsip Dasar Tauhid, berprinsip hanya kepada Tuhan YME (Spiritual Commitment).

2. Memiliki Prinsip Kepercayaan, yaitu komitmen seperti malaikat (Spiritual Integrity).

3. Memiliki Prinsip Kepemimpinan, yaitu meneladani Nabi dan RasulNya (Spiritual Leadership).

4. Selalu memiliki Prisip Pembelajaran (Continuous Improvement), dengan berpedoman pada Al-Quran Al Karim.5. Memiliki Prinsip Masa Depan , yaitu beriman kepada Hari Kemudian (Spiritual Vision).

6. Memiliki Prinsip Keteraturan , yaitu ikhlas kepada ketentuan (rules) Allah.

Bagaimana cara membangun rasa kepemimpinan kita untuk memupuk

ketangguhan pribadi utamanya adalah dengan pengenalan diri sendiri, who am I ?.Dengan alaminya kita akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat di saat orang lain tidak bisa mengenal jati dirinya , kembangkan aura positif dalam pergaulan dan melatih untuk bisa mengontrol diri sendiri sebelum memimpin orang lain.BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.Semua orang adalah Pemimpin, ribuan orang mengharap dirinya untuk menjadi seorang pemimpin. Mereka tidak pernah merasa bahwa sebenarnya dirinya adalah pemimpin. Pada saat seorang anak menjadi ketua kelas, maka dia adalah seorang pemimpin. Ketua RT juga adalah pemimpin, guru adalah pemimpin bagi muridnya, kepala keluarga atau ayah adalah pemimpin bagi keluarganya, bahkan seorang ibu pun adalah pemimpin bagi anaknya. Hampir setiap orang menjadi pemimpin di lingkungannya masing-masing, terlepas dari besar kecilnya jumlah orang dalam kelompok tersebut. Meskipun hanya satu orang saja pengikutnya, maka dia masih dikatakan sebagai seorang pemimpin. Bahkan manusia seorang diri pun harus memimpin dirinya sendiri untuk mengarahkan hidupnya.

Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Banyak manusia yang belum tangguh terhadap masalah yang datang pada kehidupannya. Mereka cenderung pesimis dan menyerah, di sinilah dibutuhkan kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin bagi dirinya sendiri untuk menarik fikiran dan jiwa manusia ke arah yang lebih positif.Manusia yang tangguh adalah mereka yang dapat bangkit di saat terjatuh, gesit di saat melihat kesempatan untuk maju. Banyak di antara mahasiswa yang nilai IP nya rendah melihat ini adalah sebuah kegagalan dan akhirnya semangat mereka turun untuk meraih prestasi atau memperbaiki nilai-nilai mereka. Mereka mudah putus asa karena kegagalan yang telah mereka dapat , ini merupakan salah satu faktor mengapa banyak lulusan S1 yang pengangguran dikarenakan ia lulus dengan membeli skripsi palsu. Mereka tidak mengerti apa yang harus mereka perbuat untuk memperbaiki keadaan. Mereka memilih jalan pintas yang menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam kegagalan yang sesungguhnya.

Namun ada segelintir mahasiswa yang fikirannya terbuka untuk maju , mereka melihat kegagalan adalah suatu pembelajaran untuk meraih mimpi mereka lagi. Tangguh dan kuat di saat yang lain terlempar. Mereka mampu memotivasi diri mereka sendiri tanpa melihat faktor kanan-kiri.

Inilah pentingnya wawasan kepemimpinan diri untuk ketangguhan pribadi yang absolut.

B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin? Adakah teori teori untuk menjadi pemimpin yang baik? Pengaruh kepemimpinan dalam membangun pribadi tangguh? Apa dan bagaimana menjadi pemimpin sejati? Bagaimana pembentukan pribadi yang tangguh?C. Tujuan Tujuan dari penulisan papper ini adalah : Memenuhi standar tugas untuk penilaian mata kuliah Jatidiri Unsoed.

Menambah wawasan kepemimpinan bagi mahasaiswa.

Menambah pengetahuan untuk membangun pribadi yang tangguh.

