LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN...
Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN...
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
PERAN PETANI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT TERHADAP HASIL PANENAN DI DESA JABANG
KECAMATAN KRAS KABUPATEN KEDIRI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
MOHAMMAD BAMBANG SANTOSO
NIM 12402173451
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Mohamad Aswad, M.A.
NIP. 197506142008011009
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
karunia-Nya sehingga Laporan Akhir Pengalaman Praktik Lapangan ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
Sehubungan dengan selesainya penulisan laporan ini maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1) Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2) Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3) Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam.
4) Dr. Mohamad Aswad, M.A., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (PPL)
IAIN Tulungagung yang telah memberikan pengarahan dan koreksi
sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan.
5) Pandu Pradana Putra, S. IP., selaku Kepala Desa Jabang
6) Bapak dan Ibu Perangkat Desa Jabang, yang senantiasa membimbing dan
memberikan wawasan kepada saya.
7) Teman-teman yang ikut serta dalam menyumbang pemikiran dan
penyemangat akan terselesaikannya laporan ini.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah Swt.
Akhirnya, makalah ini kami suguhkan kepada segenap pembaca, dengan harapan
semoga makalah ini bermanfaat dan mendapat ridha Allah Swt.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kediri, 9 November 2020
Penulis
iv
Mohammad Bambang Santoso
NIM 12402173451
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran .................................................................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan .......................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ................................................................................... 3
B. Pelaksanaan Praktik ............................................................................ 10
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................. 11
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ............................... 12
BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Teori ................................................................................................... 13
B. Analisis terhadap Temuan Studi ......................................................... 19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 23
B. Saran .................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
v
LAMPIRAN PPL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN
TULUNGAGUNG
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pertanian merupakan salah satu sektor yang dominan dalam pendapatan
masyarakat dan memiliki peranan penting di Indonesia karena mayoritas
penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Tetapi kemiskinan masyarakat
desa yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani masih sangat tinggi.
Ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat petani masih terus
terbelenggu dengan kemiskinan. Faktor alam yang tidak menentu seperti cuaca
dan iklim menyebabkan proses tanam menjadi terganggu.
Tentunya semua itu sebab akibat oleh tangan-tangan manusia sendiri yang
membuat keseimbangan alam menjadi terganggu. Sikap tidak puas oleh
masyarakat dengan hasil pertanian yang kurang memuaskan menyebabakan
pemakaian pupuk kimia yang berlebihan justru menyebabkan kesuburan tanah
terganggu dan menyebabkan hasil panen menjadi menurun. Selain itu
dukungan dan perhatian pemerintah yang kurang masih membuat masyarakat
mengolah lahan pertanian dengan cara tradisional dan penggunaan teknologi
masih rendah sehingga juga menyebabkan tingkat kemiskinan masyarakat
petani masih relatif tinggi.
Keberhasilan petani dalam berusaha tani erat kaitannya dengan
kompetensi agribisnis yang dimiliki petani dalam mengelola usaha taninya.
Kompetensi agribisnis adalah kemampuan petani untuk berpikir, bersikap dan
bertindak dalam merencanakan usaha tani untuk memperoleh keuntungan,
membangun kerjasama antara subsistem pertanian, mengelola pasca panen
pangan untuk meraih nilai tambah produk pertanian, serta mewujudkan
kegiatan pertanian yang berkelanjutan.
Dalam menjalankan usaha taninya, para petani Desa Jabang memiliki
beberapa permasalahan salah satu diantaranya yaitu rendahnya kualitas hasil
panen. Berdasarkan hal tersebut, dalam Laporan Akhir Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini penulis ingin membahas mengenai “Peran Petani Dalam
2
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Terhadap Hasil Panenan Di Desa
Jabang Kecamatan Kras Kabupaten Kediri”
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Adapun tujuan dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yakni:
a. Untuk mengetahui hasil panen
b. Untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya hasil panen
c. Untuk mengetahui strategi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat terhadap hasil panen.
2. Kegunaan
Kegunaan diadakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yakni:
a. Memberikan informasi tentang hasil panen.
b. Memberikan informasi tentang faktor penyebab rendahnya hasil panen.
c. Memberikan gambaran tentang strategi dalam meningkatkan
kesejahteraann masyarakat terhadap hasil panen.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan sistem observasi dan
wawancara yang dilakukakn oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung dilaksanakan dalam kurun waktu
kurang lebih satu bulan yaitu pada tanggal 5 Oktober s/d 4 November 2020.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan lembaga dan kondisi dari mahasiswa, dikarenakan adanya pandemi
covid-19. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berbasis sistem observasi dan
wawancara bertempat di wilayah Desa Jabang Kecamatan Kras Kabupaten
Kediri.
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Nama Desa : Jabang
Nama Kecamatan : Kras
Nama Kabupaten : Kediri
Nama Provinsi : Jawa Timur
Alamat : Jl. Hasanuddin Desa Jabang
Telepon Kantor Desa : -
Website Desa : -
1. Gambaran Umum Desa Jabang
Data Geografi
Total Luas Wilayah Desa : 396.046 km2
Jenis Wilayah Desa : Dataran Rendah
Data Demografi
Penduduk
Jumlah Total Penduduk : 4598 Jiwa
Jumlah Penduduk Laki-Laki : 2301 Jiwa
Jumlah Penduduk Perempuan : 2297 Jiwa
Jumlah Penduduk Pendatang sd Tahun 2019 : 22 Jiwa
Jumlah Penduduk Pergi sg Tahun 2019 : 29 Jiwa
Kepala Keluarga
Jumlah Total Kepala Keluarga : 1265 KK
Jumlah Total Kepala Keluarga Perempuan : 256 KK
Jumlah Keluarga Miskin : 97
Lokasi Desa
Jarak desa ke Ibu kota Kecamatan : 4 Km
Waktu tempuh ke Kecamatan : 5 Menit
Jarak tempuh ke Kota : 25 Km
4
Waktu tempuh ke Kota : 30 menit
Ketersediaan angkutan umum : tersedia setiap hari
2. Sejarah Desa
Eyang Tirtomoyo seorang tokoh yang sangat lekat dengan sejarah
berdirinya Desa Jabang. Eyang Tirtomoyo yang diperkirakan berasal dari
Mataram. Beliau dengan beberapa orang temannya yang mula-mula
membuka lahan dan menemukan sebuah Batu Gilang (Batu yang di jadikan
pijakan kaki di dampar kencono/kursi Raja), kemudian tempat ditemukanya
batu itu akhirnya dijadikan rumah tinggal Eyang Tirtomoyo dan teman-
temanya.Semenjak itu Eyang Titomoyo lebih di kenal sebagai Mbah Gilang.
