Lbm 2 Mata MARLNCA

download Lbm 2 Mata MARLNCA

of 32

description

mata lbm 2

Transcript of Lbm 2 Mata MARLNCA

Step 1 Chemosis : terjadi iritasi pada mata di konjungtiva bulbar, jadi teirisi cairan sehingga mata sulit untuk menutup, terjadi tanda inflamasi. Terbagi 2 aktif terjadi peningkatan permeabilitas saat terjadi inflamasi; pasif statis, ketidak seimbangan produksi dan reabsorbsi.

Edem palpebra : Pembengkakan pada palbebra yang disebabkan karena peningkatan aliran darah dan masa jaringan dikarenakan krn reaksi inflamasi krn adanya agen benda asing.

Conjungtiva injection: Pelebaran dari a. Conjugtiva posterior yang mendarahi konjungtiva bulbi. papilSTEP 21. Why his eyes produce yellow mucoid discharges? Perbedaan dengan discharge lainya!2. Why the ophtalmology statue is 6/6, oedem palpebra with mild spam, conjungtival injection, chemosis, copious mucoprulet discharge?3. Why his eyelids is sticky and difficult to open?4. Whyi n the microbiology test found staphylococcus in the discharge?5. Why the cornea was clear even the eye become redness?6. Mechanism of conjungtiva inflamation?7. How the patofisioligy red eyes without blur vision, and what the difference with red eyes with blur vsion?8. DD?STEP 31. Why his eyes produce yellow mucoid discharges? Perbedaan dengan discharge lainya!

KENAPABAKTERIBISAMASUK???-karena mata organ luar, gl lacrimalis merupakan produksiair nata , fungsi salah satu sebagai anti bakteri -jadi jka kita aktif ( mata terbuka) suhu mata lebih rendah dari suhu tubuh bakteri tidak bisa berkembang , namun jika mata tertutup suhu sama dengan suhu tubuh dan menyebabkan bakteri bisa berekembang

Muncul secretGejala khusus pada kelainan konjungtiva adalah terbentuknya secret.Sekret merupakan produk kelenjar, yang pada konjungtiva bulbi dikeluarkan oleh sel goblet.

Jikaterdapat keluhan secret yang berlebih kelainan pada konjungtiva

Sitologi konjungtivitis Agen perusak cidera epitel konjungtiva dan edem epitel, kematian seldan eksfoliasi, hipertrofi epitel atau pembentukan granuloma Dapat ditemukan sel sel radang termasuk neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan sel plasma Sel sel radang bermigrasi dari stroma konjungtiva epitel permukaan bergabung dengan fibrin dan mucus dari sel2 goblet untuk membentuk eksudat konjungtiva menyebabkan perlengketan pada tepi palpebra Jumlah secret konjungtiva akan lebih banyak sewaktu bangun pagi. Penutupan kelopak mata yang lama membuat suh mata = suhu tubuh . ( Biasanya suhu mata lebih rendah dari suhu badan akibat penguapan air mata ) Suhu mata = suhu badan berakibat berkembang biaknya kuman dengan baik Suhu badab merupakan incubator yang optimal untuk kuman sehingga kuman akan memberikan peradangan yg lebih berta pada konjungtiva sekrt akan bertambah pada pagi hari

Secret konjungtiva bulbi pada konjungtivits dapat bersifat :

Air infeksi virus atau alergiPurulen bakteri atau klamidiaHiperpurulen gonokokus atau meningokokusLengket alergi atau vernalSeros oleh adenovirus

Bila secret konjungtiva bulbi dilakukan px sitologi dengan pewarnaan giemsa maka akan didapatkan dugaan kemungkinan penyebab secret seperti terdapatnya : Limfosit monosit sel berisi nucleus sedikit plasma inveksi disebabkan virus Neutroil bakteri Eosinofil alergi Sel epitel dengan badan inklusi basofil sitoplasma klamidia Sel raksasa multinuclear oleh herpes Sel leber makrofag raksasa oleh trakoma Keratinisasi dengan filament oleh pemigus atau dry eye Badan Guarneri eosinofilik oleh vaksinia

