STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH...

94
STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH HAJI PADA EMBARKASI JAKARTA PONDOK GEDE TAHUN 2019 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun oleh: Lulu Firdauz Ramadhani (11150530000046) KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Transcript of STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH...

Page 1: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

STRATEGI PELAYANAN

PEMBERANGKATAN JAMAAH HAJI

PADA EMBARKASI JAKARTA PONDOK GEDE

TAHUN 2019

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh:

Lulu Firdauz Ramadhani

(11150530000046)

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

b

Page 3: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

c

Page 4: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

d

Page 5: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

i

ABSTRAK

Lulu Firdauz Ramadhani, NIM: 11150530000046, Strategi

Pelayanan Pemberangkatan Jamaah Haji Pada Embarkasi

Jakarta Pondok Gede Tahun 2019, di bawah bimbingan Drs.

H. Ahmad Kartono, M.Si.

Strategi pelayanan terhadap jamaah haji pada masa keberangkatan

selalu terjadi permasalahan serius di setiap tahunnya. Mengingat

para jamah haji Indonesia mayoritas adalah orang tua. Maka

strategi pelayanan yang baik perlu dilakukan guna memberikan

kenyamanan kepada jamaah haji Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pelayanan yang

diberikan oleh PPIH terhadap jamaah haji pada Asrama Haji

Embarksi Pondok Gede. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan

data deskriptif berupa ungkapan lisan dan tulisan dari orang-orang

dan pelaku yang diamati. Dalam hal ini, penulis mengamati

langsung subjek yang diteliti dengan melakukan wawancara

terhadap pihak-pihak yang bersangkutan serta buku-buku yang

menunjang kelengkapan data.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pelayanan One

Stop Service menjadi hal yang sangat diunggulkan dalam proses

pelayanan peberangkatan jamaah haji.

Kata Kunci: Strategi, Pelayanan, Jamaah haji, Embarkasi

Page 6: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wawahmatullahi wabarakatuh

Puji serta syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua

sebagai umatnya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah

limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya serta kita

semua sebagai umatnya.

Dengan penuh syukur dan bangga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Dengan berbagai arahan

dan bimbingan dari Bapak Ahmad Kartono, akhirnya saya

mendapatkan judul “Strategi Pelayanan Pemberangakatan Jamaah

Haji Pada Embarkasi Jakarta Pondok Gede Tahun 2019”

Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua

pihak yang terkait dalam proses penelitian ini. Penulis

berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, M.A, selaku

Rektor UIN Syarif Hidayatulah Jakarta

2. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatulah Jakarta

3. Siti Napsiyah, S.Ag, MSW, selaku Wakil Dekan I, Dr.

Sihabudin Noor, M.Ag selaku Wakil Dekan II, Drs. Cecep

Castrawijaya, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Page 7: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

iii

Dakwah dan Ilmu Komuikasi UIN Syarif Hidayatulah

Jakarta

4. Drs. Sugiharto, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuikasi UIN

Syarif Hidayatulah Jakarta

5. Amiruddin, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Dakwah yang sangat membantu proses sidang mahasiswa

6. Prof. Dr. Murodi, M.Ag selaku dosen Pembimbing

Akademik

7. Drs. Study Rizal, LK, MA dan Dra. Hj. Mastanah, M.Si

selaku penguji ujian skripsi yang sangat memberikan

pencerahan di dalam proses penulisan skripsi

8. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komuikasi yang selama ini memberikan ilmu

pengetahuannya. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat

bagi penulis dan dapat mengamalkan kembali ilmu yang

telah diberikan

9. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi

10. Munib Maksum, M.AP sebagai Ketua Bidang Penerimaan

dan Pemberangkatan Jamaah Haji Embarkasi Jakarta

sekaligus narasumber dalam penelitian ini

11. Pancama G. Yudha sebagai Pelaksana Subbag

Administrasi & Keuangan UPT Asrama Haji Jakarta

12. Umi, Bapak, Teh Heti, teh lita, A dayat, eneng, teh iya,

dede, cinta. Terimakasi atas semua dukungan dan doanya.

Page 8: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

iv

13. KH. Akhmad Muzakki Kamali, Lc sebagai guru terbaik

yang selalu menunjukan jalan yang baik dengan cara yang

baik

14. Teman-teman Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi

Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis juga

untuk para pembaca sekalian.

Aaamiiin yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Penulis

Lulu Firdauz Ramadhani

Page 9: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................ v

DAFTAR TABEL .................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ............................. 4

1. Batasan Masalah ............................................................. 4

2. Rumusan Masalah ........................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 5

1. Tujuan Penelitian ............................................................ 5

2. Manfaat Penelitian .......................................................... 5

D. Metodologi Penelitian .......................................................... 6

1. Jenis Penelitian ................................................................ 6

2. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 6

3. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 7

E. Tinjauan Pusataka ................................................................ 8

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 9

G. Teknik Penulisan Skripsi ................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ................................................... 11

A. Strategi ............................................................................... 11

1. Pengertian Strategi ........................................................ 11

2. Tahapan Strategi ........................................................... 13

1. Pengertian Pelayanan Prima (Service Excellent) .......... 15

C. Pemberangkatan Jamaah Haji ............................................ 19

1. Pemberangkatan ............................................................ 19

Page 10: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

vi

2. Jamaah Haji ................................................................... 19

D. Embarkasi .......................................................................... 23

BAB III GAMBARAN UMUM ASRAMA EMBARKASI

HAJI JAKARTA – PONDOK GEDE ..................................... 25

A. Asrama Haji Jakarta ........................................................... 25

B. Visi, Misi dan Motto .......................................................... 26

C. Tugas dan Fungsi BPAH/UPT Asrama Haji Jakarta ......... 27

1. Tugas BPAH/UPT ......................................................... 27

2. Fungsi BPAH/UPT ....................................................... 28

D. Data Pegawai dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Asrama Haji Jakarta-Pondok Gede ............. 28

E. Susunan Organisasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji

(PPIH) ................................................................................ 29

F. Fasilitas Asrama ................................................................. 31

1. Gedung Serba Guna ...................................................... 31

2. Gedung Penginapan ...................................................... 34

3. Gedung Perkantoran ...................................................... 44

4. Gedung Dapur ............................................................... 44

5. Gedung Masjid .............................................................. 44

6. Fasilitas Lain ................................................................. 45

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .................... 49

A. Pelayanan Penerimaan Jamaah Haji di Embarkasi ............ 49

1. Tempat Penerimaan Jamaah Haji .................................. 49

2. Penerimaan Dokumen Jamaah Haji .............................. 51

3. Pelayanan Akomodasi dan Katering ............................. 53

B. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Akhir Jamaah Haji ..... 53

1. Kegunaan Pemeriksan Kesehatan Akhir ....................... 53

2. Tujuan Pemeriksaan Kesehatan Akhir .......................... 54

3. Pola Pemeriksaan Kesehatan Tahap Akhir ................... 55

4. Data Pemeriksaan Kesehatan Embarkasi Jakarta .......... 56

Page 11: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

vii

C. Pelayanan Pemberangkatan Jamaah Haji dari Embarkasi ke

Bandara .............................................................................. 59

1. Kesiapan Jamaah Haji ................................................... 59

2. Pemeriksaan Dokumen Perjalanan ................................ 60

3. Pemeriksaan Imigrasi di Bandara .................................. 60

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS .............................. 65

A. Analisis Strategi Pelayanan Penerimaan Jamaah Haji di

Embarkasi .......................................................................... 65

B. Strategi Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Akhir Jamaah

Haji ..................................................................................... 69

C. Strategi Pelayanan Pemberangkatan Jamaah Haji dari

Embarkasi ke Bandara ....................................................... 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN................................... 76

A. Kesimpulan ........................................................................ 76

B. Saran .................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 79

Page 12: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Susunan Organisasi Panitia Penyelenggara

Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-Pondok

Gede 2019 ................................................................ 31

Tabel 4. 3 Grafik persentase antara jumlah jamaah dan

jamaah laik terbang .................................................. 56

Tabel 4. 4 Data Jamaah Haji embarkasi Jakarta yang tidak

laik terbang ............................................................... 57

Tabel 4. 5 Data Jamaah yang wafat di Embarkasi ..................... 58

Page 13: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 2 Gedung SG1 tampak luar ....................................... 32

Gambar 3. 2 Gedung SG1 tampak dalam ................................... 32

Gambar 3. 4 Gedung SG2 tampak luar ....................................... 33

Gambar 3. 4 Teras gedung SG2 .................................................. 33

Gambar 3. 6 Gedung SG3 tampak dalam ................................... 34

Gambar 3. 5 Gedung SG3 tampak luar ....................................... 34

Gambar 3. 8 Suasana kamar gedung D3 ..................................... 35

Gambar 3. 8 Gedung D3 tampak luar ......................................... 35

Gambar 3. 10 Suasana kamar gedung D2 ................................... 36

Gambar 3. 10 Gedung D2 tampak luar ....................................... 36

Gambar 3. 12 Suasana kamar gedung E...................................... 37

Gambar 3. 12 Gedung E tampak luar .......................................... 37

Gambar 3. 13 Suasana kamar gedung A ..................................... 38

Gambar 3. 14 Gedung A tampak luar ......................................... 38

Gambar 3. 16 Gedung B tampak luar.......................................... 39

Gambar 3. 16 Suasana kamar gedung B ..................................... 39

Gambar 3. 18Gambar 3. 15 Suasana kamar gedung C ............... 40

Gambar 3. 18 Gedung C tampak luar.......................................... 40

Gambar 3. 20Gambar 3. 15 Suasana kamar gedung H ............... 41

Gambar 3. 20 Gedung H tampak luar ......................................... 41

Gambar 3. 22Gambar 3. 15 Suasana kamar gedung D4 ............. 42

Gambar 3. 22 Gedung D4 tampak luar ....................................... 42

Gambar 3. 24Gambar 3. 15 Suasana kamar gedung D5 ............. 43

Gambar 3. 24 Gedung D5 tampak luar ....................................... 43

Gambar 3. 26Gambar 3. 15 Suasana kamar gedung D1 ............. 44

Gambar 3. 26 Gedung D1 tampak luar ....................................... 44

Gambar 3. 27 Masjid ................................................................... 45

Gambar 3. 28 Lapangan Manasik ............................................... 45

Gambar 3. 29 Gedung satpam ..................................................... 46

Gambar 3. 30 Taman selamat datang .......................................... 46

Gambar 3. 31 Kendaraan operasional ......................................... 47

Gambar 3. 32 Layout Asrama Haji Pondok Gede ...................... 48

Page 14: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

UU No. 13 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa

penyelenggaraan ibadah haji adalah rangkaian kegiatan

pengelolaan pelaksanaan ibadah haji yang meliputi pembinaan,

pelayanan, dan perlilndungan kepada jamaah haji. Ketiga unsur ini

menjadi pilar penyangga keberhasilan pemerintah dalam

penyelenggaraan ibadah haji yang aman, tertib, dan lancar dengan

menjunjung tinggi semangat keadilan, transparansi dan

akuntabilitas publik.

Meskipun demikian, penyelenggaraan ibadah haji tidak

terlepas dari masalah-masalah. Masalah-masalah ang terjadi dalam

penyelenggaraan ibadah haji ini ternyata bukan hanya di luar

negeri, tetapi banyak juga masalah yang muncul dalam pelakanaan

penyelenggaraan ibadah haji di dalam negeri.

Persoalan yang muncul ketika jamaah haji di Arab Saudi

diantaranya adalah pemondokan yang belum siap, katering, bus

shalawat dan menu katering.

Sedangkan permasalahan dalam negeri, terkait jumlah kuota

terbatas, pebinaan jamaah haji yang belum optimal, dan pelayanan

pada masa keberangkatan jamaah haji.

Menurut Ali Taher, ada tiga persoalan utama penyelenggaran

ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang

terlalu lama, prosedur pemberangkatan ibadah haji yang masih

Page 15: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

2

belum efisien, serta pengawasan pelaksanaan haji dari Pemerintah

yang belum optimal.1

Pelayanan yang diberikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah

Haji (PPIH) kepada jamaah haji, pada masa penerimaan jamaah

haji di Asrama Haji Embarkasi sampai pemberangkatan jamaah

haji menuju bandara juga tidak terlepas dari permasalahan serius.

PPIH yang sebagai pembina, pelayan dan juga pelindung,

sudah seharusnya bertanggung jawab dalam pelayanan

peberangkatan jamaah haji yang merupakan salah satu rangkaian

ibadah haji jamaah haji Indonesia.

Pelayanan pemberangkatan jamaah haji setiap tahunnya

memiliki persoalan yang berbeda-beda. Seperti pada tahun 2016,

pemerintah Arab Saudi kesulitan melacak jamaah haji yang sakit

dan tersesat. Maka dalam penanganannya, Pemerintah Arab Saudi

membuat gelang barcode yang kemudian dipasangkan kepada

jamaah ketika masa pemberangkatan.2

Pada tahun 2017, antrian pemeriksaan biometrik di bandara

Arab Saudi sangat menguras waktu dan tenaga para jamaah haji.

