Laporan Rangkaian Listrik 08 Resonansi Paralel

10
Laboraturium Pengukuran Sistem Tenaga I. Tujuan Selesai pratikum mahasiswa dapat : - Menjelaskan keadaan resonansi pada rangkaian paralel - Membuktikan terjadinya resonansi pada rangkaian paralel - Membuktikan pada saat resonansi I k =I S - Membuat kurva impedansi fungsi frekuensi Y=f ( frek ) - Membuat kurva arus fungsi freskuensi I=f ( frek) II. Petunjuk Keselematan Kerja - Pemberian sinyal dari luar (pembangkit gelombang) di[pasangkan setelah sumber tegangan modul dihidupkan. - Kalibrasilah alat ukur sebelum digunakan untuk mengukur. - Pastikan semua sambungan terhubung dengan baik. - Pastikan pengatur tegangan Power Supply selalu pada posisi “Nol” sebelum posisi “ON” - Berhati – hatilah dengan tegangan AC keluaran dari variac. III. Landasan Teori Pada suatu rangakaian R,L,C parallel yang dicatu sumber tegangan sinusoida bila frekuensi, atau L, atau C diatur besarnya, akan diperoleh suatu kondisi dimana bagian iamjiner dari admitansi sama dengan nol, sehingga dipenuhi persamaan : f=f 0 = 1 2 π 1 LC , keadaan ini disebut resonansi. Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung

description

laporan mesin

Transcript of Laporan Rangkaian Listrik 08 Resonansi Paralel

Laboraturium Pengukuran Sistem Tenaga

I. TujuanSelesai pratikum mahasiswa dapat : Menjelaskan keadaan resonansi pada rangkaian paralel Membuktikan terjadinya resonansi pada rangkaian paralel Membuktikan pada saat resonansi Membuat kurva impedansi fungsi frekuensi Membuat kurva arus fungsi freskuensi

II. Petunjuk Keselematan Kerja Pemberian sinyal dari luar (pembangkit gelombang) di[pasangkan setelah sumber tegangan modul dihidupkan. Kalibrasilah alat ukur sebelum digunakan untuk mengukur. Pastikan semua sambungan terhubung dengan baik. Pastikan pengatur tegangan Power Supply selalu pada posisi Nol sebelum posisi ON Berhati hatilah dengan tegangan AC keluaran dari variac.

III. Landasan TeoriPada suatu rangakaian R,L,C parallel yang dicatu sumber tegangan sinusoida bila frekuensi, atau L, atau C diatur besarnya, akan diperoleh suatu kondisi dimana bagian iamjiner dari admitansi sama dengan nol, sehingga dipenuhi persamaan : , keadaan ini disebut resonansi.

(Gambar 12.1. Rangkaian R,L,C Paralel)Pada hubungan parallel masing masing cabang dapat dijumlahkan secara vector, sehingga dari penjumlahan ini didapat arus total. Arus yang lewat pada capasitor mendahului tegangan sebesar 90 dan arus pada inductor terlambat sebesar 90 terhadap tegangan, dan pada kondisi ini disebut keadaan resonansi parallel.Pada keadaan resonansi : Admitansi dan Impedansi eqivalen : Z = R Arus I paling kecil Diagram vektor tegangan dan arus saat resonansi :jICY riil 0 -j(Gambar 12.2. Diagram vektor aarus dan tegangan saat resonansi)Seperti sudah disebutkan diatas, untuk mendapatkan kondisi resonansi rangkaian parallel, kita dapat mengatur salah satu dari ketiga parameter, yaitu :1. Mengatur frekuensi untuk mendapatkan frekuensi resonansi dimana L dan C tetap.2. Mengatur kapasitansi C agar resonansi terjadi pada frekuensi yang sudah ditetapkan, jadi L dan frekuensi tetap.3. Mengatur induktansi L agar resonansi terjadi pada frekuensi yang sudah ditetapkan, jadi frekuensi dan kapasitansi C tetap.

IV. Alat dan Bahan Yang Digunakan1. Generator fungsi1 buah.2. Osciloscope 2 kanal1 buah.3. Multimeter3 buah.4. Resistor 1k1 buah.5. Induktor 500 mH masing - masing1 buah.6. Variabel kapasitor1 buah.7. Kabel penghubung.

V. Langkah Percobaan1. Buat rangkaian seperti gambar 3.2. Atur tegangan generator gelombang sinusoida.3. Ukur arus I, arus pada R, arus pada L, dan arus pada C, untuk setiap harga frekuensi yang tercantum pada table 1 dan hasilnya masukan pada table.4. Ulangi pervobaan dari langkah 2 sampai dengan langkah 4 untuk harga I, dan C seperti tercantum pada table 2 dan 3, hasilnya masukan pada table.5. Turunkan tegangan generator fungsi dan matikan.6. Atur tegangan generator fungsi sampai gelombang sinusoida pada frekuensi 150 Hz amati gelombang pada Oscilloscope7. Turunkan tegangan generator fungsi dan matikan.8. Selesai percobaan, bereskan peralatan dan simpan pada tempatnya.

VI. Gambar Rangkaian Percobaan(Gambar 12.3 Rangkaian Percobaan Resonansi Paralel)

VII. Lembar PengisianTabel 12.1 C = No.Fc/sVsumberVp p(Volt)(mA)Z = (k)(mV)Beda

1.1005140,3514064,8

2.200580,628048

3.30056,80,736824,5

4.40055,60,895610,8

5.444.4455,20,96520

6.50055,60,89609

7.600560,836021

8.70056,40,786425

9.80057,40,677436

10.900580,628041

11.1000590,569046

VIII. Pertanyaan dan Tugas1. Hitung frekuensi resonansi dari harga L dan C pada table 12.12. Buat kurva arus (I) fungsi frekuensi (f) dari table 12.13. Buat kurva impedansi (Z) fungsi frekuensi (f) dari table 12.14. Tentuksn frekuensi resonansi dari ketiga kurva arus diatas, bandingkan dengan hasil perhitungan !5. Berikan contoh aplikasi resonansi parallel !6. Berikan kesimpulan dari percobaan diatas !

IX. Jawaban9.1 Frekuensi dari harga L = 500mH dan C = 0,22 F, adalah 9.2 Kurva Arus (I) fungsi (f) dari tabel 12.1

9.3 Kurva Impedansi (Z) fungsi (f) table 11.1

9.4 Kurva Frekuensi Resonansi

Berdasarkan data hasil pengukuran, dapat dilihat bahwa frekuensi resonansi (fr) pada kurva diatas adalah 444,44 Hz. Sedangkan pada hasil perhitungan didapat bahwa : 9.5 Penerapan resonansi parallel

9.6 KesimpulanJurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung