Laporan Tetap Kimia Organik 2015
description
Transcript of Laporan Tetap Kimia Organik 2015
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
I. Hari/Tanggal : Jum’at, 17 April 2015
II. No. Percobaan : 01
III. Judul Percobaan : Pembuatan Asetalinida
IV. Tujuan Percobaan :
Asam glacial untuk mendapat asetalinida dan menganalisa kemurniannya
V. Teori Percobaan :
Salah satu contoh reaksi asetalinida yaitu proses pembuatan asetalinida
dengan mereaksikan aniline dengan asam asetat glacial. Asetalinida
mempunyai rumus molekul C6H5NHCOCH3 dengan berat molekul 135
gram/ml dan mempunyai titik leleh. Asetalinida dalam temperatur ruang
bentuk kristal yang mengkilat dan berwarna putih.
VI. Alat :
Becker Gelas Erlenmeyer Spatula Pengaduk
Nereca Analitik Pipet Tetes Labu leher dua Mantel hiter
1
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
VII. Bahan :
a. 10 ml Aniline
b. 20 ml Asam Asetat Glacial
c. 250 ml Aquades
d. Kertas Penyaring
VIII. Prosedur Percobaan :
1. Campurkan 10 ml Aniline dengan 20 ml Asam asetat glacial kedalam labu
dengan aquadest 250 ml lalu dipanaskan selama 30 menit,
2. Setelah itu dinginkan selama 20 menit kemudian siapkan es batu dicampur
aquadest untuk merendam labu tersebut,
3. Setelah dingin masukkan labu tersebut ke dalam bejana yang berisi air dan
pecahan es batu sampai menjadi kristal
4. Setelah terjadi pengkristalan, tuang larutan tersebut ke dalam Erlenmeyer
dan disaring dengan kertas penyaring
5. Hasil dari penyaringan tadi di timbang dan menghasilkan 0,30 gram kristal
dari 250 ml larutan Aniline dan asam asetat glacial yang disaring.
IX. Hasil Pengamatan :
Setelah dipanaskan aniline dan asam asetat glacial serta aquadest,
kemudian didinginkan dengan es batu terdapat endapan berbentuk kristal
pada larutan kemudian disaring dan ditimbang didapat hasil sebanyak 0,30
gram dan 250 ml larutan.
2
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
X. Tugas :
1. Buat reaksi Asetalinida?
C6H5NH2 + CH3COOH C6H5NHCOCH + H2O
Aniline asam asetat asetalinida air
2. Apasaja sifat fisik dan kimia dari asetalinida?
- Sifat fisika
a. Asetalinida memiliki berat molekul 136,16 hr/mol
b. Memiliki titik didih 30,5 C
c. Titik lelehnya 114,6 C
d. Berat jenis 1,21 gr/mol
- Sifat kimia
Halogenasi aniline dalam larutan sangat encer dapat
menghasilkan endapan 2,4,6, tribromo aniline.
3. Sebutkan teori percobaan dari pembuatan asetalinida?
Salah satu contoh reaksi asetalinida yaitu proses pembuatan asetalinida
dengan mereaksikan aniline dengan asam asetat glacial. Asetalinida
mempunyai rumus molekul C6H5NHCOCH3 dengan berat molekul 135
gram/ml dan mempunyai titik leleh. Asetalinida dalam temperatur ruang
bentuk kristal yang mengkilat dan berwarna putih.
3
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
XI. Kesimpulan :
Jadi pembuatan asetalinida yang terbuat dari Aniline dan asam asetat
glacial dan diberi air lalu dipaslan, kemudian didinginkan maka terdapat
penggumpalan atau pengkristalan pada larutan berwarna coklat tua.
Mengetahui,
Asisten Praktikum
Yuyun Niyati, S.T ( )
Siti Amira A. ( )
Palembang, 17 April 2015
Praktikan
Wilda Chaterina
122014062
4
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
5
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
I. Hari / Tanggal : Jum,at, 17 April 2015
II. No. Percobaan : 02
III. Judul Percobaan : Pembuatan Fenil Asetat
IV. Tujuan Percobaan :
Membuat Fenil Asetat dan menghitung % yang didapat dan mengetahui
mekanisme reaksi pembuatan fenil Asetat.
V. Teori Percobaan :
Phenol murni berbentuk kristal (padat), tidak berwarna, anti septik
dan sangat berbau dan sedikit larut dalam air, sebaliknya air sedikit larut
dalam phenol. Kristal phenol memiliki titik leleh 42 C dan titik didihnya
194-197 C.
VI. Alat :
Becker Gelas Erlenmeyer Spatula Corong Pemisah
Nereca Analitik Pipet Tetes Gelas ukur
6
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
VII. Bahan :
1. Etanol
2. Asam Anhidrat
3. klorofom
4. Aquades
5. MgSO4 (Magnesium Sulfat)
6. Na2CO3 ( Natrium Karbonat)
VIII. Prosedur Percobaan :
1. Larutkan etanol 4,7 ml kedalam erlenmeyer 100 ml
2. Tambahkan 35 gram es dan asam asetat anhidrat pekat, kemudian
kocok selama 5 menit atau sampai homogen.
3. Tambahkan lagi klorofom sebanyak 30 ml
4. Pindahkan cairan tersebt ke dalam corong oemisah. Kemudian
tambahkan 2 ml klorofom lagi dan pastikan larutan tersebut
membentuk lapisan.
