ANALISIS DAMPAK PENERAPAN PENGELOLAAN PERTANIAN...

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

ANALISIS DAMPAK PENERAPAN PENGELOLAAN

PERTANIAN TERPADU PADI SAWAH DAN TERNAK SAPI

TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI

USAHA MILIK BAPAK SETYO BUDIAWAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan Ekonomi Syariah

Oleh :

KHUSNUL KHOTIMAH

NIM : 12402173156

Dosen Pembimbing Lapangan :

Ir. M. Arif Anshori, MMA.

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

TULUNGAGUNG

2020

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

EKONOMI SYARIAH

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Ekonomi Syariah ini telah di

setujui dan disahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Di : Tulungagung

Judul Laporan : Analisis dampak penerapan pengelolaan pertanian terpadu padi

sawah dan ternak sapi terhadap pendapatan rumah tangga petani

usaha milik Bapak Setyo Budiawan.

MENYETUJUI

PEMBIMBING

DOSEN PEMBIMBING

LAPANGAN

(IR. M. ARIF ANSHORI, MMA.) (DEDI SUSELO, SE.,M.M.)

NIP. 196202191994031005 NIP. 2023059002

MENGESAHKAN

a.n. DEKAN

KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(SISWAHYUDIANTO,M.M)

NIDN. 2015068402

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya, sehingga dapat terselesaikannya laporan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) ini dengan judul “ Analisis Dampak Penerapan Pengelolaan

Tanaman Terpadu Padi Sawah dan Ternak Sapi Terhadap Pendapatan Rumah

Tangga Petani Usaha Milik Bapak Setyo Budiawan ”.

Laporan akhir hasil PPL ini diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam sebagai tanda bukti bahwa kami telah melaksanakan PPL tepatnya di Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

telah ditetapkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Instituu Agama Islam

Negeri (IAIN) Tulungagung. Tentunya dalam penyusunan laporan akhir ini tidak

lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dr. Mafthukin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung.

2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Syariah IAIN

Tulungagung.

3. Dedi Suselo, SE., M.M. selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar.

4. Himawan Prabowo, SP, MSi. selaku Pimpinan bidang pengembangan SDM.

5. Ir.M. Arif Anshori, MMA. selaku Dosen Pamong PPL Dinas Pertanian dan

Pangan Kabupaten Blitar.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan akhir hasil

PPL ini.

Penulis menyadari bahwa laporan akhir hasil PPL ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak

yang bersifat membangun demi lebih sempurnanya laporan penelitian yang akan

datang.

Tulungagung, 14 Januari 2020

KHUSNUL KHOTIMAH

NIM.12402173156

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran .......................................................................... 1

B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................. 2

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................. 3

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga ............................................................................ 4

B. Pelaksanaan Praktik ..................................................................... 9

C. Permasalahan di Lapangan .......................................................... 9

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ........................ 10

BAB III PEMBAHASAN ATAU ANALISIS TERHADAP TEMUAN

STUDI

A. Pertanian Terpadu ........................................................................ 11

B. Dampak Pertanian Terpadu ......................................................... 12

C. Pendapatan Rumah Tangga Pertanian Terpadu ......................... 14

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 16

B. Saran-saran .................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Dinas Pertanian dan Pangan mempunyai tugas membantu Bupati

melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian dan pangan yang

menjadi kewenangan dan tugas pembantuan yang diberikan kepala daerah.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar terdapat lima bidang yaitu

perkebunan, tanaman pangan dan holtikultura, sarana dan prasarana,

pengembangan SDM, dan ketahanan pangan. Di dalam 5 bidang tersebut

meliputi budidaya, simpan pinjam, pengelolaan, penyewaan alat tani

(alsintan) dan kemitraan.

Di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar bekerjasama dengan

kelompok-kelompok tani salah satunya di bidang pengelolaan SDM, di

dalam pengelolaan SDM salah satunya membahas terkait pertanian terpadu.

Pertanian terpadu itu sendiri merupakan pemanfaatan seluruh potensi

energi sehingga dapat di panen secara seimbang atau bisa di katakana

pemanfaatan limbah ladang untuk pakan ternak dan limbah ternak untuk di

manfaatkan kembali untuk ladang, sehingga membentuk siklus lingkaran.

Disini saya akan membahas usaha pertanian terpadu milik Bapak Setyo

Budiawan yang merupakan salah satu usaha binaan dinas pertanian dan

pangan.

Untuk peluang yang di manfaatkan dari uasaha pengelolaan pertanian

terpadu milik Bapak Setyo kedepannya diantaranya meningkatkan produksi

padi, limbah ternak dimanfaatkan untuk mengurangi biaya produksi dan

untuk hasil yang di dapatkan lebih bagus karena dalam pengelolaannya

memanfaatkan pupuk organik, dengan mengunkan pupuk organik tanahnya

yang di gunakan untuk bertanam menjadi subur.

