7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
1/14
LAPORAN PENELITIAN
PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN
Uji Formalin dan Penentuan Kadar Protein Bahan
Oleh :
YOZA FITRIADI/A1F007010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKU
7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
2/14
1. Tujuan
1 Dapat menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk mengidentifikasiformalin
2. Dapat menyebutkan reagen-reagen yang digunakan untuk mengidentifikasiformalin
3. Dapat menerangkan langkah-langkah kerja dalam menganalisa kadar proteinsuatu bahan
7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
3/14
II. Landasan Teori
Formalin adalah berupa cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat
menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin adalah nama dagang
formaldehida yang dilarutkan dalam air dengan kadar 36 40 %.
Formalin biasa juga mengandung alkohol 10 15 % yang berfungsi sebagai
stabilator supaya formaldehidnya tidak mengalami polimerisasi
(http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/)
Formalin atau Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan
aldehida berbentuknya gas dengan rumus kimia H2CO. Formaldehida awalnya
disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi
oleh Hoffman tahun 1867. Formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang
mengandung karbon. Dalam atmosferbumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya
matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer.
Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tetapi bisa
larut dalam air (biasanya dijual dalam kadarlarutan 37% menggunakan merk dagang
'formalin' atau 'formol' ). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi dan sedikit
sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO.
Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%.
Meskipun formaldehida menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida,
senyawa ini lebih reaktif daripada aldehida lainnya. Formaldehida bisa membentuk
trimer siklik, 1,3,5-trioksana atau polimer linierpolioksimetilena. Formasi zat ini
menjadikan sifat-sifat gas formaldehida berbeda dari sifat gas ideal, terutama pada
tekanan tinggi atau udara dingin. Formaldehida bisa dioksidasi oleh oksigen atmosfer
menjadi asam format, karena itu larutan formaldehida harus ditutup serta diisolasi
supaya tidak kemasukan udara.
http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldehidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rusiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aleksandr_Butlerov&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1859http://id.wikipedia.org/wiki/1867http://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atmosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1,3,5-trioksana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polioksimetilena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_gas_ideal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_formathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_formathttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksidasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_gas_ideal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Polioksimetilena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1,3,5-trioksana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Atmosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1867http://id.wikipedia.org/wiki/1859http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aleksandr_Butlerov&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldehidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
4/14
(http://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-
produk_04.html).
1.1 Kegunaan formalinPenggunaan formalin sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan,
untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik,
busa, dan resin untuk kertas, digunakan di indutri tekstil dan kayu lapis. Formalin
tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk makanan.
(http://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-
formalin).
1.2 Bahaya formalinFormaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia,
dengan gejala : sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi
susunan syaraf dan gangguan peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan
dosis 100 gram dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam.
Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis. Kondisi akut
tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan,
rasa terbakar, sakit perut, dan pusing. Kondisi kronis tampak setelah dalam jangka
lama dan berulang bahan ini masuk ke dalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata
berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat,
menstruasi, dan memicu kanker
(http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/).
Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan
a. Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit
kepala, kanker paru-paru.
b. Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar
c. Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
http://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-formalinhttp://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-formalinhttp://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-formalinhttp://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-formalinhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.html7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
5/14
d. Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung,
kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang,
koma dan kematian.
(http://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-
formalin).
2.3 Mendeteksi Formalin secara fisikBerikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak
terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu
membedakannya dari pangan tanpa formalin.
a. Ciri-ciri mi basah yang mengandung formalin:1. Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan
bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius).
2. Bau agak menyengat, bau formalin.3. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal
b. Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin:1. Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan
bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)
2. Tahu terlampau keras, namun tidak padat3. Bau agak mengengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0.5-1ppm)
c. Ciri-ciri baso yang mengandung formalin:1. Tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)2. Teksturnya sangat kenyal
(http://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-
formalin).
7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
6/14
2.4 Pertolongan Pertama pada Keracunan formalina. Sebelum ke rumah sakit: Gunakan arang aktif (norit). Jangan memberi rangsang
agar muntah karena menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran coma atas.
b. Di rumah sakit: Dilakukan bilas lambung (gastric lavage), pemberian arang akti
(meski pemberian ini akan mengganggu penglihatan bila dilakukan teropong usus
untuk mendiagnosis trauma esofagus dan saluran cerna)
c. Hemodialisis (cuci darah) untuk mengeliminasi habis formalin dari tubuh.Tindakan ini dilakukan bila terjadi keadaan asidosis metabolik (keracunan berat
yang mengganggu metabolisme) .
