LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...
Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...
-
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
PENGEMBANGAN BUMDES MELALUI UNIT USAHA PENYEWAAN
DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
DI DESA SUKOKIDUL KECAMATAN PULE KABUPATEN
TRENGGALEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
ENDANG SULASTRI
NIM: 12402173234
Dosen Pembimbing Lapangan
Mochamad Chobir Sirad, M.Pd.I.
NIDN. 2029048102
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
-
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 8 September 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : “Pengembangan BUMDes Melalui Unit Usaha Penyewaan
Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa
Sukokidul Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek”
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Mochamad Chobir Sirad M.Pd.I.
NIDN. 2029048102
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
Kepala Laboraturium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, M.M.
NIDN. 2015068402
-
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat,
dan karunia-Nyra penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah yang dilaksanakan di BUMDes Sukokidul
“Suko Mulya” dengan judul “Pengembangan BUMDes Melalui Unit Usaha
Penyewaan dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa
Sukokidul Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek”, sebagai salah satu tugas laporan
individu yang diberikan kampus Institut Agama Islam Negeri Tulungagung dan juga
digunakan sebagai bukti telah mengikuti PPL selama satu bulan yakni tanggal 1 s/d
31 Agustus 2020.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju
zaman yang terang benderang yaitu Agama Islam. Yang kita nanti-nantikan
syafaatnya di yaumul qiyamah nanti.
Dalam melaksanakan PPL di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Sukokidul “Suko Mulya” dalam pelaksanaan program maupun penyusunan laporan
ini tentunya ada banyak kendala yang ditemukan. Namun berkat bantuan dan
kerjasama yang baik dari berbagai pihak segala kesulitan dapat diselesaikan.
Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag., selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi di Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Tulungagung.
3. Dr. Muhammad Aswad, S.Ag., MA. Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
-
iv
4. Siswahyudianto, M.M. Selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Mochamad Chobir Sirad M.Pd.I. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang
telah memberikan bimbingan, arahan kepada mahasiswa selama menjalani PPL.
6. Trimo Selaku Kepala Desa Sukokidul beserta Staf dan Pegawai Desa Sukokidul
Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek
7. Sunawan Selaku Ketua BUMDes Suko Mulya di Desa Sukokidul Kecamatan
Pule Kabupaten Trenggalek
8. Seluruh Staf dan Pegawai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukokidul “Suko
Mulya” yang telah membimbing dan memberikan arahan.
9. Orang tua dan keluarga saya yang selalu mendoakan dan mendukung.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dalam penyusunan ini
saya ucapkan banyak terima kasih.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih. Segenap mahasiswa PPL
meminta maaf yang sebesar besarnya kepada semua pihak apabila dalam
melaksanakan program maupun penyusunan laporan banyak terdapat kesalahan. Oleh
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan
pahala dari Allah SWT .
Akhir kata, penyusun berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Mahasiswa PPL
ENDANG SULASTRI
NIM. 12402173234
-
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN .................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ............................................................................................. 1
B. Tujuan Dan Kegunaan.................................................................................... 3
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ................................................................... 4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik ....................................................................................... 9
C. Permasalahan Di Lapangan ............................................................................ 10
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ..................................................................... 11
BAB III PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ................................................................................................... 13
B. Analisis Terhadap Temuan Studi ................................................................... 17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................................... 20
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Dalam pembangunan nasional, desa sebagai satuan politik terkecil dalam
pemerintahan memiliki peran yeng penting. Dengan adanya sumber daya alam
yang melimpah dan didukung dengan jumlah penduduk yang berdomisili, desa
memiliki potensi-potensi yang jika diberdayakan dan dikelola dengan baik akan
membantu meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Namun pada
kenyataannya, pembangunan di tingkat desa memiliki banyak kelemahan baik
dari segi kurangnya SDM yang berkualitas maupun juga dari segi
permodalannya.
Dalam memperbaiki pembangunan di tingkat desa, pemerintah
melakukan berbagai upaya salah satunya yakni melalui pembentukan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) Nomor 39 tahun 2010, BUMDes merupakan usaha desa yang
dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa dimana kepemilikan modal dan
pengelolaannya dilaksanakan oleh pemerintah desa dan masyarakat.1 Sasaran
akhir dari pembentukan BUMDes ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan potensi-potensi desa
dan pengembangan usaha ekonomi yang ada di desa. Keberadaan BUMDes ini
juga diperkuat oleh Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang
mana pada Bab X berisi tentang pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
BUMDes didirikan berdasarkan kebutuhan dan potensi desa yang
merupakan prakarsa masyarakat desa. Artinya usaha yang kelak akan
diwujudkan adalah digali dari keinginan dan hasrat untuk menciptakan sebuah
1 David Prasetyo, Peran BUMDes dalam Membangun Desa, (Pontianak: CV Derwati Press,
2019), hlm. 8.
-
2
kemajuan di dalam masyarakat desa.2 Dengan adanya BUMDes diharapkan akan
memberikan pengaruh yang besar terhadap pembangunan desa karena selain
menyediakan pelayanan sosial kepada masyarakat, BUMDes juga berperan
dalam mendorong tingkat perekonomian desa. BUMDes akan meningkatkan
Pendapatan Asli Desa (PADes). Dengan meningkatnya PADes, maka desa akan
mendapat tambahan modal untuk kegiatan-kegitan pembangunan desa sehingga
secara bertahap akan mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah,
pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah.
Keberadaan BUMDes ini tidak serta merta luput dari kendala-
kendalanya. Seperti BUMDes yang terdapat di Kecamatan Pule ini dalam
beberapa tahun belakang mengalami kondisi yang sekarat atau bisa dibilang
BUMDes se Kecamatan Pule berada di kondisi mati suri. Hal ini disebabkan
oleh kredit macet yang dialami oleh unit usaha jasa perkreditaan pada tiap-tiap
BUMDes. Karena dari tahun pertama kemunculan BUMDes di Kabupaten
Trenggalek, BUMDes di Kecamatan Pule hanya berfokus pada unit usaha jasa
perkreditan. Unit usaha jasa perkreditan ini pada dasarnya didirikan dengan
tujuan membantu masyarakat yang kekurangan modal usaha.
Kendala lain yang dihadapi selama berjalannya usaha oleh seluruh
BUMDes di Kecamatan Pule tak terkecuali BUMDes Sukokidul yakni masalah
keterbatasan SDM yang berkualitas. Keterbatasan SDM disebabkan karena
susahnya merekrut orang yang konsisten dalam mengelola dan mengembangkan
BUMDes. Namun dengan dikeluarkannya Peraturan Desa Sukokidul Nomor 4
Tahun 2019, BUMDes Suko Mulya mengalami revitalisasi dari segi kegiatan
operasionalnya. Didukung dengan adanya penyertaan modal dari APBDes tahun
anggaran 2020, pada akhir tahun 2019 BUMDes Suko Mulya mulai menambah
unit usaha yakni usaha penyewaaan molen.
