Laporan Utama Praktikum PHBS

14
I. Pendahuluan A. Latar Belakang Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental, dan sosial serta bukan hanya bebas dari penyakit. Salah satu cara menjaga agar tetap sehat adalah dengan gaya hidup yang bersih dan sehat. Untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat desa dapat di peroleh melalui pendataan terhadap masyarakat desa tentang perilaku hidup yang bersih dan sehat ( PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang didasari atas kesadaran sehingga anggota kelurga atau pun kelurga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Dalam pelaksanaan, PHBS memiliki lima tatanan, yaitu PHBS dirumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja, PHBS di instusi kesehatan, dan PHBS di tempat-tempat umum. Upaya pengembangan program PHBS diawali dari tatanan PHBS di rumah tangga. PHBS rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator dari PHBS rumah tangga yaitu : 1. Tidak merokok di dalam rumah. 2. Persalinan di tolong oleh Tenaga Kesehatan. 3. Memberikan Bayi Asi Eksklusif. 4. Makan sayur dan buah setiap hari. 5. Mencuci tangan yang bersih dengan sabun. 6. Menggosok gigi setiap hari dengan benar. Dalam kenyataan yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo, terdapat 6 masalah yang belum bisa di selesaikan, yaitu :

description

Laporan Praktikum FKG UMS angkatan 2012 tahun 2015

Transcript of Laporan Utama Praktikum PHBS

Page 1: Laporan Utama Praktikum PHBS

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental, dan sosial serta bukan hanya bebas dari penyakit. Salah satu cara menjaga agar tetap sehat adalah dengan gaya hidup yang bersih dan sehat. Untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat desa dapat di peroleh melalui pendataan terhadap masyarakat desa tentang perilaku hidup yang bersih dan sehat ( PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang didasari atas kesadaran sehingga anggota kelurga atau pun kelurga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Dalam pelaksanaan, PHBS memiliki lima tatanan, yaitu PHBS dirumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja, PHBS di instusi kesehatan, dan PHBS di tempat-tempat umum. Upaya pengembangan program PHBS diawali dari tatanan PHBS di rumah tangga. PHBS rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator dari PHBS rumah tangga yaitu :

1. Tidak merokok di dalam rumah.2. Persalinan di tolong oleh Tenaga Kesehatan.3. Memberikan Bayi Asi Eksklusif.4. Makan sayur dan buah setiap hari.5. Mencuci tangan yang bersih dengan sabun.6. Menggosok gigi setiap hari dengan benar.

Dalam kenyataan yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo, terdapat 6 masalah yang belum bisa di selesaikan, yaitu :

1. Cakupan rumah sehat, akses penduduk terhadap jamban sehat, dan saran air bersih belum mencapai target yang di tetapkan.

2. Limbah industri dan rumah tangga masih di buang langsung ke lingkungan.3. Wilayah genangan air masih cukup banyak tersebar di wilayah kelurahan / desa.4. Pemahaman dan praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat belum mencapai target

yang ada.5. Kepatuhan masyarakat dan kelompok usaha terhadap peraturan perundang-undang

yang berkaitan tentang lingkungan masih rendah dan cenderung mengabaikannya.6. Masih adanya permukiman kumuh terutama dibagian wilayah Kartosuro, Grogol,

dan Mojolaban.

Dengan adanya masalah ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dan Departemen Kesehatan telah merencanakan gerakan pembanguan berwawasan kesehatan untuk menjadikan Sukoharjo yang aktif dalam peran PHBS.

Page 2: Laporan Utama Praktikum PHBS

B. Pengertian PHBSa. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud pemberdayaan masyarakat

yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.

b. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan demikian, masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memlihara dan meningkatkan kesehatannya (Dinkes, 2006).

C. Kegiatan PHBS- Kegiatan PHBS Kesehatan Lingkungan

Kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan menurut Occupational Health and Safety Administration (OSHA) dan Nuclear Regulation Commision (NRC) adalah: a. Pembuatan standar kualitas air dan udarab. Pemeriksaan dan pemantauan kesehatan c. Evaluasi terhadap bahaya lingkungand. Penerimaan informasi tentang kesehatan yang terkait dengan lingkungan e. Penyaringan terhadap bahan-bahan kimia baru f. Pemeliharaan data dasar g. Menetapkan, mengevaluasi dan mengusahakan agar peraturan-peraturan yang

telah dibuat dapat ditepati. Adapun kegiatan- kegiatan PHBS kesehatan lingkungan di setiap komponen, yaitu:

a. Kegiatan PHBS di lingkungan rumah tangga1. Menggunakan air bersih.2. Menggunakan jamban sehat.3. Memberantas jentik di rumah. 4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.5. Tidak merokok.

b. Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.2. Menjaga kebersihan dan kesehatan kantin sekolah.3. Menggunakan jamban yang bersih & sehat.

