Laporan Praktikum Formalin

download Laporan Praktikum Formalin

of 14

Transcript of Laporan Praktikum Formalin

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    1/14

    LAPORAN PENELITIAN

    PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN

    Uji Formalin dan Penentuan Kadar Protein Bahan

    Oleh :

    YOZA FITRIADI/A1F007010

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS BENGKU

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    2/14

    1. Tujuan

    1 Dapat menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk mengidentifikasiformalin

    2. Dapat menyebutkan reagen-reagen yang digunakan untuk mengidentifikasiformalin

    3. Dapat menerangkan langkah-langkah kerja dalam menganalisa kadar proteinsuatu bahan

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    3/14

    II. Landasan Teori

    Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat

    menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin adalah nama dagang

    formaldehida yang dilarutkan dalam air dengan kadar 36 40 %.

    Formalin biasa juga mengandung alkohol 10 15 % yang berfungsi sebagai

    stabilator supaya formaldehidnya tidak mengalami polimerisasi

    (http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/)

    Formalin atau Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan

    aldehida berbentuknya gas dengan rumus kimia H2CO. Formaldehida awalnya

    disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi

    oleh Hoffman tahun 1867. Formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang

    mengandung karbon. Dalam atmosferbumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya

    matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer.

    Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tetapi bisa

    larut dalam air (biasanya dijual dalam kadarlarutan 37% menggunakan merk dagang

    'formalin' atau 'formol' ). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi dan sedikit

    sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO.

    Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%.

    Meskipun formaldehida menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida,

    senyawa ini lebih reaktif daripada aldehida lainnya. Formaldehida bisa membentuk

    trimer siklik, 1,3,5-trioksana atau polimer linierpolioksimetilena. Formasi zat ini

    menjadikan sifat-sifat gas formaldehida berbeda dari sifat gas ideal, terutama pada

    tekanan tinggi atau udara dingin. Formaldehida bisa dioksidasi oleh oksigen atmosfer

    menjadi asam format, karena itu larutan formaldehida harus ditutup serta diisolasi

    supaya tidak kemasukan udara.

    http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldehidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rusiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aleksandr_Butlerov&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1859http://id.wikipedia.org/wiki/1867http://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atmosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1,3,5-trioksana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polioksimetilena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_gas_ideal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_formathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_formathttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_gas_ideal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polioksimetilena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1,3,5-trioksana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Atmosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1867http://id.wikipedia.org/wiki/1859http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aleksandr_Butlerov&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldehidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/
  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    4/14

    (http://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-

    produk_04.html).

    1.1 Kegunaan formalinPenggunaan formalin sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan,

    untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik,

    busa, dan resin untuk kertas, digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis. Formalin

    tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk makanan.

    (http://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-

    formalin).

    1.2 Bahaya formalinFormaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia,

    dengan gejala : sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi

    susunan syaraf dan gangguan peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan

    dosis 100 gram dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam.

    Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis. Kondisi akut

    tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan,

    rasa terbakar, sakit perut, dan pusing. Kondisi kronis tampak setelah dalam jangka

    lama dan berulang bahan ini masuk ke dalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata

    berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat,

    menstruasi, dan memicu kanker

    (http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/).

    Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan

    a. Jika terhirup

    Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit

    kepala, kanker paru-paru.

    b. Jika terkena kulit

    Kemerahan, gatal, kulit terbakar

    c. Jika terkena mata

    Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan

    http://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-formalinhttp://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-formalinhttp://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-formalinhttp://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-formalinhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.html
  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    5/14

    d. Jika tertelan

    Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung,

    kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang,

    koma dan kematian.

    (http://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-

    formalin).

    2.3 Mendeteksi Formalin secara fisikBerikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak

    terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu

    membedakannya dari pangan tanpa formalin.

    a. Ciri-ciri mi basah yang mengandung formalin:1. Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan

    bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius).

    2. Bau agak menyengat, bau formalin.3. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal

    b. Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin:1. Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan

    bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)

    2. Tahu terlampau keras, namun tidak padat3. Bau agak mengengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0.5-1ppm)

    c. Ciri-ciri baso yang mengandung formalin:1. Tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)2. Teksturnya sangat kenyal

    (http://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-

    formalin).

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    6/14

    2.4 Pertolongan Pertama pada Keracunan formalina. Sebelum ke rumah sakit: Gunakan arang aktif (norit). Jangan memberi rangsang

    agar muntah karena menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran coma atas.

    b. Di rumah sakit: Dilakukan bilas lambung (gastric lavage), pemberian arang akti

    (meski pemberian ini akan mengganggu penglihatan bila dilakukan teropong usus

    untuk mendiagnosis trauma esofagus dan saluran cerna)

    c. Hemodialisis (cuci darah) untuk mengeliminasi habis formalin dari tubuh.Tindakan ini dilakukan bila terjadi keadaan asidosis metabolik (keracunan berat

    yang mengganggu metabolisme) .