2 Rohani B. Prihatin dkk, BUMDes dan Kesejahteraan Masyarakat Desa, (Jakarta: Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2018), hlm. 4
-
3
Penambahan unit usaha ini dilakukan dalam upaya untuk menghidupkan
kembali kondisi BUMDes yang sempat sekarat. Dalam perkembangannya, unit
usaha penyewaan ini mempunyai pengaruh yang cukup baik terhadap kondisi
BUMDes. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin membahas mengenai
“Pengembangan BUMDes melalui Unit Usaha Penyewaan Dalam Rangka
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Desa Sukokidul Kecamatan Pule
Kabupaten Trenggalek”
B. Tujuan Dan Kegunaan
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini adalah
sebagai berikut:
a. Mendapatkan kesempatan untuk mengimplementasikan teori-teori yang
telah dipelajari selama kuliah dalam kehidupan nyata.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan yang belum didapat selama
kuliah.
c. Mengetahui permasalahan dalam pengelolaan dan pengembangan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) Suko Mulya di Desa Sukokidul,
Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek beserta penanganannya.
d. Mengetahui bagaimana unit usaha penyewaan bisa membantu
pengembangan BUMDes Suko Mulya sehingga bisa meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa Sukokidul
2. Kegunaan Akademis
Penulisan laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan ini
diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademis, baik
dosen maupun mahasiswa dalam upaya memberikan pengetahuan dan
informasi terkait dengan pengembangan BUMDes sebagai upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan desa.
3. Kegunaan Secara Praktisi
a. Untuk BUMDes Suko Mulya
-
4
Dengan adanya penulisan laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan
ini diharapkan bisa menjadi acuan evaluasi bagi lembaga dalam
melaksanakan kegiatan pengembangan BUMDes dan sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan kebijakan yang ditempuh dalam
mengatasi permasalahan yang dihadapi.
b. Untuk Peneliti Selanjutnya
Dengan adanya penulisan laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan
ini diharapkan dapat menjadi bahan liberatur bagi para peneliti baru
yang akan mengkaji dan membahas tentang upaya pengembangan
BUMDes dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
c. Untuk Mahasiswa
Laporan ini berguna untuk pemenuhan tugas akhir dari kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan serta menambah wawasan dan
pengalaman dalam hal pengembangan BUMDes dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) gelombang ini dilaksanakan secara
mandiri di rumah dan desa masing-masing akibat dampak dari pandemi Covid-
19. Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan selama satu bulan penuh mulai
dari Sabtu, 1 Agustus 2020 sampai dengan Senin, 31 Agustus 2020. PPL ini
berlangsung selama liburan semester 6. Karena Praktik Pengalaman Lapangan
dilakukan versi pandemi maka kegiatannya hanya berupa observasi dan
wawancara di lembaga perekonomian desa. Lembaga perekonomian yang dipilih
yakni BUMDes Suko Mulya yang terletak di Dusun Krajan, RT/RW 10/04 Desa
Sukokidul, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek. BUMDes ini berada di
sebelah utara Kantor Balai Desa Sukokidul. Sebagai antisipasi akibat adanya
Covid-19, kunjungan yang dilakukan ke BUMDes untuk melakukan kegiatan
wawancara maupun observasi dilakukan maksimal 5 kali kunjungan.
-
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Letak Geografis
BUMDes Suko Mulya terletak di sebelah utara Kantor Balai Desa Sukokidul
yang beralamatkan di Dusun Krajan RT/RW 10/04 Desa Sukokidul
Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek. Secara administrasi dan wilayah,
memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Utara : Desa Nglinggis Kecamatan Tugu
b. Selatan : Desa Karanganyar Kecamatan Pule
c. Timur : Desa Jombok Kecamatan Pule dan Desa Duren
Kecamatan Tugu
d. Barat : Desa Tumpuk Kecamatan Sawo Kabupaten Ponorogo
2. Sejarah BUMDes Suko Mulya
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu lembaga
perekonomian yang terdapat di desa dalam rangka kegiatan pemberdayaan.
Dalam Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia (Permendesa PDTT RI) Nomor 4 Tahun
2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Desa, BUMDes diartikan sebagai Badan Usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna
mengelola asset, jasa pelayanan dan usaha lainya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat desa.
Namun jauh sebelum Peraturan Menteri Desa tersebut lahir, di
Kabupaten Trenggalek sudah mulai merintis berdirinya BUMDes sejak
tahun 2001. Namun di Desa Sukokidul sendiri, dengan berbekal SK Kepala
Desa, pada tahun 2001 BUMDes Suko Mulya dibentuk. Pembentukan
-
6
BUMDes ini merupakan salah satu upaya yang ditempuh untuk
meningkatkan perekonomian desa. Untuk permodalannya, BUMDes Suko
Mulya memperoleh dana hibah dari Pemerintah Kabupaten sebesar
Rp10.000.000,- pada tahun 2001 yang kemudian diarahkan untuk unit
usaha jasa Simpan Pinjam.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Desa Nomor 6 tahun 2014,
BUMDes dituntut untuk lebih berinovasi dan berkreasi dalam melakukan
kegiatan usahanya. Pembentukan dan pengembangan BUMDes di pedesaan
dimaksudkan untuk memfasilitasi desa menjadi desa otonom dan mandiri.
Pembentukan BUMDes dilakukan dalam rangka meningkatkan Pendapatan
Asli Desa (PADes). Dengan meningkatnya PADes, maka desa akan
mendapat tambahan modal untuk kegiatan-kegitan pembangunan desa
sehingga secara bertahap akan mengurangi ketergantungan terhadap
pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah. Hal inilah yang
dimaksud dengan pemberdayaan yang berorientasi pada self sufficient dan
kemandirian dengan tersedianya dana pengelolaan dan pembiayaan
pembangunan untuk desa tersebut. Apabila pembangunan pedesaan dapat
berjalan dengan baik, maka diharapkan berdampak pada peningkatan
kualitas hidup masyarakat pedesaan.
Dari awal berdiri hingga saat ini, BUMDes Suko Mulya mengalami
banyak kendala. Kendala utama yang dihadapi oleh BUMDes ini yaitu
masalah keterbatasan SDM. Keterbatasan SDM ini dilatar belakangi oleh
sulitnya menemukan orang dengan konsistensi dan loyalitas yang tinggi
dalam pengelolaan BUMDes. Selain itu banyak orang yang merasa kurang
mampu dalam menjalankan amanah untuk mengelola dan mengembangkan
kegiatan-kegiatan yang ada di BUMDes. Sehingga pada awal pendirian
BUMDes, unit jasa perkreditan ini hanya dikelola oleh dua orang pengurus
saja.
