Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

download Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

of 17

Transcript of Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    1

    PERCOBAAN 1

    DESTILASI DAN EKSTRAKSI

    I. Tujuan Percobaan

    Tujuan dari percobaan yang ingin diraih setelah melakukan percobaan ini

    adalah:

    1. Melakukan destilasi untuk pemisahan dan pemurnian zat cair

    2. Mengkalibrasi thermometer

    3. Melakukan teknik ekstraksi untuk pemisahan senyawa organic

    4. Prinsip destilasi dan ekstraksi

    II. Landasan Teori

    Kebanyakan materi yang terdapat di bumi ini tidak murni, tetapi berupa

    campuran dari berbagai komponen. Contohnya, tanah terdiri dari berbagai senyawa

    dan unsur baik dalam wujud padat, cair dan gas. Untuk memperoleh zat murni kita

    harus memisahkannya dari campurannya. Campuran dapat dipisahkan memlalui

    peristiwa fisika atau kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain

    sehingga dapat dipisahkan. Cara atau teknik pemisahan campuran pada jenis, wujud

    dan sifat komponen yang terkandung di dalamnya. Jika komponen berwujud padat

    dan cair, misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan. Saringanbermacam-macam, mulai dari porinya yang besar sampai yang sangat halus,

    contohnya kertas saring dan selaput semipermeabel. Kertas saring dipakai untuk

    memisahkan endapan atau padatan dari pelarutnya. Campuran homogen, seperti

    alkohol dalam air, tidak dapat dipisahkan dengan saringan, karena partikelnya lolos

    dalam pori-pori kertas saring da selaput semipermeabel. Campuran seperti itu dapat

    dipisahkan dengan cara fisika yaitu destilasi, rekristalisasi, ekstraksi dan kromaografi.

    (Syukri, 1999:15)

    Bila suatu cairan larut dalam cairan lainnya, dapat kita bayangkan bahwa

    molekul-molekul dari solven akan saling menjauh untuk memberi tempat pada

    molekul-molekul solute yang akan masuk ke larutan, molekul-molekulnya akan

    memisah agar dapat menempati ruang dalam campuran. Karena adanya gaya tarik

    antara molekul-molekul baik dari solute maupun solven proses pemisahan dari

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    2

    molekul-molekul tersebut memerlukan tambahan yaitu memerlukan tambahan energy

    yaitu harus dilakukan usaha baik pada solute dan solven untuk memisahkan

    masing-masing molekulnya. Akhirnya ketika solute dan solven yang molekul-

    molekulnya dalam keadaan terpisah disatukan, energy akan dilepaskan karena adanya

    gaya tarik antara molekul-molekul solute dan solven.

    (Brady, James E: 1999)

    Destilasi adalah suatu teknik pemisahan suatu zat dari campurannya

    berdasarkan titik didih. Destilasi ada dua macam, yaitu destilasi sederhana dan

    destilasi bertingkat. Destilasi sederhana merupakan proses penguapan yang diikuti

    pengembunan. Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya

    apabila komponen lain tidak ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebihtinggi). Misalnya pengolahan air tawar dan air laut. Sementara destilasi bertingkat

    merupakan proses destilasi berulang-ulang yang terjadi pada kolom fraksionasi.

    Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat yang lebih tinggi lebih banyak

    mengandung cairan yang mudah menguap, sedangkan cairan yang tidak mudah

    menguap lebih banyak dalam kondensat. Contoh destilasi bertingkat adalah

    pemisahan campuran alkohol-air, pemurnian minyak bumi dan lain-lain.