    (http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/formalin.php)

    2.5 Penentuan protein dengan M etoda Semi-M ikrokjeldahl

    Prinsipnya adalah penentuan jumlah Nitrogen (N) yang dikandung oleh suatu

    bahan dengan cara mendegradasi protein bahan organik dengan menggunakan asam

    sulfat pekat untuk menghasilkan nitrogen sebagai amonia, kemudian menghitung

    jumlah nitrogen yang terlepas sebagai amonia lalu mengkonversikan ke dalam kadarprotein dengan mengalikannya dengan konstanta tertentu. Disebut sebagai metode

    mikro (Mikrokjeldahl) karena ukuran sampel kecil, yaitu kurang dari 300 mg. Jika

    sampel yang digunakan lebih dari 300 mg disebut metode makro. Metode mikro

    digunakan pada bahan yang diduga hanya mengandung sedikit N. Analisa protein

    dengan metode Mikrokjeldahl pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu

    proses destruksi, proses destilasi, dan tahap titrasi.

    1) Proses destruksi

    Pada tahap ini, sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi

    penguraian sampel menjadi unsur-unsurnya yaitu unsur-unsur C, H, O, N, S, dan P.

    Unsur N dalam protein ini dipakai untuk menentukan kandungan protein dalam suatu

    bahan.

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    7/14

    2) Proses destilasi

    Prinsip destilasi adalah memisahkan cairan atau larutan berdasarkan perbedaan

    titik didih. Pada tahap destilasi, ammonium sulfat dipecah menjadi ammonia (NH3).

    3)Tahap titrasi

    Titrasi merupakan tahap akhir dari seluruh metode Kjeldahl pada penentuan kadar

    protein dalam bahan pangan yang dianalisis. Dengan melakukan titrasi, dapat

    diketahui banyaknya asam borat yang bereaksi dengan ammonia. Melalui titrasi ini,

    dapat diketahui kandungan N dalam bentuk NH4 sehingga kandungan N dalam

    protein pada sampel dapat diketahui:

    Kadar nitrogen (% N) dapat ditentukan dengan rumus :

    % N = (ts tb) x N HCl x 14,008 x 100 %

    mg sampel

    dengan ts : volume titrasi sampel

    tb : volume titrasi blanko

    % protein (wb) = % N x fk

    dengan fk : faktor konversi / perkalian = 6,25 (Sudarmadji dkk,1996: 204-209).

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    8/14

    III.Pelaksanaan Percobaan

    3.1Alat dan Bahan

    3.1.1 Alat Percobaan

    Statif dan klem Labu Erlenmeyer Labu destilasi Kaki tiga dan kasa Kondensor Selang Lampu spiritus Neraca analitik Tabung reaksi

    Rak tabung reaksi Penjepit Tabung reaksi Pipet Tetes Pengaduk Labu kjeldahl Alat Destruksi Gelas ukur Penangas air Buret

    3.1.2 Bahan

    Tahu Susu Indomilk H2SO4 Logam Zn Aquadest Serbuk Asam asetat

    Fehling A+B Benedict Asam Borat Metil biru NaOH 0,1 N

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    9/14

    3.2 Cara Kerja

    Reaksi Identifikasi Formalin1. Dimasukkan larutan bahan ke dalam tabung reaksi ditambahkan 2 ml pereaksi

    fehling A+B. Diamati, apabila ada endapan merah muda menunjukkan adanya

    formalin

    2. Dimasukkan larutan bahan ke dalam tabung reaksi ditambahkan 3 ml pereaksibenedict dipanaskan selama 2 menit. Diamati, apabila ada endapan merah muda

    atau kuning menunjukkan adanya formalin.

    Penentuan Kadar Protein Bahan Cara Gunning

    1. Dimasukkan 3,6 gr bahan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 5 gr serbukasam asetat. Lalu dimasukkan ke dalam labu kjeldahl, kemudian ditambahkan

    10 ml H2SO4.

    2. Didestruksi selama semalam untuk memecah protein.3.

    Larutan hasil destruksi dimasukkan ke dalam labu destilasi, dinding labu kjeldahldibilas dengan 140 ml aquadest dan ditambahkan 30 ml larutan NaOH-Na2S2O3

    dan beberapa butiran zink. Kemudian didestilasi campuran tersebut.

    4. Diambil 25 ml asam borat dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, laluditambahkan 3 tetes indicator metil biru. Destilat yang keluar ditampung dalam

    larutan ini.

