Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

18
LAPORAN MODUL KE-3 PRAKTIKUM MATERIAL HANDLING “PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING” DEVI JAYAWATI, ST., MT., MS Disusun Oleh : WAHYU PRADANA (15010010) FADJRI RAHMANTO (150100105) PROGRAM STUDI MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA POLITEKNIK APP JAKARTA 2015

description

Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

Transcript of Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

Page 1: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

LAPORAN MODUL KE-3

PRAKTIKUM MATERIAL HANDLING

“PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING”

DEVI JAYAWATI, ST., MT., MS

Disusun Oleh :

WAHYU PRADANA (15010010)

FADJRI RAHMANTO (150100105)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI

ELEKTRONIKA

POLITEKNIK APP JAKARTA

2015

Page 2: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling
Page 3: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Pratikum Material Handling.................................

1.2 Kegunaan Praktikum Material Handling...............................................

1.3 Landasan Teori Tentang Modul 3.........................................................

BAB II MODUL 3 “ PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING”

2.1 Tabel Perhitungan Rough Lumber.........................................................

2.2 Perhitungan Routing Sheet Prefabrikasi...............................................

2.3 Perhitungan Routing Sheet Fabrikasi....................................................

2.4 Perhitungan Ongkos Material Handling................................................

2.5 Perhitungan Matrik Ongkos Perpindahan Barang (Cost Matrix)...........

2.6 Perhitungan Matrik Berat Perpindahan Barang (Flow Matrix)..............

BAB III ANALISIS

3.1 Analisis Tabel Perhitungan Rough Lumber.........................................................

3.2 Analisis Perhitungan Routing Sheet Prefabrikasi...............................................

3.3 Analisis Perhitungan Routing Sheet Fabrikasi....................................................

3.4 Analisis Perhitungan Ongkos Material Handling................................................

3.5 Analisis Perhitungan Matrik Ongkos Perpindahan Barang (Cost Matrix)...........

3.6 Analisis Perhitungan Matrik Berat Perpindahan Barang (Flow Matrix)..............

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Pratikum Material Handling

Material Handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang

dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang

setengah jadi atau barang jadi dari tempat asal ke tempat tujuan yang telah ditetapkan.

Pemindahan material dalam hal ini adalah bagaimana cara yang terbaik untuk

memindahkan material dari satu tempat proses produksi ketempat proses produksi yang

lain. Pada dasarnya kegiatan material handling adalah kegiatan tidak produktif, Karena pada

kegiatan ini bahan tidaklah mendapat perubahan bentuk atau perubahan nilai, sehingga

sebenarnya akan mengurangi kegiatan yang tidak efektif dan mencari ongkos material

handling terkecil. Menghilangkan transportasi tidaklah mungkin dilakukan, maka caranya

adalah dengan melakukan hand-off, yaitu menekan jumlaho ngkos yang digunakan untuk

biaya transportasi. Menekan jumlah ongkos transportasi dapat dilakukan dengan cara:

menghapus langkah transportasi, mekanisasi atau meminimasi jarak.

Berikut ini merupakan tujuan praktikum dari modul 3 material handling :

1. Mampu memahami pengertian dan fungsi dari material handling.

2. Mampu mengetahui pertimbangan perancangan material handling berdasarkan 3

aspek

3. Mampu mengetahui jenis-jenis dari material handling.

4. Mampu menghitung efisiensi penggunaan material handling.

5. Dapat menentukan jenis material handling yang tepat sesuai dengan kebutuhan

6. Dapat mengjitung ongkos dari masing-masing material handling 

7. Dapat mendesain lemari laci dengan menggunakan software solid work.

8. Dapat menghitung kapasitas angkut masing-masing material handling 

Page 5: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

1.2 Kegunaan Praktikum Material Handling

Dalam merancang tata letak gudang, maka aktivitas pemindahan bahan

(material handling) merupakan salah satu faktor yang cukup penting untuk diperhatikan dan

diperhitungkan. Aktivitas pemindahan tersebut dapat ditentukan dengan terlebih dahulu

memperhatikan aliran bahan yang terjadi dalam suatu operasi. Selanjutnya hal yang harus

diperhatikan adalah tipe layout yang akan digunakan. Ongkos material handling adalah

ongkos yang dikeluarkan untuk melakukan pemindahan material dari satu departemen

menuju departemen yang lain untuk dilakukannya proses produksiselanjutnya. Tujuan

ongkos material handling adalah menjaga atau mengembangkan kualitas produk,

mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap material.