    (Syarifudin, 2008:10)

    Dalam proses pemanasan dapat ditambahkan batu didih (boiling chips). Batu

    didih merupakan benda yang kecil, bentuknya tidak rata dan berpori yang biasanya

    dimasukkan ke dalam cairan yang dipanaskan. Biasanya batu didih terbuat dari bahan

    silika, kalsium, karbonat, porselen maupun karbon. Batu didih sederhana biasa dibuat

    dari pecahan-pecahan kaca, keramik maupun batu kapur, selama bahan tersebut tidak

    biasa larut dalam cairan yang dipanaskan. Fungsi penambahan batu didih ada 2 yaitu :

    untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan

    dan untuk menghindari titik lewat didih. Pori-pori dalam batu didih akan memnbantu

    penangkapan udara pada larutan dan melepaskannya ke permukaan larutan. Tanpa

    batu didih, maka larutan yang dipanaskan akan menjadi superheated pada bagian

    tertentu, lalu tiba-tiba akan mengeluarkan uap panas yang bisa menimbulkan letupan

    atau ledakan. Batu didih tidak boleh dimasukkan pada saat larutan akan mencapai

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    3

    titik didihnya. Jika batu didih dimasukkan pada larutan yang sudah hampir mendidih,

    maka akan terbentuk uap panas dalam jumlah yang besar secara tiba-tiba. Hal ini bisa

    menyebabkan ledakan atau kebakaran. Jadi, batu didih harus dimasukkan ke dalam

    cairan sebelum cairan itu mulai dipanaskan. Jika batu didih akan dimsukkan di

    tengah-tengah pemanasan, maka suhu cairan harus diturunkan terlebih dahulu.

    Sebaiknya batu didih tidak dipergunakan secara berulang-ulang karena pori-pori

    dalam batu didih bisa tersumbat zat pengotor.

    (Khasani, 1990:11)

    Set alat destilasi sederhana adalah terdiri atas labu alas bulat, kondensor

    (pendingin), termometer, erlenmeyer, pemanas. Peralatan lainnya sebagai penunjang

    adalah statif dan klem, adaptor (penghubung), selang yang dihubungkan pada

    kondensor tempat air masuk dan air keluar, batu didih.

    Keterangan Gambar:

    1. Kran air

    2. Pipa penghubung

    3.

    Erlenmeyer

    4. Termometer

    5. Statif dan Klem

    6. Labu alas bulat

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    4

    7. Tempat air keluar dari kondensor

    8. Tempat air masuk pada kondensor

    9. Pemanas

    10.Kondensor

    Adapun fungsi masing-masing alat yaitu labu alas bulat sebagai wadah untuk

    penyimpanan sampel yang akan didestilasi. Kondensor atau pendingin yang berguna

    untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair.

    Kondensor atau pendingin yang digunakan menggunakan pendingin air dimana air

    yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk)

    dari atas maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi

    pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir

    lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya

    harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan air maka

    dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor

    tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud cair.

    Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses destuilasi

    sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk

    memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk menampung destilat

    yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung (adaptor) untuk

    menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat (Erlenmeyer)

    sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam erlenmeyer

    dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi berlangsung. Pemanas

    berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat. Penggunaan

    batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk mempercepat proses pendidihan

    sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada sampel serta

    menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel. Sedangkan statif dan klem

    berguna untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga

    tidak jatuh atau goyang.

    Anonim.2012

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    5

    III. Prosedur Percobaan

    3.1 Alat dan Bahan

    3.1.1 Alat

    1)

    Labu alas bundar 100 mL

    2) Set alat destilasi

    3) Gelas ukur 100 mL

    4) Thermometer 200

    5) Batu didih

    6) Pembakar Bunsen

    7) Penangas air

    8)

    Corong pisah 100 mL9) Erlenmeyer 100mL

    10) Corong Buchner

    11) Statip dan klem bundar

    12) Batang pengaduk

    13) Tabung reaksi besar

    14) Kertas indicator

    15) Kertas saring

    3.1.2Bahan

    1) Benzene teknis

    2) Methanol teknis

    3) Asam benzoate

    4) Toluene

    5) Larutan NaOH 10%

    6) Larutan HCl 10%

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    6

    3.2 Skema Kerja

    3.2.1 Destilasi

    3.2.1.1 Kalibrasi thermometer

    Dimasukkan ke dalam tabung reaksi besar

    Ditambahkan batu didih

    Dipanaskan perlahan hingga menddih

    Dipasang thermometer di atas air yang mendidih

    3.2.1.1 Destilasi Biasa

    Pemurnian

    Dimasukkan ke dalam labu

    Dilakukan pemanasan sampai mendidih

    Diamati dan dicatat suhu pada saat tetesan pertama muali

    jatuh

    Dicatat suhu dan volume destilat secara teratur setiap selang

    jumlah penampungan destilat tertentu.