Sehingga pada tahun 2018 pemeriksan biometrik dilaksanakan di

Asrama Haji Embarkaasi pada masa pemberangkatan.

Dalam observasinya pada tahun 2018, penulis melihat adanya

pelayanan yang kurang baik dibeberapa unsur dalam penerimaan

jamaah haji ketika sampai di Asrama Haji Embarkasi Jakarta.

Antrian biometrik yang masih panjang, pemasangan gelang besi

1https://ihram.co.id/berita/ouq6io361/adatigapersoalanutamaibadahhaj

iindonesia. Diakses pada 5 Februari 2020, pukul 01.20 2 Wawancara bersama Pak Munib, Kabid Penerimaan dan

Pemberangkatan PPIH Embarkasi Jakarta 2019

Page 16: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

3

yang sulit, banyaknya jamaah yang kehilangan koper dan tas,

hilangnya living cost, merupakan masalah-masalah yang penulis

temukan dalam melihat proses pelayanan yang dilakukan oleh

PPIH bidang penerimaan dan pemberangkatan.

Selain itu, Pada musim haji 2019, dari 22.524 jamaah yang

berangkat dari Asrama Embarkasi Jakarta, ada 25.499 jamaah yang

laik terbang dan tercatat ada 25 Jamaah Haji Embarkasi Jakarta-

Pondok Gede yang dinyatatakan tidak laik terbang.3

Karakteristik jamaah haji Indonesia yang didominasi oleh

jamaah risiko tinggi menjadi salah satu catatan bagi pemerintah

agar terus berupaya memberikan perlindugan, pembinaan dan

pelayanan kesehatan kepada jamaah haji. Baik dari upaya

promotive, preventif, kuratif hingga rehabilitatif.4

Dalam proses penerbangan, para jamaah masih dihadapi

dengan masalah keterlambatan jam terbang. Hal disebabkan oleh

keterlambatan visa yang dikeluarkan oleh Kedutaan Arab Saudi

untuk jamaah haji.

Padahal dalam pelayanan transportasi udara, salah satu

indikator mutu layanannya adalah ketepatan waktu (on time

performent) sesuai jadwal keberangkatan dan kepulangan. Ini

menunjukkan bahwa PPIH masih perlu melakukan kerjasama lebih

lanjut dengan pihak terkait demi mewujudkan pelayanan yang baik

terhadap jamaah haji Indonesia.

3 https://kemkes.go.id diakses pada tanggal 2 Oktober 2019 4 Ali Rokhmad, Manajemen Haji, Membangun Tata Kelola Haji

Indonesia, (Jakarta: Media dakwah, 2016), h. 291

Page 17: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

4

Dengan demikian, pelayanan kepada jamaah haji masih perlu

diperhatikan dalam demi lancarnya pemberangkatan jamaah haji

Indonesia. Hal ini menjadi persoalan serius bagi PPIH dalam

meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji.

Dengan melihat persoalan diatas, maka penulis mengadakan

penelitian dengan judul

“Strategi Pelayanan Pemberangkatan Jamaah Haji pada

Embarkasi Jakarta Pondok Gede Tahun 2019”

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk menghindari perluasan materi yang akan penulis bahas,

maka penulis membatasi masalah terkait apa yang akan penulis

bahas. Adapun batasan masalah yang akan teliti adalah terkait

dengan strategi pelayanan penerimaan jamaah haji, pmeriksaan

kesehatan, dan pemberangkatan di asrama haji embarkasi Jakarta

Pondok Gede.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana strategi pelayanan penerimaan jamaah haji di

asrama embarkasi?

b. Bagaimana strategi pelayanan pemeriksaan kesehatan

akhir jamaah haji di embarkasi?

c. Bagaimana strategi pemberangkatan jamaah haji dari

embarkasi ke Bandara Embarkasi?

Page 18: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Mengetahui strategi pelayanan penerimaan jamaah haji di

asrama embarkasi.

b. Mengetahui pelayanan pemeriksaan kesehatan akhir

jamaah haji di embarkasi.

c. Mengetahui strategi pemberangkatan jamaah haji dari

embarkasi ke Bandara Embarkasi.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin penulis capai dalam penelitian ini

adalah:

a. Manfaat Akademik

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa membantu

referensi keilmuan di bidang Manajemen Haji dan Umrah serta

menjadi tambahan wawasan dan sumber bacaan dalam

mempelajari strategi pelayanan pemberangkatan jamaah haji.

b. Manfaat Praktis

1) Menambah pengetahuan penulis terkait strategi pelayanan

yang dilakukan oleh PPIH embarkasi Jakarta kepada para

jamaah haji di masa pemberangkatan.

2) Sebagai bahan pertimbangan Panitia Penyelenggara Ibadah

Haji Embarkasi Jakarta Pondok Gede dalam memberikan

pelayanan terbaik terhadap Jamaah Haji.

Page 19: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

6

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

yang mengumpulkan informasi melalui bacaan, wawancara dan

penelitian secara lansung di lapangan.

Menurut Hadari Nawawi, metode penelitian kualitatif dapat

diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring

informasi dan kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu objek

dan diubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut

pandang teoritis maupun praktis. Penelitian kualitatif dimulai

dengan mengumpulkan informasi-informasi dalam situasi

sewajarnya untuk dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang

dapat diterima oleh akal manusia.5

Metode ini penulis gunakan agar mendapatkan gambaran

secara utuh dan mendapatkan hasil analisa yang baik terkait

strategi pelayanan yang dilakukan oleh PPIH kepada jamaah haji

di embarkasi Jakarta.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian adalah

Asrama Haji Jakarta Pondok Gede yang beralamat di Jl. Raya

Pondo Gede Jakarta Timur, Telepon: 021 8009421. Waktu

penelitian dilakukan sejak tanggal 25 Juli 2019 s.d 30 Oktober

2019.

5 Hadari Nawawi, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 1992), h. 2019

Page 20: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

7

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi.

Dalam proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor

yang berinteraksi dan memengaruhi arus informasi. Faktor-faktor

tersebut adalah responden, topik penelitian yang tertuang dalam

daftar pertanyaan, dan situasi wawancara.6

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung, yakni dimana

penyelidik mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala dan

objek yang diteliti.7

Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan data yang ada

pada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta

Pondok Gede.

c. Dokumentasi

Dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen.8 Penulis menggunakan data-data dan sumber

yang ada di lapangan dalam tujuan dapat memberikan pemaparan

yang jelas serta merinci dari objek penelitian

d. Buku

Penulis menggunakan buku-buku yang tentang

penyelenggaraan ibadah haji serta literatur-literatur yang terkait.

6 Effendi Sofian, Metode Penelitian Survei, (Jakarta : LP3ES, 2012),

h.207 7 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung :

Tarsito, 1980), h. 102 8 Usman Husain dan Akbar Setiady Purnomo, Metodologi Penelitian

Sosial, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003). Cet. IV, h. 53

Page 21: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

8

Selain itu penulis menggunakan file-file mengenai pelayanan

pemberangkatan jamah haji yang penulis dapatkan langsung dari

PPIH embarkasi.

E. Tinjauan Pusataka

Dalam penyusunan skripsi ini, langkah awal yang penulils

tempuh adalah mengkaji beberapa skripsi, yang kemudian

menemukan beberapa skripsi yang membahas tentang ibadah haji,

diantaranya:

Akhmad Al Habash, “Manajemen Pelayanan Kesehatan

Jamaah Haji Pada Musim Haji 2016 di Embarkasi Jakarta Pondok

Gede”. Skripsi ini membahas tentang bagaimana pelayanan

kesehatan yang diterapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji

(PPIH) Embarkasi Jakarta Pondok Gede terhadap Jamaah Haji

pada musuim Haji 2016.

Sugeng Raiyadi, (2017) tentang “Manajemen Pelayanan

Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji di Kementerian

Agama Kabupaten Semarang”. Fokus skripsi ini yaitu mengetahui

bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Kementerian Agama

Kabupaten Semarang terhadap jamaah haji pada saat

keberangkatan dan kepulangan jamaah Haji.

Muhammad Fadlil Hidayat, “Problematika Pelayanan

Akomodasi dan Konsumsi Jamaah Haji di Asrama Embarkasi

Jakarta”. Skripsi ini membahas tentang problematika yang terjadi

di Asrama Embarkasi Jakarta mengenai Akomodasi dan Konsumsi

jamaah haji.

Page 22: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

9

Dari kajian dan pembahasan yang terdapat pada tiga skripsi

tersebut, sekalipun berkaitan dengan masalah perhajian, namun

konten atau muatan permasalahan dan pembahasannya sangat

berbeda karena dalam skripsi yang dibahas oleh penulis adalah

fokus pada strategi pelayanan pemberangkatan jamaah haji, untuk

mengetahui proses-proses pelayanan dan kendalanya, sehingga

ada upaya untuk melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan

yang dapat memuaskan jamaah haji.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membaginya menjadi

enam BAB, adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, di bab ini penulis menguraikan latar

belakang masalah, pembatasan dan rumusan

masalah. Penulis juga menguraikan menguraikan

penelitian secara signifikan, tujuan penelitian, konsep

dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian

dalam membahas masalah ini.

BAB II : Merupakan konsep dasar dan kerangka teoritik

penelitian. Dalam bab ini akan membahas tentang

Strategi, Manajemen, Manajemen Pelayanan, dan

Manajemen Pelayanan Pemberangkatan Jamaah

Haji.

BAB III : Gambaran Umum Asrama Embarkasi Jakarta, di

bab ini membahas tentang sejarah singkat, visi dan

misi, struktur organisasi, fungsi dan tugas pokok

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Page 23: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

10

BAB IV : Uraian penyajian data dan temuan pada

keberangkatan Ibadah Haji 2019.

BAB V : Uraian analisis dan pembahasan Strategi

Pemberangkatan jamaah Haji Pada Musim Haji 2019

di Embarkasi Jakarta Pondok Gede meliputi

manajemen ketika sebelum keberangkatan dan ketika

pemberangkatan.

BAB VI : Penutup, memuat kesimpulan serta saran dari uraian

dalam pembahsan skripsi, ucapan maaf atas

kekurangan dari penelitian dan harapan penulis

terhadap penelitian.

G. Teknik Penulisan Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini penulis merujuk kepada Keputusan

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor: 507 Tahun 2017,

Tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 14 Juni 2017.

Page 24: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Secara umum strategi itu berarti rencana atau cara. Sedangkan

asal usul kata strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos,

yang mengacu pada jendral militer dan dikombinasikan dengan

stratos (pasukan militer) dan ago (untuk mengarahkan/meimpin).

Strategi adalah seni tentang perencanaan dan pengelolaan operasi

militer skala besar, tentang pengarahan kekuatan ke posisi yang

paling menguntungkan sebelum pertemuan sesungguhnya dengan

musuh.9

Menurut David (2011:18-19) Strategi adalah sarana bersama

dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis

mencakup ekspansi georafis, diversifikasi, akusisi, pengembangan

produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha

patungan atau joint venture. Strategi adalah aksi potensial yang

membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya

perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah

tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau

perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di

tetapkan.

Sedangkan menurut Pearce II dan Robinson (2008:2), strategi

adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna

berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan.

9 Fred R David, Manajemen Strategi Konsep Edisi 10, Alih Bahasa:

ichsan Setyo Budi, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 33

Page 25: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

12

Dalam buku Analisis SWOT Teknis Membedah Kasus Bisnis,

Rangkuti (2013:3-4) mengutip pendapat dari beberapa ahli

mengenai strategi, diantaranya :

1. Alfred Chandler: Strategi merupakan alat untuk mencapai

tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka

panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi

sumber daya.

2. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth : Strategi

merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing.

Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah

memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak.

3. Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner : Strategi

merupakan respons secara terus-menerus maupun adaptif

terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan

dan kelemahan internal yang dapat memengaruhi

organisasi.

4. Andrews, Chaffe : Strategi adalah kekuatan motivasi untuk

stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer,

karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan

sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak

langsung menerima keuntungan atau biaya yang

ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh

perusahaan.

5. Hamel dan Prahalad : Strategi merupakan tindakan yang

bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang

apa yang diharapkan pelanggan di masa depan. Dengan

Page 26: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

13

demikian, perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari

“apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang

terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan

perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti

(core competencies). Perusahaan perlu mencari

kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Dari definisi-definisi di atas maka dapat di simpulkan bahwa

strategi adalah sebuah perencanaan yang dilakukan untuk

melaksanakan sebuah kegiatan dengan tujuan mecapai sasaran yan

tepat. Dalam pengaplikasiasn strategi, hal yang dibutuhkan adalah

peran banyak orang dan kerjasama tim untuk mencapai tujuan

optimal.

2. Tahapan Strategi

Tahapan strategi terdiri dari tiga proses tahapan, yaitu:

a. Perumusan Strategi

Perumusan strategi ini didalamnya termasuk

mengembangkan tujuan, mengenali peluang an ancaman

eksternal, menetapkan kekkuatan dan kelemahan internal,

menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi

tertentu yang akan dilaksanakan.

b. Implementasi Strategi

Di dalamnya termasuk menciptakan struktur

organisasi yang efektif, mengubah arah, menyiapkan

anggaran, mengebangkan dan memanfaatkan sistem

informasi yang diterima.

