Laporan Uji Koefesien Fenol

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan g Mikroorganisme dapat menimbulkan kerugian yang besar bahkan sampa i meny ebabkan kemat ian, karena mikroorg anisme tersebu t dapat meny ebabka n peny akit. Untu k menan ggula ngi kerug ian tersebu t, maka  banyak usaha yang dilakukan salah satunya adalah mengarahkan  pemeriksaaan mikrobiologi untuk mengendalikan kegiatan mikroba secara ef esi en. Di ma na usaha pengenda li an ini be rtu juan untuk me ncegah  penyebaran penyakit dan infeksi. Selain itu untuk membunuh mikroba  pada inang yang terinfeksi, dan untuk mencegah pembusukan dan  perusakan oleh mikroba. Untuk pengendalian mikroba dapat dilakukan dengan menghambat samap ai memat ikan pertu mbuh an mikro ba tersebu t baik mengg unak an  proses fisika atau kimia. Penggunaan bahan kimia adalah cara yang paling sering digunak anan. Bahan kimi a yan g digun akan bisa bersifat antise ptic ataupun disenfektan. Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desi nf ektan adalah ba han anti sep tik karena adanya batasan dalam  penggunaan antiseptik. ntiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan  bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterili sasi, yaitu prose s pemb ebasan kuma n. Tetap i pada keny ataanny a tid ak semua bah an desinfektan dap at ber fun gsi sebaga i bahan dal am  proses sterilisasi. Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan !irus, juga untuk membunuh atau menurunkan  jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Sedangkan antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain"lain 1 | Uji K oef sien F enol

description

ha

Transcript of Laporan Uji Koefesien Fenol

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 1/34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroorganisme dapat menimbulkan kerugian yang besar bahkan

sampai menyebabkan kematian, karena mikroorganisme tersebut dapat

menyebabkan penyakit. Untuk menanggulangi kerugian tersebut, maka

 banyak usaha yang dilakukan salah satunya adalah mengarahkan

 pemeriksaaan mikrobiologi untuk mengendalikan kegiatan mikroba secara

efesien. Dimana usaha pengendalian ini bertujuan untuk mencegah

 penyebaran penyakit dan infeksi. Selain itu untuk membunuh mikroba

 pada inang yang terinfeksi, dan untuk mencegah pembusukan dan

 perusakan oleh mikroba.

Untuk pengendalian mikroba dapat dilakukan dengan menghambat

samapai mematikan pertumbuhan mikroba tersebut baik menggunakan

 proses fisika atau kimia. Penggunaan bahan kimia adalah cara yang paling

sering digunakanan. Bahan kimia yang digunakan bisa bersifat antiseptic

ataupun disenfektan. Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang

digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan

desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam

 penggunaan antiseptik. ntiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak 

merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan

 bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses

sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya

tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi.

Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika

yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad

renik seperti bakteri dan !irus, juga untuk membunuh atau menurunkan

 jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Sedangkan

antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau

membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain"lain

1 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 2/34

 pada jaringan hidup. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses

desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian.

#enol adalah salah satu contoh disinfektan yang efektif dalam

membunuh kuman. Pada konsentrasi rendah, daya bunuhnya disebabkan

karena fenol mempresipitasikan protein secara aktif, dan selain itu juga

merusak membran sel dengan menurunkan tegangan permukaannya.

Dengan persetujuan para ahli dan peneliti, fenol dijadikan standar 

 pembanding untuk menentukan akti!itas sesuatu disinfektan.

$at"%at anti"mikroba yang dipergunakan untuk disinfeksi harus

diuji keefektifannua. &ara menentukan daya sterilisasi %at"%at tersebut

adalah dengan melakukan tes koefisien fenol. Uji ini dilakukan untuk 

membandingkan akti!itas suatu produk 'desinfektan( dengan daya bunuh

fenol dalam kondisi tes yang sama. Berbagai pengenceran fenol dan

 produk yang dicoba dicampur dengan suatu !olume tertentu biakan

Salmonella thyphosa atau Staphylococcus aureus.

Uji fenol koefisien merupakan uji yang digunakan untuk 

membandingkan aktifitas antimicrobial suatu senya)a kimia dibandingkan

dengan fenol pada kondisi yang standar. Sejumlah pengenceran seri dari

 bahan kimia yang akan di uji dilakukan dengan pembanding fenol murni

yang dilakukan pada tabung reaksi steril. Sejumlah kultur murni

mikroorganisme standar unuk tes seperti Staphylococcus aureus  atau

Salmonella typhi  ditambahkan pada setiap tabung. Subkultur dari

mikroorganisme tersebut dibuat dari setiap pengenceran desinfektan uji

dalam media cair steril pada inter!al *, + dan +* menit setelah

mikroorganisme dimasukkan pada desinfektan. Semua subkultur diinkubasi pada suhu - /& selama 01 jam dan diamati keberadaan atau

ketidak beradaan pertumbuhannya.

#enol koefisien diperoleh dengan membagi pengenceran tertinggi

dari desinfektan atau senya)a kimia uji yang mematikan mikroorganisme

dalam + menit tetapi tidak pada * menit dengan pengenceran fenol

tertinggi yang membunuh mikroorganisme dalam + menit, bukan pada *

menit. #enol koefisien yang angkanya tidak lebih dari satu menunjukkan

2 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 3/34

 bah)a agen atau senya)a kimia uji tersebut sama efektifnya atau sedikit

efektif dibandingkan fenol. 2oefisien fenol lebih besar dari +

menunjukkan bah)a senya)a kimia tersebut lebih efektif dibandingkan

dengan fenol jika dilakukan pada kondisi yang sama. #enol koefisiennya *

menunjukkan bah)a senya)a uji efektifitasnya * kali lebih besar 

dibandingkan fenol.

1.2. Tujuan

+. Untuk mengetahui apa saja yang diperlukan dalam uji koefisien fenol

0. Untuk mengetahui teknik uji koefisien fenol

-. Untuk dapat melakukan teknik uji koefisien fenol

1. Untuk mengetahui hasil uji koefisien fenol terhadap keefektifan

desinfektan yang diperiksa.

1.3 Rumusan Masalah

+. pa saja yang diperlukan dalam uji koefisien fenol 3

0. Bagaimana teknik uji koefisien fenol 3

-. Bagaimana hasil uji koefisien fenol terhadap keefektifan desinfektan

yang diperiksa 3

BAB II

3 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 4/34

TINAUAN PU!TA"A

2.1. M#kr$$rgan#sme

M#kr$$rgan#sme atau m#kr$%a adalah organisme yang berukuran

sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat

 bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.

Mikroorganisme seringkali ber sel tunggal 'uniseluler( maupun bersel

 banyak 'multiseluler(. 4amun, beberapa protista bersel tunggal masih

terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak 

terlihat mata telanjang '5ikipedia, 0+-(.

da dua jenis mikroba dilihat dari manfaatnya, yaitu mikroba baik 

dan mikroba 6jahat7. Mikroba yang baik bagi manusia diantaranya adalah

mikroba pangan dan industri yang membantu manusia dalam pembuatan

keju, yoghurt, tempe, oncom, kecap, tape, ragi roti, asam amino, asam

organik, pelarut organik, en%im, obat"obatan, dan sebagainya.Mikroba juga

membantu mendekomposisi 'menghancurkan( bahan organik seperti

sampah"sampah organik sehingga mengurangi jumlah sampah dan bisa pula

menjadi pupuk bagi tanaman. Tetapi mikroba yang tidak baik juga tidak 

kurang jumlahnya yaitu mikroba yang menyebabkan berbagai penyakit pada

manusia serta mikroba yang mengakibatkan basi atau kerusakan bahan

makanan dan minuman 'bay, 08(.