Dengan penggunaan sumber daya alam secara optimal dan efektif

dalam penggunaan lahan dapat meningkatkan pendapatan. Telah kita sadari

bersama bahwa ternak memberikan kontribusi yang besar terhadap

kesejahteraan petani. Konsep pertanian terpadu sebenarnya telah dikenal

2

dan di terapkan sejak petani mengenal pertanian namun dalam

penerapannya belum memperhatikan untung atau ruginya serta kelestarian

lingkungan.

Program sistem pertanian terpadu merupakan salah satu alternatif

dalam meningkatkan produksi pertanian. Badan lintang pertanian telah

meneliti dan mengkaji pertanian terpadu dengan pendekatan Zero Waste

atau bisa dikatakan dengan pengoptimalan pemanfaatan sumber daya local

seperti pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak dan kotoran ternak sapi

untuk di proses menjadi pupuk organik. Artinya memperbaiki unsur hara

yang dibutuhkan tanaman sehingga tidak limbah yang terbuang.

Dan dengan pengembangan pertanian terpadu ini Bapak Setyo

mengahrapkan usaha padi organik bisa menyuplai keluarga dengan padi

yang sehat, serta membantu pegawai negeri. Namun dalam kegiatan

pertanian terpadu masih ada kendala diantaranya yaitu penyediaan bibit

yang unggul.

B. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Penulisan laporan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini bertujuan

untuk mengetahui tentang pertanian terpadu, dampak yang terjadi ketika

mengunakan pertanian terpadu dan kita juga dapat mengetahui pendapatan

rumah tangga ketika telah menerapkan pertanian terpadu dalam

melaksanakan kegiatan pengelolaan tanaman dan ternak.

2. Kegunaan

a. Kegunaan Secara Akademis

1) Hasil temuan studi diharapkan dapat menambah wawasan

dan pengetahuan serta lebih memahami ilmu yang telah

didapatkan di bangku kuliyah

2) Dapat menambah khazanah keilmuan di Institut Agama

Islam Negeri Tulungagung

3

3) Sebagai referensi atau perbandingan antara ilmu yang di

dapat di bangku perkuliyahan dengan kenyataan yang terjadi

di lapangan.

b. Kegunaan Secara Praktisi

Temuan ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

upaya meningkatkan kinerja masyarakat agar memanfaatkan limbah dari

pertanian dan peternakan sehingga dapat mengurangi biaya produksi.

Karena masih banyak petani yang belum mengetahui konsep pertanian

terpadu yang telah dikenal dan di terapkan sejak petani mengenal pertanian,

namun dalam penerapannya belum memperhatikan untung atau ruginya

serta kelestarian lingkungan.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Adapun waktu PPL Jurusan Ekonomi Syariah dimulai pada tanggal 7

Januari 2020 sampai 7 Februari 2020. Pelaksanaan PPL berlangsung selama

satu bulan dengan jam kerja hari Senin sampai Jumat mulai pukul 07.00 WIB

sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Pelaksanaan PPL bertempat di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Blitar yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 25, Sananwetan, Kecamatan

Kepanjenkidul.

4

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga

1. Sejarah Singkat

Awal mula berdirinya dinas pertanian dan pangan Kabupaten Blitar dulu

bukan dinas pertanian dan pangan tetapi dinas pertanian namun di dalam

lingkup pertanian mencakup peternakan, perikanan. Setelah bulan Januri 2017

yang mana sesuai dengan amanat UU Revormasi nomer 41 dan juga pasal 23

tentang SKPD pelaksanaan daerah sehingga di bentuklah dinas pertania dan

pangan, yang merupakan juga gabungan dinas pertanian, gabungan kantor

ketahan pangan, gabungan dari penyuluhan pertanian dan perikanan, dan juga

dinas perkebunan. Dinas pertanian dan pangan saat ini merupakan gabungan

dari empat sektor tersebut. Dan dengan mengefektifkan dan mengevesiensikan

pelayanan publik sehingga dibentuklah suatu organisasi SKPD Kabupaten

Blitar sehingga pelayanan dapat optimal dan cepat. Di Dinas Pertanian dan

Pangan Kabupaten Blitar bekerjasama dengan kelompok-kelompok tani salah

satunya di bidang pengelolaan SDM, di dalam pengelolaan SDM salah satunya

membahas terkait pertanian terpadu. Di sini saya akan membahas usaha

pertanian terpadu milik Bapak Setyo.

Bapak Setyo merupakan pemilik usaha pertanian terpadu dengan usia 52

tahun, alamat Dusun Tugurejo RT. 01 RW. 01 Desa Seragi Kecamatan Talun,

dengan jumlah karyawan tetap 5 orang yang tugasnya mengelola ternak sapi

dan karyawan tidak tetap 25 orang yang mengelola di ladang. Pengelolaan

pertanian terpadu usaha milik Bapak Setyo berdiri sejak 25 tahun yang lalu

atau lebih tepatnya pada tahun 2005. Alasan Bapak Setyo memilih usaha ini

karena selama ini menurut pak Setyo banyak limbah yang di hasilkan dari

pertanian dan peternakan, sehingga Bapak Setyo berfikir untuk memanfaatkan

hasil limbah.untuk tujuan bertani berkelanjutan.

