PHBS PROMKES

22
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Status kesehatan akan tercapai secara optimal, jika keempat faktor secara bersama- sama memiliki kondisi yang optimal pula. Melihat keempat faktor pokok yang mempengaruhi kesehatan masyarakat tersebut, maka dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan pada masyarakat,hendaknya diperlukan intervensi yang juga diarahkan pada keempat faktor tersebut.Pendidikan atau promosi kesehatan merupakan bentuk intervensi terhadap faktor perilaku. Namun demikian, faktor lingkungan, pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan juga memerlukan intervensi promosi kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium Development Goals (MDGs).

Transcript of PHBS PROMKES

Page 1: PHBS PROMKES

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan

kesehatan, dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Status

kesehatan akan tercapai secara optimal, jika keempat faktor secara bersama-sama

memiliki kondisi yang optimal pula. Melihat keempat faktor pokok yang mempengaruhi

kesehatan masyarakat tersebut, maka dalam rangka memelihara dan meningkatkan

kesehatan pada masyarakat,hendaknya diperlukan intervensi yang juga diarahkan pada

keempat faktor tersebut.Pendidikan atau promosi kesehatan merupakan bentuk intervensi

terhadap faktor perilaku. Namun demikian, faktor lingkungan, pelayanan kesehatan, dan

faktor keturunan juga memerlukan intervensi promosi kesehatan.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang

dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan

Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang

dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium

Development Goals (MDGs).

Page 2: PHBS PROMKES

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang

dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan

Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang

dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium

Development Goals (MDGs).

"Health is not everything, but without health everything is nothing". Kesehatan

memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Setiap

individu mempunyai hak untuk hidup sehat, kondisi yang sehat hanya dapat dicapai

dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk sehat serta merubah prilaku tidak sehat

menjadi prilaku hidup sehat. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku

yang dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan

kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan

manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi

kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku

merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam

diri seseorang.

Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar

maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan

sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,

yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang

kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS

merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu

strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap

orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)

Page 3: PHBS PROMKES

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi

sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM). Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang

(organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan

kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-

perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi.

Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis

perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang

bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).

Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :

1. Nilai

2. Sikap

3. Pendidikan/Pengetahuan

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum

sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula

(Notoatmodjo S.,2003)

B. TUJUAN PHBS

Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan

kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta

dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Page 4: PHBS PROMKES

BAB III

PEMBAHASAN

A. PROMOSI KESEHATAN

Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar

mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber

daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh

kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya bahwa

masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah dan gangguan

kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula

berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di

tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Banyak masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya

Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri.

Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup

bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak di

jamban), cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air yang tidak sehat, dan

lain-lain.

Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian

dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai

upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan

adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan

(perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan

lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan

kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan,

sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki

lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan

masyarakat.

Page 5: PHBS PROMKES

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT DALAM POLA PRILAKU

Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat agar merubah

perilakunya, yaitu:

1. Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat yang

melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air bersih yang lebih

dekat.

2. Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat dalam konteks

pengetahuan lokal.

3. Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama)

setempat menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan.

4. Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan untuk

membangun jamban dengan teknologi murah namun tepat guna sesuai dengan potensi

yang di miliki.

Pendekatan program promosi menekankan aspek ”bersama masyarakat”, dalam artian:

1. Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek penting dalam

kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan

inginkan,

2. Bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang menarik untuk

perilaku yang beresiko misalnya jamban keluarga sehingga buang air besar dapat di

lakukan dengan aman dan nyaman serta

3. Bersama dengan masyarakat petugas merencanakan program promosi kesehatan dan

memantau dampaknya secara terus-menerus, berkesinambungan.

Page 6: PHBS PROMKES

C. TATANAN PHBS

PHBS berada di lima tatanan yakni:

1. Tatanan Rumah Tangga

Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan

kemauan untuk memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk hidup

bersih serta menjadikan perilaku sehat menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga.

Jika kebiasan yang baik telah ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit

melakukannya, karena sesuatu yang dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah untuk

dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa kesehatan merupakan suatu "kebutuhan",

sehingga kita akan termotivasi untuk mencapainya dan melakukannya.

