Lapsus Dalam DM
-
Upload
baharudin-yusuf-ramadhani -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of Lapsus Dalam DM
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini terjadi peningkatan jumlah penderita diabetes yang cukup
signifikan di Indonesia. Jumlah penderita diabetes di Indonesia menempati posisi
keenam di dunia yaitu sebanyak 5 juta penderita.
Secara epidemiologi, diperkirakan pada tahun 200 pre!alensi "iabetes
#elitus $"#% di Indonesia mencapai 21, juta orang $"iabetes &are, 200'%.
(erdasar hasil )iset kesehatan "asar $)iskesdas% tahun 200*, diperoleh bah+a
hasil proporsi penyebab kematian akibat "# pada kelompok usia '55' tahun di
daerah perkotaan menduduki ranking ke2 yaitu 1',*-. "# menduduki ranking
ke yaitu 5,/- penyebab kematian di daerah pedesaan.
(erikut akan dilaporkan sebuah kasus mengenai diabetes melitus pada
seorang pasien di )S" anjuruhan epanjen #alang.
BAB II
LAPORAN KASUS
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
2/25
2
2.1 Identitas
ama 3 y. S
mur 3 55 tahun
Jenis kelamin 3 4erempuan4ekerjaan 3 I)
4endidikan 3 S"
6gama 3 Islam
6lamat 3 gajum
Status 4erka+inan 3 #enikah
Suku 3 Ja+a
anggal periksa 3 12122011
o. )egister 3 2*'/5
2.2 Anamnesis1. eluhan tama 3 (adan lemas
2. )i+ayat 4enyakit Sekarang 3
4asien datang dengan keluhan badan lemas sejak 2 minggu yang lalu.
4asien juga mengeluh terdapat luka yang tak kunjung sembuh di punggung kaki
kanannya. 7uka tersebut a+alnya kecil, berjumlah satu, dan hanya berbentuk
seperti digigit nyamuk, hanya semakin lama semakin besar dan bernanah. 7uka di
kaki tersebut kini berjumlah tiga. 7uka tersebut diakuinya mulai muncul sejak 2
minggu yang lalu. 7uka diakuinya tidak terasa sakit sekali, hanya terasa nyilu di
sepanjang tungkai kanannya. 4asien mengaku mengidap diabetes melitus sejak 5
tahun yang lalu, dan rutin minum obat dari puskesmas. bulan terakhir pasien
merasa lebih sering kencing, sering haus, dan lapar, namun keluarga pasien
merasa pasien lebih kurus dari biasanya.
. )i+ayat 4enyakit "ahulu
)i+ayat sakit serupa 3 disangkal
)i+ayat sakit gula 3 dibenarkan, sejak ta!"n terak!ir dan
#asien men$ak" r"tin min"m OHO dari
P"skesmas.
)i+ayat penyakit jantung 3 disangkal
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
3/25
)i+ayat hipertensi 3 disangkal
)i+ayat sakit kejang 3 disangkal
)i+ayat alergi obat 3 disangkal
)i+ayat alergi makanan 3 disangkal
)i+ayat alergi 3 disangkal
'. )i+ayat 4enyakit eluarga
)i+ayat sakit gula 3 disangkal
)i+ayat penyakit jantung 3 disangkal
)i+ayat hipertensi 3 disangkal
5. )i+ayat ebiasaan
)i+ayat merokok 3 disangkal
)i+ayat alkohol 3 disangkal #inum kopi 3 disangkal
)i+ayat olahraga 3 berjalanjalan pagi hari
2.% Anamnesis Sistem
1. ulit 3 +arna kulit sa+o matang, pucat $%, kulit gatal $%, k"&it
kerin$ '() di ked"a kaki, &"ka bernana! di #"n$$"n$
kaki kanan '() sejak 2 min$$" *an$ &a&".
2. epala 3 sakit kepala $%, pusing $%,rambut kepala tidak rontok, luka
pada kepala $%, benjolan8borok di kepala $%.