    Pemisahan

    Dimasukkan ke dalam labu

    Dilakukan pemanasan

    10 mL akuades

    HASIL

    50 mL Benzen Teknis

    HASIL

    Campuran methanol - air

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    7

    Dilakukan proses detilasi

    Dicatat suhu dan volume destilat

    Dicatat tekanan atmosfir

    Dibuat grafik suhu terhadap jumlah destilat

    3.2.2Ekstraksi

    Dimasukkan ke dalam corong pisah 100 mL

    Dokocok hingga homogen

    Dibiarkan beberapa saat hingga terbentuk dua lapisan

    Dikeluarkan dengan hati hati

    Dilakukan proses ekstraksi seperti asam benzoat

    Ditambahkan masingmasing dengan 35 mL larutan HCl

    10%, pada kondisi ini akan terbentuk endapan putih

    Diatur pH kedua larutan ini

    Disaring endapan keduanya

    Dicuci dengan air dingin

    HASIL

    30 mL asam benzoate dalam

    toluena

    15 mL larutan NaOH

    Ekstrak dari asam

    benzoate dan NaOH

    Endapan LarutanEkstrak + HCl

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    8

    Dikeringkan di udara terbuka

    Dipindahkan ke kertas saring baru

    Ditimbang berat Kristal yang terbentuk

    Dibandingkan hasil keduanya

    HASIL

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    9

    IV. Hasil dan Pembahasan

    4.1 Hasil

    Destilasi Biasa

    Pemurnian (I) Pemisahan (I)

    Volume Destilat Temperatur()

    Volume Destilat Temperatur()

    Tetesan Pertama

    5 mL pertama

    5 mL pertama5 mL pertama

    63

    77

    7777

    Tetesan Pertama

    5 mL pertama

    5 mL ke dua5 mL ke tiga

    5 mL ke empat

    5 mL ke lima

    5 mL ke enam5 mL ke tujuh

    70

    79

    79,580

    81

    82

    8487

    Volume destilat : 15 mLWaktu tetesan pertama : 6 menit 9

    detik

    Volume destilat 27,5Waktu tetesan pertama 4 menit 1

    detik

    Pemurnian (II) Pemisahan (II)

    Volume DestilatTemperatur

    (Volume Destilat

    Temperatur

    ()

    Tetesan pertama

    5 mL pertama

    5 mL ke dua

    5 mL ke tiga5 mL ke empat

    5 mLke lima

    75

    78

    79

    8080

    80

    Tetesan pertama

    5 mL pertama

    5 mL ke - 2

    5 mL ke - 35 mL ke - 4

    5 mL ke - 5

    5 mL ke - 65 mL ke - 7

    5 mL ke - 8

    61

    72

    73

    7473

    7

    7575

    75

    Volume destilat : 25 mL

    Waktu tetesan pertama 1 menit 49

    detik

    Volume destilat : 16 mL

    Waktu tetesan pertama 5 menit 47

    detik

    Ekstraksi

    Berat kertas saring = 1 gr

    Berat kertas saring + endapan = 5,13 gr

    Berat endapan = 4,13 gr

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    10

    4.2 Pembahasan

    Destilasi Biasa

    Destilasi adalah suatu teknik pemisahan suatu zat dari campurannya

    berdasarkan titik didih. Destilasi ada dua macam, yaitu destilasi sederhana dan

    destilasi bertingkat. Destilasi sederhana merupakan proses penguapan yang diikuti

    pengembunan. Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya

    apabila komponen lain tidak ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih

    tinggi).

