Laporan Praktikum Aliran Darah

21
LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul “Darah” disusun oleh: N a m a : Ariandi NIM : 071404075 Kelas : A Klp : V. Telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima. Makassar, Maret 2009 Koordinator Asisten, Asisten, St, Zaenab Hermayanti, S.Pd NIM: 0514040083 Mengetahui, Dosen Penanggung jawab Drs. Adnan, M.S. Nip.131772272

Transcript of Laporan Praktikum Aliran Darah

Page 1: Laporan Praktikum Aliran Darah

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul “Darah” disusun

oleh:

N a m a : Ariandi

NIM : 071404075

Kelas : A

Klp : V.

Telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.

Makassar, Maret 2009

Koordinator Asisten, Asisten,

St, Zaenab Hermayanti, S.PdNIM: 0514040083

Mengetahui,

Dosen Penanggung jawab

Drs. Adnan, M.S.

Nip.131772272

Page 2: Laporan Praktikum Aliran Darah

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara tentang sistem transport atau sistem pengangkutan dalam tubuh

hewan, maka kita pasti akan menyinggung mengenai darah. Darah merupakan

salah satu jaringan dasar yang menjadi komponen penting penyusun tubuh

mahluk hidup. Darah terutama berfungsi peredaran zat-zat yang penting bagi

metabolisme.

Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah manusia

mengandung 90% sampai 92% air.Orang yang mengalami pendarahan terlalu

banyak harus segera diberi pertolongan dengan transfuse darah, yaitu

memasukkan darah baru ke dalam tubuh penderita. Darah yang diberikan kepada

penderita harus dari golongan yang sama dengan penderita. Dalam darah

seseorang terdapat suatu zat yang dapat menolak adanya protein asing yang

terdapat dalam sel darah merah yang diberikan. Zat tersebut yang terdapat pada

plasma penerima darah yang dapat menyebabkan rusaknya sel darah merah yang

diberikan apabila golongan darah tidak sesuai. Beberapa jenis darah dibedakan

satu dengan yang lain berdasarkan protein yang terdapat dalam sel darah merah

yang disebut aglutinogen.

Di dalam tubuh, darah memiliki jalur peredaran sendiri, yaitu melalui

pembuluh dan kapiler darah. Banyak hal yang akan menjadi sangat menarik jika

kita membahas tentang darah. Mulai dari mekanisme peredarannya, komponen-

komponennya, sampai peristiwa-peristiwa yang terjadi apabila darah keluar dari

tubuh melalui luka (pendarahan) seperti pembekuan darah.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jauh mengenai darah, maka

diperlukan sebuah kegiatan yang representative, yang tidak hanya memberikan

pengetahuan teori, melainkan aplikasi teori yang telah dipelajari dalam kegiatan

perkuliahan. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah praktikum, dimana

mahasiswa selaku praktikan dapat melihat sendiri proses-proses dan memahami

Page 3: Laporan Praktikum Aliran Darah

konsep-konsep mengenai darah, sehingga mampu membuka wawasan dan

pengetahuan berfikir mahasiswa mengenai darah.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan di lakasanakannya praktikum ini adalah:

1. Mempelajari cara mengidentifikasi golongan darah pada manusia

2. Mempelajari aliran darah pada kecebong dan kaki belakang katak.

C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai

berikut :

1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara

mengidentifikasi golongan darah pada manusia.

2. Mahasiswa dapat mengetahui aliran darah pada

kecebong dan pada selaput renang kaki katak.

BAB II

Page 4: Laporan Praktikum Aliran Darah

TINJAUAN PUSTAKA

Darah manusia adalah cecair tisu; yang mana fungsi utamanya adalah

mengangkut oksigen diperlukan untuk hidup diseluru tubuh. Dara juga membekalkan

tisu dengan zat, menyingkir bahan kumuhan, dan mengandung berbagai bahan sistem

imunisasi bertujuan mempertahanka badang dari jangkitan kuman. Hormon endokrin

juga diedarkan melelui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang

apabila di oksigen kepada merah tua apabila tiada oksigen. Warananya di sebabkan

oleh hemoglobin, protein pernafasan (respiratory protein) yang mempunyai besi

dalam bentuk heme, tempay oksigen bergabung. Darah beredar dalam saluran darah

dan dikitarkan oleh jantung, pam otot. Darah melalui paru-paru untuk dioksigenkan,

dan dikitarkan seluruh tubuh oleh saluran arteri. Darah mengedarkan oksigen

keseluruh badan melalui saluran halus darah yang dipanggil kapillari dan kembali ke

jantung melalui vein (Anonim, 2009).