2.2. Pengen&al#an M#kr$%a

Pengendalian mikroba merupakan upaya pemanfaatan mikroba

dalam mengoptimalkan keuntungan peran mikroba dan memperkecilkerugiannya. Mikroba selain memberikan keuntungan juga dapat member 

kerugian pada manusia berupa penyakit atau racun. Pengendalian mikroba

 bertujuan mencegah penyebaran penyakit dan infeksi, membasmi

mikroorganisme pada inang yang terinfeksi dan mencegah pengrusakan

serta pembusukan bahan oleh mikroba. &ara pengendalian mikroba dapat

dilakukan secara aseptik, desinfeksi dan steril. Teknik aseptik merupakan

langkah"langkah yang diambil untuk memperoleh hasil yang akurat dalam

4 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 5/34

suatu percobaan yaitu dengan menghindarkan percobaan dari

mikroorganisme yang dapat mengontaminasi produk menjadi produk yang

tidak diinginkan. Teknik aseptik dapat dilakukan dengan menyemprot

alkohol pada tangan dan mengelap meja percobaan sebelum memulai

kegiatan mikrobiologi '9adioetomo +::-(. Desinfektan merupakan bahan

yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme,

sedangkan steril merupakan kondisi mutlak akibat penghancuran dan

 penghilangan mikroorganisme hidup 'D)idjoyoseputro +:8:(.

kti!itas antibakteri dalam pengendalian mikroba dapat dibagi

menjadi dua macam, yaitu akti!itas bakteriostatik 'menghambat

 pertumbuhan tetapi tidak membunuh mikroba( dan akti!itas bakterisidal

'dapat membunuh mikroba dalam jumlah banyak(. Sifat akti!itas antibakteri

suatu %at ditentukan berdasarkan jumlah konsentrasinya dan mekanisme

kerja antibakteri 'Supriadi 0;(.

#aktor"faktor yang mempengaruhi keefektifan yaitu jumlah

mikroba, pengaruh lingkungan, )aktu pendedahan ')aktu yang digunakan

untuk pemberian bahan kimia(, dan karakteristik mikroba '<ianti <amli,

0++(.

Metode yang digunakan untuk pengendalian yaitu secara fisik,

kimia, dan biologi=

+. Secara #isika

#iltrasi yaitu pengendalian dengan menggunakan saringan yang

terbentuk dari kuarsa yang dapat menyaring bakteri yang

 berukuran hingga 8",0 mm. filtrasi digunakan pada !aksin, udara

yang difiltrasi, penggunaan & plasmacluster, panas kering 'ose(,o!en, dan panas lembab dengan menggunakan autoklaf atau

 boiling 'mendidihkan(.

Pasteurisasi, misalnya susu dipateurisasi pada suhu +⁰& selama

+* detik.

Pendingin dengan suhu "0⁰& sampai "⁰& dan bisa tahan -

tahun.

5 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 6/34

<adiasi U> yang biasa ditemukan di depot air minum isi ulang

yang memakai 0; nm U> bisa membunuhkuman 'D4nya akan

hancur(, dikamar operasi 'sebelum operasi, kamar tersebut

diradiasi U> untuk membunuh kuman(, dan air yang disimpan

didestilasi.

<adiasi ionisasi digunakan pada bahan atau alat yang tidak dapat

disterilisasi. <adiasi ionisasi digunakan saat rontgen 'namun sel"

sel di tubuh kita banyak yang mati(

0. Secara 2imia

• 9alogen. 2elompok halogen yaitu klorin, iodin, fluorin 'gas

 berbahaya(, dan brominen 'gas berbahaya(. ?odin yang dilarutkan

dalam akuades 'betadine(. ?odin yang dilarutkan dalam alkohol

'iodin(. 2lorin dapat digunakan di tangan, larutan, dan permukaan

 barang mainan. 2lorin memiliki p9 + hingga . 2lorin tidak 

stabil jika terkena cahaya. ?odin dapat digunakan di tangan,

larutan, instrumen 'alat(, dan permukaan barang namun bisa

merusak.

• lkohol @":@ dapat digunakan di tangan, instrumen, dan

 permukaan alat.

• Detergen. Detergen mengandung 4aA9 terdapat di sabun dan cat.

Sabun dapat merusak phospolipid bakteri atau kuman.

• #enol

-. Secara Biologi

Secara biologi dengan antibiotik. ntibiotik merupakan bahan

kimia yang dihasilkan oleh mikroba untuk membunuh mikroba lain

 pada makhluk hidup. ntibiotik ini membunuh targetnya di dalam sel.

rang yang tidak menjadi debu ditumbuk lalu diminum dapat

menyerap gas. uka kecil dapat diobati cepat dengan air ludah, karena

air ludah mengandung liso%im.

'<ianti <amli, 0++(

6 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 7/34

2.3. D#s#n'ektan

Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah

terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk 

membasmikuman penyakit. Pengertian lain dari disinfektan adalah senya)a

kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan

membunuh mikroorganismeyang terpapar secara langsung oleh disinfektan.

Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu

membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran

mineral. Selain itu disinfektan tidak dapat membunuh spora

 bakteri sehingga dibutuhkan metode lain seperti sterilisasi dengan autoklaf 

'5ikipedia, 0+1(.

Cfekti!itas disinfektan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya lama paparan, suhu, konsentrasi disinfektan, p9,   dan ada

tidaknya bahan pengganggu. p9 merupakan faktor penting dalam

menentukan efekti!itas disinfektan, misalnya saja senya)a klorin akan

kehilangan akti!itas disinfeksinya pada p9 lingkungan lebih dari +.&ontoh

senya)a pengganggu yang dapat menurunkan efekti!itas disinfektan adalah

senya)a organik '5ikipedia, 0+1(.

Bahan kimia menimbulkan suatu pengaruh yang lebih selektif 

terhadap jasad renik dibandingkan dengan perlakuan fisik seperti panas dan

radiasi.Dalam memilih bahan kimia sebagai suatu desinfektan atau

antiseptik perlu diperhatikan hal"hal berikut =

+. Sifat mikrosida 'membunuh jasad renik(

Spora pada umumnya lebih tahan daripada bentuk !egetatif dan hanya

 beberapa desinfektan sebagaihalogen, formalin, dan etilen oksida yangefektif terhadap spora.

0. Sifat mikrostatik 'menghambat pertumbuhan jasad renik(

Beberapa komponen kimia pada konsentrasi rendah tidak dapat

membunuh jasad renik, tetapi hanya menghambat pertumbuhannya,

misalnya senya)a tertentu yang terdapat pada rempah"rempah, dan

komponen ini mempunyai sifat bakteriostatik atau fungisid.

