ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

12
1 ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI PENGOLAHAN KAYU DI SUB DEPARTEMENT PRODUKSI (WOOD CENTER) PADA PERUSAHAAN WOODWORKING MANUFACTURE DI KAWASAN INDUSTRI CIBITUNG BEKASI INDONESIA MASLIHAN Universitas Mitra Karya Abstrak Jenis perusahaan yang kami lakukan penelitian adalah merupakan salah satu perusahaan pengolahan kayu milik anak negeri/Indonesia yang berlokasi di kawasan industri MM 2100 cibutung kabupaten bekasi jawa barat Indonesi. Perusahaan ini juga konsen terhadap kelestarian alam dan lingkungan, sehingga dalam perusahaan tersebut mengimplementasikan sistem manajemen yang diakui secara internasinal. Karena konsennya adalah produk export ke beberapa negara. Kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini tentunya akan menjadi prioritas. Dalam proses pengolahan kayu, proses-proses pada bagian wood cenetr merupakan proses yang paling menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan nantinya, sehingga dibutuhkan pengawasan ketat terhadap ketentuan teknis proses tersebut. Secara umum bagian wood center adalah merupakan bagian yang mempersiapkan bahan komponen, sebelum dibuat menjadi komponen jadi pada tahapan proses yang ada paada sub bagian berikutnya (milling). Dimana bentuk akhir dari bahan komponen di wood ceneter adalah s4s (smootch four size/halus 4 sisi), tentunya untuk dapat membauat bahan baku kayu yang berawal dari sawn timber dalam berbagai ukuran menjadi halus 4 sisi memerlukan beberapa tahapan proses, dianataranya proses blanking, grading, cutting, riping, matching, laminating, moulding, dan lain sebagainya. Karena terjadi banyak tahapan proses dan juga banyak alat/mesin produksi, maka kami memandang perlu untuk menganalisa material handling pada sub bagian wood center tersebut. Dengan menggunakan metode perancangan produk dan gambar detail yang ada diharapkan dapat memperbaiki sistem material handling yang ada dan sesuai dengan ketentuan teknis proses tersebut, sehingga dapat memaksimalkan waktu dan kualitas bahan komponen yang akan dihasilkan. Perumusan rekomendasi disusun berdasarkan hasil pengolahan data, analisis data, dan diskusi dengan pihak perusahaan yang bertujuan untuk memaksimalkan proses dan mengefisiensikan proses. Rekomendasi yang diberikan adalah desain perancangan material handling cepat dan tepat. Kata kunci : Wood Center, Handling, dan Material

Transcript of ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

Page 1: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

1

ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI

PENGOLAHAN KAYU DI SUB DEPARTEMENT PRODUKSI (WOOD

CENTER) PADA PERUSAHAAN WOODWORKING MANUFACTURE

DI KAWASAN INDUSTRI CIBITUNG BEKASI INDONESIA

MASLIHAN

Universitas Mitra Karya

Abstrak

Jenis perusahaan yang kami lakukan penelitian adalah merupakan salah satu perusahaan

pengolahan kayu milik anak negeri/Indonesia yang berlokasi di kawasan industri MM 2100 cibutung

kabupaten bekasi jawa barat Indonesi. Perusahaan ini juga konsen terhadap kelestarian alam dan

lingkungan, sehingga dalam perusahaan tersebut mengimplementasikan sistem manajemen yang

diakui secara internasinal. Karena konsennya adalah produk export ke beberapa negara. Kualitas

produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini tentunya akan menjadi prioritas. Dalam proses

pengolahan kayu, proses-proses pada bagian wood cenetr merupakan proses yang paling

menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan nantinya, sehingga dibutuhkan pengawasan ketat

terhadap ketentuan teknis proses tersebut. Secara umum bagian wood center adalah merupakan

bagian yang mempersiapkan bahan komponen, sebelum dibuat menjadi komponen jadi pada tahapan

proses yang ada paada sub bagian berikutnya (milling). Dimana bentuk akhir dari bahan komponen

di wood ceneter adalah s4s (smootch four size/halus 4 sisi), tentunya untuk dapat membauat bahan

baku kayu yang berawal dari sawn timber dalam berbagai ukuran menjadi halus 4 sisi memerlukan

beberapa tahapan proses, dianataranya proses blanking, grading, cutting, riping, matching,

laminating, moulding, dan lain sebagainya. Karena terjadi banyak tahapan proses dan juga banyak

alat/mesin produksi, maka kami memandang perlu untuk menganalisa material handling pada sub

bagian wood center tersebut. Dengan menggunakan metode perancangan produk dan gambar detail

yang ada diharapkan dapat memperbaiki sistem material handling yang ada dan sesuai dengan

ketentuan teknis proses tersebut, sehingga dapat memaksimalkan waktu dan kualitas bahan

komponen yang akan dihasilkan. Perumusan rekomendasi disusun berdasarkan hasil pengolahan

data, analisis data, dan diskusi dengan pihak perusahaan yang bertujuan untuk memaksimalkan

proses dan mengefisiensikan proses. Rekomendasi yang diberikan adalah desain perancangan

material handling cepat dan tepat.