Memberikan solusi untuk masalah pembentukan karakter yang tangguh untuk seorang pemimpin.

D. ManfaatManfaat penulisan makalah ini adalah untuk bahan referensi mahasiswa dalam hal kepemimpinan, pembentukan karakter yang tangguh , serta sebagai penambah wawasan kehidupan karena materi karya tulis ini bersumber pada ESQ.

E. Ruang LingkupRuang lingkup pembahasan meliputi prinsip-prinsip kepemimpinan, pembentukan kepribadian yang tangguh , secara khusus untuk mahasiswa.BAB II

METODE PENULISANA. Objek Penulisan

Penulis memilih objek kepemimpinan untuk ketangguhan pribadi, khususnya dalam diri mahasiswa.

B. Dasar Pemilihan ObjekPandangan pesimis manusia terhadap mimpinya telah menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan. Terdapat nasehat tentang siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih, apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan, bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), itu semua mambuat manusia merasa lemah dan mudah menyerah. Mereka tidak mampu memotivasi dirinya sendiri untuk bangkit. Mereka tidak bias memimpin diri sendiri untuk terus berusaha dan mencari solusi akan masalahnya.Di sinilah fungsi jiwa kepemimpinan untuk membangun pribadi yang tangguh, tidak mudah berhenti untuk menggapai cita-cita. Penting sekali untuk kita-mahasiswa dalam pembentukan pribadi yang tangguh. Kepemimpinan pada dasarnya harus ada di setiap diri manusia. Karena itulah penulis memilih objek Kepemimpinan untuk Ketangguhan Pribadi.

C. Metode Pengumpulan Data Kaji PustakaPenulis mencari data-data dan referensi tentang kepemimpinan dari buku The ESQ Way 165 karya Ary Ginanjar Agustian , dan dari web www.wikipedia.com (Leadership), www.google.com (Spiritual Leadership and Carracter Building). Diskusi

Penulis juga berdiskusi dengan rekan-rekan tentang permasalahan kepemimpinan dan pembentukan pribadi yang tangguh.

D. Metode Analisis Menganalisis permasalahan pustaka dan data pendukung.

Mencari solusi dan saran terhadap permasalahan kepemimpinan.

BAB III

ANALISIS PERMASALAHANA. PembahasanKepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini pemimpin atau dapat disebut diri kita sendiri.Prinsip Kepemimpinan adalah prinsip seseorang yang memiliki tingkat loyalitas tinggi, komitmen yang kuat, memiliki kebiasaan untuk mengawali dan member, suka menolong dan memiliki sikap saling percaya.

Tuhan YME telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya, ia menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi ini.

Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggung jawab terhadap kepemimpinan itu, (HR Tirmizi, Abu Dawud, Shahih Bukhari dan Shahih Muslim).Semua Orang adalah Pemimpin

Tidak adanya kesadaran bahwa setiap orang adalah pemimpin, acapkali mengakibatkan orang tidak mau mengembangkan ilmu kepemimpinannya. Jargon-jargon seperti : Saya ini tidak punya apa-apa, saya ini tidak pintar dan beruntung, sesungguhnya sangat mngerdilkan jiwa manusia yang mulia. Betapa tidak, seorang pemulung pun adalah pemimpin bagi keluarganya di rumah. Apalagi, bila ia mampu menghidupkan kebesaran jiwa an ketangguhan pribadi di kalbu anak-anaknya.Tidak ada istilah orang kecil, karena di mata Tuhan setiap manusia sama, karena semua manusia adalah khalifahNya di muka bumi.

Ini ditegaskan oleh Tuhan :

Dan tatkala Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak jadikan khalifah di muka bumi.

