Laporan Resmi Kalorimetri
-
Upload
muhammad-syahrir-qoim -
Category
Documents
-
view
119 -
download
16
description
Transcript of Laporan Resmi Kalorimetri
PERCOBAAN
KALORIMETER
I. TUJUAN
Dalam praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui kualitas
boiler melalui percobaan-percobaan terhadap efisiensinya
II. DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Kombinasi pemisah dan penyeretan kalorimeter digunakan untuk
menetukan kualitas uap (tingkat kekeringan uap). Pemisah kalorimeter merupakan
alat untuk memisahkan kandungan air dan uap melalui proses mekanis.
Proses mekanis tersebut adalah sebagai berikut :
Uap basah yang masih mengandung air dilewatkan pada pemisah calorimeter
(separator), karena kerapatan air lebih besar dari uap, maka air akan cenderung
terlempar dari uap. Air ini dikumpulkan dan jumlahnya dapat diukur.
Sedang uap yang relative tidak mengandung air akan dialirkan ke throttling
calorimeter, sehingga tekanannya turun. Tekanan setelah throttling menjadi
sedikit dibawah temperature atmosfer, ini menyebabkan uap menjadi kering.
Dengan pengukuran temperature dan tekanan akhir uap, maka tingkat
kekeringan uap dapat dihitung. Karena jenis kalorimeter tersebut mempunyai
keterbatasan. Maka digunakan kombinasi pemisah dan throttling calorimeter.
A. Dryness fraction ( kualitas uap )
Dryness fraction dari uap didefinisikan sebagai jumlah uap kering yang
terdapat didalam campuran uap basah.
Dryness Fraction =
B. Sparating Kalorimeter
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 1
Disini terjadi proses mekanika dimana pemasukan uap kalorimeter dibuat
mengalir secara seri terhadap sudut tumpul sehingga momen inersia dari air
menyebabkan mereka terpisah dari alirannya.
Jika :
Wt = Berat dari uap kering yang diisikan ke dalam kalorimeter
Ws = Berat air yang dipisahkan didalam kalorimeter dalam waktu
yang sama
Xs = Dryness fraction yang diukur melalui kalorimeter sparasi,
Maka :
Xs =
C. Trottling Kalorimeter ( kalorimeter penghambat )
Trottling kalorimeter terdiri dari aliran fluida melalui sebuah prifice
penghambat dari tekanan lebih tinggi P1 ke tekanan lebih rendah P2. Dari
persamaan energi kondisi steady dapat ditunjukkan bahwa penghambat adiabatik
(adiabatik trottling) adalah proses entalphi konstan.
Enthalpi uap basah sebelum trottling :
H1 = hf1 + xt.hfg1
Enthalpi uap basah setelah trottling :
H2 = hg2 + cp.(t2 – ts2)
Proses enthalpi konstan :
H1 = H2
hf1 + hfg1 = hg2 + cp (t2 - ts2)
xt = {hg2 + cp (t2 - ts2) – hf1 } / hfg1
dimana :
hf1 = Panas sensibel kondisi 1, dengan tekanan P1
xt = Dryness fraction pada kondisi trottling kalorimeter
hfg1 = Panas laten kondisi 1, dengan tekanan P1
hg2 = Enthalpi dari uap dengan tekanan P2, (kJ/kg)
cp = Panas spesifik pada tekanan kostan, (kJj/kg.K)
t2 = Suhu uap pada trottling kalorimeter, (C)
ts2 = Suhu uap jenuh pada tekanan P2, (C)
D. Kombinasi Sparating dan trottling
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 2
Jika W = berat air dalam uap yang meninggalkan separating kalorimeter
dan masuk ke dalam trottling kalorimeter.
Kemudian dengan definisi dryness fraction :
Xt = (Wt – W)/W dan W = W1 (1-xt)
Tetapi sparating kalorimeter telah memisahkan air seberat Ws, sehingga
berat total air dalam uap basah (Ws + Wt) adalah :
Ws + W
III. LANGKAH KERJA
1. Menghidupkan boiler sampai tekanan 10 bar.
2. Menutup katup-katup yang ke arah steam engine, super heater, dan
steam turbin.
3. Menutup katup drain yang ada di calorimeter.
4. menghidupkan air pendingin
5. Mengalirkan uap ke calorimeter dengan cara membuka main steam valve
yang ada di boiler.
6. Membuka katup main steam valve yang ada di calorimeter.Maka uap
akan mengalir ke kalorimeter
7. Melakukan percobaan - percobaan sesuai dengan data yang ada pada
table percobaan.
8. Melakukan percoban setiap 5 menit sekali
9. Menganalisa dan mencatat data hasil percobaan kemudian
menghitungnya.