    Sebelum melakukan percobaan ini, terlebih dahulu dirangkai alat destilasi

    untuk melakukan proses pemurnian serta pemisahan benzen teknis dan metanol air

    seperti berikut:

    Pada proses pemanasan dalam pemurnian dan pemisahan ini digunakan batu

    didih.. Fungsi penambahan batu didih ada 2 yaitu : untuk meratakan panas sehingga

    panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan dan untuk menghindari titik

    lewat didih. Pori-pori dalam batu didih akan memnbantu penangkapan udara pada

    larutan dan melepaskannya ke permukaan larutan. Tanpa batu didih, maka larutan

    yang dipanaskan akan menjadi superheated pada bagian tertentu, lalu tiba-tiba akan

    mengeluarkan uap panas yang bisa menimbulkan letupan atau ledakan. Batu didih

    tidak boleh dimasukkan pada saat larutan akan mencapai titik didihnya. Jika batu

    didih dimasukkan pada larutan yang sudah hampir mendidih, maka akan terbentuk

    uap panas dalam jumlah yang besar secara tiba-tiba. Hal ini bisa menyebabkan

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    11

    ledakan atau kebakaran. Jadi, batu didih harus dimasukkan ke dalam cairan sebelum

    cairan itu mulai dipanaskan

    1.

    Pemurnian

    Pemurnian dilakukan dengan cara menguapkan sampel, dan uap yang

    terbentuk kemudian didinginkan dan hasil pendinginan uap inilah merupakan

    senyawa murni dari sampel yang didestilasi. Destilasi dilakukan berdasarkan

    perbedaan titik didih. Pada percobaan pemurnian ini digunakan benzen teknis dan

    metanol air, dimana percobaan ini bertujuan untuk memperoleh benzen murni dan

    metanol yang sudah bercampur dengan air.

    Percobaan pertama dilakukan pemurnian terhadap benzen teknis. Benzenaadalah senyawa organik dengan rumus molekul C6H6. Benzena tersusun atas 6 buah

    atom karbon yang bergabung membentuk sebuah cincin, dengan satu atom hidrogen

    yang terikat pada masing-masing atom. Benzena memiliki titik didih 80,1

    Volume benzena yang didestilasi sebanyak 50 ml. Tepat pada tetesan

    pertama praktikan menghitung waktu serta suhu larutan , untuk seterusnya setiap 5

    mL atau 100 tetes praktikan juga mencatat waktu dan suhunya hingga diperoleh suhu

    konstan. Ketika proses pemanasan benzen, uap benzena mengalir melalui kondensor

    untuk didinginkan sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang digunakan

    menggunakan pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan keluar di

    atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air dalam pendingin atau

    kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk

    mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut.

    Pada pemurnian benzena ini diperoleh suhu pada tetesan pertama yaitu 63

    dengan waktu enam menit sembilan detik selama proses pemanasan berlangsung, dan

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    12

    suhu konstan dari pemurnian benzen ini yaitu 77, dapat dilihat grafik antara suhu

    terhadap volume dari pemurnian benzen sebagai berikut

    Destilat yang dihasilkan dari pemurnian benzen ini sebanyak 15 mL dengan

    rendeman sebanyak 30%.

    Pemurnian kedua yang dilakukan adalah pemurnian metanol air. Disini

    metanol telah bercampur dalam air sehingga untuk diperoleh metanol dalam bentuk

    murni dapat dilakukan dengan cara destilasi. Metanol memiliki titik didih sebesar

    64,7. Proses pemurnian dari metanol ini dilakukan dengan cara yang sama pada

    proses pemurnian benzena.