Pada suatu hari saat melakukan pembukaan lahan kearah Timur Eyang
Tirtomoyo di Sebut juga dengan Mbah Gilang dan teman-temanya sampai
ke pohon Besar yang sangat angker, disana Mbah Tirtomoyo atau Mbah
Gilang menemukan sesosok bayi yang masih merah atau yang biasa di sebut
“Jabang Bayi”, semenjak itu Mbah Gilang menamakan tempat itu dengan
sebutan “Jabang“ diambil dari kata Jabang Bayi. Dalam perkembanganya
banyak orang yang akhirnya menetap di tempat itu yang berkembang hingga
saat ini dan dikenal dengan Desa Jabang. Dengan berjalanya Waktu bekas
Tempat Eyang Tirtomoyo atau Mbah Gilang di jadikanya Petilasan oleh
Warga setempat yang sangat keramat di Sebut “Mbah Gilang” sampai saat
ini banyak warga Desa Jabang yang masih mempercayainya dan masyarakat
Desa Jabang masih mengkeramatkan terutama pada saat warga Desa Jabang
ada yang Mempuyai Hajat Besar Seperti Pengatin, Bersih Desa dll.
Namun pada saat itu belum ada susunan pemerintahan dan
diperkirakan pada tahun 1882 baru terbentukya pemerintahan yang pertama
dan dipimpin seorang tokoh yang dikenal dengan Mbah kecik hingga kurun
waktu tahun 1917. Setelah mbah kecik meningggal kemudian digantikan
oleh Mbah Tokromo sampai 1957.
Baru setelah itu terbentuknya system pemerintahan demokrasi yang di
tandai dengan diadakanya pemilihan kepala Desa secara Langsung oleh
5
masyarakat, dan dimenangkan oleh Bapak Soekarman atau yang lebih kenal
dengan Mbah Cokro Prawiro yang menjabat sampai tahun 1991. Berlanjut
hingga sekarang telah mengalami empat massa pemerintahan Desa yaitu
Bapak Madwa, Bapak Tamat Hardoyo, Bapak H. Yunus Subandi dan yang
baru ini Pandu Pradana Putra Periode Kepala Desa 2019-2025.
Desa Jabang merupakan wilayah yang terdiri dari pemukiman
penduduk, tanah tegalan, perkebunan rakyat, lahan persawahan dengan luas
wilayah 396.046 km2. Dimana seluas 198.485 km2 adalah pemukiman
penduduk dan sisanya adalah lahan kering dan area persawahan. Iklim Desa
Jabang berdasarkan data BPS kabupaten Kediri tahun 2018, selama tahun
2013 curah hujan di Desa Jabang rata-rata mencapai 2.300 mm. Curah hujan
banyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 405 mm yang
merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2014-2019.
Secara geografis Desa Jabang terletak pada posisi 7°21’-7°31’
Lintang Selatan dan 110°10’-112°40’ Bujur Timur. Topografi desa ini
adalah berupa dataran tinggi dengan ketinggian yaitu sekitar 300 m diatas
permukaan air laut. Letak Desa Jabang berada diantara 4 desa lain yang juga
masih termasuk dalam wilayah kecamatan Kras Kabupaten Kediri. Adapun
batas desa tersebut adalah:
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karangtalun Kecamatan Kras
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Butuh Kecamatan Kras
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mojosari Kecamatan Kras
d. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bendosari Kecamatan Kras
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Masyarakat
dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian,
jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada,
masyarakat yang bekerja disektor pertanian berjumlah 3.543 orang, yang
bekerja disektor jasa/perdagangan berjumlah 482 orang, yang bekerja di
sektor industri 248 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 643 orang. Dengan
demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah
946 orang.
6
Wilayah Desa Jabang terdiri dari 3 Dusun yaitu: Dusun Sumberwangi,
Dusun Sumbersari dan Dusun Margojoyo, yang masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring
banyaknya limpahan tugas desa-desa kepada aparat ini. Dalam rangka
memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Kolomayan
dari ketiga dusun tersebut terbagi menjadi 10 Rukun Warga (RW) dan 30
Rukun Tetangga (RT).
Keberadaan Rukun tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan
wilayah pemerintahan Desa Jabang memiliki fungsi yang sangat berarti
terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama
terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level diatasnya.
Dalam menyelenggarakan pemerintahan desa, Desa Jabang yang
terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Sumberwangi RW 3 dan RT 10, Dusun
Sumbersari RW 3 dan RT 10 serta Dusun Margojoyo RW 4 dan RT 10.
Dusun memiliki beberapa lembaga yang saling bekerja sama dalam
mewujudkan pembangunan desa yang lebih baik.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Visi Pemerintah Desa Jabang Kecamatan Kras Kabupaten Kediri
adalah MANIS “ Mandiri, Nasional, Istimewa dan Sejahtera ”
Penjelasan dari visi :
Mandiri adalah mampu membangun desa dengan mengalih potensi
yang ada di dalam desa dan mengedepankan nilai kebersamaan.
Nasional adalah menciptakan rasa persatuan dan kesatuan antaar
umat beragama dengan hidup berdampingan sesuai dengan koridor
adat dan budaya yang ada.
Istimewa adalah membeikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat dan mengedepankan kepentingan umum daripada yang
lainya.
7
Sejahtera adalah bertekat mensejahterakan rakyat dengan
kemampuan yang di miliki Pemerintah Desa yang sesuai visi dan
misi Pemerintah Kabupaten Kediri Lagi.
b. Misi
Adapun Misi Pemerintah Desa Jabang Kecamatan Kras Kabupaten
Kediri adalah sebagai berikut :
Mewujudkan Pemerintahan Desa yang baik, mengandung
arti penyempurnaan struktur kelembagaan Pemerintahan
Desa yang menitikberatkan pada proses penguwatan
kelembagaan atau organisasi agar dapat menjalankan
fungsi-fungsi yang diamanatkan dalam peraturan
Perundang-undangan untuk mewujudkan Pemerintahan
Desa yang profesional, efektif, berkopetensi tinggi terhadap
tugas pokok dan fungsinya dalam pelayanan masyarakat
desa.