7 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 8/34

-. 2ecepatan penghambatan

2omponen kimia mempunyai kecepatan membunuh yang berbeda"beda

terhadap jasad renik. Beberapa komponen lainnya hanya efektif setelah

 beberapa jam. Sel yang sedang tumbuh atau berkembang biak lebih

sensiti!e dan mudah dibunuh dibandingkan dengan sel dalam keadaan

istirahat atau statik.

1. Sifat"sifat lain

Dalam pemilihan suatu desinfektan harus disesuaikan dengan harga

yang tidak mahal, efekti!itasnya tetap dalam )aktu yang lama. arut

dalam air dan stabil dalam larutan. uga perlu diperhatikan sifat

racunnya dan sifat iritasi pada kulit.

'Dinda, 08(

enis"jenis disinfektan=

+. 2lorin

Senya)a klorin yang paling aktif adalah asam hipoklorit. Mekanisme

kerjanya adalah menghambat oksidasi glukosa  dalam sel

mikroorganisme dengan cara menghambat en%im"en%im yang terlibat

dalam metabolism karbohidrat. 2elebihan dari disinfektan ini adalah

mudah digunakan, dan jenis mikroorganisme yang dapat dibunuh

dengan senya)a ini juga cukup luas, meliputi bakteri gram

 positif  dan bakteri gram negatif .2elemahan dari disinfektan berbahan

dasar klorin adalah dapat menyebabkan korosi pada p9 rendah 'suasana

asam(, meskipun sebenarnya p9 rendah diperlukan untuk mencapai

efekti!itas optimum disinfektan ini. 2lorin juga cepat terinakti!asi jikaterpapar senya)a organik tertentu.

0. ?odin

?odin merupakan disinfektan yang efektif untuk proses desinfeksi air 

dalam skala kecil.Dua tetes iodine 0@ dalam larutan etanol cukup untuk 

mendesinfeksi + liter air jernih.Salah satu senya)a iodine yang sering

digunakan sebagai disinfektan adalah iodofor . Sifatnya stabil, memiliki

)aktu simpan yang cukup panjang, aktif mematikan hampir semua sel

8 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 9/34

 bakteri, namun tidak aktif mematikan spora, nonkorosif, dan mudah

terdispersi. 2elemahan iodofor diantaranya akti!itasnya tergolong

lambat pada p9 'netral( dan lebih dan mahal. ?odofor tidak dapat

digunakan pada suhu lebih tinggi dari 1: E&.

-. lkohol

lkohol disinfektan yang banyak dipakai untuk peralatan medis,

contohnya termometer  oral. Umumnya digunakan etil alkohol dan

isopropil alcohol dengan konsentrasi ;":@, tidak bersifat korosif 

terhadap logam, cepat menguap, dan dapat merusak bahan yang terbuat

dari karet atau plastik.

1. monium 2uarterner 

monium kuartener  merupakan garam ammonium dengan

substitusi gugus alkil pada beberapa atau keseluruhan atom 9 dari ion

 491Fnya. Umumnya yang digunakan adalahen=cetyl trimetil

ammonium bromide '&TB( atau lauril dimetil ben%yl klorida.

monium kuartener dapat digunakan untuk mematikan bakteri gram

 positif, namun kurang efektif terhadap bakteri gram negatif, kecuali bila

ditambahkan dengan sekuenstran 'pengikat ion logam(. Senya)a ini

mudah berpenetrasi, sehingga cocok diaplikasikan pada permukaan

 berpori, sifatnya stabil, tidak korosif, memiliki umur simpan panjang,

mudah terdispersi, dan menghilangkan bau tidak sedap. 2elemahan dari

senya)a ini adalah akti!itas disinfeksi lambat, mahal, dan

menghasilkan residu.

*. #ormaldehid

#ormaldehida atau dikenal juga sebagai formalin, dengan konsentasiefektif sekitar 8@. #ormaldehida merupakan disinfektan yang

 bersifat karsinogenik  pada konsentrasi tinggi namun tidak korosif 

terhadap metal, dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan

 pernapasan. Senya)a ini memiliki daya inakti!asi mikroba dengan

spektrum luas. #ormaldehida juga dapat terinakti!asi oleh senya)a

organik.

9 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 10/34

;. 2alium Permanganat

2alium permanganat merupakan %at oksidan kuat namun tidak tepat

untuk disinfeksi air. Penggunaan senya)a ini dapat menimbulkan

 perubahan rasa, )arna, dan bau pada air. Meskipun begitu, senya)a ini

cukup efektif terhadap bakteri Vibrio cholerae.

. #enol

#enol merupakan bahan antibakteri yang cukup kuat dalam konsentrasi

+"0@ dalam air, umumnya dikenal dengan lisol dan kreolin. #enol dapat

diperoleh melalui distilasi produk minyak bumi tertentu. #enol bersifat

toksik, stabil, tahan lama, berbau tidak sedap, dan dapat menyebabkan

iritasi. Mekanisme kerja senya)a ini adalah dengan

 penghancuran dinding sel dan presipitasi 'pengendapan( protein sel dari

mikroorganisme sehingga terjadi koagulasi dan kegagalan fungsi pada

mikroorganisme tersebut.arutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan

dapat digunakan untuk membersihkan alat yang terkontaminasi oleh

karena tidak dapat dirusak oleh %at organik. $at ini bersifat !irusidal

dan sporosidal yang lemah. 4amun karena sebagian besar bakteri dapat

dibunuh oleh %at ini, banyak digunakan di rumah sakit dan

laboratorium.

'5ikipedia, 0+1(

2.(. Pengen&al#an M#kr$%a &engan )en$l

)en$l ' 'en#l al*$h$l(merupakan %at padat yang tidak ber)arna

yang mudah meleleh dan terlarut baik didalam air. Dalam mencoba

keasaman reaksi dalam %at"%at kimia seperti asam asetat, dan lain"lain banyak digunakan indicator, indicator seperti kertas lakmus.#enol yang

diketahui fungsinya sebagai %at desinfektan yang umum dipakai orang.

Berbeda dengan alcohol alifatik, fenol sebagai alcohol aromatic mempunyai

sifat yang berbeda. Dalam air fenol sedikit terionisasi menghasilkan ion

9F dengan 2a G +"+ '<eni De)ita Sari, 0+-(.

#enol adalah senya)a turunan ben%ena yang salah satu atom

hidrogennya tersubstitusi oleh gugus hidroksi '"A9(. Dengan demikian

10 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 11/34

fenol mempunyai rumus molekul &;9*A9. 5alaupun mempunyai gugus

fungsi alkohol, sifat fenol berbeda dengan alkohol. #enol mempunyai gugus

hidroksi yang terikat pada karbon tak jenuh. #enol mempunyai keasaman

yang tinggi karena cincin aromatik yang bergandengan kuat dengan oksigen

dan cenderung memutuskan ikatan antara oksigen dan hidrogen. #enol

 banyak digunakan untuk pembuatan bisfenol" dengan mereaksikannya

dengan aseton. Selain itu, fenol juga berpotensi sebagai desinfektan 'dmin,

0+-(.

