PPT Lapsus Hipertensi

38
Hipertensi Grade II Mudsa Ileto, S. Ked Pembimbing dr. Azwar Djauhari, M.Sc

Transcript of PPT Lapsus Hipertensi

Hipertensi Grade II

Hipertensi Grade IIMudsa Ileto, S. KedPembimbingdr. Azwar Djauhari, M.ScBAB ISTATUS PASIENIdentitas PasienNama/Jenis Kelamin/Umur: Ny. Sukarti / Perempuan / 73 tahunAlamat: RT 01 Pall MerahPekerjaan: Tidak bekerjaPendidikan: Tidak SekolahLatar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-keluargaStatus Perkawinan: menikahJumlah anak/saudara: 1 orang anakStatus ekonomi keluarga: cukup

Kondisi Rumah dan keseharian pasien : pasien tinggal di Rumah berlantai keramik dan beratap seng. Memiliki 1 ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga, 1 kamar tidur, dan 1 dapur dan 1 kamar mandi. Sumber air dari PDAM. Kamar mandi menggunakan wc jongkok. Kondisi rumah lembab dan kurang pencahayaan karena ventilasi yang kurang disebabkan rumah berdekatan dengan rumah yang lainKondisi Lingkungan Keluarga: Suami dan anaknya telah meninggal. Kini ia tinggal bersama cucu dari adiknya. Keluarganya sangat harmonis. Tidak ada masalah dalam hubungan satu sama lain.

Aspek Psikologis di Keluarga:baikRiwayat Penyakit Dahulu/keluarga : Riwayat hipertensi tidak diketahui, Pasien tidak pernah berobat sebelumnya.Riwayat diabetes melitus disangkal.Riwayat stroke disangkal.Riwayat keluarga hipertensi ada.

Keluhan Utama Sulit tidur sejak 1 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang: (autoanamnesa)Tanggal 09-04-2014 Pasien datang kepuskesmas pakuan baru bersama cucunya dengan keluhan sulit tidur sejak 1 hari yang lalu. Sejak 2 hari yang lalu pasien mengeluh Sakit kepala dirasakan hilang timbul, sakit kepala biasanya dirasakan setelah beraktifitas. Sakit kepala timbul tidak menentu, dan terkadang kepala terasa berat lehernya juga terasa tegang dan kaku. Sejak 1 hari yang lalu pasien sulit untuk tidur. Pasien mengaku tidur + 1 jam karena sakit kepala yang dirasakan. Makan dan minum seperti biasa. Pusing berputar (-), demam (-), pandangan kabur (-), muntah (-), nyeri dada (-), sesak nafas (-), BAK normal, berwarna kuning muda, BAB normal. Pasien sebelumnya tidak pernah berobat kepuskesmas. Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan hipertensi sebelumnyaPasien mengaku 3 hari sebelumnya tanggal 06-04-2014 ada makan gulai kambing di acara sunatan di sebelah rumahnya. Sebelumnya pasien juga pernah mengalami sakit kepala jika telah makan gulai kambing namun tidak sampai sulit tidur.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan UmumKeadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisTanda vitalSuhu: 36,8CTekanan darah: 180/100 mmHgNadi: 83 x/menitPernafasanFrekuensi: 18 x/menitIrama: regulerTipe: thorakoabdominal

KulitTurgor: baikLembab / kering: lembabLapisan lemak: ada

Status Generalis Kepala: Normocephale, rambut hitam keputihanMata: Edema palpebra (-/-), ca (-/-), sklera ikterik (-/-). Pupil isokor.Telinga: Bentuk normal, sekret (-/-)Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-)Mulut: Mukosa lembab, bibir sianosis (-), Lidah kotor (-)Tenggorokan: hiperemis (-)

Pemeriksaan AnjuranDarah RutinKolesterol GDS Fungsi GinjalRontgen torax Diagnosis :Hipertensi Grade II

Diagnosa BandingTension HeadacheGagal Ginjal AkutPeningkatan Tekanan Intraserebral

ManajemenPromotif :Mengatur pola makan yang benar, makan makanan yang rendah garam.Lakukan olah raga secara teratur.Mengkonsumsi obat secara rutin.Menerangkan kepada pasien tentang bahayanya penyakit hipertensi dan komplikasinya.

Preventif :Menyarankan agar pasien menjaga pola makannya dengan diet rendah garam, rendah lemak dan tinggi seratMenyarankan agar pasien banyak banyak berolahraga.Menyarankan agar pasien teratur minum obat dan memeriksakan tekanan darahnya ke puskesmas secara berkala.