(http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/formalin.php)
2.5 Penentuan protein dengan M etoda Semi-M ikrokjeldahl
Prinsipnya adalah penentuan jumlah Nitrogen (N) yang dikandung oleh suatu
bahan dengan cara mendegradasi protein bahan organik dengan menggunakan asam
sulfat pekat untuk menghasilkan nitrogen sebagai amonia, kemudian menghitung
jumlah nitrogen yang terlepas sebagai amonia lalu mengkonversikan ke dalam kadarprotein dengan mengalikannya dengan konstanta tertentu. Disebut sebagai metode
mikro (Mikrokjeldahl) karena ukuran sampel kecil, yaitu kurang dari 300 mg. Jika
sampel yang digunakan lebih dari 300 mg disebut metode makro. Metode mikro
digunakan pada bahan yang diduga hanya mengandung sedikit N. Analisa protein
dengan metode Mikrokjeldahl pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu
proses destruksi, proses destilasi, dan tahap titrasi.
1) Proses destruksi
Pada tahap ini, sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi
penguraian sampel menjadi unsur-unsurnya yaitu unsur-unsur C, H, O, N, S, dan P.
Unsur N dalam protein ini dipakai untuk menentukan kandungan protein dalam suatu
bahan.
7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
7/14
2) Proses destilasi
Prinsip destilasi adalah memisahkan cairan atau larutan berdasarkan perbedaan
titik didih. Pada tahap destilasi, ammonium sulfat dipecah menjadi ammonia (NH3).
3)Tahap titrasi
Titrasi merupakan tahap akhir dari seluruh metode Kjeldahl pada penentuan kadar
protein dalam bahan pangan yang dianalisis. Dengan melakukan titrasi, dapat
diketahui banyaknya asam borat yang bereaksi dengan ammonia. Melalui titrasi ini,
dapat diketahui kandungan N dalam bentuk NH4 sehingga kandungan N dalam
protein pada sampel dapat diketahui:
Kadar nitrogen (% N) dapat ditentukan dengan rumus :
% N = (ts tb) x N HCl x 14,008 x 100 %
mg sampel
dengan ts : volume titrasi sampel
tb : volume titrasi blanko
% protein (wb) = % N x fk
dengan fk : faktor konversi / perkalian = 6,25 (Sudarmadji dkk,1996: 204-209).
7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
8/14
III.Pelaksanaan Percobaan
3.1Alat dan Bahan
3.1.1 Alat Percobaan
Statif dan klem Labu Erlenmeyer Labu destilasi Kaki tiga dan kasa Kondensor Selang Lampu spiritus Neraca analitik Tabung reaksi
Rak tabung reaksi Penjepit Tabung reaksi Pipet Tetes Pengaduk Labu kjeldahl Alat Destruksi Gelas ukur Penangas air Buret
3.1.2 Bahan
Tahu Susu Indomilk H2SO4 Logam Zn Aquadest Serbuk Asam asetat
Fehling A+B Benedict Asam Borat Metil biru NaOH 0,1 N
7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
9/14
3.2 Cara Kerja
Reaksi Identifikasi Formalin1. Dimasukkan larutan bahan ke dalam tabung reaksi ditambahkan 2 ml pereaksi
fehling A+B. Diamati, apabila ada endapan merah muda menunjukkan adanya
formalin
2. Dimasukkan larutan bahan ke dalam tabung reaksi ditambahkan 3 ml pereaksibenedict dipanaskan selama 2 menit. Diamati, apabila ada endapan merah muda
atau kuning menunjukkan adanya formalin.
Penentuan Kadar Protein Bahan Cara Gunning
1. Dimasukkan 3,6 gr bahan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 5 gr serbukasam asetat. Lalu dimasukkan ke dalam labu kjeldahl, kemudian ditambahkan
10 ml H2SO4.
2. Didestruksi selama semalam untuk memecah protein.3.
Larutan hasil destruksi dimasukkan ke dalam labu destilasi, dinding labu kjeldahldibilas dengan 140 ml aquadest dan ditambahkan 30 ml larutan NaOH-Na2S2O3
dan beberapa butiran zink. Kemudian didestilasi campuran tersebut.
4. Diambil 25 ml asam borat dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, laluditambahkan 3 tetes indicator metil biru. Destilat yang keluar ditampung dalam
larutan ini.