#enol cocok digunakan untuk tempat tinggal dan untuk desinfeksi

 peralatan di dalamnya. #enol efektif mela)an bakteri, !irus dan fungi. #enol

dan beberapa senya)a fenolik mempunyai kegunaan sebagai antiseptika,

desinfektan atau bahan penga)et. Holongan ini berdaya aksi dengan cara

denaturasi dalam rentang )aktu sekira +"- menit dan umum digunakan

dalam larutan air dengan konsentrasi ,+"*@. plikasi proses desinfeksi

dilakukan untuk !irus, spora tetapi tidak baik digunakan untuk membunuh

 beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi. Umum digunakan sebagai

dalam proses desinfeksi di bak mandi, permukaan dan lantai, serta dinding

atau peralatan yang terbuat dari papanIkayu. dapun keunggulan dari

golongan golongan fenol dan fenol terhalogenasi adalah sifatnya yang

stabil, persisten, dan ramah terhadap beberapa jenis material, sedangkan

kerugiannya antara lain susah terbiodegradasi, bersifat racun, dan korosif 

'4uryani <ahma)ati dkk, 0+(.

2.+. Uj# "$e'#s#en )en$l

Desinfektansia sebagai bahan antimikrobial memiliki kekuatankeampuhan membunuh bakteri tertentu. Huna mengetahui keampuhan

 bahan antimikrobial seringkali digunakan istilah k$e'#s#en 'en$l, yaitu

keampuhan antimikrobial tertentu yang dibandingkan dengan keampuhan

yang dimiliki fenol. 2oefisien fenol kurang dari satu, berarti antimikrobial

tersebut kurang efektif dibandingkan fenol. Sebaliknya koefisien lebih besar 

dari satu, menunjukkan bah)a antimikrobial tersebut lebih ampuh daripada

fenol '4uryani <ahma)ati dkk, 0+(.

11 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 12/34

#enol adalah salah satu contoh disinfektan yang efektif dalam

membunuh kuman. Pada konsentrasi rendah, daya bunuhnya disebabkan

karena fenol mempresipitasikan protein secara aktif, dan selain itu juga

merusak membran sel dengan menurunkan tegangan permukaannya.

Dengan persetujuan para ahli dan peneliti, fenol dijadikan standar 

 pembanding untuk menentukan akti!itas sesuatu disinfektan 'Trianto, 0+0(.

Tujuan dari uji koefisien fenol adalah untuk menge!aluasi daya anti

mikroba suatu desinfektan dengan memperkirakan potensi dan efektifitas

desinfektan berdasarkan konsentrasi dan lamanya kontak terhadap kuman

dan membandingkannya terhadap fenol standard yang disebut koefisien

fenol'Trianto, 0+0(.

2oefisien fenol adalah kemampuan desinfektan untuk membunuh

 bakteri dibandingkan dengan fenol. Uji fenol adalah membandingkan

akti!itas antimikroba dari komponen"komponen kimia dengan fenol sebagai

standar uji. Pengenceran desinfektan secara bertahap dan fenol ditempatkan

dalam tabung reaksi steril, kultur murni bakteri yang digunakan sebagai

standar ditambahkan pada setiap tabung. Bakteri itu tersbut dimasukan pada

setiap tabung dengan inter!al )aktu *, +, dan+* menit .Semua subkultur 

dieramkan pada suhu -A selama18 jam dilihat kekeruhanya. Pada

 prinsipnya uji koefisien fenol merupakan Perbandingan akti!itas fenol

dengan pengenceran baku terhadap akti!itas sampel dengan pengenceran

tertentu M?& ' konsentrasi terendah dimana pertumbuhan bakteri

terhambat ( suatu antiseptik terhadap bakteri tertentu. Metode pegenceran

 bertingkat dengan mengurangi konsentrasi %at sebanyak setengah dari

konsentrasi a)al dengan !olume yang sama. Metode turbidimetriMenentukan takaran dengan melihat kekeruhan yang terjadi setelah

 percobaan dilakukan >+ &+ G >0 &0.9asil kali konsentrasi dengan !olume

senya)a yang semula digunakan adalah sama dengan hasil kali konsentrasi

senya)a tersebut dalam !olume setelah pengenceran '4uryani <ahma)ati

dkk, 0+(.

#enol dijadikan pembanding karena fenol sering digunakan untuk 

mamtikan mikroorganisme. 2oefisien fenol ditentukan dengan cara

12 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 13/34

membagi pengenceran tertinggi dari fenol yang

mematikan mikroorganisme dalam sepuluh menit tetapi tidak mematikannya

dalam lima menit terhadap pengenceran tertinggi bahan antimikrobial yang

mematikan mikroorganisme dalam sepuluh menit tetapi tidak dalam lima

menit 'Trianto, 0+0(.

2.,. Me&#a Nutr#ent Agar

 4utrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy.

 4 juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme

yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini

merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar.

 4a merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur 

 bakteriologi seperti uji biasa dari air, se)age, produk pangan, untuk 

memba)a stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan

untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.

Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef + g, pepton + g, 4a&l *

g, air desitilat +. ml dan +* g agarI. gar dilarutkan dengan komposisi

lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada +0+E& selama +* menit.

2emudian siapkan )adah sesuai yang dibutuhkan '9arry ndiga, 0+0(.

 4utrient gar '4( merupakan suatu medium yang berbentuk 

 padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senya)a"

senya)a kimia. 4 dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone

dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan

sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung

karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan olehmikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai

 bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, !itamin serta

karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan

 berkembang. Medium 4utrient gar '4( merupakan medium yang

 ber)arna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana

medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium

untuk menumbuhkan bakteri'9arry ndiga, 0+0(.

13 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 14/34

BAB III

MET-D-L-I PER/-BAAN

Har#0 Tanggal = <abu dan 2amis, +1 J +* Mei 0+1

Temat = aboratorium Bakteriologi nalis 2esehatan

  Poltekkes Denpasar 

3.1 Alat

+. pi Spiritus

0. 4eraca nalitik 

-. Helas Beaker 

1. Spatel

*. Helas Ukur 

;. Batang Pengaduk 2aca

. Botol Semprot

8. Crlenmeyer 

:. 2ompor istirik 

+. Pipit Ukur 

++. Tabung <eaksi F <ak Tabung

+0. utocla!e

+-. Bola 9isap

+1. Botol Steril

+*. Benang Pulung

+;. ?ncubator 

+. Ase Bulat

+8. Plate

3.2 Reagens#a =

+. Bubuk 4utrient gar '4( AKA?D &M-

0. Luades Steril

14 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 15/34

3.3 Bahan =

+. Sampel Desinfektan ' Super Pell(

0. 2oloni bakteri

-. luminium foil

1. 2apas lemak 

*. abel

;. Tissue

. #enol

3.( /ara "erja =

a Pem%uatan Me&#a Nutr#ent Agar

+. Media 4 dibuat sebanyak 0ml, sehingga harus dihitung

dahulu massa media yang ditimbang, yaitu =

0. Ditimbang +0,-0 gram media bubuk 4 pada neraca analitik 

dengan menggunakan gelas beaker 

-. Dilarutkan dengan aLuades dan diaduk hingga homogeny

1. Dimasukan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan aLuades

sampai !olumenya mencapai 11 ml

*. alu ditutup dengan aluminium foil

;. Dipanaskan hingga larut sempurna pada kompor listrik dan di!ek 

 p9"nya ' p9 media ,1 (

. Distrilisasi pada autocla!e dengan suhu +0+& selama +* menit

8. Ditiang ke dalam 0 plate sebanyak +*"0ml ' 1"*& (

:. Media siap digunakan.