Kebutuhan – kebutuhan tersebut meliputi Menghemat penggunaan luas lantai, Mengurangi

beban manusia dan kecelakaan, Meningkatkan semangat kerja, Mengurangi

biaya handling atau penanganan, Mengurangi biaya overhead, Mengurangi biaya produksi.

Kegunaan luas lantai adalah saat digunakan dalam membantu untuk perhitungan Ongkos

Material Handling antar departemen, sesuai dengan luas lantai hasil perhitungan. Beberapa

aktivitas pemindahan bahan yang perlu di perhitungkan adalah sebagai

berikut. Pemindahan bahan dari gudang bahan baku (receiving) menuju departemen

fabrikasi maupun departemen assembling. Pemindahan bahan yang terjadi dari satu

departemen menuju departemen yang lainnya. Pemindahan bahan dari

departemen assembling menuju gudang bahan jadi (shipping). Alat angkut yang

dipergunakan.

Page 6: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

1.3 Landasan Teori Tentang Material Handling

1.Ongkos Material handling

Material handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang

dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku,

barang setengah jadi, atau barang jadi, dari tempat asal ke tempat tujuan yang telah

ditetapkan.

Pemindahan material dalam hal ini adalah bagaimana cara yang terbaik untuk

memindahkan material dari satu tempat proses produksi ke tempat proses produksi

yang lain. Secara garis besar material handling adalah memindahkan bahan dari

mobil pengangkut ke gudang bahan mentah, kemudian dipindahkan ke bagian

operasi pertama, dan selanjutnya ke tempat operasi yang lain, dan akhirnya menuju

gudang barang jadi dan diangkut ke mobil pengangkut. Kegiatan material handling

adalah kegiatan yang tidak produktif, karena pada kegiatan ini bahan tidak mendapat

perubahan bentuk atau perubahan nilai, sehingga sebenarnya akan mengurangi

kegiatan yang tidak efektif dan mencari ongkos material handling terkecil.

Menghilangkan transportasi, tidaklah mungkin dilakukan, maka caranya adalah

dengan melakukan hand off, yaitu menekan jumlah ongkos yang digunakan untuk

biaya transportasi. Menekan jumlah ongkos transportasi dapat dilakukan dengan

cara menghapus langkah transportasi, mekanisasi, atau meminimasi jarak. Di dalam

merancang tata letak pabrik, maka aktivitas pemindahan bahan (material handling)

merupakan salah satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan dan

diperhitungkan. Pentingnya masalah pemindahan bahan ini karena tujuan utama dari

pemindahan bahan berhubungan langsung dengan suatu cakupan yang luas yang

berurusan dengan efisiensi produksi menyeluruh. Ongkos material handling adalah

suatu ongkos yang timbul akibat adanya aktivitas material dari satu mesin ke mesin

lain atau dari suatu departemen ke departemen lain yang besarnya ditentukan pada

satuan tertentu. Satuannya adalah rupiah/meter gerakan.