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 3
IV. RANGKAIAN PERCOBAAN / GAMBAR KERJA
10
Nama – nama bagian rangkaian diatas :
1. Meter Tekanan
2. Main Steam Valve
3. Sensor alat ukur suhu
4. Gelas Ukur
5. Meter Temperatur
6. Saluran ke Throttling
7. Alat ukur beda ketinggian air raksa
8. Throttling Chamber
9. Condenser
10. Separator
V. DATA PERCOBAAN
No. Pengamatan 1 2 3 4Rata-rata
1 Tekanan uap dalam pipa utama (bar) (P1) 7,8 8,7 8,2 7,9 8,152 Tekanan uap setelah throttling (mmhg) (P2)
3 Temperatur uap masuk (○C) (T1) 180 186 184 181.00 182,75
4 Tempetatur uap setelah throttling (○C) (T2) 107 107 107 107.00 107,005 Jumlah air kondensat setelah throttling 300 290 260 210.00 265,006 Jumlah air yang dipisahkan pada separator (ml) (Ws) 170 60 40 40.00 77,57 Tekanan atmosfir (bar) 1 1 1 1.00 1,00
8 Temperatur atmosfir (○C) 33 33 34 33.00 33,25 9 Perbedaan air pada manometer Hg 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 4
W. PERHITUNGAN DATA PERCOBAAN
1. Separating Kalorimeter
wt = 265ml ws = 77,5 ml
χs = =
= 0,77
2. Penyeratan Kalorimeter
tekanan uap masuk ( P1 )
= 8,15 + 1
= 9,15 bar
Interpolasi
o P hf
9 742,83 hf = 742,83 + ( 762,81-742,83 )
9,15 ? = 742,83 + 2,997
10 762,81 = 745,827 kJ/kg
o P hfg
9 2031,1 hfg = 2031,1 + ( 2015,3 – 2031,1)
9,15 ? = 2406,02 – 2,37
10 2015,3 = 2028,73 kJ/kg
tekanan uap setelah throttling ( P2 )
= P1 – 1
= 8,15 – 1
= 7,15 bar
o P hfg
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 5
7 2763,5 hfg = 2763,5 + ( 2769,1 – 2763,5)
7,15 ? = 2763,5 + 0,84
8 2769,1 = 2764,34 kJ/kg
ts2 pada P = 7,15 bar
o P ts
7 165 Ts2 = 165 + ( 170,4 – 165)
7,15 ? = 165 + 0,81
8 170,4 = 165,81 kJ/kg
3. χt =
=
= 0,940
4. Fraksi uap kombinasi ( X )
Χ = χ t . χ s . 100 % = ( 0,940 . 0,77 ) = 72,38 %
VI. PEMBAHASAN
Uap bertekanan disuplai dari boiler ke kalorimeter kemudian diukur. Pada
kalorimeter terdapat separator untuk menampung uap basah dan throtling untuk
menampung uap kering. Dimana pada keduanya dipasang sensor temperatur yang
kemudian di interlock dengan temperature meter untuk mengetahui suhunya. Pada
throtling terdapat sistem air pendingin (cooling) yang berguna untuk
mengkondensasikan uap. Kemudian pengukuran dimulai dengan membuka valve
dari main steam valve yang ada di kalorimeter selama 5 menit. Kemudian suhu
dari uap yang masuk ke separator dan uap yang masuk ke throtling dicatat. Selain
itu tekanan uap pada pipa utama juga dicatat. Setelah 5 menit uap di supply ke
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 6
kalorimeter, valve ditutup dan ditunggu sampai tekanan uap mencapai 0 bar atau
mendekati 0 bar. Ini untuk memberikan waktu kepada uap untuk berkondensasi
sehingga dapat diukur jumlah air condensatnya. Setelah mecapai 0 bar, valve
untuk mengalirkan air kondensasi dari separator dibuka dan kemudian air
kondensasinya ditampung dan diukur. Selain itu air kondensasi yang berasal dari
throtling juga diukur. Ternyata jumlah air condensat dari separator lebih sedikit
dibandingkan air condensate pada throtling. Ini dikarenakan pada throtling
menggunakan sistem cooling water untuk mempercepat kondensasi dari uap yang
masuk sehingga jumlah air condensate nya lebih banyak.
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kualitas
uap dari boiler adalah 72,38 % yang artinya dalam uap basah terdapat 72,38% uap
kering dan 27,62 % air.
VI. DAFTAR PUSTAKA
G.Cusson Ltd. “Kalorimeter Instructioanal Manual Hand Book” England 1
December 1986, 2 march 1987.
M.J. Djokosetyadjo “Ketel Uap” PT Pradnya Paramita, Jakarta 1999
Maridjo “Petunjuk Praktikum Mesin Konversi” Penerbit Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung, 1995.
PPNS - ITS | Tugas Marine External Combustion Engine 7