LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...

43
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN EKONOMI SYARIAH PENGEMBANGAN BUMDES MELALUI UNIT USAHA PENYEWAAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA SUKOKIDUL KECAMATAN PULE KABUPATEN TRENGGALEK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh: ENDANG SULASTRI NIM: 12402173234 Dosen Pembimbing Lapangan Mochamad Chobir Sirad, M.Pd.I. NIDN. 2029048102 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG 2020

Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...

  • LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

    JURUSAN EKONOMI SYARIAH

    PENGEMBANGAN BUMDES MELALUI UNIT USAHA PENYEWAAN

    DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

    DI DESA SUKOKIDUL KECAMATAN PULE KABUPATEN

    TRENGGALEK

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

    Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah

    Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

    Oleh:

    ENDANG SULASTRI

    NIM: 12402173234

    Dosen Pembimbing Lapangan

    Mochamad Chobir Sirad, M.Pd.I.

    NIDN. 2029048102

    JURUSAN EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    IAIN TULUNGAGUNG

    2020

  • ii

    HALAMAN PERSETUJUAN

    PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

    Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Ekonomi Syariah Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan pada:

    Hari : Selasa

    Tanggal : 8 September 2020

    Di : Tulungagung

    Judul Laporan : “Pengembangan BUMDes Melalui Unit Usaha Penyewaan

    Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa

    Sukokidul Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek”

    MENYETUJUI

    Dosen Pembimbing Lapangan

    Mochamad Chobir Sirad M.Pd.I.

    NIDN. 2029048102

    MENGESAHKAN

    a.n. DEKAN

    Kepala Laboraturium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

    Siswahyudianto, M.M.

    NIDN. 2015068402

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat,

    dan karunia-Nyra penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman

    Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah yang dilaksanakan di BUMDes Sukokidul

    “Suko Mulya” dengan judul “Pengembangan BUMDes Melalui Unit Usaha

    Penyewaan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa

    Sukokidul Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek”, sebagai salah satu tugas laporan

    individu yang diberikan kampus Institut Agama Islam Negeri Tulungagung dan juga

    digunakan sebagai bukti telah mengikuti PPL selama satu bulan yakni tanggal 1 s/d

    31 Agustus 2020.

    Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

    Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju

    zaman yang terang benderang yaitu Agama Islam. Yang kita nanti-nantikan

    syafaatnya di yaumul qiyamah nanti.

    Dalam melaksanakan PPL di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

    Sukokidul “Suko Mulya” dalam pelaksanaan program maupun penyusunan laporan

    ini tentunya ada banyak kendala yang ditemukan. Namun berkat bantuan dan

    kerjasama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan.

    Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih

    kepada:

    1. Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag., selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah

    memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi di Institut Agama

    Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.

    2. Dr. H. Dede Nurohman M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    IAIN Tulungagung.

    3. Dr. Muhammad Aswad, S.Ag., MA. Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.

  • iv

    4. Siswahyudianto, M.M. Selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam IAIN Tulungagung.

    5. Mochamad Chobir Sirad M.Pd.I. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang

    telah memberikan bimbingan, arahan kepada mahasiswa selama menjalani PPL.

    6. Trimo Selaku Kepala Desa Sukokidul beserta Staf dan Pegawai Desa Sukokidul

    Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek

    7. Sunawan Selaku Ketua BUMDes Suko Mulya di Desa Sukokidul Kecamatan

    Pule Kabupaten Trenggalek

    8. Seluruh Staf dan Pegawai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukokidul “Suko

    Mulya” yang telah membimbing dan memberikan arahan.

    9. Orang tua dan keluarga saya yang selalu mendoakan dan mendukung.

    10. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dalam penyusunan ini

    saya ucapkan banyak terima kasih.

    Penyusun mengucapkan banyak terima kasih. Segenap mahasiswa PPL

    meminta maaf yang sebesar besarnya kepada semua pihak apabila dalam

    melaksanakan program maupun penyusunan laporan banyak terdapat kesalahan. Oleh

    karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

    Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan

    pahala dari Allah SWT .

    Akhir kata, penyusun berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat

    bermanfaat bagi semua pihak.

    Tulungagung, 31 Agustus 2020

    Mahasiswa PPL

    ENDANG SULASTRI

    NIM. 12402173234

  • v

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN .................................................... ii

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................. v

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Dasar Pemikiran ............................................................................................. 1

    B. Tujuan Dan Kegunaan.................................................................................... 3

    C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ................................................................... 4

    BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

    A. Profil Lembaga ............................................................................................... 5

    B. Pelaksanaan Praktik ....................................................................................... 9

    C. Permasalahan Di Lapangan ............................................................................ 10

    D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ..................................................................... 11

    BAB III PEMBAHASAN

    A. Kajian Teori ................................................................................................... 13

    B. Analisis Terhadap Temuan Studi ................................................................... 17

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................................... 20

    B. Saran ............................................................................................................... 20

    DAFTAR RUJUKAN

    LAMPIRAN

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Dasar Pemikiran

    Dalam pembangunan nasional, desa sebagai satuan politik terkecil dalam

    pemerintahan memiliki peran yeng penting. Dengan adanya sumber daya alam

    yang melimpah dan didukung dengan jumlah penduduk yang berdomisili, desa

    memiliki potensi-potensi yang jika diberdayakan dan dikelola dengan baik akan

    membantu meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Namun pada

    kenyataannya, pembangunan di tingkat desa memiliki banyak kelemahan baik

    dari segi kurangnya SDM yang berkualitas maupun juga dari segi

    permodalannya.

    Dalam memperbaiki pembangunan di tingkat desa, pemerintah

    melakukan berbagai upaya salah satunya yakni melalui pembentukan Badan

    Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

    (Permendagri) Nomor 39 tahun 2010, BUMDes merupakan usaha desa yang

    dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa dimana kepemilikan modal dan

    pengelolaannya dilaksanakan oleh pemerintah desa dan masyarakat.1 Sasaran

    akhir dari pembentukan BUMDes ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat desa melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan potensi-potensi desa

    dan pengembangan usaha ekonomi yang ada di desa. Keberadaan BUMDes ini

    juga diperkuat oleh Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang

    mana pada Bab X berisi tentang pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

    BUMDes didirikan berdasarkan kebutuhan dan potensi desa yang

    merupakan prakarsa masyarakat desa. Artinya usaha yang kelak akan

    diwujudkan adalah digali dari keinginan dan hasrat untuk menciptakan sebuah

    1 David Prasetyo, Peran BUMDes dalam Membangun Desa, (Pontianak: CV Derwati Press,

    2019), hlm. 8.

  • 2

    kemajuan di dalam masyarakat desa.2 Dengan adanya BUMDes diharapkan akan

    memberikan pengaruh yang besar terhadap pembangunan desa karena selain

    menyediakan pelayanan sosial kepada masyarakat, BUMDes juga berperan

    dalam mendorong tingkat perekonomian desa. BUMDes akan meningkatkan

    Pendapatan Asli Desa (PADes). Dengan meningkatnya PADes, maka desa akan

    mendapat tambahan modal untuk kegiatan-kegitan pembangunan desa sehingga

    secara bertahap akan mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah,

    pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah.

    Keberadaan BUMDes ini tidak serta merta luput dari kendala-

    kendalanya. Seperti BUMDes yang terdapat di Kecamatan Pule ini dalam

    beberapa tahun belakang mengalami kondisi yang sekarat atau bisa dibilang

    BUMDes se Kecamatan Pule berada di kondisi mati suri. Hal ini disebabkan

    oleh kredit macet yang dialami oleh unit usaha jasa perkreditaan pada tiap-tiap

    BUMDes. Karena dari tahun pertama kemunculan BUMDes di Kabupaten

    Trenggalek, BUMDes di Kecamatan Pule hanya berfokus pada unit usaha jasa

    perkreditan. Unit usaha jasa perkreditan ini pada dasarnya didirikan dengan

    tujuan membantu masyarakat yang kekurangan modal usaha.