-
7
Awal terbentuknya BUMDes usaha yang dikelola hanya sektor jasa
pemberian modal ke masyarakat (Jasa Perkreditan). Dengan adanya
Undang-undang Desa nomor 6 tahun 2014 dan perkembangan informasi
tentang Desa, maka Pemerintah Desa melakukan revitalisasi BUMDes
dengan membuat PERDES baru yaitu PERDES No. 4 Tahun 2019 tertanggal
2 September 2019. Dengan adanya PERDES ini, BUMDes Suko Mulya
mulai menambah unit usahanya yakni Unit Usaha Penyewaan.
3. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi :
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Sukokidul melalui
pemberdayaan masyarakat, pengembangan usaha ekonomi dan
pelayanan sosial.
b. Misi :
1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat.
2) Mengoptimalkan potensi ekonomi desa sebagai sumber kekuatan
dalam pengembangan usaha
3) Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan Pendapatan Asli
Desa (PAD)
4) Mengelola dana desa dalam rangka pengembangan usaha guna
menggerakkan perekonomian desa
c. Tujuan :
1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan melibatkan
masyarakat dalam kegiatan unit usaha BUMDes melalui kerjasama
usaha
2) Mendorong usaha kecil kreatif dan usaha rumah tangga untuk
berkembang dengan dukungan modal
3) Meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Desa melalui kegiatan
usaha BUMDes
-
8
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Badan Usaha Milik Desa (BumDes) “Suko Mulya”
Desa Sukokidul Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek
5. Profil Pengurus BUMDes
No. Nama L/P Umur
(Th)
Jabatan dalam
BUMDes
Pendidikan
Terakhir
1. Sunawan L 38 Ketua SMK
2. Edi Suwito L 38 Sekretaris SMK
3. Sri Purwaningsih P 29 Bendahara SMP
4. Supriyanto L 54 Kepala unit usaha
simpan pinjam
SMA
5. Paito L 49 Kepala unit
penyewaan
SD
6. Suliani P 37 Kepala unit
perdagangan
SMP
6. Dinamika BUMDes Suko Mulya
Dalam masa perkembangannya, untuk mempertahankan usaha jasa
perkreditan yang telah ada sejak berdirinya BUMDes atau pada tahun 2001
-
9
ini merupakan masalah yang sulir, karena BUMDes harus bersaing dengan
banyak lembaga keuangan yang ada di Kecamatan. Tidak sedikit dari
BUMDes yang terdapat di tiap-tiap desa se-Kabupaten Trenggalek yang
akhirnya harus sekarat. Bisa di bilang BUMDes se-Kabupaten ini mengalami
kondisi mati suri. Kondisi ini disebabkan karena banyaknya masalah yang
timbul yang paling utama yakni kredit macet.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Desa No 4 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaran Badan Usaha Milik Desa “Suko Mulya” dan Peraturan Desa
No 10 Tahun 2019 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Desa maka
BUMDes Suko Mulya. Pada tahun 2020 mendapat modal sebesar
Rp70.000.000 bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes) Tahun Anggaran 2020. Sehingga, BUMDes Suko Mulya mulai
menambah unit usaha baru yakni unit usaha penyewaan molen. Unit usaha ini
bisa dibilang memberikan keuntungan yang cukup besar terhadap income
BUMDes, sehingga pada bulan Agustus 2020 ini BUMDes Suko Mulya
kembali membuka unit usaha baru yakni unit usaha perdagangan. Dengan
penambahan unit usaha ini, diharapkan BUMDes terus melebarkan sayapnya.
B. Pelaksanaan Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu program IAIN
Tulungagung yang dilaksanakan oleh mahasiswa tahap akhir dengan terjun
lansung ke lembaga dan/atau badan yang disesuaikan dengan jurusan (prodi)
yang diambil oleh mahasiswa.. Penyelenggaran program PPL ini diharapkan
dapat memberikan bekal tambahan untuk menambah wawasan sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berfikir kritis dalam menghadapi setiap
permasalaham ketika mereka terjun langsung dibidangnya.
Pada gelombang kedua ini, kegiatan PPL dilaksanakan di desa masing-
masing mahasiswa akibat adanya pandemi Covid-19. Kegiatan yang
dilakukan selama masa Praktik Pengalaman Lapangan ini yakni melakukan
observasi dan wawancara di lembaga perekonomian yang terdapat di desa
-
10
masing-masing. Lembaga perekonomian yang dipilih yakni Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) Suko Mulya yang terletak di Desa Sukokidul,
Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dimulai tanggal 1 Agustus
2020 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2020. Dimana kegiatan berkunjung
ke lembaga pilihan dibatasi maksimal 5 kali kunjungan baik untuk melakukan
wawancara maupun observasi. Pembatasan ini dilakukan sebagai salah satu
antisipasi di situasi pandemi Covid-19. Kegiatan yang dilakukan selama masa
PPL yakni melakukan wawancara dengan pihak BUMDes baik secara
langsung maupun secara online, observasi ke lembaga maupun pada kegiatan
yang dijalankan oleh BUMDes, dan juga menganalisis hasil dari wawancara
dan observasi guna dijadikan sebagai sebuah laporan akhir Praktik
Pengalaman Lapangan
C. Permasalahan Di Lapangan
Dari penelitian yang penulis lakukan di Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) Suko Mulya di Desa Sukokidul, ada beberapa masalah atau
kendala yang dihadapi diantaranya yang pertama yakni kendala keterbatasan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengelola dan mengembangkan
kegiatan-kegiatan BUMDes. Adanya tuntutan dari pemerintah dalam
melakukan pengembangan BUMDes di masing-masing desa, ini seharusnya
menjadi pemacu dalam pengelolaannya. Menemukan orang yang tepat dengan
kemampuan yang cakap dan jiwa dedikasi yang tinggi merupakan salah solusi
yang bisa ditempuh dalam memperbaiki kualitas BUMDes. Adanya
pembinaan dan pelatihan kepada staf dan karyawan di BUMDes juga bisa
mendorong peningkatan kualitas pihak-pihak pengurusnya.
Permasalahan lain yang terdapat di lembaga ini yakni masalah kredit
macet yang dialami unit jasa perkreditan (Simpan Pinjam). Pengembalian
yang diterima BUMDes tidak sesuai dengan target, akibatnya dalam waktu
yang cukup lama BUMDes berada dalam kondisi mati suri. Kondisi mati suri
-
11
ini tidak hanya dialami oleh BUMDes di Sukokidul namun juga dialami
seluruh desa di Kecamatan Pule. Dalam menjaga keberlangsungan suatu usaha
perlu adanya inovasi-inovasi yang segar untuk menjaga eksistensi usahanya.
Jadi, BUMDes Suko Mulya ini memerlukan inovasi-inovasi baru dalam dalam
mendorong perkembangan usahanya dan juga menjaga eksistensinya.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari pihak lembaga BUMDes dalam mengatasi
permasalahan yang tengah dialami yakni dengan merevitalisasi BUMDes
melalui pembentukan kepengurusan yang baru serta pendirian unit usaha baru.
