Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak...

163
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (DEKONSENTRASI 05) DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

Transcript of Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak...

Page 1: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2019

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (DEKONSENTRASI 05)

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

Page 2: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Kuasa atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(Dekonsentrasi 05), Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun untuk

memenuhi Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP ini berpedoman kepada

Peraturan Menteri PAN/RB no 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas

Implementasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan dalam penyusunan LAKIP, dengan harapan dapat meningkatkan

akuntabilitas publik dan bermanfaat bagi pengambil kebijakan.

Semarang, Januari 2020

Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah

dr. YULIANTO PRABOWO, M.KesPembina Utama Madya

NIP. 196207201988031010

1

Page 3: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah

laporan kinerja tahunan berisi pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah

dalam mencapai tujuan/sasaran strategis. Pencapaian sasaran menyajikan

informasi tentang : pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi

pencapaian indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas

pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan

tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.

Secara garis besar Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah telah berhasil melaksanakan

tugas pokok, fungsi dan misi yang diemban dalam pencapaian kinerja tahun

2019 dengan capaian rata-rata sasaran strategis sebesar 115,89 persen,

meskipun di satu sisi ada yang melebihi target dan ada yang tidak mencapai

target yang ditetapkan. Capaian masing-masing indikator sebagai berikut :

1. Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar

lengkap tercapai 100,3% dari target 93% dengan capaian kinerja 107,8%

2. Persentase respons terhadap sinyal kewaspadaan dini (alert) penyakit

potensial KLB yang muncul dalam SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan

Respon) tercapai 85,5% dari target 80% dengan capaian 106,9%

3. Jumlah Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan pencegahan dan

pengendalian penyakit lnfeksi Emerging tercapai 35 dari target 35 dengan

capaian 100%

4. Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar tercapai 97%

dari target 95% dengan capaian 102%

5. Jumlah Kabupaten/Kota dengan IR DBD ≤ 49 per 100.000 tercapai 31 dari

target 35 dengan capaian 88,6%

6. Jumlah Kabupaten/Kota endemis Filariasis yang melakukan POPM tercapai

8 dari target 8 dengan capaian 100%

2

Page 4: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

7. Jumlah Kabupaten/kota intervensi stunting yang melakukan POPM

Cacingan dengan cakupan ≥ 75% dari sasaran minum obat tercapai 10 dari

target 12 dengan capaian 83,3%

8. Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat tercapai

83,51% dari target 80% dengan capaian 104,4%

9. Persentase kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar tercapai 98,9% dari

target 79% dengan capaian 125,2%

10.Persentase kasus HIV yang diobati tercapai 57,65% dari target 55% dengan

capaian 104,8%

11.Persentase kab kota yang melaksanakan deteksi dini hepatitis B dan C

pada kelompok beresiko tercapai 100% dari target 80% dengan capaian

125%

12.Persentase Kabupaten/Kota yang 50% Puskesmasnya melakukan

tatalaksana standar Pneumonia tercapai 45,71% dari target 60% dengan

capaian 76,2%

13.Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa

Rokok (KTR) minimal 50% sekolah tercapai 60% dari target 50% dengan

capaia 120%

14.Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu

tercapai 99% dari target 50% dengan capaian 198%

15.Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan

Terpadu (Posbindu) PTM tercapai 72,6% dari target 50% dengan capaian

145,2%

16.Persentase puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker

payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun tercapai 64%

dari target 50% dengan capaian 128%

17.Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus

katarak tercapai 38,7% dari target 30% dengan capaian 129%

3

Page 5: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

18.Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan upaya pencegahan dan

pengendalian masalah penyalahgunaan Napza di lnstitusi Penerima Wajib

Lapor (IPWL) tercapai 15 dari target 13 dengan capaian 115,4%

19.Persentase layanan dukungan manajemen dan pelaporan satker

dekonsentrasi tercapai 100% dari target 100% dengan capaian 100%

Pencapaian Penetapan Kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah dianggap baik, namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa

hal belum sesuai dengan harapan, antara lain implementasi dari rencana

kegiatan yang mengakibatkan sebagian target penetapan kinerja belum

tercapai.

Pencapaian sasaran strategis Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah akan terus ditingkatkan, melalui upaya perbaikan dan tindak

lanjut yang mutlak diperlukan. Keberhasilan pencapaian target sendiri

disamping ditentukan oleh kinerja faktor internal juga ditentukan oleh dukungan

eksternal, seperti kerjasama dengan unit-unit lain di lingkungan Dinas

Kesehatan Provinsi serta institusi terkait lainnya.

Semoga kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

yang sudah relatif baik ini dapat terus dipertahankan dan dapat memberikan

dampak yang signifikan dalam rangka menurunnya angka kesakitan dan angka

kematian penyakit menular dan tidak menular serta meningkatkan kesehatan

jiwa.

4

Page 6: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

RINGKASAN EKSEKUTIF.................................................................................. iii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL..................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Visi dan Misi............................................................................................2

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi.........................................................................4

1.4 Sumber Daya Manusia............................................................................4

1.5 Sistematika Penulisan.............................................................................4

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA......................................................................6

2.1 Perencanaan Kinerja...............................................................................6

2.2 Perjanjian Kinerja....................................................................................6

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA.....................................................................9

3.1 Capaian kinerja.......................................................................................9

3.2 Realisasi Anggaran...............................................................................31

BAB 4 PENUTUP..............................................................................................32

4.1 Kesimpulan............................................................................................32

4.2 Tindak Lanjut.........................................................................................33

5

Page 7: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Tabel Jumlah Pegawai Bidang P2P berdasarkan Status

Kepegawaian

Tahun 2019

………………………………………………………………….. 21

Tabel 1.2. Tabel Distribusi Pegawai Bidang P2P berdasarkan Tingkat

Pendidikan

Tahun 2019 …………………………………………………………………..

21

Tabel 1.3. Tabel Distribusi Pegawai Bidang P2P berdasarkan Jabatan

Fungsional

Tahun 2019 …………………………………………………………………..

22

Tabel 2. Tabel Distribusi Pegawai Bidang P2P berdasarkan Jabatan Fungsional

Tahun 2019 …..

………………………………………………………………26

6

Page 8: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi dan Tata Laksana Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa

T

engah…………………………………….................................................. 19

Gambar 3.1 Capaian IDL Dinas Kesehatan Jateng tahun 2016 – 2019

…………………………. 15

Gambar 3.2 Imunisasi Dasar Lengkap tahun 2016 – 2019 per Kabupaten/Kota

di Jateng.... 15

Gambar 3.3 Capaian Respon Alert Jateng tahun 2016 – 2019

………………………… 18

Gambar 3.4 Persentase Pengobatan Kasus Malaria 2016 – 2019

…………………… 23

Gambar 3.5 Persentase Target dan Capaian Kusta tahun 2016 – 2019

…………….. 24

Gambar 3.6 Persentase Kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar

………………. 26

Gambar 3.7 Persentase Puskesmas yang melaksanakan Pengendalian PTM

Terpadu

……………………………………………………………………….. 29

Gambar 3.8 Persentase Layanan Dukungan Manajemen dan Pelaporan Satker

Dekon tahun 2016 – 2019

………………………………………………….. 32

7

Page 9: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

No Sasaran No Indikator Kegiatan Target

I. Bayi usia 0-11 bulan yang

mendapat imunisasi dasar

lengkap

1. Persentase anak usia 0 sampai 11

bulan yang mendapat imunisasi

dasar lengkap

93%

II. Kabupaten/Kota

melaksanakan surveilans

penyakit potensial KLB

dan melakukan respons

terhadap sinyal

kewaspadaan (alert) yang

muncul dalam SKDR

(Sistem Kewaspadaan

Dini dan Respons)

2. Persentase respons terhadap

sinyal kewaspadaan dini (alert)

penyakit potensial KLB yang

muncul dalam SKDR (Sistem

Kewaspadaan Dini dan Respon)

80%

III. Kabupaten/Kota yang

mampu melaksanakan

pencegahan dan

pengendalian penyakit

infeksi emerging

3. Jumlah Kabupaten/Kota yang

mampu melaksanakan

pencegahan dan pengendalian

penyakit lnfeksi Emerging

35

IV. Meningkatnya

pencegahan dan

pengendalian penyakit

tular vector dan zoonotic

4. Persentase kasus malaria positif

yang di obati sesuai standar

95%

5. Jumlah Kabupaten/Kota dengan IR

DBD ≤ 49 per 100.000

35

8

Page 10: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

6. Jumlah Kabupaten/Kota endemis

Filariasis yang melakukan POPM

8

7. Jumlah Kabupaten/kota intervensi

stunting yang melakukan POPM

Cacingan dengan cakupan ≥ 75%

dari sasaran minum obat

12

VIII. Menurunnya penyakit

menular langsung

8. Persentase cakupan penemuan

kasus baru kusta tanpa cacat

80%

9. Persentase kasus TB yang

ditatalaksana sesuai standar

79%

10. Persentase kasus HIV yang diobati 55%

11. Persentase kab kota yang

melaksanakan deteksi dini

hepatitis B dan C pada kelompok

beresiko

80%

12. Persentase Kabupaten/Kota yang

50% Puskesmasnya melakukan

tatalaksana standar Pneumonia.

60%

XIII. Menurunnya angka

kesakitan dan kematian

akibat penyakit tidak

menular; Meningkatnya

pencegahan dan

penanggulangan penyakit

tidak menular

13. Persentase Kabupaten/Kota yang

melaksanakan kebijakan Kawasan

Tanpa Rokok (KTR) minimal 50%

sekolah

50%

14. Persentase Puskesmas yang

melaksanakan pengendalian PTM

terpadu

50%

15. Persentase desa/kelurahan yang

melaksanakan kegiatan Pos

Pembinaan Terpadu (Posbindu)

50%

9

Page 11: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

PTM

16. Persentase puskesmas yang

melaksanakan kegiatan deteksi

dini kanker payudara dan leher

rahim pada perempuan usia 30-50

tahun

50%

17. Persentase Puskesmas yang

melaksanakan deteksi dini dan

rujukan kasus katarak

30%

XVIII. Meningkatnya kesehatan

jiwa dan meningkatnya

pencegahan

penyalahgunaan napza

18. Jumlah Kabupaten/Kota yang

menyelenggarakan upaya

pencegahan dan pengendalian

masalah penyalahgunaan Napza

di lnstitusi Penerima Wajib Lapor

(IPWL)

13

XIX. Meningkatnya Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya

Pada

Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

19. Persentase layanan dukungan

manajemen dan pelaporan satker

dekonsentrasi

100%

10

Page 12: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 adalah Program

Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan

status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan

pelayanan kesehatan. Sasaran yang akan dicapai dalam Program Indonesia

Sehat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 (RPJMN

2015-2019) adalah: 1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan

anak; 2) meningkatnya pengendalian penyakit; 3) meningkatnya akses dan

mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil,

tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan

universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN

Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin;

serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. Program Indonesia

Sehat dilaksanakan melalui Pendekatan Keluarga dan GERMAS.

RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden

nomor 2 tahun 2015 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019

melalui Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.02.02/2015, Direktorat

Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) telah menyusun

Rencana Aksi Program P2P tahun 2015 – 2019 yang merupakan jabaran

kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P termasuk

langkah-langkah antisipasi tantangan program selama lima tahun

mendatang. Dalam perkembangannya Renstra yang telah disusun

memerlukan penyesuaian terkait dengan GERMAS, PIS PK dan SPM

sehingga pada tahun 2018 dilakukan revisi Renstra Kementerian Kesehatan

dengan nomor HK.01.07/MENKES/422/2017. Sesuai amanat Menteri

11

Page 13: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Kesehatan, dengan diterbitkannya Renstra Revisi, maka unit utama harus

menjabarkan dalam Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal P2P. Pada

revisi RAP Ditjen P2P Tahun 2019 terjadi perubahan indikator dan telah

dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit.

Indikator ketercapaian pembangunan kesehatan di Provinsi Jawa

Tengah diukur melalui indikator RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah), indikator renstra, indikator Standard Pelayanan

Minimal Provinsi maupun kabupaten kota dan sebagainya.

Target pembangunan kesehatan Jawa Tengah adalah menurunnya

angka kematian ibu kurang dari 70 dan angka kematian bayi kurang dari 7

pada tahun 2020, menurunnya kasus stunting kurang dari 20% pada tahun

2024, 3 zero HIV/AIDS pada tahun 2030, eliminasi TBC pada tahun 2030,

eliminasi malaria pada tahun 2022, menurunnya prevalensi penyakit tidak

menular, Jateng ODF pada tahun 2020, seluruh fasilitas pelayanan

kesehatan terakreditasi pada tahun 2019 dan UHC pada tahun 2019,

Rumah Sakit Tanpa Dinding dan penguatan UKM.

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan salah satu

program prioritas bidang kesehatan, baik secara nasional maupun provinsi

Jawa Tengah. Pencapaian indikator Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit juga merupakan bagian yang harus dicapai dalam indikator

Renstra Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Keterpaduan program

yang berada dalam seksi P2PM dibutuhkan dalam rangka mempercepat

pencapaian target yang sudah ditetapkan.

Dalam Dokumen rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

Indikator RPJMD untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit adalah

ketercapaian upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.

Sedangkan dalam dokumen Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah, Indikator RENSTRA adalah Persentase kabupaten/kota

12

Page 14: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

dengan peningkatan penemuan dan penurunan kasus penyakit menular.

Ketercapaian indikator tersebut berdasarkan ketercapaian dari upaya

pencegahan dan pengendalian penyakit menular prioritas yaitu HIV AIDS,

TB, DBD dan Malaria. Meskipun demikian masih ada beberapa penyakit

lain yang berpotensi wabah ataupun masih menjadi masalah di

kabupaten/kota yang perlu mendapatkan perhatian, diantaranya adalah

leptospirosis, filaria, ISPA, diare, hepatitis serta penyakit kusta.

Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian bayi (AKB) dan Angka

Kematian Balita (AKABA) masih menjadi prioritas di Jawa Tengah. Capaian

AKI tahun 2019 sebesar 76,93/100.000 KH; AKB 8,24/1000 KH dan AKABA

9,65/1000 KH). AKI dan AKB merupakan indikator untuk melihat kesehatan

dan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah/ negara. Selain itu target

SDGs belum tercapai (akhir tahun 2030 <70)

Angka Kesakitan dan Kematian penyakit menular masih tinggi. Angka

Kesakitan DBD tahun 2019 sebesar 24,21 per 100.000 meningkat dibanding

tahun 2018 sebesar 10,2 per 100.000 penduduk. Angka kematian DBD

Tahun 2019 sebesar 1,49% juga meningkat dibandingkan tahun 2018

sebesar 1,05%.

Penemuan kasus HIV dan AIDS tiap tahun cenderung meningkat

disebabkan upaya penemuan dan pencarian kasus yang semakin intensif

melalui VCT di pelayanan kesehatan dasar dan Rumah Sakit. Kasus

HIV/AIDS merupakan kasus fenomena gunung es yaitu walaupun

penemuan kasus cenderung meningkat dan diobati setiap tahun namun

kasus yang belum ditemukan dan diobati masih sangat banyak dan

penularannya melalui hubungan seksual sangat berisiko untuk menularkan

lagi ke orang lain.

Angka penemuan kasus baru kusta, capaian tiap tahun cenderung

mengalami kenaikan. Kurangnya tingkat capaian disebabkan kusta masih

13

Page 15: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

dianggap neglected disease yang harus mendapatkan komitmen daerah

terutama dalam penganggaran.

Penyakit-penyakit menular/ infeksi masih menjadi masalah di

masyarakat, di sisi lain angka kesakitan dan kematian beberapa penyakit

tidak menular dan degeneratif seperti Diabetes mellitus (DM),

kardiovaskuler, hipertensi dan kanker (keganasan) cenderung meningkat.

Laporan kinerja ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah atas pelaksanaan tugas dan fungsi selama Tahun 2019.

Disamping itu, laporan kinerja ini merupakan pelaksanaan amanat peraturan

perundang-undangan terkait, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah. Laporan kinerja ini juga

sekaligus menjadi alat atau bahan evaluasi guna peningkatan kinerja

Kementerian Kesehatan di masa depan.