5. Ambil lapisan bawah dan masukkan ke dalam becker gelas
6. Kemudian tambahkan dengan magnesium sulfat dan natrium karbonat
7. Pisahkan kembali larutan tersebut kemudian keingkan bawahnya
dengan kertas penyaring.
IX. Hasil Pengamatan :
Setelah dilarutkan etanol bersama 35 garm es dan asam asetat anhidrat
ditambahkan air 100 ml lalu dikocok selama 5 menit dan ditambahkan lagi
7
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
klorofom didaptkan larutan putih lalu larutan putih tersebut dimasukkan ke
dalam corong pemisah dan ditambahkan 2 mml klorofom lagi didaptkan
lapisan. Lalu lapisan bawah yang berwarna putih itu ditambahkan MgSO4
dan Na2CO3 didapatkan larutan yang kental dan terdapat endapan berwarna
putih yang telah disaring dengan kertas saring
X. Perhitungan :
a. Na2CO3 = Bm. n . v
1000=160 .0,1.50
1000 = 0,53 gr
b. MgSO4 = Bm. n . v
1000=120 . 0,1.50
1000 = 0,1701 gr
XI. Tugas :
1. Tuliskan mekanisme reaksi pembuatan etil asetat dan etanol asetat?
Mekanisme yang digunakan yaitu menggunakan reaksi esterifikasi
a. Transfer proton dari katalis asam ke atom oksigen karboksil
b. Atom karbon karboksil kemudian diserang oleh atom oksigen dari
alkohol yang bersifat nakiofilik sehingga berbentuk ion okunium
c. Terjadi pelepasan proton dari gugus hidroksil untuk alkohol
d. Protonisasi terhadap salah satu gugus hidroksil
8
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
XII. Kesimpulan :
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat isimpulkan bahwa
pembuatan penil astetat haru mengambil lapisan bawah yang didalam
corong pemisah hasil dari etanol bersama air dan ditambahkan dengan
klorofom, proses akhir dari percobaan mendapatkan lagi lapisan lalu
disaring dengan kertas saring
Mengetahui,
Asisten Praktikum,
Yuyun Niyati , S.T ( )
Siti Amira A. ( )
Palembang, 17 April 2015
Praktikan
Wilda Chaterina
122014062
9
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
I. Hari / Tanggal : Jum’at, 17 April 2015
II. No. Percobaan : 03
III. Judul Percobaan : Pembuatan Iodoform
IV. Tujuan Precobaan :
1. Mengetahui mekanisme pembuatan iodoform
2. Mengetahui sifat-sifat fisik dan fungsi iodoform
V. Teori Percobaan :
Iodoform dapat dibuat atau diperoleh dari etil alkohol, aseton
dengan ioida dikali dengan reaksi :
C2H5OH + I2 + KOH CH3 + CHCO+ + H2O + KI
Dapat pula diperoleh dari elit alkohol, iodida dan sodium karbonat.
Iodoform adalah suatu sebuk kuning yang baunya sangat khusus,yang
digunakan sebagai anti septik karena pembentukan serbuk yang positif.
Reaksi iodoform tersebut bertujuan untuk menunjukkan adanya etil
alkohol hanya dapat dilakukan bila pada senyawa yang diselidiki tidak
mengandung aceton dan asetaldehida.
VI. Alat :
Becker Gelas Erlenmeyer Spatula Hotplate
10
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Nereca Analitik Pipet TetesPerlengkapan
titrasi
Labu ukur ( alat
destilasi)
VII. Bahan :
1. Natrium Hidroksida (NaOH)
2. aquades
3. Aseton
4. KI kristal
5. Fenol dan idikator
6. HCl (Asam Klorida)
VIII. Prosedur Percobaan :
1. Timbang 5 gram KI masukkan kedalam erlenmeyer dan tambahkan
2 ml aseton sambil dikocok
2. Tambahkan lagi larutan NaOH sebnayak 0,4 gram dilarutkan diair
sebanyak 100 ml kocok sampai homogen (jernih)
3. Kemudian bahan yang telah dicampur masukkan ke dalam labu
godok, panaskan sampai kristal nya larut.
4. Bila sudah larut pemansan dihentikan dan didinginkan sampai
timbul bubuk putih
5. Saring dengan kertas saring
6. Sebelum dikeringkan sebagian larutan ditetesi indikator PP
sebanyak 1 ml, kemudian titrasi dengan HCl ( asam Klorida)
11
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
IX. Hasil Pengamatan :
KI 5 gram ditambhkan asteton 2 ml an ditambahkan kembali dengan
larutan NaOH 100 ml larutannya enjadi ungu/ merah violet. Kemudian
dipanaskan dan disaring dilakukan titrasi. Pada saat penambahan indikator
PP 3 tetes larutan menjadi ungu pekat dan dititrasi dengan HCl 0,1 M
sebanyak 24 ml larutan menjadi ungu jernih.