    Kendala lain yang dihadapi selama berjalannya usaha oleh seluruh

    BUMDes di Kecamatan Pule tak terkecuali BUMDes Sukokidul yakni masalah

    keterbatasan SDM yang berkualitas. Keterbatasan SDM disebabkan karena

    susahnya merekrut orang yang konsisten dalam mengelola dan mengembangkan

    BUMDes. Namun dengan dikeluarkannya Peraturan Desa Sukokidul Nomor 4

    Tahun 2019, BUMDes Suko Mulya mengalami revitalisasi dari segi kegiatan

    operasionalnya. Didukung dengan adanya penyertaan modal dari APBDes tahun

    anggaran 2020, pada akhir tahun 2019 BUMDes Suko Mulya mulai menambah

    unit usaha yakni usaha penyewaaan molen.

    2 Rohani B. Prihatin dkk, BUMDes dan Kesejahteraan Masyarakat Desa, (Jakarta: Pusat

    Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2018), hlm. 4

  • 3

    Penambahan unit usaha ini dilakukan dalam upaya untuk menghidupkan

    kembali kondisi BUMDes yang sempat sekarat. Dalam perkembangannya, unit

    usaha penyewaan ini mempunyai pengaruh yang cukup baik terhadap kondisi

    BUMDes. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin membahas mengenai

    “Pengembangan BUMDes melalui Unit Usaha Penyewaan Dalam Rangka

    Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Desa Sukokidul Kecamatan Pule

    Kabupaten Trenggalek”

    B. Tujuan Dan Kegunaan

    1. Tujuan

    Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini adalah

    sebagai berikut:

    a. Mendapatkan kesempatan untuk mengimplementasikan teori-teori yang

    telah dipelajari selama kuliah dalam kehidupan nyata.

    b. Menambah wawasan dan pengetahuan yang belum didapat selama

    kuliah.

    c. Mengetahui permasalahan dalam pengelolaan dan pengembangan Badan

    Usaha Milik Desa (BUMDes) Suko Mulya di Desa Sukokidul,

    Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek beserta penanganannya.

    d. Mengetahui bagaimana unit usaha penyewaan bisa membantu

    pengembangan BUMDes Suko Mulya sehingga bisa meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat Desa Sukokidul

    2. Kegunaan Akademis

    Penulisan laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan ini

    diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademis, baik

    dosen maupun mahasiswa dalam upaya memberikan pengetahuan dan

    informasi terkait dengan pengembangan BUMDes sebagai upaya untuk

    meningkatkan kesejahteraan desa.

    3. Kegunaan Secara Praktisi

    a. Untuk BUMDes Suko Mulya

  • 4

    Dengan adanya penulisan laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan

    ini diharapkan bisa menjadi acuan evaluasi bagi lembaga dalam

    melaksanakan kegiatan pengembangan BUMDes dan sebagai bahan

    pertimbangan untuk menentukan kebijakan yang ditempuh dalam

    mengatasi permasalahan yang dihadapi.

    b. Untuk Peneliti Selanjutnya

    Dengan adanya penulisan laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan

    ini diharapkan dapat menjadi bahan liberatur bagi para peneliti baru

    yang akan mengkaji dan membahas tentang upaya pengembangan

    BUMDes dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

    c. Untuk Mahasiswa

    Laporan ini berguna untuk pemenuhan tugas akhir dari kegiatan

    Praktik Pengalaman Lapangan serta menambah wawasan dan

    pengalaman dalam hal pengembangan BUMDes dalam rangka

    peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

    C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) gelombang ini dilaksanakan secara

    mandiri di rumah dan desa masing-masing akibat dampak dari pandemi Covid-

    19. Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan selama satu bulan penuh mulai

    dari Sabtu, 1 Agustus 2020 sampai dengan Senin, 31 Agustus 2020. PPL ini

    berlangsung selama liburan semester 6. Karena Praktik Pengalaman Lapangan

    dilakukan versi pandemi maka kegiatannya hanya berupa observasi dan

    wawancara di lembaga perekonomian desa. Lembaga perekonomian yang dipilih

    yakni BUMDes Suko Mulya yang terletak di Dusun Krajan, RT/RW 10/04 Desa

    Sukokidul, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek. BUMDes ini berada di

    sebelah utara Kantor Balai Desa Sukokidul. Sebagai antisipasi akibat adanya

    Covid-19, kunjungan yang dilakukan ke BUMDes untuk melakukan kegiatan

    wawancara maupun observasi dilakukan maksimal 5 kali kunjungan.

  • 5

    BAB II

    PELAKSANAAN PRAKTIK

    A. Profil Lembaga

    1. Letak Geografis

    BUMDes Suko Mulya terletak di sebelah utara Kantor Balai Desa Sukokidul

    yang beralamatkan di Dusun Krajan RT/RW 10/04 Desa Sukokidul

    Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Secara administrasi dan wilayah,

    memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

    a. Utara : Desa Nglinggis Kecamatan Tugu

    b. Selatan : Desa Karanganyar Kecamatan Pule

    c. Timur : Desa Jombok Kecamatan Pule dan Desa Duren

    Kecamatan Tugu

    d. Barat : Desa Tumpuk Kecamatan Sawo Kabupaten Ponorogo

    2. Sejarah BUMDes Suko Mulya

    Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu lembaga

    perekonomian yang terdapat di desa dalam rangka kegiatan pemberdayaan.

    Dalam Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan

    Transmigrasi Republik Indonesia (Permendesa PDTT RI) Nomor 4 Tahun

    2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran

    Badan Usaha Milik Desa, BUMDes diartikan sebagai Badan Usaha yang

    seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan

    secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna

    mengelola asset, jasa pelayanan dan usaha lainya untuk sebesar-besarnya

    kesejahteraan masyarakat desa.

    Namun jauh sebelum Peraturan Menteri Desa tersebut lahir, di

    Kabupaten Trenggalek sudah mulai merintis berdirinya BUMDes sejak

    tahun 2001. Namun di Desa Sukokidul sendiri, dengan berbekal SK Kepala

    Desa, pada tahun 2001 BUMDes Suko Mulya dibentuk. Pembentukan

  • 6

    BUMDes ini merupakan salah satu upaya yang ditempuh untuk

    meningkatkan perekonomian desa. Untuk permodalannya, BUMDes Suko

    Mulya memperoleh dana hibah dari Pemerintah Kabupaten sebesar

    Rp10.000.000,- pada tahun 2001 yang kemudian diarahkan untuk unit

    usaha jasa Simpan Pinjam.

    Dengan diterbitkannya Undang-Undang Desa Nomor 6 tahun 2014,

    BUMDes dituntut untuk lebih berinovasi dan berkreasi dalam melakukan

    kegiatan usahanya. Pembentukan dan pengembangan BUMDes di pedesaan

    dimaksudkan untuk memfasilitasi desa menjadi desa otonom dan mandiri.

    Pembentukan BUMDes dilakukan dalam rangka meningkatkan Pendapatan

    Asli Desa (PADes). Dengan meningkatnya PADes, maka desa akan

    mendapat tambahan modal untuk kegiatan-kegitan pembangunan desa

    sehingga secara bertahap akan mengurangi ketergantungan terhadap

    pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah. Hal inilah yang

    dimaksud dengan pemberdayaan yang berorientasi pada self sufficient dan

    kemandirian dengan tersedianya dana pengelolaan dan pembiayaan

    pembangunan untuk desa tersebut. Apabila pembangunan pedesaan dapat

    berjalan dengan baik, maka diharapkan berdampak pada peningkatan

    kualitas hidup masyarakat pedesaan.