. #ata 3 pandangan mata berkunangkunang $%, penglihatan kabur
$%, ketajaman penglihatan berkurang bila melihat dekat $9%.
'. :idung 3 tersumbat $%, mimisan $%.
5. elinga 3 pendengaran berkurang $%, berdengung $%, keluar cairan $%.
. #ulut 3 saria+an $%, mulut kering $%.
*. enggorokan 3 sakit menelan $%, serak $%./. 4ernafasan 3 sesak nafas $%, batuk $%, riak $%, darah $%, suara nafas
berbunyi $%.
;. adio!askuler 3 berdebardebar $%, nyeri dada $%.
10.
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
4/25
'
1. 4sikiatri 3 emosi stabil, mudah marah $%.
1'. #uskuloskeletal 3 kaku sendi $%, nyeri otot $%, nyeri $9% tungkai
kanan.
15. =kstremitas(engkak
Sakit
7uka
(
2.0 Pemeriksaan isik
1. eadaan mum
Lema!, kesadaran compos mentis $
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
5/25
5
(ibir pucat $%, bibir kerin$ '(), lidah kotor $%, papil lidah atrofi $%, tepi
lidah hiperemis $%, tremor $%.
;. elinga
yeri tekan mastoid $%, sekret $%, pendengaran berkurang $9%.10. enggorokan
onsil membesar $%, pharing hiperemis $%.
11. 7eher
J?4 normal, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid $%, pembesaran
kelenjar limfe $%, lesi pada kulit $%
12. horaks
ormochest, simetris, pernapasan thorakoabdominal, retraksi $%, spider ne!i
$%, pulsasi infrasternalis $%, sela iga melebar $%.
&or 3
Inspeksi 3 ictus cordis tidak tampak
4alpasi 3 ictus cordis kuat angkat
4erkusi 3 batas kiri atas 3 I&S II 4SS
batas kanan atas 3 I&S II 4S"
batas kiri ba+ah 3 I&S ? #&7
batas kanan ba+ah 3 I&S I? 4S"
pinggang jantung 3 I&S III 4SS
$batas jantung terkesan dalam batas normal%
6uskultasi 3 (unyi jantung IBII intensitas normal, regular, murmur $%
4ulmo 3
Statis (depan dan belakang)
Inspeksi 3 pengembangan dada kanan sama dengan kiri
4alpasi 3 fremitus raba kiri sama dengan kanan
4erkusi 3
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
6uskultasi 3 suara dasar !esikuler normal, suara tambahan 3
Chee>ing
+ +
+ +
+ +
)onkhi
+ +
+ +
+ +
Dinamis (depan dan belakang)
Inspeksi 3 pergerakan dada kanan sama dengan kiri
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
6/25
4alpasi 3 fremitus raba kiri sama dengan kanan
4erkusi 3
Sonor Sonor
Sonor Sonor Sonor Sonor
6uskultasi 3 suara dasar !esikuler normal, suara tambahan 3
Chee>ing
+ +
+ +
+ +
)onkhi
+ +
+ +
+ +
1. 6bdomen
Inspeksi 3 dinding perut tampak datar
6uskultasi 3 (ising usus $9% normal
4erkusi 3 timpani, pekak alih $%
4alpasi 3 supel, nyeri tekan $%
1'. =ktremitas
4almar eritema $8%.
U&k"s Dedem
9
15. Sistem
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
7/25
*
4roses pikir 3
bentuk 3 realistik
isi 3 +aham $%, halusinasi $%, ilusi $%
arus 3 koheren
Insight 3 baik
2. Pemeriksaan Pen"njan$
Hasi& Ni&ai Nrma&
Dara! Len$ka# 12+12+2/11
:b 1,0 g8dl 12 B 1 g8dl
7=" 12 mm5jam 020 mm8jam
:itung leukosit 16.1// 5-mm '000 B 11.000 8cmm
:itung trombosit '.000 8cmm 150.000 B '50.000 8cmm:itung eritrosit ,;2 juta 8cmm B juta 8cmm
:ematokrit /,2 - * B '* -
:itung jenis 0 8 0 8 8 2/ 8 15 8 01 8 50*0 8 205 8
/
Kimia Dara! 12+12+2/11
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
8/25
/
ampak pasien kurus dilihat dari dinding dada de@tra, sinistra, dan bahu.