Page 3: Laporan Utama Praktikum PHBS

4. Olahraga yang teratur dan terukur.5. Memberantas jentik nyamuk.6. Tidak merokok.7. Membuang sampah pada tempatnya.

c. Kegiatan PHBS di lingkungan kerja1. Mengadakan kawasan tanpa asap rokok.2. Bebas jentik.3. Jamban Sehat.4. Kesehatan dan keselamatan kerja.5. Olah raga teratur.

d. Kegiatan PHBS di lingkungan umum1. Menggunakan jamban sehat.2. Memberantas jentik nyamuk.3. Menggunakan Air Bersih.

e. Kegiatan PHBS di institusi kesehatan1. Menggunakan air bersih.2. Menggunakan jamban yang bersih & sehat.3. Membuang sampah pada tempatnya.4. Tidak merokok.5. Tidak meludah sembarangan.6. Memberantas jentik nyamuk.

D. Sasaran PHBS dalam tatanan Rumah TanggaSasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui, anak dan remaja, usia lanjut dan pengasuh anak.

E. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Tujuan umum dari PHBS adalah meningkatnya rumah tangga sehat di desa,

kabupaten/kota diseluruh Indonesia, dan tujuan khususnya untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melakukan PHBS serta berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat (Depkes RI, 2007).

F. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan SehatManfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi rumah tangga adalah setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, produktivitas kerja anggota keluarga meningkat, dan dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat antara lain masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat, masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan,

Page 4: Laporan Utama Praktikum PHBS

masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada, masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (Tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain (Dinkes DIY, 2008).

G. Tenaga Pelaksana Perilaku Hidup Bersih dan SehatAdapun tenaga pelaksana terhadap program rumah tangga sehat adalah tenaga

kesehatan seperti bidan dan perawat, serta tenaga pendukung kesehatan lainnya yang telah ditunjuk oleh kepala Puskesmas dalam pelaksanaan program rumah tangga sehat. Tenaga-tenaga tersebut telah mendapat pengetahuan orientasi tentang program rumah tangga sehat (Depkes RI, 2007).

II. Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehata. Kelompok 1

PHBS kelompok 1 dilaksanakan di desa Makam Haji pada hari Rabu, 25 Februari 2015. Kegiatan pengambilan data perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bersamaan dengan kegiatan Posyandu rutinan, baik posyandu balita maupun posyandu lansia.

Kegiatan praktikum pengumpulan data PHBS di desa Makam Haji, meliputi :

A. Kegiatan kelompok dengan puskesmas mengenai pelaksanaan PHBS pada tatanan rumah tangga dibimbing oleh bidan desa dan kader desa setempat. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara antara mahasiswa dengan perorangan (warga desa setempat) selaku sumber data primer, melalui serangkaian tanya jawab (dialog) yang bersifat terbuka dan mendalam.

B. Pengambilan data :- Jumlah rumah tangga atau KK yang disurvei di desa Makam Haji sebanyak 42

rumah tangga- Tenaga pelaksana PHBS di desa Makam Haji adalah bidan desa serta kader desa

setempat. Mereka akan mengumpulkan data skor PHBS dan melakukan kegiatan serta penyuluhan untuk mendorong masyarakat agar dapat berPHBS secara penuh (Sehat Paripurna).

- Hambatan yang dihadapi dalam pengambilan data adalah karena alokasi waktu yang cukup lama dalam melakukan wawancara serta terbatasnya tenaga pelaksana sehingga data yang didapat kurang maksimal.

Page 5: Laporan Utama Praktikum PHBS

b. Kelompok 2

PHBS kelompok 2 dilaksanakan di Balai Desa Pucangan kecamatan Kartasura pada hari Rabu, 25 Februari 2015. Kegiatan pengambilan data perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bersamaan dengan kegiatan Posyandu rutinan serta pemberian vitamin A kepada balita.

Kegiatan praktikum pengumpulan data PHBS di desa Pucangan kecamatan Kartasura, meliputi :

A. Kegiatan kelompok dengan puskesmas mengenai pelaksanaan PHBS pada tatanan rumah tangga dibimbing oleh bidan desa dan kader desa setempat. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara antara mahasiswa dengan perorangan (warga desa setempat) selaku sumber informasi kunci, melalui serangkaian tanya jawab (dialog) yang bersifat terbuka dan mendalam

B. Pengambilan data :- Jumlah rumah tangga atau KK yang disurvei di desa Pucangan kecamatan

Kartasura sebanyak 57 rumah tangga- Tenaga pelaksana PHBS di desa Pucangan kecamatan Kartasura adalah bidan

desa serta kader desa setempat. Mereka akan mengumpulkan data skor PHBS dan melakukan kegiatan serta penyuluhan untuk mendorong masyarakat agar dapat berPHBS secara penuh (Sehat Paripurna).