% Pem%uatan engen*eran 'en$l 4 stan&ar %aku

+. Tabung reaksi disiapkan sebanyak - buah dan dilabeli

0. Pada masing " masing tabung dibuat

Pengenceran + = = ;,: ml Luades Steril F ,+ ml #enol

Pengenceran + = 8 = ,: ml Luades Steril F ,+ ml #enol

Pengenceran + = : =8,: ml Luades Steril F ,+ ml #enol

15 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 16/34

* Pem%uatan engen*eran &#s#n'ektan

+. Tabung reaksi disiapkan sebanyak - buah dan dilabeli

0. Pada masing " masing tabung dibuat

Pengenceran +=+ = :,: ml Luades Steril F ,+ ml

Disinfektan

Pengenceran +=+* = +1,: ml Luades Steril F ,+ ml

Disinfektan

Pengenceran +=0 = +:,: ml Luades Steril F ,+ ml

Disinfektan

& Pem%uatan '$rmulas# %akter#

+. Disiapkan + buah tabung reaksi

0. -,* ml aLuades steril dimasukan kedalam tabung

-. + J 0 ose koloni bakteri diambil dengan ose bulat steril dan

dihomogenkan pada aLuades steril tersebut hingga terbentuk 

kekeruhan yang diinginkan.

e Taha enguj#an

+. Sebanyak ,* ml formulasi bakteri dimasukan kedalam masing J 

masing pengenceran fenol dan desinfektan serta dihiomogenkan

'dengan perhitungan )aktu agar tidak lebih dari * menit(

0. &a)an petri yang berisi 4utrient gar diberi kode pengencaran

untuk #enol dan desinfektan

-. Setelah * menit, setiap pengenceran #enol dan Disenfektan

diinkubasi pada media 4utrient gar dengan ose bulat

'digoreskan(

1. Setelah + menit, setiap pengenceran #enol dan Disenfektan

diinkubasi lagi pada media 4utrient gar yang baru dengan ose

 bulat 'digoreskan(

*. Setelah +* menit, setiap pengenceran #enol dan Disenfektan

diinkubasi lagi pada media 4utrient gar yang baru dengan ose

 bulat 'digoreskan(

16 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 17/34

;. Setelah semua ditanam kemudian diinkubasi pada incubator 

selama 18 jam dengan suhu -&

. Dilihat pertumbuhan bakterinya pada masing " masing )aktu

dan pengenceran #enol dan Disenfektan

8. Dihitung nilai koefisien fenolnya dengan rumus =

2eterangan =

"T = 2oefisien #enol

D = Pengenceran tertinggi Disenfektan yang mematikan

kuman dalam )aktu + menit tapi tidak mematikan

kuman dalam )aktu * menit

) = Pengenceran tertinggi #enol yang mematikan kuman

dalam )aktu + menit tapi tidak mematikan kuman

dalam )aktu * menit

17 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 18/34

BAB I5

HA!IL PENAMATAN DAN PEMBAHA!AN

(.1. Has#l Pengamatan

. 9asil pengamatan Proses uji koefisien fenol pada sampel Super pell

 4o Hambar 2eterangan

+.

 b.

a.

. Sampel desinfektan

dengan merk super pell.

B. Sampel fenol

0. Hambar disamping adalah

formulasi bakteri yang dibuat

dengan penambahann +"0 ose

koloni bakteri ke dalam -,* ml

aLuades steril pada tabung

reaksi. Ber)arna keruh.

-. Pengenceran berseri dibuat =

a. pengenceran fenol +=

 b. pengenceran fenol +=8

c. pengenceran fenol +=:

d. pengenceran desinfektan

+=+

e. pengenceran desinfektan

+=+*f. pengenceran desinfektan

+=0

18 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

A B C

D E F

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 19/34

1. Proses pengambilan fenol

dengan ose yang telah

ditambahkan dengan ,* ml

formulasi bakteri untuk di

inokulasikan pada media

nutrient agar.

9al yang sama dilakukan pada

desinfektan. ?nokulasi pada

nutrient agar dilakukan pada *

menit, +, menit, dan +* menit

setelah ditambah formulasi bakteri.

*.

Proses inokulasi pada media

nutrient agar dengan

menggunakan ose, proses yang

sama dilakukan pada

 perhitungan )aktu *, +, dan

+* menit pada sampel fenol

dan desinfektak.

;. Hambar disamping adalah

ketika media 4 yang telah

diinokulasikan dengan sampel

fenol dan desinfektan 'Super 

Pell( dan telah diberi label,siap untuk di inkubasi pada

incubator selama 01 jam pada

suhu -o&

B. 9asil Pengamatan Setelah Dilakukan Proses ?nkubasi Pada ?ncubator Pada

Suhu -o& selama 01 am.

19 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

5

menit

10

menit

15

menit

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 20/34

 4o Hambar 2eterangan

+. Hambar disamping adalah

inokulasi setelah * menit

 penambahan formulasi

 bakteri.

. Sampel #enol =

  " Pengenceran += 

 4egatif 

  " Pengenceran +=8 

 4egatif 

  " Pengenceran +=: 

 4egatif B. Sampel Desinfektan

  " Pengenceran +=+ 

 4egatif 

  " Pengenceran +=+* 

 4egatif 

  " Pengenceran +=0 

 4egatif 

0. Hambar disamping adalah

inokulasi setelah + menit

 penambahan formulasi

 bakteri.

. Sampel #enol =

  " Pengenceran += 

 4egatif 

  " Pengenceran +=8 

 4egatif 

  " Pengenceran +=: 

 4egatif 

B. Sampel Desinfektan

  " Pengenceran +=+ 

 4egatif 

  " Pengenceran +=+* 

Positif 

  " Pengenceran +=0 

Positif 

20 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

B

A

B

A

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 21/34

-. Hambar disamping adalah

inokulasi setelah + menit

 penambahan formulasi

 bakteri.

. Sampel #enol =

  " Pengenceran += 

 4egatif 

  " Pengenceran +=8 

 4egatif 

  " Pengenceran +=: 

 4egatif 

B. Sampel Desinfektan

  " Pengenceran +=+ 

Positif 

  " Pengenceran +=+* 

Positif 

  " Pengenceran +=0 

Positif 

&. Tabel 9asil Pengamatan Pada Uji 2oefisien #enol

Sampel Desinfektan = Super Pell

Waktu

5

men

it

10

men

it

15

men

it

Fenol

1:70 - - -

1:80 - - -

21 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

A

B

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 22/34

1:90 - - -

Disinfek 

tan

1:100 - - +

1:150 - + +

1:200 - + +

• Perhitungan 2oefisien #enol

2eterangan = 2# = 2oefisien #enol

  D = Pengenceran tertinggi desinfektan yang

mematikan kuman dalam + menit tetapi

tidak mematikan kuman dalam * menit

  # = Pengenceran tertinggi fenol yang

mematikan kuman dalam + menit tapi tidak 

mematikan kuman dalam * menit

note G koefisien fenol tidak dapat dihitung karena nilai #

adalah

(.2. Pem%ahasan

Dalam praktikum kali ini dilakukan pengujian koefisien fenol. Uji

koefisien fenol merupakan uji yang digunakan untuk membandingkan

aktifitas antimicrobial suatu senya)a kimia dibandingkan dengan fenol pada

kondisi yang standar. Sejumlah pengenceran seri dari bahan kimia yang akan

di uji dilakukan dengan pembanding fenol murni yang dilakukan pada tabung

reaksi steril. Sejumlah kultur murni mikroorganisme standar unuk tes

ditambahkan pada setiap tabung. Subkultur dari mikroorganisme tersebut

dibuat dari setiap pengenceran desinfektan uji dalam media cair steril pada

inter!al *, + dan +* menit setelah mikroorganisme dimasukkan pada

22 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 23/34

desinfektan. Semua subkultur diinkubasi pada suhu - /& selama 01 jam dan

diamati keberadaan atau ketidak beradaan pertumbuhannya.