2. ulang
idak tampak adanya fraktur pada costae, !ertebrae, cla!icula, dan scapula.
"alam batas normal.. "iafragma
elengkungan diafragma dalam batas normal karena masih berbentuk kubah.
'. Sudut costofrenicus
Sudut costofrenicus tampak tajam, dalam batas normal.
5. rakea
7etak di tengah, tak tampak kelainan.
. #ediastinum
"alam batas normal.
*. &or
(entuk, ukuran, dan posisi masih dalam batas normal.
/. :ilus"alam batas normal.
;. 4ulmo
idak tampak proses spesifik, corak !askuler tampak dalam batas normal.
10. esimpulan
"alam batas normal.
=< 1122011
Interpretasi =< 3
Irama sinus, gelombang 4, G, ), S, dalam batas normal.
esimpulan 3 dalam batas normal.
2.7 Res"me
Seorang +anita usia 55 tahun datang dengan keluhan badan lemas sejak 2
minggu yang lalu. 4asien juga mengeluh terdapat luka yang tak kunjung sembuh
di punggung kaki kanannya. 7uka tersebut a+alnya kecil, berjumlah satu, dan
hanya berbentuk seperti digigit nyamuk, hanya semakin lama semakin besar dan
bernanah. 7uka di kaki tersebut kini berjumlah tiga. 7uka tersebut diakuinya
mulai muncul sejak 2 minggu yang lalu. 7uka diakuinya tidak terasa sakit sekali,
hanya terasa nyilu di sepanjang tungkai kanannya. 4asien mengaku mengidap
diabetes melitus sejak 5 tahun yang lalu, dan rutin minum obat dari puskesmas.
bulan terakhir pasien merasa lebih sering kencing, sering haus, dan lapar, namun
keluarga pasien merasa pasien lebih kurus dari biasanya.
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
9/25
;
4ada ri+ayat penyakit dahulu pasien didapatkan ri+ayat sakit gula sejak 5
tahun terakhir dan pasien mengaku rutin minum D:D dari 4uskesmas.
4ada anamnesis sistem didapatkan kulit kering $9% di kedua kaki, luka
bernanah di punggung kaki kanan $9% sejak 2 minggu yang lalu, nafsu makan
meningkat $9%, (6 lancar ;10 kali dalam sehari, terlebih pada malam hari, dan
kaki kanan kiri tidak terlalu terasa, serta didapatkan luka pada telapak kaki kanan.
"ari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran
compos mentis $
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
10/25
10
b. =dukasi kepada pasien supaya patuh dalam minum obat, dan
keluarga dalam menga+asi pasien minum obat.