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengandung arti
mengupayakan partisipasi seluruh komponen Pemerintah
Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa, masyarakat dan
swasta agar pembangunan di Desa Jabang Kecamatan Kras
Kabupaten Kediri mampu menghasilkan sumberdaya
manusia yang berkualitas tinggi, mempunyai intregrasi dan
jati diri yang dipandu oleh nilai-nilai yang luhur berbudaya
dan beragama.
4. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Jabang
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari wilayah
pemerintahan Desa Jabang memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap
pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait
hubungannya dengan pemerintahan pada level diatasnya. Dari kumpulan
8
Rukun tetangga inilah sebuah Pendukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk.
Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Jabang tidak
bisa lepas dari struktur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal
ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Jabang
Nama Pejabat Pemerintah Desa Jabang:
a. Kepala Desa : Pandu Pradana Putra, S. IP.
b. Sekretaris Desa : Restu Gilang Nasution
c. Kepala Seksi Pemerintahan : Arif Budi Wahyudi
d. Kepala Seksi Pelayanan : Dwi Prayogo
e. Kepala Seksi Umum : M. Baedowi
f. Kepala Urusan Kesejahteraan : Gayoh Santoso
g. Kepala Urusan Keuangan : Wahyu Kusuma Rini
h. Kepala Urusan Perencanaan : Dwi Fitrianto
i. Kepala Dusun Sumberwangi : Parjito
KEPALA DESA
Kepala Urusan
Kesejahteraan
Kepala Seksi
Pemerintahan
Kepala Seksi
Pelayanan
Kasun
Margojoyo
Kasun
Sumbersari
Kasun
Sumberwangi
SEKERTARIS DESA
Kepala Urusan
Perencanaan
Kepala Urusan
Keuangan Kepala Urusan
Kesejahteraan
9
j. Kepala Dusun Sumbersari : M. Suyanto Kartejo
k. Kepala Dusun Margojoyo : Syamsuri
5. Pembagian Tugas Perangkat Desa
a. Kepala desa merupakan pemimpin penyelenggaraan pemerintahan desa
yang bertugas melaksanakan pembangunan desa, pemegang kekuasaan
pengeloaan keuangan desa, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
b. Sekertaris desa merupakan pimpinan dari kesekertariatan desa, yang
bertugas membantu kepala desa dibidang admisnistrasi pemerintahan
dan melaksanakan urusan ketatausahaan, urusan umum, urusan
keuangan, urusan perencanaan.
c. Kepala urusan sebagai staf sekertariat yang bertugas membantu
sekertaris desa dalam urusan pelayanan administrasi pendukung
kegiatan pemerintahan.
1) Kepala urusan tata usaha dan umum berfungsi melaksanakan urusan
ketatausahaan, seperti administrasi, surat menyurat, arsip, dan
pelayanan umum.
2) Kepala urusan keuangan berfungsi melaksanakan urusan keuangan
dan kebendaharaan seperti pengurusan administrasi keuangan,
administrai sumber pendapatan dan pengeluaran desa, administrasi
penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD, dan lembaga
pemerintah desa lain.
3) Kepala urusan perencanaan berfungsi mengkoordinasikan urusan
perencanaan seperti menyusu rencana anggaran pendapatan dan
belanja desa, melakukan pengawasan dan evaluasi program yang
telah dibuat, penyuysunan laporan
d. Kepala seksi merupakan pelaksana teknis dimana bertugas membantu
kepala desa dalam pelaksana tugas operasional. Kepala seksi dibagi
menjadi beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda.
10
1) Kepala seksi pemerintahan berfungsi melaksanakan manajemen tata
praja pemerintahan, menyusun rancangan regulas desa, pembinaan
masalah pertahanan, ketentraman, dan ketertiban
2) Kepala seksi kesejahteraan berfungsi sebagai pelaksana
pembangunan sarana dan prasarana desa, pembangunan dibidang
pendidkan, kesehatan, ekonomi, politik, lingkungan hidup, budaya,
olahraga, dan pemberdayaan keluarga
e. Kepala dusun atau kamituwo bertugas sebagai orang yang membantu
kepala desa dalam pelaksanaan tugas di wilayah dusun seperti
mengawasi pelaksanaan pembangunan di dusun, menjaga keamanan
dan ketertiban di wilayah kerjanya, melaksanakan pembinaan
kemasyarakatan, penataan dan pengelolaan wilayah.
B. Pelaksanaan Praktik
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa kegiatan belajar di
perguruan tinggi tidak hanya terbatas pada pemberian materi di kelas,
melainkan juga praktek secara langsung di lapangan. Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) merupakan hal yang wajib dilakukan mahasiswa semester atas
untuk melatih menjadi pribadi yang berkompeten di bidang masing-masing.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terbagi menjadi beberapa
gelombang dengan tujuan dan sasaran yang sama yakni berhadapan dengan
masyarakat umum. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
Praktik pengalaman lapangan ini merupakan bentuk kegiatan yang
diselenggarakan oleh kampus IAIN Tulungagung pada semester ganjil
(Semester VII). Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berguna
untuk melatih pengalaman mahasiswa dalam terjun langsung ke lapangan.
Sehingga mahasiswa bisa menerapkan teori yang didapatkan dari bangku
kuliah untuk diterapkan langsung ke lapangan.
11
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Kantor Desa
Jabang Kecamatan Kras Kabupaten Kediri yang dilaksanakan dalam waktu
kurang lebih satu bulan yaitu pada tanggal 5 Oktober sampai dengan 4
November. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dijalankan berbeda dari
tahun sebelumnya karena dilaksanakan pada daerah masing-masing
mahasiswa. Setiap peserta PPL mengajukan lembaga tempat PPL pada desa
masing-masing untuk mempermudah peserta PPL dan juga menjauhkan dari
hal-hal yang tidak diinginkan.
Kegiatan yang dikerjakan selama PPL berlangsung yakni melakukan
pendalaman materi yang diselengarakan oleh tim laboratorium FEBI di aplikasi
zoom maupun youtube. Selanjunya melakukan resume dari materi yang telah
disampaikan minimal 1000 kata. Selain itu, mendatangi lembaga PPL yakni
kantor kepala desa untuk melakukan surve, wawancara, dan meminta
penjelasan mengenai sejarah dan potensi yang dimiliki desa.