5

2. Visi dan Misi

a. Visi

1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat petani tanaman pangan

dan hortikultura yang mandiri dan sejahtera melalui

pengembangan sisitem dan usaha-usaha agribisnis yang berdaya

saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.

2. Dalam jangka pendek , melakukan budidaya kascing atau bisa

disebut (ternak dari cacing) yang di manfaatkan yaitu

kotorannya.

b. Misi

1. Dalam jangka panjang, melakukan pertanian terpadu secara

berkelanjutan,

2. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian petani untuk

memantapkan ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat.

3. Mengelola sumberdaya alam pertanian secara optimal dan

berkelanjutan.

4. Memperluas jangkauan pembangunan pertanian yang

berorientasi argribisnis.

5. Meningkatkan sumberdaya manusia pertanian yang berkualitas

secara kelembagaan.

c. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar

1) Kedudukan

Kedudukan Dinas pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar

sesuai dengan peraturan Bupati Blitar Nomor 62 Tahun 2016 dan

juga berkaitan dengan susunan organisasi, tugas, dan fungsi serta

tata kerja dinas pertanian Kabupaten Blitar.

2) Tugas

Sebagaimana tertuang dalam peraturan Bupati Blitar Nomor

59 tahun 2008 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi dinas

pertanian dan pangan Kabupaten Blitar. Dinas pertanian dan pangan

Kabupaten Blitar mempunyai tugas melaksanakan urusan

6

pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan

di bidang pertanian, ketahanan pangan dan perkebunan.

3) Fungsi

Berkaitan dengan tugas pokok teknis bidang pertanian,

ketahanan pangan Kabupaten Blitar mempunyai fungsi yaitu:

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pertanian,ketahanan

pangan, hortikultura, dan perkebunan.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di

bidang pertanian, ketahanan pangan, hortikultura dan

perkebunan.

3. Pelayanan ijin usaha pertanian

4. Pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian serta

serangan organisme penganggu tanaman

5. Pengembangan, pengawasan, dan evaluasi infrastruktur sarana

dan prsarana pertanian

6. Pembuatan, peredaran, penggunaan, pengawasan, serta

standar teknis pertanian

7. Pembinaan Unit pelaksanaan Teknis Dinas

8. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas

dan fungsinya.

7

4) Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

KABUPATEN BLITAR

KEPALA SEKSI TANAMAN TAHUNAN

Ir. DJOHAN SJAHRIAR

KEPALA SEKSI TANAMAN SEMUSIM

HARSONO, SP

KEPALA SEKSI TANAMAN PENYEGAR

DAN BIOFARMAKA

JULI SRI SUKOWATI, SP

KEPALA SEKSI TANAMAN PANGAN

Ir. MAT SAFI’I, MMA

KEPALA SEKSI PASCA PANEN

DAN PEMASARAN HASIL

LAILA ASMARI, SP, MAP

KEPALA SEKSI HOLTIKULTURA

HIKMA WAHYUDI, SP., MMA

KEPALA SUB BAGIAN

UMUM DAN KEPEGAWAIAN

NINIES KANTI SETYO RIYANDARI, SP.,MM

KEPALA SUB BAGIAN

KEUANGAN

MEI NURHAYATI, SP., M,Agr.

KEPALA SUB BAGIAN

PENYUSUNAN PROGRAM

KRISNA EVANTI, STP., MMA

KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

Ir. WAWAN WIDIANTO

SEKERTARIS

Drs. CUK WIDATMUKO, MM

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

PENYULUH

PERTANIAN

PENGAWAS MUTU

HASIL PERTANIAN

PENGENDALI ORGANISME

PENGANGGU TANAMAN

PENGAWAS BENIH

TANAMAN

KEPALA BIDANG PANGAN DAN

HORTIKULTURA

Ir.NEVI SETYA BUDININGSIH, MMA.