Page 27: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

14

Implementasi strategi sering disebut tahap

tindakan, karena implementasi berarti memobilisasi

manusia yang ada di sebuah organisasi untuk mengubah

strategi yang dirumuskan menjadi sebuah tindakan.

Tahapan implementasi ini merupkan tahapan yang

paling sulit karena memerlukan keseriusan, kedisiplinan,

komitmen, dan pengorbanan serta kerjasama agar strategi

yang dirumuskan berjalan dengan baik.

c. Evaluasi Strategi

Ada tiga macam aktivitas mendasar untuk

mengevaluasi strategi:

1) Memeriksa dasar strategi

2) Membandingkan hasil yang diharapkan dengan

hasil aktual

3) Mengambil tindakan koreksi untuk memastikan

kinerja sesuai rencana.10

3. Faktor-faktor Strategi

Suatu strategi harus efektif dan jelas karena ia

mengarahkan organisasi kepada tujuannya. Untuk itu, konsep

suatu strategi harus meperhatikan faktor-faktor strategi,

diantaranya adalah:

a. Lingkungan

10Fred R David, Manajemen Strategi Konsep Edisi 10, Alih Bahasa:

ichsan Setyo Budi, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 285

Page 28: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

15

Lingkungan tidak pernah berada pada kondisi tetap.

Lingkungan akan selalu berubah dari masake masa.

Perubahan lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap

setiap individu masyarakat, baik pengaruh terhadap

pola pikir masyarakat ataupun tingkah lakunya.

b. Lingkungan Organisasi

Lingkungan organisasi yang meliputi segala

sumberdaya dan kebijakan organisasi yang ada.

c. Kepeimpinan

Seorang pemimpin merupakan sebuah figur bagi

orang yang dipimpinnya. Tentu dalam melakukan

sebuah strategi, perlu adanya seorang pemimpin yang

mengatur dan memegang kendali serta mengambil

keputusan-keputusan.

B. Pelayanan Prima

1. Pengertian Pelayanan Prima (Service Excellent)

Menurut Suwithi, Pelayanan Prima adalah kiemampuan

maksimal seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dalam

hal pelayanan. Pelayanan prima adalah pelayanan yang terbaik

yang diberikan kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun

eksternal berdasarkan standard dan prosedur pelayanan.11

11 Suwithi, Ni Wayan., Pelayanan Prima (Costumer Care). Makalah

Penataran Guru Akomodasi Perhotelan Pada Pusat Pengembangan

Penataran Guru Kejuruan, (Jakarta: 1999), h. 4

Page 29: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

16

Maddy dalam bukunya Hakikat dan Pengertian Pelayanan

Prima menyebutkan bahwa Pelayanan prima (Service Excellent)

adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan

kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima

merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas.

Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu

pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan

pelanggan/masyarakat.12

Kemudian pendapat lain mengatakan bahwa pelayanan prima

adalah kepedulian terhadap pelanggan. Jadi pelayanan prima pada

dasarnya adalah rasa keperdulian organisasi yang berorientasi

keuntungan (profit oriented) atau organisasi yang berorientasi

sosial (nonprofit) terhadap pelanggan yang ditunjukkan dengan

adanya sikap, perhatian, dan tindakan nyata, sehingga pelanggan

merasa nyaman dengan pelayanan prima yang diberikan.13

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan dari

definisi pelayanan prima (service excellence) adalah sebuah usaha

maksimal dari suatu kelompok atau lembaga untuk memberikan

kepuasan yang sangat besar kepada stakeholder atau pelanggan

yang bersangkutan dengannya.

12 Khairul Maddy, Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima.

(Jakarta: Kata Buku, 2009), h. 8 13 Pratomo & Akhsin Shaff., Pelayanan Prima. (Bandung: Angkasa

Bandung, 2000.), h. 107

Page 30: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

17

Dalam menjalankan prosess pelayanan prima, perlu adanya

konsep yang menjadi batasan sebagai rambu-rambu perjalanan

sebuah lembaga atau organisasi.

2. Budaya Pelayanan Prima

Barata mengungkapkan sebuah konsep yang disebut dengan

Konsep A6, yaitu mengembangkan pelayanan prima dengan

menyelaraskan konsep-konsep Sikap (Attitude), Perhatian

(Attention), Tindakan (Action), Kemampuan (Ability), Penampilan

(Appearance), dan Tanggung jawab (Accountability).14 Berikut

adalah penjelasan dari konsep tersebut;

a) Sikap (Attitude)

Sikap (Attitude) adalah perilaku yang harus ditonjolkan ketika

menghadapi pelanggan, yang meliputi penampilan yang sopan dan

serasi, berpikir posotif, sehat dan logis, dan bersikap menghargai.

b) Perhatian (Attention)

Perhatian (Attention) adalah kepedulian penuh kepada

pelanggan, baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan

dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran dan

kritiknya, yang meliputi mendengarkan dan memahami secara

sungguh-sungguh kebutuhan para pelanggan, mengamati dan

menghargai perilaku para pelanggan, dan mencurahkan perhatian

penuh kepada pelanggan.

14 Ateb Adya Barata,., Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT

Elek Mediakomputindo, 2003), h. 31

Page 31: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

18

c) Tindakan (Action)

Tindakan (Action) adalah berbagai kegiatan nyata yang harus

dilakukan dalam memberikan layanan kepada pelanggan, yang

meliputi mencatat setiap pesanan para pelanggan, mencatat

kebutuhan para pelanggan, menegaskan kembali kebutuhan para

pelanggan, mewujudkan kebutuhan para pelanggan, dan

menyatakan terima kasih dengan harapan pelanggan mau kembali.

d) Kemampuan (Ability)

Kemampuan (Ability) adalah pengetahuan dan keterampilan

tertentu yang mutlak diperlukan untuk menunjang program

pelayanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang kerja

yang ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif,

mengembangkan motivasi, dan mengembangkan public relation

sebagai instrument dalam membina hubungan kedalam dan keluar

organisasi atau perusahaan.

e) Penampilan (Appearance)

Penampilan (Appearance) adalah penampilan seseorang baik

yang bersifat fisik saja maupun fisik atau non fisik, yang mampu

merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain.

f) Tanggung Jawab (Accountability)

Tanggung Jawab (Accountability) adalah suatu sikap

keberpihakan kepada pelanggan sebagai suatu wujud keperdulian

untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau

ketidakpuasan pelanggan.

Page 32: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

19

Dari beberapa penjelasan tersebut, maka dapat dikemukakan

bahwa strategi pelayanan adalah penyusunan langkah-langkah

demi tercapainya visi dan misi dengan langkah yang stategis,

efektif dan efisien.

C. Pemberangkatan Jamaah Haji

1. Pemberangkatan

Kata Pemberangkatan berasal dari kata berangkat yang berarti

memulai suatu perjalanan atau mulai beranjak dari suatu tempat ke

tempat lain. Berangkat juga bisa berarti mulai bepergian. Menurut

KBBI, arti kata berangkat adalah mulai berjalan (pergi,

bepergian).15 Sedangkan kata pemberangkatan menurut KBBI

adalah proses, cara, perbuatan memberangkatkan.

Sedangkan sedangkan dalam kasus ini, pemberangkatan adalah

cara yang dilakukan PPIH dalam mmberangkatkan jamaah haji

dengan berbagai persiapan dari asrama haji embarkasi ke Arab

Saudi.

2. Jamaah Haji

a. Pengertian Jamaah

Kata jamaah berasal dari Bahasa Arab yaitu جماعة yang artinya

kelompok. Dalam kamus maany online disebutkan bahwa جماعة

memiliki makna kelompok, badan, masyarakat atau komunitas.16

15 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/berangkat diakses pada 21

Oktober 2019, pukul 22.20 16 https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/جماعة/?c=Semua diakses

pada 21 Oktober 2019, pukul 22.36

Page 33: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

20

Dalam agama islam, seringkali kita mendengar kata jamaah,

seperti halnya kata shalat yang sering disandingkan dengan kata

jamaah, dengan demikian, memiliki arti yang berbeda setelah

bersanding dengan kata jamaah. Shalat jamaah adalah shalat yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih. Artinya, ada suatu kelompok

dalam pelaksanaan shalat jamaah.

b. Pengertian Haji

Kata Haji berasal dari Bahasa Arab yaitu الحج . الحج adalah

bentuk masdar dari hajja – yahujju yang memiliki arti

melaksanakan ibadah haji.

Dalam kitab At-tajriid linaf’i Al-‘Abiid, disebutkan bahwa

makna kata الحج secara bahasa adalah القصد , yang memiliki arti niat,

maksud, cita-cita, tujuan, atau target.17 Sedangkan menurut istilah

atau syara’ adalah قصد مكة لعمل مخصوص في زمن مخصوص yang

artinya pergi melaksanakan suatu amal perbuatan khusus di waktu

khusus yang telah ditetapkan.18

Pendapat lain mengatakan bahwa haji menurut syara’ adalah

berziarah atau berkunjung ke Baitullah (Makkah al-mukarramah)

untuk beribadah kepada Allah SWT. dengan melakukan Ihram,

Tawaf, Sa’i, wukuf di Arafah, Wukuf/mabit di Muzdalifah dan

Mina, dan Tahallul.19

17 Sulaiman, At-tajriid li naf’i al-‘Abiid, (Mesir: Al-halaby, 1950). h.

101 18 Sholih, Risalah fi Al-fiqh Al-muyassar, (Saudi Arabia: Kementerian

Urusan Islam, Wakaf, Panggilan dan Bimbingan, 1425 H), h. 81 19 Ar-raghib Al-ashfahani, Mufradat al-Ashfahan, (Damaskus: Dar al-

qalam, 1412 H), h. 596

Page 34: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

21

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud jamaah haji adalah warga Negara Indonesia yang

beragama Islam dan telah mendaftarkan diri untuk menunaikan

Ibadah Haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.20

Dalam pratiknya, jamaah haji di Indonesia terbagi menjadi dua

model jamaah, yaitu Jamaah Haji Reguler dan Jamaah Haji

Khusus.

1) Jamaah Haji Reguler

Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler adalah Penyelenggaraan

Ibadah Haji yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan

pengelolaan, pembiayaan, dan pelayanannya yang bersifat

umum.21 Dengan demikian, jamaah haji regular adalah jamaah haji

yang mendaftarkan dirinya untuk berhaji dalam naungan

pemerintah Indonesia.

Jamaah Haji Reguler memiliki memang harus menunggu jauh

lebih lama untuk berangkat ke tanah suci, dibandingakn dengan

Jamaah Haji Khusus.

Mengutip dari website resmi Kementerian Agama, jamaah haji

regular dapat melakukan pendaftaran dengan cara:

a) Jamaah Haji menuju BPS (Bank Penerima Setoran)

20 Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah., Peraturan

Tengtang Penyelenggaraan Ibadah Haji, (Jakarta: Kementerian Agama,

2012), h. 13 21 Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah., Peraturan

Tengtang Penyelenggaraan Ibadah Haji, (Jakarta: Kementerian Agama,

2012), h. 46

Page 35: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

22

- Jamaah Haji membawa KTP dan uang sebesar dua puluh

lima juta rupiah,

- Jamaah Haji membuka tabungan haji dan melakukan

setoran awal. Dengan melakukan setoran awal, maka

Jamaah Haji mendapatkan buku tabungan, dokumen

setoran awal, dan nomor validasi.

b) Jamaah Haji Melakukan Pendaftaran Haji di Kementerian

Agama Kabupaten/Kota dengan membawa dokumen dari bank

dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan. dengan melakukan

pendaftaran ini, maka Jamaah Haji mendapatkan Dokumen

Pendaftaran Haji (SPPH) dan mendapatkan Nomor Porsi.22

2) Jamaah Haji Khusus

Jamaah Haji Khusus ini adalah Jamaah Haji Indonesia yang

melaksanakan haji dibawah PIKH yang memiliki izin.

Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus adalah Penyelenggaraan

Ibadah Haji yang dilaksanakan oleh PIHK dengan pengelolaan,

pembiayaan, dan pelayanannya yang bersifat khusus.23

Jamaah Haji Khusus ini memiliki keistimewaan dibandng

dengan Jamaah Haji Reguler, seperti penempatan di hotel

berbintang yang makanannya lebih enak, juga dekat dengan

Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

22 https://kemenag.go.id/berita/info_grafis_read/8/tata-cara-dan-

persyaratan-pendaftaran-haji-reguler diakses pada tangal 30 oktober 2019,

pukul 21.30 23 Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah., Peraturan

Tengtang Penyelenggaraan Ibadah Haji, (Jakarta: Kementerian Agama,

2012), h. 46

Page 36: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

23

Perihal biaya, Jamaah Haji Khusus harus merogoh kocek lebih

dalam lagi, karena fasilitas-fsilitas yang diberikan sangat istimewa,

bahkan waktu tunggu nya jauh lebih cepat dibandingkan dengan

Jamaah Haji Reguler.