Mendokumentasikan kegiatan dan potensi yang telah diketahui. Membuat
laporan akhir yang dikerjakan secara individu diarahkan oleh dosen
pembimbing lapangan. Dan terakhir membuat video presentasi hasil akhir
laporan kemudian di uploud pada aplikasi youtube. Pada jam pelaksanaan PPL
diberikan kebebasan asalkan sesuai dengan tata tertib peserta PPL FEBI IAIN
Tulungagung.
C. Permasalahan di lapangan
Permasalahan yang dihadapi dibidang pertanian di Desa Jabang adalah
sebagai berikut:
1. Pengelolaan kegiatan pertanian belum terorganisasi dengan baik dan
secara ekonomis belum berskala produktif.
2. Dijumpai hasil panen lebih rendah dari pada harga pupuk dan obat-obatan.
3. Belum adanya pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna
untuk kemajuan ekonomi melainkan pengelolaan pertanian masih
menggunakan teknologi sederhana.
12
D. Tanggapan dari Lembaga Tempat Praktik
Adapun tanggapan dari pihak lembaga yaitu Pemerintahan Desa terkait
permasalah yang dihadapi dibidang pertanian di Desa Jabang tersebut yaitu
perlu dilakukan langkah-langkah kongkrit, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pembinaan kegiatan pertanian kepada masyarakat melalui kelompok tani,
untuk memperoleh hasil pertanian yang optimal dan diterima pasar dengan
mempergunakan teknologi tepat guna
2. Pengaturan penanggulangan hama dan penyakit pertanian secara terpadu.
3. Penyuluhan dan pelatihan teknologi tepat guna kepada masyarakat
khususnya para petani melalui kelompok tani, agar dalam pengelolaan
pertaniannya dapat dilakukan dengan mudah dan mendapatkan hasil yang
optimal.
\
13
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Teori
1. Petani dan Pertanian
Petani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 1008) adalah
orang yang pekerjaannya bercocok tanam. Menurut Sukino (2013:8),
pengertian petani adalah adalah seseorang yang bergerak dibidang bisnis
pertanian utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan
tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman seperti padi, jagung,
buah dan lain-lain, dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman
tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.1
Pertanian adalah sejenis proses produksi yang didasarkan atas proses
pertumbuhan tanaman dan hewan (Satari, 1999). Pertanian adalah kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industry, atau sumber energy, serta
untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya
hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami sebagai budidaya
tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation) serta pembesaran hewan
ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan
mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti
pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti
penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. 2
Pengertian pertanian menurut Tohir (2006:3) adalah suatu usaha yang
meliputi bidang-bidang seperti bercocok tanam (pertanian dalam arti
sempit), perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pengelolaan hasil
bumi dan pemasaran hasil bumi (pertanian dalam arti luas). Dimana zat-zat
1 Beny Septyliyan Primada, “Tinjauan Mekanisme Kontrak Pengelolaan Lahan Pertania Berbasis
Adat Istiadat Dalam Kajian Fiqh Muamalah (Desa Temu, Kecamatan Kanor, Kabupaten
Bojonegoro)”. Jestt. Vol. 2, No. 11, November 2015, hal. 957 2 Sitti Arwati, Pengantar Ilmu Pertanian Berkelanjutan, (Makassar: CV. Inti Mediatama,
2018),hlm. 1
14
atau bahan-bahan anorganis dengan bantuan tumbuhan dan hewan yang
bersifat reproduktif dan usaha pelestariannya. Pertanian sebagai suatu
system keruangan yang merupakan perpaduan antara sub system fisis dan
subsistem manusia. Yang termasuk ke dalam sub sistem fisis yaitu tanah,
iklim, hidrologi, topografi dengan proses alamiahnya. Sedangkan yang
termasuk pada sub sistem manusia antara lain tenaga kerja, kemampuan
ekonomi, serta kondisi politik daerah setempat.
Menurut Hanafie (2010: 83-84). Pertanian merupakan proses produksi
yang didasarkan atas pertumbuhan tanaman dan hewan. Terlaksananya
proses tersebut dalam mencapai pengembangan pertanian sangat tergantung
pada peranan sumber daya manusia sebagai pelaksananya. Dalam bidang
pertanian, bentuk usaha pertanian didominasi oleh pertanian rakyat. Dengan
demikian, peranan sumber daya manusia sebagai produsen dapat ditinjau
dalam 3 aspek, yaitu:
1. Petani sebagai pekerja usaha tani (cuktivator)
Peranan utama petani dalam usaha taninya adalah sebagai pekerja, yaitu
petani itu sendiri yang mengusahakan usaha taninya. Dalam
pelaksanaannya, petani itu tidak bekerja seorang diri, tetapi dibantu oleh
tenaga kerja lainnya.
2. Petani sebagai pemimpin usaha tani (manager)
Peranan lain petani adalah sebagai pemimpin atau pengelola usaha tani,
Dalam peranan ini, sangat diutamakan keterampilan, termasuk
keterampilan dalam mengambil keputusan dari berbagai alternatif , yang
ada. Keputusan yang diambil oleh petani selaku pengelola, antara lain
menentukan pilihan tanaman apa yang mungkin dapat ditanam, kapan
mulai menanam, kapan pemupukan harus dilakukan, dimana membeli
pupuk, berapa dosis pupuk yang harus diberikan, dan lain-lain.
3. Petani sebagai diri pribadi (person)
Petani sebagai pribadi merupakan anggota sebuah keluarga dan ia pun
menjadi anggota masyarakat suatu desa atau rukun tetangga. Sebagai
manusia, peranan petani sama saja dengan peranan anggota masyarakat
15
lainnya, karena pada dasarnya petani itu sama dengan semua manusia
pada umumnya yang memiliki 4 kapasitas penting dalam hidupnya, yaitu
bekerja, belajar, berpikir kreatif, dan bercita-cita.3
2. Panen
Panen merupakan kegiatan mengakhiri dari proses budidaya tanaman,
tetapi merupakan awal dari kegiatan pascapanen untuk pemanfaatan lebih
lanjut. Prinsip panen merupakan upaya memanfaatkan hasil budidaya
dengan cara tertentu sesuai sifat dan/atau karakter tanaman. Hasil panen
secepat mungkin dilaksanakan perlakuan pascapanen yang baik seperti
dipindahkan ke tempat yang aman untuk meminimalisasi terjadinya
susut/kerusakan. Disamping itu diupayakan agar produk atau tanaman
sesedikit mungkin dipindahtangankan. Tujuan panen yaitu mengambil
dan/atau memisahkan bagian hasil atau tanaman secara utuh serta
mengumpulkan dari lahan atau tanaman atau tanaman induk lain dengan
cara yang baik dan benar.