KEPALA BIDANG PERKEBUNAN

Ir.LUKAS SUPRIYATNO, MM

KEPALA BIDANG KETAHANAN PANGAN

Ir. PRIYO SANYOTO

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN SDM

HIMAWAN PRABOWO, SP, MSi

KEPALA BIDANG SARANA DAN PRASARANA

Ir. DWI MARTONO, MMA

8

KEPALA BIDANG KETAHANAN PANGAN

Ir. PRIYO SANYOTO

KEPALA SEKSI KETERSEDIAAN

DAN KERAWANAN PANGAN

EDY SANTOSO, S. Sos

KEPALA SEKSI DISTRIBUSI

DAN CADANGAN PANGAN

BUDI HARSOYO

KEPALA SEKSI PENGANEKARAGAMAN

KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN

NOVI PURWIYANTI,SP

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN SDM

HIMAWAN PRABOWO, SP, MSi

KEPALA SEKSI KETENAGAAN

DAN KELEMBAGAAN PENYULUH

SRI HANDAYANI, SP

KEPALA SEKSI

PENYULUHAN

ANITA ARIF RAHAYU, SP

KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN

INFORMASI DAN TEKNOLOGI PERTANIAN

MUJI DWI ASTUTIK, SP

KEPALA BIDANG SARANA DAN PRASARANA

Ir. DWI MARTONO, MMA

KEPALA SEKSI ALSINTAN

DAN LINGKUNGAN

TANAMAN

AGUS RAHARJO, SP

KEPALA SEKSI SAPRODI,

PERMODALAN

DAN PEMSARAN

HERMAN WIDIONO, SP. MMA

KEPALA SEKSI PERLINDUNGAN

TANAMAN

DAN PERKEBUNAN

NURYONO DHARULY, SP., MMA

9

B. Pelaksanaan Praktik

Praktik Pengalaman Lapangan merupakan program wajib dari Institut Agama

Islam Negeri Tulungagung yang bekerjasama dengan lembaga baik swasta

maupun pemerintah sebagai sarana belajar tambahan dan untuk objek

penelitian mahasiswa

Tujuan dari pelaksanaan PPL adalah agar mahasisiwa mendapatkan

tambahan ilmu dan pengalaman yang sebelumnya belum didapatkan di bangku

perkuliahan dan mampu menerapkan ilmu yang sudah diterima di bangku

perkuliahan ke lapangan pekerjaan.

Dalam pelaksanaan PPL di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar

yang di mulai tanggal 7 Januari sampai 7 Februari 2020, di dinas tersebut

terdapat lima bidang diantaranya yaitu perkebunan, tanaman pangan dan

hortikultura, sarana dan prasarana, pengembangan SDM, dan ketahanan

pangan dan kami diterjunkan langsung ke lapangan yang sesuai dengan jurusan

yang saya ambil di perkuliyahan yaitu pengembangan SDM, dengan di

terjunkan langsung ke lapangan maka kami akan mengetahui penerapan yang

sebenarnya terjadi di lapangan. Kami di sana juga mengikuti semua kegiatan

yang dilakukan misalnya mengikuti penyuluhan BPP di Daerah Talun,

mengikuti kunjungan ke pertanian terpadu, mengikuti kunjungan ke usaha

pengelolaan UD.Anisa Jaya, membantu administrasi gapoktan, membantu

membuat proposal.

C. Permasalahan di Lapangan

Dalam pelaksanaan tugas kerja tentunya akan timbul berbagai masalah,

permasalahan yang terjadi dalam dinas pertanian dan pangan bisa disebabkan

karena berbagai faktor. Permasalahan yang terjadi di lapangan berdasarkan

pengamatan adalah sebagai berikut :

1. Belum stabilnya kondisi pelayanan dinas pertanian dan pangan

dalam hal peningkatan produksi, produktivitas, dan kualitas

produksi tanaman pangan dan hortikultura serta tanaman

perkebunan

10

2. Fasilitas infrastruktur pertanian ( jaringan irigrasi, sumber air)

belum terpenuhi

3. Selain itu kapasitas penyuluh dan kelembagaan yang masih rendah,

kualitas penyuluhan optimal serta masih rendahnya pelaku utama,

pelaku usaha dan kelembagaannya.

4. Dan untuk permasalahan yang terjadi di kelompok pertanian

terutama dalam pertanian terpadu milik pak setyo yaitu terkait bibit

unggul dan cuaca.

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik

Di awal pelaksanaan PPL di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Blitar, saya disambut dengan baik oleh Bapak Ir. M. Arif Anshori MMA.

selaku dosen pamong. Di awal PPL kami di fokuskan untuk menentukan judul

yang akan digunakan dalam pembuatan proposal, setelah membuat judul kami

di terjunkan langsung sesuai dengan judul yang saya buat, saya di arahkan ke

BPP Talun untuk meneliti usaha milik Bapak Setyo yang berkaitan dengan

pertanian terpadu, selain fokus ke usaha milik Bapak Setyo saya juga

mengikuti kegiatan yang ada Di BPP Talun. Dan di BPP Talun saya saat ada

kegiatan selalu di ajak untuk mengikuti kegiatan tersebut, sehingga dapat

menambah pengalaman yang belum didapatkan sebelumnya.

Saya menerima dengan baik usulan yang diarahkan oleh pihak dinas

karena dengan pembuatan judul di awal maka akan mempermudah kami dalam

pembuatan proposal dan kita juga dalam melaksanakan PPL tidak keluar dari

jalur sehingga singkron dengan apa yang dituju. Diharapkan selanjutnya ada

generasi penerus yang PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) dari IAIN

Tulungangung dan selalu bekerja sama dengan dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Blitar. Karena masih baru pertama kali ini Dinas Pertanian dan

Pangan bekerja sama dengan IAIN Tulungagung.

11

BAB III

PEMBAHASAN ATAU ANALISIS TERHADAP PENEMUAN STUDI

A. Pengertian Pertanian Terpadu

Menurut laporan badan pangan sedunia (FAO) wilayah Asia dan Pasifik

yang berkantor di Thailand, yang dimaksud dengan system pertanian terpadu

adalah suatu usaha tani yang memadukan berbagai praktik pertanian dengan

tanaman maupun hewan dalam suatu sitem sedemikian rupa, sehingga ada

kesinambungan antara produksi dan pemanfaatan sumber daya alam. Perpduan

antara berbagai komponen tersebut sangat diwarnai oleh unsur daur ulang

limbah organik, dan sedikit atau sama sekali tidak menggunakan bahan kimia.

