Lbm 5 Mata Bahan

download Lbm 5 Mata Bahan

of 33

Transcript of Lbm 5 Mata Bahan

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    1/33

    LI LBM 5_DEWI

    TRAUMA DAN KEBUTAAN

    TRAUMA MATA DAN KEBUTAAN

    1. Jelaskan Klasifikasi dari Trauma pada mata?1. trauma tumpul

    Dapat diakibatkan benda yang keras atau benda yang tidak keras, dimana benda tersebut dapatmengenai mata dengan keras ataupun lambat.

    i. Hematoma kelopak : pembengkakan atau penimbunan darah dibawah kulit kelopak akibat

    pecahnya pembuluh darah palpebra. Trauma ini dapat akibat pukulan tinju, atau bendakeras lainnya. Pada hematoma kelopak dini dapat diberikan kompres dingin untukmenghentikan perdarahan dan menghilangkan sakit.

    ii. Edema konjungtiva : bila kelopak terpajan ke dunia luar dan konjungtiva secara langsungkena angin tanpa dapat mengedip, maka keadaan ini telah dapat mengakibatkan edemapada konjngtiva. Pada edema konjungtiva dapat diberikan dekongestan untuk mencegahpembendungan cairan di dalam selaput lendir konjungtiva.

    iii. Edema kornea : akan memberikan keluhan penglihatan kabur dan terlihatnya pelangi sekitarsumber cahaya, kornea terlihat keruh.

    iv. Trauma tumpul pada lensa : dapat mengkibatkan dislokasi lensa. Dislokasi lensa terjadi padaputusnya zonula zinii yang akibatkan kedudukan lensa terganggu.

    2. trauma tembus bola matatrauma ini dapat akibatkan robekan pada konjungtiva saja. Jika robekan tidak melebihi 1 cmmaka tidak perlu dilakukan penjahitan. Penjahitan dilakukan jika robekan lebih dari 1 cm untukcegah timbulnya granuloma.

    3. trauma kimia Dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam laboratorium, industri, pekerjaan yangmemekai bahan kimia, pekerjaan pada pertanian, peperangan yang memakai bahan kimia diabad modern. Pengaruh bahan kimia sangat tergantung pada pH, kecepatan dan jumlah bahankimia tersebut mengenai mata. Setiap trauma kimia harus dilakukan tindakan segera. Irigasidaerah yang terkena trauma kimia merupakan tindakan yang segera harus dilakukan karena

    dapat memberikan penyulit yang lebih berat. Pembilasan dengan garam fisiologik atau air bersihlainnya selama mungkin dan paling sedikit 15-30 menit.

    a. Trauma asam :Bila bahan asam mengenai mata maka akan terjadi penggumpalan protein permukaan sehingga bila konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan menjadi destruktif seperti traumaalkali. Biasanya akan terjadi kerusakan pada bagian superfisial saja. Bahan asam dengankonsentrasi tinggi dpat bereaksi seperti terhadap trauma basa sehingga kerusakan yang

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    2/33

    diakibatkan akan lebih dalam. Biasanya trauma akibat asam akan normal kembali, sehinggatajam penglihatan tidak banyak terganggu.

    b. Trauma basa / alkali :Alkali akan menembus dengan cepat kornea, bilik mata depan, dan sampai ke jaringan

    retina. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea . Bahan kimiaalkali bersifat koagulasi sel dan terjadi proses persabunan (reaksi saponifikasi / terdapatsabun atau tersa licin, antara basa dengan lemak yang dapat menghancurkan membran seldan meyebabkan perforasi.). Alkali yang menembus bola mata akan merusak retinasehingga akan berakhir dengan kebutaan. Menurut klasifikasi Thoft maka trauma basa dapatdibedakan dalam :

    I. Hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtataII. Hiperemi konjungtiva disertai dengan hilang epitel kornea

    III. Hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel korneaIV. Konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%

    Penderita diberi siklopegia, antibiotika, EDTA untuk mengikat basa.

    4. trauma radiasia. trauma infra red : terjadi pada saat menatap gerhana matahari dan saaat bekerj

    dipemanggangan. Kaca yang mencair seperti yang ditemukan ditempat pemangganganakan mengeluarkan sinar infra merah. Bila seseorang berada pada jarak 1 kaki selama 1menit di depan kaca cair dan pupilnya lebar atau midriasis maka suhu akan naiksebanyak 9 derajat celcius. Demikian pula iris yang mengabsorbsi sinar infra merah akanpanas sehingga berakibat tidak baik terhadap kapsul lensa didekatnya. Absorbsi sinarinfra merah oleh lensa akan mengakibatkan katarak. Tidak ada pengobatan terhadapakibat buruk yang sudah terjadi kecuali mencegah terkenanya mata o;eh sinar inframerah ini. Steroid sistemik dan lokal diberikan untuk mencegah terbentuknya jaringanparut pada makula atau untuk mengurangi gejala radang yang timbul.

    b. trauma UV :sinar UV merupakan sinar gelombang pendek yang tidak terlihat, mempunyai panjanggelombng antara 350-295 nM. Terjadi jika menatap sinr matahari.

    Ilmu penyakit mata,fkui

    A. Macam-macam1) Trauma mekanika) Trauma tumpul

    I. DefinisiII. Kelainan

    Kelopak Palpebra hematom

    i. Penyebab

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    3/33

    Trauma akibat pukulan tinju, atau benda-benda keras lainnya

    ii. Penatalaksanaan Pada hematoma kelopak dini dapat diberikan kompres dingin untuk

    menghentikan perdarahan dan menghilangkan rasa sakit Bila telah lama, untuk memudahkan absorbsi dapat dilakukan kompres hangat

    pada kelopak Bila perdarahan terletak lebih dalam dan mengenai kedua kelopak dan

    berbentuk kaca mata yang sedang dipakai, maka keadaan ini disebut sebagaihematoma kaca mata dan merupakan keadaan sangat gawat. Hematoma kacamata terjadi akibat pecahnya arteri oftalmika yang merupakan tanda frakturbasis kranii. Darah masuk ke dalam kedua rongga orbita sampai pada batasseptum orbita kelopak mata, akan memberikan bentuk hematoma ini.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Konjungtiva Edema konjungtivaJaringan konjungtiva yang bersifat selaput lendir dapat menjadi kemotik

    pada setiap kelainannya, demikian pula akibat trauma tumpul. Bila kelopakterpajan ke duania luar dan konjungtiva secara langsung kena angin tanpamengedip, maka keadaan ini telah dapat mengakibatkan edema padakonjungtiva.

    Penatalaksanaannya : dapat diberikan dekongestan untuk mencegahpembendungan cairan di dalam selaput lendir konjungtiva.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Hematom subkonjungtivaHematoma subkonjungtiva terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang

    terdapat pada atau di bawah konjungtiva, seperti arteri konjungtiva dan arteriepisklera. Pecahnya pembuluh darah ini dapat akibat batuk rejan,traumatumpul basis kranii, atau pada keadaan pembuluh darah yang rentan danmudah pecah. Pembuluh darah akan rentan dan mudah pecah pada usialanjut, hipertensi, areriosklerosis, konjungtiva meradang (konjungtivitis),anemia, dan obat-oabatan tertentu.

    Pengobatan dini yang dapat dilakukan kompres hangat. Perdarahansubkonjungtiva akan hilang atau diabsorbsi dalam 1-2 minggu tanpa diobati

    Bila perdarahan ini terjadi akibat trauma tumpul maka perlu dipastikanbahwa tidak terdapat robekan di bawah jaringn konjungtiva atau sklera.Kadang-kadang hematoma subkonjungtiva menutupi keadaan mata yang lebihburukseperti perforasi bola mata. Bila tekanan bola mata rendah disertai

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    4/33

    tajam penglihatan menurun dengan hematoma subkonjungtiva makasebaiknya dilakukan eksplorasi bola mata untuk mencari adanya ruptur skleraatauterlihatnya jaringan kororid yang menonjol

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Kornea Edema kornea

    Trauma tumpul yang keras atau cepat mengenai mata dapatmengakibatkan edema kornea ataupun malahan ruptur daripada membranDescement. Edema kornea yang berat dapat mengakibatkan serbukan selradang dan neurovaskularisaso masuk ke dalam jaringan stroma kornea.

    Edema korne akan memberikan keluhan penglihatan kabur danterlihatnya pelangi sekitar bola lampu atau sumber cahaya yang dilihat.korneaakan terlihat keruh, dengan uji plasido yang positif.

    Pengobatan yang diberikan adalah larutan hipertonikseperti Nacl 5 %. Bilaterdapat peninggian tekananbola mata makadiberikan asetazolamida.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Erosi korneaErosi kornea merupakan keadaan terkelupasnya epitel kornea yang dapat

    diakibatkan oleh gesekan keras pada epitel kornea. Hal yang dapatmengakibtkan erosi kornea adalah lensa kontak, sinar ultra violet, debu, danasap.

    Akibatnya kornea yang mempunyai banyak serabut saraf sensibel terkena,maka pasien akan merasa sakit sekali, dengan blefarospasme, lakrimasi,fotofobia, dan penglihatan akan terganggu oleh media kornea yang keruh.

