Laporan Skenario V
-
Upload
larasatipuspitaningrum -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
description
Transcript of Laporan Skenario V
SKENARIO V
TUMOR GANAS RONGGA MULUT
Prof.drg.Mei Syafriadi, MDSc.,PhD
Seorang laki-laki usia 43 tahun datang ke klinik Bedah Mulut RSGM dengan keluhan
pembengkakan dan sakit pada dasar mulut sebelah kiri sejak 3 bulan yang lalu. Dari
anamnesis diperoleh awalnya pembengkakan kecil, tidak sakit tetapi lama kelamaan
membesar. Pasien sudah mencoba minum obat antibiotik dan analgesik tetapi tetap tidak
sembuh. Pasien mempunyai kebiasaan merokok selama 20 tahun. Pemeriksaan linfonodi sub
mandibular kiri terasa ada benjolan dengan diameter 3 cm, palpasi terasa keras dan
immobility, dan limfonodi submandibular kanan tidak ada kelainan. Pada pemeriksaan
intraoral diperoleh adanya indurasi pada mukosa dasar mulut kiri diameter ± 2,5 cm, dengan
permukaan ulserasi, tepinlesi berwarna kemerahan, palpasi disekitar lesi keras dan sakit.
Dokter menduga pasien menderita tumor ganas dari kelenjar getah bening yang secara klinis
diklasifikasikan T1N1Mx. Dokter merujuk untuk dilakukan biopsy. Hasil pemeriksaan HPA
terlihat kumpulan folikel sel limfosit T dan B. Ukuran limfosit B terlihat abnormal,
pleomorphism, inti hiperkromatik, dan sel-sel yang bermitosis. Perwarnaaan imunohistokimia
menunjukkan limfosit B yang lebih dominan. Disimpulkan penderita mengalami tumor
ganas rongga mulut yang berasal dari limfonodi di mukosa rongga mulut dan metastasis ke
limfonodi regional.
STEP 1
1. Immobility : benjolan yang tidak dapat digerakkan bila ada penekanan
2. Indurasi : lesi yang mengalami peninggian dan secara klinis dijumpai adanya
pemukaan yang menonjol.
3. Biopsy : tindakan dengan cara pengambilan sampel pada lesi yang nantinya akan
dilanjutkan dengan pemriksaan HPA.
4. Tumor ganas rongga mulut : kelainan pertumbuhan sel yang sangat cepat dan tidak
terkendali serta bermetastasis. Penyebarannya bisa melalui aliran darah dan
limfonodi.
5. T1N1Mx :
T1 = tumor yang ukurannya 2 cm
N1= metastasis ke kelenjar getah bening/limfe dengan ukuran kurang dari 3 cm
Mx =metastasisnya jauh dan tidak dapat diperkirakan
6. Pleomorfism : suatu variasi terhadap ukuran dan bentuk pada sel yang terjadi suatu
keganasan.
7. Hiperkromatik : inti sel yang nampak lebih gelap dimana menandakan bahwa sel
tersebut akan mengalami pembelahan.
8. Imunohistokimia = salah satu uji spesifik dengan pewarna enzim yaitu fluorence
sebagai penanda adanya protein dan akan nampak pengikatan antara antibodi dan
antigen.
9. Limfonodi : nodus-nodus limfatik yang berisi limfosit T dan B suatu kelenjar getah
bening yng fungsinya menyaring bakteri dan virus.
10. Ulcerasi : luka terbuka yang berasal dari lapisan epitel yanng terkelupas sehingga
jaringan dibawahnya terlihat.
11. Metastasis : penyebaran yang terjadi infiltrasi sel dan penyebaran sel meluas ke
jaringan normal serta terjadi penggandaan sel, dapat melalui pembuluh darah dan
pembuluh limfe.
STEP 2
1. Dari anamnesa ditemukan adanya pembengkakan yang membesar, mengapa
pembengkakan tersebut tidak sakit ?
2. Mengapa setelah pasien meminum obat antibiotika dan analgesik pasien tidak
kunjung sembuh?
3. Apa hubungan adanya kebiasaan merokok dengan adanya pembengkakan?
4. Apa pengaruh usia terhadap adanya lesi ?
5. Begaimana cara pengklasifikasian dari stage tumor ?
6. Bagaimana terjadinya metastasis dari tumor tersebut?
7. Pada gambaran HPA no 3 mengapa imunopositif terlihat dominan?
8. Pada pemeriksaan HPA dikatakan bahwa inti hiperkromatik dan sel bermitosis.
Mengapa hiperkromatik dan mana yang menunjukkan sel-sel yang mengalami
mitosis?
9. Mengapa dokter merujuk untuk melakukan biopsi?
10. Pada pemeriksaan intra oral mengapa bisa terjadi indurasi dan dipalpasi terasa
keras dan sakit?
11. Etiologi lain apa yang menyebabkan terjadinya tumor ganas?
12. Mengapa dokter menyimpulkan pasien menderita tumor ganas?
13. Apa diagnosa penyakit (spesifik) dari ciri-ciri tumor ganas pada skenario?
14. Apakah bisa mendiagnosa penyakit tumor ganas dengan mengukur diameter lesi?
15. Apa maksud dari pembengkakan yang difuse dan unilateral?
STEP 3
1. Tumor terjadi melewati suatu tahapan (inisiasi,promosi,progresif). Jadi
pembengkakan yang terjadi tidak sakit karena masih tahapan awal inisiasi-promosi
yang termasuk tahapan tumor jinak. Namun apabila etologi dihilangkan maka akan
menyebabkan berlanjut ke tahapan progresif dan bisa dirasakan sakit (karena
metastasis telah mencapai limfonodi) misalnya pada saat palpasi.
