KEL 8. Material Handling

28
Material Handling Kelompo k 8 Dani dwi giat mana Fadjri septo ranev Afrinaldi Rian akmal Zul aulia marshal Dosen: Hendri Yanda, PhD

description

sdfsdsjfslfks

Transcript of KEL 8. Material Handling

  • Material HandlingKelompok 8Dani dwi giat manaFadjri septo ranevAfrinaldiRian akmalZul aulia marshalDosen:Hendri Yanda, PhD

  • Pengertian Pengendalian Material (Material Handling)Material handling adalah suatu seni dan ilmu untuk memindahkan, membungkus, dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk (B.K. Hedge, 1972).Material handling adalah suatu bagian yang integral dari proses produksi yang meliputi penyimpanan, pemuatan, penuranan, dan juga bagian transportasi mengangkut material ke pengepakan sampai barang jadi yang siap dipasarkan. (John A Stubin, dalani Business Management)Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa material handling adalah kegiatan mengangkat,mengangkut, meletakkan bahan-bahan dalam proses di dalam pabrik, kegiatan ini dimulai sejak bahan-bahan masuk, atau diterima di pabrik, sampai pada saat barang jadi dikeluarkan dari pabrik.

  • Tujuan Pengendalian Material (Material Handling)Menyediakan atau menempatkan bahan-bahan di tempat kerja, "Make Ready"Melakukan kegiatan yang nyata dalam pengolahan atau pembuatan barang "Do"Memindahkan barang-barang, bahan-bahan dari tempat kerja "Put Away ".

  • Beberapa tujuan dari sistem material handling antara lain: 1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap material. 2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja. 3. Meningkatkan produktivitas: a. Material akan mengalir pada garis lurus b. Material akan berpindah dengan jarak sedekat mungkin c. Perpindahan sejumlah material pada satu kali waktu d. Mekanisme penanganan material e. Otomasi penanganan material f. Menjaga atau mengembangkan rasio antara produksi dan penanganan material, g. Meningkatkan muatan/beban dengan penggunaan peralatan material handling otomatis. 4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas a. Menigkatkan penggunaan bangunan b. Pengadaan bangunan serbaguna c. Standarisasi peralatan material handling d. Menjaga, dan menempatkan seluruh peralatan sesuai kebutuhan dan mengembangkan program pemeliharaan inventif. e. Integrasi seluruh peralatan material handling dalam suatu sistem. 5. Sebagai pengawasan persediaan

  • Pada dasarnya tujuan diadakannya material handling adalah untuk menghilangkan pemborosan atau inefisiensi. Sehingga dapat juga disimpulkan bahwa tujuan material handling adalah untuk mengangkat, mernindahkan serta menempatkan material pada saat dibutuhkan, dan untuk melancarkan proses produksi agar barang-barang dapat diselesaikan tepat pada waktunya, serta unutuk menekan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

  • Hal Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengendalian Material (Material Handling)1.Produk, bentuk dan ukuran, jumlah unit rata-rata yang harus dipindahkan, daya tahan terhadap getaran dan benturan, bentuk dari bahan baku, dan barang setengah jadi yang harus dipindahkan.2.Pabrik, lokasi pintu, lokasi tangga, daya tahan lantai, letak rungan, dan jalur yang tersedia.

  • 3. Proses produksi, urutan, arah pemindahan material, dan perlengkapan produksi.4. Peralatan material handling,

  • Jenis Peralatan Material Handling

    Tulang punggung sistem material handling adalah peralatan material handling. Sebagian besar peralatan yang ada mempunyai karakteristik dan harga yang berbeda. Semua peralatan material handling diklasifikasikan ke dalam tiga tipe utama yaitu: conveyer (ban berjalan), crane (derek) dantrucks (alat angkut/kereta).

  • Prinsip Sistem Pengendalian Material HandlingPrinsip dasar sistem material handling ada 17, yakni1.Sistem material handling yang disusun harus memenuhi tujuan dan persyaratan dasar.2. Sistem penanganan dan penyimpanan hendaknya terintegrasi. 3. Peralatan material handling dan prosedurnya didisain sedemikian rupa dengan mempertimbangkan faktor kemampuan manusia dan keterbatasannya.4. Metode dan peralatan material handling yang dipilih harus memberikan biaya per unit angkut yang rendah.5.Faktor pemakaian energi dari sistem material handling dan prosedurnya harus diikutsertakan dalam melakukan justifikasi ekonomi.

  • 6. Pemakaian ruangan yang seefektif mungkin.7. Sedapat mungkin memanfaatkan gaya berat dalam memindahkan material dengan tetap memperhatikan keterbatasan.8. Gunakan komputerisasi dalam material handling.9. Dalam penanganan dan penyimpanan arus data harus terintegrasi dengan arus fisik material.10. Urutan operasi dan tata letak peralatan harus efektif dan efisien.11. Standarisasikan metode dan peralatan material handling.12. Mekanisasikan peralatan material handling untuk efisiensi

  • 13. Metode dan peralatan material handling harus mempunyai dampak minimal terhadap lingkungan.14. Metode penanganan harus sesederhana mungkin dengan mengeliminasi, mengurangi atau mengkombinasikan gerakan dan atau peralatan yang tidak perlu.15. Metode dan peralatan harus bisa menangani berbagai kondisi operasi.16. Metode dan peralatan material handling harus sesuai dengan peraturan keselamatan yang berlaku.17. Sistem material handling harus mencakup jadwal pemeliharaan, jadwal perbaikan, serta kebijakan jangka panjang.

