Lbm 1 Mars Lbm 1 Nabila Syifa

11
LBM 1 Gambaran Umum Rumah Sakit dan Pengantar Manajemen Rumah Sakit Step 1 1. BOR : Bed Ocupansy Rate : Angka penggunaan tempat tidur, digunakan utk mengetahui tingkat pemanfaaatan tempat tidur di rs 2. TOI : Turn Over Interval : Rata rata hari tempat tidur tidak ditempati dari telah didisi hingga telah terisi berikutnya, dimana idelanya tempat tidur kosong 1- 3 hari 3. Admisi Ulang: Pendaftaran ulang , pasien pulang kemudian kembali daftar lagi. Ratio kunjungn ulang baik rawat jalan maupun rawat inap. Jml kunjungan ulang/ jumlah seluruh pasien Step 2 1. Visi misi dan tujuan rumah sakit 2. Klasifikasi rumah sakit 3. Indikator pelayanan rumah sakit 4. Struktur organisasi rumah sakit 5. Pengertian atau definisi rumah sakit 6. Tipe rumah sakit 7. Komponen dan definisi manajemen rumah sakit 8. Langkah langkah manajemen rumah sakit 9. Ruang lingkup manajemen rumah sakit 10. Jenis pelayanan rumah sakit 11. Syarat rumah sakit 12. Fungsi rumah sakit 13. Faktor yang menyebabkan BOR rumah sakit 14. Definisi angka readmisi pasien 15. Mengapa angka pasien readmisi tinggi 16. Nilai standard readmisi 17. Indikator apa sajakah yang digunakan untuk menilai kinerja rumah sakit 18. Apa sajakah komponen dalam manajemen keperawatan dirumah sakit 19. Apa sajkah komponen dalam manajemen penunjang medis 20. Bagaimanakah mekanisme kinerja masing masing komponen manajemen dalam rs

description

MARS SGD

Transcript of Lbm 1 Mars Lbm 1 Nabila Syifa

LBM 1Gambaran Umum Rumah Sakit dan Pengantar Manajemen Rumah Sakit

Step 11. BOR : Bed Ocupansy Rate : Angka penggunaan tempat tidur, digunakan utk mengetahui tingkat pemanfaaatan tempat tidur di rs2. TOI : Turn Over Interval : Rata rata hari tempat tidur tidak ditempati dari telah didisi hingga telah terisi berikutnya, dimana idelanya tempat tidur kosong 1- 3 hari3. Admisi Ulang: Pendaftaran ulang , pasien pulang kemudian kembali daftar lagi. Ratio kunjungn ulang baik rawat jalan maupun rawat inap. Jml kunjungan ulang/ jumlah seluruh pasien Step 21. Visi misi dan tujuan rumah sakit2. Klasifikasi rumah sakit3. Indikator pelayanan rumah sakit4. Struktur organisasi rumah sakit5. Pengertian atau definisi rumah sakit6. Tipe rumah sakit7. Komponen dan definisi manajemen rumah sakit8. Langkah langkah manajemen rumah sakit9. Ruang lingkup manajemen rumah sakit10. Jenis pelayanan rumah sakit11. Syarat rumah sakit12. Fungsi rumah sakit13. Faktor yang menyebabkan BOR rumah sakit14. Definisi angka readmisi pasien15. Mengapa angka pasien readmisi tinggi16. Nilai standard readmisi17. Indikator apa sajakah yang digunakan untuk menilai kinerja rumah sakit18. Apa sajakah komponen dalam manajemen keperawatan dirumah sakit19. Apa sajkah komponen dalam manajemen penunjang medis20. Bagaimanakah mekanisme kinerja masing masing komponen manajemen dalam rsStep 31. Pengertian atau definisi rumah sakitMenurut Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 TentangRumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yangmenyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna yangmenyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

