Lapsus Ggn.panik
-
Upload
mubdi-afdhal -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
Transcript of Lapsus Ggn.panik
LAPORAN KASUS NON PSIKOTIK`
GANGGUAN PANIK
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. ED
Tanggal lahir : 20 April 1994
Umur : 19 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Makassar
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Bungaejaya Makassar
Autoanamnesis : Kamis, 10 Oktober 2013
Tanggal berkunjung : Kamis, 10 Oktober 2013 di Poliklinik Jiwa RSKD Dadi
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
I. Keluhan utama : Cemas
II. Riwayat gangguan sekarang :
Keluhan dan Gejala :
Pasien datang ke poli dengan keluhan cemas dialami sekitar 7 bulan
yang lalu. Sering keringat dingin, merasa jantung berdebar-debar, sesak
nafas, sering sakit kepala, leher terasa tegang, sering mual, mudah lelah,
sulit tidur, dan sering merasa takut mati dan takut sakit, sering menangis
sendiri karena mengingat orang tuanya yang meninggal 8 bulan yang lalu.
Nafsu makan menurun. Pasien juga mengeluh sulit berkonsentrasi. Pasien
sering bepergian sendiri jika merasa cemas. Pasien merasa sering marah
1
akhir-akhir ini dan merasa sangat sensitif dengan lingkungan. Pasien
memiliki riwayat maag sejak 9 bulan lalu dan memberat akhir-akhir ini.
Hendaya / disfungsi :
Hendaya dalam bidang sosial (+)
Hendaya dalam bidang pekerjaan (-)
Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)
Faktor stressor psikososial :
Pasien takut mati dan sakit karena Pasien memiliki riwayat maag sejak
9 bulan lalu dan memberat akhir-akhir ini
Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan
psikis sebelumnya :
Kejang (-)
Infeksi (-)
Trauma (-)
Napza (-)
III. Riwayat gangguan sebelumnya :
Sekitar 9 bulan lalu pasien terkena penyakit maag.
IV. Riwayat kehidupan pribadi :
Riwayat prenatal dan perinatal (0-1tahun)
2
Pasien lahir pada tanggal 20 April 1990 di rumah. Lahir cukup bulan dan
persalinan ditolong oleh dukun. Selama masa kehamilan, ibu pasien dalam
keadaan sehat. Pasien tumbuh dan berkembang sesuai umur.
Riwayat masa kanak-kanak awal ( usia 1 – 3 tahun )
Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak lain seusianya.
Riwayat masa kanak-kanak pertengahan ( usia 4 – 11 tahun )
Semasa sekolah pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien
memiliki banyak teman dan prestasi pasien di sekolah biasa-biasa saja
Riwayat masa kanak-kanak akhir ( usia 12 – 17 tahun )
Semasa sekolah pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien
banyak memiliki teman, karena pasien termasuk orang yang ramah dan
suka bergaul.
Riwayat masa remaja dan dewasa (usia 18-23 tahun saat ini)
Pasien tidak melanjutkan sekolah keperguruan tinggi karena telah menjadi
Ibu rumah tangga.
Riwayat pernikahan
Pasien sudah menikah dan memiliki 4 orang anak..tinggal bersama suami
dan kakaknya.
V. Riwayat kehidupan keluarga :
Pasien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara (♀,♂,♀)
Hubungan dengan keluarganya baik.
3
Pasien ramah dan senang bergaul.
VI. Situasi Sosial sekarang :
Pasien tinggal bersama Suami dan kakaknya . Ibu pasien sudah meninggal
8 Bulan yang lalu. Pasien akhir-akhir ini cepat merasa tersinggung
sehingga hubungan dengan tetangganya kurang harmonis.
VII. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :
Pasien merasa dirinya sakit, ingin berobat dan sembuh (Tilikan derajat 6).
II. STATUS MENTAL
I. AUTOANAMNESA (Kamis, 10 Oktober 2013 di Poliklinik Jiwa
RSKD Dadi)
(DM; dr muda, P: pasien)
DM : Selamat siang.
P : Selamat siang dok.
DM : Perkenalkan nama saya Mubdi, saya dokter muda yang bertugas
di sini.
Kalau boleh tahu nama anda siapa?
P : ED dok.
DM : Datang ke sini dengan siapa?
P : dengan kemanakan dok
DM : Tanggal berapa anda lahir?
4
P : Tanggal 20 April 1993 dok.
DM : Oh jadi umur anda sekarang 19 thn yah?