Upaya ini ditempuh dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi desa melalui lembaga Badan Usaha Milik Desa ini. SDM yang
unggul dan berkualitas memiliki kemampuan pola fikir yang kritis, kreatif dan
inovatif. Dengan pola pikir yang kreatif ini bisa memunculkan ide-ide yang
baru guna membantu menumbuh kembangkan usaha yang ada di BUMDes.
Keberadaan BUMDes memberikan banyak manfaat terhadap
kehidupan masyarakat desa diantaranya yakni menciptakan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat desa, mengembangkan potensi-potensi yang ada di
desa dan mengelolanya guna meningkatkan perekonomian desa. Jika
BUMDes dikelola dengan baik maka akan meningkatkan pendapatan
BUMdes. Sebagian besar dari pendapatan BUMDes akan bermuara ke
Pendapatan Asli Desa (PADes) karena keberadaan BUMDes ini berperan
sebagai salah satu penyumbang dana untuk menaikkan PADes. Pendapatan
Asli Desa adalah penerimaan dari berbagai usaha pemerintah desa untuk
mengumpulkan dana guna keperluan desa dalam membiayai kegiatan
rutin/pembangunan.3 Pendapatan Asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset,
swadaya dan partisipasi, gotong royong dan lain-lain yang dilakukan disebuah
3 Badan Pusat Statistik, Sumber Pendapatan Desa,
(https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/7325) diakses pada tanggal 25 Agustus 2020 Pukul
10.08 WIB
https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/7325
-
12
desa. Dengan meningkatnya PADes, pembangunan-pembangunan di tingkat
desa bisa lebih terbantu karena desa memiliki tambahan modal dari hasil
income BUMDes.
-
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu lembaga
pemberdayaan perekonomian masyarakat yang berada di tingkat desa.
Dalam buku panduan BUMDes yang dikeluarkan Departemen Pendidikan
Nasional, BUMDes merupakan badan usaha milik desa yang didirikan atas
dasar kebutuhan dan potensi desa sebagai upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Berkenaan dengan perencanaan dan pendiriannya, BUMDes
dibangun atas prakarsa dan partisipasi masyarakat. BUMDes juga
merupakan perwujudan partisipasi masyarakat desa secara keseluruhan,
sehingga tidak menciptakan model usaha yang dihegemoni oleh kelompok
tertentu ditingkat desa.4
Maryuani mendefinisikan bahwa BUMDes adalah lembaga usaha
yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya
memperkuat perekonomian desa dan membangun kerekatan sosial
masyarakat yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.5
Sedangkan Komroesid mendefinisikan bahwa BUMDes adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui
penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna
4 Departemen Pendidikan Nasional, Pendirian Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.
Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP), (Universitas Brawijaya: Fakultas Ekonomi
2004), hlm. 4 5 Maryunani, Pembangunan Bumdes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa, (Bandung : CV.
Pustaka Setia, 2008), hlm. 35
-
14
mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lain untuk sebesar-besarnya
kesejahteraaan masyarakat desa.6
Dari beberapa pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa BUMDes
merupakan badan usaha yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa
dimana sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh desa untuk tujuan
meningkatkan perekonomian desa demi terciptanya kesejahteraan
masyarakat desa. Peningkatan perekonomian desa ini bisa dilihat dari
meningkatnya Pendapatan Asli Desa (PADes). Jika pendapatan asli desa
dapat diperoleh dari BUMDes, maka kondisi itu akan mendorong setiap
Pemerintah Desa memberikan “goodwill” dalam merespon pendirian
BUMDes.7 Sebagai salah satu lembaga ekonomi yang beroperasi di
pedesaan, BUMDes harus memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi
pada umumnya. Ini dimaksudkan agar keberadaan BUMDes mampu
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan
warga desa.
Terdapat 7 (tujuh) ciri utama yang membedakan BUMDes dengan
lembaga ekonomi komersial pada umumnya yaitu:
a. Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama.
b. Modal usaha bersumber dari desa (51%) dan dari masyarakat (49%)
melalui pertanyaan modal (saham atau andil).
c. Operasionalnya menggunakan falsafah bisnis yang berakar dari budaya
lokal (lokal wisdom).
d. Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada potensi dan hasil
informasi pasar.
6 Herry Komroesid, Tata Cra Pendirian dan Pengelolaan BUMDES, (Jakarta : Mitra Wacana
Media, 2016), hlm.2 7 Amalia Sri Kusuma Dewi, Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sebagai Upaya
Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) Serta Menumbuhkan Perekonomian Desa,
Journal of Rural and Development, Volume V, Nomor 1, Februari 2014.
-
15
e. Keuntungan yang diperoleh ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota (penyerta modal) dan masyarakat melalui
kebijakan desa (village policy).
f. Difasilitasi oleh Pemerintah, Pemprov, Pemkab, dan Pemdes
g. Pelaksanaan operasionalisasi dikontrol secara bersama (Pemdes, BPD,
anggota).8
2. Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi merupakan rangkaian penataan dan
penyempurnaan yang dilakukan secara berencana dan terus menerus guna
memecahkan berbagai masalah yang timbul sebagai perubahan serta
menyesuaikan diri dengan perubahan dan menerapkan ilmu perilaku yang
dilakukan oleh pejabat dalam organisasi sendiri atau dengan bantuan dari
luar organisasi.9
Secara terminologi, organization development atau pengembangan
organisasi mencerminkan semua usaha pengembangan yang berorientasi
pada membuat organisasi dan anggotanya efektif. Dengan kata lain,
organization development merupakan usaha terencana secara terus-menerus
untuk meningkatkan struktur, prosedur, dan aspek manusia dalam sistem.
Usaha sistematik tersebut memastikan kelangsungan dan pertumbuhan
organisasi dengan meningkatkan kualitas kehidupan kerja, dan kualitas
hidup pekerja pada umumnya.10
Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan pengembangan organisasi adalah suatu usaha yang
dilakukan secara berencana yang berorientasi untuk memperbaiki maupun
8 Maryunani, Pembangunan Bumdes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa, (Bandung : CV.
Pustaka Setia, 2008), hlm. 51 9 Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2002), hlm. 27
10 Robiatul Adawiyah, Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berbasis
Aspek Modal Sosial (Studi pada BUMDes Surya Sejahtera, Desa Kedungturi, Kecamatan Taman,
Kabupaten Sidoarjo), Jurnal Kebijakan dan Manajemen Politik Volume 6, Nomor 3, September-
Desember 2018.
-
16
meningkatkan efektivitas suatu organisasi. Pengembangan organisasi ini bisa
dilakukan dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang ada. Hal
tersebut menunjukkan bahwa pengembangan organisasi tidaklah hanya
mengenai sesuatu yang dikerjakan untuk pencapaian keadaan organisasi
yang lebih baik, melainkan merupakan suatu jenis proses perubahan,
pembaharuan dan penyempurnaan yang khusus dalam suatu organisasi.
