Lapsus Varisela pada anak ppt
-
Upload
gafuran-lavazquez -
Category
Documents
-
view
146 -
download
15
description
Transcript of Lapsus Varisela pada anak ppt
Abdul Gafur Zulkarnain
10542 0059 09
dr. Indriaty Syaiful Sp.A
LAPORAN KASUS
VARISELA ZOSTER
* IDENTITAS PASIEN :
* Nama : PS
* No.RM : 345563
* TTL : 5/12/2011
* Umur : 2 tahun
* BB masuk RS : 10 kg
* Jenis Kelamin : perempuan
* Alamat : Limbung
* Ruangan : perawatan III D
* Dikirim : dari UGD
* Masuk RS : 03 - 12 - 2013
* IDENTITAS ORANG TUA
* Nama Ayah : Tn. Ahmad N
* Umur : 25 tahun
* Pekerjaan : Buruh
* Nama Ibu : Ny. A.Syamsiah
* Umur : 22 tahun
* Pekerjaan : IRT
*ANAMNESIS :
* Tipe Anamnesis : Alloanamnesis
*Riwayat penyakit diberikan oleh : Ibunya
* Keluhan utama : Demam
* Riwayat penyakit sekarang : Demam dialami kurang lebih tiga hari yang lalu demam bersifat terus menerus, tidak menggigil. Kejang selama tiga kali dengan durasi kejang kurang dari lima menit. Suhu pada saat dibawa kepuskesmas 41◦C sedangkan suhu saat berada di UGD 45◦C Riwayat kejang sebelumnya tidak pernah. Riwayat kejang pada keluarga disangkal. Tampak vesikel berisi cairan jernih dan krusta disertai eritematous pada muka, leher, seluruh badan, tangan, dan kaki. Awalnya gatal dan muncul kemerahan. Riwayat cacar yang kedua kalinya. Riwayat cacar pada ibu usia kehamilan kurang lebih 7 bulan. Riwayat pengobatan sebelumnya diberikan ctm tapi tidak kunjung sembuh. Asi diberikan hanya sampai 1 bulan selanjutnya susu formula sampai umur 2 tahun dengan alasan Asi tidak keluar. Batuk (-) Sesak (-) muntah (-) malaise (+) anoreksia (+) . Belum BAB kurang lebih 1 hari, BAK Lancar urin berwarna kuning.
*Riwayat Penyakit dahulu : sebelumnya menderita 1 kali cacar air, tidak pernah kejang sebelumnya
*Riwayat pengobatan : Pernah berobat kepuskesmas diberikan CTM tapi tidak sembuh
*Riwayat penyakit keluarga : Pada anggota keluarga tidak ada yang menderita seperti pasien
*Riwayat makanan : ASI diberikan sampai umur 1 bulan, selanjutnya susu formula sampai umur 2 tahun.
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
RIWAYAT IMUNISASI
Berbalik : 4 bulan Berdiri : 9 bulan
Gigi pertama : 8 bulan Jalan sendiri : 10 bulan
Duduk : 6 bulan Bicara : 1,3 tahun
STATUS
IMUNISASI
BELUM
PERNAH
1 2 3 TIDAK
TAHU
BCG +
Polio + + +
Difteri + + +
Tetanus + + +
Pertusis + + +
Hepatitis B + + +
Campak +
NO Sex Umur Sehat/Sakit apa Karena
1 ♀ 2 tahun Penderita Cacar
*PEMERIKSAAN FISIK :
*Keadaan umum : Sakit sedang / gizi baik/ composmentis
*Tanda vital
*N : 140x/ menit
*P : 40x/m
*S : 39,3OC
*Berat Badan : 10 kg
*Panjang badan : 80 cm
*Status gizi menurut CDC : 10/12 x 100% : 83.3 persen Gizi Kurang
Tanggal
03-12-13
Pasien MRS dengan keluhan demam yang dirasakan kurang lebih 3 hari, tidak menggigil, Kejang sebanyak tiga kali dengan durasi kurang dari lima menit. Tampak vesikel berisi cairan jernih dan krusta disertai eritematous pada muka, leher, seluruh badan, tangan, dan kaki. Awalnya gatal dan muncul kemerahan. Riwayat cacar yang kedua kalinya. Batuk (-) Sesak (-) muntah (-) malaise (+) anoreksia (+) . Belum BAB kurang lebih 1 hari, BAK Lancar urin berwarna kuning.
