Penyalagunaan formalin

24
Formalin

description

formalin

Transcript of Penyalagunaan formalin

Page 1: Penyalagunaan formalin

Formalin

Page 2: Penyalagunaan formalin

Definisi

• Formalin adalah larutan yang tidak

berwarna dan baunya sangat menusuk.

Didalam formalin mengandung sekitar 37

persen formaldehid dalam air, biasanya

ditambah methanol hingga 15 persen

sebagai pengawet.

Page 3: Penyalagunaan formalin

Apa itu Formalin???

• Formalin aldehida dengan rumus kimia H2CO biasanya dalam bentuk cair

• Merupakan larutan yang tidak berwarna dan baunyasangat menusuk

• Mengandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air, biasanya ditambah methanol hingga 15 persen sebagaipengawet

• Formaldehida terbentuk akibatreasi oksidasi katalitik pada metanol ; awalnyadisintesis oleh kimiawan Rusia AleksandrButlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.

Page 4: Penyalagunaan formalin

• Nama lain dari formalin adalah Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formaldehyde, dan Formalith

• Berat Molekul Formalin adalah 30,03

• Gugus karbonil yang dimilikinya sangat aktif, dapat bereaksi dengan gugus –NH2 dariprotein yang ada pada tubuh membentuksenyawa yang mengendap

Page 5: Penyalagunaan formalin
Page 6: Penyalagunaan formalin

Kegunaan formalin

1. Pengawet mayat.

2. Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.

3. Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca.

4. Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia fotografi.

5. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

6. Bahan untuk pembuatan produk parfum.

7. Bahan pengawet produk kosmetik dan pengeras kuku.

8. Pencegah korosi untuk sumur minyak.

9. Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumenseperti pembersih barang rumah tang, cairan pencuci piring , pelembut kulit, perawat sepatu, shampoo, mobil, lilin, danpembersih karpet.

Page 7: Penyalagunaan formalin

Kegunaan Formalin

Sebagai desinfektan

Formalin dapat mencegah tumbuh dan

berkembangnya mikroba dan jamur, sehingga

banyak dimanfaatkan untuk campuran produk

seperti pasta gigi, bahkan pembuatan vaksin.

Pengawet mayat

Formalin akan mengeluarkan isi sel dan

menggantikannya dengan formaldehida yang lebih

kaku, sehingga tubuh yang diberi formalin dapat

bertahan lebih lama dan tidak mengalami

pembusukan.

Page 8: Penyalagunaan formalin

Pembasmi lalat dan serangga

Bau khas yang dimiliki formalin membuat lalat dan

serangga tidak akan mendekat, karena bau formalin

sangat menyengat.

Bahan pembuatan sutra sintetis

Bahan pengawet untuk produk kosmetika

Page 9: Penyalagunaan formalin

Bahaya Formalin !

1. Bahaya utama

Formalin sangat berbahaya bila tertelan dan akibat yang ditimbulkandapat berupa bahaya kanker pada manusia.

2. Bahaya jangka pendek (akut)

Apabila tertelan, mulut, tenggorokan, dan perut terasa terbakar, sakitmenelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakitperut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga dapat menyebabkan kerusakanhati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat dan ginjal.

3. Bahaya jangka panjang (kronik)

Jika tertelan, akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunansuhu badan dan rasa gatal di dada.

Page 10: Penyalagunaan formalin

PENYALAHGUNAAN FORMALIN

1. BAHAN PENGAWET MAKANAN

a. Tahu

b. Ayam potong

c. Ikan

d. Mie basah, dll

Page 11: Penyalagunaan formalin

• a. Tahu

• Tahu yang

bentuknya sangat

kenyal, tidak

mudah hancur,

awet beberapa

hari dan berbau

menyengat

• b. Ayam potong

Ciri-ciri mengandung

formalin

1. Berwarna putih

bersih

2. Pada suhu kamar

bisa awet hingga

beberapa hari

Page 12: Penyalagunaan formalin

c. Ikan

• Deteksi suatu makanan apakah terdapat

atau terkandung formalin agar

mendapatkan hasil yang akurat memang

sulit. Karena deteksi formalin formalin

secara kualitatif dan kuantitatif secara

akurat hanya dapat dilakukan di

laboratorium dengan menggunakan

pereaksi kimia.