2. Visi misi dan tujuan rumah sakitVisi rumah sakit merupakan kekuatan memandu rumah sakit untukmencapai status masa depan rumah sakit, mengomunikasikan sifat darikeberadaan rumah sakit, berkenaan dengan maksud, lingkup usaha/kegiatan dankepemimpinan kompetitif, memberikan kerangka kerja yang mengatur hubunganantara rumah sakit dan stakeholders utamanya, dan untuk menyatakan tujuanluas dari kerja rumah sakit (Siregar, 2004).Misi rumah sakit merupakan suatu pernyataan singkat dan jelas tentangalasan keberadaan rumah sakit, maksud, atau fungsi yang diinginkan untukmemenuhi pengharapan dan kepuasan konsumen dan metode utama untukmemenuhi maksud tersebut (Siregar, 2004). 3. Syarat rumah sakit Bangunan beserta lokasi, Alat kesehatan, Sarpras, Tenaga kesehatan (Dokter, dokter sp, perawat, bidan) Didirikan oleh swasta dan pemerintah4. Fungsi rumah sakit Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 TentangRumah sakit, rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatanperorangan secara paripurna yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,preventif, kuratif, dan rehabilitatif.Pelayanan kesehatan promotif adalah kegiatan pelayanan kesehatan yanglebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan, pelayanan kesehatan preventif adalah kegiatan pencegahan terhadap suatu masalahkesehatan/penyakit, dan pelayanan kesehatan kuratif adalah kegiatan pengobatanyang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibatpenyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitaspenderita dapat terjaga seoptimal mungkin, serta pelayanan kesehatan rehabilitatifadalah kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakatsehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untukdirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.Adapun yang menjadi fungsi rumah sakit adalah sebagai berikut :a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuaidengan standar pelayanan rumah sakit.b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanankesehatan yang paripurna.c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalamrangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan dand. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologibidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan denganmemperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

5. Struktur organisasi rumah sakit Struktur organisasi rumah sakit umumnya terdiri atas badan pengurusyayasan, dewan pembina, dewan penyantun, badan penasehat dan badanpenyelenggara. Badan Penyelenggara terdiri atas direktur, wakil direktur, komitemedik, satuan pengawas dan berbagai bagian dari instalasi. Sebuah rumah sakitbisa memiliki lebih dari seorang wakil direktur, tergantung pada besarnya rumahsakit. Wakil direktur pada umumnya terdiri atas wakil direktur pelayanan medik,wakil direktur penunjang medik dan keperawatan, serta wakil direktur keuangandan administrasi. Staf Medik Fungsional (SMF) berada di bawah koordinasikomite medik. SMF terdiri atas dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis darisemua disiplin yang ada di suatu rumah sakit. Komite medik adalah wadahnonstruktural yang keanggotaannya terdiri atas ketua-ketua SMF (Siregar dan Lia,2004). 6. Klasifikasi rumah sakitMenurut kelas Rumah sakit kelas ARumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara luas.oleh pemerintah.Rumah sakit kelas A telah ditetapkan sebagai pelayanan rujukan tertinggi dan disebut sebagai rumh sakit pusat Rumah sakit kelas BRumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara terbatas.Rumah sakit ini didirikan di setiap ibukot propinsi yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk kelas A juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit kelas B Rumah sakit kelas CRumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pelayanan ini termasuk penyakit dalam, pelayann bedah, pelayanan kesehatan anak, serta pelayanan kebidanan dan kandungan. Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota kabupten yang menampung pelayanan rujukan dari PUSKESMAS Rumah sakit kelas DRumah sakit yang bersifat transisi Karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. pada saat ini rumah sakit D hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi. Rumah sakit D juga menampung pelayanan rujukan yang berasal dari PUSKESMAS Rumah sakit kelas ERumah sakit khusus yang hanya menyelenggarakan satu macam pelayanan kedokteran saja misal RSJ, Rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit kanker. Rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan anak dllMenurut filosofi yang dianut 1. Rumah sakit yang mencari keuntungan ( Non profit hospital )2. Rumah sakit yang tidak mencari keuntungan ( profit hospital )

Menurut jenis pelayanan yang diselenggarakan 1. Rumah sakit umum (general hospital), dimana semua jenis pelayanan kesehatan diselenggarakan 2. Rumah sakit khusus (speciality hospital), dimana hanya ada satu jenis pelayanan kesehatan saja yang diselenggarakan