Kata kunci : Wood Center, Handling, dan Material

Page 2: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

2

I. PENDAHULUAN

Indonesia sangat kaya akan hutan alam dan hutan tanaman industri yang berupa pohon atau

kayu, sehingga sangat tepat untuk menambah nilai dari hasil hutan tersebut dibuatlah produk

wood working/pengalahan kayu, seperti meja, kursi, daun pintu, jendela, kusen dan lain-

lainnya. Wood working merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup

penting sebagai penghasil devisa negara sesudah minyak dan gas. Mutu produk kayu olahan

Indonesia yang terus mengalami penurunan, maka penurunan mutu pruduk akan

mengakibatkan penurunan harga jual produk. Kemudian selain mutu produk, waktu proses

dan kesinambungan dalam input dan output material dalam membuat bahan komponen juga

harus direncanakan dengan tepat dan cepat, antara lain yang harus kita amati adalah

penggunaan waktu dalam tiap-tiap proses, yaitu kita akan konversikan antara waktu tersedia

dengan waktu terbuang yang disebabkan kurang efektivenya material handling. Material

handling merupakan upaya kegiatan transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam

perusahaan manufacture/industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah

jadi atau barang jadi dari tempat asal ketempat tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang

terbaik tanpa mengalami perubahan baik secara fisik, biologi, dan kimiawi pada bahan baku

tersebut. Ada beberapa prinsip dalam pemindahan bahan yaitu prinsip efektifitas dan

efisiensi dalam jarak pemindahan, prinsip ukuran satuan, dan muatan satuan. Keuntungan

dari penggunaan prinsip material handling adalah suplei bahan lebih efisien terhadap

penggunaan waktu, lebih teratur dalam hal aliran pemindahan bahan, ketelitian pengawasan

dan pengendalian proses yang dilakukan menjadi lebih baik. Kekurangan dari peralatan ini

adalah aktivitas dapat terhambat jika ada salah satu mesin yang tidak berfungsi dengan

semestinya, selain itu perlu investasi yang besar untuk perawatan dan pemeriksaan berkala

agar peralatan dapat berfungsi secara maksimal dan dapat digunakan dalam jangka panjang.

Konsep material handling telah banyak memberikan manfaat dalam penggunaannya di

industri, seperti mesin konveyor dan forklift. Mesin konveyor yang umum dipakai saat ini

adalah jenis belt, roller, chains, screw, dan pneumatik conveyor. Di industri kayu,

biasanya menggunakan belt conveyor, industri elektronik biasanya menggunakan

konveyor roller, industri kelapa sawit biasanya menggunakan konveyor rantai. Kenudian

material handling seperti Forfklift dan handlift dapat kita temukan banyak di dalam

perusahaan kayu dan supermarket. Forklift biasanya digunakan untuk meletakkan

Page 3: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

3

produk dirak penyimpanan yang sulit dijangkau manusia tanpa peralatan

penunjang. Faktor-faktor pertimbangan fisik dari material handling tersebut diantaranya

yaitu macam bahaya yang diangkut, asal dan tujuan bahan, satuan berat dan ukuran

bahan, jarak yang ditempuh, jumlah operator yang dibutuhkan, dan resiko keamanan

bahan.

Waktu dan beban kerja di setiap stasiun perakitan harus dikendalikan sesuai

dengan waktu siklus yang ditentukan, kemacetan (terlalu lama) proses pada

produksi ataupun kapasitas berlebihan (terlalu cepat) pada proses produksi yang

saling berhubungan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan manufaktur

yang bersangkutan. Kelebihan kapasitas yang menyebabkan menganggurnya mesin

maupun tenaga kerja biasanya disebut dengan istilah “idle” dalam produksi.