    Pada kornea akan terlihat suatu defek epitel kornea yang bila di beripewarnaan fluoresein akan berwarna hijau. Hati-hati bila memakai obattopikal untuk menghilangkan rasa sakit pada pemeriksaan karena dapatmenambah kerusakan epitel. Pada erosi kornea yang perlu diperhatikanadalah adanya infeksi yang timbul kemudian akibat barier epitel hilang.

    Pengobatan biasanya diberikan sikloplegik untuk menghilangkan rasa sakitataupun untuk mengurangkan gejala radang uvea yang mungkin timbul.Antibiotik diberikan dalam bentuk tetes dan mata ditutup untukmempercepat tumbuh epitel baru dan mencegah infeksi sekunder. Biasanya

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    5/33

    bila tidak terjadi infeksi sekunder erosi kornea yang mengenai seluruhpermukaan kornea yang mengenai seluruh permukaan kornea akan sembuhdalam 3 hari. Pada erosi kornea tidak diberi antibiotik.

    Gangguan erosi kornea terhadap penglihatan atau pekerjaan, sangat

    tergantung pada satu atau kedua mata terkena erosi. Walaupun pekerjaberat, erosi kornea menganggu pekerjaan akibat rasa sakit meksimumterganggu selam 3 hari.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Erosi kornea rekurenUvea

    IridoplegiaPada trauma tumpul dapat terjadi kelumpuhan otot sfingter pupil

    sehingga pupil menjadi lebar atau midriasis. Pupil ini tidak bereaksi terhadapsinar.

    Pasien akan sukar melihat dekat karena gangguan akomodasi, silau akibatgangguan pengaturan masuknya sinar pada pupil, akan terlihat anisokoriapada pupil.

    Iridoplegia ini akan berlangsung beberap hari sampai beberapa minggu.Kadang-kadang tidak menjadi normal lagi.

    Pada pasien dengan iridoplegia sebaiknya diberi istirahat untuk mencegahterjadinya kelelehan sfingter disertai dengan pemberian.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    IridodialisisTrauma tumpul dapat mengakibatkan robekan pada pangkal iris sehingga

    bentuk pupil menjadi berubah menjadi lonjong. Biasanya iridodialisis terjadibersama-sama dengan terbentuknya hifema. Pasien akan melihat gandadengan satu matanya. Bila keluhan demikian maka pada pasien sebainyadilakukan pembedahan dengan melakukan resposisi iris yang terlepas.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Hifema

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    6/33

    Hifema atau darah di dalam bilik mata depan dapat terjadi akibat traumatumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar. Bila pasienduduk hifema akan terlihat terkumpul di bagian bawah bilik mata depan, danhifema dapat memenuhi seluruh ruang bilik mata depan

    Penglihatan pasien akan sangat menurun. Kadang-kadang terlihatiridoplegia dan iridodialisis. Pasien akan mengeluh sakit disertai denganepifora dan blefarospasme.

    Pasien dengan hifema harus tinggal dan dirawat di rumah sakit. Pasientidur dengan kepala miring 60 derajat, diberi koagulansia, dan mata ditutup.Pada anak-anak yang gelisah dapat diberikan obat penenang. Bila terjadipenyulit glaukoma diberi asetazolamida.

    Biasanya hifema akan hilang sempurna. Kadang-kadang sesudah hifemahilang atau 7 hari setelah trauma dapat terjadi perdarahan atau hifema baruyang disebut hifema sekunder yang pengaruhnya akan lebih hebat karenaperdarahan lebih sukar hilang.

    Parasentesis atau mengelaurkan darah dari bilik mata depan dilakukanpada pasien dengan hifema bila terlihat tanda-tanda imbibisi kornea,glaukoma sekunder, hifema penuh dan berwarna hitam atau bila setelah 5hari tidak terlihat tanda-tanda gifema akan berkurang.

    Glaukoma sekunder dapat terjadi akibat kontusi badan siliar berakibatsuatu reses sudut bilik mata sehingga terjadi gangguan pengaliran cairan

    mata.Zat besi di dalam bola mata dapat menimbulkan siderosis bulbi yang bila

    didiamkan akan dapat menimbulkan ftisis bulbi dan kebutaan.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    IridosiklitisPada trauma tumpul dapat terjadi reaksi jaringan uvea sehingga

    menimbulkan iridosiklitis atau radang uvea anterior. Pada mata akan terlihat

    mata merah, suar di dalam bilik mata depan, dan pupil mengecil. Tajampenglihatan menurun. Pada uveitis anterior diberikan tetes midriatik dansteroid topikal. Bila terlihat radang berat maka dapat diberikan steroidsistemik.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    7/33

    Lensa Dislokasi lensa

    Trauma tumpul lensa dapat mengakibatkan dislokasi lensa akibatputusnya zonula zinn. Gangguan kedudukan lensa ini dapat dalam bentuk ;

    a) Subluksasi lensa dan luksasi lensaTerjadi akibat zonula zinn putus sebagian sehingga lensa berpindah

    tempat.

    Pasien pasca trauma akan mengeluh penglihatan berkurang. Subluksasilensa akan memberikan gambaran pada iris berupa iridodonesis. Akibatpegangan lensa pada zonula tidak ada maka lensa yang elastis akan menjadicembung, dan mata akan menjadi lebih miopia. Lensa yang menjadi sangatcembung mendorong iris ke depan sehingga sudut bilik mata tertutup. Bilasudut bilik mata menjadi sempit pada mata ini mudah terjadi glaukomasekunder.

    Subluksasi lensa dapat juga terjadi spontan akibat pasien menderitakelainan pada zonula zinn yang rapuh (sindrom Marphan).

    b) Luksasi lensa anteriorBila seluruh zonula zinn di sekitar ekuator putus akibat trauma maka lensa

    dapat masuk ke dalam bilik mata depan. Akibat lensa terletak di dalam bilikmata depan ini maka akan terjadi gangguan pengaliran keluar cairan bilikmata sehingga akan timbul glaukoma kongestif akut dengan gejala-gejalnya.Pasien akan mengeluh penglihatan menurut mendadak, disertai rasa sakityang sangat, muntah, mata merah dengan blefarospasme. Terdapat injeksisiliar yang berat, edema kornea, lensa di dalam bilik mata depan. Iristerdorong ke belakang dengan pupil yang lebar. Tekanan bola mata sangattinggi. Pasien secepatnya dikirim pada dokter mata untuk dikeluarkanlensanya dengan terlihat dahulu diberikan asetazolamida untuk menurunkantekanan bola mata.

    c) Luksasi lensa posteriorPada keadaan putusnya zonulla zinn di seluruh lingkaran ekuator lensa

    sehingga lensa jatuh ke dalam badan kaca dan tenggelam di datarn bawahpolus posterior fundus okuli. Mata ini akan menunjukkan gejala mata tanpa

    lensa atau afakia. Pasien akan melihat normal dengan lensa + 12.0 dioptriuntuk jauh, bilik mata depan dalam dan iris tremulans. Pasien akan mengeluhadanya skotoma pada lapang pandangannya akibat lensa mengganggukampus pasien.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    8/33

    Subluksasi lensa Luksasi lensa Katarak traumatic

    Trauma tumpul dapat mengakibatkan katarak pungtata, selain daripadadapat mengakibatkan katarak, yang biasanya berjalan lambat, dan proses

    degenerasinya dapat berjalan lanjut. Proses degenerasi lanjut ini dapatmengakibatkan pencairan korteks lensa dan bocor melalui kapsul lensa. Bahanlensa di luar kapsul sebagai benda asing menimbulkan reaksi di dalam bilikmata depan sehingga menimbulkan reaksi uveitis yang disebut sebagai uveitisfakotoksik dan glaukoma fakolitik.

    Bila katark telah menimbulkan reaksi fakolitik maka pasien akan mengeluhmata sakit disertai dengan gejala uveitis lainnya sehingga lensa perludikeluarkan dengan segera.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Retina dan koroid Edema retina dan koroid

    Trauma tumpul pada retina dapat mengakibatkan edema retina. Edemaretina akan memberiakn warna retina yang lebih abu-abu akibat sukarnyamelihat jaringan uvea melalui retina yang sembab. Berbeda dengan oklusiarteri retina sentral dimana terdapat edema retinakecuali daerah makula,sehingga pada keadaan iniakan terlihat cherry red spot yang berwarnamerah. Edema retina akibat trauma tumpuljuga mengakibatkanedema makulasehingga tidak terdapat cherry red spot.

    Pada trauma tumpul yang paling ditakutkan adalah terjadi edemamakula atau edema berlin. Pada keadaan ini akan terjadi edema yang luassehingga seluruh polus posterior fundus okuli berwarna abu-abu.

    Umumnya penglihatan akan normal kembali setelah beberapa waktu,akan tetapi dapat juga penglihatan berkurang akibat tertimbunnya daerahmakula oleh sel pigmenepitel.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Ablasi retinaTrauma diduga merupakan pencetus untuk terlepasnya retina dari koroid

    pada penderita ablasi retina. Biasanya pasien telah mempunyai bakat untukterjadinya ablasi retina ini seperti retina tipis akibat retinitis sanata, miopia,dan proses degenerasi retina lainnya. Bila terjadinya ablasi retina setelah

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    9/33

    suatu trauma tidak diketahui dengan jelas karena waktu terjadinya tidakselalu sama.