Tujuan dari uji koefisien fenol adalah untuk menge!aluasi daya anti

mikroba suatu desinfektan dengan memperkirakan potensi dan efektifitas

desinfektan berdasarkan konsentrasi dan lamanya kontak terhadap kuman dan

membandingkannya terhadap fenol standard yang disebut koefisien fenol.

Pada prinsipnya uji koefisien fenol merupakan perbandingan akti!itas fenol

dengan pengenceran baku terhadap akti!itas sampel dengan pengenceran

tertentu M?& ' konsentrasi terendah dimana pertumbuhan bakteri terhambat (

suatu antiseptik terhadap bakteri tertentu. Metode pegenceran bertingkat

dengan mengurangi konsentrasi %at sebanyak setengah dari konsentrasi a)al

dengan !olume yang sama.

Penentuan koefisien fenol dilakukan dengan maksud untuk 

mengetahui kekuatan daya mematikan dari suatu desinfektan apakah

memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sebagai desinfektan yang baik 

atau tidak. Dalam penentuan nilai koefisien fenol ini yang digunakan sebagai

sampel adalah desinfektan superpel.

#enol telah lama digunakan untuk standar pembanding bagi

desinfektan lain untuk menge!alasi akti!itas bakterisidal. #enol * @ juga

merupakan konsentrasi standard yang di tetapkan oleh badan PAM setelah

melalui pengujian mikrobiologi. Mekanisme kerja fenol yaitu berdasarkan

kemampuannya mendenaturasi protein"potein sel bakteri sehingga mengubah

struktur sel bakteri dan sifat khasnya hilang. 4amun sifat mendenaturasi

 proteinnya juga berlaku untuk jaringan manusia, fenol jarang digunakan lagi

sebagai antiseptikum kulit. Dalam kadar ,+ J +@, fenol bersifat bakteriostatik. arutan +,-@ bersifat fungisid, berguna untuk sterilisasi alat"

alat kedokteran. 2onsentrasi yang efektif sebagai bakterisisd adalah +J*@,

sehingga pada percobaan ini digunakan larutan baku fenol *@, karena fenol

*@ dianggap telah mampu membunuh bakteri dengan konsentrasi tersebut

tetapi tidak cukup toksik bagi pemakaianya 'manusia(.

Uji 2oefisien fenol dalam praktikum kali ini secara garis besar terdiri

dari lima tahapan yaitu pembuatan media 4utrient agar, Pembuatan

23 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 24/34

 pengenceran desinfektan dan fenol, Pembuatan formulasi bakteri, inokulasi,

?nkubasi dan pembacaan hasil uji koefisien fenol.

A. Pem%uatan Me&#a Nutr#ent Agar

 4utrien agar adalah medium umum untuk uji air , 4 juga digunakan

untuk pertumbuhan bakteri. Media ini merupakan media sederhana yang

dibuat dari beef eNtract, pepton, dan bacto agar. 2andungan pepton dan beef 

ekstrak tersebut digunakan sebagai komponen yang penting bagi

 pertumbuhan bakteri karena kandungan protein he)aninya yang tinggi.

Berdasakan komposisinya, 4 termasuk ke dalam medium semisintetik, yaitu

medium yang komponen dan takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi

tidak diketahui secara pasti. Sedangkan berdasarkan fungsinya, 4 termasuk 

ke dalam medium umum, yaitu medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis

mikroorganisme.

Dalam praktikum ini 4utrient gar '4( takaran dalam kemasan adalah

0 gram untuk + liter. 4utrient gar '4( dibuat dengan komposisi peptone

+. gIl, beef eNtract +. gIl, agar +*. gIl dan aLuades + , 4a&l * g. 4

 ber)arna cokelat muda dan berbentuk serbuk kasar dengan merk yang

digunakan pada saat praktikum yaitu ANoid. Sebelum dipanaskan 4 tidak 

larut sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat serbuk"serbuknya, ber)arna

kuning dan terlihat keruh. Setelah dipanaskan serbuk media larut seluruhnya

dalam air dan ber)arna kuning.

Media 4utrien agar yang dibuat kemudian disterilisasi pada autocla!e

 pada suhu +0+o& selama +* menit. Media yang telah steril kemudian

dipindahkan ke dalam petri untuk uji fenol, pada tempat pengujian ini media

dituangkan +I- dari tempat uji fenol. Plate uji fenol berbentuk bulat dimana

terdiri atas enam lingkaran yang digunakan untuk pengujian fenol.

9al"hal yang harus diperhatikan pada pembuatan media 4utrient agar adalah =

+. Media yang digunakan tidak boleh kadaluarsa

0. Media yang dibuat harus dilarutkan dan dihomogenkan dengan cara

dipanaskan dan diaduk 

-. Proses pemanasan tidak boleh terlalu lama karena akan merusak nutrisi

 pada media.

24 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 25/34

1. Media harus disterilisasi pada autocla!e pada suhu +0+o& selama +*

menit

*. lat yang digunakan harus dipastikan dalam kondisi bersih dan kering

B. Pem%uatan Pengen*eran Des#n'ektan &an )en$l

Pengenceran desinfektan dan fenol dilakukan untuk memperkirakan

 potensi dan efektifitas desinfektan berdasarkan konsentrasi. Dimana dalam

 pembuatan pengenceran fenol dilakukan dalam tiga seri pengenceran yaitu

dengan perbandingan antara aLuades steril dan fenol adalah += ',+ ml fenol

F ;,: ml aLuades steril(, +=8 ',+ ml fenol F ,: ml aLuades steril(, +=: ',+

ml fenol F 8,: ml aLuades steril(. Sedangkan untuk desinfektan pada praktikum

kali ini dilakukan dengan menggunakan desinfektan merk Super Pell dilakukantiga seri pengenceran yaitu +=+ ',+ ml desinfektan F :,: ml aLuades steril(,

+=+* ',+ ml desinfektan F +1,: ml aLuades steril(, dan +=0 ',+ ml

desinfektan F +:,: ml aLuades steril(.

Dalam pembuatan pengenceran ini pipet ukur yang digunakan adalah

 pipet yang telah disterilisasi dalam autocla!e kontaminasi dan saat digunakan

 pipet harus selalu di fiksasi dengan api bunsen hal ini dilakukan untuk 

menghindari adanya kontaminasi dari bakteri.

9al"hal yang harus diperhatikan dalam proses pengenceran ini adalah =

+. Pemipetan harus tepat agar diperoleh konsentrasi yang tepat pula

0. Dalam pemipetan tidak boleh terdapat gelembung udara karena akan

mempengaruhi pembacaan dari miniskus

-. Pipet yang digunakan harus dalam keadaan steril dan ketika digunakan

harus difiksasi terlebih dahulu.