B. Visi dan Misi

Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 mengikuti

Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia

yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”.

Upaya untuk mewujudkan visi ini dilaksanakan melalui 7 misi pembangunan

yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai

negara kepulauan.

14

Page 16: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri

sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat

dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA

CITA yang ingin diwujudkan yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia.

15

Page 17: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam

tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup

manusia Indonesia. Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada

tahun 2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan;

2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan

masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum

siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja,

kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact

atau outcome) dalam peningkatan status kesehatan masyarakat melalui

indikator yang akan dicapai yakni sebagai berikut :

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup

(SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran

hidup.

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan

preventif.

5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Peran Direktorat Jenderal P2P dalam mendukung pencapaian

indikator Kementerian Kesehatan yakni menyelenggarakan pencegahan

dan pengendalian penyakit secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam

mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya melalui kegiatan surveilans dan karantina kesehatan, pencegahan

dan pengendalian penyakit menular langsung, pencegahan dan

pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik, pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular, pencegahan dan pengendalian

16

Page 18: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

masalah kesehatan jiwa dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya pada Program P2P.

Visi dan Misi Dinas Kesehatan provinsi Jawa Tengah mengacu pada

Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Jawa Tengah 2018 – 2023

adalah “MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI “

(TETEP) Mboten korupsi, Mboten ngapusi

Misi :

1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran dan guyup

untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Mempercepat reformasi birokrasi serta memperluas sasaran ke

Pemerintah Kabupaten/Kota.

3. Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan memperluas lapangan kerja

untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran;dan

4. Menjadikan masyarakat Jawa Tengah, lebih sehat, lebih pintar, lebih

berbudayadan mencintai lingkungan.

Visi kesejahteraan dan berdikari mengandung makna terpenuhinya

kebutuhan dasar rakyat (pangan, sandang, perumahan, air bersih,

pendidikan, kesehatan, pekerjaan, rasa aman, berpartisipasi secara optimal).

Terjalinnya hubungan antar anggota masyarakat yang saling menghargai

perbedaan, inklusif dan tidak membeda-bedakan, saling membantu, tepo sliro

dan bergotong royong. Tersedianya sarana prasarana publik (infrastruktur

fisik, non fisik dan sosial) yang nyaman, memadai serta terjangkau.

Makna kesejahteraan dalam bidang kesehatan sebagaimana

tertuang dalam “paket sehat” adalah meningkatkan pelayanan kesehatan

yang berkualitas dan berpihak pada publik, antara lain dengan upaya:

1. Melengkapi sarana dan prasarana, fasilitas pelayanan kesehatan yang

memadai khususnya penambahan kamar kelas tiga dan puskesmas

rawat inap;

2. Melakukan pemetaan kesehatan warga sekaligus mengembangkan

sistem informasi pelayann kesehatan on line;17

Page 19: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya pencegahan

(preventif) dengan mensosialisasikan budaya hidup bersih, berolah raga

dan mewujudkan rumah sehat;

4. Memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

mengutamakan pelayanan khusus bagi masyarakat berpenghasilan

rendah dan lanjut usia;

5. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan

memberdayakan posyandu yang terintegrasi dengan pelayanan sosial.

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 58 Tahun

2016 tentang Organisiasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah, telah ditetapkan kedudukan, tugas pokok dan fungsi Bidang

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). Tugas Pokok Bidang P2P

adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan

pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan

imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta serta

pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa .

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 58 Tahun 2016, Bidang

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi;

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit menular;

3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; dan;

18

Page 20: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan unsur

pelaksana di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit, dipimpin oleh Kepala Bidang. Bidang

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebagaimana dimaksud

mempunyai tugas, melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,

koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang

surveilens dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular

serta pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan

jiwa. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit, menyelenggarakan fungsi :

1. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilens dan imunisasi;

2. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit menular;

3. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; dan

4. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri atas :

1. Seksi Surveilans dan Imunisasi;

2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan

3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan

Kesehatan Jiwa.19

Page 21: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Seksi-seksi sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Seksi Surveilans dan Imunisasi, sebagaimana dimaksud mempunyai

tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan

pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan

imunisasi. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi:

1. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang surveilens dan

imunisasi ;

2. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis di

bidang surveilans dan imunisasi.;

3. menyiapkan bahan penyusunan standar operasional penyelenggaraan

surveilans dan imunisasi skala Daerah;

4. menyiapkan bahan pelaksanaan surveilans dan imunisasi skala Daerah;

5. menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang surveilans dan

imunisasi skala Daerah;

6. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan

imunisasi skala Daerah; dan

7. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

sebagaimana dimaksud, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan

pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular.

Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi:

1. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit menular;

20

Page 22: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

2. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis di

bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular;

3. menyiapkan bahan penyusunan standar operasional pencegahan dan

pengendalian penyakit menular;

4. menyiapkan bahan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian penyakit

menular skala Daerah;

5. menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pencegahan

dan pengendalian penyakit menular skala Daerah;

6. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang surveilens dan

imunisasi; dan

7. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan

Kesehatan Jiwa, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan

kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan

di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan

jiwa, meliputi:

1. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

2. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis di bidang

pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan

jiwa;

3. menyiapkan bahan penyusunan standar operasional pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

4. menyiapkan bahan fasilitasi pencegahan dan pengendalian penyakit

tidak menular dan kesehatan jiwa skala Daerah;

5. menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pencegahan

dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa skala

21

Page 23: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Daerah;

6. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; dan

7. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

D. Sumber Daya Manusia

Sumber daya yang dimiliki Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan

fungsi koordinasi dan fasilitasi sebagai berikut :

1. Pegawai berdasarkan Status Kepegawaian dan Tingkat Pendidikan.

Jumlah pegawai berdasarkan golongan kepegawaian dapat dilihat pada

tabel 1 sebagai berikut:

22

Page 24: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Tabel 1.1

Jumlah Pegawai di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Berdasar Status Kepegawaian Tahun 2019

No Seksi Jumlah Staf

PNS Non PNS Jumlah1 Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Menular

18 1 19

2 Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Tidak Menular dan

Kesehatan Jiwa

12 1 13

3 Surveilans dan Imunisasi 17 0 17

Jumah Total 47 2 49

Berdasarkan jenjang pendidikan, SDM di bidang Pengendalian dan

Pencegahan Penyakit pada masing-masing seksi adalah sebagai berikut :

23

Page 25: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Tabel 1.2

Jumlah pegawai di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Berdasar Pendidikan Tahun 2019

No Seksi Jumlah Staf

S2 S1 D3 SLTA SLTP Jumlah

1 P2PM 10 4 1 3 1 19

2 P2PTM dan

Keswa

2 7 3 1 0 13

3 Surveilans dan

Imunisasi

5 7 1 3 1 17

Jumah Total 17

(35%)

18

(37%)

5

(10%)

7

(14%)

2

(4%)

49

(100%)

Sumber data : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019

Berdasar tabel 1.2 tersebut dapat diketahui bahwa sumber daya

manusia di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit berdasarkan

jenjang pendidikan cukup memadai sebagian besar memiliki jenjang

pendidikan S1 dan S2.

Jumlah pegawai pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah berdasar pendidikan

terbanyak berlatar belakang Sarjana Strata 2 sejumlah 35% (17 orang),

Strata 1 sejumlah 37% (18 orag), D3 sejumlah 10% (5 orang), SLTA 14%

(7 orang), dan SLTP 4% (2 orang).

Pegawai pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan golongan jabatan

fungsional dilihat pada tabel 1.3 berikut:

24

Page 26: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Tabel 1.3

Jumlah Pegawai di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2019

NO INSTITUSIGOL. JABATAN FUNGSIONAL JML

EPID. DOKTER UMUM

1Surveilan dan

Imunisasi4 1 12 17

2 P2 PM 5 1 13 19

3 P2 PTM 0 0 13 13

JUMLAH 9 2 38 49

Sumber data : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019

Jumlah pegawai pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah berdasar golongan

jabatan fungsional terbanyak golongan Fungsional Umum sejumlah

77.55% (38 orang), Fungsional Epidemiologi 18,37% (9 orang). Dan

Dokter 4,08% (2 orang). Tidak ada pegawai dengan golongan jabatan

Fungsional Kesehatan Lingkungan di Bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit.

25

Page 27: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Sistematika Penulisan

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan

utama (strategic issue) yang sedang dihadapi organisasi.

2. Bab II Perencanaan Kinerja

Bab ini menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja

Kementerian Kesehatan Tahun 2019.

3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

a. Capaian Kinerja Organisasi

Sub bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan

hasil pengukuran kinerja organisasi.

b. Realisasi Anggaran

Sub bab ini menguraikan tentang realisasi anggaran yang

digunakan dan telah digunakan untuk mewujudkan kinerja

organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja

4. Bab IV Penutup

Bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi

untuk meningkatkan kinerjanya.

26

Page 28: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi

pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan

lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan

memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang

mungkin timbul. Perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga

dokumen Perencanaan yaitu Rencana Strategis (Renstra) yang

merupakan perencanaan 5 tahunan, Rencana Kerja (Renja), dan

Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan perencanaan tahunan.

Perencanaan 5 tahunan Dinas Kesehatan Provinsi khususnya dana

Dekonsentrasi berasal dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan,

Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,

Rencana Aksi Kegiatan Direktorat pada Ditjen P2P dan Rencana Kerja

(Renja) Ditjen P2P. Sasaran dan indikator kinerja sasaran kemudian

dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi.

Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tahun 2015 - 2019 adalah sebagai berikut:

1. Persentase cakupan keberhasilan pengobatan TB/Success Rate,

sebesar 90% pada akhir tahun 2019.

2. Prevalensi HIV, sebesar <0,5% pada akhir tahun 2019.

3. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria sebesar 300

Kabupaten/Kota pada akhir tahun 2019.

4. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta sebesar 34 Provinsi pada

akhir tahun 2019.

5. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis sebesar 35

Kabupaten Kota pada akhir tahun 2019.

27

Page 29: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

6. Persentase Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I) tertentu, sebesar 40% pada akhir tahun 2019.

7. Persentase Kabupaten/Kota yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah, sebesar 100% pada akhir tahun

2019.

8. Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan

Tanpa Rokok (KTR) minimal 50%, sebesar 50% pada akhir tahun

2019.

9. Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas yang

menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa dan/atau Napza, sebesar

280 Kabupaten/Kota pada akhir tahun 2019.

Rencana Aksi Program tersebut selanjutnya diturunkan dalam

indikator untuk Direktorat dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah dengan penjabaran sebagai berikut :

28

Page 30: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Tabel 2

Cascading Indikator RAP, RAK dan Dana Dekonsentrasi

Tahun 2019

Indikator Kinerja pada RAP

Ditjen P2P

Indikator Kinerja pada RAK

Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Dana Dekonsentrasi

Dinas Kesehatan Provinsi

1. Persentase cakupan

keberhasilan pengobatan

TB/Success Rate

1. Persentase Kasus TB yang

ditatalaksana sesuai standar

1. Persentase Kasus TB yang

ditatalaksana sesuai standar

2. Prevalensi HIV 2. Persentase kasus HIV yang diobati 2. Persentase kasus HIV yang diobati

3. Jumlah provinsi dengan

eliminasi kusta

3. Persentase cakupan penemuan kasus

baru kusta tanpa cacat

3. Persentase cakupan penemuan kasus

baru kusta tanpa cacat

4. Jumlah kabupaten/kota

mencapai eliminasi malaria

4. Jumlah Kabupaten/Kota dengan API

<1 per 1.000 penduduk

4. Persentase kasus malaria positif yang

di obati sesuai standar

5. Jumlah kabupaten/kota

dengan eliminasi filariasis

5. Jumlah Kabupaten/Kota endemis

Filaria berhasil menurunkan angka

Mikrofilaria menjadi 1%

5. Jumlah Kabupaten/Kota endemis

Filariasis yang melakukan POPM

6. Persentase Penurunan 6. Persentase anak usia 0 sampai 11 6. Persentase anak usia 0 sampai 11

29

Page 31: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Indikator Kinerja pada RAP

Ditjen P2P

Indikator Kinerja pada RAK

Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Dana Dekonsentrasi

Dinas Kesehatan Provinsi

kasus Penyakit yang Dapat

Dicegah Dengan Imunisasi

(PD3I) tertentu

bulan yang mendapat imunisasi dasar

lengkap

bulan yang mendapat imunisasi dasar

lengkap

7. Persentase anak usia 12-24 bulan

yang mendapatkan imunisasi DPT-

HB-Hib Lanjutan

8. Persentase Kabupaten/Kota

yang melaksanakan

kebijakan Kawasan Tanpa

Rokok (KTR) minimal 50%

8. Persentase Puskesmas yang

melaksanakan pengendalian PTM

terpadu

8. Persentase Puskesmas yang

melaksanakan pengendalian PTM

terpadu

9. Persentase desa/kelurahan yang

melaksanakan kegiatan Pos

Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM

9. Persentase desa/kelurahan yang

melaksanakan kegiatan Pos

Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM

10. Persentase Puskesmas yang

melaksanakan kegiatan deteksi dini

kanker payudara dan leher rahim pada

perempuan usia 30-50 tahun

10. Persentase Puskesmas yang

melaksanakan kegiatan deteksi dini

kanker payudara dan leher rahim pada

perempuan usia 30-50 tahun

11. Persentase Puskesmas yang

melaksanakan deteksi dini dan rujukan

11. Persentase Puskesmas yang

melaksanakan deteksi dini dan rujukan

30

Page 32: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Indikator Kinerja pada RAP

Ditjen P2P

Indikator Kinerja pada RAK

Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Dana Dekonsentrasi

Dinas Kesehatan Provinsi

kasus katarak kasus katarak

12. Persentase Kabupaten/

Kota yang mempunyai

kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi

wabah

12. Persentase Kabupaten/Kota yang

mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan

kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah

12. Jumlah Kabupaten/Kota yang

mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan

kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah

13. Persentase respon penanggulangan

terhadap sinyal kewaspadaan dini

kejadian luar biasa (KLB) untuk

mencegah terjadinya KLB di

kabupaten/kota

13. Persentase respon penanggulangan

terhadap sinyal kewaspadaan dini

kejadian luar biasa (KLB) untuk

mencegah terjadinya KLB di

kabupaten/kota

14. Jumlah Kabupaten/kota yang mampu

melaksanakan pencegahan dan

pengendalian penyakit infeksi

emerging

14. Jumlah Kabupaten/kota yang mampu

melaksanakan pencegahan dan

pengendalian penyakit infeksi

emerging

15. Jumlah Kabupaten/Kota

yang memiliki puskesmas

15. Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki

puskesmas yang menyelenggarakan

15. Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki

puskesmas yang menyelenggarakan

31

Page 33: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Indikator Kinerja pada RAP

Ditjen P2P

Indikator Kinerja pada RAK

Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Dana Dekonsentrasi

Dinas Kesehatan Provinsi

yang menyelenggarakan

upaya kesehatan jiwa dan /

atau Napza

upaya kesehatan jiwa dan / atau

Napza

upaya kesehatan jiwa dan / atau

Napza

16. Jumlah Kabupaten/Kota yang

menyelenggarakan upaya

pencegahan dan pengendalian

masalah penyalahgunaan Napza di

lnstitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)

16. Jumlah Kabupaten/Kota yang

menyelenggarakan upaya

pencegahan dan pengendalian

masalah penyalahgunaan Napza di

lnstitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)

17. Jumlah Provinsi yang

menyelenggarakan upaya

pencegahan dan pengendalian

masalah kesehatan jiwa dan NAPZA

di 30% SMA dan yang sederajat

17. Jumlah Provinsi yang

menyelenggarakan upaya

pencegahan dan pengendalian

masalah kesehatan jiwa dan NAPZA

di 30% SMA dan yang sederajat

- 18. Persentase Satker Program P2P yang

memperoleh nilai SAKIP dengan hasil

minimal AA

18. Persentase layanan dukungan

manajemen dan pelaporan satker

dekonsentrasi

32

Page 34: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dengan

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan

dokumen pernyataan dan kesepakatan kinerja antara Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah dengan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit untuk mewujudkan target-target kinerja sasaran Direktoral Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada akhir Tahun 2019. Perjanjian

Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah disusun berdasar pada

indikator yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dan Rencana

Kerja (Renja) serta telah mendapat persetujuan anggaran. Target-target kinerja

sasaran kegiatan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Provinsi dalam dokumen

Perjanjian Kinerja Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

TABEL 3. PERJANJIAN KINERJA DEKONSENTRASI (SATKER 05)

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2019

Sasaran Indikator Kegiatan Target

1 Bayi usia 0-11 bulan yang

mendapat imunisasi dasar

lengkap

Persentase anak usia 0

sampai 11 bulan yang

mendapat imunisasi dasar

lengkap

93%

2 Kabupaten/Kota yang

melakukan pemantauan

kasus penyakit berpotensi

kejadian luar biasa (KLB)

dan melakukan respon

penanggulangan terhadap

sinyal KLB untuk mencegah

terjadinya KLB

Persentase respon

penanggulangan terhadap

sinyal kewapadaan dini

kejadian luar biasa (KLB)

untuk mencegah terjadinya

KLB di kabupaten/kota

80%

3 Kabupaten/Kota yang Jumlah Kabupaten/Kota 35

Page 35: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

mampu melaksanakan

pencegahan dan

pengendalian penyakit

infeksi emerging

yang mampu melaksanakan

pencegahan dan

pengendalian penyakit

lnfeksi Emerging

4 Meningkatnya pencegahan

dan pengendalian penyakit

tular vector dan zoonotic

Persentase kasus malaria

positif yang di obati sesuai

standar

95%

5 Meningkatnya pencegahan

dan pengendalian penyakit

tular vector dan zoonotic

Jumlah Kabupaten/Kota

dengan IR DBD ≤ 49 per

100.000

35

6 Meningkatnya pencegahan

dan pengendalian penyakit

tular vector dan zoonotic

Jumlah Kabupaten/Kota

endemis Filariasis yang

melakukan POPM

8

7 Meningkatnya pencegahan

dan pengendalian penyakit

tular vector dan zoonotic

Jumlah Kabupaten/kota

intervensi stunting yang

melakukan POPM Cacingan

dengan cakupan ≥ 75% dari

sasaran minum obat

12

8 Menurunnya penyakit

menular langsung

Persentase cakupan

penemuan kasus baru kusta

tanpa cacat

80%

9 Menurunnya penyakit

menular langsung

Persentase kasus TB yang

ditatalaksana sesuai standar

79%

10 Menurunnya penyakit

menular langsung

Persentase kasus HIV yang

diobati

55%

11 Menurunnya penyakit

menular langsung

Persentase kab kota yang

melaksanakan deteksi dini

hepatitis B dan C pada

80%

34

Page 36: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

kelompok beresiko

12 Menurunnya penyakit

menular langsung

Persentase Kabupaten/Kota

yang 50% Puskesmasnya

melakukan tatalaksana

standar Pneumonia.

60%

13 Menurunnya angka kesakit-

an dan kematian akibat

penyakit tidak menular;

Meningkatnya pencegahan

dan penanggulangan

penyakit tidak menular

Persentase Kabupaten/Kota

yang melaksanakan

kebijakan Kawasan Tanpa

Rokok (KTR) minimal 50%

sekolah

50%

14 Menurunnya angka kesakit-

an dan kematian akibat

penyakit tidak menular;

Meningkatnya pencegahan

dan penanggulangan

penyakit tidak menular

Persentase Puskesmas

yang melaksanakan

pengendalian PTM terpadu

50%

15 Menurunnya angka kesakit-

an dan kematian akibat

penyakit tidak menular;

Meningkatnya pencegahan

dan penanggulangan

penyakit tidak menular

Persentase desa/kelurahan

yang melaksanakan

kegiatan Pos Pembinaan

Terpadu (Posbindu) PTM

50%

16 Menurunnya angka kesakit-

an dan kematian akibat

penyakit tidak menular;

Meningkatnya pencegahan

dan penanggulangan

penyakit tidak menular

Persentase puskesmas

yang melaksanakan

kegiatan deteksi dini kanker

payudara dan leher rahim

pada perempuan usia 30-50

tahun

50%

17 Menurunnya angka kesakit- Persentase Puskesmas 30%35

Page 37: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

an dan kematian akibat

penyakit tidak menular;

Meningkatnya pencegahan

dan penanggulangan

penyakit tidak menular

yang melaksanakan deteksi

dini dan rujukan kasus

katarak

18 Meningkatnya kesehatan

jiwa dan meningkatnya

pencegahan

penyalahgunaan napza

Jumlah Kabupaten/Kota

yang menyelenggarakan

upaya pencegahan dan

pengendalian masalah

penyalahgunaan Napza di

lnstitusi Penerima Wajib

Lapor (IPWL)

13

19 Meningkatnya Dukungan

Manajemen dan Pelaksana-

an Tugas Teknis Lainnya

Pada Program Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit

Persentase layanan

dukungan manajemen dan

pelaporan satker

dekonsentrasi

100%

36

Page 38: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

TABEL 4. CAPAIAN KINERJA DEKONSENTRASI (SATKER 05)

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2019

No Indikator Kegiatan Target Realisasi Capaian

1. Persentase anak usia 0 sampai 11

bulan yang mendapat imunisasi dasar

lengkap

93% 100,3 107,8%

2. Persentase respons terhadap sinyal

kewaspadaan dini (alert) penyakit

potensial KLB yang muncul dalam

SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan

Respon)

80% 85,5% 106,9%

3. Jumlah Kabupaten/Kota yang mampu

melaksanakan pencegahan dan

pengendalian penyakit lnfeksi

Emerging

35 35 100%

4. Persentase kasus malaria positif yang

di obati sesuai standar

95% 97% 102%

5. Jumlah Kabupaten/Kota dengan IR

DBD ≤ 49 per 100.000

35 31 88,6%

6. Jumlah Kabupaten/Kota endemis

Filariasis yang melakukan POPM

8 8 100%

7. Jumlah Kabupaten/kota intervensi

stunting yang melakukan POPM

Cacingan dengan cakupan ≥ 75% dari

sasaran minum obat

12 10 83,3%

8. Persentase cakupan penemuan kasus

baru kusta tanpa cacat

80% 83,51% 104,4%

37

Page 39: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

9. Persentase kasus TB yang

ditatalaksana sesuai standar

79% 98,9% 125,2%

10. Persentase kasus HIV yang diobati 55% 57,65% 104,8%

11. Persentase kab kota yang

melaksanakan deteksi dini hepatitis B

dan C pada kelompok beresiko

80% 100% 125%

12. Persentase Kabupaten/Kota yang

50% Puskesmasnya melakukan

tatalaksana standar Pneumonia.

60% 45,71% 76,2%

13. Persentase Kabupaten/Kota yang

melaksanakan kebijakan Kawasan

Tanpa Rokok (KTR) minimal 50%

sekolah

50% 60% 120%

14. Persentase Puskesmas yang

melaksanakan pengendalian PTM

terpadu

50% 99% 198%

15. Persentase desa/kelurahan yang

melaksanakan kegiatan Pos

Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM

50% 72,6% 145,2%

16. Persentase puskesmas yang

melaksanakan kegiatan deteksi dini

kanker payudara dan leher rahim

pada perempuan usia 30-50 tahun

50% 64% 128%

17. Persentase Puskesmas yang

melaksanakan deteksi dini dan

rujukan kasus katarak

30% 38,7

%

129%

18. Jumlah Kabupaten/Kota yang

menyelenggarakan upaya

pencegahan dan pengendalian

13 15 115,4%

38

Page 40: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

masalah penyalahgunaan Napza di

lnstitusi Penerima Wajib Lapor

(IPWL)

19. Persentase layanan dukungan

manajemen dan pelaporan satker

dekonsentrasi

100% 100% 100%

Rata-rata capaian 114,54

Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan 6 (enam) program

yang didukung oleh APBN Satuan Kerja (05) mendasarkan DIPA TAhun

2019 sebesar Rp. Rp. 24.060.590.000,- (dua puluh empat milyar enam

puluh juta lima ratus sembilan puluh ribu rupiah).

39

Page 41: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

BAB 3

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian kinerja

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara

Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi

pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan kemajuan

kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya .

Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada

perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai

berikut :

Tabel 3.2. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah

NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

1 Lebih dari 100% Sangat Baik

2 75 – 100% Baik

3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

Pada tahun 2019, Dinas Kesehatan telah melaksanakan seluruh

program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2019 dan Indikator Kinerja Dinas Kesehatan

40

Page 42: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Provinsi Jawa Tengah, terdapat 19 Indikator Kinerja yang harus

diwujudkan pada tahun ini, yaitu :

1. Indikator : Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

1) Definisi operasional : persentase bayi usia 0-11 bulan yang

mendapat imunisasi dasar lengkap meliputi 1 dosis Hep B pd usia

0-7 hari, 1 dosis BCG, 4 dosis Polio, 3 dosis DPT-HB (atau DPT-

HB-Hib), serta 1 dosis campak selama kurun waktu 1 tahun.

2) Rumus/Cara perhitungan : Jumlah bayi 0-11 bulan yang

mendapat imunisasi dasar lengkap di suatu wilayah pada kurun

waktu tertentu dibagi jumlah seluruh bayi yang bertahan hidup

(surviving infant) di suatu wilayah pada kurun waktu yang sama di

kali 100%.

3) Capaian Indikator

2017 2018 20199092949698

100102104

Target indikator tahun 2019 sebesar 95%, tercapai 102,6%

(capaian 107,8%). Sudah melampaui target yang ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja. Sudah melampaui target yang

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

Keberhasilan pencapaian indikator imunisasi ini merupakan

hasil kerjasama dari tingkat pusat sampai ke unit terkecil di

41

Page 43: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Puskesmas dan Fasyankes terutama dalam pengerakan sasaran

dan sosialisasi pentingnya imunisasi. :

Sedangkan upaya – upaya nyata Dinas Kesehatan Jawa Tengah

untuk mencapai indikator adalah sebagai berikut :

1. Penguatan tenaga pelaksana imunisasi dengan pelatihan safe

injection

2. Penguatan Tatalaksana kasus KIPI

3. Penguatan sistem informasi imunisasi berbasis web

4. Validasi data cakupam imunisasi.

4) Masalah :

1. Sering terjadi kekosiongan vaksin (dstribusi dari pusar

terlambat). Sampai saat ini masih berlangsng kekosongan

vaksin. Contoh DPT-HIB-Hib, IPV dan lalin-lain.

2. Masih ada penolakan imunisasi

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Mengirimkan sirat permintaan vaksin ke pusat

2. Sosialisasi dan advoaksi tentang pentingnya imunisasi

2. Indikator : Presentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewapadaan dini kejadian luar biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di kabupaten/kota

1) Definisi Operasional: Persentase respon atas sinyal kewaspadaan

dini pada Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)

Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau

puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah sinyal kewaspadaan dini yang

direspon oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau

42

Page 44: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah sinyal

kewaspadaan dini yang muncul pada Sistem Kewaspadaan Dini

dan Respon (SKDR) Puskesmas di Kabupaten/Kota tersebut di

atas di kali 100%.

3) Capaian Indikator

a) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Target respon Alert tahun 2019 yang diferifikasi sebesar 80 %

dengan capaian sebesar 85,5 %

b) Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2017 sampai

dengan tahun 2019 sebagai berikut :

th 2017 th 2018 th 20190

20

40

60

80

100

120

targetrealisasi

c) Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dibanding

target jangka menengah yg terdapat dalam dokumen

perencanaan strategis organisasi sebagai berikut.

43

Page 45: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

RK 2019 CK 20190

20

40

60

80

100

120

targetrealisasi

d) Realisasi kinerja tahun 2019 dengan standar nasional.

Realisasi kinerja Provinsi Jawa Tengah sebesar 85,5 %,

capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan standard

Nasional sebesar 80 %.

e) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang

telah dilakukan, bahwa :

Capaian kinerja melebihi target dikarenakan petugas telah

memahami SKDR khususnya tindakan kewaspadaan untuk

segera respon apabila nilai ambang kejadian penyakit akut,

yang akan berdampak mencegah peningkatan secara

signifikan sehingga akan menimbulkan KLB.

Capaian tahun 2019 sudah melebihi target namun, apabila

dibandingkan dengan capaian dua tahun sebelumnya

mengalami penurunan karena banyak pergantian petugas

surveilans di Puskesmas dan petugas diberi tugas rangkap

selain program surveilans.

44

Page 46: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Minimnya pertemuan koordinasi petugas surveilans yang

dilaksanakan secara berkala serta tidak adanya pertemuan

validasi data

f) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.

Dengan diterapkanya SKDR yang pelaksanaannya pelaporan

dari Puskesmas ke server kementerian maka sangat efisien

karena Kabupaten dan Provinsi tidak melaksanakan rekap

data manual dan dapat mengakses secara langsung dari

manapun dengan memanfaatkan android

45

Page 47: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

g) Analisis program/kegiatan yg menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian peryataan kinerja.

Bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan kinerja program

tidak cukup satu kegiatan, namun banyak yang menunjang

diantaranya :

adanya kegiatan intensifikasi penyelidikan KLB

Temuan Diskaded campak

Pertemuan koordinasi dengan pembiayaan Kabupaten Kota

Intensifikasi respon Alert

Bintek surveilans ke Kabupaten/ Kota

4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

a) Advokasi dan sosialisasi

b) Akse software EWARS dengan mudah

c) Ketersediaan anggaran untuk respon lapangan

d) Ketersediaan sarana informasi

e) Adanya jejaring surveilans

5) Kendala/masalah yang dihadapi

a) Pemahaman petugas surveilans puskesmas tentang kegiatan

surveilans dan pelaporan masih kurang khususnya petugas

yang baru.

b) Sebagian petugas Puskesmas sudah merespon alertnamun

belum bisa memferifikasi melalui software.

c) Pelaporan software EWARS masih sering mengalami

kegagalan

7) Pemecahan Masalah

a) Adanya pelatihan petugas

b) Review EWARS

c) Ketersediaan jaringan dan serfer yang memadai

46

Page 48: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

8) Efisiensi penggunaan sumber daya

Sangat efisien karena sekali pelaporan dapat di akses oleh

Kabupaten Kota, Provinsi dan Pusat

3. Jumlah Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan pencegahan

dan pengendalian penyakit lnfeksi Emerging.

1) Definisi Operasional: Jumlah Kabupaten/Kota yang memilki TGC

aktif, melakukan pengamatan mingguan dan atau penilaian risiko

berkala, memiliki NSPK penanggulangan PIE dan memiliki

pembiayaan penanggulangan PIE.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Kabupaten/Kota yang mampu

melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit lnfeksi

Emerging.

3) Capaian Indikator

a) Target dan realisasi kinerja tahun 2019

Capaian kinerja kabupaten kota yang mampu menangani

penyakit Infeksi Emerging tahun 2019 sejumlah 35

kabupaten/kota (100 %) memenuni dari target sesuai

perjanjian kinerja (100 %)

47

Page 49: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

b) Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2017 - 2019

Realisasi kinerja :

2017 2018 20190

5

10

15

20

25

30

35

40

targetrealisasi

Capaian kinerja

2017 2018 20190

20

40

60

80

100

120

targetrealisasi

Bahwa realisasi kinerja tahun 2019 yang ditetapkan sebanyak

35 kabupaten/kota mampu melakukan pencegahan dan

penanggulangan penyakit emerging semuanya tercapai,

sedangkan capaian kinerja yang ditargetkan sebesar 100 %

juga sudah tercapai

Realisasi kinerja Jawa Tengah bila disbanding dengan

nasional sudah terpenui masing-masing 100 % yaitu

Kabupaten Kota mampu melakukan pencegahan dan

penanggulangan penyakit emerging

48

Page 50: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Bahwa Kabupaten kota dapat mencapai kinerja karena sudah

menjadi kebutuhan dalam penanganan penyakit infeksi

emerging dibutuhkan Tim Gerak Cepat

c) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.