    Pada pasien ekan terdapat keluhan seperti adanya selaput yang sepertitabir menganggu lapang pandangannya. Bila terkena atau tertutup daerah

    makula maka tajam penglihatan akan menurun. Pada pemeriksaan funduskopiakan terlihat retina yang berwarna abu-abu dengan pembuluh darah yangterlihat terangkat dan berkelok-kelok. Kadang-kadang terlihat pembuluhdarah seperti yang terputus-putus.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Rupture koroidPada trauma keras dapat terjadi perdarahan subretina yang dapat

    merupakan akibat daripada ruptur koroid. Ruptur ini biasanya terletak dipolus posterior bola mata dan melingkar konsentris di sekitar papil saraf optik.Bila ruptur koroid ini terletak atau mengenai daerah makula lutea maka tajampenglihatan akan turun dengan sangat.

    Ruptur ini bila tertutup oleh perdarahan subretina agak sukar dilihat akantetapi bila darah tersebut telah diabsorbsi maka akan terlihat bagian yangruptur berwarna putih karena sklera dapat dilihat langsung tanpa tertutupkoroid.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Saraf optic Avulse papilsaraf optic

    Pada trauma tumpul dapat terjadi saraf optik terlepas dari pangkalnya didalam bola mata yang disebut sebagai avulsi papil saraf optik. Keadaan iniakan mengakibatkan turunnya tajam penglihatan yang berta dan seringberakhir dengan kebutaan. Penderita perlu dirujuk untuk dinilai kelainanfungsi retina dan saraf optiknya.

    (Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM)

    Optic neuropati traumatik

    b) Trauma tajamPenetran :menembus bolamata

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    10/33

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    11/33

    Kelainan gerakan bola mataa. Trauma Tumpul Konjungtiva

    Tanda

    Edema konjungtivaa. Definisi dan etiologi

    Jaringan konjungtiva yang bersifat selaput lendir dapat menjadi kemotik padasetiap kelainannya, demikian pula akibat trauma tumpul. Bila kelopak terpajan kedunia luar dan konjungtiva secara langsung kena angin tanpa dapat mengedip,maka keadaan ini telah dapat mengakibatkan edema pada konjungtiva.

    Kemotik konjungtiva yang berat dapat mengakibatkan palpebra tidak menutupsehingga bertambah rangsangan terhadap konjungtiva.

    b. Penatalaksanaan Pada edema konjungtiva dapat diberikan dekongestan untuk mencegah pembendungan cairan di dalam selaput lendir konjungtiva.

    Pada kemotik konjungtiva berat dapat dilakukan disisi sehingga cairan konjungtivakemotik keluar melalui insisi tersebut.

    Hematoma subkonjungtivaa. Etiologi

    Hematoma subkonjungtiva terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang terdapat pada atau di bawah konjungtiva, seperti arteri konjungtiva clan arteri episklera.Pecahnya pembuiuh darah ini dapat akibat batuk rejan, trauma tumpul basis kranil(hematoma kaca mata), atau pada keadaan pembuluh darah yang rentan dan mudah

    pecah. Pembuluh darah akan rentan dan mudah pecah pada usia lanjut, hipertensi,arteriosklerose, konjungtiva meradang (konjungtivitis), anemia, dan obat-obattertentu.

    Bila perdarahan ini terjadi akibat trauma tumpul maka perlu dipastikan bahwa tidakterdapat robekan di bawah jaringan konjungtiva atau skjera. Kadang-kadanghematoma subkonjungtiva menutupi keadaan mata yang lebih buruk seperti

    perforasi bola mata. b. Tanda

    Pemeriksaan funduskopi adalah perlu pada setiap penderita dengan perdarahansubkonjungtiva akibat trauma.

    Bila tekanan bola mata rendah dengan pupil lonjong disertai tajam penglihatanmenurun dan hematoma subkonjungtiva maka sebaiknya dilakukan eksplorasi bolamata untuk mencari kemungkinan adanya ruptur bulbus okuli.

    c.

    Pengobatan Pengobatan dini pada hematoma subkonjungtiva ialah dengan kompres hangat.Perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorpsi dalam 1-2 minggu tanpadiobati.

    b. Trauma Tumpul Pada Kornea

    Tanda

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    12/33

    Edema korneaa. Definisi dan etiologi

    Trauma tumpul yang keras atau cepat mengenai mata dapat mengakibatkan edemakornea malahan ruptur membrane Descemet.

    b. Tanda dan gejala

    Edema komea akan memberikan keluhan penglihatan kabur dan terlihatnya pelangisekitar bola lampu atau sumber cahaya yang dilihat.

    Kornea akan terlihat keruh, dengan uji plasido yang positif. Edema kornea yang berat dapat mengakibatkan masuknya serbukan sel radang dan

    neovaskularisasi kedalam jaringan stroma kornea.c. Pengobatan

    Larutan hipertonk seperti naCl 5% atau larutan garam hipertonik 2-8%, glucose40% dan larutan albumin.

    Peninggian tekanan bola mat maka diberikan asetazolamid. Pengobatan untukmenghilangkan rasa sakit dan memperbaiki tajam penglihatan dengan lensa kontaklembek dan mungkin akibat kerjanya menekan kornea terjadi pengurangan edemakornea.

    d. Penyulit Terjadinya kerusakan M. Descemet yang lama sehingga mengakibatkan keratopati bulosa yang akan memberikan keluhan rasa sakit dan menurunkan tajam penglihatan akibat astigmatisme iregular.

    Erosi korneaa. Definisi dan etiologi

    Erosi kornea merupakan keadaan terkelupasnya epitel komea yang dapatdiakibatkan oleh gesekan keras pada epitel kornea. Erosi dapat terjadi tanpa cedera

    pada membran basal. Dalam waktu yang pendek epitel sekitarnya dapat bermigrasi

    dengan cepat dan menutupi defek epitel tersebut. b. Tanda dan gejala

    Pada erosi pasien akan merasa sakit sekali akibat erosi merusak kornea yangmempunyai serat sensibel yang banyak, mata berair, dengan blefarospasme,lakrimasi, fotofobia, dan penglihatan akan terganggu oleh media kornea yangkeruh.

    Pada kornea akan terlihat suatu defek epitel kornea yang bila diberi pewarnaanfluoresein akan berwama hijau.

    Pada erosi komea perlu diperhatikan adalah adanya infeksi yang timbul kemudian.c. Pengobatan

    Anestesi topikal dapat diberikan untuk memeriksa-tajam penglihatan danmenghilangkan rasa sakit yang sangat. Hati-hati bila memakai obat anestetiktopikal untuk menghilangkan rasa sakit pada pemeriksaan karena dapat menambahkerusakan epitel.

    Epitel yang terkelupas atau terlipat sebaiknya dilepas atau dikupas. Untukmencegah infeksi bakteri diberikan antibiotika seperti antibiotika spektrum luasneosporin, kioramfenikol dan sulfasetamid tetes mata. Akibat rangsangan yangmengakibatkan spasme siliar maka diberikan sikioplegik aksi-pendek seperti

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    13/33

    tropikamida. Pasien akan merasa lebih tertutup bila dibebat tekan selama 24 jam.Erosi yang kecil biasanya akan tertutup kembali setelah 48 jam.

    Erosi kornea rekurena. Etiologi

    Erosi rekuren biasanya terjadi akibat cedera yang merusak membran basal atau

    tukak metaherpetik. Epitel yang menutup kornea akan mudah lepas kembalidiwaktu bangun pagi. Terjadinya erosi kornea berulang akibat epitel tidak dapat

    bertahan pada defek epitel kornea. Sukarnya epitel menutupi kornea diakibatkanoleh terjadinya pelepasan membran basal epitel kornea tempat duduknya sel basalepitel kornea. Biasanya membran basal yang rusak akan kembali normal setelah 6minggu.

    b. Pengobatan Pengobatan terutama bertujuan melumas permukaan kornea sehingga regenerasi

    epitel tidak cepat terlepas untuk membentuk membran basal kornea. Pengobatan biasanya dengan memberikan sikioplegik untuk menghilangkan rasa

    sakit ataupun untuk mengurangkan gejala radang uvea yang mungkin timbul.Antibiotik diberikan dalam bentuk tetes dan mata ditutup untuk mempercepattumbuh epitel baru dan mencegah infeksi sekunder. Biasanya bila tidak terjadiinfeksi sekunder erosi kornea yang mengenai seluruh permukaan kornea akansembuh dalam 3 hari. Pada erosi kornea tidak diberi antibiotik dengan kombinasisteroid.

    Pemakaian lensa kontak lembek pada pasien dengan erosi rekuren sangat bermanfaat, karena dapat mempertahankan epitel berada di tempat dan tidakdipengaruhi kedipan kelopak mata.

    c. Trauma Tumpul Uvea

    Tanda dan gejala

    lridoplegiaa. tanda dan gejala

    Trauma tumpul pada uvea dapat mengakibatkan kelumpuhan otot sfingter pupilatau iridoplegia sehingga pupil menjadi lebar atau midriasis.