2. #edikamentosa
I?E" 3 Infus )7 20 tpm
Inj. ole @500 mg
@ Insulin jangka pendek
@ Insulin jangka panjang
2.6 &3 S!eet
ama 3 y. S
"iagnosis 3 lkus pedis de@tra diabetikum
N 4an$$a& S O A P
1. 1212
2011
7emas, luka di
telapak kaki kanan
bernanah berjumlah
tiga
" 3 1208*0 mm:g
3 ; @8menit
)) 3 20 @8menit
S 3 ,/o&
3 7emah
lkus pedis
9
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
11/25
11
2011 telapak kaki kanan
bernanah berjumlah
tiga
)) 3 1; @8menit
S 3 ,1o&
3 7emah
lkus pedis
9
"e@tra
"iabetikum
"iabetes ype
II
20 tpm
)a+at luka
Inj. ole
@500 mg
@ Insulin ) 1
11 iu
@ Insulin 1 iu
'. 1512
2011
7emas, luka di
telapak kaki kanan
berjumlah tiga, nanah
" 3 10080 mm:g
3 /; @8menit
)) 3 21 @8menitS 3 ,5o&
3 7emah
lkus pedis
9
lkus 4edis
"e@tra
"iabetikum
"iabetes ype
II
I?E" 3 Infus )7
20 tpm
)a+at luka
Inj. ole
@500 mg
@ Insulin ) 1
11 iu
@ Insulin 1 iu
5. 112
2011
7uka di telapak kaki
kanan bernanah
berjumlah tiga, luka
mulai mengecil
" 3 1208/0 mm:g
3 ;0 @8menit
)) 3 20 @8menit
S 3 ,2o&
3 7emah
lkus pedis
9
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
12/25
12
9 2@15 mg
Inj. #etronida>ole
@500 mg
@ Insulin ) 10
1010 iu
@ Insulin 10 iu
BAB III
PE;BAHASAN
%.1 Pen$ertian dan E#idemi&$i Hang dimaksud dengan "iabetes #elitus adalah suatu penyakit kronik
yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa didalam darah. 4enyakit ini
dapat menyerang segala lapisan umur dan sosial ekonomi. "i Indonesia saat ini
penyakit "# belum menempati skala prioritas utama pelayanan kesehatan
+alaupun sudah jelas dampak negatifnya, yaitu berupa penurunan kualitas S"#,
terutama akibat penyulit menahun yang ditimbulkannya.
"ari berbagai penelitian epidemiologis di Indonesia didapatkan pre!alensi
"# sebesar 1,5B2, - pada penduduk usia lebih dari 15 tahun, bahkan pada suatu
penelitian epidemiologis di #anado didapatkan pre!alensi "# ,1 -. 4enelitian
yang dilakukan di Jakarta, Surabaya, #akasar dan kotakota lain di Indonesia
membuktikan adanya kenaikan pre!alensi dari tahun ketahun. (erdasarkan pola
pertambahan penduduk , diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah
1*/ juta penduduk berusia diatas 20 tahun dan dengan asumsi pre!alensi "#
sebesar ' - akan didapatkan * juta pasien "# , suatu jumlah yang sangat besar
untuk dapat ditangani oleh dokter spesialis 8 subspesialis 8 endokrinologis.
"alam strategi pelayanan kesehatan bagi penderita "#, yang seyogyanya
diintegrasikan kedalam pelayanan kesehatan primer, peran dokter umum adalah
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
13/25
1
sangat penting. asus "# yang tanpa disertai dengan penyulit dapat dikelola
dengan tuntas oleh dokter umum. 6palagi kalau kemudian kadar glukosa darah
ternyata dapat terkendali baik dengan pengelolaan ditingkat pelayanan kesehatan
primer. entu saja harus ditekankan pentingnya tindak lanjut jangka panjang pada
para pasien tersebut. 4asien yang potensial akan menderita penyulit "# perlu
secara periodik dikonsultasikan kepada dokter ahli terkait ataupun kepada tim
pengelola "# pada tingkat lebih tinggi di rumah sakit rujukan. emudian mereka
dapat dikirim kembali kepada dokter yang biasa mengelolanya. "emikian pula
pasien "# yang sukar terkendali kadar glukosa darahnya, pasien "# dengan
penyulit, apalagi penyulit yang potensial fatal, perlu dan harus ditangani oleh
instansi yang lebih mampu dengan peralatan yang lebih lengkap, dalam hal ini
4usat "# di Eakultas edokteran 8 )umah Sakit 4endidikan 8 )S )ujukan
tama. ntuk mendapatkan hasil pengelolaan yang tepat guna dan berhasil guna
bagi pasien "# dan untuk menekan angka penyulit, diperlukan suatu standar
pelayanan minimal bagi penderita "#. "iabetes #elitus adalah penyakit
menahun yang akan diderita seumur hidup, sehingga yang berperan dalam
pengelolaannya tidak hanya dokter, pera+at dan ahli gi>i, tetapi lebih penting lagi
keikutsertaan pasien sendiri dan keluarganya. 4enyuluhan kepada pasien dan
keluarganya akan sangat membantu meningkatkan keikutsertaan mereka dalam
usaha memperbaiki hasil pengelolaan "#.