Kriteria umum pada panen merupakan persyaratan dasar yang harus
dipenuhi pada kegiatan panen. Kriteria umum panen sebagai berikut:
1. Mempunyai pembagian kerja yang jelas (organisasi) dan manajemen
yang bertanggungjawab, yang dilengkapi dengan segala aspek legalitas
yang berlaku.
2. Mempunyai panduan untuk melaksanakan panen yang sesuai dengan
karakteristik produk yang sekurangkurangnya mencantumkan antara
lain:
a. waktu pemanenan yang tepat (keterangan jam dan hari)
b. indeks kematangan produk untuk dipanen
c. standar mutu untuk pemasaran
d. peralatan dan bahan penolong yang dipakai
3 Beny Septyliyan Primada, “Tinjauan Mekanisme Kontrak Pengelolaan Lahan Pertania Berbasis
Adat Istiadat Dalam Kajian Fiqh Muamalah (Desa Temu, Kecamatan Kanor, Kabupaten
Bojonegoro)”. Jestt. Vol. 2, No. 11, November 2015, hal. 957-959
16
e. cara memetik, memotong, memisah/split, membongkar,
mewadahi, mengumpulkan, dan menyimpan sementara
f. cara perekrutan dan pelatihan pekerja
g. larangan, peringatan, petunjuk dan pengawasan.
3. Membuat catatan mengenai proses panen sejak direncanakan sampai
penyerahan hasil panen.
4. Mempekerjakan pekerja yang sehat dan terampil yang dilengkapi
dengan alat keselamatan dan alat kebersihan yang bebas dari cemaran.
5. Menggunakan alat pemanen, wadah penampungan, alat pengangkut
yang bersih dan aman yang sesuai dengan karakteristik produk.
6. Meletakkan hasil panen di wadah penampungan, lapang/tempat
pengumpulan yang bersih, terhindar dari sinar matahari langsung dan
hujan, terlindung dari pencemaran fisik, kimia dan biologis.
Beberapa kegiatan panen yang dilakukan diantaranya:4
1. Prosedur operasional baku pemungutan hasil yang baik:
a. menentukan produk sesuai dengan indeks kematangan yang telah
ditetapkan
b. menyisihkan produk yang tidak memenuhi syarat
c. menggunakan alat bantu untuk menentukan indeks kematangan
yang sesuai dengan karakteristik produk, misalnya: kartu
pembanding warna
d. memastikan alat/mesin yang akan digunakan dalam kondisi bersih
dan dapat bekerja dengan aman dan baik
e. memastikan bahan pembersih (air, desinfektan, dll.) diperoleh dari
sumber yang aman dan gunakan sesuai dengan dosis dan cara
aplikasi yang tepat
f. memetik/memotong/memungut sesuai dengan karakteristik produk
g. membersihkan hasil panen dari kotoran yang masih melekat
4 Suwono, Peraturan Menteri Pertanian RI (Tentang Pedoman Panen, Pascapanen, dan
Pengelolaan Bangsal Panen Hortikultura yang Baik), No. 967, 2013, Hal 19-23.
17
h. menampung hasil pemetikan/pemotongan/pemungutan dalam
wadah yang bersih.
Indikator pemungutan hasil yang baik:
a. tersedia produk sesuai dengan indeks kematangan yang telah
ditetapkan
b. tersedia alat bantu untuk menentukan indeks kematangan yang
sesuai dengan karakteristik produk
c. tersedia alat/mesin dalam kondisi terbaik
d. tersedia bahan pembersih yang aman
e. tersedia wadah yang bersih.
Titik kritis kegiatan pemungutan hasil:
a. menentukan produk yang sesuai dengan indeks kematangan yang
telah ditetapkan dan meninggalkan/menyisihkan produk yang tidak
memenuhi syarat
b. memastikan alat/mesin yang akan digunakan dalam kondisi bersih
dan dapat bekerja dengan aman dan baik
c. memastikan bahan pembersih (air, desinfektan, dll.) diperoleh dari
sumber yang aman dan digunakan sesuai dengan dosis dan cara
aplikasi yang tepat.
2. Prosedur operasional baku pewadahan yang baik:
a. mengisi wadah sesuai kapasitasnya
b. menyusun hasil pemetikan/pemotongan/pemungutan dalam wadah
penampung dengan cara yang baik dan benar agar tidak mudah rusak
c. menutup wadah penampung dengan baik agar tidak terkontaminasi
atau tercecer.
Indikator pewadahan yang baik:
a. tersedia wadah sesuai kapasitasnya
b. tersedia hasil pemetikan/pemotongan/pemungutan dalam wadah
penampung.
Titik kritis kegiatan pewadahan:
18
Menutup wadah penampung dengan baik agar tidak terkontaminasi atau
tercecer.
3. Prosedur operasional baku bongkar muat dari kebun ke lapang/tempat
pengumpulan yang baik:
a. membersihkan wadah penampung di tempat agar tidak membawa
serta kotoran dari kebun
b. mengangkat wadah penampung sesuai dengan kemampuan pekerja
atau alat pengangkat
c. membawa wadah penampung dan isinya dengan hati-hati ke
lapang/tempat pengumpulan
d. menurunkan wadah penampung dengan hati-hati di lokasi yang
sudah ditetapkan di lapang/tempat pengumpulan
e. membongkar isi wadah penampung dengan hatihati dan kumpulkan
di lokasi yang sudah ditetapkan di dalam lapang/tempat
pengumpulan.
Indikator bongkar muat dari kebun ke lapang/tempat pengumpulan
yang baik:
a. tersedia wadah penampung yang bersih/bebas dari kotoran
b. tidak terdapat produk yang rusak.
Titik kritis kegiatan bongkar muat dari kebun ke lapang/tempat
pengumpulan:
Membongkar isi wadah penampung dengan hati-hati dan
mengumpulkannya di lokasi yang sudah ditetapkan di dalam
lapang/tempat pengumpulan.