Jadi ada kelanjutan yang tidak pernah putus dalam hal pemanfaatan materi

organik yang dihasilkan dalam system usaha taninya. Dengan demikian,

keseluruhan system biologis tersebut, aka ada penghematan biaya usaha tani

dan sumber daya alam.1

Pertanian terpadu didefinisikan sebagai pengelolaan sumber daya

pertanian untuk memenuhi perubahan kebutuhan sekaligus mempertahankan

atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.

Ini merupakan sistem pertanian terintergrasi yang menekankan untuk tidak

bergantung terhadap bahan-bahan kimia sintesis seperti dalam pengunaan

pupuk, pestisida, dan herbisida. Cara pertanian terpadu akan menghasilkan

keuntungan dalam jangka waktu lama serta memelihara kesehatan dan kualitas

lingkungan. Sistem ini lebih menjamin hasil yang terpelihara, dengan input

yang lebih murah, keuntungan meningkat, dan masalah lingkungan teratasi.

Sistem pertanian terpadu merupakan suatu kegiatan yang didasarkan pada

nilai-nilai moral. Setiap orang yang ingin terlibat dalam pertanian harus

memahami, menyadari, dan melaksanakan tanggung jawabnya tidak hanya

sebagai petani,tetapi sebgai makhluk hidup yang menjaga keberlangsungan

pembangunan pertanian yang ramah lingkungan.2

1 Rupa Matheus, dkk, Pertanian Terpadu: Model Rancang Bangun dan Penerapan Pada Zona Agroekosistem Lahan Kering, ( Yogyakarta :CV Budi Utama, 2012), hlm. 6 2 Siti Arwati, Pengantar Ilmu Berkelanjutan, ( Makasar: CV Inti Mediatama, 2018 ), hlm. 4.

12

Filosofi yang melandasi pertanian terpadu adalah mengembangkan

prinsip-prinsip memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah

menyediakan makanan untuk tanaman, dan bukan memberi makanan langsung

pada tanaman. Von Uexkull (1984) memberikan istilah “membangun

kesuburan tanah”. Strategi pertanian terpadu adalah memindahkan hara

secepatnya dari sisa tanaman, kompos dan pupuk kadang menjadi biomassa

tanah yang selanjutnya setelah mengalami proses mineralisasi akan menjadi

hara dalam larutan tanah. Dengan kata lain,unsur hara didaur ulang melalui satu

atau lebih tahapan bentuk senyawa orgnik sebelum diserap tanaman. Hal ini

berbeda dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara secara

cepat dan langsung dalam bentuk larutan sehingga segera diserap dengan

takaran dan waktu pemberian yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.3

B. Dampak Pertanian Terpadu

Dalam penerapannya, sistem pertanian terpadu memiliki dampak baik

berupa dampak positif maupun dampak negatifnya, antara lain:

1. Dampak Terhadap Nilai Sosial

Akibat adanya pertanian terpadu yang menciptakan suatu ekosistem

yang meniru cara alam bekerja membuat masyarakat baik itu petani

maupun non petani meniru sistem tersebut. Antara lain adanya terbentuk

kelompok usaha tani. Kelompok tersebut dapat bermanfaat dibandingkan

bekerja sendiri karena dapat memperluas pemasaran hasil, memperoleh

informasi pertanian, serta dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman

antar sesama anggota.

2. Dampak Terhadap Nilai Ekonomi

Sistem usaha tani tradisional sebagian terbukti berkelanjutan, tetapi

sistem ini dipandang terlalu lamban untuk dapat memenuhi perkembangan

kebutuhan pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya yang sejalan dengan

proses pembangunan dan kemajuan yang makin cepat.

3 Rachman Sutanto, Penerapan Pertanian Organik, ( Yogyakarta: Kanisius, 2002), hlm. 83

13

Setelah beberapa tahun lalu pernah terjadi revolusi hijau yang

menyebabkan adanya ketergantungan pada impor peralatan, benih serta

pemanfaatan input buatan yang berlebihan dan tidak seimbang sehingga

menimbulkan dampak besar terhadap ekologi dan lingkungan. Selain itu

secara tidak langsung input yang digunakan akan besar.

Maka sistem pertanian kembali lagi ke sistem terdahulu, namun telah

dimodifikasi dengan memanfaatkan pertanian terpadu sehingga

berdampak:

Mengurangi ketergantungan kepada input eksternal yang ditentukan

pasar dan subsidi pemerintah

Limbah pertanian dapat dimanfaatkan dengan mengolahnya menjadi

biomassa.