Dalam penanganan penyakit infeksi emerging lebik

konfrehensip dalam penanganan karena melibatkan lintas

program

h) Analisis program/kegiatan yg menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian peryataan kinerja.

Advokasi dan sosialisasi

adanya kegiatan intensifikasi penyelidikan KLB

Pertemuan koordinasi dengan pembiayaan Kabupaten

Kota

Intensifikasi respon Alert

Bimbingan teknis surveilans ke Kabupaten/ Kota

4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

a) Deseminasi dan Informasi tentang PIE

b) Umpan balik ke Kabupaten Kota yang belum ada tim Tim

Gerak Cepat

5) Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

Gencarnya rumor kejadian penyakit infeksi emerging

Kebutuhan dalam penanganan penyakit infeksi emerging

dilaksanakan dengan Tim dilapangan berupa Tim Gerak Cepat

6) Kendala/masalah yang dihadapi

Belum ada alokasi anggaran untuk kegiatan PIE

Kurangnya pemahaman terhadap PIE karena kegiatan masih

numpang pada saat kegiatan lainnya.

49

Page 51: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

7) Pemecahan Masalah

Ada alokasi anggaran untuk mendukung kegiatan PIE

8) Efisiensi penggunaan sumber daya

Sangat efisien karena tanpa anggaran Tim terbentuk walaupun

tentang konten PIE masih minim

4. Indikator : Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar

1) Definisi Operasional: Persentase pasien positif malaria yang

mendapatkan pengobatan sesuai standar tata laksana malaria

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah pasien positif malaria yang

mendapatkan pengobatan sesuai standar tatalaksana malaria

dibagi jumlah pasien positif malaria dikali 100%

3) Capaian Indikator

2017 2018 201992

94

96

98

100

102

Target indikator tahun 2019 sebesar 95%, tercapai 97%

(capaian 102%). Sudah melampaui target yang ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja. Sudah melampaui target yang ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja. Tetapi turun dibanding tahun

sebelumnya. Hal ini karena perbedaan sumber data. Mulai tahun

50

Page 52: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

2019 memakai data Sismal, sementara belum semua kasus

diupload.

Keberhasilan pencapaian indikator malaria ini merupakan

hasil kerjasama dari tingkat pusat sampai ke unit terkecil di

Puskesmas dan Fasyankes dengan rincian sebagai berikut :

1) Kemenkes selalu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan

Provinsi tentang Rencana Kebutuhan obat sehingga tidak

pernah putus stok

2) Adanya kegiatan sosialisasi tata laksana kasus malaria dari

dana Dekonsetrasi

3) Dinas Kesehatan Jateng memastikan Farmasi Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota stok Obat Anti Malaria selalu ada

dan memantau pendistribusiannya ke Fasyankes

4) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota aktif meminta kebutuhan

obat ke Dinas Kesehatan Provinsi dan dengan cepat

mendistribusikan ke Fasyankes yang membutuhkan

5) Puskesmas dan Juru malaria Desa aktif memantau

pengobatan pasien malaria, sampai pengobatan standar

selesai dilakukan

Sedangkan upaya – upaya untuk mencapai indikator adalah

sebagai berikut :

1. Penguatan tenaga mikroskopis dan cross checkker malaria

2. Penguatan Tatalaksana Malaria

3. Penguatan surveilans dan sistem informasi malaria

4. Evaluasi Surveilans Migrasi

5. Penyelidikan Epidemiologi Malaria

6. Survey darah massal malaria (angka parasit rate)

Masalah :

1. Masih adanya tata laksana kasus yang belum sesuai standard

2. Belum semua faskes melakukan upoad Sismal

51

Page 53: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

52

Page 54: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Upaya pemecahan masalah :

1. Sosialisasi tata laksana kasus malaria dan monitoring evaluasi

2. Bimtek, pendampingan dan umpan balik Sismal

Capaian indikator Persentase kasus malaria positif yang di obati

sesuai standar adalah 97% (102%) dan dibandingkan dengan

capaian realisasi anggaran layanan capaian eliminasi malaria

sebesar 88% yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan

sebesar 14%

5. Indikator : Jumlah Kabupaten/Kota dengan IR DBD ≤ 49 per 100.000

1) Definisi Operasional: Capaian kinerja Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dalam menurunkan angka Insidens Rate (IR) ≤

49 / per 100.000 penduduk dalam kurun waktu satu tahun

2) Rumus/Cara perhitungan:

Persentase Kabupaten/Kota dengan Insidens Rate (IR)

DBD ≤ 49/100.000 penduduk dibagi Jumlah Kabupaten/Kota

pada kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%

53

Page 55: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

3) Capaian Indikator

a. Jumlah Kabupaten/kota dengan capian IR DBD ≤ 49 per

100.000 penduduk 3 tahun (2017 – 2019).

2017

; T

AR

GET

; 35 20

18;

TA

RG

ET;

35 2019

; T

AR

GET

; 35

2017

; REA

L-

ISA

SI; 3

4

2018

; REA

L-

ISA

SI; 3

5

2019

; REA

L-

ISA

SI; 3

1

TARGETREALISASI

b. Indikator IR atau angka kesakita DBD tribulanan tahun 2019

TW

1; T

AR

GE

T;

8.2

5 TW

2; T

AR

GE

T;

16

.5

TW

3; T

AR

GE

T;

24

.75 T

W 4

; TA

RG

ET

; 3

3

TW

1; R

E-A

LISA

SI;

12

.66

TW

2; R

E-A

LISA

SI;

21

.57

TW

3; R

E-A

LISA

SI;

24

.31

TW

4; R

E-A

LISA

SI;

25

.88

TARGETREALISASI

Pada grafik diatas menggambarkan bahwa IR atau angka

kesakitan DBD pada tribulan 1 dan 2 belum tercapai namun

pada TW 3 dan TW 4 telah tercapai.

54

Page 56: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Target indikator tahun 2019 Jumlah Kabupaten/kota

dengan capian IR DBD ≤ 49 per 100.000 sebanyak 35

Kabupaten/Kota, tercapai 31 Kabupaten/Kota (capaian 88,6%).

Masih ada 4 Kabupaten/Kota yang belum tercapai yaitu

Kabupaten karanganyar, kota Magelang, kabupaten Kebumen

dan kabupaten Temanggung. Belum melampaui target yang

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja..

Upaya – upaya nyata Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

untuk mencapai indikator adalah sebagai berikut :

1. Surat Edaran penguatan Kawasan Bebas jentik secara

serentak secara benjenjang

2. Penguatan Tatalaksana Arbovirosis khususnya DBD melalui

Ceramah Klinik pada Kabupaten/Kota dengan CFR yang tinggi

3. Penguatan surveilans dan sistem informasi Elektronik DBD.

4. Inovasi pengendalikan vektor di masyarakat (mis : Petik Gowe

– pemeriksaan jentik tonggo dewe dll)

5. Disinformasi tentang keberhasilan pengendalian vektor aedes.

6. Sharing atau Update infomasi hasil penelitian tentang vektor

DBD

4) Masalah :

1. Masih adanya tata laksana kasus yang belum sesuai standard

2. Belum semua pengelola program DBD DKK menguasai soft

ware Elektronik DBD

3. Kemampuan entomologi programer masih kurang

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Sosialisasi tata laksana kasus DBD melalui Ceramah Klinik

dan

2. Bimtek, pendampingan dan umpan balik E DBD

55

Page 57: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

3. Mengusulkan pelatihan atau OJT tentang entomologi.

Realisasi indikator Jumlah Kabupaten/kota dengan capian IR DBD ≤ 49 per 100.000 sebanyak 35 Kabupaten/Kota, tercapai 31

Kabupaten/Kota (capaian 88,6%) dan dibandingkan dengan

capaian realisasi anggaran layanan capaian arbovirosis sebesar

97,7 %. Sehingga terjadi defisiensi anggaran sebesar 9,1%.

6. Indikator : Jumlah Kabupaten/Kota endemis Filariasis yang melakukan POPM

1. Definisi Operasional : Jumlah kab/ kota endemis yang

melaksanakan POPM filaria pada penduduk usia 2-70 tahun

dengan cakupan pemberian obat >65% dari jumlah penduduk

2. Rumus/Cara perhitungan : Jumlah Kabupaten/Kota endemis yang

melaksanakan POPM filariasis pada penduduk usia 2-70 tahun

dengan cakupan > 65 % dibagi 9 Kabupaten/Kota yang

melaksanakan POPM filariasis dikalikan 100%

3. Capaian Indikator :

Tahun 2015; Target; 3

Tahun 2016; Target; 4

Tahun 2017; Target; 9

Tahun 2018; Target; 9

Tahun 2019; Target; 8

Tahun 2015; Capaian; 3

Tahun 2016; Capaian; 4

Tahun 2017; Capaian; 9

Tahun 2018; Capaian; 9

Tahun 2019; Capaian; 8

TargetCapaian

56

Page 58: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Target indikator tahun 2019 sebesar 8 Kabupaten tercapai

8 Kabupaten (capaian 100%). Sudah sesuai target yang

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

Keberhasilan pencapaian indikator filariasis ini merupakan

hasil kerjasama dari tingkat pusat sampai ke unit terkecil di

Puskesmas dan masyarakat dengan rincian sebagai berikut :

1) Dukungan anggaran Dekon Kemenkes, APBD I, APBD II, ADD

dan BOK.

2) Dukungan obat dari Kemenkes berupa obat DEC dan WHO

yang disalurkan Kemenkes berupa Albendazole.

3) Proses pelaksanaan POPM filariasis yang terlaksana dengan

baik oleh baik di tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten

a) Perencanaan dan monev Pusat

b) Advokasi dan sosialisasi POPM filariasis tingkat Provinsi

c) Advokasi dan sosialisasi POPM filariasis tingkat Kabupaten

lintas program, lintas sektor

d) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan POPM Filariasis

e) Sosialisasi manajemen sistem informasi Filariasis

f) Refreshing kader di 4 Kabupaten POPM Filariasis baru

g) Pertemuan koordinasi tingkat Kecamatan/ Puskesmas

h) Sosialisasi tingkat desa/ kader

i) Distribusi obat

j) Penyediaan KIE

k) Pelaksanaan pemberian obat pencegahan massal filariasis

yang melibatkan masyarakat

l) Pemantauan efek ikutan obat

m) Pencatatan pelaporan dari tingkat desa, Puskesmas,

Kabupaten dan Provinsi

Sedangkan upaya – upaya nyata Dinas Kesehatan Jawa Tengah

untuk mencapai indikator adalah sebagai berikut :57

Page 59: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

1. Advokasi sosialisasi program filariasis tingkat Kabupaten lintas

program, lintas sektor

2. Advokasi dan sosialisasi POPM filariasis tingkat Provinsi

3. Fasilitasi teknis program filariasis

4. Pemeriksaan kontak penderita baru filariasis melalui survei

darah jari filariasis

5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan POPM filariasis

6. OJT mikroskopis filariasis bagi petugas Puskesmas

7. Sosialisasi manajemen sistem informasi Filariasis

8. Refreshing kader di 4 Kabupaten POPM Filariasis baru

9. Distribusi obat Filariasis

10.Penyediaan KIE

11.Transport petugas pelaksana POPM Filariasis

4) Masalah :

1. Masyarakat yang menolak minum obat

2. Munculnya efek ikutan yang menyebabkan masyarakat takut

minum obat

3. Informasi POPM filariasis belum sampai ke seluruh lapisan

masyarakat.

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Sosialisasi POPM filariasis sampai di tk desa

2. KIE di tingkat kader

3. Pendampingan program

Realisasi indikator Jumlah Kabupaten/Kota endemis Filariasis

yang melakukan POPM adalah 100% dari target 100% (capaian 100%)

dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran layanan

pengendalian filariasis dan kecacingan sebesar 88% yang berarti

terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 14%

58

Page 60: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

7. Indikator : Jumlah Kabupaten/kota intervensi stunting yang melakukan POPM Cacingan dengan cakupan ≥ 75% dari sasaran minum obat

1) Definisi Operasional Persentase Kabupaten/ Kota yang anak usia

12 bulan sampai 12 tahun yang mendapat obat cacing secara

massal

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah anak usia 12 bulan sampai 12

tahun yang mendapat obat cacing dibagi dengan jumlah anak

usia 12 bulan sampai 12 tahun x 100%

3) Capaian Indikator

2018; Target; 11

2019; Target; 12

2018; Capaian; 10

2019; Capaian; 10 Target

Capaian

Tahun

Target indikator tahun 2019 sebesar 12 Kabupaten tercapai

10 Kabupaten (capaian 83%). Belum sesuai target yang

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Kabupaten Banyumas belum

mengirimkan hasil POPM sampai dengan saat pelaporan,

Kabupaten Brebes melaporkan cakupan POPM belum semua

Puskesmas melaporkan.

Untuk mencapai indikator kecacingan ini didukung tingkat

pusat sampai ke unit terkecil di Puskesmas dan kader dengan

rincian sebagai berikut :

59

Page 61: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

1) Dukungan anggaran Dekon Kemenkes, APBD I, APBD II dan

BOK.

2) Dukungan obat dari Kemenkes berupa obat Albendazole,

pengadaan albendazole dari APBD I.

3) Proses pelaksanaan POPM kecacingan yang terlaksana

dengan baik oleh baik di tingkat Pusat, Provinsi maupun

Kabupaten

a) Perencanaan dan monev Pusat

b) Advokasi sosialisasi POPM kecacinga tingkat Kabupaten

c) Distribusi obat

d) Penyediaan KIE

e) Pelaksanaan pemberian obat pencegahan massal

kecacingan yang melibatkan kader

f) Pemantauan efek ikutan obat

g) Pencatatan pelaporan dari tingkat desa, Puskesmas,

Kabupaten dan Provinsi

Sedangkan upaya – upaya nyata Dinas Kesehatan Jawa Tengah

untuk mencapai indikator adalah sebagai berikut :

1. Advokasi dan sosialisasi program kecacingan pada daerah

intervensi stunting

2. Fasilitasi teknis program kecacingan

3. Pelaksanaan POPM Kecacingan

4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan POPM kecacingan

5. Ojt mikroskopis kecacingan bagi petugas Puskesmas

6. Integrasi pelaksanaan pemberian obat dengan pemberian

vitamin A dan UKS

7. Penyediaan KIE

8. Distribusi obat

4) Masalah :

60

Page 62: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

1. Munculnya efek ikutan yang menyebabkan masyarakat takut

minum obat

5) Upaya pemecahan masalah :

1. KIE di tingkat kader

2. Pendampingan program

Realisasi indikator Jumlah Kabupaten/Kota endemis Filariasis

yang melakukan POPM adalah 83% dari target 100% (capaian 83%)

dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran layanan

pengendalian filariasis dan kecacingan sebesar 88% yang berarti

terdapat defisiensi sumber pembiayaan sebesar 5%

8. Indikator : Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat.

1) Definisi Operasional: Jumlah kasus baru kusta tanpa cacat yang

(cacat tingkat 0) diantara total kasus baru yang ditemukan di

suatu wilayah dalam periode waktu 1 (satu) tahun.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah kasus baru kusta tanpa cacat

yang ditemukan (cacat tingkat 0) dibagi jumlah kasus baru yang

ditemukan dalam periode 1 tahun di kali 100%.

3) CapaianIndikator

2017 2018 2019747678808284

Target indikator tahun 2019 sebesar 80%, tercapai 83,51%

(capaian 104,4%). Sudah melampaui target yang ditetapkan

61

Page 63: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

dalam Perjanjian Kinerja,dibanding tahun sebelumnya mengalami

peningkatan .

Keberhasilan pencapaian indikator program Kusta ini

merupakan hasil kerjasama dari tingkat pusat,provinsi,

Kabupaten/Kota hingga ke unit terkecil di Puskesmas dan

Fasyankes dengan rincian sebagai berikut :

1. Kementerian Kesehatan RI selalu bekerjasama dengan Dinas

Kesehatan Provinsi tentang perencanaan obat Kusta melalui

Sistem Inforfasi Penyakit Kusta (SIPK)

2. Adanya kegiatan pertemuan monitoring dan evaluasi dan

validasi data kusta dengan dana Dekonsetrasi

3. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah memantau stok obat

Kusta di gudang Farmasi Kabupaten/Kota.