4. Prosedur operasional baku pengumpulan di lapang/tempat
pengumpulan yang baik:
a. pilih lokasi lapang/tempat pengumpulan yang aman, bersih, dan
jauh dari sumber gangguan dan pencemaran
b. siapkan lapang/tempat pengumpulan yang beratap, beralas,
berbatas, mempunyai tempat penampungan sampah/limbah yang
tertutup, serta terjamin kebersihannya
19
c. atur dan tata tempat pengumpulan agar hasil panen yang
dikumpulkan pertama dapat segera diproses/diangkut keluar yang
pertama juga (first in first out)
d. bersihkan lapang/tempat pengumpulan dari sampah-sampah dan
masukkan ke dalam tempat sampah yang tertutup
e. pasang tanda/lambang larangan, peringatan dan petunjuk.
Indikator pengumpulan di lapang/tempat pengumpulan yang baik:
a. tersedia lokasi lapang/tempat pengumpulan yang aman, bersih dan
jauh dari sumber gangguan dan pencemaran
b. tersedia lapang/tempat pengumpulan yang beratap, beralas,
berbatas, mempunyai tempat penampungan sampah/limbah yang
tertutup, serta terjamin kebersihannya
c. tersedia tanda/lambang larangan, peringatan dan petunjuk.
Titik kritis kegiatan pengumpulan di lapang/tempat pengumpulan:
Menyiapkan lapang/tempat pengumpulan yang beratap, beralas,
berbatas, mempunyai tempat penampungan sampah/limbah yang
tertutup, serta terjamin kebersihannya.
B. Analisis terhadap Temuan Studi
Studi Pengalaman Praktik Lapangan (PPL) ini dilakukan di wilayah
Desa Jabang Kecamatan Kras Kabupaten Kediri yang dilaksanakan pada
tanggal 5 Oktober sampai dengan 4 November 2020. Studi ini berkaitan
erat dengan masyarakat khususnya para petani.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi di Desa Jabang dibidang
pertanian salah satu diantaranya adalah dijumpai hasil panen lebih rendah
dari pada harga pupuk dan obat-obatan. Upaya yang dilakukan Pemerintah
Desa Jabang adalah penanggulangan hama dan penyakit pertanian secara
terpadu. Keberhasilan usaha pertanian tentunya dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang sangat tergantung pada upaya yang dilakukan oleh para petani,
diantaranya penyiapan lahan, pemilihan pupuk, pengelolaan, tanaman,
20
iklim, cuaca, cara panen yang tepat dan pengolahan pasca panen yang
bagus.
Banyak pelaku petani di Desa Jabang yang mengeluhkan rendahnya
hasil dan tingkat produktifitas panen. Namun demikian jarang di antara
mereka yang mau melakukan evaluasi dan introspeksi lebih jauh. Mereka
rata-rata melakukan aktivitas pertanian dari mulai pengolahan hingga
pemanenan masih menggunakan cara-cara konvensional. Minimnya
informasi mengenai cara efektif peningkatan hasil produksi pertanian,
keterbatasan sumber daya, dan kurangnya tingkat intervensi positif dari
pihak penyuluh pertanian juga berpengaruh pada kegagalan hasil panen
serta peningkatan produksi pertanian tersebut.
Rendahnya tingkat produktivitas hasil pertanian yang paling utama
dapat disebabkan karena faktor pemilihan pupuk yang tidak tepat, serta
cara pemeliharaan yang kurang tepat sehingga mengakibatkan tanaman
tidak bisa menghasilkan seperti yang diharapkan oleh para petani. Oleh
karena itu sangat diperlukan pemilihan pupuk yang tepat untuk tanaman
sebagai salah satu upaya peningkatan hasil pertanian. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut pemerintah desa telah membentuk suatu organisani
yaitu kelompok tani yang diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan
informasi yang lebih kepada para petani. Untuk itu dikenalkan serangkaian
produk pupuk organik, pestisida alami, agensia hayati dan penyediaan
benih unggul yang diproses dengan teknologi tinggi. Sehingga diharapkan
menjadi lebih praktis, efektif dan ekonomis serta terbukti mampu
meningkatkan produksi hasil panennya.
Tinggi rendahnya produksi pertanian biasanya ditentukan oleh
tingkat penerapan teknologi pertanian yang digunakan petani. Salah satu
diantaranya adalah pemilihan pupuk, pestisida, benih dan penanggulangan
hama.
a. Pemilihan pupuk
Pupuk merupakan sumber makanan untuk pertumbuhan bagi
tanaman, akan tetapi pupuk hanya dapat diberikan sesuai dosis yang
21
dibutuhkan oleh tanaman yang disesuaikan dengan anjuran terutama
pada pupuk-pupuk kimia. Pemberian pupuk kimia secara berlebihan
berakibat pada penurunan hasil pertanian bahkan dapat mengakibatkan
kejenuhan pada tanaman, pada jenis pupuk kimia tertentu jika diberikan
secara berlebihan berakibat pada penurunan hasil bahkan dapat
mengakibatkan matinya tanaman. Hal ini tidak berlaku terhadap pupuk
organik, pupuk organik memiliki sifat ramah lingkungan dan sangat
dianjurkan untuk semua tanaman.
Oleh karena itu, para petani yang menilai bahwa pupuk sebenarnya
tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas atau produktivitas usaha tani.
Dengan kata lain jika dilakukan penambahan pupuk di dalam usaha
tani, hal tersebut tidak akan meningkatkan kualitas dan jumlah
produktivitas hasil pertanian di daerah studi. Sehingga tidak sedikit para
petani Desa Jabang yang lebih memlilih menggunakan pupuk organik
untuk tanaman mereka.
b. Pestisida
Pestisida berfungsi untuk mengendalikan atau membasmi
organisme pengganggu. Para petani Desa Jabang menggunakan
pestisida untuk tanaman pertanian mereka sebagai langkah
perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit yang akan
menyerang tanaman maupun yang telah menyerang tanaman yang
diusahakan. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas dan
produktivitas tanaman sawah yang diusahakan oleh para petani agar
tidak berakibat pada penurunan hasil pertanian atau pada tingkat
terparah adalah gagal panen yang berakibat pada kerugian para petani.
c. Pemilihan benih tanaman
Pemilihan benih merupakan faktor yang sangat penting dalam
rangkaian budidaya tanaman, karena benih merupakan awal kehidupan
sehingga untuk mendapatkan kualitas dan produksi yang tinggi perlu
dipilih benih yang baik dan bermutu. Para petani biasanya memperoleh
benih dari pemerintah yang disalurkan kepada kelompok tani sebagai
22
bantuan atau subsidi untuk menunjang suatu program pemerintah yang
biasanya berkaitan dengan ketahanan pangan. Terkadang petani juga
membeli sendiri benih yang akan ditanam terutama jika akan menanam
padi jenis hibrida. Ada juga para petani yang mendapatkan benih dari
hasil panen sebelumnya.
d. Penanggulangan hama atau penyakit
Pada Bulan Oktober sampai Novemver ini banyak para petani yang
mengeluhkan akan banyaknya hama yang menyerang tanaman mereka.