Hemat energi dan hemat biaya serta efisiensi usaha

Terdapat keseimbangan biologis, musuh ada kawan sehingga serangan

hama tidak begitu banyak, sehingga penggunaan pestisida dapat

diminimalisir

Intensifikasi pertanian dengan sistem tumpangsari sehingga

menurunkan kerugian hasil

3. Dampak Terhadap Nilai Konservasi

Konsep pertanian terpadu ini merupakan upaya petani dalam

memperbaiki sifat tanah dengan penambahan input bahan organik dari

dalam sistem pertanian itu sendiri serta meminimalkan penggunaan zat

kimia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

Dalam konteks konservasi, sistem usaha pertanian terpadu

mengandung pengertian bahwa dalam jangka panjang sistem tersebut

harus mampu:

Mempertahankan kualitas lingkungan dengan memimalkan kerusakan

yang ditimbulkan,

Mampu berproduksi, yang cukup dan terhadap produk yang dihasilkan.

Dalam sistem pertanian terpadu penggunaan rotasi tanam dan

tumpangsari juga cukup penting artinya dalam rangka menjaga

keseimbangan lingkungan dan biodiversitas. Spesies dalam ekosistem

14

menjadi bervariasi. Dan secara tidak langsung membuat rantai makanan

yang tercipta menjadi banyak.4

C. Pendapatan Rumah Tangga Pertanian Terpadu

Modal awal

Tanah 1 hektar Rp. 1.000.000.000

Sapi 1 ekor Rp. 21.500.000

Bibit tanaman padi 1kg Rp. 25.000

1 Drum Rp. 200.000, 190 Drum = Rp. 38.000.000

Harga tanah = Rp. 1.000.000.000 x 3 hektar = Rp. 3. 000.000.000

Harga sapi = Rp. 21.500.000 x 3 sapi = Rp. 64.500.000

Pembuatan kandang = Rp. 25.000.000

Harga bibit tanaman = RP. 25.000 x 5 kg = Rp. 75.000

Harga peralatan

Cangkul = Rp. 100.000

Mesin pembajak sawah = Rp. 27.000.000

Mesin tanam (bantuan)

Timbangan sapi = Rp. 15. 000.000

Drum = Rp. 38.000.000

Alat pencacah = Rp. 20.000.000

Sanyo celup = Rp. 500.000

Total modal awal Rp. 3.190.175.000

Beban-beban/thn

Tanah 5 hektar dan untuk 3 hektar tanah sewaan

1 tahun ( 3 kali tanam) dan biaya pengelolaan 1 hektar Rp. 5.000.000

Pembelian bibit/kg Rp. 15.000 dan 1 hektar 13 kg bibit

Kosentrat 1 sapi 20kg dengan harga Rp. 2500/kg dan jumlah sapi 20 ekor,

dan per thn biaya pakan Rp. 12.000.000

4 http://samudraituluas.blogspot.com/2018/03/dampak-pertanian-terpadu-terhadap-nilai.html. Diakses

pada tanggal 28 Januari 2020 pukul 10:06 WIB

http://samudraituluas.blogspot.com/2018/03/dampak-pertanian-terpadu-terhadap-nilai.html

15

Beban pengelolaan lahan 3 x Rp. 25000.000 = Rp. 75.000.000

Biaya pembelian pupuk/thn = Rp. 1.000.000

Biaya pembelian bibit/thn Rp. 15.000 x 65 kg = Rp. 975.000

Beban pakan kosentrat = Rp. 12.000.000

Beban sewa tanah = Rp. 21.000.000

Biaya konsumsi = Rp. 18.000.000

Gaji karyawan = Rp. 46.560.000

Biaya listrik+air = Rp. 6.000.000

Biaya telfon = Rp. 3.000.000

Pajak NPWP = Rp. 600.000

Total beban Rp.184.135.000/thn

Pendapatan/thn

Penjualan sapi selama 1 thn sejumlah 9 ekor, 1 ekor Rp. 35.000.000

Sapi 9 ekor x 35.000.000 = Rp. 315.000.000

Omset kios pupuk = Rp. 720.000.000

Hasil sawah = Rp. 60.000.000

Rp.1.095.000.000

Jadi pendapatan laba bersihnya :

Laba bersih = pendapatan – beban

= Rp. 1.095.000.000 – Rp.184.135.000

= Rp. 910.865.000/thn

Laba setelah pajak = laba bersih – pajak

= Rp. 910.865.000 – Rp.600.000

= Rp. 910.265.000/thn

Modal akhir = modal awal – laba setelah pajak

= Rp. 3.190.175.000 – Rp. 910.265.000

= Rp. 2.279.910.000/thn

16

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sistem pertanian terpadu merupakan suatu sistem menggunakan ulang atau

mendaur ulang dengan memanfaatkan tanaman dan hewan sebagai mitra,

menciptakan suatu ekosistem yang dibuat menyerupai cara alam bekerja.

Pertanian yang baik ialah kegiatan pertanian yang dapat menjaga

keseimbangan ekosistem, sehingga kandunganunsur haradan energy tetap

seimbang. Tujuan pertanin terpadu ini untuk mencukupi kebutuhan jangaka

pendek, menengah, dan panjang para petani.

2. Akibat adanya pertanian terpadu yang menciptakan suatu ekosistem yang

meniru cara alam bekerja. Dengan terbentuk kelompok usaha tani.

Kelompok tersebut dapat bermanfaat dibandingkan bekerja sendiri karena

dapat memperluas pemasaran hasil, memperoleh informasi pertanian, serta

dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman antar sesama anggota.