Macam-macam sekretSekret serous Encer seperti air dengan penyebabnya virus. Setelah dua/ tiga hari dapat menjadi mukopurulen, karena super infeksi dari kuman komensal, (daya tahan menurun sehingga kuman komensal tumbuh tak terkendali) Sekret mucous kental, bening, elastis (bila ditarik dengan ujung kapas), penyebabnya biasanya karena proses khronis/alergi Fibrin-fibrin dalam keadaan utuh. Klinis : bila ditutul kapas akan mulur (elastis) Sebab zat mucous terdiri dari fibrin Secret purulen Makin ganas kumannya makin purulen (nanah) mis : Gonococcen Banyak sel yang mati, terutama leucocyt, dan jaringan nekrose Kuman-kumannya type ganas, fibrin sudah hancur. Bila ditutul kapas, ia akan terhisap, sifatnya seperti air,berwarna kuning Campuran : mucopurulen, kental berwarna kuning, elastis. Penyebabnya: biasanya kumancoccen yang lain. Sekret Pseudo-membranacea Seolah-olah seperti melekat pada conjunctiva tetapi mudah diambil dan tak mengakibatkan perdarahan. Penyebabnya antara lain streptococcus haemoliticus Sekret Membranous : Misal : pada conjunctivitis diphtherica. Terbentuk sekret, sel - sel lepas dan terbentuk jaringan nekrotik. Terjadi defek konjungtiva. Membran sukar dilepas dan bila dipaksa akan berdarah karena ada ulkus dibawahnya. Bila dilepas /dikupas akan berdarahSekret Sanguis Sekret berdarah. Terdapat pada konjungtivitis karena virus yang sangat virulent. Sering disertai sekret purulent setelah dua/ tiga hari, karena ada super infeksi dari bakteri komensal.

Oftalmology Umum, Vaughan & Asbury , Ed. 17 EGC dan Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H.Sidarta Ilyas, SpM, FKUI

2. Why the ophtalmology statue is 6/6, oedem palpebra with mild spam, conjungtival injection, chemosis, copious mucoprulet discharge?

VODS 6/6 Jika ditulis Visus 6/6, artinya angka 6 di atas (pembilang) menunjukkan kemampuan jarak baca penderita, sedangkan angka 6 di bawah menunjukkan kemampuan jarak baca orang normal

INJEKSI KONJUNGTIVAINJEKSI SILIAR/ PERIKORNEALINJEKSI EPIKLERA

Asala. konjungtiva posteriora. siliarisa. siliaris longus

Penyebab Pengaruh mekanis, alergi, infeksi pd konjungtivaRadang kornea, tukak kornea, benda asing pd kornea, radang jaringan uvea, glaukoma, endoftalmitis/ panoftalmitis

MemperdarahiKonjungtiva bulbiKornea segmen anteriorintraokuler

LokalisasiKonjungtiva Dasar dr konjungtivaepisklera

WarnaMerahUnguMerah gelap

Arah aliran/ lebarKe periferKe sentralKe sentral

Jk konjungtiva dgerakkanIkut bergerakTdk bergerakTdk ikut bergerak

Sekret+--

Penglihatan/ visusNormalMenurunSangat turun

PenyakitKonjungtivaKornea. Iris, glaukomaGlaukoma, endoftalmiis, panoftalmitis

Tidak terjadi gangguan penglihatan / visus normal karena pada kasus tersebut bagian media refrakta pasien tidak terganggu cahaya/ sinar yang masuk ke mata tidak terganggu ( cahaya / sinar masih bisa diteruskan menuju retina) sehingga penglihatan normal

Media refrakta : media dalam mata yang mempengerahui atau merubah arah sinar yang masuk ke dalam mata, yaitu kornea dan lensa.

Media optik adalah media yang dilalui oleh sinar dari luar untuk sampai ke retina, yaitu kornea, bilik mata depan, pupil, lensa, dan badan kaca.

http://rsmataaini.co.id/pemeriksaan-mata.html dan Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H.Sidarta Ilyas, SpM, FKUI

3. Why his eyelids is sticky and difficult to open?

4. Bagaimana staphylococcus dapat menyebabkan peradangan pada mata?

5. Why the cornea was clear even the eye become redness?Karena kornea (yag terlihat avaskular). Konjungtiva memperdarahi sclera bukan kornea. Melbarnyapemb.darah krn akut. Pecahnya pemb darah. Alergi (reaksi alergi biasa )6. Mechanism of conjungtiva inflamation?Peradangan sistemik dan local