D. Embarkasi

Merujuk kepada KBBI, embarkasi memiliki makna

pemberangkatan dengan pesawat terbang atau kapal laut;

keberangkatan.24 Secara istilah, embarkasi merupakan tempat

keberangkatan jamaah haji dari Indonesia menuju Saudi Arabia.

Jamaah Haji Indonesia melakukan keberangkatan dengan

menggunakan pesawat, maka embarkasi yang dimaksud adalah

bandar udara. Tidak semua bandar udara di Indonesia digunakan

untuk pelaksanaan keberangkatan Jamaah Indonesia.

Bandara yang digunakan untuk embarkasi haji ialah Bandara

Sultan Iskandar muda, Aceh (BTJ); Bandara Sultan Aji

Muhammad Sulaiman, Balikpapan (BPN); Bandara Kualanamu,

Medan (MES); Bandara Minangkabau, Padang (PDG); Bandara

Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang (PLM); Bandara Hang

Nadim, Batam (BTH); Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta

(JKG/JKS); Bandara Adi Soemarmo, Solo (SOC); Bandara

Juanda, Surabaya (SUB); Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin

24 https://kbbi.web.id/embarkasi diakses pada 22 Oktober 2019 pukul

01.50

Page 37: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

24

(BDJ); Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar (UPG); dan

Bandara Internasional Lombok Praya, Lombok (LOP).25

Setiap embarkasi, memiliki asrama untuk penampungan jamah

haji sebelum berangkat ke Saudi Arabia, yang disebut Asrama Haji

Embarkasi. Selama dalam penampungan di Asrama Haji,

dilaksanakan pembinaan, pelayanan, pengawasan, dan

pemeriksaan kesehatan tingkat akhir yang dilakukan oleh Panitia

Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi.

25 Ali Rokhmad, Manajemen Haji, Membangun Tata Kelola Haji

Indonesia, (Jakarta: Media dakwah, 2016), h. 246

Page 38: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

25

BAB III

GAMBARAN UMUM ASRAMA EMBARKASI HAJI

JAKARTA – PONDOK GEDE

A. Asrama Haji Jakarta

Nama Asrama Haji Jakarta ini adalah UPT Asrama Haji

Embarkasi Jakarta. Berlokasi di Jl. Raya Pondok Gede, Kel Pinang

Ranti, Kec. Makasar, Jakarta timur. Dengan nomor telepon (021)

8009421, 8092374, 22855686 dan fax (021) 22855686. Asrama

haji pun memiliki email [email protected] dan website

www.asramahajijakarta.com.26

Tanah seluas 121.712 m2 dibawah Asrama Haji ini dibeli pada

tahun 1978, denga nama kepemilikan tanah Asrama Haji Jakarta

yaitu Pemerintah RI c.q. Kementerian Agama. Tanah ini memiliki

Status Kepemilikan Tanah Sertifikat Hak Pakai.27

Semula asrama haji bukan semata-mata direncanakan dengan

sengaja seperti bentuk yang terlihat saat ini. Pada mulanya ketika

tahun 1970 negara Indonesia terduga masyarakatnya terjangkit

penyakit kolera, yang menyebabkan pemerintah Arab Saudi

melakukan tindakan preventif dengan mewajibkan Jamaah Haji

Indonesia melakukan karantina selama 5 hari sebelum

keberangkatan ke Arab Saudi dan setibanya jamaah ke Indonesia.

Tiga tahun berselang, proses karantina diperpendek menjadi tiga

hari.

26 PPT Paparan Ka. UPT bersama BPKH 2019, h. 3 27 PPT Paparan Ka. UPT bersama BPKH 2019, h. 3

Page 39: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

26

Sudah tiga tahun berlalu sejak adanya karantina atau

pemondokan, pemerintah belum mempunyai asrama sendiri.

Sedangkan asrama yang digunakan adalah asrama yang disewa

dari penyedia asrama swasta.

Melihat kondisi tersebut, dipandang perlu oleh Direktur

Jendral Urusan Haji yang pada waktu itu dijabat oleh Prof. KH.

Farid Ma’ruf merencanakan pembangunan asrama haji, dengan

mengeluarkan surat perintah Nomor: SP.08/1974 Tanggal 24 April

1964 tentang pembentukan tim perencanaan pembangunan

Asrama Karantina Haji. Baru pada masa kepemimpinan

Departemen Agama dijabat Menteri Agama H. Alamsyah Ratu

Peerwiranegara dan Dirjen Urusan Haji dijabat oleh H. A. Burhani

Tjorohandoko surat tersebut ditindaklanjuti pelaksanaan

pembangunannya, yaitu dibangunnya Asrama Haji Pondok Gede

Jakarta dengan pertimbangan antara lain, lokasinya dekat dengan

bandara Halim Perdanakusuma yang pada waktu itu merupakan

bandara Internasional penerbangan ke Indonesia atau dari

Indonesia.28

B. Visi, Misi dan Motto

a. Visi

Terwujudnya Asrama Haji yang modern, agamis, dan melayani

dengan sepenuh hati.29

28 Kemenag RI Dirjen PHU. Realita Haji Indonesia. Jakarta:

Kementerian Agama RI Dirjen PHU, 2008), h. 46 29 PPT Paparan Ka. UPT bersama BPKH 2019, h. 4

Page 40: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

27

b. Misi

1) Meningkatkan Pelayanan secara cepat, tepa, berkualitas

dan inovatif,

2) Menciptakan suasana yang konduusif, nyaman, aman,

tenteram, dan tercipta ukhuwah yang bisa dirasakan

pengguna jasa,

3) Meningkatkan inovasi kinerja pegawai dalam rangka

meningkatkan pemeliharaan, pengelolan, dan

pengembangan asrama haji sebagai asset pemerintah untuk

kepentingan umat.30

c. Motto

Keramahan, Kebersihan, Kenyamanan, Ketepatan/Kecepatan,

dan Keamanan.31

C. Tugas dan Fungsi BPAH/UPT Asrama Haji Jakarta

1. Tugas BPAH/UPT

Badan pengelola Asrama Haji Embarkasi Jakarta mempunyai

tugas menyelenggarakan dan melaksanakan sebagian tugas

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dalam hal

pelayanan ibadah haji, akomodasi/pengsramaan Jamaah Haji dan

pengelolaan asrama haji diluar musim haji sesuai dengan kebijakan

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah.32

30 PPT Paparan Ka. UPT bersama BPKH 2019, h. 4 31 PPT Paparan Ka. UPT bersama BPKH 2019, h. 4 32 Kemenag RI Dirjen PHU, Pedoman Pengelolaan Asrama Haji

Pondok Gede Jakarta, (Jakarta: Kementerian Agama RI Dirjen PHU, 2007).

h.6.

Page 41: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

28

2. Fungsi BPAH/UPT

Adapun fungsi BPAH adalah memelihara, mengelola dan

mengembangkan asrama haji secara swakelola dan swadana.

D. Data Pegawai dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Asrama Haji Jakarta-Pondok Gede

Penyelenggaraan Pengelolaan UPT Asrama Haji Jakarta

merupakan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Agama Nomor 44

Tahun 2014 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis

asrama haji yang mengamanatkan agar pengelolaan dilaksanakan

secara efektif, efisien, dan akuntabel dengan menjunjung tinggi

semangat keadilan dan transparansi.33

Jumlah Pegawai Asrama Haji : 134 orang

Unsur Pimpinan (Pegawai ASN) : 4 orang

Pelaksana (Pegawai ASN) : 36 orang

Pelaksana (Pegawai non ASN) : 94 orang34

Berikut adalah susunan organisasi UPT Asrama Haji

Embarkasi Jakarta-Pondok Gede:

1. Kepala UPT Asrama Haji Jakarta:

Dasrul El Hakim

NIP: 197306042002121002

33 File Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Asrama Haji Pondok Gede 34 PPT Paparan Ka. UPT bersama BPKH 2019, h. 3

Page 42: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

29

2. KASUBAG ADM & Keuangan:

Imam Teguh Saputro

NIP: 196710291993031004

3. Seksi Pelayanan:

M. Hafiz Jauhari

NIP: 198309252002121002

4. Seksi Kerjasama:

Ahmad Syukri

NIP: 197207271998031004

E. Susunan Organisasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji

(PPIH)

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji atau sering disebut sebagai

PPIH merupakan petugas yang ditetapkan langsung oleh

Kementerian Agama untuk melaksanakan operasional ibadah haji.

Ruang lingkup tugas PPIH, baik di pusat, daerah ataupun Arab

Saudi adalah memberikan pelayanan umum, pelayanan bimbingan

ibadah, dan pelayanan kesehatan terhadap jamaah haji seesuai

cakupan wilayah/daerah kerja masing-masing.35

Secara khusus, PPIH Embarkasi bertanggung jawab melayani

pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji, pembinaan jamaah

35 Ali Rokhmad, Manajemen Haji, Membangun Tata Kelola Haji

Indonesia, (Jakarta: Media dakwah, 2016), h. 178

Page 43: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

30

haji, pelayanan kesehatan, serta perlindungan sejak berangkat

hingga ke daerah asal jamaah.36

Dibawah ini merupakan struktur organisasi PPIH berdasarkan

keputusan Direktur Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah Nomor

235 Tahun 2019 Tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara

Ibadah Haji Embarkasi/Debarkasi Jakarta-Pondok Gede tahun

1440H/2019M.

1. Pengarah : Anies Baswedan

2. Ketua : Saiful Mujab

3. Wakil Ketua II : A. Bazari Syam

4. Wakil Ketua II : Sadirin

5. Sekretaris : Tabroni

6. Wakil Sekretaris I : Machdum Bachtiar

7. Wakil Sekretaris II : Samsudin

8. Kepala Bidang Penerimaan dan

Pemberangkatan

: Munib Maksum

9. Wakil Bidang Penerimaan dan

Pemberangkatan

: Deni Rusli

10. Kepala Bidang Dokumen : Fudholi

11. Wakil Kepala Bidang Dokumen : Seiko

12. Kepala Bidang Pembinaan

Jamaah Haji

: Entep

13. Kepala Bidang Perbekalan : Imam Teguh

14. Wakil kepala Bidang Perbekalan : Fatullah

36 Ali Rokhmad, Manajemen Haji, Membangun Tata Kelola Haji

Indonesia, (Jakarta: Media dakwah, 2016), h. 280

Page 44: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

31

15. Kepala Bidang Akomodasi : Dasrul El Hakim

16. Wakil Kepala Bidang

Akomodasi

: Esa Aisah

17. Kepala Bidang Bea dan Cukai : Herianto

18. Kepala Bidang Imigrasi : Eko Punto Adji

19. Kepala Bidang Kesehatan : Ade Erma

20. Kepala Bidang Kemanan : Mohamad Jaelani

21. Wakil Kepala Bidang

Keamanan

: Suripto

22. Kepala Bidang Penerbangan : Jeppi Irawan

23. Wakil Kepala Bidang

Penerbangan

: Indra Gunawan

Tabel 4. 1 Susunan Organisasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)

Embarkasi Jakarta-Pondok Gede 2019

F. Fasilitas Asrama

1. Gedung Serba Guna

a) Gedung Serba Guna 1

- Luas Bangunan : 1.417 m2

- Jumlah Tingkat : 1 Lantai

- Kapasitas : 1.000 orang

- Kamar Mandi/WC : 4 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC, Sound System,

infocus

- Tahun Pembangunan : 1979.37

37 PPT Paparan Ka. UPT bersama BPKH 2019, h. 6

Page 45: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

32

- Fungsi/Kegunaan : Untuk berkumpulnya para

Jamaah Haji sebelum berangkat ke bandara.

b) Gedung Serba Guna 2

- Luas Bangunan : 3.520 m2

- Jumlah Tingkat : 2 Lantai

- Kapasitas : 2.000 orang

- Kamar Mandi/WC : 3 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC, Sound System,

infocus

- Aula lt. 2 : 2 Ruang (kapasitas @ 100

orang)

- Tahun Pembangunan : 1979. 38

38 PPT Paparan Ka. UPT bersama BPKH 2019, h. 7

Gambar 3. 2 Gedung SG1 tampak dalam Gambar 3. 2 Gedung SG1 tampak luar

Page 46: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

33

- Fungsi/Kegunaan : 1. Kegiatan penerimaan

atau kedatangan Jamaah Haji daerah ataupun dari

Saudi Arabia. 2. Kantor PPIH. 3. Pelayanan

Kesehatan.

c) Gedung Serba Guna 3

- Luas Bangunan : 2.154 m2

- Jumlah Tingkat : 2 Lantai

- Kapasitas : 500 orang

- Kamar Mandi/WC : 4 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC, Sound System,

infocus

- Tahun Pembangunan : 1979. 39

39 PPT Paparan Ka. UPT bersama BPKH 2019, h. 8

Gambar 3. 4 Gedung SG2 tampak luar Gambar 3. 4 Teras gedung SG2

Page 47: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

34

- Fungsi/Kegunaan : pembekalan dan pelepasan Petugas

Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)

2. Gedung Penginapan

Pada musim haji, fungsi gedung-gedung ini khusus

diperuntukkan bagi Jamaah Haji. Namun, di luar musim haji,

gedung-gedung ini dapat disewakan untuk penginapan orang-

orang umum.