    Dari awal berdiri hingga saat ini, BUMDes Suko Mulya mengalami

    banyak kendala. Kendala utama yang dihadapi oleh BUMDes ini yaitu

    masalah keterbatasan SDM. Keterbatasan SDM ini dilatar belakangi oleh

    sulitnya menemukan orang dengan konsistensi dan loyalitas yang tinggi

    dalam pengelolaan BUMDes. Selain itu banyak orang yang merasa kurang

    mampu dalam menjalankan amanah untuk mengelola dan mengembangkan

    kegiatan-kegiatan yang ada di BUMDes. Sehingga pada awal pendirian

    BUMDes, unit jasa perkreditan ini hanya dikelola oleh dua orang pengurus

    saja.

  • 7

    Awal terbentuknya BUMDes usaha yang dikelola hanya sektor jasa

    pemberian modal ke masyarakat (Jasa Perkreditan). Dengan adanya

    Undang-undang Desa nomor 6 tahun 2014 dan perkembangan informasi

    tentang Desa, maka Pemerintah Desa melakukan revitalisasi BUMDes

    dengan membuat PERDES baru yaitu PERDES No. 4 Tahun 2019 tertanggal

    2 September 2019. Dengan adanya PERDES ini, BUMDes Suko Mulya

    mulai menambah unit usahanya yakni Unit Usaha Penyewaan.

    3. Visi, Misi, dan Tujuan

    a. Visi :

    Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Sukokidul melalui

    pemberdayaan masyarakat, pengembangan usaha ekonomi dan

    pelayanan sosial.

    b. Misi :

    1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan

    masyarakat.

    2) Mengoptimalkan potensi ekonomi desa sebagai sumber kekuatan

    dalam pengembangan usaha

    3) Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan Pendapatan Asli

    Desa (PAD)

    4) Mengelola dana desa dalam rangka pengembangan usaha guna

    menggerakkan perekonomian desa

    c. Tujuan :

    1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan melibatkan

    masyarakat dalam kegiatan unit usaha BUMDes melalui kerjasama

    usaha

    2) Mendorong usaha kecil kreatif dan usaha rumah tangga untuk

    berkembang dengan dukungan modal

    3) Meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Desa melalui kegiatan

    usaha BUMDes

  • 8

    4. Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi Badan Usaha Milik Desa (BumDes) “Suko Mulya”

    Desa Sukokidul Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek

    5. Profil Pengurus BUMDes

    No. Nama L/P Umur

    (Th)

    Jabatan dalam

    BUMDes

    Pendidikan

    Terakhir

    1. Sunawan L 38 Ketua SMK

    2. Edi Suwito L 38 Sekretaris SMK

    3. Sri Purwaningsih P 29 Bendahara SMP

    4. Supriyanto L 54 Kepala unit usaha

    simpan pinjam

    SMA

    5. Paito L 49 Kepala unit

    penyewaan

    SD

    6. Suliani P 37 Kepala unit

    perdagangan

    SMP

    6. Dinamika BUMDes Suko Mulya

    Dalam masa perkembangannya, untuk mempertahankan usaha jasa

    perkreditan yang telah ada sejak berdirinya BUMDes atau pada tahun 2001

  • 9

    ini merupakan masalah yang sulir, karena BUMDes harus bersaing dengan

    banyak lembaga keuangan yang ada di Kecamatan. Tidak sedikit dari

    BUMDes yang terdapat di tiap-tiap desa se-Kabupaten Trenggalek yang

    akhirnya harus sekarat. Bisa di bilang BUMDes se-Kabupaten ini mengalami

    kondisi mati suri. Kondisi ini disebabkan karena banyaknya masalah yang

    timbul yang paling utama yakni kredit macet.

    Dengan dikeluarkannya Peraturan Desa No 4 Tahun 2019 tentang

    Penyelenggaran Badan Usaha Milik Desa “Suko Mulya” dan Peraturan Desa

    No 10 Tahun 2019 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Desa maka

    BUMDes Suko Mulya. Pada tahun 2020 mendapat modal sebesar

    Rp70.000.000 bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

    (APBDes) Tahun Anggaran 2020. Sehingga, BUMDes Suko Mulya mulai

    menambah unit usaha baru yakni unit usaha penyewaan molen. Unit usaha ini

    bisa dibilang memberikan keuntungan yang cukup besar terhadap income

    BUMDes, sehingga pada bulan Agustus 2020 ini BUMDes Suko Mulya

    kembali membuka unit usaha baru yakni unit usaha perdagangan. Dengan

    penambahan unit usaha ini, diharapkan BUMDes terus melebarkan sayapnya.

    B. Pelaksanaan Praktik

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu program IAIN

    Tulungagung yang dilaksanakan oleh mahasiswa tahap akhir dengan terjun

    lansung ke lembaga dan/atau badan yang disesuaikan dengan jurusan (prodi)

    yang diambil oleh mahasiswa.. Penyelenggaran program PPL ini diharapkan

    dapat memberikan bekal tambahan untuk menambah wawasan sehingga dapat

    meningkatkan kemampuan berfikir kritis dalam menghadapi setiap

    permasalaham ketika mereka terjun langsung dibidangnya.

    Pada gelombang kedua ini, kegiatan PPL dilaksanakan di desa masing-

    masing mahasiswa akibat adanya pandemi Covid-19. Kegiatan yang

    dilakukan selama masa Praktik Pengalaman Lapangan ini yakni melakukan

    observasi dan wawancara di lembaga perekonomian yang terdapat di desa

  • 10

    masing-masing. Lembaga perekonomian yang dipilih yakni Badan Usaha

    Milik Desa (BUMDes) Suko Mulya yang terletak di Desa Sukokidul,

    Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek.

    Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dimulai tanggal 1 Agustus

    2020 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2020. Dimana kegiatan berkunjung

    ke lembaga pilihan dibatasi maksimal 5 kali kunjungan baik untuk melakukan

    wawancara maupun observasi. Pembatasan ini dilakukan sebagai salah satu

    antisipasi di situasi pandemi Covid-19. Kegiatan yang dilakukan selama masa

    PPL yakni melakukan wawancara dengan pihak BUMDes baik secara

    langsung maupun secara online, observasi ke lembaga maupun pada kegiatan

    yang dijalankan oleh BUMDes, dan juga menganalisis hasil dari wawancara

    dan observasi guna dijadikan sebagai sebuah laporan akhir Praktik

    Pengalaman Lapangan

    C. Permasalahan Di Lapangan

    Dari penelitian yang penulis lakukan di Badan Usaha Milik Desa

    (BUMDes) Suko Mulya di Desa Sukokidul, ada beberapa masalah atau

    kendala yang dihadapi diantaranya yang pertama yakni kendala keterbatasan

    Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengelola dan mengembangkan

    kegiatan-kegiatan BUMDes. Adanya tuntutan dari pemerintah dalam

    melakukan pengembangan BUMDes di masing-masing desa, ini seharusnya

    menjadi pemacu dalam pengelolaannya. Menemukan orang yang tepat dengan

    kemampuan yang cakap dan jiwa dedikasi yang tinggi merupakan salah solusi

    yang bisa ditempuh dalam memperbaiki kualitas BUMDes. Adanya

    pembinaan dan pelatihan kepada staf dan karyawan di BUMDes juga bisa

    mendorong peningkatan kualitas pihak-pihak pengurusnya.