Untuk memastikan keseimbangan lini yang optimal, tugas atau beban kerja untuk

setiap stasiun kerja harus memiliki jumlah kerja yang hampir sama waktunya untuk

dikerjakan serta tidak boleh melebihi waktu siklus stasiun kerja yang telah

ditentukan. Lini Produksi harus dirancang secara efektif dan tugas-tugas perlu

didistribusikan diantara pekerja, mesin dan stasiun kerja untuk memastikan setiap

segmen lini dalam proses produksi dapat dipenuhi dalam kerangka waktu dan

kapasitas produksi yang tersediaPengukuran waktu adalah teknik pengukuran kerja

untuk mencatat jangka waktu dan perbandingan kerja mengenai unsur perkerjaan

tertentu yang di laksanakan dalam keadaan tertentu pula, serta untuk menganalisa

keterangan tersebut sehingga diperoleh waktu yang di perlukan untuk pelaksanaan

perkerjaan tersebut pada tingkat presentasi tertentu (Barnes, 1980).

Dalam pengukuran waktu, hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah

untuk apa hasil pengukuran digunakan, beberapa tingkat ketelitian dan tingkat

keyakinan yang diinginkandari hasil pengukuran tersebut.

Salah satu kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu (time study).

Pengukuran kerja yang dimaksudkan adalah pengukuran waktu standar atau waktu

baku. Pengertian umum pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan

waktu yang dibutuhkan oleh seorang oprator (yang memiliki skill rata-rata dan

terlatih) dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang

normal.Waktu standar dapat digunakan sebagai dasar untuk analisis lainnya.

Page 4: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

4

Menurut Aulia Ishak (2010:159) menyatakan bahwa persediaan adalah sumber daya

menganggur (idle resource) yang belum digunakan karena menunggu proses yang lebih

lanjut, proses lebih lanjut disini berupa kegiatan produksi.

Sedangkan menurut Rangkuti (2009:2) menyatakanbahwa persediaan adalah bahan-bahan,

bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan

untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk

memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu (Saragi, 2014).

Alexandri (2009:135), persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang

milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau

persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun

persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam proses produksi (Lahu,

2017).

Kualitas adalah sesuatu yang berhubungan dengan produk, jasa, proses dan lingkungan yang

mampu memenuhi harapan bagi konsumen menurut Tjiptono, (2001) Sebelum kualitas

produk barang dan jasa diproduksi oleh perusahaan, perusahaan tersebut tentunya harus

menjamin keberlangsungan proses produksi dengan kriteria-kriteria produksi yang sudah

ditetapkan oleh perusahaaan. Sehingga kualitas yang dihasilkan oleh perusahaan tidak hanya

dari produk jadi tetapi menjamin secara menyeluruh prosses produksi yang lebih baik dan

dilakukan secara terus menerus dengan tujuan untuk kepuasan konsumen (Hasan, 2011).

Kualitas merupakan aspek penting bagi perkembangan perusahaan dan sebagai parameter

utama konsumen dalam menjatuhkan suatu produk atau layanan. Menurut Okland, (2004)

menjelaskan bahwa kualitas merupakan pemenuhan terhadap kebutuhan konsumen (meeting

the customer). Hal ini menandakan keunggulan suatu produk barang dan jasa untuk selalu

menciptakan barang sesuai dengan kebutuhan, sehingga akan memberikan kepuasan dan

menumbuhkan loyalitas pelanggan. Kualitas tersebut suatu barang atau jasa yang memiliki

karakteristik sesuai dengan kebutuhan bagi pelanggan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001) dalam buku Hasan (2011;155) kualitas merupakan

senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Maka perusahaan yang memiliki

kualitas yang paling baik akan tumbuh semakin pesat, dan dalam jangka yang panjang

perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari pesaingnya. Menurut Sulistiyowati, Khamim

(2015;3) kualitas adalah barang atau jasa yang memenuhi spesifikasi atau persyaratan

Page 5: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

5

pelanggan.Bahwa kualitas merupakan keseluruhan karakteristik suatu produk atau jasa yang

mampu memberikan kepuasan pada pelanggan.

Menurut Sulistiyowati, Khamim (2015) kualitas merupakan kesesuaian antara fungsi dan

kebutuhan. Dua hal tersebut penting yang harus diperhatikan. Featuresofproducts merupakan

produk yang sesuai dengan kebutuhan dan memberikan kepuasan pada konsumen dan

freedom fromdeficiencies merupakan produk yang bebas dari kesalahan atau kecacatan

produk.

Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan visi

dan misi organisasi yang di tuangkan melalui perencanaan strategi suatu organisasi.

Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya (Mangkunegara). Tingkat keberhasilan suatu kinerja meliputi aspek

kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan, menurut Siswanto (dalam Muhammad Sandy) kinerja

ialah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang

diberikan kepadanya.

