Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

download Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

of 11

Transcript of Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    1/11

    LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOKIMIA

    ENZIM KATALASE

    Disusun Oleh:

    1. Gahar Ajeng Prawesthi (13304241064)

    2.

    Katon Waskito Aji (13304241069)

    3.

    Yustina Bangun R. W. (13304244002)

    4. Hidayah Ina Qodriyani (13304244004)

    5.

    Antika Nur Adi W. (13304244015)

    6. Rahmayanti (13304244016)

    JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2014

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    2/11

    A. JUDUL

    Uji Katalase : Pengaruh Berbagai Faktor pada Aktivitas Enzim Katalase

    B. TUJUAN

    1. Melacak dan menunjukkan keberadaan enzim katalase dalam jaringan hewan dan

    tumbuhan.

    2. Mengetahui pengaruh penambahan substrat pada aktivitas enzim katalase.

    3. Mengetahui pengaruh pH pada aktivitas enzim katalase.

    4. Mengetahui pengaruh suhu pada aktivitas enzim katalase

    C. DASAR TEORI

    Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam

    protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein,

    berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam

    suatu reaksi kimia. Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi

    metabolisme dikatalis oleh enzim (Poedjiadi, 1994).

    Enzim katalase merupakan enzim perombak hidrogen peroksida yang bersifat

    racun dan merupakan sisa/hasil sampingan dari metabolisme. Apabila H2O2 tidak

    diuraikan oleh enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel tumbuhan.

    Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2menjadi substansi yang tidak

    berbahaya,yaitu berupa air dan oksigen. Enzim ini diproduksi oleh peroksisom.Enzim

    katalase termasuk ke dalam golongan enzim desmolase, yaitu enzim yang dapat

    memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya

    Berikut reaksi dari penguraian H2O2oleh enzim katalase :

    2H2O2 2H2O + O2

    Enzim ini mengandung empat gugus heme. Heme yang terdapat pada enzim

    katalase juga terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi

    tunggal. Enzim yang mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai

    polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam amino

    (Gaman, 1992).

    Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim menurut Poedjiadi

    (1994) :

    a.

    Konsentrasi enzim : pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi

    bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim,

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    3/11

    b. Konsentrasi substrat : dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan

    konsentrasi substrat akan menaikan kecepatan reaksi. Akan tetapi pada batas

    konsentrasi tertentu, tidak terjadi kenaikan kecepatan reaksi walaupun konsentrasi

    substrat diperbesar. Keadaan ini telah diterangkan oleh Michaelis Menten dengan

    hipotesis mereka tentang terjadinya kompleks enzim substrat

    c.

    Suhu : pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang

    lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. karena enzim adalah suatu protein, maka

    kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan kecepatan

    reaksinya pun akan menurun. Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasi

    dapat menaikan kecepatan reaksi,

    d. Pengaruh pH: perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas

    bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat. pH rendah atau pH

    tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan

    mengakibatkan menurunnya aktivitas enzim

    e.

    Pengaruh inhibitor: hambatan yang dilakukan oleh inhibitor dapat berupa hambatan

    tidak reversibel. Hambatan tidak reversibel pada umumnya disebabkan oleh

    terjadinya proses destruksi atau modifikasi sebuah gugus fungsi atau lebih yang

    terdapat pada molekul enzim. Hambatan reversibel dapat berupa hambatan bersaing

    atau hambatan tidak bersaing.

    Enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga dalam keadaan normal tidak terjadi

    penyimpangan hasil reaksinya. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena panas, asam

    dan basa kuat, pelarut organik atau apa saja yang bisa menyebabkan denaturasi protein.

    Enzim dinyatakan mempunyai sifat yang sangat khas karena hanya bekerja pada substrat

    tertentu (Girinda, 1986).

    D.