Page 13: Penyalagunaan formalin

• Tetapi, terdapat beberapa ciri penyalahgunaan formalin pada

pangan dapat diketahui dengan secara kasat mata, walaupun

tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin,

namun dapat membantu membedakannya dari ikan segar

yang tanpa formalin. Tepatnya ciri-ciri ikan segar yang

mengandung formalin, diantaranya:

1. Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (250C).

2. Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan

merah segar dan warna daging ikan putih bersih.

3. Tekstur dsging ikan menjadi kaku dan sedikit sulit untuk

dibelah atau dipotong.

4. Bau menyengat, bau formalin.

5. Tidak adanya lalat ataupun serangga yang

menghinggapi ikan tersebut.

Page 14: Penyalagunaan formalin

d. Mie basah

• Ciri-ciri :1. Baunya sedikit menyengat

2. Pada suhu ±25°(suhu kamar) bisa tahan hingga 2

hari, sedangkan bila disimpan di dalam pendingan

(suhu 10°) bisa awet hingga lebih dari 15 hari

3. Mie nampak mengkilap seperti dilumuri minyak,

tidak lengket dan sangat kenyal (tak mudah putus)

Page 15: Penyalagunaan formalin

Contoh Kasus

• Usus Ayam Berformalin :9

Kasus penyalahgunaan formalin kembali terkuak baru-baru ini yakni untuk pengawet usus ayam yang diolah sebagai bahan makanan. Seperti dikutip dari berita di kompas.com (25/11/2010) bahwa polisi telah menangkap oknum yang menjalankan usaha usus ayam berformalin. Produk usus ayam yang diawetkan dengan formalin ini biasa dipasarkan di Pasar Tambora, Jakarta Barat. Mereka memproduksi dan menjalankan aktivitasnya ini di daerah Pamulang.

Pelaku ditangkap karena dalam menjalankan usahanya itu adalah sengaja mencampur formalin dengan air untuk dituangkan ke usus ayam agar awet. Bahan baku usus ayam diperoleh dari rumah pemotongan ayam. Selanjutnya usus dibersihkan dan kemudian direbus, lalu dimasukkan ke dalam bak air yang sudah dicampur formalin. Usus kemudian direndam sehari semalam. Setelah itu usus dibungkus dalam kantong plastik, disimpan di lemari es, dan esoknya siap dijual. Untuk pemrosesan ini relatif hanya diperlukan bahan pengawet formalin saja.

Page 16: Penyalagunaan formalin

• Bagi konsumen perlu kewaspadaan tinggi dan kepedulian untuk menghindari bahan makan termasuk usus ayam mentah yang diolah dengan menggunakan formalin. Pengenalan ciri-ciri usus yang telah diproses dengan formalin dapat dikenali dengan mudah. Ciri yang umum adalah usus berwarna cerah dan bersih, tidak ada lalat yang mau hinggap di bahan, dapat awet selama beberapa hari serta bau yang agak khas.

Page 17: Penyalagunaan formalin

Uji Formalin Dalam Makanan

• Secara kualitatif uji formalin dalam makanan dapat dilakukan dalamwaktu yang relatif cepat, yaitu dengan prinsip ada tidaknya reaksiformalin dengan larutan brom: H2SO4 (1:1), bila terjadi warna unguberarti positif.

• Tentu saja formalin yang terdapat di dalam makanan harus di ekstraksi lebih dulu secara benar (berdasarkan Jacob 1958 yang telah dimodifikasi dalam F.G. Winarno, 2008). Meskipun tekniknyaagak kuno, tetapi dapat dilakukan dengan cepat, dalam prakteknya, teknik tersebut memiliki kepekaan yang cukup tinggi.

• Secara kuantitatif tentu saja dapat dilakuakan denganmenggunakan kurva kalibrasi. Namun karena formalin dilarang, ujikualitatif cukup untuk melakukan tindakan pelarangan danpengusutan, bila uji laboratorium ternyata positif.