    Permasalahan lain yang terdapat di lembaga ini yakni masalah kredit

    macet yang dialami unit jasa perkreditan (Simpan Pinjam). Pengembalian

    yang diterima BUMDes tidak sesuai dengan target, akibatnya dalam waktu

    yang cukup lama BUMDes berada dalam kondisi mati suri. Kondisi mati suri

  • 11

    ini tidak hanya dialami oleh BUMDes di Sukokidul namun juga dialami

    seluruh desa di Kecamatan Pule. Dalam menjaga keberlangsungan suatu usaha

    perlu adanya inovasi-inovasi yang segar untuk menjaga eksistensi usahanya.

    Jadi, BUMDes Suko Mulya ini memerlukan inovasi-inovasi baru dalam dalam

    mendorong perkembangan usahanya dan juga menjaga eksistensinya.

    D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik

    Tanggapan dari pihak lembaga BUMDes dalam mengatasi

    permasalahan yang tengah dialami yakni dengan merevitalisasi BUMDes

    melalui pembentukan kepengurusan yang baru serta pendirian unit usaha baru.

    Upaya ini ditempuh dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan

    ekonomi desa melalui lembaga Badan Usaha Milik Desa ini. SDM yang

    unggul dan berkualitas memiliki kemampuan pola fikir yang kritis, kreatif dan

    inovatif. Dengan pola pikir yang kreatif ini bisa memunculkan ide-ide yang

    baru guna membantu menumbuh kembangkan usaha yang ada di BUMDes.

    Keberadaan BUMDes memberikan banyak manfaat terhadap

    kehidupan masyarakat desa diantaranya yakni menciptakan lapangan

    pekerjaan bagi masyarakat desa, mengembangkan potensi-potensi yang ada di

    desa dan mengelolanya guna meningkatkan perekonomian desa. Jika

    BUMDes dikelola dengan baik maka akan meningkatkan pendapatan

    BUMdes. Sebagian besar dari pendapatan BUMDes akan bermuara ke

    Pendapatan Asli Desa (PADes) karena keberadaan BUMDes ini berperan

    sebagai salah satu penyumbang dana untuk menaikkan PADes. Pendapatan

    Asli Desa adalah penerimaan dari berbagai usaha pemerintah desa untuk

    mengumpulkan dana guna keperluan desa dalam membiayai kegiatan

    rutin/pembangunan.3 Pendapatan Asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset,

    swadaya dan partisipasi, gotong royong dan lain-lain yang dilakukan disebuah

    3 Badan Pusat Statistik, Sumber Pendapatan Desa,

    (https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/7325) diakses pada tanggal 25 Agustus 2020 Pukul

    10.08 WIB

    https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/7325

  • 12

    desa. Dengan meningkatnya PADes, pembangunan-pembangunan di tingkat

    desa bisa lebih terbantu karena desa memiliki tambahan modal dari hasil

    income BUMDes.

  • 13

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. Kajian Teori

    1. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

    Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu lembaga

    pemberdayaan perekonomian masyarakat yang berada di tingkat desa.

    Dalam buku panduan BUMDes yang dikeluarkan Departemen Pendidikan

    Nasional, BUMDes merupakan badan usaha milik desa yang didirikan atas

    dasar kebutuhan dan potensi desa sebagai upaya peningkatan kesejahteraan

    masyarakat. Berkenaan dengan perencanaan dan pendiriannya, BUMDes

    dibangun atas prakarsa dan partisipasi masyarakat. BUMDes juga

    merupakan perwujudan partisipasi masyarakat desa secara keseluruhan,

    sehingga tidak menciptakan model usaha yang dihegemoni oleh kelompok

    tertentu ditingkat desa.4

    Maryuani mendefinisikan bahwa BUMDes adalah lembaga usaha

    yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya

    memperkuat perekonomian desa dan membangun kerekatan sosial

    masyarakat yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.5

    Sedangkan Komroesid mendefinisikan bahwa BUMDes adalah badan usaha

    yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui

    penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna

    4 Departemen Pendidikan Nasional, Pendirian Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.

    Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), (Universitas Brawijaya: Fakultas Ekonomi

    2004), hlm. 4 5 Maryunani, Pembangunan Bumdes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa, (Bandung : CV.

    Pustaka Setia, 2008), hlm. 35

  • 14

    mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lain untuk sebesar-besarnya

    kesejahteraaan masyarakat desa.6

    Dari beberapa pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa BUMDes

    merupakan badan usaha yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa

    dimana sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh desa untuk tujuan

    meningkatkan perekonomian desa demi terciptanya kesejahteraan

    masyarakat desa. Peningkatan perekonomian desa ini bisa dilihat dari

    meningkatnya Pendapatan Asli Desa (PADes). Jika pendapatan asli desa

    dapat diperoleh dari BUMDes, maka kondisi itu akan mendorong setiap

    Pemerintah Desa memberikan “goodwill” dalam merespon pendirian

    BUMDes.7 Sebagai salah satu lembaga ekonomi yang beroperasi di

    pedesaan, BUMDes harus memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi

    pada umumnya. Ini dimaksudkan agar keberadaan BUMDes mampu

    memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan

    warga desa.

    Terdapat 7 (tujuh) ciri utama yang membedakan BUMDes dengan

    lembaga ekonomi komersial pada umumnya yaitu:

    a. Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama.

    b. Modal usaha bersumber dari desa (51%) dan dari masyarakat (49%)

    melalui pertanyaan modal (saham atau andil).

    c. Operasionalnya menggunakan falsafah bisnis yang berakar dari budaya

    lokal (lokal wisdom).

    d. Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada potensi dan hasil

    informasi pasar.

    6 Herry Komroesid, Tata Cra Pendirian dan Pengelolaan BUMDES, (Jakarta : Mitra Wacana

    Media, 2016), hlm.2 7 Amalia Sri Kusuma Dewi, Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sebagai Upaya

    Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) Serta Menumbuhkan Perekonomian Desa,

    Journal of Rural and Development, Volume V, Nomor 1, Februari 2014.

  • 15

    e. Keuntungan yang diperoleh ditujukan untuk meningkatkan

    kesejahteraan anggota (penyerta modal) dan masyarakat melalui

    kebijakan desa (village policy).

    f. Difasilitasi oleh Pemerintah, Pemprov, Pemkab, dan Pemdes

    g. Pelaksanaan operasionalisasi dikontrol secara bersama (Pemdes, BPD,

    anggota).8

    2. Pengembangan Organisasi

    Pengembangan organisasi merupakan rangkaian penataan dan

    penyempurnaan yang dilakukan secara berencana dan terus menerus guna

    memecahkan berbagai masalah yang timbul sebagai perubahan serta

    menyesuaikan diri dengan perubahan dan menerapkan ilmu perilaku yang

    dilakukan oleh pejabat dalam organisasi sendiri atau dengan bantuan dari

    luar organisasi.9

    Secara terminologi, organization development atau pengembangan

    organisasi mencerminkan semua usaha pengembangan yang berorientasi

    pada membuat organisasi dan anggotanya efektif. Dengan kata lain,

    organization development merupakan usaha terencana secara terus-menerus

    untuk meningkatkan struktur, prosedur, dan aspek manusia dalam sistem.

    Usaha sistematik tersebut memastikan kelangsungan dan pertumbuhan

    organisasi dengan meningkatkan kualitas kehidupan kerja, dan kualitas

    hidup pekerja pada umumnya.10

    Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa yang

    dimaksud dengan pengembangan organisasi adalah suatu usaha yang

    dilakukan secara berencana yang berorientasi untuk memperbaiki maupun

    8 Maryunani, Pembangunan Bumdes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa, (Bandung : CV.

    Pustaka Setia, 2008), hlm. 51 9 Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2002), hlm. 27

    10 Robiatul Adawiyah, Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berbasis

    Aspek Modal Sosial (Studi pada BUMDes Surya Sejahtera, Desa Kedungturi, Kecamatan Taman,

    Kabupaten Sidoarjo), Jurnal Kebijakan dan Manajemen Politik Volume 6, Nomor 3, September-

    Desember 2018.