%.2 Eti&$i
"iabetes #ellitus dibedakan menjadi dua yaitu ipe I atau I""#
$Insulin"ependen "#% dan ipe II atau I""# $on Insulin"ependent "#%.
"# tipe I atau I""# terjadi akibat kekurangan insulin karena kerusakan sel beta
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
14/25
1'
pankreas $#oore, 1;;*%. Sedangkan "# tipe II disebabkan oleh berbagai hal
seperti bertambahnya usia harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi
dan meningkatnya faktor resiko akibat cara hidup yang salah seperti kegemukan,
kurang gerak, dan pola makan yang tidak sehat $Suyono, 2002%.
%.% Patisi&$i
Insulin memegang peranan yang sangat penting dalam proses
metabolisme karbohidrat, yaitu bertugas memasukan glukosa ke dalam sel dan
digunakan sebagai bahan bakar. Insulin diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat
membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, yang kemudian di dalam sel
tersebut glukosa akan dimetabolisme menjadi tenaga. (ila insulin tidak ada, maka
glukosa tidak dapat masuk ke sel, yang mengakibatkan glukosa tetap berada di
dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat
$Suyono, 2002%.
4ada "# tipe II, jumlah insulin normal atau mungkin jumlahnya
banyak, tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat dalam permukaan sel
berkurang. 6kibatnya glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa di
dalam pembuluh darah meningkat $Suyono, 2002%.
%.0
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
15/25
15
keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir
lebih dari ' kg $jokropra+iro, 2001%.
%. Km#&ikasi
omplikasi "# dapat muncul secara akut dan kronik.
1% omplikasi 6kut
a% )eaksi :ipoglikemia
)eaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan
glukosa, dengan tandatanda3 rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing. Jika
keadaan ini tidak segera diobati, penderita dapat menjadi koma. arena koma
pada penderita disebabkan oleh kekurangan glukosa di dalam darah,maka koma
disebut oma :ipoglikemik.
b% oma diabetic
oma diabetik timbul karena kadar glukosa di dalam darah terlalu tinggi,
dan biasanya lebih dari 00 mg8d7.
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
16/25
1
b. omplikasi makro!askuler
omplikasi makro!askuler adalah komplikasi yang mengenai pembuluh
darah arteri yang lebih besar, sehingga menyebabkan atherosklerosis. 6kibat
atherosklerosis antara lain timbul penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke, dan
gangren pada kaki.
%.7 Dia$nsis
"iagnosis klinis "# umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas "#
berupa poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, dan penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan sebabnya. eluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien
adalah kesemutan, gatal, mata kabur dan impotensia pada pasien pria, serta
pruritus !ul!ae pada pasien +anita. Jika keluhan khas, pemeriksaan glukosa darah
se+aktu 200 mg8dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis "#. :asil
pemeriksaan kadar glukosa darah puasa 12 mg8dl juga digunakan untuk patokan
diagnosis "#. ntuk kelompok tanpa keluhan khas "#, hasil pemeriksaan
glukosa darah yang baru satu kali saja abnormal, belum cukup kuat untuk
menegakkan diagnosis klinis "#. "iperlukan pemastian lebih lanjut dengan
menddapatkan sekali lagi angka abnormal, baik kadar glukosa darah puasa 12
mg8dl, kadar glukosa darah se+aktu 200 mg8dl pada hari yang lain, atau dari hasil
tes toleransi glukosa oral $
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
17/25
1*
lasifikasi "# yang dianjurkan oleh 4=)=I $ 4erkumpulan
=ndokrinologi Indonesia %adalah yang sesuai dengan anjuran klasifikasi "#
menurut 6merican "iabetes 6ssociation $6"6% 1;;*, sbg berikut 31. "iabetes #elitus tipe 1 $destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi
insulin absolut% 3
a. 6utoimun
b. Idiopatik $tidak diketahui penyebabnya%
2. "iabetes #elitus tipe 2 $ber!ariasi mulai dari yang terutama dominan
resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang terutama
defek sekresi insulin disertai resistensi insulin%
. "iabetes #elitus tipe lain 3
6. "efek genetik fungsi sel beta 3
K #aturity Dnset "iabetes of the Houng $#D"H% 1,2,.