Menurut Wulangi (1993), darah mempunyai peranan sebagai berikut:

1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi yaitu a) substansi yang

mempunyai sangkut paut dengan respirasi yaitu oksigen dan karbondioksida,

b) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan nutrisi yaitu glukosa, asam

amino, asam lemak dan gliserol diangkut dari usus keseluruh jaringan tubuh

(c) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan ekskresi yaitu zat-zat ampas

seperti urea ,asam urat, kreatinin diangkut ke alat-alat ekskresi, (d) substansi yang

mempunyai sangkut paut dengan pengaturan yaitu hormone diangku dari

sumbernya ke jaringan-jaringan yang memerlukannya.

2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan.

3. Mengatur keseimbangan asam-basa (pH) darah.

4. Mencegah pendarahan.

5. Merupakan alat pertahanan tubuh.

6. Mengatur suhu tubuh. Darah mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu

tubuh, karena air yang terdapat didalam darah memepunyai tiga macam sifat yang

Page 5: Laporan Praktikum Aliran Darah

sesuai untuk kepentingan tersebut yaitu panas jenis air relatif tinggi.

Arteri adalah pembuluh darah berdinding tebal yang mengangkat darah

meninggalkan jantung dalam semua arteri kecuali arteri paru-paruhterdapat darah

yang terogsigenasi. Lapisan paling dalam arteri adalah intima atau endothelium.

Lapisan tersebut terdiri dari suatu membrane elastic yang dilengkapi oleh selaput

tunggal sel-sel epitel pipih. Endothelium tersebut luar biasa mulus, sehingga hanya

memberikan resistensi minimal terhadap aliran darah. Kemulusan semacam itu juga

penting untuk menghindari inisiasi proses pembekuan darah lapisan tengah arteri

disebut tunika media, adalah lapisan yang paling tebal. Tunika media mengandung

serabut-serabut otot polos (tak sadar) yang kebanyakan berbentuk sirkular. Selain itu

banyak terdapat serabut elastik kuning. Kontraksi fungsional arteri dilakukan oleh

tunika media. Lapisan ketiga yang sangat kuat, dan pada dasarnya tidak elastic

merupakan bagian terluar arteri. Lapisan itu disebut tunika eksterna, yang terutama

tersusun atas jaringan ikat berserabut putih (Fried, 2005).

Vena mirip dengan arteri dalam hal strukturnya yang terdiri atas tiga lapis,

akan tetapi, dinding-dinding vena jauh lebih tipis dan akan kolaps ketika kosong.

Walaupun vena tak memiliki elastisitas seperti yang diniliki arteri, vena dengan

mudah terdilasi oleh darah yang bergerak didalamnya. Vena tidak memiliki tekanan

pemompaan yang dihasilkan jantung untuk menjaga darah untuk tetap mengalir,

sebagai gantinya, vena berrgantung pada serangkaian katup satu jalur yang bekerja

bersamaan dengan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas rustin otot-otot rangka yang

ada didekat pembuluh. Takanan dari otot-otot disekitar pembuluh menyebabkan

darah bergerak, dan katup-katup pada pembuluh memastikan darah bergerak hanya

kesatu arah, yaitu menuju jantung (Fried, 2005).