a) Gedung D3

- Luas Bangunan : 2.784 m2

- Jumlah Tingkat : 3 Lantai

- Kapasitas : 177 orang

- Jumlah Kamar : 47 kamar

o Lantai I : 15 kamar

o Lantai II : 16 kamar

o Lantai III : 16 kamar

- Jumlah tempat tidur : 177 bed

o Lantai I @ 4 bed/kamar : 48 single bed

o Lantai I @ 3 bed/kamar : 9 single bed

Gambar 3. 6 Gedung SG3 tampak luar Gambar 3. 5 Gedung SG3 tampak dalam

Page 48: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

35

o Lantai II @ 4 bed/kamar : 48 single bed

o Lantai II @ 3 bed/kamar : 12 single bed

o Lantai III @ 4 bed/kamar : 48 single bed

o Lantai III @ 3 bed/kamar : 12 single bed

- Kamar Mandi/WC : 83 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC dan TV

- Lt. 3 (1 ruang) : 60 orang

- Tahun Pembangunan : 1979

b) Gedung D2

- Luas Bangunan : 2.566 m2

- Jumlah Tingkat : 3 Lantai

- Kapasitas : 178 orang

- Jumlah Kamar : 42 kamar

o Lantai I : 14 kamar

o Lantai II : 14 kamar

o Lantai III : 14 kamar

- Jumlah tempat tidur : 173 bed

o Lantai I @ 1 bed/kamar : 5 king size bed

o Lantai I @ 4 bed/kamar : 56 single bed

o Lantai II @ 4 bed/kamar : 56 single bed

o Lantai III @ 4 bed/kamar : 56 single bed

Gambar 3. 8 Suasana kamar gedung D3 Gambar 3. 8 Gedung D3 tampak luar

Page 49: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

36

- Kamar Mandi/WC : 42 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC dan TV

- Tahun Pembangunan : 1979

c) Gedung E

- Luas Bangunan : 5.173 m2

- Jumlah Tingkat : 3 Lantai

- Kapasitas : 184 orang

- Jumlah Kamar : 50 kamar

o Lantai I : 20 kamar

o Lantai II : 15 kamar

o Lantai III : 15 kamar

- Jumlah tempat tidur : 176 bed

o Lantai I @ 1 bed/kamar : 8 king size bed

o Lantai I @ 4 bed/kamar : 48 single bed

o Lantai II @ 4 bed/kamar : 60 single bed

o Lantai III @ 4 bed/kamar : 60 single bed

- Kamar Mandi/WC : 50 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC dan TV

- Aula Lt. 2 (1 ruang) : 75 orang

Gambar 3. 10 Suasana kamar gedung D2 Gambar 3. 10 Gedung D2 tampak luar

Page 50: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

37

- Aula Lt. 3 (1 ruang) : 75 orang

- Tahun Pembangunan : 1987

d) Gedung A

- Luas Bangunan : 2.175 m2

- Jumlah Tingkat : 3 Lantai

- Kapasitas : 172 orang

- Jumlah Kamar : 44 kamar

o Lantai I : 12 kamar

o Lantai II : 16 kamar

o Lantai III : 16 kamar

- Jumlah tempat tidur : 172 bed

o Lantai I @ 4 bed/kamar : 48 single bed

o Lantai II @ 4 bed/kamar : 56 single bed

o Lantai II @ 3 bed/kamar : 6 single bed

o Lantai III @ 4 bed/kamar : 56 single bed

o Lantai III @ 3 bed/kamar : 6 single bed

- Kamar Mandi/WC : 44 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC

Gambar 3. 12 Suasana kamar gedung E Gambar 3. 12 Gedung E tampak

luar

Page 51: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

38

- Tahun Pembangunan : 1978 / 1979

e) Gedung B

- Luas Bangunan : 2.175 m2

-

- Jumlah Tingkat : 3 Lantai

- Kapasitas : 144 orang

- Jumlah Kamar : 36 kamar

o Lantai I : 12 kamar

o Lantai II : 12 kamar

o Lantai III : 12 kamar

- Jumlah tempat tidur : 144 bed

o Lantai I @ 4 bed/kamar : 48 single bed

o Lantai II @ 4 bed/kamar : 48 single bed

o Lantai III @ 4 bed/kamar : 48 single bed

- Kamar Mandi/WC : 36 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC

Gambar 3. 14 Gedung A tampak luar

Gambar 3. 13 Suasana kamar gedung

A

Page 52: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

39

- Tahun Pembangunan : 1978 / 1979

f) Gedung C

- Luas Bangunan : 2.433 m2

- Jumlah Tingkat : 3 Lantai

- Kapasitas : 216 orang

- Jumlah Kamar : 36 kamar

o Lantai I : 12 kamar

o Lantai II : 12 kamar

o Lantai III : 12 kamar

- Jumlah tempat tidur : 216 bed

o Lantai I @ 6 bed/kamar : 72 single bed

o Lantai II @ 6 bed/kamar : 72 single bed

o Lantai III @ 6 bed/kamar : 72 single bed

- Kamar Mandi/WC : 36 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC

- Aula Lt. 2 (1 ruang) : 50 orang

- Aula Lt. 3 (1 ruang) : 50 orang

Gambar 3. 16 Gedung B tampak luar Gambar 3. 16 Suasana kamar gedung

B

Page 53: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

40

- Tahun Pembangunan : 1978 / 1979

g) Gedung H

- Luas Bangunan : 2.114 m2

- Jumlah Tingkat : 3 Lantai

- Kapasitas : 108 orang

- Jumlah Kamar : 54 kamar

o Lantai I : 18 kamar

o Lantai II : 18 kamar

o Lantai III : 18 kamar

- Jumlah tempat tidur : 108 bed

o Lantai I @ 2 bed/kamar : 36 single bed

o Lantai II @ 2 bed/kamar : 36 single bed

o Lantai III @ 2 bed/kamar : 36 single bed

- Kamar Mandi/WC : 56 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC dan TV

- Tahun Pembangunan : 1996

Gambar 3. 18Gambar 3. 15 Suasana

kamar gedung C Gambar 3. 18 Gedung C tampak luar

Page 54: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

41

h) Gedung D4

- Luas Bangunan : 2.784 m2

- Jumlah Tingkat : 3 Lantai

- Kapasitas : 288 orang

- Jumlah Kamar : 24 kamar

o Lantai I : 12 kamar

o Lantai II : 12 kamar

o Lantai III : 12 kamar

- Jumlah tempat tidur : 288 bed

o Lantai I @ 8 bed/kamar : 96 single bed

o Lantai II @ 8 bed/kamar : 96 single bed

o Lantai III @ 8 bed/kamar : 96 single bed

- Kamar Mandi/WC : 12 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC

- Tahun Pembangunan : 1979

Gambar 3. 20Gambar 3. 15 Suasana

kamar gedung H Gambar 3. 20 Gedung H tampak luar

Page 55: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

42

i) Gedung D5

- Luas Bangunan : 2.784 m2

- Jumlah Tingkat : 3 Lantai

- Kapasitas : 288 orang

- Jumlah Kamar : 24 kamar

o Lantai I : 12 kamar

o Lantai II : 12 kamar

o Lantai III : 12 kamar

- Jumlah tempat tidur : 288 bed

o Lantai I @ 8 bed/kamar : 96 single bed

o Lantai II @ 8 bed/kamar : 96 single bed

o Lantai III @ 8 bed/kamar : 96 single bed

- Kamar Mandi/WC : 12 ruangan

- Fasilitas Gedung : AC

- Tahun Pembangunan : 1979

Gambar 3. 22Gambar 3. 15 Suasana

kamar gedung D4 Gambar 3. 22 Gedung D4 tampak luar

Page 56: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

43

j) Gedung D1

- Luas Bangunan : 2.784 m2

- Jumlah Tingkat : 3 Lantai

- Kapasitas : 340 orang

- Jumlah Kamar : 34 kamar

o Lantai I : 10 kamar

o Lantai II : 12 kamar

o Lantai III : 12 kamar

- Jumlah tempat tidur : 340 bed

o Lantai I @ 10 bed/kamar : 100 single bed

o Lantai II @ 10 bed/kamar : 120 single bed

o Lantai III @ 10 bed/kamar : 120 single bed

- Kamar Mandi/WC : 12 ruangan

- Fasilitas Gedung : Kipas Angin

- Tahun Pembangunan : 1979

Gambar 3. 24Gambar 3. 15 Suasana

kamar gedung D5 Gambar 3. 24 Gedung D5 tampak luar

Page 57: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

44

3. Gedung Perkantoran

Asrama Haji Embarkasi Jakarta memiliki 1 gedung

perkantoran, yang biasa disebut dengan Kantor Sekretariat,

letaknya berada tepat di depan Gedung SG2.

4. Gedung Dapur

Gedung ini berfungsi untuk menyiapkan makanan untuk para

Jamaah Haji, dan untuk para Panitia Penyelenggara Ibadah Haji.

5. Gedung Masjid

- Luas bangunan : 2.095 m2

- Jumlah tingkat : 2 lantai

- Kapasitas : 1.500 orang

- Fasilitas Gedung : AC, kipas, sound system

- Tahun Pembangunan : 2000

- Fungsi/Kegunaan; 1. Shalat Berjmaah, 2. Pembekalan

untuk Jamaah, 3. Sosialisasi Kesehatan.

Gambar 3. 26Gambar 3. 15 Suasana

kamar gedung D1 Gambar 3. 26 Gedung D1 tampak luar

Page 58: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

45

6. Fasilitas Lain

1) Lapangan Manasik

- Kapasitas : 1.500 orang

- Fasilitas : Miniatur Ka’bah, Mas’a,

Jumarat

- Tahun Pembangunan : 2000

- Fungsi/Kegunaan : Pelaksanaan Praktik

Manasik Haji Jamaah Haji

2) Gedung Arsip Ditjen PHU : 1 gedung

3) Gedung Gudang Ditjen PHU : 1 gedung

4) Gedung Satpam : 4 gedung

Gambar 3. 27 Masjid

Gambar 3. 28 Lapangan Manasik

Page 59: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

46

- Luas bangunan : 178 m2

- Jumlah Tingkat : 2 Lantai

- Tahun Pembangunan : 2000

5) Gedung laundry

6) Area Parkir

7) Poliklinik

8) Taman Selamat Datang / Meeting Point

9) Kantin / Pujasera

10) Kendaraan Operasional

Gambar 3. 29 Gedung satpam

Gambar 3. 30 Taman selamat datang

Page 60: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

47

Mengingat area Asrama Haji Embarkasi Jakarta cukup luas (±

12 ha), untuk mengantar jemaah di dalam area asrama dipersiapkan

2 (dua) unit kendaraan Bus Keliling dan 2 (dua) unit kendaraan

kecil (Ajag-Ijig) kapasitas 7 orang serta 2 unit kendaraan

Ambulance sebagai kendaraan operasional Tim Udzur.40

40 PPT Proses Pemberangkatan, (PPIH Embarkasi/Debarkasi Jakarta

– Pondok Gede, 2019) h. 2

Gambar 3. 31 Kendaraan operasional

Page 61: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

48

Ga

mb

ar

3. 3

2 L

ayo

ut

Asr

am

a H

aji

Pon

do

k G

ede

Layout Asrama Haji Pondok Gede

Page 62: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

49

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Dari penelitian yang dilakukan, penulis mendapatkan data-

data terkait masa pemberankatan jamaah haji ke tanah suci melalui

wawancara yang dilakukan langsung kepada kepala bidang PPIH

yang terkait.

Selain itu penulis mendapatkan data-data berupa file terkait

pemberangkatan jamaah haji dari kantor sekretariat PPIH

embarkasi jakarta dan mendapatkan data-data yang penulis

lakukan dari observasi penulis pribadi ke lapangan.

A. Pelayanan Penerimaan Jamaah Haji di Embarkasi

1. Tempat Penerimaan Jamaah Haji

Ketika Jamaah sampai di Asrama Haji dari kotanya masing-

masing, maka jamaah diterima dan diarahkan ke gedung SG2

(serba guna).

Gedung Serba Guna 2 atau biasa disebut Gedung SG2 adalah

gedung yang berlokasi tepat di depan gedung sekretariat PPIH

embarkasi Jakarta. Gedung ini biasa digunakan untuk melakukan

upacara penerimaan jamaah haji dari provinsinya maasing-masing.

Selain itu gedung ini digunakan jamaah haji untuk endapatkan

playanan One Stop Service. Gedung ini juga digunakan untuk

pengambilan air zam-zam dan kokper jamaah haji ketika masa

pemulangan jamaah haji.

Di gedung ini, pada upacara penerimaan dan pelaynan One

Stop Service, Jamaaah laki-laki dan perempuan duduk secara

Page 63: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

50

terpisah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan PPIH dalam

melakukan pelayanan terhadap jamaah haji.

Kepala bidang penerimaan dan peberangkatan menjelskan,

setelah jamaah duduk semua dan lengkap, maka acara penerimaan

dimulai.41

Acara dimulai dengan sabutan dari kepala daerah yang

dilanjutkan oleh PPIH bidang penerimaan dan pemberangkatan

jamaah haji. Lalu jamaah diberi arahan untuk melakukan

pelayanan One Stop Service.