    Pasien akan sukar melilhat dekat karena gangguan akomodasi, silau akibatgangguan pengaturan masuknya sinar pada pupil.

    Pupil terlilhat tidak sama besar atau anisokoria dan bentulk pupil dapat menjadiiregular. Pupil ini tidak bereaksi terhadap sinar.

    Iridoplegia akibat trauma akan berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. Pada pasien iridoplegia sebaiknya diberi istirahat untuk mencegah terjadinyakelelahan sfingter dan pemberian roboransia.

    lridodialisisa. etiologi

    Trauma tumpul dapat mengakibatkan robekan pada pangkal iris sehingga bentuk pupil menjadi berubah.

    b. Tanda dan gejala

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    14/33

    Pasien akan melihat ganda dengan satu matanya. Pada iridodialisis akan terlihat pupil lonjong. Biasanya iridodialisis terjadi bersama-sama dengan terbentuknya hifema.

    Bila keluhan demikian maka pada pasien sebaiknya dilakukan pembedahan denganmelakukan reposisi pangkal iris yang terlepas.

    Hifemaa. Definisi dan etiologi

    Hifema atau darah di dalam bilik mata depan dapat terjadi akibat trauma tumpulyang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar.

    b. Tanda dan gejala Pasien akan mengeluh sakit, di sertai dengan epifora dan blefarospasme.

    Penglihatan pasien akan sangat menurun. Bila pasien duduk hifema akan terlihat terkumpul di bagian bawah bilik mata

    depan, dan hifema dapat memenuhi seluruh ruang bilik mata depan. Kadang-kadang terlihat iridoplegia(lumpuhnya m.sp) dan iridodialisis (robeknya iris padadaerah insersionya).

    c. Pengobatan Pengobatan dengan merawat pasien dengan tidur di tempat tidur yang ditinggikan

    30 derajat pada kepala, diberi koagulasi, dan mata ditutup. Pada anak yang gelisahdapat diberikan obat penenang. Asetazolamida diberikan bila terjadi penyulitglaukoma.

    Biasanya hifema akan hilang sempurna. Bila berjalan penyakit tidak berjalandemikian maka sebaiknya penderita dirujuk.

    Parasentesis atau mengeluarkan darah dari bilik mata depan di lakukan pada pasiendengan hifema bila terlihat tanda-tanda inhibisi komea, glaukoma sekunder, hifema

    penuh dan berwarna hitam atau bila setelah 5 hari tidak terlihat tanda-tanda hifema

    akan berkurang.d. Komplikasi

    Kadang-kadang sesudah hifema hilang atau 7 hari setelah trauma dapat terjadi perdarahan atau hifema baru yang disebut hifema sekunder yang pengaruhnya akanlebih hebat karena perdarahan lebih sukar hilang.

    Glaukoma sekunder dapat pula terjadi akibat kontusi badan siliar berakibat suatureses sudut bilik mata sehingga terjadi gangguan pengaliran cairan mata.

    Zat besi di dalam bola mata dapat menimbulkan siderosis bulbi yang biladidiamkan akan dapat menimbulkan ftisis buibi dan kebutaan.

    Hifema spontan pada anak sebaiknya dipikirkan kemungkinan leukemia danretinoblastoma.

    e. Bedah Pada Hifema Parasentesis

    Parasentesis merupakan tindakan pembedahan dengan mengeluarkan darahatau nanah dari bilik mata depan, dengan teknik sebagai berikut : dibuatinsisi kornea 2 mm dari limbus ke arah kornea yang sejajar dengan

    permukaan iris. Biasanya biia dilakukan penekanan pada bibir luka maka

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    15/33

    koagulum dari bilik mata depan keluar. Bila, darah tidak keluar seluruhnyamaka bilik mata depan dibilas dengan garam fisiologik.

    Biasanya luka insisi kornea pada parasentesis tidak perlu dijahit. Iridosiklitis

    a. Definisi

    Pada trauma tumpul dapat terjadi reaksi jaringan uvea sehingga menimbulkaniridosiklitis atau radang uvea anterior.

    b. Tanda dan gejala Pada mata akan terlihat mata merah, akibat adanya darah di dalam bilik mata depan

    maka akan terdapat suar dan pupil yang mengecil dengan tajam penglihatanmenurun.

    Pada uveitis anterior diberikan tetes mata midriatik dan steroid topikal. Bila terlihattanda radang berat maka dapat diberikan steroid sistemik.

    Sebaiknya pada mata ini diukur tekanan bola mata untuk persiapan memeriksafundus dengan midriatika.

    d. Trauma Tumpul Pada Lensa

    Tanda dan gejala

    Dislokasi fensaa. Definisi

    Trauma tumpul lensa dapat mengakibatkan dislokasi lensa. Dislokasi lensa terjadi pada putusnya zonula Zinn yang akan mengakibatkan kedudukan lensa terganggu.

    Subluksasi lensaa. Etiologi

    Subluksasi lensa terjadi akibat putusnya sebagian zonula Zinn sehingga lensa berpindah tempat. Subluksasi lensa dapat juga terjadi spontan akibat pasienmenderita kelainan pada zonula Zinn yang rapuh (Sin( Marphan).

    b. Tanda dan gejala Pasien pasca trauma akan mengeluh penglihatan berkurang. Subluksasi lensa akan memberikan gambaran pada iris berupa iridodonesis. Akibat pegangan lensa pada zonula tidak ada maka lensa elastis akan meniadi

    cembung, dan mata akan menjadi lebih miopik. Lensa yang menjadi sangatcembung mendorong iris ke depan sehingga sudut bilik mata tertutup. Bila sudut

    bilik mata menjadi sempit pada mata mudah terjadi glaukoma sekunder.c. komplikasi

    Subluksasi dapat mengakibatkan glaukoma sekunder dimana terjadi penutupansudut bilik mata oleh lensa yang mencembung.

    d. Pengobatan Bila tidak terjadi penyulit subluksasi lensa seperti glaucoma atau uveitis maka tidak

    dilakukan pengeluaran lensa dan diberi kacamatar koreksi yang sesuai. Luksasi lensa anterior

    a. Etiologi

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    16/33

    Bila seluruh zonula Zinn di sekitar ekuator putus akibat trauma maka lensa dapatmasuk ke dalam bilik mata depan.

    Akibat lensa terletak di dalam bilik mata depan ini maka akan terjadi gangguan pengaliran ke cairan bilik mata sehingga akan timbul glaukoma kongestif akutdengan gejala-gejalanya.

    b. Tanda dan gejala Pasien akan mengeluh penglihatan menurun mendadak, disertai sakit yang sangat,muntah, mata merah dengan blefarospasme.

    Terdapat injeksi siliar yang berat, edema komea, lensa di dalam mata depan. Iristerdorong ke belakang dengan pupil yang lebar. Tekanan bola mata sangat tinggi.

    c. Pengobatan Pada luksasi lensa anterior sebaiknya pasien secepatnya dikirim pada dokter mata

    untuk dikeluarkan lensanya dengan terlebih dahulu diberikan asetazolamida untukmenurunkan tekanan bola matanya.

    Luksasi lensa posteriora. Etiologi

    Pada trauma tumpul yang keras pada mata dapat terjadi luksasi lensa posteriorakibat putusnya zonula Zinn di seluruh lingkaran ekuator, lensa sehingga lensa

    jatuh ke dalam badan kaca dan tenggelam di dataran bawah polus posterior fundusokuli.

    b. Tanda dan gejala Pasien akan mengeluh adanya skotoma pada lapang pandangan akibat lensa

    mengganggu kampus. Mata ini akan menunjukkan gejala mata tanpa lensa atau afakia. Pasien akan

    melihat normal dengan lensa + 12.0 dioptri untulk jauh, bilik mata depan dalamdan iris tremulans.

    c. Penyulit Lensa yang terialu lama berada pada polus posterior dapat menimbulkan penyulitakibat degenerasi lensa, berupa glaukoma fakolitik ataupun uveitis fakotoksik.

    d. Pengobatan Bila luksasi lensa telah menimbulkan penyulit sebaiknya secepatnya dilakukan

    ekstraksi lensa. Katarak Trauma

    a. Etiologi Katarak akibat cedera pada mata dapat akibat trauma perforasi ataupun tumpul

    terlilhat sesudah beberapa hari ataupun tahun. Pada trauma tumpul akan terlilhat katarak subkapsular anterior ataupun posterior.

    Kontusio lensa menimbulkan katarak seperti bintang, dan dapat pula dalam bentukkatarak tercetak (imprinting) yang disebut cincin Vossius.

    Trauma tembus akan menimbulkan katarak yang lebih cepat, perforasi kecil akanmenutup dengan cepat akibat proliferasi epitel sehingga bentuk kekeruhan terbataskecil. Trauma tembus besar pada lensa akan mengakibatkan terbentuknya katarakdengan cepat disertai dengan terdapatnya masa lensa di dalam bilik mata depan.

    b. Tanda dan gejala

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    17/33

    Pada keadaan ini akan terlihat secara histopatologik masa lensa yang akan bercampur makrofag dengan cepatnya, yang dapat memberikan bentukendoftalmitis fakoanafilaktik.