Kapiler merupakan pembuluh yang amat kecil yang hamper keseluruhannya

terdiri, yang merupakan tersusun dari epitel squamosa sederhana yang menyelimuti

jantung serta pembuluh-pembuluh darah. Pembuluh-pembuluh berdinding tipis ini

diameternya hanya cukup untuk lewatnya satu deretan eritrosit. Dindingnya berperan

ebagai membrane permeable yang bersifat selektif yang memungkinkan air, oksigen

Page 6: Laporan Praktikum Aliran Darah

dan nutrient keluar dari darah dan masuk kesel-sel jaringan masuk kedalam jaringan.

Serta memungkinkan pula pruduk-pruduk buangan dari sel-sel jaringan masuk

kedalam darah. Banyak cairan yang keluar dari kapiler masuk keruang-ruang jaringan

kembali lagi melalui dinding kapiler. Sebagaian cairan ada yang tetap tinggal didalam

jaringan sebagai cairan jaringan, sedang kelebihannya dalam keadaan normal akan

diangkut oleh pembuluh limfa. Didalam jaringan kapiler atau anyaman kapiler yang

terletak dianteriol dan venul, terdapat hubungan yang lebih besar yang disebut

arteriovenenosa anastosom, shunts, atau thoroughfarechannel. Anastosome ini

memungkinkan lebih banyak lagi darah mengalir melalui suatu bagian tertentu,

daripada darah yang menuju ke kapiler. Peningkatan aliran darah ini membantu

dalam hal ini diperlakukannya suatu perubahan volume darah, seperti dalam hal

pelepasan beban panas dari permukaan kulit dan peningkatan kandungan oksigen

didalam paru-paru (Frandson, 1996).

Dalam tubuh manusia terdapat tiga golongan darah utama yaitu golongan

darah ABO, golongan darah Rhesus (Rh) dan golongan darah MN. Ditinjau dari

golongan darah ini manusia dikelompokan menjadi empat golongan. Pengelompokan

ini didasarkan atas ada tidaknya golongan suatu zat tertentu didalam sel darah merah,

yaiyu yang dikenal dengan nama Aglutinogen (antigen). Ada dua macam aglutinogen

yaitu Aglutinogen A dan B. Aglutinogen merupakan polisakarida, dan terdapat tidak

saja terbatas didalam sel darah merah tetapi juga dikelenjar luda, pancreas, hati,

ginjal, paru-paru, testes dan semen (Campbell, 2004).

Seseorang disebut mempunyai golongan darah A, bila didalam sel darah

merahnya terdapat aglutinogen A, golongan darah B, bila didalam sel darah

merahnyaterdapat aglutinogen B, golongan darah AB, bila mengandung aglutinogen

AB, bila mengandung golongan darah O apabila didalam sel darah merahnya terdapat

aglutinogen O. Perlu dicatat disini bahwa golongan darah O yang tidak mengandung

aglutonogen A maupun B, merupakan golongan darah yang paling banyak dijumpai

pada hampir % penduduk dunia, sedangakan golongan darah AB adalah yang paling

sedikit dijumpai, hanya sekitar 3% dari jumlah penduduk dunia. Bila suatu

Page 7: Laporan Praktikum Aliran Darah

aglutinogen (misalnya A) terdapat didalam sel darah merah tertentu, maka agglutinin

yang bersangkutan (anti A atau alfa) tidak ada didalam plasma. Demikian pula

aglutinogen tidak terdapat didalam sel darah merah, agglutinin yang bersangkutan

harus ada didalam plasma (Kimball, 1999).

Plasma darah mengandung suatu protein yang disebut aglutinin. Plasma

darah golongan A mengandung aglutinin β, plasma darah golongan B

mengandung aglutinin α. Kedua macam agglutinin α dan β terdapat

pada plasma darah golongan O. sedangkan plasma darah golongan AB tidak

mengandung aglutinin sama sekali. Apabila sel darah merah golongan A dicampur

dengan plasma darah golongan B yang mengandung aglutinin α akan terjadi

proses aglutinasi dan hemolisis. Demikian pula halnya, apabila sel darah golongan B

ditempatkan pada plasma darah golongan A. sel darah golongan O bila ditempatkan

pada plasma golongan A, B, atau AB tidak memberikan reaksi sebab sel darah

golongan O tidak mengandung aglutinogen (Poedjiadi, 1994).

