Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

12
LAPORAN PRAKTIKUM SPSS ANALISA DESKRIPTIF CROSSTAB Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi Oleh : Laras Kun Rahmanti Putri 21040113130114 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

description

dari olahan data spss ini bisa dilihat apakah suatu variabel sama variabel lainnya saling berhubungan apa engga. ini tugasku jelek banget, belum jadi. yang dulu dikumpulin lupa naruh dimana haha. HAVE A TRY, PLANNER !

Transcript of Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

Page 1: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

LAPORAN PRAKTIKUM SPSS ANALISA

DESKRIPTIF CROSSTAB Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi

Oleh :

Laras Kun Rahmanti Putri

21040113130114

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

1. Latar Belakang

Dalam banyak hal, terdapat keterkaitan antara satu objek dengan obek yang lain. Keterkaitan ini

perlu dipertimbangan dalam sebuah perencanaan agar rencana yang dibuat tidak meleset dan sesuai

dengan kenyataan sehingga benar-benar dapat bermanfaat. Analisa keterkaitan antar objek dapat

dilakukan dengan bantuan software SPSS.

2. Permasalahan

3. Kajian Teori

SPSS ialah sebuah software statistik yang memiliki kemampuan untuk dapat dilihat hubungan antar

objek (variabel), apakah saling berkaitan atau tidak, apakah hubungannya kuat atau tidak, nyata atau

tidak, berpengaruh atau tidak, dan dapat memprediksi atau tidak. Hal-hal tersebut dapat dianalisis

melalui nilai yang dihasilkan. Dalam hal ini, analisa deskriptif yang digunakan ialah analisa

crosstabs. Pada analisa crosstabs ini, terdapat variabel terikat (dependent) yang dimasukkan ke

dalam row(s) dan variabel tidak terikat/bebas (independent) yang dimasukkan ke dalam column(s).

Terdapat pula istilah-istilah seperti chi square, value, approx.sign, symmetric, phi, cramer’s,

contingency coefficient, dll yang akan sering digunakan dalam menganalisis keterkaitan antar

variabel yang terlibat.

Terdapat banyak kategori statistik yang tersedia di dalam crosstabs prosedur. Beberapa statistik

crosstabs digunakan untuk data skala nominal, tetapi beberapa di antaranya juga skala interval.

Dalam rangka menggunakan hasil dari crosstabs, kita harus bisa mengenali seperti apa macam data

adalah sesuai dengan statistik masing-masing dan harus pula mengenali tingkatan pengukuran untuk

skala yang sedang diteliti.

4. Data Contoh data yang dipakai ialah data mengenai hubungan antara jenis kelamin dengan jam belajar

dan jam belajar dengan rata-rata nilai tes.

No.

Jenis

Kelamin

Jam

Belajar Nilai Tes

1 L 4 7

2 P 4 7

3 P 5 8

4 L 2 5

5 P 2 6

6 P 1 5

7 P 4 8

8 P 2 6

9 P 2 5

10 P 2 5

11 P 1 6

12 L 3 8

Page 3: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

13 L 2 6

14 L 1 5

15 L 4 8

5. Langkah Kerja

1. Buka software spss.

2. Buka tab “variable view”

3. Isikan dengan variabel-variabel yang ada sesuai dengan data.

Pada contoh data, variabel yang dipakai ialah jns_kel (jenis kelamin), jam_bel (jam belajar), dan

nilai (nilai tes).

Untuk variabel I; “jns_kel”, isikan pada kolom “name”,

lalu pada kolom “type” isikan “numeric” karena data yang akan di-input berupa angka (untuk

mewakilkan),

pada kolom “width” isikan dengan sebuah angka yang dapat memuat banyaknya digit angka

data (misal, data yang akan diisi ialah angka 1000000, maka isikan width dengan enam, tujuh,

atau delapan), pada kasus diisi dengan 10.

pada kolom “decimal” isikan dengan “0”,

kolom label kosongkan,

kolom “value”, isikan “1” untuk L (laki-laki) dan “2” untuk perempuan , dengan langkah

pertama menge-klik ikon panah ,

Lalu masukkan angka “1” pada value dan L pada “Label”, kemudian klik Add. Begitu

seterusnya sampai semua terinput. Lalu klik OK.

kolom “missing” kosongkan,

kolom “column” biarkan,

kolom “align” isikan sesuai keinginan,

Page 4: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

kolom “measure” isikan dengan “ordinal” (karena data yang di-input bukan merupakan data

yang diwakilkan. Contoh data yang diwakilkan ialah seperti pada kasus di mana “1” untuk L dan

“2” untuk P.

kolom “role” isikan dengan “input”.