  • 16

    meningkatkan efektivitas suatu organisasi. Pengembangan organisasi ini bisa

    dilakukan dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang ada. Hal

    tersebut menunjukkan bahwa pengembangan organisasi tidaklah hanya

    mengenai sesuatu yang dikerjakan untuk pencapaian keadaan organisasi

    yang lebih baik, melainkan merupakan suatu jenis proses perubahan,

    pembaharuan dan penyempurnaan yang khusus dalam suatu organisasi.

    Pengembangan organisasi bertujuan untuk menciptakan kemampuan

    organisasi agar dapat memecahkan masalah-masalah yang tengah dihadapi.

    Dengan adanya pengembangan, organisasi dapat lebih menyesuaikan diri

    dengan teknologi dan untuk dapat menghadapi rintangan-rintangan baru.

    Tujuan pengembangan organisasi juga untuk memaksimalkan perbaikan

    manusia, perbaikan sosial atau juga untuk mengoptimalkan pencapaian tugas

    atau lebih cenderung pada perpaduan keduanya.

    3. Kesejahteraan Masyarakat

    Konsep kesejahteraan dikembangkan menjadi lebih luas

    dibandingkan sekedar mengukur aspek pendapatan nominal. Kesejahteraan

    adalah standard living, well-being, welfare, dan quality of life. Brudeseth

    (2015) menyatakan kesejahteraan sebagai kualitas kepuasan hidup yang

    bertujuan untuk mengukur posisi anggota masyarakat dalam membangun

    keseimbangan hidup mencakup antara lain, (a) kesejahteraan materi, (b)

    kesejahteraan bermasyarakat, (c) kesejahteraan emosi, (d) keamanan.11

    Pengertian kesejahteraan sosial merupakan sistem suatu bangsa

    tentang manfaat dan jasa untuk membantu masyarakat guna memperoleh

    kebutuhan sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan yang penting bagi

    kelangsungan masyarakat tersebut. Seseorang yang mempunyai kekurangan

    kemampuan mungkin memiliki kesejahteraan yang rendah, kurangnya

    11 Hayatul Khairul Rahmat dkk, Pemberdayaan Masyarakat oleh Bintara Pembina Desa

    (BABINSA) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan

    Sosial. Volume 7 Nomor 1 Tahun 2020.

  • 17

    kemampuan dapat berarti kurang mampu untuk mencapai fungsi tertentu

    sehingga kurang sejahtera. Terdapat beragam pengertian mengenai

    kesejahteraan, karena lebih bersifat subjektif dimana setiap orang dengan

    pedoman, tujuan dan cara hidupnya yang berbeda-beda akan memberikan

    nilai-nilai yang berbeda pula tentang kesejahteraan dan faktor-faktor yang

    menentukan tingkat kesejahteraan.

    Menurut Undang-undang No. 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan

    Masyarakat, kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya

    kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak

    dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi

    sosialnya.12 Dari Undang–Undang di atas dapat kita cermati bahwa ukuran

    tingkat kesejahteraan dapat dinilai dari kemampuan seorang individu atau

    kelompok dalam usaha nya memenuhi kebutuhan material dan spiritual nya.

    Kebutuhan material dapat kita hubungkan dengan pendapatan yang nanti

    akan mewujudkan kebutuhan akan pangan, sandang, papan dan kesehatan.

    Kemudian kebutuhan spiritual kita hubungkan dengan pendidikan, kemudian

    keamanan dan ketentaraman hidup.

    B. Analisis Terhadap Temuan Studi

    Selaras dengan adanya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang

    menyebutkan bahwa dalam meningkatkan pendapatan masyarakat maupun desa,

    pemerintah desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disesuaikan

    dengan kebutuhan dan potensi yang ada di desa. Dengan demikian, selain sebagai

    salah satu upaya dalam pemberdayaan masyarakat desa, tujuan pendirian

    BUMDes yakni sebagai salah satu pendorong peningkatan Pendapatan Asli Desa

    (PADes). Dengan meningkatnya BUMDes, pembangunan-pembangunan yang

    berada di tingkat desa akan terbantu baik secara modal maupun kesediaan jasa.

    12 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

  • 18

    BUMDes dapat berfungsi mewadahi berbagai usaha yang dikembangkan

    di perdesaan. Oleh karena itu, didalam BUMDes dapat terdiri dari beberapa unit

    usaha berbeda-beda. BUMDes Suko Mulya didirikan pada tahun 2001 dimana

    modal awalmya berasal dari dana hibah dari pemerintah. Awal didirikannya

    BUMDes Suko Mulya di Desa Sukokidul ini hanya mempunyai satu unit usaha

    yaitu unit usaha jasa perkreditan (simpan pinjam). Unit ini terbentuk dengan

    tujuan membantu perekonomian masyarakat desa dari segi permodalan.

    Namun dengan seiring dengan berjalannya waktu, BUMDes Suko Mulya

    mengalami kendala yang menghambat perkembangannya. Baik kendala

    keterbatasan SDM yang berkualitas dan juga masalah kredit macet yang dihadapi

    unit usaha simpan pinjam menjadikan BUMDes Sukokidul sempat berada dalam

    kondisi mati suri dalam beberapa tahun belakang. Dalam mengatasi masalah ini

    pemerintah desa bersama pihak BUMDes terkait melakukan rapat bersama guna

    menemukan solusi yang terbaik guna merevitalisasi BUMDes. Apapun upaya

    yang ditempuh yakni dengan menambah unit usaha yang baru dan juga

    membentuk kepengurusan BUMDes yang baru.

    Penambahan unit usaha baru dilakukan pada akhir tahun 2019, setelah

    adanya Peraturan Desa tentang pengelolaan BUMDes serta didukung dengan

    adanya penyertaan modal yang bersumber pada Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp70.000.000-,.

    Sebagian dari dana ini kemudian dibelanjakan dua buah mesin molen yang akan

    menjadi aset unit usaha jasa penyewaan. Pembentukan unit usaha penyewaan

    dilakukan dengan tujuan memulihkan kegiatan operasional BUMDes yang mana

    sebelumnya berada dalam kondisi jalan di tempat. Sasaran dari unit usaha ini

    adalah pembangunan-pembangunan yang ada di desa. Penanggung jawa dari unit

    usaha penyewaan molen ini adalah Bapak Paito.

    Pengembangan Badan Usaha Milik Desa melalui unit usaha penyewaan

    molen ini sangat berdampak baik terhadap keberlangsungan BUMDes. Jika

    dihitung dari awal terbentuknya hingga saat ini, unit usaha penyewaan molen

  • 19

    telah memberikan keuntungan sekitar Rp8.000.000 disamping telah

    mengembalikan modal awalnya. Dari keuntungan yang diperoleh ini, pada bulan

    Agustus tahun 2020 BUMDes Suko Mulya menambah unit usaha baru yakni

    usaha perdagangan. Unit usaha ini masih dalam tahap pengerjaan, dan

    diperkirakan kegiatan operasionalnya akan mulai dilaksanakan pada bulan

    September mendatang. Modal yang digunakan dalam pembentukan unit usaha

    perdagangan ini berasal dari sebagian modal yang sama dari unit penyewaan dan

    juga dari keuntungan yang diperoleh oleh unit usaha penyewaan.