4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukankebutuhan

obat Kusta ke Dinas Kesehatan Provinsi untuk diteruskan ke

Fasyankes yang membutuhkan dengan segera.

5. Puskesmas dan fasyankes memantau pengobatan penderita

Kusta hingga pengobatan selesai (RFT).

4) Masalah :

1. Masih ditemukannya kasus kusta yang sudah cacat

5) Upaya pemecahan masalah :

Upaya – upaya nyata Dinas Kesehatan Jawa Tengah untuk

mencapai indikator adalah sebagai berikut :

1. Advokasi Intensifikasi Penemuan Kasus kusta di

Kabupaten/Kota Endemis.

2. Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta di Kabupaten/ Kota

Endemis

62

Page 64: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

3. Pertemuan Evaluasi Program Dan Validasi Data Kohort Tk.

Provinsi

9. Indikator : Persentase kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar.

1) Definisi Operasional: Semua kasus TB yang ditatalaksana sesuai

standar (penegakan diagnosis dan pengobatan sesuai standar)

diantara semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah kasus TB yang ditatalaksana

sesuai standar (penegakan diagnosis dan pengobatan sesuai

standar) dibagi jumlah semua kasus TB yang ditemukan dan

diobati.

3) Capaian Indikator

2017 2018 20190

20

40

60

80

100

120

79 79 7998.5 98.7 98.9

% kasus TB yang ditatalaksana Standar

Target Realisasi

Target indikator tahun 2019 sebesar 79%, tercapai 98,9%

(capaian 125%), sudah melampaui target yang ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja. Hal ini karena perbedaan sumber data.

Keberhasilan pencapaian indikator TBC merupakan hasil

kerjasama dari tingkat pusat sampai ke unit terkecil di Puskesmas

serta adanya keterlibatan lintas sektor dan lintas Program terkait,

antara lain :

1. Adanya sinkronisasi kegiatan di Tingkat Kementerian, Dinas

Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota

63

Page 65: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

2. Kegiatan monitoring dan evaluasi program yang dilakukan

secara berjenjang dimulai dari Tingkat Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota

3. Manajemen Logistik yang baik, sehingga tidak terjadi stock

out di kabupaten/kota

Sedangkan upaya – upaya nyata Dinas Kesehatan Jawa

Tengah untuk mencapai indikator adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kapasitas Petugas melalui Workshop Tata

Laksana TB anak

2. Penguatan Surveilans TBC di Rumah Sakit, DPM, Klinik

3. Distribusi Logistik

4. Monitoring dan Evaluasi, Supervisi / bimbingan teknis

4) Masalah :

1. Masih adanya tata laksana kasus yang belum sesuai standard

2. Jejaring layanan baik internal maupun eksternal yang belum

optimal

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Optimalisasi peran KOPI TBC di Provinsi

2. Penguatan DPPM

3. Penguatan surveilans

4. Bimtek Program

Realisasi indikator Persentase kasus TB yang ditatalaksana

standar sesuai standar adalah 98,9% dari target 79% (capaian

125%) dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran

layanan pengendalian Penyakit TBC 93,95 yang berarti terdapat

efisiensi sumber pembiayaan sebesar 6,05%

64

Page 66: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

10. Indikator : Persentase kasus HIV yang diobati

1) Definisi Operasional: Orang dengan positif HIV dan masih dalam

terapi pengobatan ARV.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah orang positif HIV dan masih

dalam terapi pengobatan ARV dibandingkan dengan jumlah orang

positif HIV dan memenuhi syarat untuk memulai terapi

pengobatan ARV.

3) Capaian Indikator

Tabel . Capaian indikator HIV

Tahun Memenuhi syarat ART

on ART

Prosentase

2015 1735 925 53,31

2016 937 458 48,88

2017 5123 1851 36,13

2018 17750 8097 45,62

2019 17879 10308 57,65

Target indikator sebesar 55% pada tahun 2019, tercapai

57, 65% .Sudah melampaui target yang ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja.

Keberhasilan pencapaian indikator HIV ini merupakan hasil

kerjasama dari tingkat pusat sampai ke unit terkecil di Puskesmas

dan Fasyankes serta koordinasi dengan LSM Penjangkau, LSM

Pendamping, dan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) dengan

rincian sebagai berikut :

1. Kemenkes selalu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah tentang Rencana Kebutuhan obat

65

Page 67: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

(Forecasting ARV) dan reagen pemeriksaan HIV sehingga

tidak pernah putus stok

2. Adanya kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM dan distribusi

logistic dari dana Dekonsetrasi

3. Dinas Kesehatan Jateng memastikan Farmasi Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota stok Obat Anti Malaria selalu ada

dan memantau pendistribusiannya ke Fasyankes

4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota aktif meminta kebutuhan

obat ke Dinas Kesehatan Provinsi dan dengan cepat

mendistribusikan ke Fasyankes yang membutuhkan

5. Layanan kesehatan dan LSM pendamping ODHA aktif

mendampingi, sampai pengobatan standar dan

mempertahankan pengobatan .

Sedangkan upaya – upaya nyata Dinas Kesehatan Jawa Tengah

untuk mencapai indikator adalah sebagai berikut :

1. Pelatihan tatalaksana HIV AIDS

2. Validasi data

3. Evaluasi Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Triple

eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis pada 10 kabupaten/kota

4. Sosialisasi dan test HIV pada risiko tinggi / populasi khusus

pada 35 (tiga puluh lima) kabupaten/kota.

5. Penguatan Jejaring Konselor HIV di Kabupaten/Kota

4) Masalah :

1. Tingginya rotasi petugas pelaksana program yang sudah

dilatih,

2. Pencatatan dan pelaporan melalui SIHA (Sistem Informasi

HIV-AIDS) belum optimal,

66

Page 68: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

3. Bertambahnya jumlah pasien ODHA yang LFU (lost to follow

up) dan meninggal dunia karena berbagai penyebab, yang

tidak dilaporkan.

4. Tidak lengkapnya pencatatan kohort penderita HIV AIDS,

karena petugas yang terlalu banyak pekerjaan tambahan dan

penambahan jumlah ODHA baru.

5. Kurangnya tenaga pendamping dalam minum obat dan

dukungan psikososial.

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Sosialisasi HIV AIDS kepada seluruh elemen masyarakat

untuk meningkatkan penemuan kasus HIV AIDS dan

pengobatannya

2. Peningkatan kapasitas SDM bagi semua petugas kesehatan

untuk mengantisipasi adanya rotasi petugas, sehingga rotasi

bukan menjadi masalah lagi.

3. Validasi data dilakukan tiap bulan dan penunjukan pengendali

data/data officer di kabupaten/kota untuk memastikan 90%

layanan menginput data di SIHA tepat waktu.

4. Koordinasi lintas sektor dan lintas program, dan bersama LSM

penjangkau , LSM pendamping dan KDS ODHA untuk

menotifikasi pasangan ODHA, meningkatkan kepatuhan

minum obat ARV, mengurangi LFU dan memperpanjang usia

harapan hidup ODHA.

67

Page 69: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

11. Indikator : Persentase kab kota yang melaksanakan deteksi dini hepatitis B dan C pada kelompok beresiko

1) Definisi Operasional: Persentase Kabupaten/Kota yang sudah

melaksanakan deteksi dini Hepatitis B dan C pada kelompok

beresiko.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Kabupaten/Kota yang

melaksanakan deteksi dini Hepatitis B dan C pada kelompok

beresiko dibagi jumlah seluruh Kabupaten/Kota x 100%

3) Capaian Indikator

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahun 2019

0%

20%

40%

60%

80%

100%80% 80% 80% 80% 80%

3%14%

51%

97% 100%

PERSENTASE KABUPATEN/KOTA YANG MELAK-SANAKAN DETEKSI DINI

HEPATITIS B DAN C PADA KELOMPOK BERESIKO DI JAWA TENGAH TAHUN 2015-2019

Target Capaian

Target indikator tahun 2019 sebesar 80 %, tercapai 100 %

(capaian 125 %). Sudah melampaui target yang ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja. Program deteksi dini Hepatitis B dan C di Jawa

Tengah mulai dilaksanakan sejak tahun 2015 dengan pilot project

di Kota Semarang. Tahun 2017 mulai berkembang di beberapa

Kabupaten/Kota dan telah dilaksanakan oleh seluruh

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sejak tahun 2019.

68

Page 70: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Keberhasilan pencapaian indikator hepatitis ini merupakan

hasil kerjasama dari tingkat pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota

dengan rincian sebagai berikut :

1. Kemenkes selalu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan

Provinsi tentang rencana kebutuhan logistik rapid test, vaksin

maupun obat-obatan untuk fasyankes.

2. Adanya kegiatan sosialisasi deteksi dini hepatitis B dan C

bersumber dari dana Dekonsetrasi, Provinsi maupun

Kabupaten/Kota.

3. Dinas Kesehatan Jateng memastikan ketersediaan stok rapid

test, vaksin dan obat-obatan hepatitis di Kabupaten/Kota dan

memantau pendistribusiannya ke fasyankes.

4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota aktif meminta kebutuhan

rapid test, vaksin dan obat-obatan hepatitis ke Dinas

Kesehatan Provinsi dan mendistribusikan ke Fasyankes yang

membutuhkan.

5. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bekerjasama dengan

Puskesmas dan Rumah Sakit untuk melaksanakan deteksi dini

Hepatitis B dan C.

Sedangkan upaya – upaya nyata Dinas Kesehatan Jawa

Tengah untuk mencapai indikator adalah sebagai berikut :

1. Orientasi dan tatalaksana manajemen P2 Hepatitis

2. Peningkatan Kapasitas Petugas Deteksi Dini Hepatitis BC

3. Sosialisasi advokasi program hepatitis dengan petugas

puskesmas, linprog dan linsek

4. Sosialisasi program hepatitis bagi petugas Puskesmas dan

bidan

5. Deteksi dini hepatitis B terhadap ibu hamil

6. Deteksi dini hepatitis B terhadap keluarga pasien

7. Deteksi dini hepatitis B dan C terhadap petugas fasyankes

8. Deteksi dini hepatitis C terhadap populasi risti.

69

Page 71: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

9. Validasi data program hepatitis di tingkat Kabupaten/Kota dan

provinsi

10.Layanan lanjutan terhadap bayi usia 9-12 bulan dari ibu reaktif

Hepatitis B

11.Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rujukan dan pengobatan

hepatitis C di RS rujukan.

4) Masalah :

1. Masih adanya data deteksi dini hepatitis B pada bumil yang

belum terekap karena diperlukan kerjasama yang erat antara

bidan dan petugas hepatitis dalam pencatatan dan pelaporan

deteksi dini hepatitis B

2. Dibutuhkannya penguatan jejaring antara Puskesmas, RS dan

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan deteksi

dini Hep B maupun pemberian vaksin kepada bayi dari ibu

yang reaktif Hepatitis B.

3. Diperlukannya sosialisasi dan komitmen dari dokter spesialis

penyakit dalam dan anak di masing-masing RSUD dan RS

Swasta dalam tatalaksana Hepatitis B dan C sesuai

Permenkes No. 52 Tahun 2017 tentang eliminasi penularan

HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke anak, Keputusan Menteri

Kesehatan No. 322 Tahun 2019 tentang Pedoman Nasional

Pelayanan Kedokteran (PNPK) tatalaksana Hepatitis B dan

Keputusan Menteri Kesehatan No. 681 Tahun 2019 tentang

PNPK tatalaksana Hepatitis C

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Orientasi dan tatalaksana Manajemen P2 Hepatitis

2. Sosialisasi deteksi dini Hepatitis B dan C

3. Peningkatan kapasitas petugas Puskesmas dan RS dalam

tatalaksana program Hepatitis B dan C

70

Page 72: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

4. Penguatan jejaring antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

dengan RS

5. Monitoring dan Evaluasi

6. Bimtek, pendampingan dan umpan balik pencatatan pelaporan

Realisasi indikator Kabupaten/Kota yang melaksanakan deteksi

dini Hepatitis B dan C pada kelompok beresiko adalah 100% dari

target 80% (capaian 125%) dan dibandingkan dengan capaian

realisasi anggaran layanan capaian eliminasi malaria sebesar 97%

yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 3% .

12. Indikator : Persentase Kabupaten/Kota yang 50% Puskesmasnya melakukan tatalaksana standar Pneumonia.

1) Definisi Operasional : Definisi Operasional: Angka persentase

kasus pneumonia balita yang diberikan tatalaksana standar yaitu

dihitung napas dalam waktu satu menit penuh atau dilihat ada

tidaknya Tarikan Dinding Dada bagian bawah Kedalam (TDDK)

minimal 60% dari seluruh kunjungan balita dengan keluhan batuk

atau kesukaran bernapas.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah kabupaten/kota yang 50%

puskesmasnya telah melaksanakan tatalaksana standar

Pneumonia dibagi jumlah seluruh kabupaten/kota yang ada dikali

100%

71

Page 73: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

1) Capaian indikator

2017 2018 20190

20

40

60

80

100

120

140

60 60 6057.14

74.32

45.71

95.23

123.87

76.18

target tercapai capaian

Target indikator tahun 2019 sebesar 60%, tercapai 45,71%

(capaian 76,2%). Capaian ini masih dibawah target yang

ditetapkan dalam perjanjian kinerja. Turun dibanding 2 tahun

sebelumnya, dimana capaian tahun 2017 adalah 57,14% yang

meningkat pada 2018 menjadi 74,32%. Hal ini terjadi karena

adanya perbedaan sistem software yang digunakan, dimana

tahun 2017 masih terdapat kesalahan pada sistem software yang

masih terus dilakukan perbaikan dari tahun ke tahun.

Upaya yang telah dilakukan Subdit ISPA bersama Provinsi

Jawa Tengah dalam program Pengendalian Penyakit ISPA adalah

sebagai berikut :

Adanya kegiatan OJT (On the Job Trainning) di beberapa

kabupaten/kota yang dilakukan subdit ispa bersama dinas

kesehatan provinisi

Kegiatan orientasi tatalaksana kasus pneumonia yang

dibiayai dari dana dekonsentrasi

72

Page 74: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Adanya puskesmas sentinel ILI di Jawa Tengah yaitu

Puskesmas Pandanaran yang operasionalnya dibiayai dengan

anggaran pusat untuk memantau dan mengamati perkembangan

virus influenza yang berkembang di Jawa Tengah dan sekitarnya

Sedangkan upaya nyata Dinas Kesehatan Jawa Tengah

untuk mencapai indikator ditunjukkan dengan memberikan

komitnnya melalui dukungan anggaran APBD provinsi untuk

kegiatan sebagai berikut :

1. Bimbingan Konsultasi dan Validasi Data ISPA

2. Pertemuan Monitoring Evaluasi P2 ISPA

3. Pendampingan dan Penguatan SDM dalam Program ISPA

4. Penguatan SDM dalam Pengendalian Penyakit ISPA

4) Masalah

1. Masih banyak puskesmas yang belum melakukan tatalaksana

kasus sesuai standar

2. Terbatasnya anggaran dekon untuk penguatan SDM maupun

pertemuan monev

3. Dukungan anggaran dekonsentrasi untuk Jawa Tengah yang

tidak selalu ada setiap tahunnya (tahun 2017 ada, tahun 2018

tidak ada, tahun 2019 ada, tahun 2020 tidak ada)

4. Usulan anggaran dekonsentrasi untuk Jawa Tengah tahun

2021 belum bisa masuk dalam sistem e-renggar

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Pembinaan teknis di lapangan dilakukan hingga ke puskesmas

2. Sosialisasi tata laksana kasus ispa dan monitoring evaluasi

3. Pendampingan dan penguatan SDM

Realisasi indikator persentase kabupaten/kota yang 50%

puskesmasnya melakukan tatalaksana standar adalah 45,71%

dari target 60% (capaian 76,18%) dan bila dibandingkan dengan 73

Page 75: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

capaian realisasi anggaran layanan 96% yang menunjukkan

kurang efisiennya kegiatan dalam menunjang keberhasilan

pencapaian indikator program.