P : iya dok.
DM : Anda tinggal dimana dan bersama siapa?
P : Jln. Bungaejaya, Makassar saya tinggal bersama suami dan
kakak saya
DM : Apa aktivitas anda sekarang?
P : Saya Ibu rumah tangga dok.
DM : Baik, mungkin ada yang bisa saya bantu?
P : Saya sering merasa cemas dok.
DM : Sejak kapan anda merasa cemas?
P : Sejak 7 bulan terakhir ini dok
DM : Keluhan apa lagi yang anda rasakan?
P : Saya merasa sering berkeringat dingin, jantung berdebar-debar,
sering sakit kepala, leher terasa tegang, sesak nafas sering mual,
susah tidur dok
DM : Pada keadaan apa saja,anda merasakan keluhan tadi?
P : Pada saat saya ingin keluar rumah atau maag saya lagi kambuh dok
5
DM : Bisa anda cerita,kenapa anda bisa merasa Cemas?
P : Begini dok, sekitar 7 bulan yang lalu tiba-tiba saya merasa lemas,
pusing, keringat dingin, dan jantung berdebar-debar. Saya merasa takut
saya pikir saya akan mati..
DM : Apakah anda biasanya tiba-tiba sedih?
P : Iya dok.
DM : Bisaka anda bercerita?
P : Sekitar delapan bulan tahun yang lalu, orang tua saya meninggal
dunia. Saya sangat terpukul dengan hal ini, saya sering menangis
sendiri...
DM : Apakah anda pernah mendengar suara-suara seperti memanggil
anda,menyuruh anda,atau mendengar bunyi?
P : Selama ini tidak pernah dok,sy hanya merasa cemas takut kalau
saya sakit dok.
DM : Kalau melihat bayangan –banyangan?
P : Tidak pernah Dok
DM : Apakah anda pernah merasa sangat senang sekali,tertawa,
melompat atau sangata sedih sekali?
P : Perasaan senang, iya dok, tapi tidak sampai saya tertawa sendiri
dan melompat. Wajar saja dok, tapi jika perasaan sangat sedih
pernah dok.
DM : Kapan itu?
P : Pada saat orang saya meninggal dok.
6
DM : berapa lama anda merasa terbawa kesedihan yang berlarut-larut?
P : Kurang lebih sekitar tiga bulan dok, tapi setelah itu hingga
sekarang masih sedih,tapi saya bisa atasi dok tidak seperti dulu..
DM :Bagaimana waktu anda lahir,normal?
P : Iya dok,normal.dan persalinan dibantu oleh dukun
DM : Anda anak keberapa dan berapa bersaudara?
P : Saya anak ke tiga dari tiga bersaudara ♀,♂,♀
DM : Bagaimana hubungan anda dengan orang disekitar anda?
P : Saya rasa baik dok,sebab saya jarang bertengkar dengan suami
dan kakak saya. Tapi hubungan dengan tetangga akhir-akhir ini
kurang baik dok, karena saya merasa cepat sekali tersinggung dan
sering marah akhir-akhir ini..
DM : Bagaiman dengan nafsu makan anda?
P : akhir-akhir ini saya kurang nafsu makan dok.
DM :Apakah anda merokok?
P : tidak dok,
.
DM : Maaf kalau boleh tahu anda pernah kecelakaan atauterbentur
kepalanya sampai pingsan?
P : Tidak dok.
DM : Pernah mengkomsumsi obat-obatan yang mungkin bikin anda
melayang?
P : Tidak pernah dok.
7
DM : Apakah anda pernah Sakit sampai berobat kedokter atau dirawat
di rumah sakit?
P : Pernah dok. Saya punya penyakit maag
DM : Sejak kapan anda mengalaminya ?
P : kurang lebih 9 Bulan yang lalu dok
DM : Selain itu?
P : Sepertinya hanya itu dok.
DM : Saya rasa cukup. jangan banyak berfikir.kalau perasaan cemas
itu datang lagi usahakan dilawan. Beranikan diri anda. Sekaligus
anda di bantu dengan obat yang dokter berikan.
P : Iya dok,terima kasih banyak.
II. Deskripsi Umum:
1. Penampilan:
Tampak seorang wanita, wajah sesuai dengan umur,tinggi badan 150
cm, agak kurus dengan penampilan kurang rapi, memakai baju lengan
pendek warna hitam dengan jeans panjang. Rambut panjang berwarna
hitam.