Page 7: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan ongkos material handling adalah alat

angkut yang digunakan, jarak pengangkutan dan cara pengangkutannya. Sedangkan

tujuan dibuatnya perencanaan material handling adalah :

a. Meningkatkan kapasitas

b. Memperbaiki kondisi kerja

c. Memperbaiki pelayanan kepada konsumen

d. Meningkatkan kelengkapan dan kegunaan ruangan

e. Mengurangi ongkos

Page 8: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

BAB II

MODUL 3 “ PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING”

2.1 Tabel Perhitungan Rough Lumber

Page 9: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

2.2 Perhitungan Routing Sheet Prefabrikasi

Page 10: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

2.3 Perhitungan Routing Sheet Fabrikasi

2.4 Perhitungan Ongkos Material HandlingNo Nama Operasi Nama mesin

Kapasitas mesin teoritis

Efisiensi mesin

Availability mesin

Kapasitas mesin aktual

RejectJumlah

yang diharapkan

Jumlah yang

disiapkan Jumlah mesin teoritis Waktu proses

10 potong panjang 9,5" circ. Saw 231 93% 96% 206 3% 100 99.99997 0.5 0.320 amplas ujung belakang disc sand 111 93% 96% 99 1% 100 99.99999 1.0 0.630 amplas depan rad. 1.5" disc sand 81 93% 96% 72 1% 100 99.99999 1.4 0.840 drill 8 lbang paku drill press 91 93% 96% 81 2% 100 99.99998 1.2 0.750 drill 1 lubang benang drill press 231 93% 96% 206 1% 100 99.99999 0.5 0.360 drill 1 lubang sekrup, lubang mata drill press 151 93% 96% 135 1% 100 99.99999 0.7 0.4

10 rampas bagian bawah jointer 131 93% 96% 117 3% 100 99.99997 0.9 0.520 potong panjang 4,5" circ saw 191 93% 96% 171 2% 100 99.99998 0.6 0.430 amplas ujung disc sand 111 93% 96% 99 1% 100 99.99999 1.0 0.640 drill lubang 1/2" d 3/4" drill press 81 93% 96% 72 1% 100 99.99999 1.4 0.8

10 potong panjang 1,5" circ saw 151 93% 96% 135 2% 100 99.99998 0.7 0.420 amplas ujung disc sand 141 93% 96% 126 1% 100 99.99999 0.8 0.5

10 rampas lebar 2" jointer 1011 93% 96% 903 2% 200 199.99998 0.2 0.120 potong lebar 2,5" circ saw 341 93% 96% 304 4% 200 199.99996 0.7 0.230 drill lubang 7/8" drill press 101 93% 96% 90 3% 200 199.99997 2.2 0.7

10 rampas lebar 1,5" jointer 511 93% 96% 456 2% 100 99.99998 0.2 0.120 potong panjang 2" circ saw 351 93% 96% 313 3% 100 99.99997 0.3 0.2

10 potong panjang 3" circ saw 311 93% 96% 278 2% 100 99.99998 0.4 0.220 amplas ujung disc sand 201 93% 96% 179 2% 100 99.99998 0.6 0.3

10 rampas lebar 1,5" jointer 601 93% 96% 537 2% 200 199.99998 0.4 0.120 potong panjang 2' circ saw 351 93% 96% 313 3% 200 199.99997 0.6 0.2

10 rampas lebar 1,5" jointer 801 93% 96% 715 2% 100 99.99998 0.1 0.120 potong panjang 2' circ saw 401 93% 96% 358 3% 100 99.99997 0.3 0.2

10 potong panjang 6" circ saw 251 93% 96% 224 3% 135 134.99997 0.6 0.320 amplas ujung disc sand 101 93% 96% 90 1% 135 134.99999 1.5 0.730 drill 6 lubang paku drill press 126 93% 96% 112 2% 135 134.99998 1.2 0.540 drill lubang 2 kait drill press 76 93% 96% 68 1% 135 134.99999 2.0 0.9

10 rampas lebar 1" jointer 251 93% 96% 224 2% 270 269.99998 1.2 0.320 potong panjang 6" circ saw 301 93% 96% 269 3% 270 269.99997 1.0 0.2

10 rampas lebar 1" jointer 801 93% 96% 715 2% 270 269.99998 0.4 0.120 potong panjang 1,5" circ saw 401 93% 96% 358 2% 270 269.99998 0.8 0.2