Hakikat menjadi seorang pemimpinPemimpin adalah pengaruh, ketika seseorang memberikan nasihat atau cerita, seringkali kita akan mengingatnya, dan itu sebenarnya adalah sebuah pengaruh. JR Miller mengatakan : Ada pertemuan yang hanya sesaat, namun meninggalkan kesan seumur hidup. Tak ada seorang pun yang bisa memahami hal misterius yang kita sebut pengaruh, namun setiap orang di antara kita terus-menerus memberikan pengaruh, apakah menyembuhkan, meninggalkan keindahan, ataupun melukai, menyakiti, meracuni, atau mencemari kehidupan orang lain, dsb.Terlepas dari kedudukan resmi kita sebagai pemimpin, perlu disadari bahwa setiap kata terucap, setiap langkah yang dibuat, akan menimbulkan pengaruh untuk orang lain dan lebh besar terhadap diri sendiri. Sebaliknya, lingkungan pun bisa membuat kita menjadi seorang pengikut, orang yang tidak memiliki prinsip, lemah terhadap aura negative, akan sangat mudah terpengaruh. Orang dengan prinsip teguh, akan menjadi pemimpin melalui pengaruh yang kuat, dengan sendirinya ia mempunyai magnet untuk bersikap positif dan bangkit, tak peduli prinsip itu benar atau salah. Prinsip yang benar, yang sesuai suara hatilah yang sesungguhnya akan menyelamatkan kita dari kehinaan dan kehancuran. Suara hati dan prinsip yang benarlah yang akan membuat kita menjadi seorang pemimpin sejati.Teori Kepemimpinan

Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. teori ini.

The Greatma Theory dalam perkembanganya teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan seorang pemimpin :

Kecerdasan ( IQ, EQ, SQ, AQ).

Kedewasaan dan keluasan hubungan social.

Motivasi diri dan dorongan berprestasi.

Sifat hubungan kemanusiaan.

Teori Kepemimpinan Perilaku dan SituasiBerdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecenderungan ke arah 2 hal :

Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan individu lainnya. Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada individu lain dalam hal penerapan dan pemilihan prinsip.Jadi berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi terhadap individu lain.

Teori Kewibawaan PemimpinKewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin. Teori Kepemimpinan SituasiSeorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan. Teori KelompokAgar dapat bersosialisasi dan bekerjasama dengan individu lain menuju hal yang positif dan membangun.Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni : Kemampuan analitis (analytical skills) yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi diri dalam melaksanakan tugas. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills) yaitu kemampuan untuk membaca keadaan untuk pengambilan tindakan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi. Kemampuan berkomunikasi (communication skills) yakni kemampuan untuk menjelaskan apa yang kita inginkan dan apa yang kita butuhkan.Ketiga kemampuan di atas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 : 314-315).Pengaruh kepemimpinan dalam membangun pribadi tangguhKetangguhan pribadi muncul ketika seseorang telah mengenal jati diri spiritualnya melalui inner journey atau perjalanan ibadah terhadap Tuhan YME menuju dimensi pencerahan.Apabila engkau mengenal siapa dirimu, maka engkau akan mengenal siapa Tuhan-mu.

Seseorang telah memliki prinsip hidup yang kokoh dan jelas, tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang terus berubah dengan cepat. Prinsip hidup dan kepemimpinannya bersifat abadi dan tidak akan goyah, bersumber dari dalam diri dan terpancar keluar, bukan prinsip yang datang dari luar dan mempengaruhi pikiran seseorang. Mampu mengendalikan pikirannya sendiri ketika berhadapan dengan situasi yang sangat menekan, juga mampu mengambil keputusan yang bijaksana dengan menyelaraskan prinsipnya dan kondisi lingkungannya. Inilah saat seseorang memiliki Ketangguhan Pribadi.Seseorang dikatakan tangguh apabila ia merdeka dari berbagai belenggu. Orang dengan ketangguhan pribadi tidak akan pernah sakit hati, karena ia mampu memimpin hatinya untuk tidak sakit akibat berbagai hal yang terjadi di sekitarnya. Ia juga akan menikmato hidup, meski menurut ukuran mata fisik orang lain, ia dalam kesengsaraan.

Fungsi sifat kepemimpinan dalam membangun karakter yang tangguh adalah bisa menahan diri untuk tidak menjual prinsip kita kepada hal yang instan, belum tentu hal itu positif.