K "6 mitokondria
(. "efek genetik kerja insulin
&. 4enyakit endokrin pankreas 3
K pankreatitis
K tumor pankreas 8pankreatektomi
K pankreatopati fibrokalkulus
". =ndokrinopati 3
K akromegali
K sindrom &ushing
K feokromositoma
K hipertiroidisme
=. arena obat8>at kimia 3
K !acor, pentamidin, asam nikotinat
K glukokortikoid, hormon tiroid
K tia>id, dilantin, interferon alfa dan lainlain
E. Infeksi 3
K )ubella kongenital, &ytomegalo!irus $?%
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
18/25
1/
4emeriksaan penyaring yang khusus ditujukan untuk "# pada penduduk
umumnya $massscreening A pemeriksaan penyaring% tidak dianjurkan karena
disamping biaya yang mahal, rencana tindak lanjut bagi mereka yang positif
belum ada. (agi mereka yang mendapat kesempatan untuk pemeriksaan
penyaring bersama penyakit lain $general check up%, adanya pemeriksaan
penyaring untuk "# dalam rangkaian pemeriksaan tersebut sangat dianjurkan.
4emeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan salah satu
faktor risiko untuk "#, yaitu 3
kelompok usia de+asa tua $ L '5 tahun %
kegemukan M(( $kg% L 120- (( idaman atau I# L 2* $kg8m2%N tekanan darah tinggi $L 1'08;0 mm:g%
ri+ayat keluarga "#
ri+ayat kehamilan dengan (( lahir bayi L '000 gram
ri+ayat "# pada kehamilan
dislipidemia $:"7 F 5 mg8dl dan atau rigliserida L 250 mg8dl
pernah
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
19/25
1;
1. =dukasi
2. 4erencanaan makan
. 7atihan jasmani
'. Dbatobatan
4ada dasarnya, pengelolaan "# dimulai dengan pengaturan makan
disertai dengan latihan jasmani yang cukup selama beberapa +aktu $2' minggu%.
(ila setelah itu kadar glukosa darah masih belum dapat memenuhi kadar sasaran
metabolik yang diinginkan, baru dilakukan inter!ensi farmakologik dengan obat
obat anti diabetes oral atau suntikan insulin sesuai dengan indikasi. "alam
keadaan dekompensasi metabolik berat, misalnya ketoasidosis, "# dengan stres
berat, berat badan yang menurun dengan cepat, insulin dapat segera diberikan.
4ada keadaan tertentu obatobat anti diabetes juga dapat digunakan sesuai dengan
indikasi dan dosis menurut petunjuk dokter. 4emantauan kadar glukosa darah bila
dimungkinkan dapat dilakukan sendiri di rumah, setelah mendapat pelatihan
khusus untuk itu.
Ed"kasi
"iabetes ipe 2 biasa terjadi pada usia de+asa, suatu periode dimana telah
terbentuk kokoh pola gaya hidup dan perilaku. 4engelolaan mandiri diabetes
secara optimal membutuhkan partisipasi aktif pasien dalam merubah perilaku
yang tidak sehat. im kesehatan harus mendampingi pasien dalam perubahan
perilaku tersebut, yang berlangsung seumur hidup. eberhasilan dalam mencapai
perubahan perilaku, membutuhkan edukasi, pengembangan keterampilan $skill),
dan motivasi yang berkenaan dengan:
makan makanan sehat.
kegiatan jasmani secara teratur.
menggunakan obat diabetes secara aman, teratur, dan pada +aktu+aktu
yang spesifik.
melakukan pemantauan glukosa darah mandiri dan memanfaatkan berbagai
informasi yang ada.