    Lensa dengan kapsul anterior saja yang pecah akan menjerat korteks lensa sehinggaakan mengakibatkan apa yang disebut sebagai cincin Soemering atau bila epitel

    lensa berproliferasi aktif akan terlilhat mutiara Elsching.c. Pengobatan

    Pengobatan katarak traumatik tergantung pada saat terjadinya. Bila terjadi pada anak sebaiknya dipertimbangkan akan kemungkinan terjadinya

    ambliopia. Untulk mencegah ambliopia pada anak dapat dipasang lensa intra okular primer atau sekunder.

    Pada katarak trauma apabila tidak terdapat penyulit maka dapat ditunggu sampaimata menjadi tenang. Bila terjadi penyulit seperti glaukama, uveitis dan lainsebagainya maka segera dilakulkan ekstraksi lensa.

    d. Penyulit Penyulit uveitis dan glaukoma sering dijumpai pada orang usia tua. Pada beberapa pasien dapat terbentuk cincin Soemmering pada pupil sehingga dapat mengurangitajam penglilhatan.

    Keadaan ini dapat disertai perdarahan. ablasi retina, uveitis atau salah letak lensa. Cincin Vossius

    a. Definisi Pada trauma lensa dapat terlihat apa yang disebut sebagai cincin Vossius yang

    merupakan cincin berpigmen yang terletak tepat di belak pupil yang dapat terjadisegera setelah trauma, yang merupakan deposit pigmen iris pada dataran depanlensa sesudah sesuatu trauma, seperti suatu stempel jari.

    b. Tanda dan gejala

    Cincin hanya menunjukkan. tanda bahwa mata tersebut telah mengalami suatutrauma tumpul.

    e. Trauma Tumpul Retina dan Koroid

    Tanda

    Edema retina dan korolda. Etiologi dan tanda

    Trauma tumpul pada retina dapat mengakibatkan edema retina penglihatan akansangat menurun.

    Edema retina akan memberikan warna retina yang lebih abu-abu akibat sukarnyamelihat jaringan koroid melalui retina yang sembab. Berbeda dengan oklusi arteriretina sentral dimana terdapat edema retina kecuali daerah makula, sehingga padakeadaa akan terlihat cherry red spot yang berwarna merah.

    Edema retina akibat trauma tumpul juga mengakibatkan edema makula sehinggatidak terdapat cherry red spot.

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    18/33

    Pada trauma tumpul yang paling ditakutkan adalah terjadi edema makula atauedema Berlin. Pada keadaan ini akan terjadi edema luas sehingga seluruh polus

    posterior fundus okuli berwarna abu-abu. Umumnya penglihatan akan normal kembali setelah beberapa waktu, akan tetapi

    dapat juga penglihatan berkurang akibat tertimbunnya daerah makula oleh sel

    pigmen epitel. Ablasi retinaa. Etiologi

    Trauma diduga merupakan pencetus untuk terlepasnya retina koroid pada penderita, ablasi retina. Biasanya pasien telah mempunyai bakat untuk terjadinyaablasi retina ini seperti retina tipis akibat rel semata, miopia, dan proses degenerasiretina lainnya.

    b. Tanda dan gejala Pada pasien akan terdapat keluhan seperti adanya selaput seperti tabir mengganggu

    lapang pandangannya. Bila terkena atau ter daerah makula maka tajam penglihatanakan menurun.

    Pada pemeriksaan funduskopi, akan terlihat retina yang berm abu-abu dengan pernbuluh darah yang terlihat terangkat dan berkelok.

    Kadang-kadang terlihat pembuluh darah seperti yang terputus-putus.c. Pengobatan

    Pada pasien dengan ablasi retina maka secepatnya dirawat untuk dilakukan pembedahan oleh dokter mata.

    Trauma Koroid

    Ruptur koroid

    a. definisi Pada trauma keras dapat terjadi perdarahan subretina yang dapat merupakan akibat

    ruptur koroid. Ruptur ini biasanya terletak di polus posterior bola mata danmelingkar konsentris di sekitar papil saraf optik.

    b. Tanda dan gejala Bila ruptur koroid ini terletak atau mengenai daerah makula lutea maka tajam penglihatan akan turun dengan sangat.

    Ruptur ini bila tertutup oleh perdarahan subretina agak sukar dilihat akan tetapi biladarah tersebut telah diabsorpsi maka akan terlihat bagian ruptur berwarna putihKarena sklera dapat dilihat langsung tanpa tertutup koroid.

    f. Trauma Tumpul Saraf OptikTanda

    Avulsi papil saraf optika. Etiologi

    Pada trauma tumpul dapat terjadi saraf optik terlepas dari pangkalnya di dalam bolamata yang disebut sebagai avulsi papil saraf optik.

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    19/33

    b. Tanda dan gejala Keadaan ini akan mengakibatkan turunnya tajam penglilhatan yang berat dan

    sering berakhir dengan kebutaan.c. Pengobatan

    Penderita ini perlu dirujuk untuk dinilai kelainan fungsi retina dan saraf optiknya.

    Optik neuropati traumatika. Etiologi

    Trauma tumpul dapat mengakibatkan kompresi pada saraf optik, demikian pula perdarahan dan edema sekitar saraf optik.

    b. Gejala dan tanda Penglihatan akan berkurang setelah cidera mata. Terdapat reaksi defek aferen pupil

    tanpa adanya kelainan nyata pada retina. Tanda lain yang dapat diemukan adalah gangguan penglihatan warna dan lapangan pandang. Papil saraf optik dapat normal beberapa minggu sebelum menjadi pucat.

    c. DD Diagnosis banding penglihatan turun setelah sebuah cidera mata adalah trauma

    retina, perdarahan badan kaca, trauma yang mengakibatKan kerusakan pada kiasmaoptik.

    d. Pengobatan Pengobatan adalah dengan merawat pasien pada waktu dengan memberi steroid.

    Bila penglihatan memburuk setelah steroid maka perlu dipertimbangkan untuk pembedahan.

    2. Trauma Tembus Bola Mataa. Tanda

    Trauma dapat mengakibatkan robekan pada konjungtiva saja. Bila robekan konjungtiva iniatau tidak melebihi 1 cm, maka tidak perlu dilakukan penjahitan. Bila robekan konjungtivalebih 1 cm diperlukan tindakan penjahitan untuk mencegah terjadinya granuloma. Pada setiaprobekan konjungtiva perlu diperhatikan terdapatnya robekan sclera bersama-sama denganrobekan konjungtiva tersebut.

    Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka akanterlihat tanda-tanda bola mata tembus, seperti:

    Tajam penglihatan yang menurun Tekanan bola mata rendah Bilik mata dangkal

    Bentuk dan letak pupil yang berubah Terlihatnya ada ruptur pada kornea atau sklera Terdapat jaringan yang di proplaps seperti cairan mata, iris, lensa, badan

    kaca, atau retina Konjungtiva kemotis

    b. Pengobatan

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    20/33

    Bila terlihat salah satu tanda di atas atau dicurigai adanya perforasi bola mata makasecepatnya dilakukan pemberian antibiotika topikal dan mata ditutup dan segera dikirim padadokter mata untulk dilakukan pembedahan.

    Pada setiap terlihat kemungkinan trauma perforasi sebaiknya dipastikan apakah ada bendaasing yang masuk ke dalam mata dengan membuat foto.

    Pada pasien dengan luka tembus bola mata selamanya diberikan antibiotika sistemik atauintravena dan pasien dipuasakan untuk tindakan pembedahan.

    Pasien juga diberi anti tetanus profilaktik, analgetika, dan kalau perlu penenang. Sebelumdirujuk mata tidak diberi salep, karena salep dapat masuk ke dalam mata. Pasien tidak bolehdiberi steroid local dan beban yang diberikan pada mata tidak menekan bola mata.

    c. Etiologi Trauma tembus dapat terjadi akibat masuknya benda asing ke dalam bola mata. Benda asing

    di dalam bola mata pada dasarnya perlu dikeluarkan. Benda asing yang bersifat magnetikdapat dikeluarkan dengan alat magnit raksasa. Benda yang tidak magnetik dikeluarkanvitrektomi.

    d. Penyulit Penyulit yang dapat timbul pada terdapatnya benda asing intraokular adalah endoftalmitis,

    panoftalmitis, ablasi retina, perdarahan intraokular dan ftisis bulbi.

    3. Benda Asing Intraokulara. Benda asing magnetik intraokular

    DiagnosisAnamnesis

    Pada keadaan diduga adanya benda asing magnetik intraokular perlu diambilriwayat terjadinya trauma dengan baik.

    Tanda dan gejala Benda asing intraokular yang magnetik ataupun tidak akan memberikan gangguan pada tajam penglihatan. Akan terlihat kerusakan kornea, lensa iris ataupun sklera penglihatan. Akan terlihat kerusakan kornea, lensa iris ataupun sklera yangmerupakan tempat jalan masuknya benda asing ke dalam bola mata.

    PP Bila pada pemeriksaan pertama lensa masih jernih maka untuk melihat kedudukan benda asing di dalam bola mata dilakukan melebarkan pupil dengan midriatika.