    Pengembangan BUMDes yang dilakukan melalui unit usaha penyewaan

    ini juga didukung dengan adanya pembentukan kepengurusan yang baru.

    kepengurusan BUMDes yang baru ini dibentuk melalui musyawarah desa yang

    dilakukan oleh pihak pemerintah desa dengan pihak BUMDes yang lama. Pada

    awal berdirinya, BUMDes Suko Mulya ini hanya dikelola oleh dua orang yakni

    Bapak Supriyanto selaku ketua BUMDes sekaligus Ketua Unit Usaha Simpan

    Pinjam dan Bapak Jaryoso sebagai Komisaris. Hasil musyawarah desa yang

    dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2020 yakni penunjukkan Bapak Sunawan

    sebagai Ketua BUMDes, Bapak Edi Sawito sebagai Sekretaris, Ibu Sri

    Purwaningsih sebagai Bendahara, Bapak Supriyanto sebagai Kepala Unit Usaha

    Simpan Pinjam, Bapak Paito sebagai Kepala Unit Usaha Penyewaan dan Ibu

    Suliani sebagai Kepala Unit Usaha Perdagangan.

    Pembentukan kepengurusan BUMDes yang baru dilakukan untuk

    mendorong upaya pengembangan BUMDes Suko Mulya. Karena SDM yang

    berkualitas sangat membantu dalam proses pengembangan dari suatu usaha. Di

    era saat ini, suatu usaha memerlukan gagasan-gagasan atau ide-ide yang kreatif

    dan inovatif guna menjaga keberlangsungan suatu usaha dengan memanfaatkan

    peluang-peluang yang ada. Dengan demikian pembentukan kepengurusan

    BUMDes yang baru ini diharapkan mampu mendorong pengembangan usaha-

    usaha yang terdapat di BUMDes.

  • 20

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari hasil penelitian dan pembahasan terkait Pengembangan BUMDes

    Melalui Unit Usaha Penyewaan Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan

    Masyarakat di Desa Sukokidul Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek, dapat

    disimpulkan bahwa pembentukan unit usaha penyewaan ini membawa

    pengaruh yang cukup baik terhadap perkembangan usaha BUMDes. Dengan

    hadirnya unit usaha penyewaan ini, kegiatan BUMDes yang sempat

    mengalami mati suri bisa kembali hidup kembali. Unit usaha penyewaan

    selain memberikan keuntungan secara komersial bagi BUMDes dan

    pemerintah desa sebagai PADes, juga memberikan banyak manfaat dalam

    mendorong pembangunan-pembangunan di Desa Sukokidul.

    Hasil income dari unit jasa penyewaan BUMDes Suko Mulya ini

    kemudian dimanfaatkan untuk mendirikan unit usaha perdagangan dengan

    tujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat desa akan

    kebutuhan bahan pokok dan juga untuk menampung produk-produk karya

    masyarakat desa. Pengembangan BUMDes yang dilakukan melalui unit usaha

    penyewaan ini juga didukung dengan adanya pembentukan kepengurusan

    yang baru. Pembentukan kepengurusan BUMDes yang baru ini diharapkan

    mampu mendorong pengembangan usaha-usaha yang terdapat di BUMDes.

    Karena di era saat ini, suatu usaha memerlukan gagasan-gagasan atau ide-ide

    yang kreatif dan inovatif guna menjaga keberlangsungan suatu usaha dengan

    memanfaatkan peluang-peluang yang ada

    B. Saran

    1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai Pengelola PPL

    Ada beberapa hal yang sekiranya perlu mendapatkan perhatian

    khusus. Fakultas sudah cukup baik dalam mengelola PPL, namun

  • 21

    persiapan sebelum melaksanakan PPL di rasa masih belum cukup, masih

    adanya kesalahpahaman tentang informasi yang didapat oleh mahasiswa.

    Hendaknya Fakultas sebagai pengelola PPL melakukan kerjasama yang

    baik dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lebih banyak lagi

    sehingga mahasiswa lebih mudah dan efektif dalam memilih lembaga.

    2. Untuk lembaga tempat Praktik Pengalaman Lapangan

    Dalam mengembangkan kegiatan operasionalnya sebaiknya

    BUMDes mengatasi permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi.

    Baik masalah keterbatasan kualitas SDM unggul maupun

    keberlangsungan usahanya. SDM yang berkualitas sangat berperan

    penting dalam keberhasilan suatu usaha. Selain itu, pengelolaan potensi-

    potensi yang ada di desa akan membantu meningkatkan pertumbuhan

    ekonomi.

    3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL

    Bagi mahasiswa peserta PPL selalu menjaga nama baik Institut

    dalam hal bersikap, berbicara, maupun berbusana pada saat praktik.

    Mahasiswa juga harus mematuhi peraturan yang ada di lokasi praktik serta

    bersungguh-sungguh dalam melaksanakan PPL agar mendapatkan ilmu

    dan pengalaman yang bermanfaat.

  • 22

    DAFTAR PUSTAKA

    Adawiyah, Robiatul. 2018. Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa

    (BUMDes) Berbasis Aspek Modal Sosial (Studi pada BUMDes Surya

    Sejahtera, Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo), Jurnal

    Kebijakan dan Manajemen Politik Volume 6, Nomor 3.

    Badan Pusat Statistik, Sumber Pendapatan Desa,

    (https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/7325) diakses pada tanggal

    25 Agustus 2020 Pukul 10.08 WIB

    Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pendirian Dan Pengelolaan Badan Usaha

    Milik Desa. Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP),

    (Universitas Brawijaya: Fakultas Ekonomi..

    Dewi, Amalia Sri Kusuma. 2014. Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)

    Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) Serta

    Menumbuhkan Perekonomian Desa, Journal of Rural and Development,

    Volume V, Nomor 1.

    Komroesid, Herry. 2016. Tata Cra Pendirian dan Pengelolaan BUMDES. Jakarta :

    Mitra Wacana Media.

    Maryunani. 2008. Pembangunan Bumdes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa.

    Bandung : CV. Pustaka Setia.

    Prasetyo, David. 2019. Peran BUMDes dalam Membangun Desa. Pontianak: CV

    Derwati Press.

    Prihatin, Rohani B. Dkk. 2018. BUMDes dan Kesejahteraan Msyarakat Desa.

    Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.

    Rahmat, Hayatul Khairul dkk. 2020. Pemberdayaan Masyarakat oleh Bintara

    Pembina Desa (BABINSA) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.

    NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Volume 7 Nomor 1.

    Sutarto. 2002. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan

    Sosial.

    https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/7325

  • 23

    LAMPIRAN

  • 24

    BERITA ACARA HARIAN

    PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

    GELOMBANG II TAHUN 2020

    Pada tanggal 01 sampai tanggal 31 bulan Agustus Tahun 2020, bertempat di

    Lembaga BUMDes Sukokidul (Suka Mulya), telah dilaksanakan PPL Jurusan

    Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

    gelombang II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

    Nama : Endang Sulastri

    NIM : 12402173234

    Jurusan : Ekonomi Syariah

    NO Hari/Tanggal Pukul Kegiatan

    1.

    Sabtu, 1

    Agustus 2020

    15.57

    Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang

    dilakukan di hari pertama adalah menghubungi pihak

    BUMDes yakni Bapak Supriyanto selaku ketua

    BUMDes. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan

    untuk membuat janji pertemuan wawancara dan

    kesediaan untuk melakukan wawancara secara online.

    2.

    Minggu, 2

    Agustus 2020

    10.20

    PPL hari ketiga diisi dengan membuat pertanyaan

    terkait apa yang akan ditanyakan kepada pihak

    BUMDes. Lalu pada sore harinya, Saya melakukan

    wawancara secara online melalui WharsApp dengan

    Bapak Supriyanto selaku Ketua BUMDes.

    3.