    Dari hasil percobaan yang telah disajikan dalam tabel pengamatan dapat

    diketahui tetesan pertama pada percobaan ini terjadi pada suhu 75. Setelah tetesan

    pertama suhu larutan ini terus meningkat hingga diperoleh destilat sebanyak 5 mL

    pertama, kedua, dan ketiga. Setelah penampungan destilat keempat dan kelima

    diperoleh suhu konstan pada 80. Berikut grafik pemurnian metanol air

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    0 5 10 15 20

    Temperatur

    volume destilat

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    13

    Setelah dilakukan pengukuran, volume total destilat yang dihasilkan sebanyak 25 mL

    dengan rendeman sebesar 50 %.

    2.

    Pemisahan

    Destilasi pada percobaan ini dilakukan untuk memisahkan metanol dalam air

    dan pemisahan benzen yang dilakukan dengan prosedur yang sama pada percobaan

    pemurnian sebelumnya.

    Proses pemisahan yang pertama dilakukan pada metanol air sebanyak 50

    mL. Perbedaan titik didih yang cukup besar antara kedua zat mendasari pemisahan

    ini dilakukan dengan teknik destilasi sederhana. Titik didih air adalah 100 C dan

    titik didih metanol 64,7 C. Pada proses destilasi sederhana ini, senyawa yangmemiliki titik didih lebih rendah akan diuapkan terlebih dahulu, kemudian uap yang

    terbentuk didinginkan atau diembunkan sehingga diperoleh hasil destilasi senyawa

    yang diinginkan.

    Pada percobaan ini tetesan pertama diperoleh pada suhu 70, selama proses

    pemanasan berlangsung terjadi kenaikan suhu secara terus menerus. Pada pemisahan

    metanol air ini tidak diperoleh suhu konstan hingga suhu larutan naik menjadi

    87 sehingga proses pemanasan harus dihentikan, mengingat pemanasan dilakukan

    tidak boleh senyawa dalam labu sampai habis dan apabila suhu dibiarkan terus naik

    ke titik 100 C akan menyebabkan hasil destilat yang diperoleh bukanlah methanol

    murni lagi. Setelah proses destilasi selesai diperoleh destilat sebanyak 27,5 mL

    dengan rendeman sebesar 55%. Grafik pemurnian dari metanol air sebagai berikut

    74

    75

    76

    77

    78

    79

    80

    81

    0 5 10 15 20 25 30

    Tem

    peratur

    volume destilat

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    14

    Volume destilat yang diperoleh tidak sesuai dengan data yang tertera pada tabel

    pengamatan, dimana jika dilihat pada tabel pengematan, volume destilat ynag

    diperoleh sebanyak 36 mL, namun setelah dilakukan pengukuran hanya diperoleh

    destilat sebanyak 27, 5 mL. Ketidaksesuaian ini dapat dikarenakan kesalahan

    praktikan dalam menghitung tiap tetesan destilat, dimana acuan praktikan disini yaitu

    setiap 100 tetes diasumsikan sebanyak 5 mL.

    Percobaan pemisahan kedua ini dilakukan menggunakan benzen teknis

    dengan prosedur yang sama dengan pemisahan metanol air. Pada pemisahan kedua

    ini tetesan pertama lebih cepat ketimbang tetesan pertama pada metanol

    air, dimana

    tetesan pertama pada suhu 61. Setelah tetesan pertama suhu larutan terus meningkat

    hingga diperoleh suhu konstan pada 75 dengan volume destilat yang diperoleh

    sebanyak 16 mL akan tetapi hasil yang diperoleh ini tidak sesuai dengan data

    pengamatan, ketidaksesuaian ini dikarenakan kesalahan praktikan dalam menghitung

    tetesan destilat yang jatuh. Pada percobaan ini terjadi kesalahan dimana, pada saat

    diperoleh destilat 5 mL ketiga sempat dihentikan sehingga sangat mempengaruhi

    suhu konstan yang didapat, kemungkina jika pemanasan tidak dihentiakn suhukonstan yang diperoleh yaitu 74 Berikut grafik suhu terhadap volume destilat yang

    dihasilkan pada percobaan pemiasahan kedua ini

    0

    10

    20

    30

    40

    5060

    70

    80

    90

    100

    0 10 20 30 40

    tempera

    tur

    volume destilat

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    15

    setelah dilakukan perhitungan diperoleh rendeman sebesar 32%

    Ektraksi

    Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan

    kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut dengan bantuan pelarut. Dasar

    metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu. Tujuan ekstraksi

    ialah memisahkan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan pelarut.