X. Perhitungan :
C2OH14O4 = Bm. n . v
1000=318.0,1.5
1000 ¿0,159 gr
NaOH = Bm. n . v
1000=40 .0,1 .100
1000 = 0,4 gr
HCl 32%
% . ρ .1000BM
=0,32. 1,18 .100036,5
= 10,34
V2 = n ₁.V ₁
V ₂=0,1.100
10,34 = 0,96 ml 1 ml
XI. Tugas :
1. Sebutkan sifat fisik dan kimia dari iodoform, aseton, KI dan NaOH!
a. Iodoform
Sifat fisik :
Bentuk berupa kristal kuning berkilauan
Bentuk bangun merupakan heksagonal dengan I debagai
pusatnya
Titik lebur 119 – 123 C
12
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Berat jenis 4 gr/ml
Berat molekul 393,73
Komposisi c = 3,0995, RI = 6,266 I = 96,496
Mudah menguap (menyublim) pada suhu kamar
Terurai oleh pengaruh panas cahaya dan udara membentuk
CO2, CO, I2, H2O
Memiliki bau khas
Sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam alkohol
Perlahan-lahan larut dalam petalida asam
Sifat kimia
Kondensasi lipide ethiodide dari alkil menghasilkan CIS ( 1-
ethyguino line 4) - trimelinalonmine
Iodoform dan kalium padat membentuk CI 4 (tetraiodometane)
Iodoform bila dipanskan dengan campuran aniline an larutan
NaOH alkoholatkarbilamine membuat isosianida
Iodoform bila dipanaskan dengan campuran aniline dan larutan
Iodoform dapat dihirogenasi di Intomenasi (metilanIodida)
Iodoform bila direduksi dengan Na2As2O4 akan membentuk
metiline iodida
Iodoform bila direaksikan dengan NaOH akan menghasilkan
warna merah ungu pada lapisan piridin setelah dipanaskan
sebentar
Iodoform dapat dihidrolisis dengan kuat
Jika iodoform dipanaskan dalam satu tabung kering akan
timbul uap berwarna violet ari iodium
Tidak bereaksi dengan kolomel Hgo
13
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
b. Aseton
Sifat fisik
Berat jenis 0,787 gr/mol
Titik didih 56 C
Titik beku -96 C
Tidak berwarna
Baunya sengit
Memiliki berat molekul 58 gr/mol
Sifat kimia
Bersifat polar
Dapat direduksikan dengan Li, Al, Na menjadi alkohol
Merupakan basa lewis dengan mereaksikan dengan
asam kuat
Tahan terhadap oksidasi atau tidak dapat dioksidasi
kecuali dalam keadaan tertentu dimana rantai
carbonnya pecah
Larut dalam air
c. KI (kalium iodida)
Sifat fisik
Bentuk = bubuk
Warna = tidak berwarna
pH
titik lebur 681 C
titik diih 1330 C
tekanan uap = i hpa pada suhu 745 C
14
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Sifat kimia
Larut dalam air, digunakan dalam pembuatan yodium
Bila kelamaan kena udara berubah menjadi kuning
d. NaOH (natrium hidroksida)
Sifat fisik
Berbau
Berat molekul 40 gr/mol
Warna putih
Titik didih = 1388 C
Melting point 323 C
Keadaan fisik atau pencampuran = solid
Spesifik gravity 213 (air = 1)
Properti dispersi = lihat kelarutan dalam air
Kelarutan = mudah larut dalam air dingin
Sifat kimia
Larut dalam air
Hidgrokopis
Sangat korosif terhadap jaringan organik
Menyerap gas CO2 membentuk Na2CO3
15
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
XII. Kesimpulan :
Dari percobaan pembuatan iodoform dengan prosedur yang telah
diketahui, maka didaptkan larutannya berubah menjadi merah violet. Lalu
akhir dari percobaan ini warna larutan kembali menjadi ungu jernih.
Mengetahui,
Asisten Lab
Yuyun Niyati , S.T ( )
Siti Amira A. ( )
Palembang, 17 April 2015
Praktikan
Wilda Chaterina
122014062
16
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
I. Hari / Tanggal : Jum’at, 24 April 2015
II. No. Percobaan : 04
III. Judul Percobaan : Pembuatan Margarine
IV. Tujuan Percobaan :
Mengetahui cara pembuatan margarine dan perbedaan antara margarine
dan mentega
V. Teori Percobaan :
Margarine banyak terdapat dipasar, perbedaan antara minyak dan
lemak yaitu pada titik leburnya. Lemak pada suhu kamar berupa zat padat,
gliserida yang berasal dari asam jenuh, sedangkan lemak pada suhu kamar
berupa cairan terutama dari asam-asam yang tidak jenuh.
Sifat-sifat dari lemak dan minyak :
Jika minyak dan lemak dipanaskan dengan air pada tekanan 10 atm
dan temperature 180 C akan mengalami hidralisa dan terurai menjadi
gliserol dan asam-asam lemak mengapung diatasnya.
Minyak yang mengandung asam yang tidak jenuh dengan bantuan
katalis nikel dapat mengoksidasi hidrogen, sehingga menjadi lemak padat.
Proses ini digunakan untuk membuat mentega tiruan atau margarine.
VI. Alat :
Becker Gelas Hotplate Spatula Pengaduk
17
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Nereca Analitik Bejana Gelas ukur
VII. Bahan :
a. Minyak kelapa
b. Streat Acid
c. Susu powder
d. NaCl (garam dapur)
e. Aquadest
f. Batu Es
VIII. Prosedur Percobaan :
1. Masukkan minyak kelapa 50 ml dan 3 gr Streat Acid ke dalam becker
gelas dan panaskan sampai 70C
2. Larutkan susu powder 100 gr ke dalam 30 ml air panas
3. Setelah minyak dan streat acid panas sampai suhu 70C campurkan
atau masukkan susu yang telah diencerkan dan NaCl aduk sampai rata.
4. Panaskan lagi, setelah itu angkat dari pemanas dan dinginkan dengan
batu es yang telah disiapkan dalam bejana sampai terjadi pembekuan.