Pengembangan organisasi bertujuan untuk menciptakan kemampuan
organisasi agar dapat memecahkan masalah-masalah yang tengah dihadapi.
Dengan adanya pengembangan, organisasi dapat lebih menyesuaikan diri
dengan teknologi dan untuk dapat menghadapi rintangan-rintangan baru.
Tujuan pengembangan organisasi juga untuk memaksimalkan perbaikan
manusia, perbaikan sosial atau juga untuk mengoptimalkan pencapaian tugas
atau lebih cenderung pada perpaduan keduanya.
3. Kesejahteraan Masyarakat
Konsep kesejahteraan dikembangkan menjadi lebih luas
dibandingkan sekedar mengukur aspek pendapatan nominal. Kesejahteraan
adalah standard living, well-being, welfare, dan quality of life. Brudeseth
(2015) menyatakan kesejahteraan sebagai kualitas kepuasan hidup yang
bertujuan untuk mengukur posisi anggota masyarakat dalam membangun
keseimbangan hidup mencakup antara lain, (a) kesejahteraan materi, (b)
kesejahteraan bermasyarakat, (c) kesejahteraan emosi, (d) keamanan.11
Pengertian kesejahteraan sosial merupakan sistem suatu bangsa
tentang manfaat dan jasa untuk membantu masyarakat guna memperoleh
kebutuhan sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan yang penting bagi
kelangsungan masyarakat tersebut. Seseorang yang mempunyai kekurangan
kemampuan mungkin memiliki kesejahteraan yang rendah, kurangnya
11 Hayatul Khairul Rahmat dkk, Pemberdayaan Masyarakat oleh Bintara Pembina Desa
(BABINSA) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan
Sosial. Volume 7 Nomor 1 Tahun 2020.
-
17
kemampuan dapat berarti kurang mampu untuk mencapai fungsi tertentu
sehingga kurang sejahtera. Terdapat beragam pengertian mengenai
kesejahteraan, karena lebih bersifat subjektif dimana setiap orang dengan
pedoman, tujuan dan cara hidupnya yang berbeda-beda akan memberikan
nilai-nilai yang berbeda pula tentang kesejahteraan dan faktor-faktor yang
menentukan tingkat kesejahteraan.
Menurut Undang-undang No. 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan
Masyarakat, kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak
dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi
sosialnya.12 Dari Undang–Undang di atas dapat kita cermati bahwa ukuran
tingkat kesejahteraan dapat dinilai dari kemampuan seorang individu atau
kelompok dalam usaha nya memenuhi kebutuhan material dan spiritual nya.
Kebutuhan material dapat kita hubungkan dengan pendapatan yang nanti
akan mewujudkan kebutuhan akan pangan, sandang, papan dan kesehatan.
Kemudian kebutuhan spiritual kita hubungkan dengan pendidikan, kemudian
keamanan dan ketentaraman hidup.
B. Analisis Terhadap Temuan Studi
Selaras dengan adanya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang
menyebutkan bahwa dalam meningkatkan pendapatan masyarakat maupun desa,
pemerintah desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di desa. Dengan demikian, selain sebagai
salah satu upaya dalam pemberdayaan masyarakat desa, tujuan pendirian
BUMDes yakni sebagai salah satu pendorong peningkatan Pendapatan Asli Desa
(PADes). Dengan meningkatnya BUMDes, pembangunan-pembangunan yang
berada di tingkat desa akan terbantu baik secara modal maupun kesediaan jasa.
12 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
-
18
BUMDes dapat berfungsi mewadahi berbagai usaha yang dikembangkan
di perdesaan. Oleh karena itu, didalam BUMDes dapat terdiri dari beberapa unit
usaha berbeda-beda. BUMDes Suko Mulya didirikan pada tahun 2001 dimana
modal awalmya berasal dari dana hibah dari pemerintah. Awal didirikannya
BUMDes Suko Mulya di Desa Sukokidul ini hanya mempunyai satu unit usaha
yaitu unit usaha jasa perkreditan (simpan pinjam). Unit ini terbentuk dengan
tujuan membantu perekonomian masyarakat desa dari segi permodalan.
Namun dengan seiring dengan berjalannya waktu, BUMDes Suko Mulya
mengalami kendala yang menghambat perkembangannya. Baik kendala
keterbatasan SDM yang berkualitas dan juga masalah kredit macet yang dihadapi
unit usaha simpan pinjam menjadikan BUMDes Sukokidul sempat berada dalam
kondisi mati suri dalam beberapa tahun belakang. Dalam mengatasi masalah ini
pemerintah desa bersama pihak BUMDes terkait melakukan rapat bersama guna
menemukan solusi yang terbaik guna merevitalisasi BUMDes. Apapun upaya
yang ditempuh yakni dengan menambah unit usaha yang baru dan juga
membentuk kepengurusan BUMDes yang baru.
Penambahan unit usaha baru dilakukan pada akhir tahun 2019, setelah
adanya Peraturan Desa tentang pengelolaan BUMDes serta didukung dengan
adanya penyertaan modal yang bersumber pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp70.000.000-,.
Sebagian dari dana ini kemudian dibelanjakan dua buah mesin molen yang akan
menjadi aset unit usaha jasa penyewaan. Pembentukan unit usaha penyewaan
dilakukan dengan tujuan memulihkan kegiatan operasional BUMDes yang mana
sebelumnya berada dalam kondisi jalan di tempat. Sasaran dari unit usaha ini
adalah pembangunan-pembangunan yang ada di desa. Penanggung jawa dari unit
usaha penyewaan molen ini adalah Bapak Paito.
Pengembangan Badan Usaha Milik Desa melalui unit usaha penyewaan
molen ini sangat berdampak baik terhadap keberlangsungan BUMDes. Jika
dihitung dari awal terbentuknya hingga saat ini, unit usaha penyewaan molen
-
19
telah memberikan keuntungan sekitar Rp8.000.000 disamping telah
mengembalikan modal awalnya. Dari keuntungan yang diperoleh ini, pada bulan
Agustus tahun 2020 BUMDes Suko Mulya menambah unit usaha baru yakni
usaha perdagangan. Unit usaha ini masih dalam tahap pengerjaan, dan
diperkirakan kegiatan operasionalnya akan mulai dilaksanakan pada bulan
September mendatang. Modal yang digunakan dalam pembentukan unit usaha
perdagangan ini berasal dari sebagian modal yang sama dari unit penyewaan dan
juga dari keuntungan yang diperoleh oleh unit usaha penyewaan.