Menurut Henry Simamora, kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan

mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Rivai (dalam Muhammad Sandy) memberikan

pengertian bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang

secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria

yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.

Faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan jenis material handling didasari pada

besar beban material yang harus dipindahkan. Jenis material handling tergantung

pada spesifikasi alat angkut dalam melakukan operasi proses tersebut. Jadi seharusnya bahan

plant lay out dan material handling berjalan bersamaan dalam operasinya. Forklift biasanya

digunakan untuk meletakkan produk dirak penyimpanan yang sulit dijangkau manusia tanpa

peralatan penunjang. Forklift awalnya dibawa oleh seorang ahli penggudangan pada tahun

1906. Pennsylvania Railroad memperkenalkan sebuah battery platform truck untuk

memindahkan barang. Forklift modern sekarangsudah berbeda jauh dengan sejarah awal

Page 6: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

6

forklift yang ada. Forklift modern benar-benar difokuskan untuk kedua hal utama, yaitu

transportasi dan mengangkat.

Karena masih beium terbiasa kita mengoptimalkan sumber daya, maka sengolah-olah

material handling hanya merupakan bagian kecil dari proses produksi, untuk itu kita akan

meneliti dan mengambil data handling material secara aktual agar bisa kita gunakan sebagai

bahan masukan untuk perbaikan.

Terdapat beberapa proses dalam membuat komponen s4s tersebut, dianataranya : 1). Proses

blanking, yaitu suatu aktivitas yang dilakukan untuk megolah sawn timber dalam bentuk

kasar menjadi halus 2 sisi atau s2s. 2). Proses grading, yaitu suatu aktivitas yang dilakukan

untuk memilih dan memberi tanda pada bahan s2s sesuai dengan rencana peruntukannya,

berdasarkan tingkat mutu dan ukurannya. 3). Proses cutting dan opticcut, yaitu suatu aktivitas

yang dilakukan untuk megolah memotong secara manual ataupun otomatis, sesuai penandan

dari proses grading. 4). Proses color matcher lebar, yaitu suatu aktivitas yang dilakukan untuk

mendapatkan warna bahan komponen yang matching sesuai dengan ukurannya. 5). Proses

Ripping (single rip/multi rip), yaitu proses pembelahan bahan yang telah di coclor matcher.

6). CLamping carrier, yaitu suatu aktivitas yang dilakukan untuk menyambung sawn timber

dalam ukuran lebar dengan sistem rotary. 7). Proses moulding, yaitu suatu aktivitas yang

dilakukan untuk megolah bahan komponen dalam bentuk kasar/belum pressisi menjadi halus

4 sisi atau s4s yang presisi.

II. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode observasi/pengamatan langsung

pada objek yang diteliti, adapun objek yang kami teliti adalah ; 1. Proses blanking, 2. Proses

grading S2S, 3. Opticcut, 4. Pendular saw/Cross cut, 5. Singgle rip, 6. Multi rip, 7. color

matching, 8. Planner, 9. 10. Clamping carrier, 10. Vertical press, 11. Gang rip, 12. Moulding,

13. Table press 14. Hot press. Proses pengambilan data kita lakukan selama 18 hari kerja, dan

dilakukan saat proses kerja dan alat/mesin digunakan pada shift I, yang dimulai dari jam 7 .00

WIB sampai dengan 15,00 WIB, yaitu 7 jam perhari (senen sd jumat), dan 5 jam dihari sabtu.

Peralatan material handling yang digunakan dalam pengamatan ini adalah handlift dan

forklift trucker.

Page 7: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

7

No. Proses/mesin Pemakaian waktu

tersedia (tanpa

hambatan material

handling)

1 Blanking/double planer (

S2S/halus 2 sisi)

100%

2 Proses grading S2S 100%

3 Opticcut, 100%

4 Pendular saw/Cross cut 100%

5 Singgle rip 100%

6 Multi rip 100%

7 Color matching 100%

8 Singgle planer 100%

9 Clamping carrier/rotary

press

100%

10 Vertical press 100%

11 Gang rip 100%

12 Moulding 100%

13 Table press 100%

14 Hot press 100%

15 Part matcher 100%

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Page 8: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

8

Dalam 18 hari pengamatan di semua proses, kami memperoleh data waktu terbuang yang

tidak seragam antara hari yang satu dan hari lainnya, maka data yang diperoleh dalam 18 hari

tersebut kami rata-ratakan perproses atau permesin, sebagaimana data pada tabel dibawah ini.