Pada masa upacara penerimaan, koper Jamaah Haji diangkat

oleh petugas Porter untuk dibawa ke tempat penimbangan koper.

Penimbangan koper jamaah haji ini dilakukan oleh pihak

penerbangan dan diawasi oleh Petugas Bea Cukai, yang kemudian

koper dibawa ke tempat pemeriksaan X-Ray.42

Koper diperiksa menggunakan X-Ray oleh Petugas Avsec dan

Petugas Bea Cukai, lalu koper Jamaah Haji dimasukkan ke Truck

Container dan pintu Truck Container disegel. Sesuai waktu yang

ditentukan pihak penerbangan, koper Jamaah Haji dibawa dari

asrama menuju Bandara Soekarno-Hatta untuk dinaikkan ke

bagasi pesawat.43

41 Wawancara bersama Pak Munib, Kabid Penerimaan dan

Pemberangkatan PPIH Embarkasi Jakarta 2019 42 PPT Proses Pemberangkatan, PPIH Embarkasi Jakarta – Pondok

Gede 2019, h. 4 43 PPT Proses Pemberangkatan, PPIH Embarkasi Jakarta – Pondok

Gede 2019, h. 4

Page 64: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

51

2. Penerimaan Dokumen Jamaah Haji

a. Penerimaan SPMA

Semua Jamaah yang tiba di asrama Embarkasi menyerahkan

Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA) kepada PPIH yang

ditunjuk.

b. Pemeriksaan Kesehatan Akhir

Proses penerimaan dilakukan di gedung SG2. Pertama Jamaah

Haji melakukan cek kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan

(KKP) untuk menentukan bahwa jamaah laik terbang atau tidak.

c. Pemberian Kokarde

Setelah dinyatakan laik terbang, maka jamaah menerima

bentuk pelayanan lain yaitu menuju meja untuk mendapatkan

kokarde. Di dalam kokarde tersebut ada keterangan jamaah

mendapatkan makan dan keterangan dimana jamaah akan

menginap.

d. Pemasangan Gelang

Jamaah Haji mendapatkan gelang identitas dan gelang barcode.

Gelang identitas ini terbuat dari besi yang mna didalam gelang

tersebut terdapat keterangan nama dan dari kloter berapa jamaah

berasal. Selain itu ada gambar bendera Indonesia untuk

memudahkan pengenalan terhadap Jamaah Haji yang mungkin

tersesat atau terkena musibah.

Sedangkan gelang barcode adalah gelang yang terbuat dari

kertas dan dilapisi plastic anti air. Gelang ini pertama kali diadakan

oleh pemerintah Arab Saudi pada tahun 2017.

Page 65: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

52

e. Pemberian Paspor

Selanjutnya jamaah mendapatkan paspor, yang mana didalam

paspor tersebut ada tiket pulang pergi, ada bukti vaksin,

meningitis, bukti biometric dan visa haji.

f. Pemberian Living Cost

Jamaah haji mendapatkan living cost sebanyak 1500 real, yang

terdiri dari 500 real 2 lembar dan 100 real 5 lembar.

g. Pemeriksaan Biometrik

Pemeriksaan biometrik ini wajib dilakukan oleh seluruh

jamaah haji, terkecuali jamaah yang sudah delapan puluh tahun

keatas, maka dia tidak wajib melakukan pemeriksaan biometrik.

Mulai tahun 2018 pelaksanaan biometrik dilakukan di asrama

Haji pondok gede, dengan tujuan untuk memangas astrian

biometrik di Imigrasi Saudi Arabia. Kemudian pada tahun 2019

biometrik dilakukan di daerah jamaah masing-masing.44

Pada tahun 2019, para jamaah tidak lagi membawa tas dan

koper kedalam gedung SG2. Seperti yang kita tahuh bahwa pada

tahun 2018 kebelakang, para jamaah membawa-bawa tas dan

kopernya kedalam SG2 juga menyeret-nyeret tas dan kopernya

ketika mengantri, bahkan tidak jarang ada koper yang pemiliknya

tidak tahu dimana keberadaannya. Ini merupakan sebuah inovasi

44 Wawancara bersama Pak Munib, Kabid Penerimaan dan

Pemberangkatan PPIH Embarkasi Jakarta 2019

Page 66: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

53

baru dalam pelayanan penerimaan jamaah haji di Asrama Haji

Embarkasi Jakarta tahun 2019.45

Kabid Penerimaan dan pemberangkatan berharap, pada tahun

depan ada inovasi-inovasi baru lagi yang membuat pelayanan

terhadap jamaah semakin baik.46

3. Pelayanan Akomodasi dan Katering

Setelah semua selesai, petugas PPIH mengantar Jamaah Haji

dari Gedung SG2 ke gedung penginapan menggunakan bus untuk

melakukan istirahat sebelum keberangkatan. Di asrama, para

Jamaah Haji mendapatkan tiga kali makan dan dua kali snack.47

Pada tahun 2019 pembagian makanan dilakukan dengan cara

prasmanan. Ini merupakan evaluasi dari sistem pembagian catering

pada tahun 2018. Karena pada tahun 2018 nasi dibagikan dengan

menggunkan box, yang mengakibatkan banyaknya nasi yang

terbuang.

B. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Akhir Jamaah Haji

1. Kegunaan Pemeriksan Kesehatan Akhir

Kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam

menunaikan ibadah haji, karena ibadah haji merupakan ibadah

yang banyak menggunakan fisik dalam pelaksanaannya. Bahkan,

45 Wawancara bersama Pak Munib, Kabid Penerimaan dan

Pemberangkatan PPIH Embarkasi Jakarta 2019 46 Wawancara bersama Pak Munib, Kabid Penerimaan dan

Pemberangkatan PPIH Embarkasi Jakarta 2019 47 PPT Proses Pemberangkatan, PPIH Embarkasi Jakarta – Pondok

Gede 2019, h. 3

Page 67: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

54

kesehatan bisa menentukan seseorang Jamaah Haji memliliki

istitho’ah atau tidak, dan Jamaah Haji layak terbang atau tidak.

Pemeriksaan kesehatan Jamaah Haji adalah penilaian status

kesehatan bagi jamaah haji yang telah memiliki nomor porsi

sebagai upaya persiapan kesanggupan ber-haji melalui mekanisme

baku pada sarana pelayanan kesehatan standar yang

diselenggarakan secara kontiniu (berkesinambungan) dan

komprehensif (menyeluruh), yang dimaksud kontinium dan

komprehensif yaitu : bahwa proses dan hasil pemeriksaan selaras

dan bermanfaat bagi pelayanan kesehatan dalam rangka perawatan

dan pemeliharaan, serta upaya-upaya pembinaan dan perlindungan

jamaah haji.48

2. Tujuan Pemeriksaan Kesehatan Akhir

a. Tujuan Umum

Tujuan umum penyelenggaraan kesehatan haji adalah agar

meningkatnya kondisi kesehatan Jamaah Haji Indonesia serta

terbebasnya masyarakat Indonesia/Internasional dari transmisi

penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/masuk oleh

Jamaah Haji/jamaah haji Indonesia.49

b. Tujuan Khusus

48 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, (Pusat

Kessehatan Haji Kementerian Kesehatan RI: 2010), h. 8 49 Profil Kesehatan Haji Indonesia, (Kementerian Kesehatan: 2008),

h. 3.

Page 68: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

55

Tujuan khusus penyelenggaraan kesehatan haji antara lain:50

1) Teridentifikasinya Jamaah Haji yang memenuhi

persyaratan kesehatan untuk ibadah haji.

2) Terbinanya kondisi kesehatan Jamaah Haji dan

kemandirian pemeliharaan kesehatan.

3) Tersedianya petugas kesehatan haji yang berpengetahuan,

terampil, berdedikasi, dan profesional disetiap jenjang

pelayanan kesehatan haji.

4) Meningkatnya surveilans, system kewaspadaan dini dan

respon KLB.

5) Terwujudnya kesiap siagaan dalam mengantisipasi

penanggulangan bencana dan musibah masal pada jamaah

haji Indonesia

6) Tersedianya data/informasi cepat, tepat, terpercaya dan

diseminasi informasi kesehatan haji.

7) Terbinanya kerjasama dan kemitraan lintas program,

sector, bilateral dan multilateral tentang kesehatan haji.

8) Tersedianya obat dan alat kesehatan sesuai dengan

kebutuhan.

9) Menurunnya angka kunjungan sakit dan angka kematian

jamaah haji di Arab Saudi

3. Pola Pemeriksaan Kesehatan Tahap Akhir

Pemeriksaan kesehatan tahap akhir atau tahap ketiga meliputi:

a. Anamnesa

50 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Kesehatan Haji,

(Kementerian Kesehatan: 2008) h. 12-14.

Page 69: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

56

b. Pemeriksaan Fisik

c. Pemeriksaan Penunjang

d. Penetapan Diagnosis

e. Penetapan Kelaikan Terbang

f. Rekomendasi / Saran / Tindak Lanjut

4. Data Pemeriksaan Kesehatan Embarkasi Jakarta

Pada musim haji 2019, dari 22.524 jamaah yang berangkat dari

Asrama Embarkasi Jakarta, ada 25.499 jamaah yang laik terbang

dan tercatat ada 25 Jamaah Haji Embarkasi Jakarta-Pondok Gede

yang dinyatatakan tidak laik terbang.

Tabel 4. 2 Grafik persentase antara jumlah jamaah dan jamaah laik terbang

9.863 Jamaah | 9.851 Jamaah laik terbang

8.028 Jamaah | 8.018 Jamaah laik terbang

7.392 Jamaah | 7.392 Jamaah laik terbang

Page 70: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

57

Ta

bel

4. 3

Data

Ja

ma

ah

Haji

em

ba

rka

si J

aka

rta

yan

g t

ida

k la

ik t

erb

ang

Page 71: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

58

Ta

bel

4. 4

Data

Ja

ma

ah

yan

g w

afa

t di

Em

ba

rka

si

Page 72: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

59

Diantara tujuh Jamaah Haji yang wafat, terdapat satu orang

jamaah yang berasal dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede.

C. Pelayanan Pemberangkatan Jamaah Haji dari Embarkasi

ke Bandara

Setelah jamaah haji mendapatkan pembinaan, penyuluhan,

pemeriksaan, dan pengarahan di asrama haji, maka Jamaah Haji

dipersiapkan J-6 atau enam jam sebelum keberangkatan pesawat

yang mengangkut para Jamaah Haji ke Saudi Arabia.51

1. Kesiapan Jamaah Haji

Diawali dengan Jamaah Haji dikumpulkan atau boarding di

gedung SG1 untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengarahan

terakhir dan kemudian diantar menggunakan bus ke Bandara

Soekarno-Hatta.

Pemeriksaan jamaah saat boarding dilakukan oleh Petugas

ANGKASA PURA II. Pemeriksaan ini guna memeriksa barang-

barang bawaan jamaah yang dikhawatirkan membawa barang-

barang-terlarang seperti senjata tajam dan makanan yang berbau

tajam. Jika ada jamaah yang membawa barang terlarang, maka

petugas berhak menyita barang tersebut dan dapat dikembalikan

kembali pada saat kepulangan jamaah dari tanah suci.52

Setelah proses pemeriksaan selesai, maka Jamaah Haji

dipersilahkan duduk sesuai dengan nomor rombongannya sampai

51 PPT Proses Pemberangkatan, PPIH Embarkasi Jakarta – Pondok

Gede 2019, h. 3 52 PPT Proses Pemberangkatan, PPIH Embarkasi Jakarta – Pondok

Gede 2019, h. 22

Page 73: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

60

ada aba-aba bahwa pesawat yang akan digunakan Jamaah Haji

telah siap mengangkut. Setelah ada aba-aba bahwa pesawat

pengangkut siap, maka jamaah disiapkan untuk menaiki bus guna

melanjutkan perjalanan menuju bandara.53

2. Pemeriksaan Dokumen Perjalanan

Sebelum Jamaah Haji menaiki bus, dilaksanakan pemeriksaan

paspor, visa, dan boarding pass oleh petugas imigrasi dan

penerbangan. Jika semua sudah lengkap maka jamaah

diperkenankan berangkat menuju bandara Soekarno-Hatta.

3. Pemeriksaan Imigrasi di Bandara

Sesampainya di bandara, para Jamaah Haji turun dari busnya

masing-masing lalu masuk kedalam terminal untuk melaksanakan

proses pemeriksaan imigrasi. Setelah pemeriksaan selesai, maka

jamaah haji menuju pesawat pengangkut dan menaiki pesawat dan

menempati tempat duduk atau seat yang tertulis pada boarding

pass.54

Setelah siap, maka pesawat pengangkut Jamaah Haji berangkat

menuju tanah suci sesuai jadwal keberangkatan yang telah

ditentukan.