    Senin, 3

    Agustus 2020

    09.00

    Kegiatan PPL yang dilakukan di hari ketiga ini adalah

    datang ke kantor BUMDes untuk melakukan kegiatan

    wawancara secara langsung dengan pihak BUMDes.

    Wawancara dilakukan bersama Bapak Suwito salah

  • 25

    satu pihak yang juga mengerti tentang BUMDes Suko

    Mulya. Setelah selesai, saya menghubungi Ibu Sri

    selaku bendahara BUMDes untuk membuat janji temu

    untuk wawancara. Pada jam 16.15 saya datang

    kerumah Ibu Sri untuk melakukan wawancara yang

    sebelumnya terlah disetujui oleh Beliau.

    4.

    Selasa, 4

    Agustus 2020

    09.00

    Kegiatan di hari keempat pada masa PPL yakni turut

    ikut serta dalam pertemuan yang dilakukan pihak desa

    dengan pihak BUMDes. Dalam pertemuan ini,

    membahas beberapa hal yakni pembentukan

    kepengurusan BUMDes yang baru dengan Bapak

    Sunawan sebagai Ketua BUMDes dan juga

    pembahasan rencana pengembangan BUMDes.

    5.

    Rabu, 5

    Agustus 2020

    10.00

    Kegiatan PPL yang dilakukan yakni mengolah data

    hasil wawancara dengan pihak BUMDes baik yang

    dilakukan secara langsung maupun secara online.

    6.

    Kamis, 6

    Agustus 2020

    13.00

    Di hari keenam, kegiatan PPL yang saya lakukan

    yakni membuat review pendalaman materi PPL

    dengan topik bahasan yakni pemberdayaan Desa dan

    UMKM. Kegiatan me-review ini dilakukan dengan

    melihat tayangan Youtube hasil video teleconference

    yang dilakukan pada saat pendalaman.

    7.

    Jumat, 7

    Agustus 2020

    13.00

    Di hari ketujuh PPL, kegiatan yang dilakukan yakni

    melanjutkan review pendalaman materi PPL yang

    kemarin belum terselesaikan.

    8.

    Sabtu, 8

    Agustus 2020

    15.40

    Kegiatan PPL yang dilakukan pada hari kedelapan

    yakni menghubungi pihak BUMDes untuk

    mendapatkan informasi lebih lanjut tentang BUMDes

  • 26

    9.

    Minggu, 9

    Agustus 2020

    10.30

    Ketika data dari hasil wawancara telah terkumpul,

    maka langkah selanjutnya yakni mencari topik

    bahasan yang akan diangkat dalam laporan akhir

    Praktik Pengalaman Lapangan. Di hari kesembilan

    ini, saya membuat judul dan rumusan masalah yang

    akan saya konsultasikan ke Dosen Pembimbing

    Lapangan (DPL)

    10.

    Senin, 10

    Agustus 2020

    18.29

    Kegiatan di hari kesepuluh yang saya lakukan yakni

    berkonsultasi kepada Bapak Sirad Chobir selaku

    Dosen Pembimbing Lapangan. Pada waktu konsultasi

    judul dan rumusan masalah yang telah saya buat

    kurang cocok sehingga DPL menyarankan untuk

    mencari topik bahasan maupun judul yang lain.

    11.

    Selasa, 11

    Agustus 2020

    10.30

    Dengan berbekal data hasil wawancara yang telah

    dilakukan, di hari kesebelas ini saya mencari judul

    baru yang sesuai dengan kondisi BUMDes saat ini.

    12.

    Rabu, 12

    Agustus 2020

    09.00

    Di hari kedua belas masa Praktik Pengembangan

    Lapangan, saya datang ke kantor balai desa dan

    kantor BUMDes untuk mendapatkan persetujuan

    terkait judul dan topik bahasan yang saya angkat

    dalam laporan. Dari pihak BUMDes sendiri telah

    menyetujui judul yang akan saya buat.

    13.

    Kamis, 13

    Agustus 2020

    08.47

    Kegiatan PPL di hari ketiga belas ini, saya kembali

    berkonsultasi kepada Bapak Chobir Sirad selaku

    Dosen Pembimbing Lapangan terkait judul kedua

    yang saya ajukan. Pada kesempatan kali ini, Pak Sirad

    meng-approve judul yang telah saya buat yakni

    Pengembangan BUMDes melalui Unit Usaha

  • 27

    Penyewaan dalam rangka peningkatan Kesejahteraan

    Masyarakat Desa Sukokidul.

    14.

    Jumat, 14

    Agustus 2020

    11.00

    Kegiatan PPL pada hari ke-14 yakni melakukan

    survei kegiatan yang berkaitan dengan unit usaha

    penyewaan milik BUMDes. BUMDes Suko Mulya ini

    memiliki unit usaha penyewaan berupa mixer molen

    yang disewakan untuk proyek-proyek pembangunan

    yang ada di desa.

    15.

    Sabtu, 15

    Agustus 2020

    10.00

    Di hari ke-15 ini, saya mulai menyusun laporan akhir

    Praktik Pengalaman Lapangan mulai dari membuat

    halaman sampul, halaman pengesahan, kata

    pengantar, daftar isi dan juga Bab 1 yakni dasar

    pemikiran.

    16.

    Minggu, 16

    Agustus 2020

    18.30

    Kegiatan pada hari ke-16 yakni melanjutkan

    mengerjakan laporan dari BAB 1 yaitu tujuan,

    kegunaan, waktu dan tempat pelaksanaan Praktik

    Pengalaman Lapangan.

    17.

    Senin, 17

    Agustus 2020

    09.00

    Kegiatan PPL yang dilakukan pada hari ke-17 yakni

    mengunjungi BUMDes untuk meminta informasi/data

    terkait profil BUMDes maupun kegiatan-kegiatan di

    dalamnya.

    18.

    Selasa, 18

    Agustus 2020

    09.30

    Setelah kemarin mendapat data-data terkait profil desa

    di hari ke-18 ini saya mulai mengerjakan BAB 2 yang

    memuat tentang profil dari lembaga yang diobservasi.

    Lembaga yang menjadi tempat observasi yakni

    BUMDes Suko Mulya yang berada di Desa

    Sukokidul. Selain untuk memenuhi tugas akhir PPL,

    pengerjaan profil BUMDes ini juga untuk membantu

  • 28

    pihak BUMDes sendiri. Hal ini dikarenakan belum

    ada pembukuan tentang profil BUMDes Suko Mulya

    19.

    Rabu, 19

    Agustus 2020

    09.30

    Kegiatan yang dilakukan pada hari ke-19 yakni

    melanjutkan pengerjaan laporan yakni pada BAB 2.

    Mengerjakan sub bab tentang profil lembaga dimana

    data ini diperoleh dari data-data terkait BUMDes.

    Karena pada dasarnya belum ada pembukuan terkait

    profil BUMDes sehingga saya turut membantu pihak

    lembaga untuk membuatnya.

    20.

    Kamis, 20

    Agustus 2020

    09.00

    Hari ke-20, kegiatan PPL yang dilakukan adalah

    melakukan observasi ke lembaga BUMDes untuk

    menggali lebih dalam mengenai pengembangan

    BUMDes Suko Mulya. Dalam kesempatan ini, saya

    mengamati bagaimana proses pendirian unit usaha

    perdagangan serta membantu persiapannya. Tidak

    lupa mendokumentasikan kegiatan selama observasi.

    21.

    Jumat, 21

    Agustus 2020

    18.30

    Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang

    dilakukan pada hari ke-21 yaitu melanjutkan

    mengerjakan BAB 2 yakni terkait permasalahan yang

    ada dilapangan dan juga tanggapan dari pihak

    lembaga BUMDes terhadap permasalahan yang

    dihadapi. Berbekal informasi yang telah saya dapat,

    saya mulai mengerjakannya.