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
20/25
20
melakukan pera+atan kaki secara berkala.
mengelola diabetes dengan tepat.
mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan.
dapat mempergunakan fasilitas pera+atan kesehatan.=dukasi $penyuluhan% secara indi!idual dan pendekatan berdasarkan
penyelesaian masalah merupakan inti perubahan perilaku yang berhasil.
4erubahan perilaku hampir sama dengan proses edukasi dan memerlukan
penilaian, perencanaan, implementasi, dokumentasi, dan e!aluasi.
Peren-anaan makan
"iabetes tipe 2 merupakan suatu penyakit dengan penyebab heterogen,
sehingga tidak ada satu cara makan khusus yang dapat mengatasi kelainan ini
secara umum. 4erencanaan makan harus disesuaikan menurut masingmasing
indi!idu. 4ada saat ini yang dimaksud dengan karbohidrat adalah gula, tepung dan
serat, sedang istilah gula sederhana8simpel, karbohidrat kompleks dan karbohidrat
kerja cepat tidak digunakan lagi. 4enelitian pada orang sehat maupun mereka
dengan risiko diabetes mendukung akan perlunya dimasukannya makanan yang
mengandung karbohidrat terutama yang berasal dari padipadian, buahbuahan,
dan susu rendah lemak dalam menu makanan orang dengan diabetes. (anyak
faktor yang berpengaruh pada respons glikemik makanan, termasuk didalamnya
adalah macam gula3 $glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa%, bentuk tepung $amilose,
amilopektin dan tepung resisten%, cara memasak, proses penyiapan makanan, dan
bentuk makanan serta komponen makanan lainnya $lemak, protein%. 4ada diabetes
tipe 1 dan tipe 2, pemberian makanan yang berasal dari berbagai bentuk tepung
atau sukrosa, baik langsung maupun minggu kemudian ternyata tidak
mengalami perbedaan repons glikemik, bila jumlah karbohidratnya sama.
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
21/25
21
Sehingga dapat disimpulkan bah+a jumlah total kalori dari makanan lebih penting
daripada sumber atau macam makanannya.
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam
hal karbohidrat, protein, dan lemak, sesuai dengan kecukupan gi>i baik sebagai
berikut3
arbohidrat 0*0-
4rotein 1015-
7emak 2025-
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gi>i, umur, stres akut, dan
kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan idaman.
4rinsip pemberian makanan bagi penderita "# adalah mengurangi dan
mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme
pengaturan gula darah. $4ranadji, 2000%.
#enurut 4ranadji $2000%, syarat diet "# antara lain3
$1% Jumlah energi ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan
dan tinggi badan, akti!itas, suhu tubuh dan kelainan metabolik.
$2% :idrat arang diberikan 0*0- dari total energi, disesuaikan
dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya.
$% #akanan cukup protein dianjurkan 12- dari total energi.
$'% &ukup !itamin dan mineral.
$5% 4emberian makanan disesuaikan dengan macam obat yang
diberikan $4ersagi, 1;;;%.
$% 7emak dianjurkan 20B25- dari total energi.
$*% 6supan kolesterol hendaknya dibatasi, tidak lebih dari 008mg
perhari.
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
22/25
22
$/% #engkonsumsi makanan yang berserat,anjuranya adalah kirakira
25g8hari dengan mengutamakan serat larut.