Pemeriksaan Fisik :
N: 140x/m BB: 10 kg
P: 40x/m PB: 80 cm
S:39,3
Paru : BP : vesicular BT : Wh -/-, Rh -/-
Jantung : BJ I/II murni regular, Bising (-)
Abdomen : peristaltic (+), perut kembung (+)
Terapi yang diberikan :
- IVFD Ringer Laktat
- Cefotaxim 500 mg IV
- Luminal 3x15 mg
Tanggal
04-12-13 KU : S. sedang
N : 100x/m
P : 25x/m
S : 36,6C
BAB: Baik
BAK: Baik
Nafsu makan Baik
Keluhan :
Demam (-), menggigil (-), kejang (-), batuk (+), berlendir (+), sesak (-), pucat (-), perdarahan (-), edema (-), ikterus (-), muntah (-) tampak vesikel dan krusta dikelilingi daerah eritematosa dapat ditemukan pada muka, leher, badan, lengan, dan kaki
Pemeriksaan Fisik :
Paru : BP : vesicular BT : Wh -/-, Rh -/-
Jantung : BJ I/II murni regular, Bising (-)
Abdomen : peristaltic (+), perut kembung (-)
Terapi yang diberikan :
- IVFD RL/6 tetes/menit
- Cefixim 500 mg IV / 12 jam
- Acyclovir 200 mg No XII (4x1)
- B-com no VI (2x1)
- Acyclovir salep no I
- Salisil no I
Tanggal
05-12-13 KU : S. sedang
N : 80x/m
P : 30x/m
S : 37,0 C
BAB : Baik
BAK : Baik
Nafsu makan Baik
Keluhan :
Demam (-), menggigil (-), kejang (-), batuk (-), berlendir (-), sesak (-), pucat (-), perdarahan (-), edema (-), ikterus (-), muntah (-)
Pemeriksaan Fisik :
Paru : BP : vesicular BT : Wh -/-, Rh -/-
Jantung : BJ I/II murni regular, Bising (-)
Abdomen : peristaltic (+), perut kembung (-)
Instruksi dokter :
Obat Oral Lanjut
Boleh Pulang
Resume
* Pasien masuk ke Rumah Sakit diantar oleh ibunya dengan Demam dialami kurang lebih tiga hari yang lalu demam bersifat terus menerus, tidak menggigil. Kejang selama tiga kali dengan durasi kejang kurang dari lima menit. Suhu pada saat dibawa kepuskesmas 41◦C sedangkan suhu saat berada di UGD 45◦C Riwayat kejang sebelumnya tidak pernah. Riwayat kejang pada keluarga disangkal. Tampak vesikel berisi cairan jernih dan krusta disertai eritematous pada muka, leher, seluruh badan, tangan, dan kaki. Awalnya gatal dan muncul kemerahan. Riwayat cacar yang kedua kalinya. Riwayat cacar pada ibu usia kehamilan kurang lebih 7 bulan. Riwayat pengobatan sebelumnya diberikan ctm tapi tidak kunjung sembuh. Asi diberikan hanya sampai 1 bulan selanjutnya susu formula sampai umur 2 tahun dengan alasan Asi tidak keluar. Batuk (-) Sesak (-) muntah (-) malaise (+) anoreksia (+) . Belum BAB kurang lebih 1 hari, BAK Lancar urin berwarna kuning.
* Keadaan umum : Sakit sedang / gizi kurang / composmentis
* Tanda vital* N : 140x/ menit
* P : 40x/m
* S : 39,3OC
* Berat Badan : 10 kg
* Status gizi CDC : 10/12 x 100% : 83.3 persen Gizi Kurang
* Pengobatan yang diberikan :
* IVFD Ringer Laktat
* Cefotaxim 500 mg IV
* Luminal 3x15 mg
* Diagnosis Kerja :
* Varisella Zoster komplikasi kejang
PEMBAHASAN
Varicella (Cacar Air) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya terjadi padaanak-anak dan merupakan akibat dari infeksi primer Virus Varicella Zoster.
Varicella pada anak,mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendek dan dengan adanya bercak gatal disertai dengan papul, vesikel, pustula, dan pada akhirnya, crusta, walaupun banyak juga lesi kulit yang tidak berkembang sampai vesikel.
Dasar penegakan diagnosis varicella zoster (cacar air) pada pasien ini adalah sebagai berikut:1. Demam dialami kurang lebih tiga hari yang lalu demam
bersifat terus menerus, tidak menggigil.
2. Tampak vesikel berisi cairan jernih dan krusta disertai eritematous pada muka, leher, seluruh badan, tangan, dan kaki. Awalnya gatal dan muncul kemerahan dialami kurang lebih 1 hari yang lalu
Dari pemeriksaan fisik, didapatkan demam (39,3), Pada status dermatologi didapatkan vesikel berisi cairan jernih dan krusta disertai eritematous pada muka, leher, seluruh badan, tangan, dan tersebar diseluruh tubuh. Tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar inguinal.Pada varicella, mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendekdan dengan adanya bercak gatal disertai dengan papul, vesikel, pustul, dan pada akhirnya, krusta
DEFINISI
*Varisella adalah suatu penyakit infeksi virus akut dan menular, yang disebabkan oleh varisella Zoster virus (VZV) dan menyerang kulit serta mukosa, ditandai oleh adanya vesikel-vesikel1
*etiologi
Virus varisella zoster (VVZ) adalah virus DNA helai ganda terselubung.
*Patogenesis
Virus masuk melalui tractus
respiratorius
Bereplikasi di kelenjar
limfe regional
ViremiaDan menyebear
melalui peredaran
darah
kulit
Infeksi kapiler endortelial Papil lapisan
dermis
Menyebat ke sel sel epitel lapisan
epidermis, folikel kulit,
glandula sebasea
makulaPapul, vesikel,
krusta
*Gejala Klinis
1. Stadium prodromal
*Gejala prodromal timbul setelah 14-15 hari masa inkubasi
* timbulnya ruam kulit disertai dengan demam
2. Stadium erupsi
*Ruam kulit muncul di muka badan dan ektremitas
*Gambaran yang menonjol adalah perubahan yang cepat dari makula kemerahan ke papula, vesikula, pustula, dan akhirnya menjadi krusta
*Gambaran vesikel-vesikel khas superfisial, dinding tipis seperti tetesan air.
*Cairan vesikel pada permulaan jernih menjadi keruh akibat serbukan sel radang dan menjadi pustul.
*Lesi kemudian mengering yang dimulai dari bagian tengah dan akhirnya membentuk krusta.
*Pengobatan
*Obat topikal
*Pengobatan lokal dapat diberikan kalamin lotion atau bedak salisil 1%
*Antipiretik/Analgesik
*Biasanya dipakai aspirin; Asetaminofen; ibuprofen
*Antihistamin
*Golongan antihistamin yang dapat digunakan yaitu Diphehydramin, tersedia dalam bentuk cair (12,5 mg/5mL), kapsul (25 mg/50 mg) dan Injeksi (10 dan 50 mg/mL)
*Dosis 5 mg/kg/hari dibagi dalam 3 kali pemberian
*Obat antivirus
*Vidarabin
*Dosis 10-20 mg/kgBB/hari diberikan sehari dalam infus selama 12 jam. Lama pemberian 5-7 hari.
*Asiklovir
*Dosis 5-10 mg/kgBB/hari dibagi dalam 5-5 dosis perhari. Dapat diberikan secara oral atau iv/drip tiap 8 jam selama 5-7 hari. Dengan dosis jangan melebihi 3200 mg/hari
*Tersedia dalam bentuk kapsul (200/400/800mg), Injeksi (500mg/5 mL)
.
Pencegahan
Imunisasi Pasif
* Imunisasi ini diberikan kepada kelompok penderita risiko tinggi setelah kontak dengan varisela. Pemberiannya dapat sesegera mungkin, tetapi bila diberikan dalam waktu 96 jam pasca kontak dapat juga mencegah atau mengurangi penyakit varisela.
*Dosis Zoster Imunoglobulin (ZIG); 0,6mL/kgBB intramuskular diberikan 72 jam setelah kontak.
Imunisasi Aktif
Vaksin Varisela merupakan vaksin hidup yang dilemahkan dengan efek imunogenitas dan tingkat proteksi cukup tinggi berkisar 71-100% serta mungkin lebih lama. Dapat diberikan pada anak sehat maupun penderita leukimia, imunodefisiensi. Dosis yang dianjurkan ialah 0,5 mL subkutan
*Komplikasi
*1. infeksi sekunder
*2. encefalitis
*3. Pnemonitis
*4. Sindrom reye
Penderita komplikasi berat perlu dirawat di RS atau bila perlu ICU
*Indikasi rawat ICU atau NICU antara lain
*Penurunan Kesadaran
*Kejang
*Gangguan Pernafasan
*Sianosis
*Saturasi Oksigen menurun
*Semua neonatus lahir dari ibu yang menderita varisela kurang dari lima hari sebelum melahirkan atau 2 hari setelah melahirkan.
*Prognosis
*Pada Anak sehat, prognosis varisella biasanya lebih baik dibandingkan orang dewasa.
*Angka kematian pada anak normal di Amerika 5,4-7,5 dari 10.000 kasus varisela Pada neonatus dan anak yang menderita leukimia, imunodefisiensi, sering menimbulkan komplikasi dan peningkatan angka kematian.
*Angka kematian pada penderita yang mendapat pengobatan imunosupresif tanpa mendapat vaksinasi dan pengobatan antivirus antara 7-27 % dan sebagian besar penyebab kematian adalah akibat komplikasi pnemonitis dan ensefalitis.1
*KEPSUTAKAAN
*T.H. Rampengan, I.R. Laurentz. 1997. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
*Sumarmo S. Poorwo Soedarmo, dkk. 2011. (ed.) Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Infeksi & Penyakit Tropis. Edisi I. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. Hal. 113
*Behram R E, Vaughan V C.2000. Ilmu Kesehatan Anak-Nelson, Edisi ke-15, bab 213, Nelson W E, Ed, EGC, Jakarta Halaman : 1097 – 1100.
*Hull, David dan Johnston, Derek.1995. Dasar-dasar Pediatri (Edisi 3) Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
*Terima Kasih