/. Pem%uatan )$rmulas# Bakter#

Pembuatan formulasi bakteri, dilakukan dengan menambahkan 0"-

koloni bakteri murni 'biakan bakteri murni( kedalam -,* ml aLuadest steril.

Pada pembuatan formulasi bakteri ini pipet yang digunakan adalah pipet yang

sudah di sterilisasi di dalam autocla!e. Luadest yang digunakan juga

merupakan aLuadest steril, hal ini dilakukan untuk mencegah adanya

kontaminasi dari mikroba lain, sehingga hasil perhitungan koefisien fenolnya

 benar 'merupakan hasil yang sebenranya(. #ormulasi bakteri ini merupakan

25 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 26/34

 bakteri atau biakan yang nantinya akan diuji untuk ke"efektifitasan disinfektan

yang diujikan.

D. In$kulas#

Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan

memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan

tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri

'inokulasi( terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam

hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari

terjadinya kontaminasi.

Dalam melakukan penanaman atau inokulasi sampel ke dalam media

nutrient agar dilakukan dnegan cara, memindahkan ,* ml formulasi bakteriyang telah dibuat ke dalam ; tabung seri pengenceran desinfektan dan fenol,

kemudian ditunggu lima menit dan dipindahkan dengan ose sebanyak + ose ke

atas media nutrient agar yang sudah memadat, kemudian digoreskan secara

 perlahan agar media tidak rusak. 9al yang sama dilakukan pada menit ke +

dan ke +*.

Dalam pengerjaan proses ini harus dilakukan secara bersamaan pada satu

tempat uji yang berisi ; media nutrient agar, tiga lingkaran untuk fenol dan tiga

lingkaran untuk desinfektan. 4amun dalam praktikum dilakukan satu per satu

yaitu penanaman desinfektan terlebih dahulu baru kemudian penanaman fenol

hal ini karena keterbatasan alat , tetapi hal ini tidak mempengaruhi hasil selama

ke dalam fenol belum ditambahkan formulasi bakteri, pada intinya setelah

formulasi bakteri ditambahkan maka pada sampel harus dihitung * menit

 pertama.

Hal6hal 7ang harus &#erhat#kan &alam tahaan #n# 7a#tu =

+. Saat digunakan ose selalu harus difiksasi dengan api bunsen

0. Pada saat penambahan ,* ml formulasi bakteri ke dalam

 pengenceran maka sudah dihitung * menit pertama.

-. Plate media nutrient agar harus diberi label agar tidak terjadi

 pertukaran

1. Pada saat penggoresan inokulasi harus hati"hati agar media tidak 

rusak.

E. Inku%as# &an Pem%a*aan Has#l Uj# "$e'#s#en )en$l

Sampel fenol dan desinfektan yang telah di inokulasi kemudian di

inkubasi pada incubator pada suhu -o& selama 01 jam. Suhu dan )aktu ini

26 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 27/34

dipilih karena pada suhu dan )aktu ini dianggap kuman atau bakteri yang telah

di inokulasikan dapat tumbuh dengan baik.

2oefisien fenol diperoleh dengan membagi pengenceran tertinggi dari

desinfektan atau senya)a kimia uji yang mematikan mikroorganisme dalam +

menit tetapi tidak pada * menit dengan pengenceran fenol tertinggi yang

membunuh mikroorganisme dalam + menit, bukan pada * menit. 2oefisien

#enol yang angkanya tidak lebih dari satu menunjukkan bah)a agen atau

senya)a kimia uji tersebut sama efektifnya atau sedikit efektif dibandingkan

fenol. 2oefisien fenol lebih besar dari + menunjukkan bah)a senya)a kimia

tersebut lebih efektif dibandingkan dengan fenol jika dilakukan pada kondisi

yang sama. #enol koefisiennya * menunjukkan bah)a senya)a uji

efektifitasnya * kali lebih besar dibandingkan fenol.

Secara umum )aktu yang diperlukan oleh bakteri untuk dapat

mengadakan kontak dengan desinfektan 'lama kontak( adalah *J+ menit,

karena suatu desinfektan yang memiliki koefisien fenol memiliki akti!itas

kerja yang optimal pada lama kontak tersebut sehingga pengukuran koefisien

dilakukan dengan melihat hasil positif pada setiap pengenceran dalam )aktu *

menit.

Dari hasil inkubasi diperoleh hasil sebagai berikut =

Waktu

5

menit

10

menit

15

menit

Fenol

1:70 - - -

1:80 - - -

1:90 - - -

Disinfekta

n

1:100 - - +

1:150 - + +

27 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 28/34

1:200 - + +

Dari tabel diatas dapat diketahui bah)a pada sampel fenol dengan

 pengenceran +=, +=8, dan +=: pada selang )aktu * , +, dan +* menit tidak 

terjadi pertumbuhan bakteri hal ini menunjukkan efekti!itas fenol berdasarkan

konsentrasi dan lamanya kontak terhadap kuman adalah sangat baik. Dimana

fenol dapat membunuh kuman dalam )aktu yang singkat yaitu * menit dan

dengan konsentrasi yang kecil yaitu dengan perbandingan +=: fenol masih

dapat membunuh kuman hal ini menunjukkan efekti!itas fenol sangat baik.

Sedangkan ketika membaca tabel desinfektan ternyata terjadi pertumbuhan bakteri pada menit ke +* pada pengenceran +=+, menit ke + dan ke +* pada

 pengenceran +=+* dan +=0, hal ini menunjukkan efekti!itas desinfektan

yang digunakan kurang baik karena tidak dapat membunuh kuman atau bakteri

dengan cepat dan dalam konsentrasi yang sedikit. 4amun, desinfektan tertentu

hanya cocok untuk mengendalikan mikroorganisme tertentu, tidak mampu

mengendalikan mikroorganisme lain. Beberapa jenis desinfektan ada yang

hanya efektif pada lapisan luar saja, ada yang memiliki daya kerja yang luas

terhadap mikroorganisme dan ada pula yang hanya bisa mengatasi sejumlah

kecil mikroorganisme. Pengguna desinfektan dituntut bisa melakukan pilihan

secara tepat, sehingga minimal harus mengetahui kelemahan dan keunggulan

masing"masing desinfektan. Bakteri dalam bentuk spora lebih tahan terhadap

desinfektan. 9al ini disebabkan karena dinding spora bersifat impermeabel dan

asam ribonukleat di dalam protoplasma memiliki ketahanan yang tinggi

terhadap pengaruh buruk dari desinfektan.

 4ilai koefisien fenol tidak dapat dihitung karena pada pengenceran fenol

sama sekali tidak terdapat pertumbuhan bakteri. 9al ini mungkin disebabkan

oleh faktor"faktor kemungkinan penyebab terjadinya kesalahan dalam

 praktikum antara lain =

• Pengerjaan rakt#kum se*ara arallel

2egagalan yang terjadi dalam praktikum ini mungkin juga disebabkan

oleh pengerjaan tabung Uji Disinfektan secara paralel yang saat itu

28 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 29/34

dimaksudkan untuk mempersingkat )aktu pengerjaan. Pengerjaan secara

 paralel tersebut telah mengakibatkan ketidakakuratan dan ketidaktelitian

 perhitungan )aktu yang diperlukan.