Kuratif :Non FarmakologiIstirahat Diet rendah garam, rendah lemak dan tinggi serat.FarmakologiNifedipine tablet 3 x 10 mg Furosemid tab 1 x 40 mgParacetamol tab 3 x 500 mg (kalau sakit kepala saja)

RehabilitatifMemantau tekanan darah pasien secara rutin. Hal ini dilakukan dengan kerja sama dari pasien tersebut dengan mengikuti saran dokter untuk datang secara berkala. Meningingatkan cucu Ny. Sukarti untuk membawa neneknya kontrol ke puskesmas setelah obat habis

DefinisiHipertensi adalah keadaan tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik dan sama atau melebihi 90mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang mengkomsumsi obat antihipertensiEtiologiHipertensi primer (idiopatik)Hipertensi Skunder (Estrogen, pxkt ginjal, hipertensi vascular renal, dll.)Faktor yang tidak dapat dimodifikasi atau dikendalikanGenetik. UmurJenis Kelamin EtnisPenyakit Ginjal Obat-obataanPreeklampsi pada kehamilan Keracunan timbal akut

Faktor yang dapat dimodifikasi atau dikendalikanStress Obesitas Nutrisi MerokokKurang olahraga

PatofisiologiMekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.1,3

Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Seringkali hipertensi disebut sebagai silent killer karena dua hal, yaitu:Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memilikigejala khusus. Gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan, dan sakit kepalabiasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi. Hipertensi dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur.Penderita hipertensi, apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyairisiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti stroke,serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal

TatalaksanaGrade I:- Singel terapiGrade II:- KombinasiBAB IV Analisis KasusDari anamnesis dan pemeriksaan fisik ditegakkan diagnosis pasien mengalami hipertensi grade II berdasarkan klasifikasi JNC VII

Hubungan diagnosis dengan aspek psikologis di keluargaSuami dan anak Ny. S sudah lama meninggal. Sekarang Ny. S tinggal bersama cucu dari adik kandungnya. Keharmonisan dalam keluarga baik. Tidak ada masala dalam hubungan satu sama lainnya.Tidak terdapat hubungan psikologis di keluarga dengan penyakit hipertensi yang diderita Ny. S

Hubungan kausal antara beberapa masalah dengan diagnosis Penyebab hipertensi terbagi 2 yaitu hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Pada pasien ini penyebab hipertensi tidak diketahui atau sering disebut hipertensi esensial. Dimana hipertensi ini dialami sekitar 90% kasus...

Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit : Adapun faktor yang menimbulkan penyakit hipertensi pada pasien ini terdiri dari 2 faktor yakni faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Dimana faktor yang tidak dapat dimodifikasi adalah faktor umur, sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi adalah gaya hidup yang kurang sehat. Seperti tidak mengatur pola makan dengan benar serta kurangnya berolahraga.

Analisis untuk menghindari faktor memperberat dan penularan penyakit : Untuk menghindari faktor yang memperberat yaitu dengan memodifikasi gaya hidup yang sehat seperti mengatur pola makan dengan benar, hindari makan yang mengandung kolesterol seperti makanan bersantan, hindari stres, olah raga yang teratur. Selain itu pasien juga kontrol teratur, periksa tekanan darah secara rutin serta mengkonsumsi obat yang teratur.

RENCANA PROMOSI DAN PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA PASIEN DAN KEPADA KELUARGAMenjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya, faktor risiko, dan bagaimana mengatasinya.

RENCANA EDUKASI PENYAKIT KEPADA PASIEN DAN KEPADA KELUARGAMenjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini tidak diketahui penyebabnya.Namum ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya:faktor yang tidak dapat dimodifikasi yaitu faktor umur.faktor yang dapat dimodifikasi yaitu gaya hidup Faktor gaya hidup merupakan faktor yang dapat dimodifikasi seperti olah raga yang cukup, berfikir positif, hindari stres dan mengatur pola makanan dengan benar yakni makan makanan yang rendah kolesterol, diet rendah garam.

ANJURAN-ANJURAN PROMOSI KESEHATAN PENTING YANG DAPAT MEMBERI SEMANGAT/MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN PADA PASIENPasien diberi nasehat bahwa hipertensi itu merupakan penyakit yang berbahaya bila dibiarkan. Hipertensi bila dibiarkan dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan bisa tersumbat bahkan bisa pecah sehingga dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke bahkan kematian.