Untuk variabel II; “Jam_bel”, isikan pada kolom “name”

lalu pada kolom “type” isikan “numeric” karena data yang akan di-input berupa angka.

pada kolom “decimal” isikan dengan “2”,

kolom label kosongkan,

kolom “value” kosongkan

kolom “missing” kosongkan,

kolom “column” biarkan,

kolom “align” isikan sesuai keinginan,

kolom “measure” isikan dengan “nominal”

kolom “role” isikan dengan “input”.

Untuk variabel III; “nilai”, isikan pada kolom “name”

lalu pada kolom “type” isikan “numeric”,

pada kolom “decimal” isikan dengan “0”,

kolom label kosongkan,

kolom “value” kosongkan

kolom “missing” kosongkan,

kolom “column” biarkan,

kolom “align” isikan sesuai keinginan,

kolom “measure” isikan dengan “nominal”

kolom “role” isikan dengan “input”.

Pengisian variable view:

Page 5: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

4. Copy data yang sudah ditulis dahulu di ms.excel ke dalam spss, pada data view (ctrl+c lalu

ctrl+v).

Bisa juga langsung diisikan ke dalam SPSS.

5. Untuk memunculkan variabel terwakilkan; “laki-laki” oleh “1” dst, klik menu View > Value

Labels .

6. Setelah data dimasukkan ke dalam SPSS, lakukan analisa frekuentif dengan klik menu analyze

> descriptive statistics > Crosstab . Sebuah jendela Crosstab akan keluar.

Page 6: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

7. Masukkan “jns_kel” ke dalam row (variabel terikat), lalu “jam_bel” ke dalam “column(s)”

(variabel bebas) dengan menge-klik tulisan jns_kel dan menge-klik tanda panah yang berada di

tengah-tengah box.

Aktifkan clustered bar charts.

Lalu klik “Statistics”. Jendela Statistics akan muncul.

8. Aktifkan: Chi square, correlations, dan semua ospi pada bagian nominal. Lalu klik continue.

Setelah itu, tampilan akan kembali pada jendela Crosstab.

9. Klik tab Cells Displays. Secara default opsi “Observed” dan “Round cell counts” teraktifkan.

Klik continue.

Page 7: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

10. Tampilan kembali pada jendela Crosstab. Klik tab “Format”. Secara default opsi “Ascending”

akan diaktifkan. Klik continue.

11. Tampilan kembali pada jendela Crosstab. Klik OK. Sebuah jendela analisis akan keluar.

6. Hasil dan Pembahasan

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN JAM BELAJAR

Pada kasus ini, yang menjadi variabel terikat ialah jam belajar dan yang menjadi variabel bebas ialah

jenis kelamin.

Dapat dilihat bahwa nilai N pada kevalidan ialah 15 dan 100%. Ini berarti jumlah data yang terinput

ada sebanyak 15 buah dan semuanya valid 100%. Sedangkan nilai missing ialah 0 dan 0,0%. Ini

berarti tidak ada data yang hilang.

Page 8: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

Dari data dapat dilihat:

Terdapat 1 siswa laki-laki yang belajar 1 jam

Terdapat 2 siswa laki-laki yang belajar 2 jam

Terdapat 1 siswa laki-laki yang belajar 3 jam

Terdapat 2 siswa laki-laki yang belajar 4 jam

Tidak ada siswa laki-laki yang belajar 5 jam

Terdapat 2 siswa perempuan yang belajar 1 jam

Terdapat 4 siswa perempuan yang belajar 2 jam

Tidak ada siswa perempuan yang belajar 3 jam

Terdapat 2 siswa perempuan yang belajar 4 jam

Terdapat 1 siswa perempuan yang belajar 5 jam

Dari data di atas, yang dilihat ialah asymp sig dari pearson chi-square saja.

Terdapat teori untuk menentukan apakah ada keterkaitan antara kedua variabel atau tidak, ialah

dengan menggunakan Ho dan H1.

Ho diterima apabila nilai Asymp sig > 0,05,

H1 diterima apabila nilai Asymp sig < 0,05.

Pada data di atas, Angka Asymp sig yang terbaca ialah 0,645, yang berarti lebih dari 0,05; berarti Ho

diterima. Jika Ho diterima, maka kesimpulannya ialah tidak ada keterhubungan antara jam belajar

dengan jenis kelamin.

Selanjutnya pada tabel Directional Measures.