2. Kesadaran :
Cukup Baik(pasien Kooperatif)
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor :
Ekspresi wajah cemas, gelisah sering memegang tangannya, terlihat
sesak dan menggoyang-goyang kakinya dan bila diajak bicara mata
tidak menfokus ke satu tempat dan sering melihat-lihat ke sekeliling.
8
4. Pembicaraan :
Pasien menjawab spontan,lancar,intonasi biasa, dengan nada yang
biasa
5. Sikap terhadap pemeriksa :
Cukup Kooperatif
III. Keadaan Afektif (mood), Afek (perasaan),keserasian dan empati:
1. Mood : Cemas
2. Afek : Appropriate
3. Keserasian: Serasi
4. Empati : Dapat di rabarasakan
IV. Fungsi Intelektual (kognitif) :
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum,dan kecerdasan :
Sesuai dengan taraf pendidikan
2. Daya konsentrasi :
Baik
3. Orientasi (waktu, tempat dan orang) :
Tidak terganggu
4. Daya ingat :
a. Jangka panjang : Baik
b. Jangka pendek : Baik
c. Sesaat : Baik
5. Pikiran abstrak :
Tidak terganggu
9
6. Bakat kreatif :
Tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri :
Kurang
V. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Tidak ditemukan
2. Ilusi : Tidak ditemukan
3. Depersonalisasi : Tidak ditemukan
4. Derealisasi : Tidak ditemukan
VI. Proses Berpikir :
1. Arus Pikiran:
a. Produktivitas : Pikiran yang cepat
b. Kontinuitas : Relevan dan koheren
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikiran :
a. Preokupasi : Tidak Ditemukan
b. Gangguan isi pikiran :
Waham : Tidak Ditemukan
VII. Pengendalian Impuls :
Tidak Terganggu
VIII. Daya Nilai:
1. Norma sosial : Tidak terganggu
10
2. Uji Daya Nilai : Tidak terganggu
IX. Tilikan (insight) : Pasien sadara jika dirinya sakit dan butuh pengobatan
(Tilikan derajat 6).
X. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan Fisik:
Tekanan darah : 100/70 mmHg, nadi 80 x/menit kuat angkat, frekuensi
pernapasan 20 x/menit, suhu 36,7oC, konjungtiva pucat, sclera tidak
ikterus.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Tampak seorang wanita, wajah sesuai dengan umur,tinggi badan
150 cm, agak kurus dengan penampilan kurang rapi, memakai baju lengan
pendek warna hitam dengan jeans panjang. Rambut panjang berwarna
hitam. Pasien datang ke poli dengan keluhan cemas dialami sekitar 7
bulan yang lalu. Sering keringat dingin, merasa jantung berdebar-debar,
sesak nafas, sering sakit kepala, leher terasa tegang, sering mual, mudah
lelah, sulit tidur, dan sering merasa takut mati dan takut sakit, sering
menangis sendiri karena mengingat orang tuanya yang meninggal 8 bulan
yang lalu. Nafsu makan menurun. Pasien juga mengeluh sulit
11
berkonsentrasi. Pasien sering bepergian sendiri jika merasa cemas. Pasien
merasa sering marah akhir-akhir ini dan merasa sangat sensitif dengan
lingkungan. Pasien memiliki riwayat maag sejak 9 bulan lalu dan
memberat akhir-akhir ini.
Dari pemeriksaan status mental tampak seorang wanita kesan
kurang rapi, kesadaran baik, perilaku dan aktifitas psikomotorik tentang
pembicaraan spontan, lancar, intonasi biasa, dan kooperatif, mood pasien
cemas, afek pasien Appropriate, empati dapat dirabarasakan dan
keserasian serasi.
Fungsi intelektual baik, gangguan, persepsi tidak ditemukan,
produktivitas cukup , kontunitasnya relevan dan koheren, prekokupasi dan
gangguan isi pikir tidak ditemukan.
Pemeriksaan fisis ditemukan Tekanan darah : 120/90 mmHg, nadi
68 x/menit kuat angkat, frekuensi pernapasan 20 x/menit, suhu 36,7oC,
konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus.
EVALUASI MULTI AKSIAL
Aksis I
Berdasarkan autoanamnesa, didapatkan adanya gejala klinis
yang bermakna yaitu cemas, berkeringat dingin, merasa jantung
berdebar-debar, sesak nafas, sering sakit kepala, leher terasa tegang,
sering mual, susah tidur, nafsu makan menurun, konsentrasi
menurun ,pasien sering merasa takut. Keadaan ini menimbulkan
penderitaan (distress) pada menimbulkan hendaya sosial, namun tidak
12
menganggu penggunaan waktu senggang, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami Gangguan jiwa.