10 rampas lebar 2" jointer 71 93% 96% 63 2% 54 53.99998 0.9 0.920 potong panjang 6" circ saw 151 93% 96% 135 3% 54 53.99997 0.4 0.430 amplas ujung disc sand 111 93% 96% 99 1% 54 53.99999 0.5 0.640 drill 6 lubang paku drill press 136 93% 96% 121 1% 54 53.99999 0.4 0.550 drill 2 lubang kait drill press 71 93% 96% 63 1% 54 53.99999 0.9 0.9

10 potong panjang 6,5 circ saw 251 93% 96% 224 3% 54 53.99997 0.2 0.320 amplas ujung disc sand 101 93% 96% 90 2% 54 53.99998 0.6 0.7

10 potong panjang 5" circ saw 241 93% 96% 215 2% 111 110.99998 0.5 0.320 amplas ujung disc sand 101 93% 96% 90 1% 111 110.99999 1.2 0.730 drill 4 lubang paku drill press 131 93% 96% 117 2% 111 110.99998 0.9 0.540 drill 2 lubang kait drill press 161 93% 96% 144 1% 111 110.99999 0.8 0.4

10 rampas lebar 1,5" jointer 301 93% 96% 269 2% 222 221.99998 0.8 0.220 potong panjang 4" circ saw 301 93% 96% 269 3% 222 221.99997 0.8 0.230 drill lubang 2 7/8 drill press 61 93% 96% 54 3% 222 221.99997 4.1 1.1

10 rampas lebar 1,5" jointer 801 93% 96% 715 2% 222 221.99998 0.3 0.120 potong panjang 1,5 circ saw 401 93% 96% 358 3% 222 221.99997 0.6 0.2

10 potong panjang 5" circ saw 251 93% 96% 224 3% 111 110.99997 0.5 0.320 amplas ujung dan atap disc sand 151 93% 96% 135 2% 111 110.99998 0.8 0.4

111 roof caboose

135 roof cab

100 side tender (2)

100 back tender

135 chassis gondola

135 side gondola(2)

135 end gondola (2)

54 body boxcar

54 roof boxcar

111 chassis caboose

222 side caboose (2)

222 end caboose (2)

100 front cab

100 chasis engine

100 boiler

100 stack

100 side cab(2)

2.5 Perhitungan Matrik Ongkos Perpindahan Barang (Cost Matrix)

Page 11: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

Cut Off Saw Planner Circulaw Saw Jointer Circulaw Saw Jointer Disc Sanc Drill Press Disc Sand Benc I Rack Spray Booth Oven Bench II Bench III1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Rp224,088 Rp4 Rp224,0922 Rp23,118 Rp11,847 Rp4,663 Rp39,6283 Rp90,746 Rp1,153,278 Rp10,809 Rp13,943,126 Rp67,559,427 Rp4,705,326 Rp87,462,712

Cut Off Saw 4 Rp25,205 Rp16,813 Rp42,018Planner 5 Rp71,578 Rp71,578Circular Saw 6 Rp623,959 Rp439,165 Rp115,922 Rp135,576 Rp1,314,622Jointer 7 Rp71,578 Rp71,578Circular Saw 8 Rp22,818 Rp417,157 Rp693,323 Rp1,133,297Jointer 9 Rp44,531 Rp44,531Disc Sand 10 Rp321,136 Rp34,319 Rp355,455Drill Press 11 Rp24,924 Rp24,924Disc Sand 12 Rp327,211 Rp327,211Bench I 13 Rp21,803 Rp21,803Rack 14 Rp386,525 Rp386,525Spray Booth 15 Rp6,526,161 Rp6,526,161Oven 16 Rp4,138,379 Rp10,743,020 Rp14,881,399Bench II 17 Rp35,705,393 Rp35,705,393Bench III 18 Rp70,627,413 Rp70,627,413