- Hambatan yang dihadapi dalam menerapkan PHBS secara penuh di Pucangan kecamatan Kartasura adalah masih kurangnya penyuluhan tentang pentingnya hidup bersih dan sehat (seperti : pentingnya berolahraga dan efek buruknya merokok) sehingga masyarakat masih minim pengetahuan dan tidak melakukannya

c. Kelompok 3

PHBS kelompok 3 dilaksanakan di Balai Desa Gumpang pada hari Rabu, 25 Februari 2015. Kegiatan pengambilan data perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bersamaan dengan kegiatan Posyandu rutinan serta pemberian vitamin A kepada balita.

Kegiatan praktikum pengumpulan data PHBS di desa Gumpang, meliputi :

A. Kegiatan kelompok dengan puskesmas mengenai pelaksanaan PHBS pada tatanan rumah tangga dibimbing oleh bidan desa dan kader desa setempat. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara antara mahasiswa dengan perorangan (warga desa setempat) selaku sumber informasi kunci, melalui serangkaian tanya jawab (dialog) yang bersifat terbuka dan mendalam.

B. Pengambilan data :- Jumlah rumah tangga atau KK yang disurvei di desa Gumpang sebanyak 52

rumah tangga

Page 6: Laporan Utama Praktikum PHBS

- Tenaga pelaksana PHBS di desa Gumpang adalah bidan desa serta kader desa setempat. Mereka akan mengumpulkan data skor PHBS dan melakukan kegiatan serta penyuluhan untuk mendorong masyarakat agar dapat berPHBS secara penuh (Sehat Paripurna).

- Hambatan yang dihadapi dalam menerapkan PHBS secara penuh di desa Gumpang adalah masih kurangnya penyuluhan tentang pentingnya hidup bersih dan sehat (seperti : pentingnya berolahraga dan efek buruknya merokok) sehingga masyarakat masih minim pengetahuan dan tidak melakukannya.

I. Hasil Pengolahan Dataa. Kelompok 1

PHBS kelompok 1 dilaksanakan di Posyandu Makam Haji pada hari Rabu, 25 Februari 2015. Jumlah KK yang diperiksa adalah 42 keluarga.

Hasil Pengumpulan data adalah sebagai berikut :

a. Perilaku

No. Indikator Jumlah KK

YA Presentase

1. Tidak merokok dalam rumah 42 31 74%2. Pertolongan persalinan oleh tenaga

medis42 29 69%

3. Menimbang balita secara teratur di posyandu

42 34 81%

4. Bayi diberi ASI eksklusif 42 34 81%5. Makan sayur dan buah tiap hari (gizi

seimbang)42 34 81%

6. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan

42 27 64%

7. Mencuci tangan sebelum makan 42 42 100%8. Gosok gigi min. 2x sehari 42 41 98%9. Melakukan olahraga (aktivitas fisik)

setiap hari42 32 76%

b. Lingkungan

No. Indikator Jumlah KK

YA Presentase

1. Menggunakan jamban sehat 42 40 95%2. Membuang sampah pada tempatnya 42 41 98%3. Melakukan PSN ( Pembersihan Sarang

Nyamuk) 42 34 81%

Page 7: Laporan Utama Praktikum PHBS

4. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni (udara cukup)

42 33 79%

5. Lantai tidak terbuat dari tanah 42 30 71%6. Tidak minum miras dan menggunakan

narkoba42 38 90%

7. Menggunakan air bersih 42 41 98%

Berdasarkan hasil survey di atas, maka 5 masalah utama PHBS di desa Makam Haji adalah :

1. Tidak mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)2. Persalinan tidak dengan bantuan tenaga kesehatan dan tidak memeriksakan

kehamilan minimal 4 kali3. Lantai masih terbuat dari tanah (tidak kedap air)4. Banyak warga / anggota keluarga yang merokok di dalam rumah5. Kurangnya kesadaran warga mengenai pentingnya aktifitas fisik seperti

olahraga

b. Kelompok 2 PHBS kelompok 2 dilaksanakan di Balai Pucangan kecamatan Kartasura pada hari

Rabu, 25 Februari 2015. Jumlah KK yang diperiksa adalah 57 keluarga.

Hasil Pengumpulan data adalah sebagai berikut :

a. KIA dan GIZI

No. Indikator Jumlah KK

YA Presentase

1. Pertolongan persalinan oleh tenaga medis

57 56 98%

2. K4 57 56 98%3. Bayi diberi ASI eksklusif 57 30 52%4. Menimbang balita secara teratur di

posyandu57 51 89%

5. Makan sayur dan buah tiap hari (gizi seimbang)

57 51 92%

b. Kesehatan Lingkungan

No. Indikator Jumlah KK

YA Presentase

1. Menggunakan air bersih 57 57 92%2. Menggunakan jamban sehat 57 39 68%3. Membuang sampah pada tempatnya 57 54 94%

Page 8: Laporan Utama Praktikum PHBS

4. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni (udara cukup)

57 42 73%

5. Lantai tidak terbuat dari tanah 57 53 92%6. Terdapat daerah hijau 57 56 98%

c. Gaya hidup

1. Melakukan olahraga (aktivitas fisik) setiap hari

57 24 42%

2. Tidak merokok dalam rumah 57 30 52%3. Mencuci tangan sebelum makan 57 42 73%4. Gosok gigi min. 2x sehari 57 54 94%5. Tidak minum miras dan menggunakan

narkoba57 51 89%

6. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan

57 35 61%

7. Melakukan PSN ( Pembersihan Sarang Nyamuk)

57 50 87%

Berdasarkan hasil survey di atas, maka 5 masalah utama PHBS di desa Gumpang adalah :

1. Tidak melakukan aktivitas fisik (berolahraga)2. Merokok dalam rumah3. Kurangnya pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan4. Tidak ada jaminan pemeliharaan kesehatan5. Kurangnya jamban sehat

c. Kelompok 3 PHBS kelompok 3 dilaksanakan di Balai Desa Gumpang pada hari Rabu, 25 Februari

2015. Jumlah KK yang diperiksa adalah 52 keluarga.

Hasil Pengumpulan data adalah sebagai berikut :a. Perilaku

No. Indikator Jumlah KK

YA Presentase

1. Tidak merokok dalam rumah 52 24 46%2. Pertolongan persalinan oleh tenaga

medis52 52 100%

3. Menimbang balita secara teratur di posyandu

52 50 96%

4. Bayi diberi ASI eksklusif 52 34 65%5. Makan sayur dan buah tiap hari (gizi

seimbang)52 37 71%

6. Mempunyai jaminan pemeliharaan 52 28 53%

Page 9: Laporan Utama Praktikum PHBS

kesehatan7. Mencuci tangan sebelum makan 52 52 100%8. Gosok gigi min. 2x sehari 52 51 98%9. Melakukan olahraga (aktivitas fisik)

setiap hari52 16 31%

b. Lingkungan

No. Indikator Jumlah KK

YA Presentase

1. Menggunakan jamban sehat 52 50 96%2. Membuang sampah pada tempatnya 52 52 100%3. Melakukan PSN ( Pembersihan Sarang

Nyamuk) 52 52 100%

4. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni (udara cukup)

52 50 96%

5. Lantai tidak terbuat dari tanah 52 46 88%6. Tidak minum miras dan menggunakan

narkoba52 52 100%

7. Menggunakan air bersih 52 52 100%

Berdasarkan hasil survey di atas, maka 5 masalah utama PHBS di desa Gumpang adalah :

1. Tidak melakukan aktivitas fisik (berolahraga)2. Merokok dalam rumah3. Tidak ada jaminan pemeliharaan kesehatan4. Kurangnya pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan5. Kurangnya jamban sehat

II. Rencana Program untuk Peningkatan PHBS pada sasaran Wilayah Kerja1. Aktivitas Fisik

a. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya aktivitas fisik bagi kesehatanb. Pembangunan sarana tempat olahragac. Pemberdayaan sarana dan prasarana olahragad. Membiasakan keluar rumah dengan berjalan kaki untuk jarak tempuh yang

pendeke. Diadakan senam sehat untuk warga

2. Tidak Merokok dan ASI Ekslusifa. Merokok: Memberikan penyuluhan tentang bahaya rokok dan pengaruhnya

terhadap kesehatan dan lingkungan sekitarb. ASI Eksklusif: Memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI Eksklusif dan

memberikan edukasi kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif pada balita hingga usia 2 tahun

Page 10: Laporan Utama Praktikum PHBS

3. JPK (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan)a. Memberikan penyuluhan tentang manfaat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

(mengingat mahalnya biaya pemeliharaan kesehatan saat ini)b. Membantu masyarakat untuk memperoleh Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

4. Sanitasi/Jamban Sehata. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya sanitasi yang baikb. Memberikan edukasi tentang jarak ideal antara jamban dengan sumur/sumber airc. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehatd. Pemberdayaan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)e. Memperbaiki kualitas lingkungan dengan meniadakan genangan airf. Mencegah terjadinya banjir dengan membuang sampah pada tempatnya

5. Kepadatan Hunian dan Cuci Tangana. Kepadatan Hunian: Bekerja sama dengan pemerintah daerah atau pihak swasta

dalam pembangunan rumah layak huni yang sesuai dengan kepadatan keluarga di 1 rumah.

b. Cuci Tangan: Memberikan penyuluhan tentang pentingnya mencuci tangan dan memberikan edukasi bagaimana cara mencuci tangan dengan baik dan benar