    CARA KERJA

    Percobaan Katalase dan Pengaruh Penambahan H2O2

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    4/11

    Percobaan Kerberadaan Katalase dan Pengaruh Penambahan MnO2

    Setelah pengamatan gelembung kurang lebih 10 menit, pada masing-masing sampelkembali ditambahkan H2O21 ml. Kemudian mengamati terbentuknya gelembung dan

    melakukan tes nyala.

    Mencatat jumlah gelembung dan melakukan tes nyala.

    Menghubungkan masing-masing tabung reaksi dengan tabung berskala yang penuhberisi air dengan selang plastik. Tabung berskala diletakkan terbalik didalam gelas

    beker berisi air.

    Memasukkan masing-masing sampel pada tabung reaksi kemudian menambahkanH2O21 ml pada masing-masing tabung reaksi.

    Mengambil sampel : Cacing dipotong menjadi tiga bagian (bagian anterior, abdomen,dan posterior), biji kacang hijau, kecambah muda dan kecambah tua.

    Setelah pengamatan gelembung kurang lebih 10 menit, pada masing-masing sampelditambahkan MnO21 sendok. Kemudian mengamati terbentuknya gelembung dan

    melakukan tes nyala.

    Mencatat jumlah gelembung dan melakukan tes nyala.

    Menghubungkan masing-masing tabung reaksi dengan tabung berskala yang penuhberisi air dengan selang plastik. Tabung berskala diletakkan terbalik didalam gelas

    beker berisi air.

    Memasukkan masing-masing sampel pada tabung reaksi kemudian menambahkanH2O21 ml pada masing-masing tabung reaksi.

    Mengambil sampel : Cacing dipotong menjadi tiga bagian (bagian anterior, abdomen,dan posterior), Biji kacang hijau, kecambah muda dan kecambah tua.

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    5/11

    Percobaan pengaruh pH terhadap Aktivitas Katalase

    Percobaan Pengaruh Suhu terhadap Aktivitas Katalase

    Mencatat jumlah gelembung dan melakukan tes nyala.

    Menghubungkan masing-masing tabung reaksi dengan tabung berskala yang penuh

    berisi air dengan selang plastik. Tabung berskala diletakkan terbalik didalam gelasbeker berisi air.

    Menambahkan HCl (pH 1) dan NaOH (pH 9) pada masing-masing tabung

    Memasukkan masing-masing sampel pada tabung reaksi kemudian menambahkanH2O21 ml pada masing-masing tabung reaksi.

    Mengambil sampel : Cacing dipotong menjadi tiga bagian (bagian anterior, abdomen,dan posterior), biji kacang hijau, kecambah muda dan kecambah tua.

    Mencatat jumlah gelembung dan melakukan tes nyala.

    Menghubungkan masing-masing tabung reaksi dengan tabung berskala yang penuhberisi air dengan selang plastik. Tabung berskala diletakkan terbalik didalam gelas

    beker berisi air.

    Memasukkan masing-masing sampel pada tabung reaksi kemudian menambahkan

    H2O21 ml pada masing-masing tabung reaksi.

    Memasukkan masing-masing sampel pada tabung reaksi kemudian dimasukkankedalam air es (untuk perlakuan suhu 50C) dan masukkan kedalam waterbath

    (perlakuan suhu 810C). Dilakukan bergantian untuk masing-masing perlakuan.

    Mengambil sampel : Cacing dipotong menjadi tiga bagian (bagian anterior, abdomen,dan posterior), biji kacang hijau, kecambah muda dan kecambah tua.

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    6/11

    E. HASIL

    Table Hasil Percobaan Enzim Katalase

    Sampel Perlakuan penambahan H2O2

    Organisme Bagian/Fase H2O2 H2O2+ H2O2

    JumlahGelembung

    NyalaApi

    JumlahGelembung

    NyalaApi

    Cacing

    Anterior 149 +++ 250 ?

    Posterior 50 +++ 228 ?

    Abdomen 73 ++ 180 ?