    22.

    Sabtu, 22

    Agustus 2020

    13.00

    Di hari ke-22, saya menghubungi pihak BUMDes

    untuk bertanya-tanya terkait perkembangan unit usaha

    BUMDes dan juga kegiatannya.

    23.

    Minggu, 23

    Agustus 2020

    09.00

    Kegiatan yang saya lakukan pada hari ke-23 yakni

    observasi ke lapangan yakni dengan melihat

  • 29

    bagaimana kegiatan pembangunan yang melibatkan

    unit usaha penyewaan. Kegiatan yang menggunakan

    jasa sewa molen ini yakni rabat jalan yang berada di

    Dusun Krajan II Desa Sukokidul.

    24.

    Senin, 24

    Agustus 2020

    09.29

    Di hari ke-24, saya menghubungi ketua BUMDes

    yang baru yakni Bapak Sunawan untuk membahas

    profil BUMDes yang sebelumnya saya kerjakan.

    Komunikasi ini terjalin melalui media sosial

    WhatsApp, dikarenakan Beliau masih berada di luar

    desa dan belum bisa kembali pada hari senin ini. Pada

    kesempatan ini, Bapak Sunawan memberikan

    beberapa masukan mengenai isi dari profil BUMDe,

    yang mana perlu dirubah, maupun yang mana yang

    perlu ditambah.

    25.

    Selasa, 25

    Agustus 2020

    09.22

    Setelah menyelesaikan Bab 1 dan Bab 2, pada hari ke-

    25 ini saya berkonsultasi ke Dosen Pembimbing

    Lapangan (DPL) melalui WhatsApp. Berkonsultasi

    tentang Bab 1 dan bab 2 yang telah saya kerjakan.

    Sambil menunggu koreksi dari DPL, saya mulai

    mengambil video dengan durasi pendek tentang

    BUMDes yang akan saya masukkan sebagai konten

    tugas akhir.

    26.

    Rabu, 26

    Agustus 2020

    18.30

    Sembari menunggu koreksi bab 1 dan bab 2 dari DPL,

    di hari ke 26 ini saya mulai mengerjakan bab 3 yaitu

    analisis temuan studi. Pada bab ini akan dibahas hasil

    temuan dari keseluruhan kegiatan observasi di

    lembaga.

    27. Kamis, 27 09.00 Kegiatan di hari ke-27 diisi dengan mengerjakan

  • 30

    Agustus 2020 laporan akhir PPL, dengan melanjutkan bab 3 yang

    sebelumnya telah dicicil.

    28.

    Jumat, 28

    Agustus 2020

    18.30

    Kegiatan PPL yang dilakukan pada hari ke-28 yakni

    melanjutkan mengerjakan laporan akhir,

    menambahkan lampiran-lampiran kegiatan selama

    masa PPL.

    29.

    Sabtu, 29

    Agustus 2020

    10.00

    Di hari ke-29, saya mulai mengerjakan video yang

    akan dijadikan sebagai salah satu tugas akhir dari

    kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini. Berbekal

    ilmu yang diperoleh dari Youtube, saya mulai

    merangkai konten video.

    30

    Minggu, 30

    Agustus 2020

    13.52

    Kegiatan di hari ke-30 ini saya isi dengan melakukan

    konsultasi online dengan Dosen Pembimbing

    Lapangan yakni Pak Chobir Sirad berkonsultasi

    tentang penyusunan laporan akhir.

    31.

    Senin, 31

    Agustus 2020

    09.00

    Di hari terakhir ini, saya masih mencoba

    menyelesaikan video yang akan dijadikan tugas akhir

    PPL. Ternyata membuat sebuah video yang layak

    tonton ini sangatlah sulit. Perlu ketelatenan dan daya

    kreatifitas yang tinggi untuk menciptakan sebuah

    video yang bagus.

    Tulungagung, 31 Agustus 2020

    Mahasiswa PPL

    Endang Sulastri

    12402173234

  • 31

    BUKTI ACARA KONSULTASI

    PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG II

    JURUSAN EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGANGUNG

    TAHUN 2020

    Nama : Endang Sulastri

    NIM : 12402173234

    Jurusan : Ekonomi Syariah

    DPL : Mochamad Chobir Sirad, M.Pd.I

    Tempat PPL : BUMDes Sukokidul “Suko Mulya”

    Judul Laporan : Pengembangan BUMDes Melalui Unit Usaha Penyewaan

    Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di

    Desa Sukokidul Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek

    No

    .

    Hal yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf

    1. Konsultasi judul laporan

    “Strategi Pengembangan

    BUMDes Suko Mulya

    guna Meningkatkan

    Perekonomian Desa

    Sukokidul”

    DPL menyarankan ganti judul

    baru, karena judulnya kurang

    spesifik dengan permasalahan

    yang akan dibahas. Serta masukan

    untuk mendiskusikan

    permasalahan yang akan dibahas

    pada laporan dengan pihak desa.

    2. Konsultasi Judul Laporan

    “Pengembangan BUMDes

    Melalui Unit Usaha

    Penyewaan Dalam Rangka

    DPL menyarankan untuk langkah

    selanjutnya yaitu mengerjakan

    laporan

  • 32

    Peningkatan Kesejahteraan

    Masyarakat di Desa

    Sukokidul Kecamatan Pule

    Kabupaten Trenggalek”

    3. Konsultasi laporan akhir a. Di cover nama DPL dilengkapi

    dengan NIDN

    b. Belum ada lembaran catatan

    untuk DPL

    c. Dalam penulisan jangan

    menggunakan Bullet

    d. Daftar Pustaka ditambah lagi

    e. Penulisan footnote gunakan h.

    Atau hlm.

    f. Cek kembali secara keseluruhan

    penulisannya, lihat di buku

    pedoman PPL

    g. Ditanda tangani terlebih dahulu

    oleh mahasiswa sebelum DPL

    h. Di cover sama di kata

    pengantar, judul yang ditulis

    tidak sama

    i. Di bawah nama mahasiswa

    ditulis NIM

    Tulungagung, 8 September 2020

    Mochamad Chobir Sirad M.Pd.I.

    NIDN. 2029048102

  • 33

    DOKUMENTASI PPL

    (Foto saat meminta Persetujuan PPL dari pihak Pemerintah Desa)

    (Foto saat rapat bersama pihak BUMDes dan Pemerintah Desa)

  • 34

    (Foto kegiatan pembangunan yang menggunakan jasa Unit usaha Penyewaan)

    (Foto kios untuk kegiatan unit usaha perdagangan)

  • 35

    (Foto wawancara dengan Ibu Sri Purwaningsih selaku Bendahara BUMDes)

    (Foto bersama Staf dan Pegawai Pemerintah Desa Sukokidul)

  • 36

    (Foto bersama Ketua BUMDes Suko Mulya Bapak Sunawan)

    (Foto bersama Sekretaris BUMDes Suko Mulya Bapak Edi Sawito)

    (Foto bersama Bendahara BUMDes Suko Mulya Ibu Sri Purwaningsih)

  • 37

    (Foto bersama Kepala Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDes Suko Mulya

    Bapak Supriyanto)

    (Foto bersama Kepala Unit Usaha Penyewaan BUMDes Suko Mulya Bapak

    Paito)

    (Foto bersama Kepala Unit Usaha Perdagangan BUMDes Suko Mulya Ibu

    Suliani)

  • 38

    (Konsultasi online via WhatsApp dengan Dosen Pembimbing Lapangan)

    (Bukti Menghubungi pihak BUMDes untuk wawancara terkait BUMDes)