13. Indikator : Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50% sekolah

1) Definisi Operasional: Kabupaten/kota yang melaksanakan

kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah sekolah yang melaksanakan

kawasan tanpa rokok dibagi jumlah semua sekolah yang berada

di Kabupaten/Kota

3) Capaian Indikator

2017 2018 20190

10203040506070

Target indikator tahun 2019 sebesar 50%, tercapai 60%

(capaian 120%). Sudah melampaui target yang ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja. Sudah melampaui target yang ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja. Capaian ini juga naik dari tahun 2018

sebelumnya yang 116,7%.

Keberhasilan pencapaian indikator Kabupaten/Kota yang

melaksanakan KTR di 50% sekolah ini merupakan hasil

74

Page 76: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

kerjasama dari tingkat pusat sampai ke unit terkecil di Puskesmas

dan Fasyankes dengan rincian sebagai berikut :

1. Kemenkes selalu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan

Provinsi tentang Kegiatan Implementasi KTR di sekolah

2. Adanya kegiatan peningkatan SDM dalam bentuk pelatihan

bagi Nakes dan Guru tentang Upaya Berhenti Merokok (UBM)

di sekolah dari dana Dekonsentrasi.

3. Kemenkes melalui Dinas Kesehatan Prov Jateng telah

mengalokasikan alat Co Analezer dan Spirometri untuk

kegiatan Skrening merokok untuk anak sekolah.

Sedangkan upaya – upaya nyata Dinas Kesehatan Jawa

Tengah untuk mencapai indikator adalah sebagai berikut :

1. Sosialisasi kepada petugas puskesmas dan guru sekolah

tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Upaya Berhenti

Merokok (UBM) di sekolah.

2. Implementasi Faktor Risiko PTM melalui UBM

3. Monitoring Evaluasi UBM di Puskesmas

4. Evaluasi Pasca Pelatihan Implementasi KTR

5. Pendampingan pembuatan Draff KTR

4) Masalah :

1. Belum semua Kabupaten/Kota mempunyai regulasi KTR

2. Belum semua petugas puskesmas mendapatkan pelatihan

tentang KTR dan UBM

3. Belum semua sekolah menerapkan KTR di sekolah

4. Belum semua Puskesmas mempunyai klinik UBM

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Meningkatkan Advokasi kepada pemerintah daerah dalam

pembuatan regulasi KTR.

75

Page 77: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

2. Pelatihan bagi tenaga puskesmas dan guru tentang UBM dan

KTR di sekolah

3. Sosialisasi ke sekolah tentang implementasi KTR di sekolah.

4. Evaluasi pasca Pelatihan (EPP) , Bimbingan Teknis dan

pendampingan pelaksanaan Implementasi KTR di sekolah.

Realisasi indikator Persentase Kabupaten/Kota yang

melaksanakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal

50% sekolah adalah 60% dari target 50% (capaian 120%) dan

dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran layanan capaian

Kabupaten/Kota yang melaksanakan Kebijakan KTR minimal 50%

sekolah sebesar 95% yang berarti terdapat efisiensi sumber

pembiayaan sebesar 25%

14. Indikator : Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu.

1) Definisi Operasional: Jumlah Puskesmas yang telah

melaksanakan minimal tatalaksana penyakit Hipertensi dan DM

dan atau telah melakukan pembinaan Posbindu PTM di

wilayahnya.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Puskesmas yang

melaksanakan pengendalian PTM terpadu di bagi Jumlah

seluruh Puskesmas di Jawa Tengah di kali 100%.

76

Page 78: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

3) Capaian Indikator

2017 2018 20190

20406080

100120

Target indikator sudah tercapai dr tahun 2017-2019.

Keberhasilan pencapaian indikator malaria ini merupakan

hasil kerjasama dari tingkat pusat sampai ke unit terkecil di

Puskesmas dan Fasyankes dengan upaya sebagai berikut :

1. Melalui dana dekonsentrasi, banyak dana diberikan agar

semakin banyak puskesmas mengembangkan posbindu

secara kualitas dan kuantitas

2. Melaksanakan pelatihan PANDU PTM dengan dukungan dana

dekosentrasi

3. APBD prov/Kabupaten/Kota memfasilitasi kegiatan puskesmas

dalam pendampingan dan pengembangan posbindu

4. Komitmen stake holder dalam mendukung puskesmas dalam

membentuk posbindu

5. Dukungan BHP dan Posbindu kit dalam DAK Penugasan TA

2019

4) Masalah :

1. Banyak puskesmas melaksankan PANDU PTM dengan alasan

pasiennya terlalu banyak

2. Tidak semua posbindu yang menjadi tanggung jawab

puskesmas dilaksanakan secara aktif77

Page 79: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

3. Belum optimal pencatatan dan pelaporan

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Advokasi ke pimpinan agar mendukung pelaksanaan posbindu

2. Sosialisasi agar masyarakat lebih memanfaatkan posbindu

3. Evaluasi dan refresing kader posbindu

4. Bimtek, pendampingan dan umpan balik

Realisasi keuangan dan capaian indikator :

1) Pelatihan PANDU PTM 85,87% karena efisiensi anggaran

2) Pelatihan Posbindu 84,94% , karena efisiensi anggaran

3) DD FR PTM di daerah 96,25% , sisa anggaran adalah sisa mati

15. Indikator : Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.

1) Definisi Operasional: Jumlah desa / kelurahan yang

melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)

PTM.

2) Rumus/cara perhitungan : jumlah desa/kelurahan yang

melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)

PTM dibagi Jumlah Desa/Kelurahan di Jawa Tengah di kali

100%.

3) Capaian Indikator

16. Indikator : Persentase puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun

1) Definisi Operasional: Persentase puskesmas yang melaksanakan

deteksi dini kanker payudara dengan CBE/SADANIS dan deteksi

dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan atau Papsmear.

78

Page 80: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah puskesmas yang

melaksanakan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher

rahim dibagi Jumlah puskesmas di suatu wilayah dikali 100%.

3) Capaian Indikator

2017 2018 20190

20

40

60

80

Target indikator tahun 2017-2019 , tercapai setiap

tahunnya.

Keberhasilan pencapaian indikator ini merupakan hasil

kerjasama dari tingkat pusat sampai ke unit terkecil di Puskesmas

dengan upaya sebagai berikut :

1. Kemenkes memberikan dukungan dana pelatihan dalam

anggaran dekonsentrasi ke provinsi

2. Kabupaten/Kota menyediakan anggaran untuk pelatihan

melalui APBD KABUPATEN/KOTA

3. Puskesmas dengan dana yang dimiliki (JKN, BOK)

mengirimkan dokter dan bidan untuk mengikuti pelatihan

terstandar

4. Kerja sama Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dengan

badan penyelenggara pelatihan terakreditasi (Bapelkes Prov

Jateng / Bapelkes Munajati / Balai Besar Pelatihan kesehatan

Makasar)

79

Page 81: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

5. Adanya program Akreditasi puskesmas yang memberikan nilai

tambahan jika puskemas mampu melakukan deteksi dini

kanker serviks dan payudara

4) Masalah :

1. Walaupun target indicator telah tercapai, namun untuk jumlah

dokter dan bidan puskesmas yang terlatih masih dibawah 10%

2. Cakupan perempuan usia 30 -50 tahun yang dideteksi dini

kanker payudara dan kanker serviks dengan metode IVA

masih dibawah 5%

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Mendorong kemandirian puskesmas untuk mengirimkan dokter

dan bidan mengikuti pelatihan dengan dana mandiri

2. Meningkatkan sosialisasi dan pengaturan strategi yang sesuai

untuk meningkatkan cakupan

Realisasi pencapaian target indicator Renstra dan realisasi

anggaran tidak bisa dibandingkan karena dari anggaran

dekonsentrasi hanya memfasilitasi untuk 10 puskesmas ,

pencapaian target didapatkan dari dukungan anggaran

Kabupaten/Kota dan puskesmas

17. Indikator : Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus katarak

18. Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan upaya pencegahan dan pengendalian masalah penyalahgunaan Napza di lnstitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)

1).Definisi Operasional : jumlah kabupaten/kota yang sudah

melakukan upaya pencegahan dan pengendalian masalah

penyalahgunaan Napza di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).

80

Page 82: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

2). Rumus / Cara Perhitungan : menjumlahkan Kabupaten/Kota yang

sudah melakukan upaya pencegahan dan pengendalian masalah

penyalahgunaan Napza di IPWL wilayahnya.

81

Page 83: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

3). Capaian Indikator :

13.5

14

14.5

15

15.5

14 14

15

Jumlah Kabupaten/Kota Yang Menyelenggarakan Upaya P2 Masalah Penyalahgunaan Napza di IPWL

Provinsi Jawa Tengah

Th 2017 Th 2019Th 2018

Capaian povinsi Jawa Tengah pada tahun 2019 adalah 15

Kabupaten/Kota yang sudah melakukan upaya pencegahan dan

pengendalian masalah penyalahgunaan Napza di IPWL

wilayahnya. Capaian ini meningkat dibandingkan capaian pada

tahun sebelumnya. Kementerian Kesehatan menetapkan target

absolut untuk indikator Napza (150 Kabupaten/Kota), sehingga

belum bisa digunakan sebagai target setiap provinsi.

Keberhasilan pencapaian indikator ini merupakan hasil

kerjasama dari kementerian kesehatan, dinas kesehatan

provinsi, dinas kesehatan Kabupaten/Kota serta BNN provinsi

maupun BNN Kabupaten/Kota, dengan rincian sebagai berikut :

1. Kemenkes dalam hal ini Subdit Napza selalu bekerjasama

dengan Dinas Kesehatan Provinsi dalam melaksanakan

bimbingan dan monitoring terhadap IPWL;

2. Adanya advokasi dan sosialisasi tentang upaya pencegahan

dan pengendalian masalah napza dari tingkat pusat, provinsi

dan Kabupaten/Kota;

3. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah selalu bekerjasama

dengan BNN Prov. Jawa Tengah dalam melakukan upaya P2

masalah napza;

82

Page 84: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

4. Adanya kegiatan pertemuan koordinasi IPWL yang ada di

provinsi Jawa Tengah yang diselenggarakan di Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah;

5. BNNP Jawa Tengah turut membina IPWL dan meningkatkan

kompetensi tenaga kesehatan di IPWL;

6. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah turut

memonitor dan selalu bekerjasama dengan IPWL yang ada di

wilayahnya.

Sedangkan upaya-upaya nyata Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah untuk mencapai indikator adalah sebagai berikut :

1. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan IPWL

2. Rapat Koordinasi IPWL setiap tahunnya

3. Sosialisasi pencatatan dan pelaporan IPWL

4. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan di IPWL melalui

keikutsertaan pelatihan Assessment dan Terapi Rehabilitasi

yang diselenggarakan BNNP Jawa Tengah

5. Meningkatkan peran serta tenaga kesehatan di puskesmas

dalam melaksanakan deteksi dini penyalahgunaan napza

dengan skrining ASSIST untuk kemudian bekerjasama

dengan IPWL di wilayahnya.

4) Masalah :1. Perpindahan kerja (mutasi) tenaga kesehatan terlatih napza

di IPWL

2. Belum optimalnya dukungan managemen di fasyankes IPWL

dan pemerintah daerah di Kabupaten/Kota dalam upaya P2

masalah Napza di wilayahnya

5) Upaya Pemecahan Masalah :

1. Advokasi dan sosialisasi pada Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota tentang peran pemerintah daerah dan

83

Page 85: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

standar pelayanan di IPWL termasuk keberadaan tenaga

kesehatan terlatih napza.

2. Bimtek dan Monev IPWL

19. Indikator : Persentase layanan dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi

1) Definisi Operasional : Jumlah layanan dukungan manajemen dan

pelaporan satker dekonsentrasi terdiri dari capaian layanan

RKAKL, e monev DJA, e monev Bappenas dan e performance

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah layanan dukungan manajemen

dan pelaporan satker dekonsentrasi terdiri dari capaian layanan

RKAKL, e monev DJA 12 dokumen, e monev Bappenas 12

dokumen dan e performance 12 dokumen yang tercapai dibagi

dengan target

3) Capaian Indikator

2017 2018 201902468

101214

Target indikator tahun layanan dukungan manajemen

dan pelaporan satker dekonsentrasi tahun 2017-2019 ,

tercapai setiap tahunnya.

Keberhasilan pencapaian indikator merupakan hasil

keterpaduan perencanaan anggaran dan kegiatan,

pelaksanaan operasional kegiatan dari tingkat pusat sampai ke

pelaksana di Puskesmas dengan upaya sebagai berikut :

84

Page 86: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

1. Kementerian Kesehatan melalui bidang Pengembangan

Informasi selalu memberikan fasilitasi teknis, monitoring,

dan evaluasi terkait pelaporan elektronik secara intensif

disertai umpan balik hasil evaluasi pelaporan elektronik

2. Pelaksana kegiatan secara berkala menyampaikan

progress kegiatan serta menyampaikan

kendala/permasalahan dan upaya pemecahan masalah.

4) Masalah :

1. Walaupun target indicator tercapai, namun untuk

kelengkapan pelaporan masih ada keterlambatan, belum

sesuai batas waktu pelaporan

5) Upaya pemecahan masalah :

1. Meningkatkan koordinasi dan pengaturan strategi yang

sesuai untuk meningkatkan cakupan pelaporan elektronik

layanan dekonsentrasi

2. Mendorong ketepatan waktu pelaporan pada setiap

tahapan pelaksanaan kegiatan

3. Konsultasi peningkatan kapasitas petugas untuk

kelancaran penatalaksanaan pelaporan elektronik

85

Page 87: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

BAB IV

CAPAIAN KINERJA ANGGARAN

No Program / Kegiatan Pagu anggaran(Rp)

Realisasi(Rp)

% % capaian indikator kinerja

1 Surv Kes & Karantina 867.929.000 790.358.400 91,06 108,8

2 P2PTM & Keswa 14.423.185.000 13.944.003.350 96,68 146,8

3 P2PM 8.277.041.000 8.052.482.300 97,29 110,3

4 Dukman492.435.000 451.140.208 91,61

100,0

P2P 24.060.590.000 23.237.984.258 96,58 114,9

A. Surveilans dan Karantina Kesehatan

No Kegiatan Pagu anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

%

1 Layanan Imunisasi (35

kab)

224.906.000 206.735.000 91,9

2 Layanan kewaspadaan

dini penyakit berpotensi

KLB (12 layanan)

251.699.000 241.110.000 95,8

3 Layanan respon KLB dan

Wabah

(12 layanan)

56.340.000 46.430.000 82,4

4 Layanan Kekarantinaan

kesehatan

334.984.000 296.083.000 88,4

JUMLAH 867.929.000 790.358.000 91,1

86

Page 88: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Adapun rincian sub kegiatan sebagai berikut :

No

Prog/ Keg/ Sub kegiatan

Tujuan khusus

Saran/

Lokasi

Realisasi

Keterangan

Fisik

(%)

Keu

(%)

A Imunisasi (SATKER 05)

1

Orientasi

pelaksanaan

imunisasi rutin

Terlaksa

nanya

pertemuan

orientasi

pelaksanaan

imunisasi

rutin

85 orang/

Hotel

Harris

Semarang

85

orang

100%

90,5

%

Sisa mati (paket

meeting)

2

Pelaksanaan

Supervisi

supportive

Terlaksanan

ya supervise

supportive

34 Kab/

Kota

34

Kabup

aten/K

ota

100%

100% Keterpaduan

dengan

kegioatan lain

3

Pelaksanaan

surveilans

KIPI

Terlaksanan

ya surveilans

KIPI

3 kasus 3

kasus

100%

100

%

B Surveilans (SATKER 05)

1 Penemuan

kasus discade

Kasus

klinis

55 kj 100% 99,4 Sisa mati/

Penginapan

87

Page 89: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

campak, AFP

dan PD3I

lainnya

campak

terlaporkan

2 Orientasi

petugas

surveilans

Kabupaten/Ko

ta dalam

rangka

kewaspadaan

dini dan

respon

penyakit

berpotensial

KLB

Terlak

sananya

kegiatan

5

Kabupaten

5 Kab

100%

84,4 Sisa mati

3 Verifikasi

sinyal

kewaspadaan

dini

Terlak

sananya

verifikasi

sinyal SKD

41

kejadian

41

kejadia

n

100%

99,9

C Layanan respon KLB dan Wabah di Kabupaten/ Kota (SATKER 05)

1 Penyeli

dikan

Epidemiologi

KLB dan

wabah di

Kabupaten/

Kota

KLB

di tangani

27

kasus

2

7

kasus

1

00%

8

2,4

Penginap

an, uang harian

Kabupaten/Kota

dan Puskesmas

88

Page 90: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Kinerja seksi Surveilans dan Imunisasi yang terdiri dari Program

Imunisasi, Surveilnas PD3I, Penanggulangan KLB/ Bencana/ Krisis

kesehatan dan surveilans Kesehatan Haji dalam pelaksanaan kegitan dan

sub sub kegiatan tahun 2019 dalam relevasi dengan target RPJMN,

RPJMD, dan RENSTRA secara fiksik dapat terapai (100 %) sedangkan

realisasi keuangan tidak semuanya dapat diserap, penyebabnya antara lain

karena adanya sisa mati (transport , penginapan ) keterpaduan sumber

dana lain dan sisa paket meeting yang tidak mungkin dapat digunakan.