    Kecambah

    Biji 28 +++ 25 ?

    Muda 18 +++ 20 ?

    Tua 21 ++ 26 ?

    Tabel 1. Keberadaan Katalase dan Pengaruh Penambahan H2O2pada Katalase

    Sampel Perlakuan penambahan MnO2

    Organisme Bagian/Fase H2O2 H2O2+MnO2

    Jumlah

    Gelembung

    Nyala

    Api

    Jumlah

    Gelembung

    Nyala

    Api

    Cacing

    Anterior 73 ++ 0 -

    Posterior 48 +++ 14 +++

    Abdomen 81 +++ 0 -

    Kecambah

    Biji 44 ++ 77 +++

    Muda 56 + 22 ++

    Tua 72 + 94 ++Tabel 2. Keberadaan Katalase dan Pengaruh Penambahan MnO2pada Katalase

    Sampel pH

    Organisme Bagian/Fase 1 9

    Jumlah

    Gelembung

    Nyala

    Api

    Jumlah

    Gelembung

    Nyala

    Api

    Cacing

    Anterior 65 +++ 64 +++

    Posterior 62 ++ 60 +++

    Abdomen 57 ++ 63 +++

    Kecambah

    Biji 21 + 5 +

    Muda 146 +++ 52 +++

    Tua 124 ++ 24 ++

    Tabel 3. Pengaruh pH pada Aktivitas Enzim Katalase

    Sampel Suhu

    Organisme Bagian/Fase 5oC 81

    oC

    Jumlah

    Gelembung

    Nyala Api Jumlah

    Gelembung

    Nyala

    Api

    CacingAnterior 166 + 0 -

    Posterior 10 ++ 0 -

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    7/11

    Abdomen 34 + 0 -

    Kecambah

    Biji 17 + 0 -

    Muda 60 + 0 -

    Tua 41 + 0 -

    Tabel 4. Pengaruh Suhu pada Aktivitas Enzim Katalase

    F. PEMBAHASAN

    Pada kegiatan topik pertama yang bertujuan mengetahui pengaruh penambahan

    H2O2dan substrat H2O2pada aktivitas enzim katalase, di dapatkan hasil pada percobaan

    menggunakan jaringan hewan yaitu cacing. Dari percobaan pada cacing yang

    ditambahkan H2O2, terdapat sejumlah gelembung muncul. Ketika gelembung sudah tidak

    muncul lagi, kemudian ditambahkan 1 ml H2O2. Setelah penambahan 1 ml H2O2

    gelembung dalam tabung reaksi menjadi lebih banyak. Saat di tes nyala menghasilkan

    hasil yang positif. Begitu pula pada percobaan menggunakan jaringan tumbuhan yaitu

    biji Kacang hijau, biji kacang hijau yang ditambah H2O2 terdapat gelembung muncul.

    Ketika gelembung sudah tidak muncul lagi, kemudian ditambahkan 1 ml H2O2. Setelah

    penambahan 1 ml H2O2 ternyata gelembung yang muncul lebih sedikit dan saat di tes

    nyala menghasilkan hasil yang positif. Namun, pada percobaan kecambah yang ditambah

    H2O2, didapatkan jumlah gelembung lebih sedikit daripada ketika ditambahkan 1 ml

    H2O2. Setelah penambahan 1 ml H2O2 di dapatkan jumlah gelembung yang lebih banyak

    dan saat di tes nyala menghasilkan hasil yang positif.

    Grafik 1. Keberadaan Katalase dan Pengaruh Penambahan H2O2pada Katalase

    Dari percobaan tersebut, dapat dilihat munculnya gelembung. Banyaknya

    gelembung merupakan tanda dari adanya enzim katalase yang dapat menguraikan H2O2.