Dalam islam, puasa melatih kemampuan menaham dan mengendalikan egoisme, menghindarkan nafsu untuk menjadi pemimpin dengan tujuan keuntungan pribadi atas nama orang lain..

Dengan kata lain tidak ada pengaruh yang lebih kuat selain Tuhan YME dan dengan kehendakNya kita berani mengambil keputusan untuk menjadi seorang pemimpin yang prinsipil akan ketangguhan pribadi.

Pemimpin sejati

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out ). Tingkat keberhasilan seseorang sangat ditentukan pada seberapa tinggi tingkat kepemimpinannya.

Pemimpin yang dicintai (dapat mencintai orang lain tanpa memimpin mereka, tetapi tidak dapat memimpin orang lain tanpa mencintai mereka).

Pemimpin yang dipercaya (seseorang yang memiliki integritas tinggi adalah orang yang dengan penuh keberanian serta berusaha tanpa kenal putus asa untuk dapat mencapai apa yang ia cita-citakan).

Pemimpin yang dapat membimbing (pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk memberikan motivasi dan kekuatan di saat kegagalan menghampiri).

Pemimpin yang berkepribadian (disiplin pribadi adalah suatu hal yang dating terlebih dulu, pemimpin tidak akan berhasil apabila ia belum mampu menjelajahi dirinya sendiri, mengenal secara mendalam siapa diri sebenarnya. Sebelum ia memimpin keluar, ia harus memimpin ke dalam).

Pemimpin Abadi (bersumber pada kebenaran hati manusia).

Pemimpin sejati adalah seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai. Memiliki integritas yang kuat, sehingga ia dipercaya. Selalu membimbing dan memotivasi di kala rintangan menghadang. Memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten. Dan yang terpenting adalah memimpin berlandasakan suara hati yang fitrah.Pembentukan pribadi yang tangguh Mission Statement

Membangun misi kehidupan untuk memotivasi dirinya sendiri. Misi kehidupan tertinggi, yaitu pengabdian kepada Allah Yang Maha Kuasa, sesungguhnya telah ada, terpatri dalam jiwa manusia ketika manusia diciptakan. Membulatkan tekad dan yakin terhadap apa yang telah kita pilih. Membangun visi dan menjalankan dengan sungguh-sungguh. Berkomitmen terhadap jalan kebaikan yang seharusnya kita pertahankan demi sebuah cita-cita. Character Building

Meningkatkan kecerdasan emosiu dan spiritual (ESQ). Membangun pengalaman positif dengan cara bergaul dan menambah wawasan sehingga kebutuhan IQ terpenuhi. Menyeimbangkan dengan energy batiniah, mendekatkan diri dengan Tuhan.

Self Control

Dorongan berupa keinginan atau afsu yang berlebihan akan menghasikan belenggu yang menutup asset paling berharga dari seorang manusia. Pandai mengendalikan suasana hati dan meningkatkan kecakapan emosiTegakkan 7 nilai dasar di dalam keseharian agar dapat menjadi pribadi yang tangguh dan pemimpin yang berpengaruh baik bagi kepribadian diri dan social :

Jujur

Tanggungjawab

Visioner

Disiplin

Kerjasama

Adil

Peduli

B. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :

Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki.Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).Ketangguhan pribadi dapat dibangun atas perintah diri sendiri, inilah yang disebut kepemimpinan untuk ketangguhan pribadi. Saran

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.Mulailah dengan pendekatan terhadap Tuhan YME, mempertebal IMTAQ kita baru menambah wawasan dan IPTEK. Dengan mengenal ke-2 hal tersebut akn sangat membantu sekali dalam pembangunan karakter yang tangguh karena ke-2 hal tersebut dapat dijadikan bekal masa depan yang lebih baik. Keseimbangangan dunia dan akhirat. DAFTAR PUSTAKAMaxwell, John C, Mengembangkan Kepemimpinan di Dalam diri Anda. Jakarta : Binarupa Aksara, 1995

Agustian, Ary Ginanjar, The ESQ Way 165. Jakarta : Arga Wijaya Persada, 2001

www.wikipedia.com/leadershipwww.google.com/spiritualleadershipandcarracterbuilding

ii