Hama adalah hewan yang biasanya menyerang atau mengganggu
tanaman, sehingga tanaman itu tidak bisa tumbuh dan berkembang
dengan optimal. Hama dan penyakit tanaman tentunya memang sangat
merugikan bagi petani. Salah satu hama yang banyak menyerang
tanaman petani saat ini adalah tikus. Karena tikus memiliki mobilitas
yang tinggi serta daya adaptasi dan perkembangbiakan yang juga sangat
tinggi. Para petani Desa Jabang melakukan tindakan untuk membasmi
hama tikus ini dengan menggunakan bensin dan kapas dengan cara
membasahi kapas menggunakan bensin lalu dimasukkan kedalam
lubang yang ada disekitar lahan pertanian mereka kemudian lubang
tersebut ditutup secara rapat .
Langkah yang diambil Pemerintah Desa Jabang dalam menangani
permasalahan dibidang pertanian yaitu penyuluhan penanggulangan hama
dan penyakit pertanian secara terpadu melalui kelompok tani. Dengan
adanya kelompok tani, petani dapat bersama-sama memecahkan
permasalahan dalam usaha taninya. Maka dengan adanya konsep
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) para petani dibekali pengalaman dan
keterampilan untuk lebih mandiri dalam berproduksi terutama dalam
mengatasi masalah hama bagi tanamannya.
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Desa Jabang dilaksanakan pada
tanggal 5 Oktober sampai dengan 4 November 2020 yang terdiri dari satu
mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah. Pemerintah Desa berperan dalam banyak
hal diantaranya, mendorong kegiatan ekonomi yang berkualitas dan
berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, berdaya saing dan
pengembangan ekonomi non pertanian, serta penerapan teknologi tepat guma
sebagai upaya pengembangan ekonomi lokal.
Pertanian merupakan salah satu sektor yang dominan dalam pendapatan
masyarakat dan memiliki peranan penting karena mayoritas masyarakat Desa
Jabang bekerja sebagai petani. Tinggi rendahnya kualiatas dan produksi
pertanian biasanya ditentukan oleh tingkat penerapan teknologi pertanian yang
digunakan petani. Salah satu diantaranya adalah pemilihan pupuk, pestisida,
benih dan penanggulangan hama. Dengan adanya langkah yang ditempuh oleh
para petani diharapkan mampu meningkatkan hasil panen petani.
Minimnya informasi mengenai cara efektif peningkatan hasil panen dan
kurangnya tingkat intervensi positif dari pihak pemerintah desa sebagai
penyuluh pertanian juga berpengaruh pada kegagalan hasil panen serta
peningkatan produksi pada sektor pertanian. Oleh karena itu, Pemerintah Desa
harus terus bekerja sama dalam memberikan pendampingan dan bantuan
kepada para petani agar hasil pertaniannya bisa optimal.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL
Pengalaman Praktik Lapangan (PPL) tahun ini walaupun menggunakan
sistem observasi dan wawancara. Pihak pelaksana Pengalaman Praktik
Lapangan (PPL) seharusnya pembekalan dilakukan dengan lebih terperinci,
bahasan yang disajikan supaya lebih terkhusus membahas mengenai
24
tentang kegiatan dan penyusunan laporan akhir. Pelaksana PPL juga
seharusnya menegaskan pengamatan yang akan diambil per jurusan. Agar
mahasiswa tidak kebingungan tersistemnya.
2. Untuk Instansi/Lembaga tempat PPL
Permasalahan yang ada di desa khususnya bidang pertanian sebaiknya
segera diatasi agar tercipta kesejahteraan masyarakat. Karena sebagian
besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani.
3. Untuk Mahasiswa sebagai peserta PPL
Agar mahasiswa dapat menerapkan teori keilmuan yang sudah
didapatkan dari bangku perkuliahan dengan maksimal. Menjaga nama baik
almamater dengan bersungguh-sungguh dalam melaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) dengan mematuhi kebijakan dari lembaga
tempat praktik.
DAFTAR PUSTAKA
Primada, Beny Septyliyan. 2015. Tinjauan Mekanisme Kontrak Pengelolaan Lahan
Pertania Berbasis Adat Istiadat Dalam Kajian Fiqh Muamalah (Desa Temu,
Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro). Jestt. Vol. 2, No. 11, 957-959.
Siti Arwati. 2018. Pengantar Ilmu Pertanian Berkelanjutan. Makassar: CV. Inti
Mediatama.
Suwono. 2013. Peraturan Menteri Pertanian RI (Tentang Pedoman Panen,
Pascapanen, dan Pengelolaan Bangsal Panen Hortikultura yang Baik). No. 967.
LAMPIRAN PPL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2020
Pada tanggal 5 Oktober s/d 4 November 2020, bertempat di Lembaga
Pemerintah Desa Jabang, telah dilaksanakan PPL Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III Tahun 2020
oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:
Nama : Moh Bambang Santoso
NIM : 12402173451
Jurusan : Ekonomi Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1 Senin / 5
Oktober
2020
14.20
sampai
selesai
Melihat ulang chanel youtube seleah mengikuti
pembekalan online mengenai apa saja yang perlu
di survei terkait dengan potensi yang dimiliki
desa, melakukan browsing tentang bentuk-bentuk
desa dan seterusnya, mencatat hal-hal yang
penting.
2 Selasa / 6
Oktober
2020
09.00
sampai
selesai
Melakukan browsing tentang Desa Jabang
Kecamatan Kras Kabupaten Kediri , mencari
potensi yang dimiliki melalui internet.
3 Rabu / 7
Oktober
2020
09.00
sampai
selesai
Melakukan pengamatan di lingkungan sekitar
rumah dan melakukan wawancara dengan tokoh
masyarakat mengenai sejarah Desa Jabang.
Mencatat hal-hal yang diperoleh.