19 Rp26,873,253 Rp26,873,2532021 Rp224,088 Rp7 Rp23,118 Rp649,164 Rp88,391 Rp439,165 Rp172,300 Rp211,817 Rp113,563 Rp738,292 Rp1,539,803 Rp763,375 Rp21,803 Rp18,408,717 Rp6,526,161 Rp78,302,448 Rp40,410,719 Rp70,627,413 Rp26,873,253

Cost Matrix

From ToReceivi

ngGudang B. Baku

UtamaGudan

g B. Pre Fabrikasi Fabrikasi Assembly

Warehouse Shipping

Assembly

WarehouseShippingTotal

Total

ReceivingGudang BB UtamaGudang BB Pembantu

Pre Fabrikasi

Fabrikasi

2.6 Perhitungan Matrik Berat Perpindahan Barang (Flow Matrix)

Page 12: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

Cut Off Saw Planner Circulaw Saw Jointer Circulaw Saw Jointer Disc Sanc Drill Press Disc Sand Benc I Rack Spray Booth Oven Bench II Bench III1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Jumlah Berat (kg) #REF! #REF!2 #REF! #REF! #REF! #REF!3 12.150243 #REF! 841.6412578 17010 194464.8 #REF! #REF!

Cut Off Saw 4 278.823 #REF! #REF!Planner 5 #REF! #REF! #REF!Circular Saw 6 21.37543 #REF! #REF! #REF! #REF!Jointer 7 #REF! #REF!Circular Saw 8 #REF! #REF! 10.87052991 #REF!Jointer 9 295.6559131 295.6559131Disc Sand 10 #REF! #REF! #REF!Drill Press 11 #REF! #REF!Disc Sand 12 #REF! #REF!Bench I 13 #REF! #REF!Rack 14 #REF! #REF!Spray Booth 15 #REF! #REF!Oven 16 #REF! #REF! #REF!Bench II 17 #REF! #REF!Bench III 18 #REF! #REF!

19 #REF! #REF!2021 0 #REF! #REF! 300.1984 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

ReceivingGudang BB UtamaGudang BB Pembantu

Pre Fabrikasi

Shipping

Flow Matrix

From ToReceivin

gGudang B. Baku Utama Gudang B.

Baku Pre fabrikasi Fabrikasi Assembly Warehouse Total

Fabrikasi

Assembly

WarehouseShippingTotal

BAB III

Page 13: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

ANALISIS

3.1 Tabel Perhitungan Rough Lumber

Pada saat kami melakukan perhitungan Rough Lumber, yang pertama kami hitung yaitu dari Data tebal panjang dan lebar sudah di berikan asdos dalam bentuk (cm). Data jumlah kebutuhan part pun sudah di berikan oleh asdos. Data Jumlah Part dari 1 Unit di dapatkan dengan rumus =146*2,5/panjang*3 (angka 146 dan 3 di dapatkan dari modul tepatnya... ). Data Jumlah Kebutuhan di peroleh dari = jumlah kebutuhan part/ jumlah part dari 1 unit. Dan data total kebutuhan di dapatkan dari jumlah seluruh Kolom jumlah kebutuhan hingga batas komponen yang telah di tentukan.

3.2 Perhitungan Routing Sheet Prefabrikasi

Pada saat kami melakukan perhitungan Routing Sheet Prefabrikasi, yang pertama kami hitung yaitu dari Kapasitas mesin teoritis. di dapatkan dari modul yang di berikan + nim salah satu anggota kelompok. Efisiensi mesin = sudah di tentukan di modul. Availability mesin = sudah di tentukan dari modul yang di berikan. Kapasitas mesin aktual = Kapasitas mesin teoritis* Efisiensi mesin* Availability mesin. Reject = sudah di tentukan. Jumlah yang diharapkan= sudah di tentukan dari modul. Jumlah yang disiapkan =jumalh yg diharapkan/1-(%reject/1000) . Jumlah mesin teoritis = jumlah yg disiapkan/kapasitas mesin aktual. Waktu proses= 60/ kapasitas mesin aktual.