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

Page 8: Laporan Praktikum Aliran Darah

A. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : Rabu/ 25 Maret 2008

Waktu : Pukul 14.00 s.d. 15.50 WITA

Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Timur FMIPA UNM

Makassar.

B. Alat dan Bahan

Kegiatan I: Uji Golongan Darah

1. Alat :

a. Plat tetes

b. Objek glass

2. Bahan:

a. Blood lancet

b. Alkohol 70%

c. Serum anti A

d. Serum anti B

e. Tusuk gigi

f. Kapas

Kegiatan II: Pengamatan Aliran Darah pada Kecebong dan Kaki Katak.

1. Alat:

a. Cawan petri

b. Mikroskop

2. Bahan:

a. Larutan uretan 0,2% dan 2%

b. Kecebong

c. Katak

C. Prosedur Kerja

Kegiatan I (menguji golongan darah)

Page 9: Laporan Praktikum Aliran Darah

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Membersihkan salah satu dari jari-jari tangan kiri dengan kapas yang

dibasahi alkohol 70%, membiarkan alkohol mengering .

3. Menempelkan ujung blood lancet pada jari dan pijitlah ujung blood

lancet sehingga lancet menusuk ujung jari dan terjadilah pendarahan.

4. Menghapus tetesan darah pertama yang keluar dari luka dengan kapas

bersih, dan membiarkan tetesan darah berikutnya keluar dari luka.

5. Meneteskan darah pada plat tetes, kemudian meneteskan anti serum A

dan anti serum B pada masing-masing tetesan darah.

6. Menghomogenkan tetesan darah tadi dengan menggunakan tusuk

gigidan mengamati dimana terjadi penggumpalan atau bahkan tidak

terjadi penggumpalan.

7. Mencatat hasil identifikasi golongan darah pada tabel pengamatan.

Kegiatan II (Pengamatan Aliran Darah)

1. Pengamatan pada Kecebong

a. Mencuci kecebong dengan air bersih.

b. Memasukkan kecebong dalam cawan petri, kemudian

menetesinya dengan larutan uretan 0,2%.

c. Mengamati di bawah mikroskop, dan menggambar hasil

pengamatan.

2. Pengamatan pada Katak

a. Membersihkan kaki belakang katak.

b. Menetesi kaki belakang katak tadi dengan larutan uretan 0,2%.

Mengamati di bawah mikroskop.

c. Mencuci kembali kaki belakang katak tadi, kemudian

menetesinya dengan larutan uretan 2%.

d. Mengamati di bawah mikroskop, dan menggambar hasil

pengamatan.

Page 10: Laporan Praktikum Aliran Darah
Page 11: Laporan Praktikum Aliran Darah

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

N0 NAMA PASIEN GOLONGAN DARAH

1 Muhammad Rusmin B

2 Sunardi A

3 Muhammad Yusran O

4 St. Hardiyanti A

5 Hebri Jamal O

6 Nurhikmah Ramadhana O

7 Sutrisno O

8 Busra O

9 Nurhikma A

10 Abul khair O

11 Rahmansyah O

12 Rahmiani A

13 Sri wahyuni O

14 Ema Raharja O

15 Salmawati O

16 Dian Dwi Ulan Sari P B

17 Andi Andariana O

18 Sartika. R O

19 Mubin O

20 Reski Amalia O

21 Sri Hastuti B

22 Awal Kurniadi A

23 Rezki A

24 Hasriyanti O

25 Erlin Tambing B

26 Irmayanti A

27 Ayub Syamsi B

28 Asmirati Mustalib AB

29 Nelsiani. T O

30 Nurfitriyana O

Page 12: Laporan Praktikum Aliran Darah

31 Nova Dwi. P. S O

32 Andi Zulhajriana A

33 Andi Nirwana O

34 Faradiba Rahim AB

35 Rusmawati A

36 Ade Irmayanti B

37 Agung Wardani B

38 Nur Alam O

39 Ariandi O

40 Vonnise B

41 St. Bidasari O

41 Suhriana B

42 Nirma Dewi O

43 Andi Marwati O

45 Sandi. S B

46 Yuli Ekawati. N B

47 Isni Diana. H A

48 Mitrawati A

49 Nunu Dwi Warti A

50 Nurmaninsih AB

51 Munadri O

52 Devi Warnida O

53 Rezeki Amaliah O

54 Muh. Azhar B

55 Hamzahruddin A

56 Anugreini O

57 Irmayanti Nasir O

Gambar hasil pengamatan:

a. Aliran darah pada kecebong

Page 13: Laporan Praktikum Aliran Darah

Keterangan:

1. Arteriola

2. Kapiler

3. Venula

Arah aliran darah

b. Aliran darah pada kaki renang katak

Page 14: Laporan Praktikum Aliran Darah

Keterangan:

1. Venula

2. Kapiler

3. Arteri

Arah aliran darah

B. Analisis Data

Analisis data golongan darah mahasiswa Jurusan Biologi Kelas A Angkatan

2007:

Page 15: Laporan Praktikum Aliran Darah

1.

GRAFIK PERSENTASE GOLONGAN DARAH

C. Pembahasan

1. Kegiatan I (Pengamatan golongan darah)

Page 16: Laporan Praktikum Aliran Darah

Pengamatan golongan darah ini dilakukan pada mahasiswa yang menjadi

praktikan dalam praktikum fisiologi hewan. Pada pengamatan ini, masing-masing

mahasiswa meneteskan darahnya ke kaca objek sebanyak dua kali. Tetes darah

pasien diletakkan pada objek glass dam masing-masing ditetesi dengan antiserum

A dan antiserum B. Penentuan golongan darah kemudian dilakukan dengan

meneteskan antiserum pada tiap-tiap sampel darah yang telah diambil.

Sampel darah pada objek glass pertama ditetesi antiserum A mengalami

pengumpalan, sedangkan sampel darah pada objek glass kedua yang ditetesi

dengan antiserum B tidak mengalami penggumpalan, maka berarti pemilik

sampel darah bergolongan darah A. Apabila sampel darah pada objek glass

pertama ditetesi antiserum A tidak mengalami pengumpalan, sedangkan sampel

darah pada objek glass kedua yang ditetesi dengan antiserum B mengalami

penggumpalan, maka dapat diartikan darah tersebut bergolongan B. Bila darah

menggumpal bila ditetesi antiserum A maupun aniserum B, maka berarti

golongan darah tersebut AB, dan apabila sama sekali tidak terjadi penggumpalan

bai kayng ditetesi antiserum A dan antiserum B, maka berarti pemilik sampel

darah bergolongan darah 0 (nol).

Dari analisis data yang dilakukan, maka diperoleh data yang menunjukkan

bahwa golongan darah 0 merupakan golongan darah yang paling banyak dimiliki

mahasiswa biologi angkatan 2007 kelas A. Jika dipersentasekan, golongan darah

A mencapai 22,81%, diikuti golongan darah 0 50,88%, golongan darah B

21,05%, dan yang paling sedikit golongan darah AB, hanya 5,26%.

2. Kegiatan II (Pengamatan aliran darah)

Pengamatan aliran darah pada kecebong, menggunakan larutan NaCl

Page 17: Laporan Praktikum Aliran Darah

fisiologis, bertujuan untuk membius kecebong. Sehingga memungkinkan

untuk melihat aliran darah pada kecebong dengan menggunakan mikroskop.

Dengan menggunakan larutan dan aquades sebagai kontrol, aliran darah pada

kaki belakang katak dapat diamati.

Aliran darah terdiri atas arteri, arteriola, kapiler, venula, dan vena.

Arteri yang membawa darah yang akan kaya oksigen menuju arteriola. Arteri

ini berwarna lebih muda dibandingkan dengan vena dan venula. Arteri dan

arteriola memiliki dinding berotot yang dapat menyesuaikan diameternya

untuk memningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. Oleh

karena itulah kecepatan aliran darah dalam arteri dan arteriol lebih konstan.