Minggu I pangamatan :

No. Proses/mesin waktu terbuang

(material handling)

1 Blanking/double planer (

S2S/halus 2 sisi)

164 menit

2 Proses grading S2S 127 menit

3 Opticcut, 183 menit

4 Pendular saw/Cross cut 136 menit

5 Singgle rip 136 menit

6 Multi rip 112 menit

7 Color matching 157 menit

8 Singgle planer 97 menit

9 Clamping carrier/rotary

press

111 menit

10 Vertical press 79 menit

11 Gang rip 142 menit

12 Moulding 156 menit

13 Table press 83 menit

14 Hot press 134 menit

15 Part matcher 69 menit

Page 9: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

9

Minggu II pangamatan :

No. Proses/mesin waktu terbuang

(material handling)

1 Blanking/double planer (

S2S/halus 2 sisi)

141 menit

2 Proses grading S2S 133 menit

3 Opticcut, 167 menit

4 Pendular saw/Cross cut 143 menit

5 Singgle rip 136 menit

6 Multi rip 109 menit

7 Color matching 152 menit

8 Singgle planer 90 menit

9 Clamping carrier/rotary

press

117 menit

10 Vertical press 70 menit

11 Gang rip 102 menit

12 Moulding 166 menit

13 Table press 80 menit

14 Hot press 130 menit

15 Part matcher 50 menit

Page 10: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

10

Minggu III pangamatan :

No. Proses/mesin waktu terbuang

(material handling)

1 Blanking/double planer (

S2S/halus 2 sisi)

116 menit

2 Proses grading S2S 123 menit

3 Opticcut, 166 menit

4 Pendular saw/Cross cut 143 menit

5 Singgle rip 123 menit

6 Multi rip 101 menit

7 Color matching 97 menit

8 Singgle planer 97 menit

9 Clamping carrier/rotary

press

116 menit

10 Vertical press 89 menit

11 Gang rip 148 menit

12 Moulding 156 menit

13 Table press 80 menit

14 Hot press 139 menit

15 Part matcher 68 menit

Data hasil pengamatan dalam tiap minggu yang sudah kami rata-ratakan dalam setiap

harinya, menunjukan adanya pembuangan waktu yang sangat besar, yaitu 29jam/hari. Dan

ditemukan juga dalam pengamatan ini adalah tidak adanya tenaga kerja atau man material

Page 11: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

11

handling , sehingga operator proses/mesin dan helpernya mengambil dan mengirim atau

memindahkan sendiri material atau komponen yang dibutuhkan/dihasilkan.

B. PEMBAHASAN

Dalam pengamatan yang kita lakukan ternyata ada 2 faktor utama yang sangat mempengaruhi

terjadinya pembuangan waktu produksi karena meterial handling yang belum optimal

dijalankan di perusahaan ini, yaitu :

1.Kebutuhan waktu untuk tranfer material.

2.Kebutuhan waktu untuk mencari alat handling

Agar dapat mengoptimalkan proses atau alat/mesin yang minim akan waktu terbuang akibat

transfer material, maka perlu didesain material handling pada bagian wood center yang tepat,

yaitu kita konversikan waktu tranfer yang dibutuhkan.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dan pembahasan tersebut, maka untuk mengoptimalkan proses transfer

material atau material handling diperusahaan ini perlu di tetapkan, man material handling

yang cukup dan alat handling/handlift yang sesuai kebutuhan.

DARTAR PUSTAKA

1. Li, C.C., Y.P. Fun, and J.S. Hung, 1997, A New Measure For Supplier Performance

Evalution, Journal Transactions 29, pp 753-756

2. Makridakis, Spyros, Steven C. Wheelwright, and Vicktor E. McGee, 1999, Metode dan

Aplikasi Peramalan, Edisi Kedua, Binarupa Aksara, Jakarta.

3. Rangkuti, Freddy, 2000, Manajemen Persediaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

4. Smith, Spencer B., 1989, Computer Based Production And Inventory Control,

Prentince-Hall Inc., New Jersey.

Page 12: ANALISIS MATERIAL HANDLING PROSES PRODUKSI …

12

5. Amstrong, M. And Baron, A. 1998. Performance Manajemen – The New Realities.

London: Institute of Personnel and Development.

6. Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung:

Penerbit Refika Aditama.

7. Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study : Design and Measurement of Work.

New York. John Willey and Sons

8. Tersine, Richard J., 1988, Principles Of Inventory And Materials Management, Third

Edition, Elsevier Science Publishing Co. Inc., New York.

9. Vollmann, Thomas, etc., 2005, Manufacturing Planning and Control for Supply Chain

Management, Edisi Kelima, McGraw Hill, New York.