Menurut lokasi rumah sakit Ada beberapa macam yang kesemuanya tergantung dari pembgian system pemerintah yang dianut. Misalnya rumah sakit pusat jika lokasinya di ibukota Negara, rumah sakit propinsi jika lokasinya di ibukota propinsi, dan rumah sakit kabupaten bila lokasinya di kabupaten PENGANTAR ADMINISTRASI KESEHATAN, DR. DR. AZRUL AZWAR M.P.H7. Indikator pelayanan rumah sakitMenurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang Wajib Dilaksanakan Daerah, untuk mengukur kinerja rumah sakit ada beberapa indikator, yaitu:a. input, yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yangmemberikan pelayanan misalnya jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedurtetap dan lain-lainb. proses, yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan yang misalnyakecepatan pelayanan, pelayanan dengan ramah dan lain-lainc. output, yang dapat menjadi tolok ukur pada hasil yang dicapai, misalnyajumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, kebersihan ruangand. outcome, yang menjadi tolok ukur dan merupakan dampak dari hasilpelayanan sebagai misalnya keluhan pasien yang merasa tidak puas terhadappelayanan dan lain-laine. benefit, adalah tolok ukur dari keuntungan yang diperoleh pihak rumah sakitmaupun penerima pelayanan atau pasien yang misal biaya pelayanan yanglebih murah, peningkatan pendapatan rumah sakitf. impact, adalah tolok ukur dampak pada lingkungan atau masyarakat luasmisalnya angka kematian ibu yang menurun, meningkatnya derajat kesehatanmasyarakat, meningkatnya kesejahteraan karyawan

Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian rawat inap : 1. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)BOR menurut Huffman (1994) adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).Rumus :BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%2. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)AVLOS menurut Huffman (1994) adalah The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration. AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).Rumus : AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) 3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.Rumus : TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)4. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)BTO menurut Huffman (1994) adalah ...the net effect of changed in occupancy rate and length of stay. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.Rumus :BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur5. NDR (Net Death Rate)NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.Rumus :NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000 6. GDR (Gross Death Rate)GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.Rumus :GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000

8. Tipe rumah sakit9. Komponen dan definisi manajemen rumah sakitDef : Pengelolaan meliputi perencanaan sumberdaya medik dengan mengorganisir serta menggerakan sumberdaya tersebut diikuti evaluasi dan kontrol yg baik shg dihasilakn pelayanan medik bagian dari rs.Komponen Manajemen sdm; human resource Manajemen produksi dan operasional : pelaksanaan program Manajemen keuangan Manajemen logistik : ketersediaan barang Manajemen pemasaran : marketing and campaign director Manajemen strategis : renstra Manajemen Mutu : kepuasan, akreditasi.10. Bagaimanakah mekanisme kinerja masing masing komponen manajemen dalam rsTerintegrasirumah sakit memang merupakan sebuah organisasi yang memilikitingkat kompleksitas tinggi akibat adanya hubungan-hubungan tersebut, dimana otoritasformal yang direpresentasikan oleh Administrator atau CEO ( manajemen) harusmengakomodasi otoritas keilmuan dan keahlian yang dimiliki oleh kelompok dokter,dimana secara historis mereka memegang peran yang sangat besar dalam organisasiruamah sakit dan mendapatkan otoritasnya dari Governing Body.Untuk menjaga agarhubungan ketiganya berjalan harmonis, maka sejak lama di Amerika telah mengaturnyadalam Hospital bylaws masing-masing rumah sakit yang pada prinsipnya menetapkandan mengatur tentang tugas, kewenangan, hubungan funsional dan hubungan tanggungjawab antara Governing Body, Admistrator ( CEO) dan Medical Staff di rumah sakit.Tiga organ ini diibaratkan sebagai kaki dari sebuah kursi berkaki tiga yangbersama-sama menentukan mantap tidaknya tempat duduk itu .Ketiganya adalahpemegang kekuasaan yang sumbernya berbeda, sehingga haruslah diatur dengan baik.

11. Langkah langkah manajemen rumah sakitPlaningOrganisationActuatingControlingEvaluation12. Ruang lingkup manajemen rumah sakit1. Kegiatan administrasi : perencanaan, pencataan, pengawasan2. Objek dan subjek : Sist kesehatan13. Jenis pelayanan rumah sakit

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis tentang penyusunan dan penetapan Standar Pelayanan Minimal14. Faktor yang menyebabkan BOR rumah sakitPenedekatan analisi utilitas : fasilitasPendekatan sistem : input (sarpras, tenaga, anggaran, metode), proses (keperawatan, waktu playanan,) output (indikator)Pendekatan pemasaran: cara dan penilaian konsumen15. Definisi angka readmisi pasienRatio kunjungn ulang baik rawat jalan maupun rawat inap.rumus: Jml kunjungan ulang/ jumlah seluruh pasien Jangka waktu kunjungan ulang? apakah kontrol rawat jalan termasuk? Apakah dengan penyakit yang sama?16. Mengapa angka pasien readmisi tinggi17. Nilai standard readmisi18. Apa sajakah komponen dalam manajemen keperawatan dirumah sakit19. Apa sajkah komponen dalam manajemen penunjang medis