Pengembangan BUMDes yang dilakukan melalui unit usaha penyewaan
ini juga didukung dengan adanya pembentukan kepengurusan yang baru.
kepengurusan BUMDes yang baru ini dibentuk melalui musyawarah desa yang
dilakukan oleh pihak pemerintah desa dengan pihak BUMDes yang lama. Pada
awal berdirinya, BUMDes Suko Mulya ini hanya dikelola oleh dua orang yakni
Bapak Supriyanto selaku ketua BUMDes sekaligus Ketua Unit Usaha Simpan
Pinjam dan Bapak Jaryoso sebagai Komisaris. Hasil musyawarah desa yang
dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2020 yakni penunjukkan Bapak Sunawan
sebagai Ketua BUMDes, Bapak Edi Sawito sebagai Sekretaris, Ibu Sri
Purwaningsih sebagai Bendahara, Bapak Supriyanto sebagai Kepala Unit Usaha
Simpan Pinjam, Bapak Paito sebagai Kepala Unit Usaha Penyewaan dan Ibu
Suliani sebagai Kepala Unit Usaha Perdagangan.
Pembentukan kepengurusan BUMDes yang baru dilakukan untuk
mendorong upaya pengembangan BUMDes Suko Mulya. Karena SDM yang
berkualitas sangat membantu dalam proses pengembangan dari suatu usaha. Di
era saat ini, suatu usaha memerlukan gagasan-gagasan atau ide-ide yang kreatif
dan inovatif guna menjaga keberlangsungan suatu usaha dengan memanfaatkan
peluang-peluang yang ada. Dengan demikian pembentukan kepengurusan
BUMDes yang baru ini diharapkan mampu mendorong pengembangan usaha-
usaha yang terdapat di BUMDes.
-
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan terkait Pengembangan BUMDes
Melalui Unit Usaha Penyewaan Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Sukokidul Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek, dapat
disimpulkan bahwa pembentukan unit usaha penyewaan ini membawa
pengaruh yang cukup baik terhadap perkembangan usaha BUMDes. Dengan
hadirnya unit usaha penyewaan ini, kegiatan BUMDes yang sempat
mengalami mati suri bisa kembali hidup kembali. Unit usaha penyewaan
selain memberikan keuntungan secara komersial bagi BUMDes dan
pemerintah desa sebagai PADes, juga memberikan banyak manfaat dalam
mendorong pembangunan-pembangunan di Desa Sukokidul.
Hasil income dari unit jasa penyewaan BUMDes Suko Mulya ini
kemudian dimanfaatkan untuk mendirikan unit usaha perdagangan dengan
tujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat desa akan
kebutuhan bahan pokok dan juga untuk menampung produk-produk karya
masyarakat desa. Pengembangan BUMDes yang dilakukan melalui unit usaha
penyewaan ini juga didukung dengan adanya pembentukan kepengurusan
yang baru. Pembentukan kepengurusan BUMDes yang baru ini diharapkan
mampu mendorong pengembangan usaha-usaha yang terdapat di BUMDes.
Karena di era saat ini, suatu usaha memerlukan gagasan-gagasan atau ide-ide
yang kreatif dan inovatif guna menjaga keberlangsungan suatu usaha dengan
memanfaatkan peluang-peluang yang ada
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai Pengelola PPL
Ada beberapa hal yang sekiranya perlu mendapatkan perhatian
khusus. Fakultas sudah cukup baik dalam mengelola PPL, namun
-
21
persiapan sebelum melaksanakan PPL di rasa masih belum cukup, masih
adanya kesalahpahaman tentang informasi yang didapat oleh mahasiswa.
Hendaknya Fakultas sebagai pengelola PPL melakukan kerjasama yang
baik dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lebih banyak lagi
sehingga mahasiswa lebih mudah dan efektif dalam memilih lembaga.
2. Untuk lembaga tempat Praktik Pengalaman Lapangan
Dalam mengembangkan kegiatan operasionalnya sebaiknya
BUMDes mengatasi permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi.
Baik masalah keterbatasan kualitas SDM unggul maupun
keberlangsungan usahanya. SDM yang berkualitas sangat berperan
penting dalam keberhasilan suatu usaha. Selain itu, pengelolaan potensi-
potensi yang ada di desa akan membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL
Bagi mahasiswa peserta PPL selalu menjaga nama baik Institut
dalam hal bersikap, berbicara, maupun berbusana pada saat praktik.
Mahasiswa juga harus mematuhi peraturan yang ada di lokasi praktik serta
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan PPL agar mendapatkan ilmu
dan pengalaman yang bermanfaat.
-
22
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, Robiatul. 2018. Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) Berbasis Aspek Modal Sosial (Studi pada BUMDes Surya
Sejahtera, Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo), Jurnal
Kebijakan dan Manajemen Politik Volume 6, Nomor 3.
Badan Pusat Statistik, Sumber Pendapatan Desa,
(https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/7325) diakses pada tanggal
25 Agustus 2020 Pukul 10.08 WIB
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pendirian Dan Pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa. Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP),
(Universitas Brawijaya: Fakultas Ekonomi..
Dewi, Amalia Sri Kusuma. 2014. Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)
Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) Serta
Menumbuhkan Perekonomian Desa, Journal of Rural and Development,
Volume V, Nomor 1.
Komroesid, Herry. 2016. Tata Cra Pendirian dan Pengelolaan BUMDES. Jakarta :
Mitra Wacana Media.
Maryunani. 2008. Pembangunan Bumdes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa.
Bandung : CV. Pustaka Setia.
Prasetyo, David. 2019. Peran BUMDes dalam Membangun Desa. Pontianak: CV
Derwati Press.
Prihatin, Rohani B. Dkk. 2018. BUMDes dan Kesejahteraan Msyarakat Desa.
Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.
Rahmat, Hayatul Khairul dkk. 2020. Pemberdayaan Masyarakat oleh Bintara
Pembina Desa (BABINSA) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.
NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Volume 7 Nomor 1.
Sutarto. 2002. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial.
https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/variabel/7325
-
23
LAMPIRAN
-
24
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 01 sampai tanggal 31 bulan Agustus Tahun 2020, bertempat di
Lembaga BUMDes Sukokidul (Suka Mulya), telah dilaksanakan PPL Jurusan
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
gelombang II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Endang Sulastri
NIM : 12402173234
Jurusan : Ekonomi Syariah
NO Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1.
Sabtu, 1
Agustus 2020
15.57
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang
dilakukan di hari pertama adalah menghubungi pihak
BUMDes yakni Bapak Supriyanto selaku ketua
BUMDes. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan
untuk membuat janji pertemuan wawancara dan
kesediaan untuk melakukan wawancara secara online.
2.
Minggu, 2
Agustus 2020
10.20
PPL hari ketiga diisi dengan membuat pertanyaan
terkait apa yang akan ditanyakan kepada pihak
BUMDes. Lalu pada sore harinya, Saya melakukan
wawancara secara online melalui WharsApp dengan
Bapak Supriyanto selaku Ketua BUMDes.
3.
Senin, 3
Agustus 2020
09.00
Kegiatan PPL yang dilakukan di hari ketiga ini adalah
datang ke kantor BUMDes untuk melakukan kegiatan
wawancara secara langsung dengan pihak BUMDes.