Sepuluh indikator PHBS di tatanan rumah tangga:

a. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menurunkan resiko gangguan

pasca persalinan dan mencegah infeksi neonatus.

b. Memberi Asi Esklusif

Asi ekslusif secara nyata mampu menekan angka kematian balita, memberikan

Asi ekslusif tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi namun bermanfaat juga

bagi ibu. Ibu yang menyusui 20 persen terhindar dari resiko terkena kanker

payudara dan kanker rahim.

c. Menimbang Balita Setiap Bulan

Jika keluarga memiliki balita wajib membawanya ke pos yandu untuk dilakukan

penimbangan. Menimbang berat badan merupakan parameter untuk menentukan

status gizi balita, dengan melakukan penimbangan setiap bulan dapat diketahui

pertumbuhan dan perkembangan balita serta dapat diketahui lebih awal jika

terdapat indikasi kekurangan gizi.

d. Menggunakan Air Bersih

Page 7: PHBS PROMKES

Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih. Jika

kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang

digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan

saringan sederhana.

e. Mencuci Tangan Dengan Air Dan Sabun

Membiasakan untuk mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan dan ketika

akan mengerjakan suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah mencegah

perpindahan kuman dan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh berbagai

bakteri penyebab infeksi antara lain hepatitis B, HIV/AIDS.

f. Menggunakan Jamban Sehat

Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang sangat kompleks

antara lain tipus, disentri, kolera, berbagai macam penyakit cacing, schisosomiasis

dan sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi makanan,

minuman, sumber air, tanah dan sebagainya.

g. Memberantas Jentik Di Rumah Sekali Seminggu

Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat penyimpanan air

minimal seminggu sekali dan mengubur kaleng-kaleng bekas tindakan ini

merupakan cara memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah. Karena

nyamuk demam berdarah bertelur di tempat genangan/penampungan air jernih

bukan air got atau sejenisnya.

h. Makan Buah Dan Sayur Setiap Hari

Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta mudah

didapatkan. Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari kebutuhan gizi

dapat terpenuhi.

Page 8: PHBS PROMKES

i. Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari

Aktifitas fisik, gerak badan atau melakukan pekerjaan di rumah akan

meningkatkan kekuatan otot dan menyehatkan badan.

j. Tidak Merokok Didalam Rumah

Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang

disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.

2. Tatanan Sekolah

Indikator PHBS di sekolah antara lain:

a. Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Mengalir Dan Sabun

Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab

penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat

makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan

penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, flu burung.

b. Mengkonsumsi Jajanan Di Warung /Kantin Sekolah

Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan

makanan (BTM) yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan

bumbu penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.

c. Menggunakan Sampah Pada Tempatnya

Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi

sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi

media perkembangan kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan

kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.

d. Olah Raga Yang Teratur Dan Terukur

Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih lentur

dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya tahan tubuh

Page 9: PHBS PROMKES

terhadap penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung,

osteoporosis, diabetes, stroke dan hipertensi.

e. Memberantas Jentik Nyamuk

Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak

berkembang di lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty

yang menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari

dimana siswa sedang belajar.

Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat penampungan air

seminggu sekali seperti vas bunga,bak mandi dll , menutup tempat-tempat

penampungan air dengan rapat dan mengubur barang bekas yang dapat

menampung air hujan.

f. Tidak Merokok

Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain

terjangkit penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk

kronis, kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta

ketergantungan terhadap rokok.

Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang

terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan

CO.

g. Menimbang Berat Badan Dan Mengukur Tinggi Badan Setiap Bulan

Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi. Agar

pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal.

h. Menggunakan Jamban

Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya

tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar. Dan juga agar tidak

mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor penyakit

seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan.

Page 10: PHBS PROMKES

3. Tatanan Tempat Kerja

Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja

telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :

a. Tidak merokok di tempat kerja.

b. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.

c. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik.

d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang

air besar dan buang air kecil.

e. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.

f. Menggunakan air bersih.

g. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.

h. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)

sesuai jenis pekerjaan.

4. Tatanan Tempat Umum

PHBS ditempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat

pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk

mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum

sehat.

Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau

swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti

sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga,

rekreasi dan sarana sosial lainnya.

a. PHBS di Pasar

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan

jamban, Tidak merokok di pasar, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas

Jentik nyamuk

Page 11: PHBS PROMKES

b. PHBS di tempat Ibadah 

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan

jamban, Tidak merokok di tempat ibadah, Tidak meludah Sembarangan,

Memberantas Jentik nyamuk

c. PHBS di Rumah Makan

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan

jamban, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Tidak merokok di rumah

makan, Menutup makanan dan minuman, Tidak meludah Sembarangan,

Memberantas Jentik nyamuk

d. PHBS di Angkutan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut, dll)

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan

jamban, Tidak merokok di angkutan umum, Tidak meludah Sembarangan

Manfaat dari PHBS, yaitu :

a. Bagi Masyarakat

Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Masyarakat mampu

mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-

masalah kesehatan yang dihadapi

b. Bagi Tempat Umum

Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra

tempat umum, Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai

akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum

c. Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota

Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra

pemerintah kabupaten/kota yang baik Kabupaten /kota dapat dijadikan pusat

pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum

Page 12: PHBS PROMKES

5. Tatanan Fasilitas Kesehatan

a. Menggunakan air bersih

b. Menggunakan jamban yang bersih & sehat,

c. Membuang sampah pada tempatnya,

d. Tidak merokok,

e. Tidak meludah sembarangan,

f. Memberantas jentik nyamuk.