18
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
IX. Hasil Pengamatan :
Dari percobaan diatas didapat hasilnya adalah minyak kelapa dan Streat
Acid dicampur kemudian diaduk sambil dipanskan minyak kelapa dan
streat acid tercampur masukkan susu + garam sampai tercampur sehingga
tidak ada minyak kelpaa yang tersisa. Karena minyak kelapa dan susu
adalah 1 : 2 maka margarine tidak terbentuk.
X. Tugas :
1. Hitung berat margarine yang didapat!
Berat becker gelas kosong = 150gr
Berat becker gelas + margarine = 300,52 gr
Maka =
= (berat becker gelas + margarine) – ( berat becker gelas kosong)
= 300,52 gr – 150 gr
= 150,52 gr
Jadi berat margarine yang diperoleh = 150,52 gr
2. Tuliskan perbedaan margarine dan mentega!
Margarine terbuat dari lemak nabati dan warnanya kuning dari
mentega. Sedangkan mentega terbuat dari lemak susu hewani dan
warnanya kuning pekat serta memberi aroma wangi pada kue.
3. Hitung untung rugi dari pembuatan margarine?
19
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
XI. Kesimpulan :
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan margarine gagal
karena perbandingannya tidak sebanding / sama.
Mengetahui,
Asisten Lab
Yuyun Niyati , S.T ( )
Siti Amira A. ( )
Palembang, 24 April 2015
Praktikan
Wilda Chaterina
122014062
20
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
I. Hari / Tanggal : Jum’at, 24 April 2015
II. No. Percobaan : 05
III. Judul Percobaan : Pembuatan Aspirin
IV. Tujuan Percobaan :
- Mengetahui mekanisme pembuatan acidum acetyl salycilum- Mengetahui sifat fisik dan kimia acidum acetyl salycilum
V. Teori Percobaan :
Aspirin mempunyai rumus empiris ( C9H8O9) hablur tidak berwarna
atau serbuk putih, tidak berbau, rasa dan agak asam, agak sukar dalam air
dan mudah larut dalam etanol 95%, kloroform dan ester suhu leburnya
141C dan pada kalangan kedokteran, farmasi zat ini digunakan sebagai
analgetik dan anti septik.
VI. Alat :
Becker Gelas Termometer Spatula Hotplate
21
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Gelas ukur Pipet Tetes
VII. Bahan :
a. Asam salcyl
b. Metil Asetat
c. Aquades/air
d. Asam sulfat pekat
VIII. Prosedur Percobaan :
1. Masukkan ke dalam becker gelas 5 gram asam salycyl, dua tetes asam
sulfat pekat dan asam anhidrat aduk sampai rata.
2. Panaskan selama 15 menit pada suhu 50 - 60 C
3. Dinginkanlah, setelah dingin tambahkan 15 ml air panas, kemudian
panaskan lagi sambil diaduk.
4. Dinginkan lagi dan akan membentuk kristal seperti jarum
5. Dan untuk mengtahui murni atau tidaknya teteskan larutan tidak larut
menjadi ungu.
22
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
IX. Hasil Pengamatan :
Asam salycyl + asam anhirat + 2 tetes asam sulfat pekat kemudian
dipanaskan selama 3 menit 24 detik warna larutan berubah menjadi putih
sepeti abu, setelah itu ditambahkan 15 ml air panas bahan tersebut menjadi
larut dan dipanaskan kembali 6 menit 41 detik bahan menjadi kristal dan
setelah didinginkan dengan es batu menjadi padat dan kepadatan tersebut
menentukan keberhasilan pada bahan pembuatan aspirin dan tidak
membutuhkan kemurnian pada Aspirin.
X. Tugas :
1. Sebutkan sifat fisik dan kimia dari asam salisilat, asam sulfat dan
alkohol!
a. Asam salisilat
Sifat fisik
Penampakan tidak berwarna menjadi kuning pada
larutan dengan bau kenari pahit.
Titik lebur 1-2C, titik didih 197 C, kerapatan 4,2
ketekanan uap 1 mmHg pada 33C, daya ledak
1,146 g/cm3, titik nyata 76C
Sifat kimia
Mudah menyublim dan pada suhu tinggi terurai
menjadi penol dan CO2
Larut dalam amoniak cair
Panas jika dihirup, ditelan, dan apabila terjadi
kontak dengan kulit iritasi panas mata, kulit,
saluran pernapasan.
23
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
b. Asam sulfat
Sifat fisik
Titik leleh 10C, titik didih 290C, tekanan Uap 1 mmHg
(146C) berat jenis cairan 1,84 (100%). Berat jenis uap 3,4
(udara :1), warna = tidak berwarna, kelarutan mudah larut
dalam air dingin, keadaan fisik cair (tebal cair berminyak)
Sifat kimia
c. Alkohol
Sifat fisik dan kimia
a. Sifat fisik = titik didih alkohol tinggi, kelarutan bersifat
polar
b. Memiliki titik didih yang tinggi karena alkohol dapat
membentuk ikatan hidrogen
c. Moleku-molekul alkohol dapat berikatan satu sama lain
melalui ikatan hidrogen
d. Mudah terbakar
e. Bersifat polar
f. Semakin tinggi berat molekul alkohol makin tinggi
pula titik didihnya
g. Tidak berbau dan berwarna khas
h. Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan
menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak
i. Logam K dan Na hanya daat bereaksi dengan alkohol
yang bersifat kering
j. Antar molekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
24
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
2. Tuliskan rekasi pembuatan aspirin!
XI. Kesimpulan :
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa pencampuran antara asam
sulfat, asam salicyl dan asam asetat ketika dipanas kan ia akan bercampur
dan setelah didinginkan ini akan mengubah fase cairan menjadi kristal.