    Pada percobaan ekstraksi ini dilakukan pemisahan terhadap asam benzoat

    dalam toluena, dimana bertujuan untuk memisahkan asam benzoat dari toluena.

    Proses ekstraksi disini menggunakan pelarut NaOH dan menggunakan corong pisah.

    Prinsip dari corong pisah ini adalah memisahkan larutan berdasarkan perbedaan

    densitas dari dua larutan yang bercampur, dimana larutan yang densitasnya lebih

    kecil akan berada pada lapisan atas dan larutan yang memiliki densitas besar berada

    pada lapisan bawah. Percobaan ini dilakukan seperti pada gambar berikut

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    0 10 20 30 40 50

    temperat

    ur

    volume

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    16

    Jika dilihat, proses ekstraksi yang dilakukan yaitu ekstraksi cair

    cair.

    Ekstraksi cair cair adalah ekstraksi yang digunakan untuk memisahkan senyawa

    atas dasar perbedaan kelarutan pada dua jenis pelarut yang berbeda yang tidak saling

    bercampur.

    Setelah ekstrak diperoleh kemudian diberi larutan HCl agar diperoleh

    ekstrak murni dari asam benzoat itu sendiri. Pada ekstrak yang ditambahkan ini

    terbentuk endapan putih, endapan putih inilah ekstrak asam benzoat murni. Kemudian

    dilakukan penyaringan, endapan yang didapat kemudian dicuci dengan air dan

    dikeringkan di udara terbuka. Setelah kering ditimbang, dan diperoleh kristal asam

    benzoat sebanyak 4,13 gr

    V. Kesimpulan dan Saran

    5.1 Kesimpulan

    1.

    Destilasi adalah suatu teknik pemisahan suatu zat dari campurannya

    berdasarkan titik didih.

    2. Pada pemurnian benzen diperoleh destilat sebanyak 15 mL dengan rendemen

    sebesar 30% dan pada pemurnian metanol air sebanyak 25 mL dengan

    rendemen 50%

  • 5/21/2018 Laporan Praktikum KO 1 PERCOBAAN 1 DESTILASI DAN EKSTRAKSI.docx

    http:///reader/full/laporan-praktikum-ko-1-percobaan-1-destilasi-dan-ekstraksid

    17

    3. Pada pemisahan metanol air diperoleh destilat sebanyak 27,5 mL dengan

    rendemen 55% dan pada pemisahan benzen sebanyak 16 mL dengan

    rendemen 32 %.

    4.

    Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan

    kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut dengan bantuan pelarut.

    5. Proses ektraksi disini menggunakan prinsip ekstraksi cair cair

    6. Kristal asam benzoat yang didapat sebanyak 4,13 gr.

    5.2 Saran

    Agar praktikan dapat melakukan percobaan destilasi dan ekstraksi

    diharapkan alat - alat penunjang tersedia lengkap, terutama dalam melakukan

    destilasi, agar praktikan benar

    benar memahami mengenai materi yangberangkutan.

    VI. Daftar Pustaka

    Anonim. 2012. Destilasi, Diakses Pada 4 Mei 2014.

    Rolanrusli.com/destilasi/

    Brady, James E. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jogjakarta : Binarupa Aksara

    Imam, Khasani. 1990. Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia. Jakarta :

    Gramedia.

    Syarifudin. 2008. Kimia. Tangerang : Scientific Press

    Syukri.1999. Kimia Dasar Jilid 2. Bandung: UI Press