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    Grafik Hubungan Penambahan Substrat H2O2

    H2O2

    H2O2+

    H2O2

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    8/11

    Semakin banyak gelembung yang terbentuk maka semakin banyak dan cepat pula

    aktifitas enzimnya. Enzim katalase akan menguaraikan H2O2, menjadi air (H2O) dan

    oksigen (O2). Penguraian menjadi dapat di lihat tandanya dengan timbulnya gelembung.

    Timbulnya hasil positif terhadap tes nyala juga bisa menjadi indikator bahwa

    oksigen di hasilkan pada percobaan ini. Dari hasil di atas dapat kita lihat bahwa Enzim

    katalase tetap bekerja pada jaringan hewan maupun tumbuhan, dan tetap bekerja saat

    setelah di tambahkan H2O2, namun terjadinya gelembung lebih banyak pada jaringan

    hewan.

    Pada percobaan selanjutnya adalah penambahan MnO2 yang bertujuan untuk

    mengetahui pengaruh penambahan MnO2 dan substrat pada aktivitas enzim katalase.

    Pada pengujian pada bagian tubuh cacing + MnO2 + H2O2, ternyata tidak di dapatkan

    jumlah gelembung satupun dan setelah dilakukan tes nyala api hasilnya adalah negatif,

    dimana bara api padam setelah berada dalam tabung reaksi. Dan pada saat pengujian

    menggunakan sampel biji kacang hijau + MnO2+ H2O2, mengalami peningkatan jumlah

    gelembung dan saat di uji nyala api menghasilkan hasil yang positif. Selanjutnya pada

    percobaan kedua pada kecambah muda+ MnO2+ H2O2, di dapatkan penurunan jumlah

    gelembung dari saat belum ditambahkan MnO2dan ketika di lakukan pengujian nyala api

    menghasilkan hasil yang positif.

    Grafik 2. Keberadaan Katalase dan Pengaruh Penambahan MnO2pada Katalase

    Berdasarkan data sebelum penambahan MnO2 dan sesudah penambahan terjadi

    perbedaan jumlah gelembung yang dihasilkan juga volumenya, pada cacing bagian

    abdomen dan anterior tidak terdapat gelembung setelah penambahan MnO2 dan pada saat

    pengujian pada cacing bagian posterior gelembung yang dihasilkan lebih sedikit

    0

    20

    40

    60

    80

    Grafik Hubungan Penambahan Substrat MnO2

    H2O2

    H2O2+

    MnO2

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    9/11

    dibanding sebelum ditambahkan MnO2 sebanyak 14 gelembung, hal tersebut

    membuktikan bahwa dengan penambahan MnO2 akan mempengaruhi kerja enzim

    katalase. Terlihat juga pada tumbuhan kacang hijau, gelembung yang dihasilkan juga

    berbeda sebelum dan sesudah penambahan MnO2 hal tersebut juga membuktikan bahwa

    adanya MnO2 akan mempengaruhi kerja enzim. Percobaan ini sesuai dengan teori yang

    menyebutkan bahwa kerja enzim dipengaruhi oleh PH, suhu, konsentrasi enzim,

    konsentrasi substrat. Dan disini MnO2 sebagai salah satu jenis substrat dan penambahan

    MnO2pada enzim akan mempengaruhi kerja enzim.

    Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pH terhadap aktivitas enzim katalase

    maka perlakuan diberikan dengan perbedaan besarnya pH, sehingga diperoleh pH

    masing-masing pH 1, pH 7, dan pH 9. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat

    dilihat pada grafik hubungan antara pH dengan kerja enzim katalase. Pada pH 1 yang

    bersifat asam volume gelembung yang dihasilkan sedikit begitu juga pada pH 9 yang

    bersifat basa volume gelembung yang dihasilkan pun sedikit. Hal ini karena enzim

    terdenaturasi atau mengalami kerusakan pada pH yang ekstrim yaitu pH yang terlalu

    tinggi atau basa dan pH terlalu rendah atau asam. Sedangkan pada pH 7 atau pH netral

    volume gelembung yang dihasilkan maksimal atau banyak. Hal ini menunjukkan bahwa

    enzim katalase bekerja secara optimal pada pH 7. Percobaan ini sesuai dengan teori.