Wawancara dilakukan bersama Bapak Suwito salah
-
25
satu pihak yang juga mengerti tentang BUMDes Suko
Mulya. Setelah selesai, saya menghubungi Ibu Sri
selaku bendahara BUMDes untuk membuat janji temu
untuk wawancara. Pada jam 16.15 saya datang
kerumah Ibu Sri untuk melakukan wawancara yang
sebelumnya terlah disetujui oleh Beliau.
4.
Selasa, 4
Agustus 2020
09.00
Kegiatan di hari keempat pada masa PPL yakni turut
ikut serta dalam pertemuan yang dilakukan pihak desa
dengan pihak BUMDes. Dalam pertemuan ini,
membahas beberapa hal yakni pembentukan
kepengurusan BUMDes yang baru dengan Bapak
Sunawan sebagai Ketua BUMDes dan juga
pembahasan rencana pengembangan BUMDes.
5.
Rabu, 5
Agustus 2020
10.00
Kegiatan PPL yang dilakukan yakni mengolah data
hasil wawancara dengan pihak BUMDes baik yang
dilakukan secara langsung maupun secara online.
6.
Kamis, 6
Agustus 2020
13.00
Di hari keenam, kegiatan PPL yang saya lakukan
yakni membuat review pendalaman materi PPL
dengan topik bahasan yakni pemberdayaan Desa dan
UMKM. Kegiatan me-review ini dilakukan dengan
melihat tayangan Youtube hasil video teleconference
yang dilakukan pada saat pendalaman.
7.
Jumat, 7
Agustus 2020
13.00
Di hari ketujuh PPL, kegiatan yang dilakukan yakni
melanjutkan review pendalaman materi PPL yang
kemarin belum terselesaikan.
8.
Sabtu, 8
Agustus 2020
15.40
Kegiatan PPL yang dilakukan pada hari kedelapan
yakni menghubungi pihak BUMDes untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut tentang BUMDes
-
26
9.
Minggu, 9
Agustus 2020
10.30
Ketika data dari hasil wawancara telah terkumpul,
maka langkah selanjutnya yakni mencari topik
bahasan yang akan diangkat dalam laporan akhir
Praktik Pengalaman Lapangan. Di hari kesembilan
ini, saya membuat judul dan rumusan masalah yang
akan saya konsultasikan ke Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL)
10.
Senin, 10
Agustus 2020
18.29
Kegiatan di hari kesepuluh yang saya lakukan yakni
berkonsultasi kepada Bapak Sirad Chobir selaku
Dosen Pembimbing Lapangan. Pada waktu konsultasi
judul dan rumusan masalah yang telah saya buat
kurang cocok sehingga DPL menyarankan untuk
mencari topik bahasan maupun judul yang lain.
11.
Selasa, 11
Agustus 2020
10.30
Dengan berbekal data hasil wawancara yang telah
dilakukan, di hari kesebelas ini saya mencari judul
baru yang sesuai dengan kondisi BUMDes saat ini.
12.
Rabu, 12
Agustus 2020
09.00
Di hari kedua belas masa Praktik Pengembangan
Lapangan, saya datang ke kantor balai desa dan
kantor BUMDes untuk mendapatkan persetujuan
terkait judul dan topik bahasan yang saya angkat
dalam laporan. Dari pihak BUMDes sendiri telah
menyetujui judul yang akan saya buat.
13.
Kamis, 13
Agustus 2020
08.47
Kegiatan PPL di hari ketiga belas ini, saya kembali
berkonsultasi kepada Bapak Chobir Sirad selaku
Dosen Pembimbing Lapangan terkait judul kedua
yang saya ajukan. Pada kesempatan kali ini, Pak Sirad
meng-approve judul yang telah saya buat yakni
Pengembangan BUMDes melalui Unit Usaha
-
27
Penyewaan dalam rangka peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat Desa Sukokidul.
14.
Jumat, 14
Agustus 2020
11.00
Kegiatan PPL pada hari ke-14 yakni melakukan
survei kegiatan yang berkaitan dengan unit usaha
penyewaan milik BUMDes. BUMDes Suko Mulya ini
memiliki unit usaha penyewaan berupa mixer molen
yang disewakan untuk proyek-proyek pembangunan
yang ada di desa.
15.
Sabtu, 15
Agustus 2020
10.00
Di hari ke-15 ini, saya mulai menyusun laporan akhir
Praktik Pengalaman Lapangan mulai dari membuat
halaman sampul, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi dan juga Bab 1 yakni dasar
pemikiran.
16.
Minggu, 16
Agustus 2020
18.30
Kegiatan pada hari ke-16 yakni melanjutkan
mengerjakan laporan dari BAB 1 yaitu tujuan,
kegunaan, waktu dan tempat pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan.
17.
Senin, 17
Agustus 2020
09.00
Kegiatan PPL yang dilakukan pada hari ke-17 yakni
mengunjungi BUMDes untuk meminta informasi/data
terkait profil BUMDes maupun kegiatan-kegiatan di
dalamnya.
18.
Selasa, 18
Agustus 2020
09.30
Setelah kemarin mendapat data-data terkait profil desa
di hari ke-18 ini saya mulai mengerjakan BAB 2 yang
memuat tentang profil dari lembaga yang diobservasi.
Lembaga yang menjadi tempat observasi yakni
BUMDes Suko Mulya yang berada di Desa
Sukokidul. Selain untuk memenuhi tugas akhir PPL,
pengerjaan profil BUMDes ini juga untuk membantu
-
28
pihak BUMDes sendiri. Hal ini dikarenakan belum
ada pembukuan tentang profil BUMDes Suko Mulya
19.
Rabu, 19
Agustus 2020
09.30
Kegiatan yang dilakukan pada hari ke-19 yakni
melanjutkan pengerjaan laporan yakni pada BAB 2.
Mengerjakan sub bab tentang profil lembaga dimana
data ini diperoleh dari data-data terkait BUMDes.
Karena pada dasarnya belum ada pembukuan terkait
profil BUMDes sehingga saya turut membantu pihak
lembaga untuk membuatnya.
20.
Kamis, 20
Agustus 2020
09.00
Hari ke-20, kegiatan PPL yang dilakukan adalah
melakukan observasi ke lembaga BUMDes untuk
menggali lebih dalam mengenai pengembangan
BUMDes Suko Mulya. Dalam kesempatan ini, saya
mengamati bagaimana proses pendirian unit usaha
perdagangan serta membantu persiapannya. Tidak
lupa mendokumentasikan kegiatan selama observasi.
21.
Jumat, 21
Agustus 2020
18.30
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang
dilakukan pada hari ke-21 yaitu melanjutkan
mengerjakan BAB 2 yakni terkait permasalahan yang
ada dilapangan dan juga tanggapan dari pihak
lembaga BUMDes terhadap permasalahan yang
dihadapi. Berbekal informasi yang telah saya dapat,
saya mulai mengerjakannya.
22.