2. Obat yang diberikan tidak sesuai karena antibiotik dan analgesik adalah obat untuk
mengobati infeksi karena bakteri. Dan disertai karena ketidaktahuan pasien bahwa
bengkak yang terjasi itu sudah mengarah ke keganasan.
3. Asap rokok menyebabkan penipisan epitelyang nantinya akan terjadi ulcerasi yang
menjalar menjadi ganas jika ditambah dengan etiologi lain
Asap rokok juga menyebabkan atropi mukosa dan penipisan mukosa seingga
permeabilitas menurun dan dapat juga menyebabkan mutasi gen sehingga dapat
terjadi infiltrasi sel yang tidak terkontrol. Bahan tar dan nikotin dalam rokok juga
mengandung bahan karsinogen yang memicu terjadinya kanker.
4. Ketika usia bertambah maka sistem imun akan menurun sehingga penyabaran sel
kanker akan lebih mudah namun akan lebih parah lagi jika ditambah dengan adanya
kebiasaan buruk.
5. LO
6. Metastasis dapat melalui 2 cara yaitu melalui pembuluh darah dan melalui pembuhluh
limfe.
7. Karena pada kasus ini yang terkena adalah kelenjar limfonodi. Dalam kelenjar linfe
terdapat limfosit T dan limfosit B jadi limfosit T dan limfosit B teraktivasi arena
adanya inflamasi yang menyarang daerah tersebut.
8.Terjadi hiperkromatik pada sel menandakan bahwa sel tersebut akan mengalami
pembelahan sel.(akan lebih dijelaskan di LO untuk sel mana yang megalami metastasis
9.Untuk dilakukan pemeriksaan HPA dengan mengambil sebagian atau seluruh lesi
dengan cara biopsy
10.
11.Etiologi lain yang dapat memicu terjadinya tumor ganas adalah virus
12.Karena pada scenario telah dilakukan pemeriksaan klinis dan HPA dimana terjadinya
metastasis menandakan suatu keganasan
13.Belum terjawab dan dibahas lebih lanjut di LO
14.Tidak bisa untuk mendiagnosa suatu tumor ganas harus dilakukan pemeriksaan baik
klinis,HPA,radiogrfi,maupun pemeriksaan penunjang lainnya
15.Belum terjawab dan dibahas lebih lanjut di LO
Learning Object (LO) :
Mahasiswa Mampu Mengetahui dan Memahami
1. Etiologi terjadinya tumor ganas rongga mulut
2. Patogenesis tumor ganas rongga mulut
3. Macam Macam tumor ganas
4. Gambaran klinis,HPA dan pemeriksaan penunjang lainnya
5. Pengklasifikasian tumor ganas(stadium kanker)
STEP 7
1. Etiologi terjadinya Tumor Ganas Rongga Mulut
2. Patogenesis tumor ganas rongga mulut
3. Macam Macam tumor ganas
1) Karsinomaselsquamosa
Karsinoma sel squamosa merupakan tumor ganas yang berasal dari jaringan epitel
dengan struktur sel yang berkelompok, mampu berinfiltrasi melalui aliran darah atau limfatik
yang menyebar keseluruh tubuh.Karsinoma sel squamosa merupakan kanker yang sering
terjadi pada rongga mulut biasanya secara klinis terlihat sebagai plak keratosis, ulserasi,
tepiselindurasi, dankemerahan
2) Karsinomasel basal
Karsinomasel basal umumnya terjadi pada kulit akibat terpapar sinar matahari yang
berlebihan,terutama pada orang yang berkulit putih atau terang. Karsinoma ini di
ronggamulut sering berlokasi pada bibir dan berkembang daris el-sel basal epidermis,
terutama dari benih folikel rambut atau mukosa. Secara klinis biasanya lesiterlihat menonjol
dengan bagian tengah lesi mengalami ulserasi
4. Gambaran klinis,HPA dan pemeriksaan penunjang lainnya
5. Pengklasifikasian tumor ganas(stadium kanker)
Untuk menentukan stage kanker mulut menggunakan TNM sistem dari UICC(union
Internationale Contre le Cancer) atau dari AJCC (American Joint Committee on Cancer).
TNM sistem menurut UICC,(1980) yaitu :
T : Tumor primer
TX : Tumor yang belum dapat terdeteksi
T0 : Tidak adanya bukti tumor primer
TIS : Tumor permukaan (Carcinoma in situ)
T2 : Ukuran tumor antara 2-4cm
T3 : Ukuran tumor lebih dari 4cm
T4 : Tumor telah melibatkan struktur di sekitarnya seperti tulang kortikal atau otot otot
lidah
N : Kelenjar getah bening regional
NX : Kelenjar getah bening regional tidak dapat diperkirakan
N0 : Tidak ada metastasis ke kelenjar getah bening regional
N1 : Metastasis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran kurang dari
3cm
N2 : Metastasis ke kelenjar getah bening unilateral tunggal dengan ukuran 3-6cm atau
bilateral atau melibatkan kelenjar getah bening multiple dengan ukuran kurang dari 6 cm
atau melibatkan kelenjar getah bening kontralateral dengan ukuran 6cm
M : Metastasis jauh tumor primer
MX : Adanya metastasis jauh tidak dapat diperkirakan
M0 : Tidak ada metastasis jauh dari tumor primer
M1 : Ada metastasis jauh dari tumor primer
DAFTAR PUSTAKA
Patologi Mulut Tumor Neoplastik & Non Neoplastik Rongga Mulut oleh drg Mei
Syafriadi,Md.Sc.,Ph.D.
Sumber : Donna Partogi. Karsinomaselsquamosa. 2008. Medan : USU Repository