Peradangan sistemik terjadi jika sistem imunitas tubuh tidak mampu untuk menahan agen penyerang. Mekanisme dari peradangan tersebut adalah sebagai berikut. Respon pertama adalah respon imun nonspesifik. Basofil atau lebih tepatnya sel mast yang berada di jaringanlah yang mengetahui masuknya suatu agen penyerang. Basofil atau mastosit mengeluarkan faktor-faktor untuk memanggil leukosit jenis lain. Contohnya faktor kemotaktik eosinofil untuk memanggil eosinofil. Basofil juga melepaskan mediator kimiawi seperti bradikinin untuk melebarkan pembuluh darah agar teman-temannya dapat masuk--> Setelah itu tugas diambil alih oleh netrofil. Netrofil dapat memfagosit benda asing dengan cepat namun kekurangannya hanya dapat sekali pakai. Netrofil akan mati setelah memfagosit. Pertahanan selanjutnya adalah makrofag. Makrofag berasal dari monosit yang sudah teraktivasi. Makrofag dapat memakan lebih banyak dan berkali-kali namun sayang aktifasinya lambat. Jika respon imun nonspesifik ini tidak berhasil maka respon imun spesifik akan bekerja. Makrofag akan berubah fungsi sebagai Antigen Presenting Cell (APC) yang memperlihatkan serpihan antigen penyerang dengan membawanya di Major Histocompatability Complex (disingkat MHC, pada manusia disebut Human Leukocyte Antigen [HLA]) tipe II MHC II akan berikatan dengan Limfosit T helper (CD4) pada bagian T Cell Receptor (TCR) Sel T helper akan memproduksi mediator kimiawi seperti interleukin 2,4,5 yang digunakan untuk pematangan sel B pembentuk antibodi, interferon gamma untuk memanggil makrofag lain, interleukin 2 juga digunakan untuk mengaktifkan sel T lain sperti T sitotoksik (CD8) yang dapat membunuh dengan menggunakan enzim perforase yang dapat melubangi membran sel target. Jadi dapat dikatakan bahwa sel T helper adalah jenderal dar sistem imun. Makrofag sebagai APC juga akan mengeluarkan interleukin 1 sebagai respon atas keluarnya mediator kimiawi T helper. Menurut penelitian interleukin 1 dapat mengaktivasi prostatglandin yang kemudian berdampak pada pengaturan suhu tubuh. Hal inilah yang menyebabkan adanya demam pada sebagian besar proses inflamasi. Setelah dirangsang pematangannya oleh sel T helper, sel B berkembang menjadi imunoglobluin (antibodi) yang akan bertugas menetralisir agen penyerang. Adanya kompleks antigen-antibodi akan memicu sistem komplemen tipe klasik yang bertugas untuk menjaga respon imun tetap terus berlanjut sampai agen penyerang mati. Contohnya C3b yang mengakibatkan opsonisasi yaitu penempelan beberapa kompleks antigen antibodi untuk bersama-sama dikeluarkan atau dihancurkan. Komplemen C5b6789 berfungsi sebagai zat pelisis membran sel target bersama-sama dengan sel T sitotoksik. Semua hal itu membutuhkan kerjasama yang baik antar semua komponen sistem imun. (Boedina, 2003; Guyton 1997; Wilson, 2005) Saat ada benda asing masuk, tubuh akan membentuk suatu mekanisme pertahanan tubuh yaitu melalui reaksi inflamasi atau peradangan, yang pertama kali terjadi adalah adanya kalor (panas) karena vasodilatasi pembuluh darah, tapi hal ini sangat jarang terjadi pada mata karena organ nya kecil dan pembuluh darahnya tidak banyak dan kecil-kecil, kemudian akan timbul rubor (kemerahan) karena vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatnya aliran darah pada daerah yang terkena, kemudian terjadi tumor (pembengkakan) karena adanya peningkatan masa jaringan akibat edema dan transudasi jaringan, lalu timbul dolor (rasa nyeri) karena akibat rangsangan pada serabut saraf sensoris dan akhirnya dapat menyebabkan fungsiolesa (fungsi organ yang terkena menjadi terganggu) . Oftalmology Umum, Vaughan & Asbury , Ed. 17 EGC

7. How the patofisioligy red eyes without blur vision, and what the difference with red eyes with blur vsion?Mata merahPada mata normal sclera terlihat berwarna putih karena sclera dapat terlihat melalui bagian konjungtiva dan kapsul Tenon yang tipis dan tembus sinar

Hiperemi konjungtiva terjadi akibat bertambahnya asupan pembuluh darah ataupun berkurangnya pengeluaran darah seperti pada pembendungan pembuluh darah.

Bila terjadi pelebaran pembuluh darah konjungtiva atau episclera atau perdarahan antara konjungtiva dan sclera maka terlihat warna merah pada mata yang sebelumnya berwarna putih

Mata merah karena melebarnya pembuluh darah konjungtiva , yang terjadi pada peradanga mata akut missal konjungtivitis, keratitis, iridosiklitis Mata merah karena pembuluh darah superficial melebar diberi epinefrin topical agar terjadi vasokonstriksi sehingga mata kembali putih.

Pembuluh darah pada konjungtiva : arteri konjngtiva posterior mendarahi konjungtiva bulbi arteru siliar anterior atau episklera , mencabangkan : arteri episklera masuk ke bola mata dengan arteri siliar posterior longus, bergabung membentuk arteri sirkular mayor atau pleksus siliaris mendarahi iris dan badan siliar. Arteri perkornea mendarahi kornea Arteri episklera, merupakan bagian arteri siliar anterior mendarahi bola mata. Bila pembuluh darah di atas melebar mata merah. Atau bias karena pecahnya pembuluh darah di atas.Ilmu Penyakit Mata, Prof.dr.H.Sidarta Ilyas, SpM, FKUI

8. DD?Diagnosis banding mata merahkonjungtivitisKeratitis / tukak korneaIritis akutGlaucoma akut

KorneaJernihFlouresin +++/-presipitatEdema

PenglihatanN