Page 9: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

Pada tabel ini, hanya value pada symmetric dan approx sig pada variabel yang dibaca.

Jika nilai approx sig pada lambda kurang dari 0,05, maka tidak ada hubungan yang nyata, atau tidak

benar-benar berpengaruh.

Jika seandainya nilai yang ditunjukkan kurang dari 0,05; berarti terdapat hubungan yang nyata. Kuat

lemahnya keterkaitan tsb dapat dibaca dari nilai value. Jika nilai value mendekat 1, berarti

hubungannya kuat. Jika nilai value mendekati 0, berarti hubungannya lemah.

Kemudian dilihat dari nilai approx pada variabelnya. Pada variabel jam_bel, jika nilai approx sig. di

bawah 0,05; maka variaebel jam_bel tidak dapat diprediksi oleh variabel lainnya(variabel jns_kel).

Pada contoh ini, variabel jam belajar tidak dapat ditentukan nilai approx sig.-nya karena value-nya

0,00.

Kemudian tabel symmetric measures.

Pada tabel ini, cukup value pada Phi, Cramer’s dan Contingency Coefficient yang dibaca. Nilai Phi

dan Cramer’s sama, dan nilai Contingency Coefficient lebih kecil, berarti data yang dimasukkan

sudah benar. Jika nilai Contingency Coefficient mendekati satu, berarti hubungannya kuat. Jika

mendekati 0, hubungannya lemah. Pada contoh, nilai contingency coefficient lebih mendekati 0 dari

pada 1, berarti hubungannya lemah.

Grafik antara jenis kelamin dan jam belajar :

Page 10: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

HUBUNGAN JAM BELAJAR DAN RATA-RATA NILAI TES

Sama seperti sebelumnya, variabel terikat dan bebasnya ditentukan terlebih dulu. Kali ini

row(variabel terikat) diisi dengan nilai dan column(variabel bebas) diisi dengan jam belajar.

N valid ialah 15 dan persentasenya 100%, dan persentase missing 0,0%, berarti semua data sudah

teranalisis dan dapat diolah dengan baik.

Dari data dapat dilihat :

Siswa yang mendapat nilai 5;

o Sebanyak 2 siswa dengan jam belajar 1 jam

o Sebanyak 3 siswa dengan jam belajar 2 jam

o Tidak ada yang belajar dengan jam belajar 3, 4, dan 5 jam.

Siswa yang mendapat nilai 6;

o Sebanyak 1 siswa dengan jam belajar 1 jam

o Sebanyak 3 siswa dengan jam belajar 2 jam

Page 11: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

o Tidak ada yang belajar dengan jam belajar 3, 4, dan 5 jam.

Siswa yang mendapat nilai 7;

o Tidak ada yang belajar dengan jam belajar 1, 2, 3, dan 5.

o Sebanyak 2 siswa dengan jam belajar 4 jam

Siswa yang mendapat nilai 8;

o Tidak ada yang belajar dengan jam belajar 1 dan 2 jam

o Sebanyak 1 siswa dengan jam belajar 3 jam

o Sebanyak 2 siswa dengan jam belajar 4 jam

o Sebanyak 1 siswa dengan jam belajar 5 jam

`

Pada tabel di atas, hanya asymp sig pada pearson chi-square yang dibaca. Jika nilainya kurang 0,05;

ada hubungan antara rata-rata nilai dengan jam belajar. Karena 0,086 lebih besar 0,05; maka tidak

ada hubungan antara jam belajar dan rata-rata nilai.

Approx sig pada symmetric 0,004. Karena nilainya lebih kecil dari 0,05; maka hubungan antara jam

belajar dan rata-rata nilai memiliki hubungan yang nyata. Angka value 0,421 lebih mendekati 0

daripada 1, maka korelasinya lemah.

Angka approx sig pada nilai

Pada data, nilai Phi dan Cramer’s berbeda, dan nilai Contingency Coefficient lebih besar daripada

nilai Cramer’s.

Page 12: Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab

Berikut ialah grafik hubungan antara jam belajar dan nilai.

7. Daftar Pustaka

Andi Dirpan.”Statistik Deskriptif” dalam Academia. https:// www.academia. edu/4907739/

STATISTIK DESKRIPTIF. Diunduh pada Sabtu, 30 November 2013.

Laily Elhieda.2013.” Contoh Analisis Tabulasi Silang SPSS” dalam Blogspot. http:// lely3lhieda.

blogspot.com. Diunduh pada Sabtu, 30 November 2013.