53 PPT Proses Pemberangkatan, PPIH Embarkasi Jakarta – Pondok

Gede 2019, h. 24 54 PPT Proses Pemberangkatan, PPIH Embarkasi Jakarta – Pondok

Gede 2019, h. 28

Page 74: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

61

Jamaah Haji dipersiapkan H-6 jam dari jadwalkeberangkatan

pesawat pengangkut

Pemeriksaan Jamaah Saat Boarding Oleh

Petugas Angkasa Pura II di Gedung

SG1

Pemeriksaan Barang-barang

JamaahMenggunakan X-ray

Dan Menyita Barang-barang Yang

Dilarang Untuk Dibawa

Setelah Proses Pemeriksaan Jamaah Dipersilahkan Duduk

Sesuai Nomor Rombongannya

Setelah Ada Aba-aba Pesawat

Pengangkut Siap, Jamaah Disiapkan Untuk Naik BusMenuju Bandara

Sebelum Jamaah Naik Bus,

dilaksanakan Pemeriksaan Paspor, Visa Dan Boarding Pass Oleh Petugas

Imigrasi Dan Penerbangan

Jamaah Berangkat ke Bandara

Jamaah Tiba Dibandara Soekarno

Hatta , Jamaah Turun Dari Bus, Masuk Ke Dalam Terminal Untuk Melaksanakan

Kegiatan Pemeriksaan

Imigrasi Kedatangan Oleh Petugas

Imigrasi Arab Saudi

Jamaah Naik Bus Kembali Menuju

Pesawat

Jamaah Naik Ke Dalam Pesawat

Pengangkut

Setelah Siap,Pesawat Pengangkut Jamaah Berangkat Menujuke Tanah

Suci

Gambar 5. 1 Alur proses keberangkatan jamaah Haji dari Asrama Haji ke Bandara

Page 75: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

62

Page 76: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

63

Page 77: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

64

Page 78: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

65

BAB V

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Analisis Strategi Pelayanan Penerimaan Jamaah Haji di

Embarkasi

Proses penerimaan jamaah haji di embarkasi, dikomandoi oleh

PPIH Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan, yang pada tahun

2019 dikepalai oleh Bapak Munib Maksum.

Penerimaan jamaah haji pada masa pemberangkatan

menggunakan strategi pelayanan one stop service. Pelyanan ini

dilakukan oleh PPIH dari sejak pemeriksaan kesehatan tahap akhir,

hingga jamah diantar ke asrama masing-masing.

Berikut adalah pola pelayanan One Stop Service kepada

jamaah haji dalam bentuk gambar:

1. 1a, 1b Jamaah Haji dipisah wanita

dan laki-laki

2. Meja 2a, 2b Meja Petugas Kesehatan 1

3. Meja 3a, 3b Meja petugas penerimaan

4. Meja 4a, 4b Meja Petugas Gelang Identitas

5. Meja 5a, 5b Meja petugas paspor dan

DAPIH

6. Meja 6a, 6b Meja petugas living cost

7. Meja 7a, 7b Meja petugas bayometrik

Page 79: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

66

Sesuai (SPMA) Jamaah Haji masuk ke Asrama

diterima di Gedung SG2

Jamaah Haji dipersilahkan duduk

terpisah antara Pria danWanita

Jamaah Haji diberikaninformasi terkait proses

pelayanan selama di asrama haji dan hal-hal

lainnya

Proses PemeriksaanKesehatan Akhir bagiJamaah Haji oleh KKP

Kelas I BandaraSoekarno Hatta

Jamaah Haji menyerahkan SPMA

dan Lembar Biru kepadaPetugas PPIH BagianPenerimaan Jamaah

Petugas PPIH memberikan kartu

penempatan penginapan/ kartu makan kepada

Jamaah Haji

Petugas PPIH memasangkan Gelang

Identitas padapergelangan tangan

Jamaah Haji

Petugas PPIH menyerahkan Paspor, Visa, Boarding Pas kepada Jamaah Haji

Petugas PPIH menyerahkan Living Cost kepada Jamaah

Haji sebesar SAR 1500

Petugas PPIH mengantarJamaah Haji dari

Gd.SG2 ke GedungPenginapan

menggunakan bus

Gambar 5. 2 Pola Pelayanan penerimaan Jamaah Haji di embarkasi pada One Stop

Service

Page 80: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

67

Dari observasi dan analisis yang penulis lakukan, ternyata

pelayanan PPIH bidang penerimaan dan pemberangkatan inin

meningkat dan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Dari data yang penulis peroleh, indeks kepuasan jamaah haji

pada tahun ini sebesar 85,91%. Indeks kepuasan ini meningkat dari

tahun sebelumnya.

Index kepuasaan jamaah pada tahun 2017 sebesar 84,85%, lalu

pada tahun 2018 sebesar 85,23%.55 Tentu hal tersebut tidak

terlepas dari strategi yang baik antara internal PPIH untuk

memberikan yang terbaik kepada Jamaah Haji.

Strategi yang dilakukan oleh PPIH dalam penerimaan jamaah

haji pada tahun 2019 adalah menciptakan inovasi-inovasi baru

dalam one stop service. Antara lain:

1. Mengingat pada tahun 2018 para jamaah membawa-bawa

koper dan tas jinjingan ketika mengantri dalam proses

pembagian kokarde, pemasangan gelang, pemberian living

cost dan sebagainya, maka strategi yang dilakukan pada

tahun 2019, PPIH meminta jamaah untuk meletakkan

koperdan tas di luar gedung SG2. Tujuannya agar para

jamaah tidak menyeret koper dan tas ketika mengantri.

2. Pada tahun 2018, antrian jamaah dalam proses one stop

service terlalu lama dan menyebabkan para jamaah tidak

nyaman. Hal ini dikarenakan peraturan baru yang

55 Wawancara Bersama Bapak Munib Maksum PPIH Bidang

Penerimaan dan Pemberangkatan.

Page 81: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

68

dikeluarkan pemerintah Arab Saudi tentang pemindahan

pemeriksaan biometric yang semula berada di bandara,

dipindah ke asrama haji. Dengan adanya hal ini, PPIH

membuat strategi baru yaitu memindahkan pemeriksaan

biometric dari yang semula di Asrama Haji, dipindah ke

daerah asal Jamaah Haji masing-masing. Tidak sampai

disitu, strategi dengan melakukan tindakan preventif pun

dilakukan PPIH pada tahun ini. Tinadkan preventif ini

berupa meletakkan dua alat pemeriksaan biometric di

gedung SG2. Adanya dua alat ini karena ditakutkan ada

jamaah yang di daerahnya belum melakukan pemerisaan

biometric.

3. Pemisahan tempat duduk antara laki-laki dan perempuan

merupakan halyang sangat perlu diapresiasi karena

banyaknya manfaat dan kemudahan yang didapat ketika

melakukan one stop service. Walaupun pada kenyataannya

banyak jamaah haji yang berpasangan suami isteri

mencari-cari dan menunggu suaminya atau isterinya yang

belum selesai ketika telah menyelesaikan proses one stop

service. Hal ini sebenarnya bukan sebuah masalah, karena

seharusnya bagi jamaah yang telah menyelesaikan one stop

service, jamaah dipersilahkan langsung diantar ke asrama

menggunakan bis.

Dari indikator diatas, dapat diketahui bahwa strategi yang

dilakukan oleh PPIH dalam menyambut kedatangan jamaah sudah

Page 82: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

69

sangat baik. Walaupun dalam beberapa hal perlu peningkatan

dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji.

B. Strategi Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Akhir

Jamaah Haji

Pemeriksaan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan ini

adalah pemeriksaan tahap terakhir pada rentetan proses kesehatan

yang dilakukan oleh para Jamaah Haji.

Pemeriksaan terakhir ini dilakukan untuk menentukan laik

terbangnya jamaah atau tidak. Hal pertama yang dilakukan adalah

anamnesa, yaitu suatu tehnik pemeriksaan paling awal dalam

pelayanan kedokteran yang dilakukan lewat percakapan atau

wawancara antara dokter dengan Jamaah Haji. Hal yang

ditanyakan dalam proses anamnesa antara lain:56

1. Riwayat kesehatan sekarang

2. Riwayat penyakit dahulu

3. Riwayat penyakit keluarga

Setelah dilakukan anamnesa maka dilakukan pemeriksaan

fisik. Hal yang diperiksa dalam pemeriksaan antara lain:

1. Tanda vital; seperti tekanan darah, nadi, pernapasan dan

suhu tubuh.

2. Postur tubuh; tinggi badan dan berat badan Jamaah Haji.

56 Kementerian Kesehatan RI, Pemeriksaan dan Pembinaan

Kesehatan Haji -Mencapai Istitha’ah Kesehatan Jamaah Haji Untuk Menuju

Keluarga Sehat, (Jakarta; 2017), hal. 12

Page 83: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

70

3. Pemeriksaan area kepala; kulit, kepala, mata, teling,

hidung, tenggorokan, serta mulut.

4. Pemeriksaan area dada; paru-paru, jantung dan perut.

5. Pemeriksaan terhadap kekuatan otot dan refleks.

Setelah dilakukan pemeriksaan fisik pada Jamaah Haji, maka

dilakukan pmeriksan penunjang, yaitu untuk mendeteksi seberapa

besar risiko penyakit pada diri jamaah sehingga jamaah memiliki

keterbatasan untuk melakukan ibadah haji. Yang mana dari hasil

pemeriksaan diatas, akan dibuatkan sebuah diagnosa dalam sebuah

form diagnosis.

Setelah ditentukan seberapa besar risikonya, maka jamaah

ditetapkan akan laik terbang atau tidak yang selanjutnya

mendapatkan saran atau rekomendasi dan tindak lanjut dari

Kementerian Kesehatan

Pada prakteknya, Kementerian Kesehatan sebagai pemeriksa

jamaah haji tahap ketiga ini sudah melakukan yang terbaik demi

kelancaran jamaah haji dalam melaksanakan ibadah hajinya.

Strategi yang dirancang oleh petugas kesehatan dari

Kementerian Kesehatan berjalan dengan baik, hanya saja, masih

ada beberapa jamaah yang seharusnya tidak memenuhi istitha’ah

tetapi lolos sampai asrama haji. Hal ini menjadi perbincangan

serius dalam evaluasi PPIH tahun 2019 agar tidak terjadi lagi di

tahun-tahun berikutnya.

Page 84: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

71

Jamaah Haji dipersiapkan H-6 jam

dari jadwalkeberangkatan

pesawat pengangkut

Pemeriksaan Jamaah Saat Boarding Oleh

Petugas Angkasa Pura II di Gedung SG1

Pemeriksaan Barang-barang Jamaah

Menggunakan X-ray Dan Menyita Barang-barang Yang Dilarang

Untuk Dibawa

Setelah Proses Pemeriksaan Jamaah Dipersilahkan Duduk

Sesuai Nomor Rombongannya

Setelah Ada Aba-aba Pesawat Pengangkut

Siap, Jamaah Disiapkan Untuk Naik Bus Menuju

Bandara

Sebelum Jamaah Naik Bus,

dilaksanakan Pemeriksaan Paspor, Visa Dan Boarding Pass Oleh Petugas

Imigrasi Dan Penerbangan

Jamaah Berangkat ke Bandara

Jamaah Tiba Dibandara Soekarno Hatta , Jamaah Turun Dari Bus, Masuk

Ke Dalam Terminal Untuk Melaksanakan Kegiatan Pemeriksaan Imigrasi Kedatangan

Oleh Petugas Imigrasi Arab Saudi

Jamaah Naik Bus Kembali Menuju

Pesawat

Jamaah Naik Ke Dalam Pesawat

Pengangkut

Setelah Siap, Pesawat Pengangkut Jamaah Berangkat Menujuke

Tanah Suci

Gambar 5. 3 Alur proses keberangkatan jamaah Haji dari Asrama Haji ke Bandara

C. Strategi Pelayanan Pemberangkatan Jamaah Haji dari

Embarkasi ke Bandara

Operasional pemberangkatan Jamaah Haji dan operasional

pemulangan Jamaah Haji di embarkasi/debarkasi Jakarta Pondok

Gede pada tahun 2019 dimulai pada tanggal 06 Juli 2019 s.d. 15

September 2019.

Berikut ini adalah alur pemberangkatan yang dilakukan oleh

jamaah haji dari asrama haji ke bandara.

Page 85: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

72

Dari analisa yang penulis lakukan, ternyata dalam prosesnya

masih ada beberapa masalah yang menyebabkan jamaah haji

terlambat berangkat menuju Arab Saudi. Tercatat sebanyak 21

kloter jamaah haji mengalami keterlambatan.

Pada tahun 2019, Embarkasi Jakarta Pondok Gede telah

memberangkatkan Jamaah Haji dan petugas sebanyak 25.635

orang yang tergabung dalam 65 kloter. Dengan jamaah haji Pria

sebanyak 11.464 orang dan jamaah haji wanita sebanyak 14.072,

dengan rincian:57

57 PPT, Rapat Evaluasi Akhir 2019, PPIH Embarkasi/Debarkasi

Jakarta – Pondok Gede, (Jakarta : 2019), h. 3

Asal

daerah

Jamaah

Jumlah

Kloter

Jumlah Jamaah dan Petugas Jumlah

jamaah

wafat di

embarkasi

Pria Wanita Jumlah

Provinsi

DKI

Jakarta

22 3.536 4.710 8.246 -

Provinsi

Lampung 25 4.505 5.393 9.898 1

Provinsi

Banten 18 3.432 3.969 7.392 -

Total 65 11.464 14.072 25.536 1

Tabel 5. 1 Rekapitulasi jumlah Jamaah Haji dan Petugas embarkasi Jakarta

Page 86: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

73

Pesawat pengangkut Jamaah Haji asal Embarkasi Jakarta

Pondok Gede dilaksanakan oleh dua pihak penerbangan;58

1) Garuda Indonesia Airlines, mengangkut sebanyak 50

kloter.