  • Pertimbangan Perancangan Sistem Material HandlingPertimbangan yang harus dilakukan antara lain menyangkut: 1. Karakteristik material 2. Tingkat aliran 3. Tipe tata letak pabrik

  • Manfaat dari Pengendalian Material (Material Handling)1. Penghematan biaya produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan ruangan lebih efisien, serta meningkatkan produktifitas perusahaan.2. Pengurangan sisa afval, yaitu produk-produk yang tidak sesuai standar.3. Menaikkan luas produksi.4. Peningkatan kondisi kerja karyawan.5. Distribusi material akan berjalan lebih baik.

  • Hal-hal yang Dapat Dilakukan untuk Menurunkan Biaya Material Handling Penurunan biaya material handling dapat diusahakan dengan cara:1. Pengurangan jumlah dan jarak pengangkutan. Hal ini dapat ditempuh dengan mengadakan perubahan terhadap layout.

  • 2.Pengurangan waktu yang dibutuhkan di dalam pengangkutan bahan. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi atau menghilangkan sama sekali waktu-waktu menunggu (waiting time). Dengan melakukan penghematan terhadapwaktu maka akan terdapat penghematan berbagai macam biaya disampung itu jadwal waktupun dapat dipercepat. Penghematan waktu berarti pula pemanfaatan alat-alat material handling secara lebih efektif.

  • 3.Pemilihan alat pengangkutan bahan yang tepat .Alat-alat pengangkutan bahan harus dipilih agar biaya operasional dan biaya modalnya minimum, terdapat keluwesan yang tinggi dalam pengangkutan bahan-bahan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi, dan sebagainya.

  • Tipe Tipe Layout Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan antar wilayah. Beberapa pendekatan dalam tata letak adalah sebagai berikut:Tata letak dengan posisi tetap, guna memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar dan memakan tempat, seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.Tata letak yang berorientasi pada proses, berhubungan dengan produksi dengan volume rendah, dan bervariasi tinggi.Tata letak kantor, menempatkan para pekerja, peralatan, dan ruangan guna melancarkan aliran informasi.Tata letak ritel, menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku pelanggan...

  • Tata letak gudang, melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan sistem penanganan bahan.Tata letak yang berorientasi pada produk, mencari utilisasi karyawan dan mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.

  • Penentuan tipe layout dilakukan setelah menganalisa jumlah mesin dan peralatan serta area kerja yang dibutuhkan dalam proses operasi.

    Terdapat empat macam tipe layout secara garis besar, yaitu :(1) tata letak fasilitas pabrik berdasarkan proses (process layout)(2) tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran produk (product layout)(3) tata letak fasilitas pabrik berdasarkan posisi tetap (fixed layout)(4) tata letak fasilitas pabrik berdasarkan kelompok (group layout). Pada prakteknya keempat tipe tersebut tidak murni diterapkan, akan tetapi berdasarkan kombinasi yang menguntungkan.

  • 1. Layout proses, sering juga disebut functional layoutLayout proses adalah karakteristik yang cocok untuk proses manufacturing yang terputus-putus. Tata letak ini berkaitan dengan proses produksi dengan volume rendah dan variasi tinggi, seperti mesin dan peralatan yang dikelompokkan bersama4 tipe layout

  • Keuntungan:

    Tata letak yang berorientasi pada proses sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch kecil, atau disebut job-lot, dan untuk memproduksi beragam komponen dalam bentuk dan ukuran yang berbeda

  • Kelemahan :

    biasanya peralatan memiliki kegunaan umum.Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadualan sangat sulit, penyetelan mesin berubah,penanganan bahan yang unik. membutuhkan tenaga kerja terampil, persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya ketidakseimbangan proses produksi. jumlah barang setengah jadi cukup tinggi sehingga mengakibatkan kebutuhan modal meningkat.

  • 2. Layout produk, sering juga disebut line layoutPengaturan tata letak fasilitas produksi berdasar aliran produk. Tipe ini sangat popular dan sering digunakan pada pabrik yang menghasilkan produk secara massal (mass production), dengan tipe produk relatif kecil dan standar untuk jangka waktu relatif lama. Pengaturannya adalah dengan urutan operasi dari satu bagian ke bagian lain hingga produk selesai diproses. Tujuan utama layout ini adalah mengurangi pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan. Misalnya pabrik perakitan mobil, lemari pendingin, dan televisi. Layout produk adalah karakteristik yang cocok untuk proses manufacturing yang terus menerus.

  • 3. Layout posisi tetap, sering disebut fixed position layoutPengaturan material atau komponen produk akan tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan, perkakas, mesin, dan pekerja yaag bergerak berpindah menuju lokasi material tersebut. Misalnya pabrik perakitan pesawat terbang, perakitan kapal, dan pembuatan gedung. Layout ini mengatasi kebutuhan tata letak proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita tempat yang luas.

  • 4. Layout kelompok, sering juga disebut group layout

    Pengaturan tata letak fasilitas produksi ke dalam departemen tertentu atau kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan proses operasi yang sama. Setiap produk diselesaikan pada daerah tersendiri dengan seluruh urutan pengerjaan dilakukan pada departemen tersebut.

  • Metode LayoutBerikut adalah metode metode layout yang sering digunakan :1. Cara Pertama mulai dengan perakitan (atau bagian proses) yang menunjukan bagaimana proses produksi dari bahan mentah sampai produk akhir dilaksanakan.2. Cara Keedua penentuan suatu layout baru dengan mempehatikan produk dari sudut pandang penanganan bahan (materials handling). Apakah produk besar dan padat atau besar dan ringan? Bagaimana tentang bentuknya? Apakah panjang dan tipis, atau lentur, atau mudah ditumpuk?

  • 3. Cara Ketiga adalah mulai dengan menggambar kebutuhan lantai (ruang) yang menunjukan seluruh bagian-bagian tetap atau semi tetap, segala sesuatu yang tidak dapat dipindah atau dipindah dengan mudah.