Mengetahui,
Asisten Lab
Yuyun Niyati , S.T ( )
Siti Amira A. ( )
Palembang, 24 April 2015
Praktikan
Wilda Chaterina
122014062
25
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
I. Hari / Tanggal : Jum’at, 24 April 2015
II. No. Percobaan : 06
III. Judul Percobaan : Pembuatan Sabun Batang
IV. Tujuan Percobaan :
Mengetahui cara pembuatan sabun batang
V. Teori Percobaan :
Sabun adalah contoh dari beberapa ster yang kita kenal dalam
kehidupan sehari-hari. Perhatikan sabun yang kita ketahui ialah suatu
bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian ataupun alat-alat lain.
Pembuatan sabun batang merupakan pengolahan garam natrium atau
kalium dari asam karbonat yang mempunyai atom C18 sampai atom C8.
Bila logamnya kalium disenut sabun lunak, dan bila logamnya natrium
disebut sabun keras. Sabun lunak adalah sabun yang kita kenal sebagi
sabun mandi sedangkan sabun keras adalah sabun cuci.
VI. Alat :
Becker Gelas Erlenmeyer Spatula
26
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Nereca Analitik Hotplate Gelas ukur
VII. Bahan :
a. Minyak kelapa
b. Asam oleat
c. Natrium klorida ( NaCl)
d. Natrium hidroksida (NaOH)
VIII. Prosedur Percobaan :
1. 7,5 ml minyak kelapa dimasukkan kedalam becker gelas dan
tambahkan asam oleat, NaCl dan soda kaustik
2. Panaskanlah dan aduk sampai rata (kental)
3. Kemudian dinginkan timbang hasil yang didapat
IX. Hasil Pengamatan :
Larutan 7,5 ml minyak kelapa ditambahkan asam okleat/ NaCl dan Soda
kaustik ( NaOH) lalu dipanaskan pada pemanas pertama pada suhu 5-7C
larutan masih berwarna putih dan masih belum kental. Terdapat busa
dengan waktu ± 5 menit, lalu suhu dinaikkan menjadi 8C setelah 7 menit
suhu dinaikkan 9C buin-buih naik. Setelah ±12 menit larutan berbuih
menit suhu diturunkan karena larutan naik keatas suhu menjadi 3C. Pada
perubahan sabun tidak berhasil / membeku karena diduga campuran H2O
27
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
terlalu banyak sehingga mempengaruhi hasil pembekuan sabun batang
tersebut.
X. Tugas :
1. Hitung berta sabun yang didapat!
Berat larutan 80 ml dikalibasi jadi gram
2. Tuliskan perbedaan antara sabun batang dan cair!
- Pada dasarnya sabun batang dan sabun cair memiliki komposisi
yang sama yaitu garam alkali yang dibuat dan asam lemak dan
detergen.
- Dari segi hanya sabun batang leih murah dijual dipasar,
kebanyakan sabun batang juga mengandung gliserin, sehingga
cocok digunakan untuk yang memiliki kulit kering.
- Dilain pihak banyak orang yang memiliki sabun cair,
kebanyakan sabun cair juga mengandung pelembab, sabun cair
juga lebih praktis bisa dibawa kemana-mana.
3. Untung rugi percobaan sabun batang!
28
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
XI. Kesimpulan :
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa pencampuran 7,5 ml minyak
kelapa asam okleat + NaCl + soda kaustik (NaOH) lalu dipanaskan pada
suhu tertentu sehingga pada suhu 9C terjadi reaksi buih-buih naik dan
ipinggiran ada larutan berwarna kuning. Setelah beberapa menit suhu
dikurangi karena larutan tidak membeku dikarenakan kesalahan dalam
praktikum yaitu terlalu banyaknya H2O dalam larutan.
Mengetahui,
Asisten Lab
Yuyun Niyati , S.T ( )
Siti Amira A. ( )
Palembang, 24 April 2015
Praktikan
Wilda Chaterina
122014062
29
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
I. Hari / Tanggal : Senin, 18 Mei 2015
II. No. Percobaan : 07
III. Judul Percobaan : Analisa Air
IV. Tujuan Percobaan :
Agar mahasiswa mampu menetapkan hasil COD dari buangan.
V. Teori Percobaan :
COD adalah kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oksigen yang
dibutukan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam satu
liter sample, dimana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber
oksigen. Angka COD merupkan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-
zat organik yang secara alai dapat dioksidasikan melalui proses
mikrobiologi mengakibatkan berkurangnya oksigen yang terlarut
dalam air. Sebagian besar zat organik melalui tes COD. COD ini
dioksidasi oleh K2Cr2O7 dalam keadaan asam. Untuk mematikan
bahwa hampir semua zat organik habis bereaksi teroksidasi maka
K2Cr2O7 yang tersisa di dalam larutan refuksi dapat ditentukan dengan
menitrasikan dengan FAS ( Ferro Ammonia Sulfat) dengan tambahan
indikator. Indikator ini digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi
yaitu disaat warna hijau biru menjadi coklat merah jika sampel
mengancung Cl-.