    5. Larutan hasil destilasi dititrasi dengan NaOH 0,1 N.6. Dihitung % protein dengan menghitung total N.

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    10/14

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Percobaan Reaksi Identifikasi Formalin

    no Langkah kerja Hasil

    1 Dimasukan larutan bahan 2 ml kedalam

    tabung reaksi dan ditambahkan 2 ml reaksi

    fehling ( A + B )

    Susu : larutan berwarna

    ungu tanpa ada endapan

    merah

    Tahu : Larutan berwarna

    ungu tanpa adanya

    endapan merah

    2 Dimasukan larutan bahan kedalam tabung

    reksi dan ditambahkan 3 ml reaksi benecdit,

    dipanaskan 2 menit

    Susu : Larutan berwarna

    biru tanpa ada endapan

    kuning

    Tahu ; larutan berwarna

    biru tanpa ada endapan

    kuning

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    11/14

    Penentuan kadar protein dengan cara semi mikro kjeldahlCara kerja Hasil pengamatan

    1.Dimasukan bahan yang telah

    dihaluskansebanyak 3,6 gr kedalam labu

    kjeldah + 10 ml H2SO4. jika destruksi sukar

    dilakukan dytambahkan 0.3 CuSO4 dan

    digojok

    2.dipanaskan cmpuran tersebut, setelah

    cairan jernih dan tak berwarna

    3. di buat larutan blanko

    4.di tuang kelabu alas bulat, dinding labu

    kjeldah dicuci dengan aquades dan

    dididihkan 30 menit , air cucian dicampur ke

    labu alas bulat +200 ml aquades+1 gr Zn+NaOH sampai larutan basa. Didestilasi dan

    ditampung ke erlenmeyer +100 ml HCl 0.1

    N + indikator PP 100%.Destilasi dilakukan

    setelah volume destilat 150 ml tidak basa

    lagi.

    5. Ditritrasi kelebihan HCl 0.1 Ndalam

    destilat dengan larutan NaOH 0,1 N

    6. Dihitubg %N dan % proteinnya

    Percobaan yang dilakukan : 3,6 gr

    Sampel dimasukan kelabu destruksi

    + 5 ml aquades + 10ml H2S04

    larutan berubah warna dari warna

    putih menjadi warna coklat tua ( 15

    menit ) lalu di dinginkan

    Larutan di destilasi + NaOH lalu

    didestilasi, labu destilat berisi HCl

    dan indikator PP

    Setelah dititrasi:Susu segar :6,5 ml

    Tahu : 6,5 ml

    Blanko : 7 ml

    Warna larutan berubahdari kuning

    menjadi orange

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    12/14

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1Kesimpulan

    1. Formalin atau Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal),merupakan aldehida berbentuknya gas dengan rumus kimia H2CO, berupa

    cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah

    larut dalam air dan alkohol

    2. Alat-alat yang digunakan untuk mengidentifikasi formalin adalah tabungreaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, penangas air dan lampu sirtus.

    3. Reagen-reagen yang digunakan untuk mengidentifikasi formalin adalahpereaksi fehling A+B dan pereaksi benedict.

    4. Langkah-langkah kerja dalam menganalisa kadar protein suatu bahan adalahDimasukkan 10 ml larutan bahan ke dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan

    sampai tanda batas. Lalu dimasukkan ke dalam labu kjeldhal 500 ml dan

    ditambahkan H2SO4. Lalu ditambahkan asam asetat sebanyak 5 gram sebagai

    katalisator. Lalu larutan dididihkan dalam alat destruksi selama 30 menit.

    Setelah itu didinginkan dan dicuci dengan 140 ml aquades. Lalu larutan

    dimasukkan ke dalam labu destilasi dengan air cuciannya. Lalu ditambahkan

    30 ml larutan NaOH-Na2S2O3 kemudian ditambahkan beberapa butiran Zink.

    Lalu dilakukan destilasi dan destilatnya ditampung pada Erlenmeyer berisi 25

    ml asam borat dan 2 tetes indicator metil biru. Larutan dititrasi menggunakan

    0,1 N NaOH lalu % protein dihitung dengan menghitung nilai total N.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldehidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldehidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimia
  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    13/14

    ml NaOH x N NaOH

    Jumlah total N = x 14,008 x f (mg/ml)

    ml larutan contoh

    5.2 Saran

    Pada proses penentuan awal dan pemilihan bahan yang akan diujikan sebaiknya

    diberitakan informasinya secara jelas, sehingga asal bahan dan kemungkinan

    informasi yang berguna bagi pembaca, dan tidak menimbulkan salah persepsi

    mengenai jenis sampel yang diujikan, tidak semua sampel sejenis mengandung

    formalin. Selain itu perlu dilakukan juga pemberian formalin oleh praktikan sendiri,

    sebelum kita mengamati residu yang ditinggalkan sehingga kita dapat mengetahui

    bahan pangan mana yang banyak atau tidak menyerap formalin secara menyeluruh.

  • 7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin

    14/14

    VII. DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. Ciri-Ciri Makanan yang Mengandung Formalin.

    http://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-

    formalin/

    Anonim. Formalin dan Boraks. http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-

    boraks/

    Anonim. Formalin (HCHO dan CH3OH dalam Air). http://www.o-

    fish.com/HamaPenyakit/formalin.php

    Sudarmadji, dkk. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta:

    Penerbit Liberty

    Wahyu Ramadhan. Identifikasi Formalin Pada Produk Perikanan. http://wahyu-

    ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.html

    http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/