    Pemeriksaan funduskopi sebaiknya segera di lakukan karena bila lensa terkenamaka akan lensa menjadi keruh secara perlahan-lahan sehingga akan memberikan

    kesukaran untuk melihat jaringan belakang lensa. Pemeriksaan radiologik akan memperlihatkan bentuk dan besar benda asing yangterletak intraokular. Bila pada pemeriksaan radiologik dipakai cincin Flieringa ataulensa kontak Comberg akan terlihat benda bergerak bersama dengan pergerakan

    bola mata. Untuk menentukan letak benda asing ini dapat dilakukan pameriksaan tambahan

    lain yaitu dengan metal locator.

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    21/33

    Pemeriksaan ultrasonografi digunakan untuk pemeriksaan yang lebih menentukanletak clan gangguan terhadap jaringan sekitar lainnya.

    Pengobatan Pengobatan pada benda asing intraokular ialah dengan mengeluarkannya dan

    dilakukan dengan perencanaan pembedahan agar tidak memberikan kerusakan

    yang lebih berat terhadap bola mata. Mengeluarkan benda asing melalui jalan melewati skiera merupakan cara untuktidak merusak jarinan lain.

    4. Trauma Kimiaa. Etiologi

    Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam laboratorium,industri, pekerjaan yang memakai bahan kimia, pekerjaan pertanian, dan peperangan yangmemakai bahan kimia di abad modern.

    b. Bahan kimiaDibedakan

    Bahan kimia yang dapat mengakibaIkan kelainan pada mata dapat dibedakan dalam bentuk: Trauma Asam Trauma Basa atau Alkali.

    Pengaruh bahan kimia sangat bergantung pada: pH, Kecepatan, Jumlah bahan kimia tersebut mengenai mata.

    Dibanding bahan asam, maka trauma oleh bahan alkali cepatdapat merusak dan menembus kornea.

    c. Pengobatan Setiap trauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera. lrigasi daerah yang terkena trauma kimia merupa tindakan yang segera harus dilakukan

    karena dapat memberikan penyulit yang lebih berat. Pembilasan dilakukan dengan memakai garam fisiologi atau air bersih lainnya selama

    mungkin dan paling sedikit 15-30 menit. Luka bahan kimia harus dibilas secepatnya dengan air yang tersedia pada saat itu seperti

    dengan air keran, larutan garam fisiologik, dan asam berat. Anestesi topikal diberikan pada keadaan dimana terdapat blefarospasme berat. Untuk bahan asam digunakan larutan natrium bikarbonat 3% sedang untuk basa larutan asam

    borat, asam asetat 0.5% atau bufer as asetat pH 4.5% untuk menetralisir. Diperhatikankemungkinan terdapat benda asing penyebab luka tersebut.

    Untuk bahan basa diberikan EDTA. Pengobatan yang diberi adalah antibiotika topikal,sikioplegik dan bebat mata selama mata masih sakit.

    Regenerasi epitel akibat asam lemah dan alkali sangat lambat yang biasanya sempurnasetelah 3-7 hari.

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    22/33

    d. klasifikasi Trauma Asam

    a) Etiologi Bahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan anorga organik (asetat,

    forniat),d an organik anhidrat (asetat).

    b) Patofisiologi Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi pengendapan ataupun penggumpalan protein permukaan sehingga bila konsentrasi tidak tinggi makatidak akan bersifat destruktif seperti trauma alkali. Biasanya akan terjadi kerusakanhanya pada bagian superfisial saja. Bahan asam dengan konsentrasi tinggi dapat

    bereaksi seperti terhadap trauma basa sehingga kerusakan yang diakibatkannyaakan lebih dalam.

    c) Pengobatan Pengobatan dilakukan dengan irigasi jaringan yang terkena secepatnya dan selama

    mungkin untuk menghilangkan dan melarutkan bahan yang mengakibatkan trauma. Biasanya trauma akibat asam akan normal kembali, sehingga tajam penglihatan

    tidak banyak terganggu. Trauma Basa atau Alkali

    1) Patofisiologi Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat gawat pada

    mata. Alkali akan menembus dengan cepat kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagenkornea. Bahan kimia alkali bersifat koagulasi sel dan terjadi proses persabunan,disertai dengan dehidrasi. Bahan akustik soda dapat menembus ke dalam bilik matadepan dalam waktu 7 detik.

    Pada trauma alkali akan terbentuk kolagenase yang akan menambah bertambah

    kerusakan kolagen kornea. Alkali yang menembus ke dalam bola mata akanmerusak retina sehingga akan berakhir dengan kebutaan penderita.

    2) Menurut klasifikasi Thoft maka trauma basa dapat dibedakan dalam : Derajat 1 hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata Derajat 2 hiperemi konjungtiva disertai dengan hilang epitel kornea Derajat 3 :hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel

    kornea Derajat 4: konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%.

    3) Pengobatan Tindakan bila terjadi trauma basa adalah dengan secepatnya melakukan irigasi

    dengan garam fisiologik. Sebaiknya irigasi dilakukan selama mungkin. Bilamungkin irigasi dilakukan paling sedikit 60 menit segera setelah trauma.

    Penderita diberi sikloplegia, antibiotika, EDTA untuk mengikat basa. EDTAdiberikan setelah 1 minggu trauma alkali diperlukan untuk menetralisir kolagenaseyang terbentuk pada hari ke tujuh.

    4) Penyulit

    Penyulit yang dapat timbul trauma alkali adalah

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    23/33

    Ssimblefaron, Kekeruhan kornea, Edema dan neovaskularisasi kornea, Katarak, disertai dengan terjadi ftisis bola mata.

    5. Trauma Radiasi Elektromagnetik

    Trauma radiasi yang sering ditemukan adalah

    Sinar inframerah Sinar ultraviolet Sinar X dan sinar terionisasi

    Trauma Sinar Infra Meraha) Patofisiologi

    Akibat sinar infra merah dapat terjadi pada saat menatap gerhana matahari dan pada saat bekerja dipemanggangan. Kerusakan ini da terjadi akibatterkonsentrasinya sinar inframerah terlihat. Kaca yang mencair seperti yangditemukan di tempat pemanggangan kaca akan menggeluarkan sinar infra merah.Bila seseorang berada pada jarak kaki sela satu menit di depan kaca yang mencairdan pupilnya lebar atau midria maka suhu lensa akan naik sebanyak 9 derajatCelcius. Demikian pula yang mengabsorpsi sinar infra merah akan panas sehingga

    berakibat tidak baik terhadap kapsul lensa di dekatnya. Absorpsi sinar infra meraholeh lensa akan mengakibatkan katarak dan eksfoliasi kapsul lensa.

    b) Factor resiko terkena Akibat sinar ini pada lensa maka katarak mudah terjadi pada pekerja industri gelas

    dan pemanggangan logam.c) DD Sinar infra merah akan mengakibatkan keratitis superfisial, katarak kortikal

    anterior-posterior dan koagulasi pada koroid. Bergantung pada beratnya lesi akan terdapat skotoma sement ataupun permanen.

    d) Pengobatan Tidak ada pengobatan terhadap akibat buruk yang sudah terjadi kecuali mencegah

    terkenanya mata oleh sinar infra merah ini. Steroid sistemik dan lokal diberikan uniuk mencegah terbentuk jaringan parut pada

    makula atau untuk mengurangi gejala radang yang timbul. Trauma Sinar Ultra Violet (Sinar Las)

    a) Definisi Sinar ultra violet merupakan sinar gelombang pendek yang tidak terlihat

    mempunyai panjang gelombang antara 350-295 nM. b) Patofisiologi

    Sinar ultra violet banyak terdapat padd saat bekerja las, dan menatap sinar matahariatau pantulan sinar matahari di atas salju. Sinar ultraviolet akan segera merusakepitel kornea. Sinar ultra violet biasanya memberikan kerusakan terbatas pada

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    24/33

    kornea sehingga kerusakan pada lensa dan retina tidak akan nyata terlihat.Kerusakan ini akan segera baik kembali setelah beberapa waktu, dan tidak akanmemberikan gangguan tajam penglihatan yang menetap.

    c) Tanda dan gejala Pasien yang telah terkena sinar ultra violet akan memberikan keluhan 4-10 jam

    setelah trauma. Pasien akan merasa mata sangat sakit mata seperti kelilipan ataukemasukan pasir, fotofobia, blefarospasme, dan konjungtiva kemotik.

    Kornea akan menunjukkan adanya infiltrat pada permukaannya, yang kadang-kadang disertai dengan kornea yang keruh dan uji fluoresein positif. Keratitisterutama terdapat pada fisura paipebra.

    Pupil akan terlihat miosis. Tajam penglihatan akan terganggu. Keratitis ini dapat sembuh tanpa cacat, akan tetapi bila radiasi berjalan lama

    kerusakan dapat permanen sehingga akan memberikan kekeruhan pada komea.Keratitis dapat bersifat akibat efek kumulatif sinar ultra violet sehingga gambarankeratitisnya menjadi berat.

    d) Pengobatan Pengobatan yang diberikan adalah sikloplegia, antibiotika lokal, analgetik, dan

    mata ditutup untuk selama 2-3 hari. Biasanya sembuh setelah 48 jam. Sinar lonisasi dan Sinar X

    a) Sinar ionisasi dibedakan dalam bentuk: Sinar alfa yang dapat diabaikan Sinar beta yang dapat menembus 1 cm jaringan Sinar gama dan Sinar X

    b) Patofisiologi Sinar ionisasi dan sinar X dapat mengakibatkan katarak dan rusaknya retina. Dosis

    kataraktogenik bervariasi dengan energi dan tipe sinar, lensa yang lebih muda danlebih peka.