Sistem usaha tani tradisional sebagian terbukti berkelanjutan, tetapi sistem

ini dipandang terlalu lamban untuk dapat memenuhi perkembangan

kebutuhan pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya yang sejalan dengan

proses pembangunan dan kemajuan yang makin cepat.

Maka sistem pertanian kembali lagi ke sistem terdahulu, namun telah

dimodifikasi dengan memanfaatkan pertanian terpadu sehingga berdampak:

Limbah pertanian dapat dimanfaatkan dengan mengolahnya menjadi

biomassa.

Hemat energi dan hemat biaya serta efisiensi usaha

Terdapat keseimbangan biologis, musuh ada kawan sehingga serangan

hama tidak begitu banyak, sehingga penggunaan pestisida dapat

diminimalisir

Konsep pertanian terpadu ini merupakan upaya petani dalam memperbaiki

sifat tanah dengan penambahan input bahan organik dari dalam sistem

pertanian itu sendiri serta meminimalkan penggunaan zat kimia yang dapat

mengganggu keseimbangan ekosistem.

17

B. Saran-saran

1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola praktik:

Meningkatkan komunikasi dengan peserta PPL ataupun dengan

lembaga PPL, untuk memastikan bahwa PPL berjalan dengan baik.

2. Untuk Instansi atau lembaga Tempat Parktik:

Seharusnya menambah kemitraan-kemitraan baru supaya

meningkatkan pendapatan,kesinambungan usaha, meningkatkan

kualitas sumberdaya kelompok mitra, peningkatan usaha skala usaha

dalam rangka menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha

kelompok mitra. Dan dengan menambah kemitraan dapat memperkuat

tatanan dunia usaha yang kuat.

3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta Praktik:

Lebih aktif dalam menggali informasi atau data di tempat praktik

sehingga dapat menambah pengetahuan atau wawasan.

18

DAFTAR PUSTAKA

Matheus,Rupa. dkk, Pertanian Terpadu: Model Rancang Bangun dan Penerapan

Pada Zona Agroekosistem Lahan Kering. Yogyakarta :CV Budi Utama.

Arwati, Siti. Pengantar Ilmu Berkelanjutan. Makasar: CV Inti Mediatama.

Sutanto,Rachma., Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius.

http://samudraituluas.blogspot.com/2018/03/dampak-pertanian-terpadu-terhadap-

nilai.html.



19

LAMPIRAN

20

BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN

TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Selasa tanggal 07 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di lembaga

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, telah dilaksanakan PPL Gelombang I

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh

mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama/NIM/Jurusan : Khusnul Khotimah /12402173156/Ekonomi Syariah Bentuk kegiatan adalah :

1. Apel pagi 2. Orientasi terkait dinas pertanian dan pangan Kabupaten Blitar ada 5 bidang

yaitu perkebunan, tanaman pangan dan holtikultura, sarana dan prasarana, pengembangan SDM dan ketahanan pangan. Di dalam 5 bidang tersebut meliputi budaya, simpan pinjam,, pengelolaan, penyewaan alat tani dan kemitraan.

Blitar, 07 Januari 2020

MENGETAHUI : Pembimbing/Dosen Pamong

Ir.M. Arif Anshori,MMA NIP.196202191994031005

21




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Rabu tanggal 08 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di lembaga





1. Apel pagi 2. Mengikuti penyuluhan BPP di Daerah Talun dan di dalam penyuluhan tersebut

yng di bahas terkait penilaian angka kredit penyuluh pertanian. Isi dari pembahasan tersebut berkaitan dengan SKP, Tuposik Dupak, Jabatan,Program E-KTP.

3. Kunjungan ke pertanian terpadu, disana kami melakukan observasi terkait pengelolaan pertanian terpadu.




22




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Kamis tanggal 09 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di lembaga





1. Apel pagi 2. Kunjungan ke UD. Anisa Jaya di Kanigoro, disana kami observasi bagaimana

cara mengolah hasil produksi dari UD. Anisa Jaya. Hasil produksinya diantaranya olahan dodol, kripik nangka, kripik pisang, ususpepaya, renginang, kripik tape madu, dan masih banyak olahan lain.



Ir. M. Arif Anshori,MMA NIP.196202191994031005

23




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Jum’at tanggal 10 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di lembaga





1. Kunjungan DPL 2. Konsultasi terkait judul dan kusioner untuk di ajukan ke pihak yang ingin di

wawancara



Ir. M. Arif Anshori,MMA NIP.196202191994031005

24




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Senin tanggal 13 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di lembaga





1. Apel pagi yang di pimpin oleh Bapak Darul selaku kepala bidang tanaman

pangan dan holtikultura. 2. Briefing bersama dosen pawong terkait permasalahan sebelumya yang terjadi

di lapangan dan membahas terkait kusioner 3. Mengikuti pertemuan yang membahas terkait SPJ (Laporan Pertanggung

Jawaban)




25




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Selasa tanggal 15 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di lembaga