3.3 Perhitungan Routing Sheet Fabrikasi

Pada saat kami melakukan perhitungan routing sheet fabrikasi , yang pertama kami hitung yaitu kapasita mesin teoritis yang jumlah awalnya ditambah dengan 2 angka NIM yang paling besar dalam kelompok kami. Jumlah efisiensi mesin sebesar 93% dan jumlah Availabillity mesin sebesar 96%. Setelah menghitung kapasitas mesin teoritis, kami melakukan perhitungan kapasitas mesin actual dengan cara mengalikan jumlah mesin teoritis , efisiensi mesin dan Availabillity mesin. Jumlah persen reject dan jumlah yang diharapkan telah ditentukan dan berbeda setiap komponennya. Selanjutnya yang harus dihitung adalah jumlah yang disiapkan dengan cara jumlah yang diharapkan dibagi dengan 1 dikurangi persen reject per seribu. Selanjutnya menghitung jumlah mesin teoritis yaitu dengan cara jumlah yang disiapkan dibagi dengan kapasitas mesin actual. Sehabis itu langkah terakhri dari perhitungan routing sheet fabrikasi yaitu waktu proses dengan cara 60 menit dibagi dengan kapasitas mesin actual.

3.4 Perhitungan Ongkos Material Handling

Page 14: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

Pada format perhitungan ongkos pemindahan material, nama-nama komponen dari fabrikasi, prefabrikasi dan assembly dimasukkan juga ke format tersebut. Setelah itu, kami menentukan demand/jam. Jumlah demend rough lumber 14/4”, ½”, ¾”, 2”, diambil dari table prefabrikasi, (dilihat dari jumlah yang disiapkan). Jumlah demand side cab, front cab, side tender, back tender, side gondola, end gondola, side caboose, end caboose, boiler dan body box car diambil dari fabrikasi. Jumlah demend glue, lacquer, lacquer thinner, drive nail, washer flat, screw hook, screw eye, woodbad string, wheel, cartoon, cartoon linier, label, gummed tape diamnil dari gudang bahan baku pembantu.

Jumlah demend finished rod stock 1,5D dan finished red stock 0,75D diambil dari gudang bahan baku utama. Setelah itu panjang, lebar dan tebal dari setiap komponen sudah ditentukan. Untuk menghitung volume komponen menggunakan cara panjang kali lebar kali tebal dari data komponen yang sudah ditentukan. Menghitung volume/jam menggunakan cara panjang dari setiap komponen yang sudah ditentukan dikali dengan volume komponen. Berat jenis pada perhitungan ini sudah ditentukan. Rumus untuk mencari berat total yaitu volume/jam dikali dengan berat jenis. Untuk mengetahui jumlah berat yaitu dengan menambahkan berat setiap komponen yang ada didalam satu proses. Cara menghitung frekuensi dengan cara jumlah berat dibagi kapasitas maksimal alat yang digunakan. Jenis transportasi ditentukan dengan cara melihat jumlah berat. Omh dilihat dari harga alat material handling yang digunakan dalam 1 meter. Jarak sudah ditentukan. Mencarai OMH dengan cara jarak kali omh kali frekuensi.

3.5 Perhitungan Matrik Ongkos Perpindahan Barang (Cost Matrix)

Sheet Cost Matrix di dapatkan dari hasil perhitungan omh

3.6 Perhitungan Matrik Berat Perpindahan Barang (Flow Matrix)

Dan Untuk Flow matrix didapatkan dari jumlah berat ditabel OMH

Page 15: Laporan Perhitungan Ongkos Material Handling

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang kita dapat setelah melakukan praktikum menghitung ongkos material handling ini, kita dapat mengetahui manfaat dan tujuan menghitung ongkos material handling yaitu mengetahui cara menghitung ongkos material handling dan tujuannya untuk mengukur OMH disebuah pabrik atau perusahaan manufaktur. semua data untuk menghitung ongkos material handling saling berhubungan sehingga jika ada salah satu data yang salah maka hasil akhir OMHnya pasti juga salah. Maka dari itu untuk menghitung OMH ini perlu ketelitian.