30
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
VI. Alat :
Becker Gelas Erlenmeyer Spatula
Nereca Analitik Pipet Tetes Gelas ukur
VII. Bahan :
a. K2Cr2O7 ( kalium kromat)
b. H2SO4 ( asam sulfat)
c. Indikator PP
d. Aquades
e. FeNH4 . 6H2O ( Ferro Ammonium Sulfat)
VIII. Prosedur Percobaan :
1. Encerkan 10 ml K2Cr2O7 0,25 gram menjadi 100 ml dengan aquadest
2. Tambahkan asam sulfat pekat 15 ml dan didinginkan lebih kurang
30C
3. Teteskan 2-3 tetes indikator PP
4. Titrasi dengan Ferro Ammonium Sulfat FeNH4(SO4) . 6H2O
31
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
5. Ulangi sampai 3x
IX. Hasil Pengamatan :
Percobaan 1 =
K2Cr2O7 ditambahkan 2 tetes indikator PP dititrasi dengan (NH4) FeSO4.
6H2O sebanyak 5 ml, menghasilkan larutan kuning jernih.
Percobaan 2 =
K2Cr2O7 ditambahkan 2 tetes indikator PP dititrasi dengan (NH4) FeSO4.
6H2O sebanyak 6 ml, menghasilkan larutan kuning jernih
Percobaan 3 =
K2Cr2O7 ditambahkan 3 tetes indikator PP dititrasi dengan (NH4) FeSO4.
6H2O sebanyak 6 ml, menghasilkan larutan kuning jernih
X. Perhitungan :
FeNH4(SO4) . 6H2O
Bm. n . v
1000=374.0,1.100
1000 = 3,74 gr
XI. Tugas :
1. Apa yang dimaksud dengan BOD?
BOD (Biological oxigen Demand) adalah suatu karakteristik yang
menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh
mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai/mendekomposisi
bahan organik dalam kondisi aerobik, bahwa bahan organik yang
terdekomposisi dalam BOD adalah bahan organik yang siap
terdekomposisi, mengartikan BOD sebagai suatu ukuran jumlah
oksigen yang digunakan oleh populasi.
32
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
2. Apa yang dimaksud dengan ppm?
Ppm (part per milion) yaitu ukuran untuk menyatakan banyak gas atau
partiel dalam udara/atmosfer satuan konsentrasi yang menyatakan
perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Satuan ini
biasanya banyak dipakai dalam kimia analisa untuk menyatakan suatu
konsentrasi.
3. Tuliskan rumus menghitung angka COD!
Rumus perhitungan =
(mg/L) COD = (Vblk−Vfas ) x N x8volume contoh(ml)
x 1000
Ket =
Vblk = volume blanko (ml)
Vfas = volume titrasi ferro ammonium sulfat
N = normalitas (NH4)FeSO4
XII. Kesimpulan :
Semakin banyak larutan (NH4)FeSO4 digunakan untuk titrasi maka
larutan titran tersebut akan semakin kuning kehijauan jernih, yaitu
tanpa terbentuknya endapan.
Mengetahui,
Asisten Lab
Palembang, 18 Mei 2015
Praktikan
33
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Yuyun Niyati , S.T ( )
Siti Amira A. ( )
Wilda Chaterina
122014062
I. Hari / Tanggal : Senin, 18 Mei 2015
II. No. Percobaan : 08
III. Judul Percobaan : Analisa Penyabunan Margarine
IV. Tujuan Percobaan :
Untuk mengetahui cara menganalisa penyabunan
V. Teori Percobaan :
Penyabunan adalah contoh dari beberapa ester yang banyak kita kenal
dalam kehidupan sehari-hari. Penyabunan disini adalah suatu bahan yang
digunakan untuk mencuci pakaian, perabotan rumah tangga dan
sebagainya.
VI. Alat :
Becker Gelas Erlenmeyer Spatula Hotplate
Nereca Analitik Pipet Tetes Tabung reaksi Pengaduk
34
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
VII. Bahan :
a. Margarine 30 gr
b. NaOH ( Natrium Hidroksida )
c. Aquades
d. C10H34O2 (Asam Oleat) 10 ml
e. Indikator PP
f. HCl 32% 1 ml untuk 50 ml aquadest
VIII. Prosedur Percobaan :
1. Margarine 30 gr dicairkan diatas hotplate kemudian ditambahkan 10
ml asam oleat dan NaOH (Natrium Hidroksida) sebanyak 20 ml
2. Ambil 3 ml margarine yang telah diencerkan dengan campuran asam
oleat dan NaOH
3. Teteskan 2 tetes indikator PP
4. Titrasi dengan HCl ( asam Klorida) dan ulangi sampai 3
5. Demikian juga untuk blanko pada margarine
6. Kemudian amatilah dan catat hasilnya
IX. Hasil Pengamatan :
Setelah larutan margarine cair + asam oleat + NaOH + 2 tetes PP dititrasi
dengan larutan HCl didapatkan 2 warna yang berbeda yaitu kuning adalah
35
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
protein dalam mentega sedangkan warna bening adalah senyawa lemak
margarine.
Percobaan 1 :
Larutan campuran (margarine cair + asam oleat + NaOH + 2 tetes PP) + 70
tetes ( 3,5 ml) larutan HCl → terdapat lebih banyak lemak margarine dan
terpisah-pisah.
Percobaan 2 :
Larutan campuran (margarine cair + asam oleat + NaOH + 2 tetes PP) + 74
tetes ( 3,7 ml) larutan HCl → Protein lebih homogen.
Percobaan 3 :
Larutan campuran (margarine cair + asam oleat + NaOH + 2 tetes PP) + 80
tetes ( 4 ml) larutan HCl → komposisi isi protein lebih banyak dan
larutannya lebih homogen.