Target kinerja masing-masing program yang telah ditetapkan dalam

RPJMN, RPJMD, dan RENSTRA capaiannya dapat digambarkan sebagai

berikut: Kegiatan Imunisasi dengan indikator UCI desa telah tercapai

sebesar 99,96 %, capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan target

yang ditetapkan sebesar 99,95% (dari 8.560 Desa/ Kelurahan yang belum

UCI sebanyak 3 Desa yaitu Desa Bonjor (Kab. Temanggung), Desa

Blumbang (Kabupaten Karanganyar), dan Desa Kiyangkongrejo (Kabupaten

Purworejo). Kegiatan Surveilans capaian Indikator AFP Rate sebesar 3,59

per 100.000 penduduk usia di bawah 15 tahun (sejumlah 300 kasus AFP),

capaian kinerja tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan target yang

ditetapkan yaitu 2/100.000 penduduk usia kurang dari 15 tahun (sejumlah

167 kasus). Kegiatan Pelayanan kesehatan bagi orang yang terdampak dan

berisiko pada kasus KLB telah mencapai target yang ditetapkan yaitu

sebesar 100%. Sedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019

dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji

(jumlah jamaah haji Jawa Tengah tahun 2019 sejumlah 34.756 orang ), ini

sudah sesuai dengan target yang ditetapkan pada jemaah haji (terpenuhi)

B. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

N

o

Kegiatan Pagu

anggaran

Realisa

si

%

89

Page 91: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

(Rp) (Rp)

1 Layanan capaian

eliminasi malaria

555.00

0.000

489.75

1.200

8

8,2

2 Layanan

Pengendalian penyakit

Arbovirosis

88.816.

000

86.768.

000

9

7,7

3 Layanan

pengendaliaan penyakit

zoonosis

80.000.

000

78.233.

000

9

7,8

4 Layanan

pengendalian penyakit

Filca

5.843.8

48.000

5.740.6

97.000

9

8,2

6.567.6

64.000

6.395.4

49.200

9

7,4

Adapun rincian sub kegiatan sebagai berikut :

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

A Layanan Capaian Eliminasi Malaria

Layanan Pelaksanaan Pengendalian Malaria di

Kabupaten/Kota

1 Diagnosa dan

tatalaksana

pengobatan malaria

a. Penguatan

tenaga mikroskopis

2-4 Mei

2019

Hotel

Grand

Crossch

ecker

Meningkatnya

pengetahuan

90

Page 92: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

dan crosceker

malaria

Artos

Magelang

Kabupat

en/Kota

35

orang

47,5%

Kemampuan

ketrampilan

rerata

sensitifitas

92%,

spesifisitas

77%, akurasi

spesias 75%

11-13 Juli

2019

Hotel

Grand

Artos

Magelang

Mikrosk

opis

fasyank

es 30

Kabupat

en/Kota

dan 5

balkesm

as

Meningkatnya

pengetahuan

80,5%

Kemampuan

ketrampilan

rerata

sensitifitas

89%,

spesifisitas

59%, akurasi

spesias 60%

b. Penguatan

tatalaksana malaria

24 Juni

2019

25 Juni

2019

1 Juli 2019

Banyumas

Purbalingg

a

Banjarneg

ara

50

orang

dokter

fasyank

es/kabu

paten

Peserta

bersewpakat

untuk

melakssanaka

n diagnosa

dan

tatalaksana

maria sesuai

91

Page 93: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

standar,

pelaporan

kasus 1x24

jam

Penguatan Surveilans

Malaria

a. Pre assessment

penilaian eliminasi

malaria kab.

Anyumas dan kab.

1-3 Agt

2019

7-9 Agt

2019

Banyumas

Purbalingg

a

Peserta

provinsi

3 orang

(Dinas

Kesehat

an prov,

labkes,

balkesm

as

magela

ng)

Diketahuinya

kesiapan

penilaian

eliminasi

malaria oleh

tim pusat

b. Penyelidikan

epidemiologi

Juli dan

Oktober

2019

Purworejo

dan

Wonosbo

Masyar

akat

beresiko

Diketahuinya

gambaran

epidemiologi

kasus malaria

di desa

semono

(purworejo)

dan desa

ngalian

(wonosobo)

c. Penguatan 12-14 April Hotel D’ 48 org Peserta

92

Page 94: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

surveilans dan sistem

informasi malaria2019

Season

Karimun

Jawa

pengelol

a

malaria

Kabupat

en/Kota

dan

linprog

terkait

bersepakat

untuk

meningkatkan

ketepatan dan

kelengkapan

pelaporan

kasus malaria

d. Evaluasi

surveilans migrasi

Februari-

November

2019

10 kab

(Magelang,

Purworejo,

Kebumen,

Banyumas,

Cilacap,

Purbalingg

a,

Banjarneg

ara,

Wonosobo

, Jepara,

Pekalonga

n)

Pengelo

la

malaria

kab,

RS,

puskes

mas

dan

desa

- Kelengkapan

laporan di 4

kab

(Magelang,

purworejo,

banyumas,

pekalongan

<50%)

- Surveilans

migrasi

berjalan

dengan baik

(tidak adanya

kasus

indegenus)

Sediaan darah

mikroskopis yang diuji

silang

Oktober

2019

Purworejo Petugas

Lab

Faskes

Sensitifitas

100%,

spesifisitas

100%, akurasi

93

Page 95: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

100%

Survey darah massal

malaria (angka parasit

rate)

Oktober-

Nopember

2019

Purworejo,

Banjarneg

ara

Masyar

akat

desa

1.600 sediaan

darah semua

negatif

BLayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Arbovirosis di

Kabupaten/Kota

1Peningkatan

Tatalaksana DBD

4-5

September

2019

Hotel

Norman

Semarang

35

orang

terdiri

dari 13

Kasi

P2PM

dan 22

pengelol

a

program

DBD

Kabupat

en/Kota

Peserta

berkomitmen

untuk

meningkatkan

kapasitas

petughas

dalam

penanggulang

an penyakit

DBD

Bimbingan Teknis

Provinsi dan

Kabupaten

April –

November

2019

12

Kabupaten

/Kota

Pengelo

la

program

DBD

Kabupat

en/Kota

dan

puskes

mas/RS

Penguatan

kapabilitas

petugas dalam

penanggulang

an DBD

94

Page 96: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

C Layanan Pengendalian Penyakit Zoonosis

1 Layanan Pengendalian Penyakit Zoonosis di Kabupaten/Kota

1.1

Monitoring Evaluasi

dan Sosialisasi

Penceghan dan

Pengendalian Zoonosis

24-25

September

2019

Hotel

Grand

Wahid

Salatiga

Dokter

IGD RS,

pengelol

a

program

zoonosi

s DKK,

balkesm

as,

petugas

propinsi

56 orang

perserta, siap

melaksanakan

tatalaksana

kasus GHPR

sesuai SOP

D Layanan Pengendalian Penyakit Filariasis dan kecacingan

Pelaksanaan PemberianObat Pencegahan Massal Filariasis dan Kecacingan

Sosialisasi dan Monev POPM filariasis dan kecacingan

1.3 Sosialisasi dan

advokasi filariasis

dalam rangka

peningkatan cakupan

pada kabupaten/kota

endemis

Juli –

Oktober

2019

9

Kabupaten

/Kota

(Brebes,

Pekalonga

n,

Wonosobo

,

Semarang,

Grobogan,

Blora, Pati,

100

orang

terdiri

dari

Lintas

program

dan

lintas

sektor

(diknas,

kanwil

Adanya

komitmen

untuk

mendukung

terlaksananya

POPM

filariasis di

wilayah

masing-

masing

95

Page 97: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

Demak,

Kota

pekalogan)

kemena

g,

PKK )ter

kait,

puskes

mas

dan

kecamat

an

1.4

Sosialisasi dan

advokasi POPM

kecacingan pada

daerah intervensi

stunting

Juli –

Agustus

2019

Kebumen,

Pati, Blora,

Grobogan,

Sragen,

Jepara,

Boyolali,

Cilacap,

Banyumas,

Pekalonga

n,

Wonosobo

,

Semarang

50

orang

kepala

puskes

mas,

diknas,

kanwil

kemena

g, PKK

Adanya

komitmen

untuk

mendukung

terlaksananya

POPM

kecacingan di

wilayah

masing-

masing

1.5 Monitoring dan

evaluasi pelaksanaan

POPM filariasis

September

-November

2019

9

Kabupaten

/Kota

(Brebes,

Pekalonga

n,

Petugas

filaria

dan

kecacin

gankab

upaten/

Terevaluasiny

a pelaksanaan

POPM filaria

serta

diketahuinya

kendala dalam

96

Page 98: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

Wonosobo

,

Semarang,

Grobogan,

Blora, Pati,

Demak,

Kota

pekalogan)

kota

dan

puskes

mas

pelaksanaan

dan diperoleh

solusi

1.6

Monitoring dan

evaluasi pelaksanaan

POPM kecacingan

Februari-

November

2019

Brebes,ba

nyumas,pu

rbalingga,c

ilacap,keb

umen,grob

ogan,blora,

pati,demak

,pekalonga

n,pemalan

g,purworej

o,temangg

ung,wonos

obo,boyola

li,wonogiri

Petugas

filaria

dan

kecacin

gankab

upaten/

kota

dan

puskes

mas

Terevaluasiny

a pelaksanaan

POPM

kecacingan

serta

diketahuinya

kendala dalam

pelaksanaan

dan diperoleh

solusi beserta

meningkatnya

kepatuhan

dalam

kelengkapan

pelaporan

1.7 Sosialisasi manajemen

sistem informasi

filariasis dan

kecacingan

Juli-

november

2019

9

Kabupaten

/Kota

(Brebes,

Pekalonga

Petugas

filca

kabupat

en/kota

dan

Meningkatnya

persentase

Kabupaten/Ko

ta yang

melaporkan

97

Page 99: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

n,

Wonosobo

,

Semarang,

Grobogan,

Blora, Pati,

Demak,

Kota

pekalogan,

pemalang,

kendal,bat

ang,purbali

ngga)

puskes

mas

pelaksanaan

POPM

kecacingan yg

semula 22%

menjadi 70%

Pelaksanaan POPM filariasis dan kecacing

1.8Penyediaan KIE

pendukung

April-

septembe

r 2019

35

Kabupat

en/Kota

puskesm

as

61.250 lembar

leaflet

kecacingan

(untuk 35

Kabupaten/Kota)

dan 70.770

lembar leaflet

filariasis (utk 8

Kabupaten/Kota)

1.9 Transport petugas

pelaksana POPM

filariasis

Agustus-

novembe

r 2019

8

Kabupat

en/Kota

(Brebes,

Pekalon

Petugas

filca di 8

Kabupate

n/Kota

dan 241

Terlaksananya

pemberian obat

filariasis sampai

ke masyarakat

98

Page 100: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

gan,

Wonoso

bo,

Semara

ng,

Grobog

an,

Blora,

Pati,

Demak)

puskesm

as, kader

di 2.713

desa (25

kader/des

a)

2.0 Distribusi obat filariasis

Juli-

Septemb

er 2019

8

Kabupat

en/Kota

(Brebes,

Pekalon

gan,

Wonoso

bo,

Semara

ng,

Grobog

an,

Blora,

Pati,

Demak)

Petugas

filca di 8

Kabupate

n/Kota

dan 241

puskesm

as

Terdistribusinya

obat filariasis

samapai ke desa

2.1 Distribusi obat

kecacingan

Februari

dan juli

2019

12

Kabupat

en/Kota

Petugas

filca di 12

Kabupate

Terdistribusinya

obat cacing

sampai ke desa

99

Page 101: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

stunting

(brebes,

banyum

as,

purbalin

gga,

cilacap,

kebume

n,

wonoso

bo,

groboga

n, blora,

demak,

pekalon

gan,

pemala

ng,

kudus)

n/Kota

dan 614

puskesm

as

2.2 Transport petugas

pelaksana POPM

kecacingan

Februari

dan juli

2019

12

Kabupat

en/Kota

stunting

(brebes,

banyum

as,

purbalin

gga,

cilacap,

Petugas

filca di 12

Kabupate

n/Kota,

614

puskesm

as

Terlaksananya

pemberian obat

cacing sampai ke

masyarakat

(anak usia 1-12

tahun)

100

Page 102: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTUTEMPAT

PESER

TA

HASIL

kebume

n,

wonoso

bo,

groboga

n, blora,

demak,

pekalon

gan,

pemala

ng,

kudus)

2.3

Refreshing kader di 5

kabupaten POPM

filariasis baru

Septemb

er 2019

Demak,

wonoso

bo,sem

arang,gr

obogan,

brebes

Kader di

5

kabupate

n/kota,

145

puskesm

as, 1.326

desa (5

kader/des

a)

Petugas dan

kader siap

melaksanakan

POPM filariasis

di wilayah

masing-masing

C. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

N

o

Kegiatan Pagu

anggaran

Realisa

si

%

101

Page 103: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

(Rp) (Rp)

1 LayananPencegahan

dan Pengendalian Penyakit

HIV AIDS

271.32

9.000

253.48

4.000

9

3,4

2 LayananPencegahan

dan Pengendalian Penyakit

TBC

297.81

1.000

279.79

5.400

9

3,9

3 Layanan pengendaliaan

penyakit Hepatitis

262.63

7.000

254.58

7.000

9

6,9

4 Layanan pengendalian

penyakit Kusta

800.00

0.000

794.67

3.000

9

9,3

5 Layanan pengendalian

penyakit ISPA

77.600.

000

74.493.