Page 18: Penyalagunaan formalin

Metode-metode Analisis Formalin

1. Uji kualitatif

a. Dengan Fenilhidrazina

Ditimbang 10 gr sampel dipotong kecil-kecil

dimasukkan ke dalam labu destilata ditambahkan

aquadest 100 ml ke dalam labu destilat didestilasi

dan ditampung filtrat dengan menggunakan labu ukur

50 ml diambil 2-3 tetes hasil destilat sampel

ditambahkan 2 tetes Fenilhidrazina hidroklorida, 1 tetes

kalium heksasianoferat (III), dan 5 tetes HCl. Jika

terjadi perubahan warna merah terang (positif

formalin).

Page 19: Penyalagunaan formalin

b. Dengan asam kromatofat

Dicampur 10 gr sampel dengan 50 ml air dengan cara

menggerusnya dalam lumpang dipindahkan

campuran ke dalam labu destilat dan diasamkan dengan

H3PO4. Labu destilat dihubungkan dengan pendingin

dan didestilasi ditampung hasil destilasi .

Larutan pereaksi asam kromatofat 0,5 % dalam H2SO4

60 % (asam 1,8 dihidroksinaftalen 3,6 disulfonat)

sebanyak 5 ml dimasukkan dalam tabung reaksi

ditambahkan 1 ml larutan hasil destilasi sambil diaduk.

Dimasukkan tabung reaksi ke dalam penangas air yang

mendidih selama 15 menit diamati perubahan warna

yang terjadi. Adanya HCHO (formalin) ditunjukkan

dengan adanya warna ungu terang sampai ungu tua.

Page 20: Penyalagunaan formalin

c. Dengan larutan Schiff

ditimbang 10 gram sampel dipotong-potong

dimasukkan ke dalam labu destilat

ditambahkan 50 ml air diasamkan dengan 1

ml H3PO4. Labu destilat dihubungkan dengan

pendingin dan didestilasi. Hasil destilasi di

tampung pada labu ukur 50 ml.

Diambil 1 ml hasil destilat dalam tabung reaksi

ditambahkan 1 ml H2SO4 1:1 (H2SO4 pekat)

lewat dinding ditambahkan 1 ml larutan

Schiff, jika terbentuk warna ungu maka positif

formalin.

Page 21: Penyalagunaan formalin

2. Uji kuantitatifa. Dengan metode Asidialkalimetri Dipipet 10,0 ml hasil destilat dipindahkan ke

Erlenmeyer ditambahkan campuran 25 ml hydrogen peroksida encer P dan 50 ml natriumhidroksida 0,1 N dipanaskan di atas penangasair hingga pembuihan berhenti di titrasidengan asam klorida 0,1 N menggunakanindikator larutan fenolftalein P. Dilakukan penetapan blanko, dipipet 50,0 ml

NaOH 0,1 N ditambah 2-3 tetes indikatorfenolftalein, dititrasi dengan HCl 0,1 N. dimana 1 ml NaOH 0,1 N = 3,003 mg HCHO.

Page 22: Penyalagunaan formalin

b. Dengan metode spektrofotometri

1) Asam kromatofat

Dibuat larutan baku induk (konsentrasi 1000 ppm dari formalin 37 %) diencerkan dalam labu takar 100 ml dengan aquadestsampai tanda batas dibuat larutan baku standar.

Larutan pereaksi asam kromatofat 5 ml dimasukkan ke dalamtabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan standar formalin sambil diaduk tabung reaksi ditangas selama 15 menit dalampenangas air yang mendidih, angkat, dan didinginkan.

Penetapan kadar formalin sampel

dicampurkan 10 g sampel dengan 50 ml aquadest dengan caradigerus di dalam lumpang didestilat dan diasamkan denganH3PO4, ditampung dengan labu ukur 50 ml. Ditambahkan 5 ml asam kromatofat. diukur absorbansi sampel dan standardengan panjang gelombang 560 nm dan dihitung kadarformalinnya.

Page 23: Penyalagunaan formalin

2) Larutan Schiff

Diambil 5,0 ml hasil destilatditambahkan 1 ml H2SO4 1:1 (H2SO4 pekat) lewat dinding, ditambahkan 1,0 ml larutanSchiff. Dibaca dengan spektrofotometri.

Dibuat juga blanko serta baku seri. Dengan dicari panjang gelombang optimum, lama waktu kestabilan padaspektrofotometer, dan kurva baku standarformalin.

Page 24: Penyalagunaan formalin