X. Perhitungan :
NaOH
Bm. n . v1000
= 40 .0,1 .20
1000 = 0,08gr
PP
Bm. n . v1000
= 198.0,1 . 10
1000 = 0,198gr
XI. Tugas :
1. Hitunglah angka penyabunan !
36
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
XII. Kesimpulan :
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa campuran margarine +
sam oleat + NaOH yang ditetesi PP, setelah di titrasi dengan larutan HCl
terdapat penyabunan dari senyawa-senyawa tersebut an semakin banyak
HCl yang dititrasi kedalam larutan maka senyawa protein semakin
homogen.
Mengetahui,
Asisten Lab
Yuyun Niyati , S.T ( )
Siti Amira A. ( )
Palembang, 18 Mei 2015
Praktikan
Wilda Chaterina
122014062
37
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
I. Hari / Tanggal : Senin, 18 Mei 2015
II. No. Percobaan : 09
III. Judul Percobaan : Pembuatan Pulp
IV. Tujuan Percobaan :
Menentukan angka permangat yang terdapat dalam kertas koran.
V. Teori Percobaan :
Pulp adalah selulosa dari kayu atau bahan yang lainnya seperti
jerami, eceng gondok, serbuk gergaji, ampas tebu atau kertas bekas. Proses
pembuatan pulp adalah pengambilan selulosa dari kayu atau bahan lainnya
dengan salah satu zat pembubur berikut :
Cairan putih yang terdiri dari campuran Na2CO3 , NaOH dan gas
Asam sulfit
Larutan NaOH
Pembuatan larutan putih menurut proses la blank adalah :
Pengolahan asam sulfit
Pengelolahan nas
Pengelolahan soda
38
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
VI. Alat :
Becker Gelas Erlenmeyer Spatula Pengaduk
Nereca Analitik Pipet Tetes Gelas ukur Termometer
VII. Bahan :
a. Aquades
b. Kertas koran
c. NaOH (Natrium Hidroksida)
d. HCl (Asam Klorida)
e. KMnO4
f. Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat)
g. Indikator Amilum
h. KI (Kalium Iodida)
VIII. Prosedur Percobaan :
1. Kertas koran yang telah dipotong kecil-kecil sebanyak 60 gram
dimasukkan kedalam becker gelas kemudian tambahkan dengan
aquadest sebanyak 500 ml.
39
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
2. Panaskan sampai 40 menit setelah mendidih
3. Saring dan tambahkan larutan NAOH, diamkan sampai larutan dengan
kemudian
4. Panaskan lagi selama 2 jam sampai temperatur 100C
5. Setelah itu dinginkan dan saring ambil cairannya.
Analisa dengan permangat :
1. Ambil sample 100 ml dan tambahkan 10 ml HCl sambil diaduk, lalu
tambahkan 10 ml KMnO4 dan KI diaduk sampai 10 menit.
2. Ambil 25 ml larutan, tetesi dengan Indikator Amilum
3. Titrasilah dengan larutan Amilum
4. Ulangi percobaan sampai 3 x
IX. Hasil Pengamatan :
Selama pemanasan 60 gr koran kedalam air 500 ml dengan waktu 36 menit
10 detik lalu disaring dengan memnggunakan kain, air yang tersisa hanya
200 ml dan memiliki warna agak coklat lalu dicampurkan dengan larutan
NaOH 100 ml lalu ditunggu sampai dingin setelah itu larutan sampel yang
telah dicampur NaOH dikurangi 100 ml. Lalu dipanaskan kembali selama
40 menit lalu disaring kedalam Erlenmeyer. Setela disaring didapat 35 ml
larutan sampel lalu dibagi 3 dan masukkan kedalam erlenmeyer masing-
masing 8 ml.
Percobaan 1 :
8 ml larutan sampel + 1ml HCl + 1 ml KMnO4 larutan berubah warna
menjadi ungu lalu + 1 ml KI warna berubah kembali menjai hijau tua lalu
diaduk selama 10 menit warna berubah kembali menjadi hitam dengan
bintik-bintik hitam seperti kopi lalu dititrasi kembali dengan larutan
40
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Amilum 1 tetes kecerahan waran terlihat menjadi hitam pekat dengan
bintik hitam.
Percobaan 2 :
Percobaan kedua ini memiliki hasil yang sama dengan larutan atau
percobaan 1 karena bahan dan pencampuran larutan dengan volume yang
sama begitu pun dengan titrasinya.
Percobaan 3 :
8 ml larutan sampel + 1 ml HCl + 1 ml KMnO4 larutan berubah warna
menjadi ungu lalu+ 1 ml KI warna berubah menjadi ungu/hijau tua lalu
diaduk selama 10 menit warna berubah kembali menjadi hitam bintik-
bintik hitam seperti kopi lalu dititrasi dengan larutan amilum 20 tetes
warna yang hitam dengan bintik seperti kpi terlihat warna bening atau
putih diatasnya.
X. Perhitungan :
Untuk NaOH
Bm. n . v1000
=40 . 0,1 .1501000
=0,6 gr
Untuk C6 H 10 O5
Bm. n . v1000
=162 .0,1 .201000
=0,32 gr
Untuk KMnO4
Bm. n . v1000
=158 . 0,1.201000
=0,31 gr
41
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Untuk KI
Bm. n . v1000
=166 . 0,1.201000
=0,16 gr
Untuk HCl
% . ρ .1000Bm
=32 %.1,1 8.100036,5
=10 , 34
v1n1=v2 n2
v2=v1n1
n2
=3 0.0,110,34
=0,2 9ml
XI. Tugas :
1. Hitung % permangat yang diperoleh?
2. Tuliskan macam-macam pembuatan pulp?
Secara kimia (chemical pulping) dikenal dengan sebutan proses
kraft. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini
memiliki kekuatan lebih tinggi dari pada proses mekanis dan
semikimia, akan tetapi rendemen yang dihasilkan lebih kecil
diantara keduanya.
