Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
-
Author
irpan-iryandi -
Category
Documents
-
view
403 -
download
10
Embed Size (px)
Transcript of Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
1/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 1/20
POLITEKNIK ENJINERING INDORAMAPEI
EE.204JS.05LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
RANGKAIAN PARALEL R-L DAN R-C
Nama : IRPAN
Selvia Alia Mustika
Ade Nurhidin
Angga Dwi Prakoso
Kelas : A
NIM :201303011
TUJUAN :
Mahasiswa/i dapat mengukur arus dan tegangan dalam rangkaian paralel R-L dan R-C
pada rangkaian arus bolak balik.
Mahasiswa/i dapat menghitung nilai-nilai tahanan dalam rangkaian paralel R-L dan R-C
pada rangkaian arus bolak balik. .
Mahasiswa/i dapat melukis vektor diagram arus dan tegangan pada rangkaian paralel R-
L dan R-C pada rangkaian arus bolak balik.
Mahasiswa/i dapat menghitung faktor daya rangkaian melalui analisis vektor..
TEORI (SINGKAT) :
Dua atau lebih tahanan (komponen pasif / aktif) jika dihubungkan secara paralel maka
tegangan listrik pada masing masing komponen pada umumnya adalah sama.
Hubungan paralel dua komponen yang terdiri dari resistor murni (R) dan reaktansi
kapasitif (XC), dimana pada kedua ujung resistor terdapat tegangan yang sama besar. Arus
efektif yang melalui resistor (R) adalah (i.R) = U/R berada sefasa dengan tegangan (U). Arus
yang mengalir pada reaktansi kapasitif (IC) = U/XC mendahului tegangan sejauh 900.
Sedangkan arus gabungan (IS) diperoleh dari jumlah nilai sesaat arus (IR) dan (Ic). Arus
tersebut mendahului tegangan (U) sebesar sudut (). Dalam diagram fasor, tegangan (U)
sebagai besaran bersama untuk kedua resistansi diletakkan pada garis t = 0. Fasor arus
efektif (IR) berada sefasa dengan tegangan (U), sedangkan fasor dari arus reaktansi kapasitif
(IC) mendahului sejauh 900. Arus gabungan (IS) merupakan jumlah geometris dari arus efektif
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
2/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 2/20
(IR) dan arus reaktansi kapasitif (IC). Sudut antara tegangan (U) dan arus (IC) adalah sudut
beda fasa .
Namun berbeda untuk hubungan paralel dua komponen yang terdiri dari resistor murni
(R) dan reaktansi Induktif (XL), dimana pada kedua ujung resistor terdapat tegangan yang
sama besar. Arus efektif yang melalui resistor berada sefasa dengan tegangan . Arus yang
mengalir pada reaktansi induktif (IL) = U/XL tertinggal terhadap tegangan sejauh 900.
Sedangkan arus gabungan (IS) diperoleh dari jumlah nilai sesaat arus (IR) dan (IL). Arus
tersebut tertinggal terhadap tegangan sebesar sudut (). Fasor arus efektif (IR) berada sefasa
dengan tegangan (U), sedangkan fasor dari arus reaktansi induktif (IL) tertinggal sejauh 900.
Arus gabungan (IS) merupakan jumlah geometris dari arus efektif (IR) dan arus reaktansi
induktif (IC). Sudut antara tegangan (U) dan arus (IL) adalah sudut beda fasa .
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
3/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 3/20
I. Rangkaian Pengujian :
Gambar Rangkaian Pengujian
Petunjuk :
Periksalah semua peralatan sebelum digunakan,apakah berfungsi (beroperasi) dalam
keadaan baik.
Pada saat merangkai semua peralatan harus dalam keadaan tidak aktif (off)!
Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber, sebelum Anda pastikan bahwa
rangkaian anda sudah benar.
Hatihatilah dalam menggunakan peralatan labor, dan tanyakan pada Dosen/Teknisi
apabila Anda ragu dalam menggunakannya!
1.1
Peralatan Yang Digunakan
Transformator 220 / 618 V, 2A 1 buah
V meter ac (sanwa Cx506a) 1 buah
mA meter ac (sanwa CD772) 1 buah
Tahanan (R) = 500 ohm1 k ohm 1 buah
Induktor (Ballast 20W) 1 buah
Kapasitor (C) 2F dan 4,5F/250 V @ 1 buah
Kabel penghubung (test lead/Jumper) sesuai kebutuhan
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
4/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 4/20
1.2 Langkah Kerja / Pengujian
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.
Rangkailah peralatan sesuai dengan gambar rangkaian pengujian
3. Selesai merangkai, periksa kembali! Pastikan bahwa rangkaian sudah
benar.
4. Setelah disetujui dosen, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan.
5. Aktifkan rangkaian, atur transformator (Us) secara bertahap : 6 V, 12 V
dan 18 V.
6.
Baca nilai (penunjukan meter) : Is, Us, IR, IL dan IC tiap tahap, serta catathasilnya pada tabel hasil pengukuran.
7. Off-kan saklar rangkaian, ganti Ballast (L) dengan Kapasitor (C) dan
lakukan kembali pengukuran seperti langkah 5 dan 6.
8. Selesai melakukan pengukuran, off-kan tegangan dari sumber, Hitunglah
nilai: I =(IR+IL atau IR+IC) R, XL, Xc, Z, Cos dan .
9. Selesai melakukan penujian putuskan hubungan dengan sumber tegangan,
rapikan alat dan bahan serta kembalikan pada tempat semula.