D. SASARAN PHBS MENURUT TATANAN

Sasaran Keluarga Inst.

Kesehatan

Tempat

Kerja

Sekolah Tempat Umum

Primer ·  Individu ·  Pasien

·  Pengantar/

Keluarga

·  Keluarga

Pasien

·  Karyawan ·   Siswa ·      Pengunjung

·      Masyarakat

Umum

Sekunder ·  KK

·  Ortu/

Mertua

·  Kader

·  Petugas Kes

·  Kader Kes

·  Manager

·  Serikat

Buruh

·  Organisasi

Profesi

·   Guru

·   BK

·   Karyawan

·   Osis

·       Pegawai

·       Karyawan

·      Manager

Tersier ·  KK

·  Ket RT

·  Ket RW

·  Kades

·  Pimp.

Institusi di

Institusi

Kesehatan

·  Direktur

·  Pemilik

·  Kepsek

·  Pemilik

·  Direksi

·  Pemilik

Page 13: PHBS PROMKES

E. PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN MASYARAKAT

Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mengelola program promosi

kesehatan, mulai dari perencanaan, implementasi kegiatan, monitoring dan evaluasi harus

dilaksanakan sendiri oleh masyarakat, dengan menggunakan metoda MPA-PHAST.

Untuk meningkatkan keterpaduan dan kesinambungan program promosi kesehatan

dengan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi, di tingkat desa harus dibentuk

lembaga pengelola, dan pembinaan teknis oleh lintas program dan lintas sektor terkait.

Pesan perubahan perilaku yang terlalu banyak sering membuat bingung

masyarakat, oleh karena itu perlu masyarakat memilih dua atau tiga perubahan perilaku

terlebih dahulu. Perubahan perilaku beresiko diprioritaskan dalam program higiene

sanitasi pada Proyek PAMSIMAS di sekolah dan di masyarakat :

1. Pembuangan tinja yang aman

2. Cuci tangan pakai sabun

3. Pengamanan air minum dan makanan.

4. Pengelolaan sampah

5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga

Setelah masyarakat timbul kesadaran, kemauan / minat untuk merubah perilaku

buang kotoran ditempat terbuka menjadi perilaku buang kotoran di tempat terpusat

(jamban), masyarakat dapat mulaimembangun sarana sanitasi (jamban keluarga) yang

harus dibangun oleh masing-masing anggotarumah tangga dengan dana swadaya.

Masyarakat harus menentukan kapan dapat mencapai agarsemua rumah tangga

mempunyai jamban.Pembangunan sarana jamban sekolah, tempat cuci tangan dan sarana

air bersih di sekolah, menggunakan dana hibah desa atau sumber dana lain. Fasilitator

harus mampu memberikan informasi pilihan agar masyarakat dapat memilih jenis sarana

sanitasi sesuai dengan kemampuan dan kondisilingkungannya (melalui pendekatan

partisipatori).

Page 14: PHBS PROMKES

F. ATURAN ATAU KEBIJAKAN MENGENAI PHBS

Pembinaan PHBS di Rumah Tangga telah menjadi bagian dari Kesatuan Gerak PKK-KB-

Kesehatan sejak tahun 2005. Landasan hukum pembinaan PHBS adalah :

a. Undang-Undang no 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pemberdayaan Keluarga Sejahtera.

b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 199 tentang Kesehatan.

c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

d. Peraturan Pemerintah nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom

e. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan

Mengenai Desa dan Kelurahan.

f. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Kewenangan Wajib Standar

Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan.

g. Keputusan Menteri dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000 tentang

Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.

h. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan

nasional Promosi Kesehatan.

i. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman

Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah.

Page 15: PHBS PROMKES

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang

untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun

dalamorganisasi dan lingkungannya.

Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah siatu kegiatan atau usaha

untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.

Denganharapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, masyarakat, kelompok atau

individudapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pendidik atau

petugas yang melakukan promosi kesehatan memerlukan pengetahuanyang baik

mengenai metode penyampaian pesan-pesan kesehatan dan alat bantu pendidikan

kesehatan.

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan

oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan

berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Tujuan PHBS adalah

meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup

bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.