4 Kamis / 8
Oktober
2020
09.00
sampai
selesai
Melakukan survei potensi desa khususnya lahan
pertanian yang dimiliki desa, mengamati tanaman
apa saja yang sedang ditanam oleh para petani.
5 Jumat / 9
Oktober
2020
10.00
sampai
selesai
Berkomunikasi melalui media online (WA)
dengan Bapak Pandu selaku Kepala Desa Jabang
untuk melakukan perjanjian pertemuan di
lembaga tempat PPL.
6 Sabtu / 10
Oktober
2020
09.30
sampai
selesai
Datang ke lembaga tempat PPL yaitu Kantor
Desa Jabang, menemui Pak Gilang selaku
Sekretaris Desa, mencari informasi tentang profil
Desa Jabang serta wawancara mengenai potensi
desanya.
7 Minggu / 11
Oktober
2020
11.00
sampai
selesai
Melihat youtube mengenai pendalaman materi
PPL gelombang 3 tahun 2020, mencatat materi
pokok, mencari tambahan informasi pada
internet.
8 Senin / 12
Oktober
2020
18.00
sampai
selesai
Mencatat materi pokok terkait pendalaman materi
PPL gelombang 3 tahun 2020 dari youtube yang
di bagikan oleh pihak kampus IAIN Tulungagung
khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
mengetik resume materi pada microsof word.
9 Selasa / 13
Oktober
2020
14.00
sampai
selesai
Membaca buku profil desa yang sudah diberikan
perangkat desa, Mencatat poin-poin yang
diperlukan.
10 Rabu / 14
Oktober
2020
10.00
sampai
selesai
Datang ke kantor desa untuk mengembalikan
buku profil desa.
11 Kamis / 15
Oktober
2020
19.00
sampai
selesai
Mencocokan antara profil desa yang di berikan
perangkat desa dengan lembaran survey yang
diberikan tim laboratorium FEBI IAIN
Tulungagung
12 Jumat / 16
Oktober
2020
20.00
sampai
selesai
Membaca buku pedoman PPL.
13 Sabtu / 17
Oktober
2020
19.00
sampai
selesai
Mencari contoh laporan PPL dari tahun
sebelemunya.
14 Minggu / 18
Oktober
2020
17.00
sampai
selesai
Mencari ide untuk judul laporan akhir yang sesuai
dengan jurusan.
15 Senin / 19
Oktober
2020
14.00
sampai
selesai
Mengerjakan laporan akhir PPL di rumah,
mengerjakan bagian bab 2 mengenai profil
lembaga.
16 Selasa / 20
Oktober
2020
13.00
sampai
selesai
Melanjutkan mengerjakan laporan akhir PPL
17 Rabu / 21
Oktober
2020
19.30
sampai
selesai
Bersilaturahmi ke rumah Bapak Purto selaku
Ketua Kelompok Tani Desa Jabang untuk
mencari informasi tentang pertanian desa.
18 Kamis / 22
Oktober
2020
16.00
sampai
selesai
Mencari contoh-contoh judul laporan ppl.
Melihat laporan ppl tahun lalu pada laboratorium
febi. Melihat laporan PPL pada google sebagai
referensi dalam menentukan judul.
19 Jumat / 23
Oktober
2020
10.35
sampai
selesai
Melakukan konsultasi dengan DPL secara online
dari rumah, Berkonsultasi mengenai judul
laporan PPL, meminta saran dan kritik.
20 Sabtu / 24
Oktober
2020
15.00
sampai
selesai
Berkunjung ke sawah untuk melihat tanaman
yang sedang ditanam pada musim sekarang.
Melakukan wawancara kepada petani yang
ditemui di sawah. Bertanya mengenai
permasalahan dalam mengelola tanaman.
21 Minggu / 25
Oktober
2020
14.00
sampai
selesai
mengerjakan laporan akhir PPL di rumah
22 Senin / 26
Oktober
2020
14.00
sampai
selesai
Mengerjakan laporan akhir PPL di rumah
23 Selasa / 27
Oktober
2020
14.00
sampai
selesai
Mengerjakan laporan akhir PPL di rumah
24 Rabu / 28
Oktober
2020
14.00
sampai
selesai
Mengerjakan laporan akhir PPL di rumah
25 Kamis / 29
Oktober
2020
19.00
sampai
selesai
Kumpulan Karang Taruna dan saya membahas
tentang potensi desa dengan sebagian anggota
26 Jumat / 30
Oktober
2020
09.00
sampai
selesai
Membuat video presentasi terkait isi laporan
akhir PPL dan mencoba melakukan editing.
27 Sabtu / 31
Oktober
2020
08.00
sampai
selesai
Melanjutkan membuat video presentasi tentang
laporan akhir. Pembuatan video dilakukan di
dalam rumah.
28 Minggu / 1
November
2020
10.00
sampai
selesai
Menyelesaikan pembuatan video presentasi
kemarin.
29 Senin / 2
November
2020
14.00
sampai
selesai
Mengerjakan laporan akhir PPL di rumah
30 Selasa / 3
November
2020
14.00
sampai
selesai
Menyelesaikan laporan akhir PPL di rumah.
Konsultasi isi laporan kepada DPL.
31 Rabu / 4
November
2020
14.00
sampai
selesai
Meneliti laporan akhir PPL yang sudah saya
kerjakan, memperbaiki kesalahan baik dalam
penulisan maupun isi laporan.
*) Diisi sampai akhir PPL
Kediri, 9 November 2020
Ttd
Moh Bambang Santoso
NIM. 12402173451
Berita Acara Konsultasi
Nama : Moh Bambang Santoso
NIM : 12402173451
Jurusan : Ekonomi Syariah
DPL : Dr. Mohamad Aswad, M.A.
Tempat PPL : Pemerintah Desa Jabang
Judul Laporan : Peran Petani Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Terhadap Hasil Panenan Di Desa Jabang
Kecamatan Kras Kabupaten Kediri
No Hal yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Pengarahan tentang
pelaksanaan PPL
2. Pengajuan Judul Laporan PPL
Kediri, 9 November 2020
Ttd
Dr. Mohamad Aswad, M.A.
NIP 197506142008011009
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Melakukan wawancara dengan Bapak Pandu Pradana Putra selaku Kepala
Desa Jabang.
2. Diskusi Karang Taruna Galang Karsa Desa Jabang Kecamatan
3. Berkunjung ke sawah dan melakukan wawancara kepada Yasin salah petani
Desa Jabang.