200

9

5,9

Jumlah 1.709.3

37.000

1.657.0

32.600

9

6,9

102

Page 104: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Adapun rincian sub kegiatan sebagai berikut :

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

1Layanan Pencegahan Pengendalian Penyakit HIV

AIDS

Layanan Pencegahan Pengendalian Penyakit HIV

AIDS di Provinsi

1.1 Validasi Data

5 - 7

April

2019

Hotel Lor

Inn

Surakarta

35

petugas

pengelola

program

HIV AIDS

Kabupate

n/Kota

diperolehnya data

yang valid dari 35

Kabupaten/Kota

1.2

Distribusi

logistik pusat ke

Kabupaten/Kota

Januari-

desemb

er 2019

35

Kabupate

n/Kota

35

Kabupate

n/Kota

Terdistribusinya

logistik HIV AIDS ke

35 Kabupaten/Kota

1.3Peningkatan

kapasitas SDM

a. Pelatihan

Tatalaksana HIV

AIDS

19-22

Agustus

2019

Hotel

Meotel

Purwoker

to

35

petugas

pengelola

program

HIV AIDS

Kabupate

n/Kota,

35 petugas

Kabupaten/Kota dan 5

balkesmas siap

mendampingi

puskesmas dalam

pelaksanaan

tatalaksana HIV AIDS

103

Page 105: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

dan 5

balkesma

s

sesuai SOP

b. Evaluasi Pasca

Pelatihan

Nov –

Des

2019

35

Kabupate

n/Kota

35

petugas

pengelola

program

HIV AIDS

Kabupate

n/Kota

35 Kabupaten/Kota

sudah melaksanakan

pendampingan ke

puskesmas sesuai

kesepakatan

pertemuan

Layanan Pengendalian Penyakit TBC

Layanan Deteksi Dini dan Pemantauan Keberhasilan Kasus TBC

1 Peningkatan

Kapasitas SDM

TBC

- Orientasi

Deteksi/Tatalaksa

na TB Anak

20-21

Maret

2019

Hotel

Laras

Asri

Salatiga

Dinas

pendidikan

dan

kebudayaa

n

Kabupaten

/Kota, l

Kemenag

Kabupaten

/

Kota,Lintas

Program

Peserta bersepakat

untuk mendukung

program TBC melalui

sosialisasi,

pembinaan dan

pemeriksaan rutin,

monev terpadu serta

penguatan

kelembagaan TP

UKS di

Kabupaten/Kota

104

Page 106: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

dan

lintas

sektor

2

Deteksi Dini

TBC

- Surveilans aktif

TBC (Penyisiran

data TB di RS)

April sd

Oktober

2019

35

Kabupate

n/Kota

Rumah

Sakit di 35

Kabupaten

/Kota,

diutamaka

n pada RS

dengan

jumlah

penemuan

kasus

tinggi atau

RS belum

pernah

dilakukan

cleaning

data oleh

petugas

Kabupaten

/Kota

Jumlah RS yang

dilakukan penyisiran

data kasus secara

keseluruhan 144 RS

Jumlah pasien TB

dengan ICDX A15-19

= 49.075

Hasil cleaning data =

29.742

Jumlah kasus yang

tercantum di SITT

= 233

Jumlah kasus yang

tidak tercantum di

SITT =18.874

3

- Distribusi logistik

ke

Kabupaten/Kota Juli-Des

35

Kabupate

n/Kota

DKK &

fasyankesTerdistribusinya

logistik TBC di 35

Kabupaten/Kota

105

Page 107: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta

Intensifikasi Penemuan Kasus dalam upayan pencegahan dan pengendalian

Advokasi

Intensifikasi

Penemuan Kaus

Kusta di kabupaten

endemis

Juli-

Agustus

Blora,

Demak

Stake

Holder,

Camat,

Kepala

Puskesm

as

Pelaksanaan

intensifikasi

penemuan kasus

kusta di daerah

endemis (ICF)

Rembang

, Blora,

Demak,

Jepara,

Pemalan

g, Kota

Pekalong

an, Kab.

Pekalong

an, Kab.

Tegal,

Brebes

Petugas

Kusta

Kabupate

n/Kota,

puskesm

as, Kader

dan

masyarak

at

Pertemuan

monev dan validasi

data kohort kasus

kusta

Maret

2019

Hotel

Wujil,

Ungaran

35

Petugas

Kusta

Kabupate

106

Page 108: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

n/Kota

Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis

Program P2 Hepatitis dan Penyakit ISP di Provinsi

Orientasi dan

Tatalaksana

Manajemen P2

Hepatitis

19-20

Novemb

er 2019

Sukoharj

o

Petugas

puskesm

as, RS

Adanya komitmen

untuk mendukung

kegiatan deteksi dini

hepatitis B dan C di

wilayah masing-

masing

3-4

Desemb

er 2019

Wonogiri

Petugas

puskesm

as, RS

Adanya komitmen

untuk mendukung

kegiatan deteksi dini

hepatitis B dan C di

wilayah masing-

masing

Pertemuan

Validasi Data

Hepatitis dan ISP

tingkat provinsi 13-15

Maret

2019

Hotel

Harris

Semaran

g

Petugas

P2

Hepatitis

dan ISP

Dinas

Kesehata

n

Kabupate

n/Kota

diperolehnya data

yang valid dari 35

Kabupaten/Kota

107

Page 109: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ISPA

Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Tatalaksana ISPA

Orientasi

Tatalaksana ISPA

31 Juli-

1

Agustus

2019

Hotel

Grand

Wahid

Salatiga

58

peserta

dari

Kabupate

n/Kota,

balkesma

s dan

provinsi

Peserta sepakat untuk

meningkatkan

koordinasi dan

sosialisasi terkait

tatalaksana ispa serta

kewaspadaan dini

pandemi influenza

D. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Adapun rincian sub kegiatan sebagai berikut :

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

ALayanan Pencegahan dan Pengendalian Ganggua

Indera

1

Sosialisasi peta

jalan layanan

kesehatan inklusi

disabilitas

Dinas

Kesehata

n Prov.

Jateng

Lintas

Sektor

Tersosialisasinya peta

jalan layanan

kesehatan inklusi

disabilitas

108

Page 110: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

B SDM P2PTM yang meningkat kualitasnya

1

Pelatihan Deteksi

dini Ca Serviks dan

Ca Mammae

26- 30

Agustus

2019

Hotel

Laras

Asri

Salatiga

Dokter &

Bidan

Salatiga&

Kt

Semaran

g

10 or dokter & 10 or

bidan mampu

melakukan px IVA-

SADANIS

C Deteksi dini Faktor Risiko PTM

1

Deteksi dini Faktor

Risiko PTM di

daerah

1.1

Pertemuan

Persiapan

Pelaksanaan

deteksi dini

29 April

– 1 Mei

2019

Hotel

Artos

Magelang

Kasi &

Pengelol

a PTM

Dinas

Kesehata

n

Kabupate

n/Kota se

Jateng

35 Kabupaten/Kota se

Jateng sian

melaksanakan DD FR

PTM

1.2 Rapat Persiapan

Pelaksanaan

deteksi dini faktor

risiko PTM tk Kab

Mei –

Juni

2019

35

Kabupate

n/Kota

Camat,

Kepala

Desa/

Lurah,

Puskesm

135 Kecamatan

terpilih siap

melaksanakan DD FR

PTM

109

Page 111: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

as

1.3

Sosialisasi gerakan

deteksi dini FR PTM

di Tingkat

kecamatan

Mei –

Juni

2019

135

kecamata

n

Camat,

Lurah/Ka

des,

FKD,

PKK,

Pusk

675 Desa terpilih siap

melaksanakan DD FR

PYM

1.4Pembekalan kader

tingkat kecamatan

Juli-

Agustus

2019

135

kecamata

n

pusk,

kader

kesehata

n

3.375 kader siap

melaksanakan px DD

FR PTM

1.5 Deteksi Dini Di desa

Sept –

Nop

2019

675 desa1200 or

per desa

810.000 or dideteksi

FR PTM

1.6

Pendampingan

pengusulan

anggaran &

koordinasi deteksi

dini FR PTM

Maret ,

Juli,

Okt,

Desemb

er 2019

Kemenke

s RI,

Dinas

Kesehata

n Prov

Jatim

Seksi

P2PTM &

Keswa

Dinas

Kesehata

n Prov

Jateng

RKAKL PTM TA 2020

Informasi DD FR Jatim

yang bisa diadopsi di

Jateng

1.7 Rapat koordinasi

tehnis Pelaksanaan

deteksi dini FR PTM

18 – 20

Septem

ber

2019

Hotel

Arkenzo

Semaran

g

Kabid

P2P

Dinas

Kesehata

Komitmen Kabid P2P

Kabupaten/Kota se

Jateng dalam pelaks

DD FR PTM

110

Page 112: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

n

Kabupate

n/Kota se

jateng

1.8

Rapat evaluasi dan

validasi data

pelaksanaan DD FR

PTM

18 – 20

Nop

2019

Hotel

Arkenzo

Semaran

g

Kasi &

Pengelol

a PTM

Dinas

Kesehata

n

Kabupate

n/Kota se

Jateng

Terlaksananya

evaluasi pelaks DD FR

PTM ( administrasi &

tehnis)

2Pelatihan PANDU

PTM di FKTP

2.1Pelatihan PANDU

PTM

8 – 13

Juli

2019

Hotel

Sunan

Surakarta

15

puskesm

as

(Dokter &

perawat)

15 nakes pusk terlatih

& siap melaks PANDU

3Pelatihan Posbindu

PTM dan SI PTM

3.1 Pelatihan Posbindu

Institusi

20 – 23

Agustus

2019

Hotel Lor

Inn

Surakarta

19 OPD

Prov.

Jateng &

Pusk, 4

19 OPD memiliki

kader terlatih

posbindu, 4 nakes

111

Page 113: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

N

OJENIS KEGIATAN

WAKTU

PELAK

SANAA

N

TEMPAT

PELAKS

ANAAN

PESERT

AHASIL

pusk pusk terlatih posbindu

1SDM berkualitas bidang pencegahan dan

pengendalian masalah kesehatan jiwa dan napza

1.1

Pelatihan Deteksi

Dini dan

Penatalaksanaan

Gangguan Jiwa

Bagi Nakes

Puskesmas

23 – 28

Juni

2019

Hotel Lor

Inn

Surakarta

20

puskesm

as

(dokter &

perawat)

20 pusk memiliki

nakes terlatih u dd

gangguan jiwa di pusk

1.2

Pelatihan

bagi Nakes ttg

Pemberdayaan

Orang Tua Dalam

Pencegahan

Penyalahgunaan

Napza

1 – 4

Juli

2019

Hotel The

Sunan

Surakarta

9

Kabupate

n/Kota,

18 pusk

1

balkesma

s

9 or dr

Kabupaten/Kota, 18

pusk dan 1

balkesmas terlatih

dalam pencegahan

napza

1.3

Pelatihan

Skrining

Penyalahgunaan

Napza dengan

Instrumen ASSIST

18 – 21

Maret

2019

Hotel

D’Wangs

a

Surakarta

11

Kabupate

n/Kota,

12 pusk,

5

balkesma

s

11 Kabupaten/Kota

dengan 1 pusk terlatih

dan 5 balkesmas

mampu melakukan

skrinning ASSIST,

112

Page 114: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

Kegiatan yang telah dilakukan dalam upaya pencegahan dan

pengendalian penyakit menular selama tahun 2019 melalui dukungan anggaran

yang bersumber dari APBN sudah mengacu pada tugas pokok dan fungsi yang

telah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah. Kegiatan tersebut sudah

mengarah pada pencapaian indikator yang ditetapkan, baik yang tercantum

dalam RPJMN, RPJMD dan RENSTRA. Kinerja upaya pencegahan dan

pengendalian penyakit menular baik yang bersumber tular vektor maupun

menular langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan sub sub kegiatan tahun

2019 dalam relevasi dengan target RPJMN, RPJMD, dan RENSTRA secara

keseluruhan telah tercapai semuanya atau fiksik dapat terapai (100 %),

sedangkan realisasi keuangan tidak semuanya dapat diserap, penyebabnya

antara lain karena adanya sisa mati (transport, penginapan) keterpaduan

kegiatan lain dari pusat yang berdampak pada sisa transport yang tidak

mungkin dapat digunakan.

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada dasarnya

menerapkan konsep epidemiologi yaitu interaksi faktor agent-host-environment,

dengan tujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat

ketidakseimbangan dari ketiga faktor tersebut. Oleh sebab itu untuk mencapai

tujuan tersebut diperlukan peran serta dan tanggung jawab dari lintas program,

lintas sektoral dan masyarakat serta swasta yang selama ini masih belum bisa

berjalan secara optimal dan perlu upaya yang lebih serius sehingga harapan

untuk mempertahankan keseimbangan tiga faktor tersebut di atas di terwujud.

Berbagai peluang yang bisa menjadi faktor pendukung dan dimanfaatkan

untuk meraih keberhasilan dalam pencapaian program pembangunan

kesehatan, adalah: adanya peraturan perundang-undangan yang mendukung

upaya P2PM, komitmen internasional dan nasional untuk upaya P2PM

sebagaimana dimaksud dalam dokumen Sustainibility Development Goals

(SDGs), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan

113

Page 115: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

mutu sumber daya manusia, kerjasama dan kemitraan yang melibatkan

berbagai pihak serta saling menguntungkan dalam berbagai bidang.

Ada berbagai ancaman eksternal yang mungkin akan menjadi faktor

penghambat dalam pelaksanaan program pembangunan kesehatan antara lain;

dampak negatif era globalisasi dapat menimbulkan ancaman penyebarluasan

penyakit karena sifat penyebaran penyakit menular yang tidak mengenal batas

wilayah/negara, penyebaran penduduk yang tidak merata dan banyaknya

pengungsian akibat bencana alam, masih sering terjadinya kejadian luar biasa

(KLB) penyakit menular, dan inilah yang menjadi perhatian kita bersama untuk

selalu menjalin komunikasi antar Provinsi dan Kabupaten perbatasan.

114

Page 116: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

PENUTUP

Kesimpulan

1. Pencapaian kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

TengahTahun 2019 telah berjalan baik sesuai dengan Perjanjian Kinerja

yang telah ditetapkan dengan rata –rata capaian kinerja sebesar 114,54

%

2. Berdasarkan pengukuran indikator kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019, dari 19

Indikator kinerja sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tahun 2019, sebanyak 13 indikator telah melebihi target yang

ditetapkan (>100%), 3 indikator telah mencapai target yang ditetapkan

(100%), sedangkan 3 indikator tidak mencapai target dengan

pencapaian Jumlah Kabupaten/Kota dengan IR DBD ≤ 49 per 100.000

sebesar 88,6% dan jumlah Kabupaten/kota intervensi stunting yang

melakukan POPM Cacingan dengan cakupan ≥ 75% dari sasaran minum

obat sebesar 83,3%, Persentase Kabupaten/Kota yang 50%

Puskesmasnya melakukan tatalaksana standar Pneumonia. ersentase

Kabupaten/Kota yang 50% Puskesmasnya melakukan tatalaksana

standar Pneumonia 76,2%

3. Berdasarkan penyerapan dan pengukuran kinerja anggaran Bidang P2P

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 diketahui bahwa

kinerja anggaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

sebesar 96,58%.

4. Berdasarkan pengukuran efisiensi sumber daya, dari 19 indikator,

terdapat 16 indikator telah berjalan dengan efisien dimana capaian

kinerja dapat mencapai atau melebihi target dengan anggaran yang lebih

rendah dan semua kegiatan telah dilaksanakan dengan baik.

5. Mengingat penyakit tidak mengenal batas wilayah administrasi,

pemerintahan, maupun negara, maka penyelenggaraan penanggulangan 115

Page 117: Layout UI Template · Web viewSedangkan capaian indikator Kesehatan haji tahun 2019 dengan tidak ditemukan kasus meningitis paska haji pada jamaah haji (jumlah jamaah haji Jawa Tengah

penyakit secara nasional dilakukan dengan prinsip konkuren, yaitu

dilakukan bersama-sama antara unsur pemerintahan di pusat dan

pemerintah daerah. Dengan demikian, setiap permasalahan penyakit

dan faktor risikonya yang timbul di suatu wilayah perlu ditangani secara

bersama antara unsur pusat dan daerah, sedangkan untuk pintu masuk

negara dilakukan upaya khusus melalui upaya kekarantinaan kesehatan

dalam rangka cegah tangkal penyakit antar negara sebagai bentuk

komitmen kesehatan dalam menjaga kedaulatan negara..

Tindak Lanjut

1. Melakukan review untuk mengevaluasi capaian target akhir tahun

perencanaan, menilai keberhasilan dan pembelajaran yang dihasilkan.

2. Penetapan target indikator Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengacu pada

tantangan dan capaian indikator periode sebelumnya, isu strategis dan

hasil mid term evaluasi.

Demikian Laporan Kinerja Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2019

disusun sebagai bahan masukan untuk penyusunan perencanaan tahun

berikutnya.

116