Setelah melewati arteriola darah dibawa oleh kapiler darah. Kapiler

darah merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis. Di

dalam kapiler darah inilah terjadi pertukaran gas dan zat makanan antara

darah dan jaringan. Selain itu, kapiler darah yang berfungsi untuk

menghubungkan antara arteriola dan venula.

Pada pengamatan selaput renag katak hampir sama pada pengamatan

pada kecebong yaitu aliran darah terdiri atas arteri, arteriola, kapiler, venula,

dan vena. Arteri yang membawa darah yang akan kaya oksigen menuju

arteriola. Arteri ini berwarna lebih muda dibandingkan dengan vena dan

venula. Arteri dan arteriola memiliki dinding berotot yang dapat

menyesuaikan diameternya untuk memningkatkan atau menurunkan aliran

darah ke daerah tertentu. Oleh karena itulah kecepatan aliran darah dalam

arteri dan arteriol lebih konstan. Namun terdapat perbedaan yaitu pada jumlah

kapiler darah pada selaput renang katak lebih banyak namun ukurannya kecil

daripada ekor kecebong karena kebutuhan sel-sel lebih meningkat, menurut

teori jumlah sel-sel darah lebih banyak sehingga membutuhkan oksigen dan

nutrisi yang lebih banyak dan kerena itu aliran darahnya lebih cepat.

BAB VPENUTUP

Page 18: Laporan Praktikum Aliran Darah

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Apabila terjadi penggumpalan pada anti serum A maka golongan

darahnya adalah golongan darah A, begitu pula sebaliknya golongan

darah B. Dan apabila keduanya menggumpal maka golongan darah

AB dan kalau tidak terjadi penggumpalan maka golongan darah O.

2. Darah beredar melalui 2 jenis pembuluh, yaitu pembuluh arteri yang

membawa darah meninggalkan jantung dan pembuluh vena yang

membawa darah menuju jantung.

3. Kecepatan aliran darah pada katak lebih cepat karena pembuluh

darahnya lebih kecil dibandingkan dengan katak yang aliran darahnya

lebih lambat karena pembuluh darahnya lebih besar.

B. Saran

Pada saat melaksanakan pengamatan, praktikan sebaiknya menyimak dan

mengikuti instruksi yang diberikan oleh asisten, serta melakukan pengamatan

dengan teliti agar hasil pengamatan yang didapatkan sesuai dengan yang

diharapkan..

Page 19: Laporan Praktikum Aliran Darah

DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2009. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Anonim. 2009. D-dimer. http://id.wikipedia.org/wiki/Darah. Diakses tanggal 27 Maret 2008.

Campbell, N.A; J.B Reece dan L.G Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Frandson, R.D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: UGM Press.

Fried, George Hademenos. 2005. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Kimball W. John. 1999. Biologi Edisi Ketiga Jilid 3. Erlangga. Jakarta.

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta.

Wulangi, Kartolo. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Depdikbud. Jakarta.

Page 20: Laporan Praktikum Aliran Darah

DarahD-dimer. http://id.wikipedia.org/wiki/Darah

[Sunting]Darah manusia adalah cecair tisu; yang mana fungsi utamanya adalah mengangkut

oksigen diperlukan untuk hidup diseluru tubuh. Darah juga membekalkan tisu dengan

zat, menyingkir bahan kumuhan, dan mengandung berbagai bahan sistem imunisasi

bertujuan mempertahanka badang dari jangkitan kuman. Hormon endokrin juga

diedarkan melelui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang

apabila di oksigen kepada merah tua apabila tiada oksigen. Warananya di sebabkan

oleh hemoglobin, protein pernafasan (respiratory protein) yang mempunyai besi

dalam bentuk heme, tempay oksigen bergabung. Darah beredar dalam saluran darah

dan dikitarkan oleh jantung, pam otot. Darah melalui paru-paru untuk dioksigenkan,

dan dikitarkan seluruh tubuh oleh saluran arteri. Darah mengedarkan oksigen

keseluruh badan melalui saluran halus darah yang dipanggil kapillari dan kembali ke

jantung melalui vein.

Page 21: Laporan Praktikum Aliran Darah