Sabtu, 22
Agustus 2020
13.00
Di hari ke-22, saya menghubungi pihak BUMDes
untuk bertanya-tanya terkait perkembangan unit usaha
BUMDes dan juga kegiatannya.
23.
Minggu, 23
Agustus 2020
09.00
Kegiatan yang saya lakukan pada hari ke-23 yakni
observasi ke lapangan yakni dengan melihat
-
29
bagaimana kegiatan pembangunan yang melibatkan
unit usaha penyewaan. Kegiatan yang menggunakan
jasa sewa molen ini yakni rabat jalan yang berada di
Dusun Krajan II Desa Sukokidul.
24.
Senin, 24
Agustus 2020
09.29
Di hari ke-24, saya menghubungi ketua BUMDes
yang baru yakni Bapak Sunawan untuk membahas
profil BUMDes yang sebelumnya saya kerjakan.
Komunikasi ini terjalin melalui media sosial
WhatsApp, dikarenakan Beliau masih berada di luar
desa dan belum bisa kembali pada hari senin ini. Pada
kesempatan ini, Bapak Sunawan memberikan
beberapa masukan mengenai isi dari profil BUMDe,
yang mana perlu dirubah, maupun yang mana yang
perlu ditambah.
25.
Selasa, 25
Agustus 2020
09.22
Setelah menyelesaikan Bab 1 dan Bab 2, pada hari ke-
25 ini saya berkonsultasi ke Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) melalui WhatsApp. Berkonsultasi
tentang Bab 1 dan bab 2 yang telah saya kerjakan.
Sambil menunggu koreksi dari DPL, saya mulai
mengambil video dengan durasi pendek tentang
BUMDes yang akan saya masukkan sebagai konten
tugas akhir.
26.
Rabu, 26
Agustus 2020
18.30
Sembari menunggu koreksi bab 1 dan bab 2 dari DPL,
di hari ke 26 ini saya mulai mengerjakan bab 3 yaitu
analisis temuan studi. Pada bab ini akan dibahas hasil
temuan dari keseluruhan kegiatan observasi di
lembaga.
27. Kamis, 27 09.00 Kegiatan di hari ke-27 diisi dengan mengerjakan
-
30
Agustus 2020 laporan akhir PPL, dengan melanjutkan bab 3 yang
sebelumnya telah dicicil.
28.
Jumat, 28
Agustus 2020
18.30
Kegiatan PPL yang dilakukan pada hari ke-28 yakni
melanjutkan mengerjakan laporan akhir,
menambahkan lampiran-lampiran kegiatan selama
masa PPL.
29.
Sabtu, 29
Agustus 2020
10.00
Di hari ke-29, saya mulai mengerjakan video yang
akan dijadikan sebagai salah satu tugas akhir dari
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini. Berbekal
ilmu yang diperoleh dari Youtube, saya mulai
merangkai konten video.
30
Minggu, 30
Agustus 2020
13.52
Kegiatan di hari ke-30 ini saya isi dengan melakukan
konsultasi online dengan Dosen Pembimbing
Lapangan yakni Pak Chobir Sirad berkonsultasi
tentang penyusunan laporan akhir.
31.
Senin, 31
Agustus 2020
09.00
Di hari terakhir ini, saya masih mencoba
menyelesaikan video yang akan dijadikan tugas akhir
PPL. Ternyata membuat sebuah video yang layak
tonton ini sangatlah sulit. Perlu ketelatenan dan daya
kreatifitas yang tinggi untuk menciptakan sebuah
video yang bagus.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Mahasiswa PPL
Endang Sulastri
12402173234
-
31
BUKTI ACARA KONSULTASI
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG II
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGANGUNG
TAHUN 2020
Nama : Endang Sulastri
NIM : 12402173234
Jurusan : Ekonomi Syariah
DPL : Mochamad Chobir Sirad, M.Pd.I
Tempat PPL : BUMDes Sukokidul “Suko Mulya”
Judul Laporan : Pengembangan BUMDes Melalui Unit Usaha Penyewaan
Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di
Desa Sukokidul Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek
No
.
Hal yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi judul laporan
“Strategi Pengembangan
BUMDes Suko Mulya
guna Meningkatkan
Perekonomian Desa
Sukokidul”
DPL menyarankan ganti judul
baru, karena judulnya kurang
spesifik dengan permasalahan
yang akan dibahas. Serta masukan
untuk mendiskusikan
permasalahan yang akan dibahas
pada laporan dengan pihak desa.
2. Konsultasi Judul Laporan
“Pengembangan BUMDes
Melalui Unit Usaha
Penyewaan Dalam Rangka
DPL menyarankan untuk langkah
selanjutnya yaitu mengerjakan
laporan
-
32
Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa
Sukokidul Kecamatan Pule
Kabupaten Trenggalek”
3. Konsultasi laporan akhir a. Di cover nama DPL dilengkapi
dengan NIDN
b. Belum ada lembaran catatan
untuk DPL
c. Dalam penulisan jangan
menggunakan Bullet
d. Daftar Pustaka ditambah lagi
e. Penulisan footnote gunakan h.
Atau hlm.
f. Cek kembali secara keseluruhan
penulisannya, lihat di buku
pedoman PPL
g. Ditanda tangani terlebih dahulu
oleh mahasiswa sebelum DPL
h. Di cover sama di kata
pengantar, judul yang ditulis
tidak sama
i. Di bawah nama mahasiswa
ditulis NIM
Tulungagung, 8 September 2020
Mochamad Chobir Sirad M.Pd.I.
NIDN. 2029048102
-
33
DOKUMENTASI PPL
(Foto saat meminta Persetujuan PPL dari pihak Pemerintah Desa)
(Foto saat rapat bersama pihak BUMDes dan Pemerintah Desa)
-
34
(Foto kegiatan pembangunan yang menggunakan jasa Unit usaha Penyewaan)
(Foto kios untuk kegiatan unit usaha perdagangan)
-
35
(Foto wawancara dengan Ibu Sri Purwaningsih selaku Bendahara BUMDes)
(Foto bersama Staf dan Pegawai Pemerintah Desa Sukokidul)
-
36
(Foto bersama Ketua BUMDes Suko Mulya Bapak Sunawan)
(Foto bersama Sekretaris BUMDes Suko Mulya Bapak Edi Sawito)
(Foto bersama Bendahara BUMDes Suko Mulya Ibu Sri Purwaningsih)
-
37
(Foto bersama Kepala Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDes Suko Mulya
Bapak Supriyanto)
(Foto bersama Kepala Unit Usaha Penyewaan BUMDes Suko Mulya Bapak
Paito)
(Foto bersama Kepala Unit Usaha Perdagangan BUMDes Suko Mulya Ibu
Suliani)
-
38
(Konsultasi online via WhatsApp dengan Dosen Pembimbing Lapangan)
(Bukti Menghubungi pihak BUMDes untuk wawancara terkait BUMDes)