    Akibat dari sinar ini pada lensa, terjadi pemecahan diri sel epitel secara tidaknormal. Sedang sel baru yang berasal dari set germinatif lensa tidak menjadi jarang.

    Sinar X merusak retina dengan gambaran seperti kerusakan yang diakibatkandiabetes melitus berupa dilatasi kapiler, perdarahan, mikroaneuris mata, daneksudat.

    Luka bakar akibat sinar X dapat merusak kornea yang mengakibatkan kerusakan permanen yang sukar diobati. Biasanya akan terlihat sebagai keratitis denganiridosiklitis ringan. Pada keadaan yang berat akan mengakibatkan parutkonjungtiva atrofi set goblet yang akan mengganggu fungsi air mata.

    c) Pengobatan Pengobatan yang diberikan adalah antibiotika topikal dengan steroid 3 kali sehari

    dan sikioplegik satu kali sehari. Bila terjadi simblefaron pada konjungtiva dilakukan tindakan pembedahan.

    6. Komplikasi Trauma Glaukoma Sekunder Pasca Truma

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    25/33

    Trauma dapat mengakibatkan kelainan jaringan dan susunan di dalam mata yangdapat mengganggu pengaliran cairan mata sehingga menimbulkan glaukomasekunder. Jenis kelainan yang menimbulkan glaukoma adalah kontusi sudut.

    Glaukoma Kontusi Suduta) Etiologi

    Trauma dapat mengakibatkan tergesernya pangkal iris ke belakang sehingga terjadirobekan trubekulum dan gangguan fungsi trubeklum ini akan mengakibatkanhambatan pengaliran keluar cairan mata.

    b) Pengobatan Pengobatan biasanya dilakukan seperti mengobati glaukoma terbuka yaitu dengan

    obat lokal atau sistemik. Bila tidak terkontrol pengobatan maka dilakukan pembedahan.

    Glaukoma Dengan Dislokasi Lonsaa) Patofisiologi

    Akibat trauma tumpul dapat terjadi putusnya zonula Zinn, yang mengakibatkankedudukan lensa tidak normal. Kedudukan lensa normal ini akan mendorong iris kedepan sehingga terjadi penutupan bilik mata. Penutupan sudut bilik mata akanmenghambat pengaliran keluar cairan mata sehingga akan menimbulkan glaukomasekunder.

    b) Pengobatan Pengobatan yang dilakukan adalah mengangkat penyebab lensa sehingga sudut

    terbuka kembali.

    7. Pencegahan Trauma Mata

    Trauma mata dapat dicegah dan diperlukan penerangan kepada masyarakat untuk menghindarkanterjadinya trauma pada mata, seperti:

    Trauma tumpul akibat kecelakaan tidak dapat dicegah, kecuali trauma tumpul perkelahian

    Diperlukan perlindungan pekerja untuk menghindarkan terjadi trauma tajam. Setiap pekerja yang sering berhubungan dengan bahan kimia sebaiknya mengerti bahan apa yang ada di tempat kerjanya

    Pada pekerja las sebaiknya menghindarkan diri terhadap sinar dan percikan bahanlas dengan memakai kaca mata.

    Awasi anak yang sedang bermain yang mungkin berbahaya untuk matanya.8. Penatalaksanaan segera pada trauma mata :

    Apabila jelas tampak ruptur bola mata, maka manipulasi lebih lanjut hasrusdihindari sampai pasien menapat anestesia umum. Sebelum pembedahan jangandiberi obat sikloplegik atau antibiotik topikal krn kemungkinan toksisitas pd

    jaringan intraokular yg terpajan.

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    26/33

    Berikan antibiotik parenteral spektrum luas dan pakaikan pelindung Fox (sepertiga bag bawah corong kertas) pada mata. Analgetik, antimimetik, dan antitoksintetanus diberikan sesuai kebutuhan , dgn restriksi makan dan minum.

    Anestetik topikal, zat warna, dan obat lain yg diberikan ke mata yg cedera harussteril. Tetrakain dan fluoresens tersedia dlm satuan2 dosis individual yg steril.

    (Oftalmologi Umum, Daniel G. Vaughan)

    9. prognosis mata sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka panjang karena munculnya sindrom erosi berulang. Namun trauma tembus mataseringkali dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkinmembutuhkan pembedahan ekstensif. Retensi jangka panjang dari benda asing

    berupa besi dapat merusak fungsi retina dengan menghasilkan radikal bebas.Serupa dengan hal itu, trauma kimia pada mata dapat menyebabkan gangguan

    penglihatan berat jangka panjangdan rasa tidak enak pada mata. Trauma tumpul

    dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat diterapi jika terjadilubang retina pada fovea. Penglihatan juga akan terganggu jika koroid pada makularusak. Dalam jangka panjang dapat timbul glaukoma sekunder pada matabeberapatahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami kerusakan. Traumaorbita berat juga dapat menyebabkan masalah kosmetik dan okulomotor.

    Sumber : oftalmol ogi

    10. Apa saja komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh trauma?

    Komplikasi dari trauma alkali :

    Keratitis sika. Parut akibat terjadinya erosi Neovaskularisasi kornea Entropion Simbleferon Glakoma sudut tertutup Katarak Ptisis bulbi.

    Komplikasi pada trauma tembus:

    Endoftalmitis Panoftalmitis Ablasi retina Perdarahan intraokuler Ptisis bulbi.

    Komplikasi Trauma Kimia:

    Ankyloblefaron (perlekatan antara palpebra superior dan inferior) Iridosiklitis

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    27/33

    Kapita Selekta Kedokteran. Editor, Mansjoer Arif (et al). Ed 3, cet. 1. Jakarta : MedisAescul apius, 1999.

    jenis dan macam-macam kebutaan

    A. Kebutaan MendadakDefinisi :

    (Acute blindness) adalah suatu keadaan buta mendadak. Pada keadaan yang mengenai sarafoptik, keadaan ini dapat disebabkan oleh inflamasi atau gangguan vaskularisasi. Bila disebabkaninflamasi, keadaan ini dapat mengenai semua golongan umur, tapi umumnya akan mengenaigolongan usia muda.

    Gangguan vaskularisasi biasanya akan dijumpai pada golongan usia yang lebih tua atau pada

    penderita yang memang sebelumnya telah mempunyai kelainan sistemik yang dapatberpengaruh pada sistem hemorheologi

    Etiologi

    Xerofalmia Glaukoma Retinopati diabetik Retinopati hipertensi Trakoma Katarak

    (I lmu Penyaki t M ata Untuk Dokter U mum dan mahasiswa Kedokteran, Air langga)

    1. Kongenital Pendarahan retina pada waktu lahir pada bayi yang lahir sulit mis.vacum,tang forceps

    menekan kepala perdarahan otak perdarahn mata Refraksi anomali dioptri meningkat pada 1 mata Katarak kongenital karena cahaya tidak masuk ke macula lutea amblyopia kalau

    sudah terjadi nistagmus diperbaiki pun percuma Strabismus, kalau juling lama-lama terjadi strabismus amblyopia Nistagmus retina tidak bisa berfungsi dengan baik amblyopia nistagmus

    2. Obat / bahan kimia

    Obat malaria Quinine bisa menyebabkan visus 0 Methyl alkohol visus turun drastis Ethambutol (obat anti TB)

    3. Kebutaan simulasi kebutaan semu umumnya pada remaja putri yang minta perhatian4. Penyakit sistemik : meningitis, ensefalitis,hipertensi,DM,tumor intra cranial5. Penyakit mata : trachoma,trauma fisis,chemis,tajam,catarak,glaukoma

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    28/33

    Klasifikasi

    Buta menurut WHO:

    1) kategori 1 : rabun atau penglihatan

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    29/33

    Bila mengenai sebagian lapang pandangan, biasanya berupa skotoma arcuata, altitudinalhemianopsia atau quadranopsiaPemeriksaan :

    Anamnesis lengkap untuk mencari kemungkinan intoksikasi (methanol) atau trauma okuli Pemeriksaan oftalmologi sederhana terdiri dari pemeriksaan tajam penglihatan, lapang

    pandangan (tes konfrontasi), serta pemeriksaan fundus dengan oftalmoskop Pemeriksaan tekanan bola mata dengan cara digital Pemeriksaan laboratorium lengkap Pemeriksaan Rontgen orbita/kepala bila diketahui adanya riwayat trauma kapitis /okuli

    Penatalaksanaan :

    Bila disebabkan oleh inflamasi, berikan steroid secara intravena atau peroral. Bila penyebabnya adalah gangguan vaskularisasi, berikan obat-obat untuk memperbaiki

    vaskularisasi. Bila terdapat penyakit sistemik yang dapat menjadi penyebab, atasi penyebab sistemiknya. Bila penyebabnya adalah trauma kapitis/okuli, sebaiknya segera dirujuk ke fasilitas

    pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Bila penyebabnya adalah functional blindness,(histeria) penderita dapat dirujuk ke psikiater.