Secara mekanis yakni dengan pengikisan dengan menggunakan
alat seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa dikenal
diantaranya PGW (Pine Ground Wood) dan SWG(Semi Ground
Wood).
Proses semikimia merupakan kombinasi antara mekanis dan
kimia yang termasuk ke alam proses ini diantaranya CTMP
(Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu
untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang
42
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih
baik dari pada pulp dengan proses mekanis.
XII. Kesimpulan :
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan larutan sample akan membentuk
larutan yang berwana hitam seperti kopi dan berbulir hitam seperti kopi
dan dicampur KI 1 ml KMnO4 1ml dan HCl 2 ml dan memiliki warna biru
bila dititrasi dengan amilum dengan kadar yang banyak yaitu berubah
menjadi hitam yang diatas larutannya berwarna putih.
Mengetahui,
Asisten Lab
Yuyun Niyati , S.T ( )
Siti Amira A. ( )
Palembang, 18 Mei 2015
Praktikan
Wilda Chaterina
122014062
43
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
I. Hari / Tanggal : Senin, 18 Mei 2015
II. No. Percobaan : 10
III. Judul Percobaan : Pembuatan Minyak Serai
IV. Tujuan Percobaan : Membuat minyak serai dengan cara destilasi
V. Teori Percobaan :
Salah satu bentuk produk minyak yang didapatkan dari nabati
adalah minyak kayu putih dengan cara destilasi. Ester adalah senyawa
gugus karboksilat, jika atom H dari gugus fungsional diganti dengan gugus
alkl. Ester asam lemak dari gliserol dikenal sebagai lemak dan minyak.
Pada umumnya minyak alami merupakan trigliserol bersama tiga minyak
mengandung ikatan rangkap apabila terhidrogenasi akan menjadi padat,
sifat ini digunakan untuk membuat minyak dari tumbuh-tumbuhan
VI. Alat :
Becker Gelas Erlenmeyer Spatula Hotplate
44
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Nereca Analitik Termometer Gelas ukur Alat ekstraksi
VII. Bahan :
a. Daun serai
b. Aquades
VIII. Prosedur Percobaan:
1. Siapkan air sebanyak 200 ml masukkan daun serai yang telah dipotong
kecil-kecil beserta air kedalam labu destilasi
2. Panaskanlah diatas pemanas
3. Biarkan destilasi berjalan terus, sehingga didapat produk yang berupa
campuran minyak dan air
4. Lakukan pemisahan dengan menggunakan corong pemisah sehingga
didapat minyak serai yang murni
IX. Hasil Pengamatan :
Setelah menampurkan 250 ml air dan batang serai sebanyak 10 batang dan
didestilasi pada suhu 70C. Pada 25 menit awal larutan menghasilkan
minyak serai sebanyak ¼ (± 20 ml). Stelah itu pemanasan dilanjutkan lagi
selama 60 menit. Selanjutnya larutan didinginkan selama ± 10 menit, maka
didapaati minyak serai hasil destilasi adalah 90 ml berwarna putih
ademsari dan memiliki suhu 50C
45
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
X. Tugas :
1. Tuliskan hasil yang didapat!
Setelah menampurkan 250 ml air dan batang serai sebanyak 10 batang
dan didestilasi pada suhu 70C. Pada 25 menit awal larutan
menghasilkan minyak serai sebanyak ¼ (± 20 ml). Stelah itu
pemanasan dilanjutkan lagi selama 60 menit. Selanjutnya larutan
didinginkan selama ± 10 menit, maka didapaati minyak serai hasil
destilasi adalah 90 ml berwarna putih ademsari dan memiliki suhu
50C.
2. Tuliskan kegunaan daun serai!
Kegunaan dalam kesehatan
Serai dianggap diuretik, tonik dan perangsang, kagunaan serai
diantaranya untuk antiseptik, analgesik, pengeluaran angin,
penenang saraf, penghalang bakteia, penurun panas badan,
menghapus bau busuk (deodoran), dll, serai dapat memperlancar
peredaran darah, dan merendahkan tekanan darah.
Kegunaan dalam industri/ produk olahan
Tak hanya khasiatnya yang banyak daun serai juga dibuat menjadi
sebuah produk ekonomis diantaranya pembuatan sabun aromatik
serai, minyak murni serai botolan, dan dapat juga dibuat olahan
makanan seperti dodol serai dan agar-agar serai. Selain itu juga
dapat dibuat produk lulur kulit yang bermanfaat mencerahkan dan
memutihkan kulit.
46
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Kegunaan dalam masakan
Serai dijadikan bumbu penyedap masakan karena menghasilkan
arom masam yang menambahkan cita rasa masakan dan
menghasilkan aroma wangi yang dapat menghilangkan bau anyir
pada ikan dll.
XI. Kesimpulan :
Dari percobaan dapat disimpulkan setelah mencampurkan 250 ml air
ditambah potongan-potongan serai sebanyak 10 batang dan di detilasi pada
suhu 70 C selama 60 menit hasil yang didapatkan larutan minyal serai
murni sebanyak 90 ml dan memiliki warna putih adem sari serta suhunya
50 C
Mengetahui,
Asisten Lab
Yuyun Niyati , S.T ( )
Siti Amira A. ( )
Palembang, 18 Mei 2015
Praktikan
Wilda Chaterina
122014062
47