    Grafik 3. Pengaruh pH pada Aktivitas Enzim Katalase

    Menurut Poedjiadi (1994), perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap

    efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat. pH rendah

    atau pH tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan

    mengakibatkan menurunnya aktivitas enzim Enzim katalase dapat berkerja dengan baik

    0

    40

    80

    120

    160

    Grafik Pengaruh pH terhadap Aktivitas Katalase

    1

    7

    9

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    10/11

    hanya pada pH optimum atau netral yaitu pH 7. Jika pada larutan asam, maka enzim

    katalase akan rusak dan tidak dapat bekerja. Jika pada basa pun enzim akan kehilangan

    keefektivitasan kerjanya. Namun pada suasana asam lebih merusak enzim katalase dari

    pada suasana basa.

    Percobaan terakhir adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas

    enzim katalase. Dalam percobaan ini digunakan suhu 5C, 25C, dan 81C.

    Kecenderungan semakin tinggi suhu aktivitas katalase makin menurun. Dari percobaan

    yang telah dilakukan, terlihat dari grafik jika semakin tinggi suhu, aktivitas enzim

    katalase semakin menurun. Terutama jika suhu itu sangat tinggi (di atas 70C) maka

    yang terjadi adalah tidak adanya aktivitas enzim sama sekali, bias dilihat dari jumlah

    gelembung yang muncul adalah nol, tidak muncul gelembung sama sekali. Sedangkan

    pada suhu rendah (5C) aktivitas enzim berlangsung sangat lambat.

    Grafik 4. Pengaruh Suhu pada Aktivitas Enzim Katalase

    Hal ini sesuai dengan Poedjiadi (1994) bahwa pada suhu yang lebih tinggi reaksi

    berlangsung lebih cepat, namun karena enzim adalah suatu protein, pada suhu tertentu(maksimum) justru dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan kecepatan

    reaksinya pun akan menurun. Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasi dapat

    menaikan kecepatan reaksi, yang mengatakan bahwa semakin tinggi suhu makin tinggi

    pula aktivitas enzim yang terjadi. Perbedaan ini dapat disebabkan karena waktu

    percobaan yang dilakukan berbeda antara perlakuan satu dengan yang lain.

    0

    40

    80

    120

    160

    Grafik Pengaruh Suhu pada Aktivitas Katalase

    5

    25

    81

  • 8/10/2019 Laporan Resmi Praktikum Biokimia Enzim Katalase

    11/11

    G. KESIMPULAN

    Aktivitas enzim katalase dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu konsentrasi

    substrat, pH, dan suhu.

    1. Pada jaringan hewan dan tumbuhan terdapat enzim katalase yang ditunjukkan

    adanya gelembung saat pada jaringan hewan maupun tumbuhan ditambahkan H2O2.

    2.

    Penambahan substrat pada aktivitas enzim katalase akan menyebabkan reaksi

    berlangsung lebih cepat, namun pada konsentrasi tertentu katalase akan mengalami

    titik jenuh dan tidak terdapat peningkatan kecepatan reaksi.

    3. Aktivitas enzim katalase bekerja dengan maksimal pada pH optimal yaitu pH 7 atau

    pH netral.

    4. Enzim katalase dapat bekerja pada suhu optimum, jika pada suhu rendah, reaksi

    akan berlangsung lambat, namun jika suhu terlalu tinggi maka enzim justru

    terdenaturasi.

    H. DAFTAR PUSTAKA

    Gaman, M. 1992. Ilmu Pangan, Penghantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi.

    Edisi II. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

    Girindra, A. 1986.Enzim dalam Biokimia 1. Jakarta: Gramedia.

    Poedjiadi. (1994).Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI Press.