1. Apel pagi yang di pimpin oleh Bapak Himwan selaku kepala dinas 2. Briefing bersama dosen pawong terkait permasalahan sebelumya yang terjadi

di lapangan dan membahas terkait kusioner 3. Membantu membuat proposal




26



JURUSAN EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Rabu tanggal 14 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di

lembaga Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, telah dilaksanakan PPL

Gelombang I Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama/NIM/Jurusan : Khusnul Khotimah /12402173156/Ekonomi Syariah

Bentuk kegiatan adalah :

4. Apel pagi yang di pimpin oleh Bapak Himawan selaku kepala bidang pengembangan SDM

5. Briefing bersama dosen pawong terkait permasalahan sebelumya yang terjadi di lapangan dan membahas terkait kusioner

6. Membuat rancangan terkait kusioner Wawancara



Ir.M. Arif Anshori,MMA NIP. 196202191994031005

27




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020






1. Apel pagi yang di pimpin oleh Bapak Himawan kepala bidang pertanian 2. Briefing bersama dosen pawong terkait permasalahan sebelumya yang terjadi

di lapangan dan membahas terkait kusioner 3. Membantu membuat proposal



Ir.M. Arif Anshori,MMA NIP. 196202191994031005

28




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020






1. Mengikuti acara slametan sebelum melakukan kegiatan tanam di sawah yang

di lakukan oleh kelompok tani di daerah Sumberejo, Talun. 2. Mengikuti acara peresmian lumbung pangan mandiri kelompok tani “ Makmur

Bersama “ Di Desa Kendalrejo



Ir. Arif Anshori,MMA NIP.196202191994031005

29




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020






1. Menyusun kusioner Di BPP Talun



Ir. Arif Anshori,MMA NIP. 196202191994031005

30




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Selasa tanggal 21 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di


Gelombang I Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :


1. Apel pagi yang di pimpimpin oleh Kabid Perkebunan 2. Melaksanakan wawancara terkait usaha pertanian terpadu 3. Berkunjung ke BPP Kanigoro 4. Berkunjung ke hasil olahan UD Anisa Jaya




31




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Rabu tanggal 22 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di lembaga





1. Apel pagi yang di pimpin oleh kabid ketahanan pangan 2. Wawancara ke Rumah Pak Setyo terkait alsintan dan karyawannya




32




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, kamis tanggal 23 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di lembaga





1. Apel pagi yang di pimpin oleh kabid tanaman pangan dan holtikultura 2. Breafing terkait permasalahan yang di hadapi 3. Konsultasi ke kampus



Ir. Arif Anshori,MMA NIP. 196202191994031005

33




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Juma’t tanggal 24 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di


Gelombang I Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :


4. Apel pagi yang di pimpin oleh sekertaris dinas pertanian 5. Melaksanakan senam pagi 6. Membantu administrasi di gapoktan 7. Penyuluhan tanda tangan RDKK (Rencana Difinitif Kebutuhab

Kelompok)




34




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020






1. Menyusun laporan PPL di PBB Kanigoro



Ir. M.Arif Anshori,MMA NIP.196202191994031005

35




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020






1. Apelpagi yang dipimpin oleh Bapak Wowo selaku kepala bidang

pengembangan SDM 2. Briefing bersama dosen pamong 3. Mengikuti kerjabakti di BPP Talun




36




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020






1. Mengikuti dawuhan susuk wangan kelompok tani makmur Desa Duren 2. Mengikuti dawuhan susuk wangan kelompok tani marsudi tani VI Desa

Bajang



Ir. M. Arif Anshori,MMA NIP. 196202191994031005

37




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Senin tanggal 3 bulan Februari Tahun 2020, bertempat di lembaga





1. Kunjungan DPL ke dinas pertanian dan pangan Kabupaten Blitar 2. Membuat laporan PPL

Blitar, 3 Februari 2020



38




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Selasa tanggal 4 bulan Februari Tahun 2020, bertempat di lembaga





1. Apel pagi yang di pimpin oleh sekertaris dinas pertanian dan pangan 2. Membuat laporan PPL di PBB Talun




39




TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Jum’at tanggal 7 bulan Februari Tahun 2020, bertempat di lembaga





1. Penutupan PPL




40

Dokumentasi Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

1. Kunjungan Dosen Pamong Lapangan ke Lembaga

2. Penyerahan Berkas Serah Terima

3. Mengikuti Apel Pagi

41

4. Breafing Pagi

5. Melaksanakan Senam Pagi Tiap Hari Jum’at

6. Kunjungan ke Pengolahan UD Anisa Jaya

43

7. Wawancara Dengan Bapak Setyo Terkait Pertanian Terpadu

44

8. Mengikuti Peresmian Gedung

45

9. Mengikuti Slametan Persiapan Musim Tanam

46

10. Panen Jambu di BPP Kanigoro

11. Mengikuti Pertemuan Penyuluhan Pertanian

12. Mengikuti Penyuluhan Terkait Persiapan Tanam Bawang

47

13. Mengikuti Susuhwangan

14. Penutupan PPL

ANALISIS DAMPAK PENERAPAN PENGELOLAAN PERTANIAN...

Documents

Transcript of ANALISIS DAMPAK PENERAPAN PENGELOLAAN PERTANIAN...