    Terapi yang dapat dilakukan pada orang buta

    Memberi dorongan, menghindari terjadinya depresi. Memelihara, menggunakan indra lain se intensif mungkin, dimana ia dapat mengenal

    lingkungan sekitarnya melalui pendengaran, perasaan, perabaan, pembauan dan sebagian besar melalui ilham.

    Pendidikan khusus (misalnya menggunakan huruf braille dan mendirikan sekolah anak buta) Lapangan kerja yang sesuai. Kerja sama/toleransi masyarakat dan pemeliharaan khusus. Usaha menolong orang yang sudah buta. Pedoman rehabilitasi tunanetra adalh BERDIKARI Hidup dengan menggunakan indra sisa

    seoptimal mungkin.I lmu Penyakit M ata. Persatuan D okter Spesial is M ata I ndonesia.2002.

    B. Kebutaan MendadakDefinisi :

    (Acute blindness) adalah suatu keadaan buta mendadak. Pada keadaan yang mengenai saraf optik,keadaan ini dapat disebabkan oleh inflamasi atau gangguan vaskularisasi. Bila disebabkan inflamasi,keadaan ini dapat mengenai semua golongan umur, tapi umumnya akan mengenai golongan usiamuda.

    Gangguan vaskularisasi biasanya akan dijumpai pada golongan usia yang lebih tua atau pada penderita yang memang sebelumnya telah mempunyai kelainan sistemik yang dapat berpengaruh pada sistem hemorheologi

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    30/33

    Gejala klinis

    Pasien mengeluh penglihatannya hilang mendadak. Hilangnya penglihatan dapat hingga gelaptotal, dapat mengenai sebagian atau seluruh lapang pandangan.

    Umumnya pada satu mata.Tanda kli nis

    Biasanya mengenai satu mata, kecuali pada penyebab sistemik seperti intoksikasi methanol. Tajam penglihatan bervariasi dari hitung jari hingga visus = 0 { no light perception (NLP)} Pada pemeriksaan lapang pandangan, dapat mengenai seluruh atau sebagian lapang pandangan. Bila mengenai sebagian lapang pandangan, biasanya berupa skotoma arcuata, altitudinal

    hemianopsia atau quadranopsiaPemeriksaan :

    Anamnesis lengkap untuk mencari kemungkinan intoksikasi (methanol) atau trauma okuli Pemeriksaan oftalmologi sederhana terdiri dari pemeriksaan tajam penglihatan, lapang pandangan

    (tes konfrontasi), serta pemeriksaan fundus dengan oftalmoskop Pemeriksaan tekanan bola mata dengan cara digital

    Pemeriksaan laboratorium lengkap Pemeriksaan Rontgen orbita/kepala bila diketahui adanya riwayat trauma kapitis /okuli

    Penatalaksanaan :

    Bila disebabkan oleh inflamasi, berikan steroid secara intravena atau peroral. Bila penyebabnya adalah gangguan vaskularisasi, berikan obat-obat untuk memperbaiki

    vaskularisasi. Bila terdapat penyakit sistemik yang dapat menjadi penyebab, atasi penyebab sistemiknya. Bila penyebabnya adalah trauma kapitis/okuli, sebaiknya segera dirujuk ke fasilitas pelayanan

    kesehatan yang lebih tinggi. Bila penyebabnya adalah functional blindness,(histeria) penderita dapat dirujuk ke psikiater.

    C. Amaurosis FugaxDefinisi :

    Amaurosis fugax adalah hilangnya penglihatan sesaat, dapat beberapa detik hingga beberapamenit. Biasa juga disebut transient obscuration. Dapat terjadi pada semua golongan umur,tetapi amat jarang didapatkan pada anak-anak.Penderita amaurosis fugax biasanya mempunyai riwayat penyakit sistemik seperti diabetesmellitus, hipertensi, hiperlidemia, polisitemia dan kelainan darah lain yang menyebabkan darahmenjadi lebih kental serta lebih cepat membeku

    Gejala klinis :

    Pasien mengeluh penglihatannya hilang sesaat. Hilangnya penglihatan dapat mengenaisebagian atau seluruh lapang pandangan. Lamanya hilang penglihatan dapat beberapa detik hinggabeberapa menit, dapat mencapai 30 menit, untuk kemudian penglihatan kembali sepeni semula.Hilangnya penglihatan dapat juga terjadi pada perubahan posisi tubuh, misalnya dari duduk tiba2berdiri. menegakkan kepala secara mendadak dsb.

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    31/33

    Tanda klinis :

    Pada pemeriksaan oftalmologi biasanya tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan terutamaditujukan untuk mencari etiologi.Misalnya : Penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, hipertensi, hiperlidemia, polisitemiadan kelainan darah lain yang menyebabkan darah menjadi lebih kental serta lebih cepatmembeku

    Pemeriksaan

    Anamnesis lengkap mengenai hilangnya penglihatan sesaat tersebut, lamanya hilangpenglihatan, apakah berhubungan dengan perubahan posisi tubuh.Pemeriksaan tajam penglihatan terbaik. Bila perlu sekaligus dengan pemeriksaan refraksi.Pemeriksaan oftalmologi untuk segmen anterior maupun segmen posterior dengan

    menggunakan senter dan lup serta oftalmoskop direk (melihat papil N.II dan retina).Pemeriksaan lapang pandangan dengan tes konfrontasi.Pemeriksaan status generalis untuk mencari penyebab sistemikPemeriksaan laboratorium untuk mencari penyebab sistemikBila terdapat kelainan pada system pembekuan darah/hemorheologi,segera dirujuk keBagian Hematologi.Pemeriksaan CT scan kepala untuk mencari kemungkinan adanya SOL/ peningkatan tekananintra kranialPemeriksaan penglihatan wama dengan buku Ishihara.

    Penatalaksanaan :

    Bila terdapat kelainan sistemik, pengobatan diberikan sesuai dengan penyebabnya.Bila terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan intra cranial, dapat diberikan preparatasetazolamide.Berikan obat-obat pengencer darah bila tidak ditemukan tanda-tanda peningkatan tekananintra kranial.Rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan mata yang lebih tinggi/lebih lengkap

    D. Kehilangan Penglihatan Berlanjut KhronisDefinisi

    Chronic progressive visual loss adalah hilangnya/turunnya fungsi penglihatan secaraperlahan-lahan.Yang dimaksud dengan fungsi penglihatan disini adalah tajam penglihatan atau lapangpandangan.Penyebab keadaan ini biasanya berupa proses degenerasi, intoksikasi atau kompresi.Keadaan ini dapat mengenai segala umur serta tidak ada predisposisi jenis kelamin

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    32/33

    Gejala klinis

    Pasien mengeluh penglihatannya mundur secara perlahan-lahan.Apabila gangguan pada lapang pandangan, pasien mengeluh bilaberjalan sering tersandungatau menabrak-nabrak.

    Tanda klinis

    Tajam penglihatan mundur perlahan-lahan dalam waktu lama.Lapang pandangan menyempit

    Pemeriksaan

    Anamnesis lengkap untuk mengetahui kemungkinan intoksikasi(etambutol), penyakitherediter (retinitis pigmentosa, glaukoma, penyakit degeneratif(ARMD, retinopati) atautanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (sakit kepala, muntah) serta kompresi padakiasma (siklus haid).Pemeriksaan tajam penglihatan terbaik dengan Snellen chart

    Pemeriksaan oftalmologi untuk segmen anterior maupun segmen posterior denganmenggunakan senter dan lup untuk melihat kemungkinan katarak sebagai penyebabBila memungkinkan, dilakukan pemeriksaan refraksi dan diberikan koreksi kaca mataterbaik.Bila tidak memiliki sarana untuk pemeriksaan tersebut, dapat dilakukan tes pinhole.Pemeriksaan lapang pandangan dengan tes konfrontasi.Pemeriksaan penglihatan wama dengan buku Ishihara.Pemeriksaan refleks pupil dangan menggunakan lampu senter.Pemeriksaan fundus okuli dengan oftalmoskop direkPemeriksaan CT scan orbita ataupun kepala bila sarana memungkinkan

    Penatalaksanaan

    Dicari penyebab ke arah kemungkinan adanya alaukoma (tekanan intra okuler, kampus dansudut bilik mata depan).Bila ditemukan ada glaukoma, maka pasien diberikan terapi (medikamentosa atau bedah).Bila penyebabnya adalah intoksikasi etambutol, segera hentikan pemberian etambutoldengan sepengetahuan dokter yang memberikan etambutol.Bila terdapat tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial, rujuk ke fasilitas pelayanan

    kesehatan yang lebih tinggi/bedah saraf.Bila terdapat tanda-tanda proses degeneratif pada mata, rujuk ke fasilitas pelayanankesehatan yang lebih tinggi.Bila penyebabnya adalah penyakit yang bersifat herediter, dapat diberikan penjelasankepada pasien mengenai kemungkinan2nyaBila ditemukan penyebab, segera dirujuk sesuai dengan penyebab.Bila penyebabnya adalah proses degeneratif/herediter, dapat dilakukan konseling." Low vision aid yang sesuai

  • 8/12/2019 Lbm 5 Mata Bahan

    33/33