Berdasarkan pemeriksaan mental tidak didapatkan halusinasi dan
waham sehingga dikategorikan Gangguan jiwa non psikotik.
Dari status internus dan neurologis tidak ditemukan kelainan
sehingga kelainan organik dapat disingkirkan dan dikategorikan sebagai
Gangguan jiwa non psikotik non organik.
Pada pasien ditemukan adanya rasa cemas yang berlangsung
hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, hanya
menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu dan mencakup gejala-
gejala seperti kecemasan (gelisah, keringat dingin, sakit kepala, leher
terasa tegang, mual, merasa sedih, kadang menangis, dan rasa takut),
jantung berdebar-debar, sakit kepala, maka berdasarkan PPDGJ III
pasien ini masuk dalam kategori Gangguan Anxietas panik (F 41.0)
Aksis II
Pasien sebelumnya adalah orang yang ramah, senang bergaul, akan
tetapi setelah kejadian ibunya meninggal, pasein sering sedih dan
menangis. Pasien sering marah dan mudah tersinggung.
Aksis III
Pasien pernah berobat karena penyakit maag.
Aksis IV
Pasien takut dirinya akan sakit dan mati.
Aksis V
13
GAF Scale 70-61 (Gejala ringan & menetap,disability ringan dalam
fungsi secara umum baik).
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna.
Namun diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter, maka
pasien memerlukan farmakoterapi.
Psikologik : Ditemukan adanya gejala ringan serta adanya hendaya
sosial dan penggunaan waktu senggang sehingga diperlukan terapi
psikoterapi suportif.
Sosiologik: Ditemukan adanya hendaya berat dalam bidang sosial,
penggunaan waktu senggang sehingga memerlukan sosioterapi.
PROGNOSIS
Baik
Faktor Pendukung :
Tidak ada kelainan organobiologik
Faktor stressor jelas
Tidak ada kelainan organik
Tidak ada keluarga dengan gejala yang sama
Keluarga mendukung penuh kesembuhan pasien
Faktor penghambat :
Umur pasien masih muda.
Faktor sosioekonomi pasien yang tidak terlalu baik
DISKUSI PEMBAHASAN
14
Berdasarkan PPDGJ III F41 Gangguan Anxietas Lainnya
menjelaskan bahwa:
Manifestasi anxietas merupakan gejala utama dan tidak terbatas pada
situasi lingkungan tertentu saja.
Dapat disertai gejala-gejala depresif dan obsesif, bahkan juga beberapa
unsur dari anxietas fobik, asal saja jelas bersifat sekunder atau ringan.
Berdasarkan PPDGJ III F41.0 Gangguan Anxietas Panik
menjelaskan bahwa:
Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-
masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat
untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa
gejala otonomik ,harus ditemukan walaupun harus tidak terus
menerus,disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
Berdasarkan PPDGJ III untuk mendiagnosis pasien Gangguan
Anxietas Panik (F41.0) harus memenuhi pedoman diagnostik, yaitu:
Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-
masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk
menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala
otonomik, harus ditemukan walaupun hasus tidak terus menerus,disamping
rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
Dari hasil pemeriksaan mental ditemukan gejala Anxietas dan
depresi yang masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang
cukup berat.dan tidak ditemukan Gangguan isi pikir dan gangguan
15
realitas.sehingga pasien di diagnosis dalam kategori Gangguan Anxietas
Panik (F41.0)
RENCANA TERAPI
Psikofarmakoterapi :
1. Alprazolam 0,5 mg ½-1-1
Pemberian obat ini diharapkan sebagai efek sedasi agar pasien
lebih mudah utuk tidur, kewaspadaannya pun bisa berkurang.
2. Courage 20 mg 0-0-1
Pemberian obat ini diharapkan sebagai efek anti panik
Psikoterapi suportif:
a. Ventilasi : Memberi kesempatan kepada pasien untuk
mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa
lega.
b. Konseling : Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien
tentang penyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya, dan
memahami cara menghadapinya, serta memotivasi pasien agar
tetap minum obat secara teratur
c. Sosioterapi : Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang
terdekat pasein tentang keadaan pasien agar tercipta dukungan
sosial sehingga membantu proses penyembuhan pasien sendiri.
FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta
efektivitas terapi dan efek samping dari obat yang diberikan.
16