5. Larutan hasil destilasi dititrasi dengan NaOH 0,1 N.6. Dihitung % protein dengan menghitung total N.
7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
10/14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan Reaksi Identifikasi Formalin
no Langkah kerja Hasil
1 Dimasukan larutan bahan 2 ml kedalam
tabung reaksi dan ditambahkan 2 ml reaksi
fehling ( A + B )
Susu : larutan berwarna
ungu tanpa ada endapan
merah
Tahu : Larutan berwarna
ungu tanpa adanya
endapan merah
2 Dimasukan larutan bahan kedalam tabung
reksi dan ditambahkan 3 ml reaksi benecdit,
dipanaskan 2 menit
Susu : Larutan berwarna
biru tanpa ada endapan
kuning
Tahu ; larutan berwarna
biru tanpa ada endapan
kuning
7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
11/14
Penentuan kadar protein dengan cara semi mikro kjeldahlCara kerja Hasil pengamatan
1.Dimasukan bahan yang telah
dihaluskansebanyak 3,6 gr kedalam labu
kjeldah + 10 ml H2SO4. jika destruksi sukar
dilakukan dytambahkan 0.3 CuSO4 dan
digojok
2.dipanaskan cmpuran tersebut, setelah
cairan jernih dan tak berwarna
3. di buat larutan blanko
4.di tuang kelabu alas bulat, dinding labu
kjeldah dicuci dengan aquades dan
dididihkan 30 menit , air cucian dicampur ke
labu alas bulat +200 ml aquades+1 gr Zn+NaOH sampai larutan basa. Didestilasi dan
ditampung ke erlenmeyer +100 ml HCl 0.1
N + indikator PP 100%.Destilasi dilakukan
setelah volume destilat 150 ml tidak basa
lagi.
5. Ditritrasi kelebihan HCl 0.1 Ndalam
destilat dengan larutan NaOH 0,1 N
6. Dihitubg %N dan % proteinnya
Percobaan yang dilakukan : 3,6 gr
Sampel dimasukan kelabu destruksi
+ 5 ml aquades + 10ml H2S04
larutan berubah warna dari warna
putih menjadi warna coklat tua ( 15
menit ) lalu di dinginkan
Larutan di destilasi + NaOH lalu
didestilasi, labu destilat berisi HCl
dan indikator PP
Setelah dititrasi:Susu segar :6,5 ml
Tahu : 6,5 ml
Blanko : 7 ml
Warna larutan berubahdari kuning
menjadi orange
7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
12/14
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
1. Formalin atau Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal),merupakan aldehida berbentuknya gas dengan rumus kimia H2CO, berupa
cairan dalam suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah
larut dalam air dan alkohol
2. Alat-alat yang digunakan untuk mengidentifikasi formalin adalah tabungreaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, penangas air dan lampu sirtus.
3. Reagen-reagen yang digunakan untuk mengidentifikasi formalin adalahpereaksi fehling A+B dan pereaksi benedict.
4. Langkah-langkah kerja dalam menganalisa kadar protein suatu bahan adalahDimasukkan 10 ml larutan bahan ke dalam labu takar 100 ml lalu diencerkan
sampai tanda batas. Lalu dimasukkan ke dalam labu kjeldhal 500 ml dan
ditambahkan H2SO4. Lalu ditambahkan asam asetat sebanyak 5 gram sebagai
katalisator. Lalu larutan dididihkan dalam alat destruksi selama 30 menit.
Setelah itu didinginkan dan dicuci dengan 140 ml aquades. Lalu larutan
dimasukkan ke dalam labu destilasi dengan air cuciannya. Lalu ditambahkan
30 ml larutan NaOH-Na2S2O3 kemudian ditambahkan beberapa butiran Zink.
Lalu dilakukan destilasi dan destilatnya ditampung pada Erlenmeyer berisi 25
ml asam borat dan 2 tetes indicator metil biru. Larutan dititrasi menggunakan
0,1 N NaOH lalu % protein dihitung dengan menghitung nilai total N.
http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldehidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldehidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimia7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
13/14
ml NaOH x N NaOH
Jumlah total N = x 14,008 x f (mg/ml)
ml larutan contoh
5.2 Saran
Pada proses penentuan awal dan pemilihan bahan yang akan diujikan sebaiknya
diberitakan informasinya secara jelas, sehingga asal bahan dan kemungkinan
informasi yang berguna bagi pembaca, dan tidak menimbulkan salah persepsi
mengenai jenis sampel yang diujikan, tidak semua sampel sejenis mengandung
formalin. Selain itu perlu dilakukan juga pemberian formalin oleh praktikan sendiri,
sebelum kita mengamati residu yang ditinggalkan sehingga kita dapat mengetahui
bahan pangan mana yang banyak atau tidak menyerap formalin secara menyeluruh.
7/29/2019 Laporan Praktikum Formalin
14/14
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Ciri-Ciri Makanan yang Mengandung Formalin.
http://pipit.wordpress.com/2005/12/30/ciri-ciri-makanan-yang-mengandung-
formalin/
Anonim. Formalin dan Boraks. http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-
boraks/
Anonim. Formalin (HCHO dan CH3OH dalam Air). http://www.o-
fish.com/HamaPenyakit/formalin.php
Sudarmadji, dkk. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta:
Penerbit Liberty
Wahyu Ramadhan. Identifikasi Formalin Pada Produk Perikanan. http://wahyu-
ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.html
http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-pada-produk_04.htmlhttp://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/http://oliveoile.wordpress.com/2008/01/07/formalin-boraks/Top Related