2) Saudi Arabia Airlines, mengangkut sebanyak 15 kloter

yang mana semua kloter yang menggunakan pihak

penerbangan ini adalah kloter yang berasal dari Provinsi

Lampung.

Dalam pelaksanaannya, keberangkatan yang dilaksanakan

oleh pihak penerbangan memiliki tiga nilai evaluasi, yaitu cepat,

tepat dan lambat.

1) Cepat, yaitu keberangkatan menggunakan pesawat dengan

keberangkatan yang lebih cepat dari jadwal yang telah

dijadwalkan. Keberangkatan yang termasuk dalam

kategori ini terjadi sebanyak tiga puluh delapan (38) kali

penerbangan, antara lain:

- Garuda Indonesia Airlines sebanyak tiga puluh (30)

kloter, yaitu: kloter 3, kloter 6, kloter 10, kloter 12,

kloter 13, kloter 14, kloter 16, kloter 17, kloter 18,

kloter 19, kloter 20, kloter 23, kloter 24, kloter 29,

kloter 30, kloter 31, kloter 33, kloter 35, kloter 36,

kloter 37, kloter 38, kloter 39, kloter 40, kloter 46,

kloter 53, kloter 54, kloter 60, kloter 62, dan kloter 64.

58 PPT, Rapat Evaluasi Akhir 2019,PPIH Embarkasi/Debarkasi

Jakarta – Pondok Gede, (Jakarta : 2019), h. 4

Page 87: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

74

- Saudi Arabia Airlines sebanyak delapan (8) kloter,

yaitu: kloter 7, kloter 9, kloter 21, kloter 22, kloter 28,

kloter 51, kloter 63 dan kloter 65.

2) Tepat, yaitu keberangkatan menggunakan pesawat dengan

keberangkatan yang tepat waktu dan sesuai dengan jadwal

yang sudah ditetapkan. Keberangkatan yang termasuk

dalam kategori ini terjadi sebanyak enam (6) kali

penerbangan, antara lain:

- Garuda Indonesia Airlines sebanyak lima (5) kloter,

yaitu: Kloter 8, kloter 31, kloter 41, kloter 44 dan kloter

52.

- Saudi Arabia Airlises sebanyak satu (1) kloter, yaitu

kloter 5

3) Lambat, yaitu keberangkatan menggunakan pesawat

dengan keberangkatan yang lebih lambat dari jadwal yang

telah dijadwalkan. Keterlambatan penerbangan pada

semua kloter rata-rata dibawah tiga (3) jam. Keberangkatan

yang termasuk dalam kategori ini terjadi sebanyak dua

puluh satu (21) kali penerbangan, antara lain:

- Garuda Indonesia Airlines sebanyak lima belas (15)

kloter, yaitu: kloter 1, kloter 2, kloter 11, kloter 15,

kloter 25, kloter 27, kloter 34, kloter 43, kloter 45,

kloter 48, kloter 49, kloter 55, kloter 56, kloter 57, dan

kloter 59.

- Saudi Arabia Airlines sebanyak enam (6) kloter, yaitu:

kloter 26, kloter 42, kloter 47, kloter 50, kloter 58 dan

kloter 61

Page 88: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

75

Dari data-data diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi yang

direncanakan oleh PPIH dalam pemberangkatan jamaah haji sudah

baik, hanya saja masih ada beberapa hal serius yang menjadi titik

perhatian dan memerlukan peningkatan, antara lain:

1. Penerbitan visa oleh Kedutaan Arab Saudi untuk Jamaah

Haji pada masa pemberangkatan gelombang satu

mengalami keterlambatan.

2. Masih ada jamaah yang membawa barang-barang atau alat

masak elektrik.

3. Masih ada jamaah yang kopernya belum diberi tanda

rombongan.

4. Masih adanya jamaah yang tidak membawa lembar setor

lunas BPIH untuk penerbangan.

Namun hal tersebut dapat diatasi dengan baik oleh PPIH yang

bertugas. Hal ini pun menjadi pelajaran yang sangat berharga

unntuk PPIH 2020. Dengan adanya hal ini, menjadi modal

peyusunan strategi untuk meningkatkan pelayanan yang ada dan

mengatasi masalah ditahun sebelumnya.

Page 89: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

76

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Asrama Haji

Jakarta-Pondok Gede, Juga wawancara kepada PPIH Embarkasi

Jakarta, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan yang

didapatkan mengenai strategi pelayanan keberangkatan Jamaah

Haji di Embarkasi Jakarta, yaitu:

1. Dalam penerimaan jamaah haji di asrama haji embarkasi

Jakarta, strategi yang dilakukan oleh PPIH Embarkasi Jakarta

2019 bidang penerimaan dan pemberangkatan yaitu

menyambut jamaah dengan mengangkatkan koper para jamaah

dan memindahakannya langsung ke Asrama masing-masing

Jamaah Haji. Tujuannya agar para jamaah tidak sulit membawa

bawaan yang begitu banyak. Terlebih, jamaah harus mengantri

untuk melaksanakan kegiatan yang ada di gedung SG2, dari

penyerahan SPMA sampai dengan pengambilan living cost.

Selain itu, PPIH memindahkan pemeriksaan biometric dari

yang tadinya berada di asrama haji, dipindahkan kedaerah

masing-masing jamaah. Pemindahan ini berdasarkan

pengalaman tahun 2018 yang mana para jamaah terlalu lama

mengantri melakukan pemeriksaan biometric. Maka dari itu

pemeriksaan dipindahkan ke daerah masing-masing jamaah

dengan tujuan mempercepat pelayanan yang berada di gedung

SG2. Namun, walaupun dipindahkan ke daerah masing-

masing, PPIH tetap menyediakan 2 alat pemeriksaan biometric

Page 90: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

77

di Ruang SG2 sebagai kehati-hatian. Karena pada nyatanya

masih ada jamaah yang belum melakukan scann biometric di

daerahnya.

2. Tidak semua jamaah haji yang mendapatkan Surat Panggilan

Masuk Asrama (SPMA) dapat berangkat haji, karena ada

pemeriksaan terakhir yang dilakukan oleh KKP untuk

menentukan laik terbang atau tidaknya jamaah haji. Pada tahun

2019, masih ada jamaah yang seharusnya dinyatakan tidak

istitho’ah, tetapi masih lolos sampai ke embarkasi. Adapun

strategi pelayanan yang diberikan kepada jamaah haji selama

proses pemberangkatan di asrama haji adalah:

a. Pemeriksaan dokumen kesehatan

b. Pemeriksan kesehatan

c. Rujukan jamaah haji lanjut usia (60 tahun) atau jamaah haji

hamil yang belum imunisasi meningitis

d. Menyediakan poliklinik di asrama haji

e. Memberikan alert card K3JH kepada setiap jamaah haji

3. Strategi pelayanan pemberangkatan jamaah haji dari Asrama

Haji Embaarkasi Jakarta ke bandara, dilakukan dengan

beberapa tahap. Dalam tahapan-tahapan tersebut, Petugas

Angkasa pura II ikut terlibat dalam proses pemeriksan.

Sebelum Jamaah Haji menaiki bus, dilaksanakan pemeriksaan

paspor, visa, dan boarding pass oleh petugas imigrasi dan

penerbangan. Jika semua sudah lengkap maka jamaah

diperkenankan berangkat menuju bandara Soekarno-Hatta.

Ada beberapa masalah dalam proses pemberangkatan jamaah

haji, antara lain:

Page 91: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

78

a. Penerbitan visa oleh Kedutaan Arab Saudi untuk Jamaah

Haji pada masa pemberangkatan gelombang satu

mengalami keterlambatan.

b. Masih ada jamaah yang membawa barang-barang atau alat

masak elektrik dari daerahnya.

c. Masih ada jamaah yang kopernya belum diberi tanda

rombongan di daerahnya.

d. Masih adanya jamaah yang tidak membawa lembar setor

lunas BPIH untuk penerbangan.

B. Saran

Dari berbagai kesimpulan yang ada, maka penulis ingin

memberikan beberapa saran untuk melakukan pelayanan dengan

strategi yang lebih baik. Yaitu:

1. PPIH hendaknya meningkatkan sosialisasi kepada Jamaah Haji

di daerah mengenai barang-barang terlarang, pemberian tanda

rombongan di koper dan lembar setorlunas BPIH.

2. Hendaknya PPIH bidang kesehatan lebih sekeltif lagi dalam

penentuan jamaah yang istitho’ah. Selain itu Jamaah laik

terbang atau tidak hendaknya dilaksanakan di daerah jamaah

berada. Agar jamaah istitho’ah namun tidak laik terbang tidak

sakit hati ketika sudah jauh-jauh datang dari daerahnya ke

Asrama Haji tetapi akhirnya dipulangkan.

3. Lambatnya penerbitan visa oleh Kedutaan Arab Saudi untuk

jamaah keberangkatan gelombang I, perlu ditangani dengan

berkoordinasi kepada pihak terkait agar proses penerbitan visa

dapat lebih cepat dan tepat waktu.

Page 92: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

79

DAFTAR PUSTAKA

Ad-Daruquthni, Abu Hasan Ali., Sunan ad-Daruquthni, Beirut :

Muassasah ar-Risalah, 2004.

Al-Kasani, Alauddin., Badai’u ash-Shona’i, Beirut : Dar al-Kutub

al-Ilmiyyah, 1986.

Al-Quran Digital Kementerian Agama. Diakses dari:

https://quran.kemenag.go.id

Barata, Ateb adya., Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT

Elek Mediakomputindo, 2003.

Calongesi, James S. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa,

Bandung : ITB, 1995

Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah., Fiqih Haji

Komprehensif, Jakarta : Kementerian Agama, 2016

____________., Manajemen Penyelenggaraan Ibadah Haji

Indonesia, Jakarta: Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri,

2016.

____________, Peraturan Tengtang Penyelenggaraan Ibadah

Haji, Jakarta: Kementerian Agama, 2012.

____________., Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Ibadah Haji,

Jakarta: Kementerian Agama, 2011.

____________., Problematika Penyelenggaraan Ibadah Haji:

Studi Kasus Haji dalam Negeri dan di Arab Saudi, Jakarta:

Kementerian Agama, 2016.

____________., Realita Haji Indonesia. Jakarta: Kementerian

Agama, 2008

Husain, Usman dan Purnomo, Akbar Setiady., Metodologi

Penelitian Sosial, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003.

Page 93: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

80

Kartono, Ahmad., Manajemen Operasional Penyelenggaraan

Haji dan Umrah, Ciputat : 2017.

Kementrian Agama RI., Al Quran dan terjemahnya, 2012.

Kriyantono, Rachmat., Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:

Prenada, 2006.

Kumano, Y. Authentic Assessment and Portofolio Assessment-Its

Theory and Practice. Japan: Shizuoka University 2001

Maddy, Khairul., Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima.

Jakarta : Kata Buku, 2009

Munawwir, Ahmad Warson., al-Munawwir: Kamus Arab-

Indonesia, Yogyakarta : Ponpes Krapyak, 1984.

Nawawi, Hadari., Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta

: Gajah Mada University Press, 1991.

Nazir, Moh., Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2005.

Pendit I.N.R & Sudarta, Tata. Psychology of Service. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2004.

Pratomo & Shaff, Akhsin. Pelayanan Prima. Bandung: Angkasa

Bandung, 2000.

Purwanto, M. Ngalim., Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi

Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.

Rokhmad, Ali dan Choliq, Abdul., Haji Transformasi Profetik

Menuju Revolusi Mental, Jakarta : Media Dakwah, 2015.

Rokhmad, Ali., Manajemen Haji: Membangun Tata Kelola Haji

Indonesia, Jakarta : Media Dakwah, 2016.

Sofian, Effendi., Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES, 2012.

Sholih, Risalah fi Al-fiqh Al-muyassar, Saudi Arabia: Kementerian

Urusan Islam, Wakaf, Panggilan dan Bimbingan, 1425 H

Page 94: STRATEGI PELAYANAN PEMBERANGKATAN JAMAAH ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51272...ibadah haji Indonesia, yaitu daftar tunggu calon jamaah haji yang terlalu lama,

81

Sulaiman, At-tajriid li naf’i al-‘Abiid, Mesir: Al-halaby, 1950

Suwithi, Ni Wayan., Pelayanan Prima (Costumer Care). Makalah

Penataran Guru Akomodasi Perhotelan Pada Pusat

Pengembangan Penataran Guru Kejuruan, Jakarta: 1999.

Zainul, Asmawi & Nasution, Noehi., Penilaian Hasil Belajar,

Jakarta: Dirjen Dikti, 2001.