Semua bahan makanan boleh diberikan dalam jumlah yang telah
ditentukan kecuali gula murni seperti terdapat pada3 gula pasir, gula ja+a, gula
batu, sirop, jam, jelly, buahbuahan yang dia+et dengan gula, susu kental manis,
minuman botol ringan, es krim, kuekue manis, dodol, cake, tarcis, abon,
dendeng, sarden dan semua produk makanan yang diolah dengan gula murni.
ntuk perencanaan pola makan sehari, pasien diberi petunjuk berupa
kebutuhan bahan makanan setiap kali makan dalam sehari dalam bentuk penukar.
#akanan seharihari pasien dapat disusun berdasarkan pola makan pasien dan
daftar bahan makanan penukar $Sukardji, 2002%.
Lati!an =asmani
7atihan jasmani dianjurkan secara teratur yaitu ' kali dalam seminggu
selama kurang lebih 0 menit yang sifatnya &)I4= $&ontinuous, rhytmical,
inter!al, progresife, endurance training% $4erkeni, 1;;/%. #enurut :a>nam $1;;1%
olahraga dianjurkan karena bertambahnya kegiatan fisik menambah reseptor
insulin dalam sel target. "engan demikian insulin dalam tubuh bekerja lebih
efektif, sehingga lebih sedikit obat anti diabetik $D6"% diperlukan, baik yang
berupa insulin maupun D:D $Dbat :ipoglikemik Dral%.
Obat berk!asiat !i#$&ikemik
4ada prinsipnya, pengendalian "# melalui obat ada 2 yaitu 3
$1% Dbat 6nti "iabetes $D6"% atau Dbat :ipoglikemik Dral $D:D% yang
berfungsi untuk merangsang kerja pankreas untuk mensekresi insulin.
$2% Suntikan insulin. 4asien yang mendapat pengobatan insulin +aktu
makanannya harus teratur dan disesuaikan dengan +aktu pemberian
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
23/25
2
insulinnya. #akan selingan diberikan untuk mencegah hipoglikemia $4erkeni,
1;;/%.
#eningkatkan jumlah insulin
Sulfonilurea $glipi>ide olidinedione $pioglita>one, rosiglita>one%
#emengaruhi penyerapan makanan
6carbose $hatihati risiko hipoglikemia berikan glukosa oral%
BAB I>
PENU4UP
elah dilaporkan seorang pasien +anita $55 tahun% dengan diagnosis ulkus
pedis dekstra dan diabetes melitus tipe II, telah dira+at di ruang 4enyakit "alam
kelas III )S" 6J):6 =46J=. 4asien datang dengan keluhan
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
24/25
2'
badan panas. :asil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan penunjang menunjukkan
adanya ulkus pedis dekstra dan diabetes melitus tipe II.
"iabetes #elitus adalah suatu penyakit kronik yang ditandai dengan
peningkatan kadar glukosa didalam darah. 4enyakit ini dapat menyerang segala
lapisan umur dan sosial ekonomi. "iabetes #ellitus dibedakan menjadi dua yaitu
ipe I atau I""# $Insulin"ependen "#% dan ipe II atau I""# $on Insulin
"ependent "#%. "# tipe I atau I""# terjadi akibat kekurangan insulin karena
kerusakan sel beta pancreas. 4ada "# tipe II, jumlah insulin normal atau
mungkin jumlahnya banyak, tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat dalam
permukaan sel berkurang. 6kibatnya glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan
glukosa di dalam pembuluh darah meningkat. eutamaan penatalaksanaan "#
antara lain edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani, dan obatobatan.
DA4AR PUS4AKA
(asuki, 2002 dalam Soegondo. 4enyuluhan "iabetes #elitus. Jakarta3 EI.
-
7/24/2019 Lapsus Dalam DM
25/25
25
4erkeni. 1;;/. onsensus 4engelolaan "iabetes #elitus di Indonesia. Semarang.
4ranadji "iah . 1;;*. 4erencanaan #enu untuk "iabetes #elitus. Jakarta3
4enebar S+adaya.
Smet. 1;;'. 4sikologi esehatan. Jakarta3 4.