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
5/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 5/20
II. TABEL HASIL PENGUKURAN DAN PENGOLAHAN DATA :
2.1 Tabel Hasil Pengukuran R//L
R = 330 ohm; L = Ballast 20 W
No Us (V) I (mA) IR (mA) IL (mA) IR + IL
1 6 7 36,20 31,56 13,09 44,65
2 12 13 68 60,4 23,62 84,02
3 18 20 103,8 92,5 34,75 127,25
2.2 Tabel Hasil Pengukuran R//C
R = 330 ohm; C = 2 F
No Us (V) I (mA) IR (mA) IC (mA) IR + IC
1 6 6,8 32,39 24 4,73 28,73
2 12 13,5 61,6 43 8,75 51,75
3 18 20 94,1 65 13,12 78,12
R = 330 ohm; C = 4,5 F
No Us (V) I (mA) IR (mA) IC (mA) IR + IC
1 6 6,8 33,12 23 10,46 33,46
2 12 13 63,7 43 19,67 62,67
3 18 20 98,3 65 29,67 94,67
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
6/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 6/20
III. Analisa Hasil Pengujian (Perhitungan)/ pengolahan data
R = 330 ohm; L = Ballast 20 W
No Us (V) R () G (S) XL () BL (S) Z () Y (S) Cos
1 6 7 221,7 0,0045 534,7 0,0018 193,3 0,0051 0,882 28
2 12 13 215,2 0,0046 550,3 0,0018 191,1 0,0052 0,884 28
3 18 20 216,2 0,0046 575,5 0,0017 192,6 0,0051 0,901 26
Untuk mencari R = 330 pada Ballast (L) 20 W,
1.
Menghitung resistansi R ()
a) R pada Us 6V
10-3S
b) R pada Us 12 V
10-3S
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
7/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 7/20
c) R pada Us 18 V
10-3S
2. Menghitung reaktansi induktif XL()
a) XL pada Us 6V
. 10-3S
b) XL pada Us 12 V
. 10-3S
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
8/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 8/20
c) XL pada Us 18 V
. 10-3S
3. Menghitung impedansi Z ()
a) Z pada Us 6V
10-3S
b) Z pada Us 12 V
10-3S
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
9/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 9/20
c) Z pada Us 18 V
10-3S
4. Menghitung besar sudut Cos ()
pada Us 6 V
= 28
BL
G
28
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
10/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 10/20
pada Us 12 V
pada Us 18 V
BL
G
28
BL
G
26
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
11/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 11/20
R = 330 ohm; C = 2 F
No Us (V) R () G (S) Xc () Bc (S) Z () Y (S) Cos
1 6 6,8 283,3 0,0035 1437,6 0,00069 209,9 0,0047 0,744 42
2 12 13,5 313,9 0,0031 1542,8 0,00064 143,4 0,0045 0,688 46
3 18 20 307,6 0,0032 1524,3 0,00065 212,5 0,0047 0,680 47
Untuk mencari R = 330 pada Kapasitor (C) 2F,
1. Menghitung resistansi R ()
a) R pada Us 6V
10-3S
b) R pada Us 12 V
10-3S
c) R pada Us 18 V
10-3S
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
12/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 12/20
2. Menghitung reaktansi induktif XC ()
a) Xc pada Us 6V
. 10-4S
b) Xc pada Us 12 V
. 10-4S
c)
Xc pada Us 18 V
. 10-4S
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
13/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 13/20
3. Menghitung impedansi Z ()
a) Z pada Us 6V
10-3S
b) Z pada Us 12 V
10-3S
c) Z pada Us 18 V
10-3S
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
14/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 14/20
4. Menghitung besar sudut Cos ()
a) pada Us 6 V
= 42
b) pada Us 12 V
BC
G
Y
42
BC
G
Y
46
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
15/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 15/20
c) pada Us 18 V
BC
G
Y
47
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
16/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 16/20
R = 330 ohm; C = 4,5 F
No Us (V) R () G (S) Xc () Bc (S) Z () Y (S) Cos
1 6 6,8 295,6 0,0033 650,09 0,0015 205,31 0,0048 0,687 47
2 12 13 302,3 0,0033 660,9 0,0015 204,08 0,0049 0,673 48
3 18 20 307,6 0,0032 674,08 0,0014 203,45 0,0049 0,653 49
Untuk mencari R = 330 pada Kapasitor (C) 4,5 F,
1. Menghitung resistansi R ()
a) R pada Us 6V
10-3S
b) R pada Us 12 V
10-3S
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
17/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 17/20
c) R pada Us 18 V
10-3S
2. Menghitung reaktansi induktif XC ()
a) Xc pada Us 6V
. 10-3S
b) Xc pada Us 12 V
. 10-3S
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
18/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 18/20
c) Xc pada Us 18 V
. 10-4S
3. Menghitung impedansi Z ()
a) Z pada Us 6V
10-3S
b) Z pada Us 12 V
10-3S
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
19/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 19/20
c) Z pada Us 18 V
10-3S
4. Menghitung besar sudut Cos ()
pada Us 6 V
= 47
pada Us 12 V
BC
G
Y
47
-
7/25/2019 Laporan Rangkaian Paralel RC Dn RL
20/20
Praktikum Rangkaian Listrik - 2 Politeknik Enjinering Indorama
Departemen Teknik ListrikPEI Purwakarta 20/20
pada Us 18 V
IV. KESIMPULAN
Dari hasil data percobaan diatas membuktikan bahwa nilai output dari trafo berbeda
dengan hasil perhitungan. Sehingga kondisi ini akan berpengaruh pada nilai
(perhitungan) impedansi dan faktor daya.
BC
G
Y
48
BC
G
Y
47