• "et#&akakuratan &alam engam%#lan kuman menggunakan $se

Dalam menginokulasi kuman uji terhadap desinfektan, kami memindahkan

kuman tersebut hanya dengan + ose. Dengan penggunaan ose, terdapat

kemungkinan kuman tidak terangkat sesuai dengan konsentrasi yang

diinginkan. Sebab pada percobaan kami, banyak kuman yang mati.

Pengambilan kuman dengan 0 ose mungkin dapat lebih akurat.

• Penggunaan s#r#tus 7ang %erle%#han

Banyaknya kuman yang mati juga dapat disebabkan terlalu seringnya

dilakukan flambir pada pembuatan inokulum dan pada penginokulasian

kuman uji terhadap desinfektan. 2uman S. aureus dan S. thyphosa tumbuh

optimum pada suhu -E&, oleh karena itu tidak diperlukan suhu panas

yang berlebihan.

• Pengen*eran &es#n'ektan 7ang t#&ak akurat

Pada percobaan kali ini, kami mungkin juga melakukan kesalahan ketika

melakukan pengenceran desinfektan ke dalam +=8, +=+, +=+*.

Pengenceran yang dilakukan tidak akurat, yaitu terlalu banyak desinfektan

yang terkandung dalam +=8 atau +=+, sehingga desinfektan terlalu pekat

dan tidak sebanding dengan jumlah kuman yang dibiakkan.

29 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 30/34

BAB 5

PENUTUP

+.1. "es#mulan

Dari hasil praktikum uji koefesien fenol dapat disimpulkan bah)a =

a. Pengujian koefisien fenol harus dilakukan secara bertahap. dapun

tahapan"tahapan yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu

Pembuatan pengenceran desinfektan dan fenol, pembuatan formulasi

 bakteri, inokulasi dan identifikasi. Pengenceran fenol yaitu ada += ;

+=8 ; +=: sedangkan pengenceran desinfektan yaitu ada  +=+ ;

+=+* ; +=0.

 b. Pada sampel fenol dengan pengenceran +=, +=8, dan +=: pada

selang )aktu * , +, dan +* menit tidak terjadi pertumbuhan bakteri,

menunjukkan efekti!itas fenol berdasarkan konsentrasi dan lamanya

kontak terhadap kuman adalah sangat baik.c. Desinfektan merek super pell terjadi pertumbuhan bakteri pada menit

ke +* pada pengenceran +=+, menit ke + dan ke +* pada

 pengenceran +=+* dan +=0, menunjukkan efekti!itas desinfektan

yang digunakan kurang baik karena tidak dapat membunuh kuman

atau bakteri dengan cepat dan dalam konsentrasi yang sedikit.

d. 4ilai koefisien fenol tidak dapat dihitung karena pada semua

 pengenceran fenol tidak terdapat pertumbuhan bakteri.

30 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 31/34

+.2. !aran

+. Mengingat pemeriksaan bakteriologi memiliki resiko yang cukup tinggi

 bagi pemeriksa, maka disarankan bagi praktikan untuk menggunakan

lat Pelindung Diri dengan baik, benar, dan lengkap.0. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, pemeriksaan harus dilakukan

dengan hati"hati dan teliti, dimana setiap aspek dari pemeriksaan harus

diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik.

-. Pada uji koefisien fenol ini harus lebih diperhatikan )aktu

 penanamannya ke dalam media 4utrient gar '4(.

31 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 32/34

DA)TAR PU!TA"A

bay, 08.  Definisi Mikroba. Anline. !ailable on=

http=IIemotionlofty.)ordpress.comI08I+I+8Imikroba"itu"apa"sechI

Diakses pada +8 Mei 0+1.

dmin, 0+-. Senyawa Turunan Benzena. Anline. !ailable on=

http=II))).ilmukimia.orgI0+-I*Isenya)a"turunan"ben%ena.html

Diakses pada +8 Mei 0+1.

Dinda, 08.  Minimal Inhibitor Concentration (MIC. Anline. !ailable on=

http=IImedicafarma.blogspot.comI08I*Iminimal"inhibitor"

concentration"mic.html Diakses pada +8 Mei 0+1.

D)idjoyoseputro, +:8: dalam stuti, 0+0.  Pen!en"alian Mikroba# $at 

 %ntibakteri. Anline. !ailable on=

http=IIastutipage.)ordpress.comI0+0I0I8Ipengendalian"mikroba"%at"

antibakteriI Diakses pada +8 Mei 0+1.

9adioetomo, +::-. Mikrobiolo!i Dasar Dalam Praktek . akarta= Hramedia.

9arry ndiga, 0+0.  &omposisi 'utrient %!ar "an 'utrient Broth "an

 &e!unaannya. Anline. !ailable

on=http=IIasalkamutahuaja.blogspot.comI0+0I+Ikomposisi"nutrient"agar"

dan"nutrient.html Diakses pada 0 Mei 0+1.

 4uryani <ahma)ati dkk, 0+.  aporan Praktikum Mikrobiolo!i Terapan )*i

 +enol &oefisient . Anline. !ailable on=  http=IIbiologi"

mollusca.blogspot.comI Diakses pada +8 Mei 0+1.

<eni De)ita Sari, 0+-. Senyawa %romatik (+enol. Anline. !ailable on=

http=IIrenide)itasari.blogspot.comI0+-I++Isenya)a"aromatik"fenol.html

Diakses pada +8 Mei 0+1.

<ianti <amlo, 0++.  Perlukah Mikroba Diken"alikan,  Anline. !ailable on=

https=IIkamriantiramli.)ordpress.comItagIsecara"fisikaI  Diakses pada +8

Mei 0+1.

Supriadi, 0; dalam stuti, 0+0.  Pen!en"alian Mikroba# $at %ntibakteri.

Anline. !ailable on=

http=IIastutipage.)ordpress.comI0+0I0I8Ipengendalian"mikroba"%at"

antibakteriI Diakses pada +8 Mei 0+1.

32 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 33/34

Trianto, 0+0.  Makalah &oefisien +enol . Anline. !ailable on=

http=IItrian%%er.blogspot.comI0+0I*Imakalah"koefisien"fenol.html

Diakses pada +8 Mei 0+1.

5ikipedia, 0+-.  Mikroor!anisme. Anline. !ailable on=

http=IIid.)ikipedia.orgI)ikiIMikroorganisme Diakses pada +8 Mei 0+1.

5ikipedia, 0+1.  Disinfektan. Anline. !ailable on=

http=IIid.)ikipedia.orgI)ikiIDisinfektan Diakses pada +8 Mei 0+1.

Denpasar, 0- Mei 0+1Praktikan

  ' a.n. 2elompok ? (

LEMBAR PENE!AHAN

33 | U j i Ko e f s i e n Fe n o l

7/18/2019 Laporan Uji Koefesien Fenol

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-uji-koefesien-fenol 34/34

Pembimbing ? Pembimbing ??

'4. Mastra ,S.2M,S.Pd.,M.Si.( '? 4yoman irna ,S.2M,M.Si.(

 Pembimbing ???

'uh de 5ilan 2risna,S.Si.,M.2ed.(