Laporan Pengenalan Alat Lana II
-
Upload
onlyiikhaa -
Category
Documents
-
view
204 -
download
0
description
Transcript of Laporan Pengenalan Alat Lana II
P E N G E N A L A N A L A T | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
seluruh seluk beluk kehidupan mikroorganisme yang hanya bisa
dilihat dengan bantuan mikroskop. Yang disebut mikroorganisme
yaitu makhluk hidup yang berukuran beberapa micron atau lebih
kecil lagi. Yang termasuk golongan ini adalah :bakteri, cendawan
atau jamur tingkat rendah, ragi, ganggang, hewan bersel
satu/Protozoa, dan virus yang hanya nampak dengan mikroskop
elektron.
Dalam praktikum di laboratorium mikrobiologi kita harus
mengenal alat-alat serta bahan yang akan digunakan. Maka
perlu diketahui agar praktikum berjalan dengan lancer. Untuk itu
memepelajari dan mengenal alat-alat dilaboratorium sangat
perlu oleh praktikan. Maka perlu diketahui cara penggunaannya
agar tidak terjadi kesalahan nantinya.
Tanpa mengetahui macam, bentuk dan fungsi alat yang
digunakan dalam praktikum, maka akan mengakibatkan tidak
tercapainya apa yang menjadi tujuan praktikum baik yang
bersifat khusus maupun yang bersifat umum.
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 2
Perlu diketahui juga bahwa proses sterilisasi alat-alat juga
sangat penting dilakukan sebelum praktikum berlangsung. Hal ini
penting dalam pengerjaan mikrobiologi baik untuk praktikan
sendiri maupun lingkungan sekitar.
B. Rumusan Masalah
Mengenal alat-alat yang ada dilaboratorium dengan cara
mengelompokkannya berdasarkan sebagai alat sterilisasi, alat
inkubasi, alat perhitungan kuantitas mikroba, alat aseptic dan
alat tambahan lainnya.
C. Maksud Percobaan
Praktikum ini dimaksudkan untuk mengetahui alat-alat
yang sering digunakan dilaboratorium mikrobiologi umum.
D. Tujuan Percobaan
Tujuan untuk menentukan pengelompokkan alat-alat dalam
laboratorium mikrobiologi berdasarkan fungsi dan prinsip kerja.
E. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini agar para praktikan mengenal
dan mengetahui cara pemakaian maupun prinsip kerja dari alat-
alat yang ada dilaboratorium
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Mikrobiologi secara umum dapat diartikan merupakan
ilmu yang mempelajari tentang mahkul hidup yang kecil yang
dikenal dengan istilah mikroorganisme (micros artinya kecil, bios
artinya mahluk hidup, logos artinya ilmu pengetahuan) (M. Natsir
dkk, 2003).
Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi
hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 4
dilakukan dilaboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas
antara lainnya adalah tabung reaksi, cawan petrin, pipet ukur
dan pipet volumetri, labu ukur (tentukur), labu didih, labu
erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer,
botol-botol tetes, pembakar spritus, kaki tiga dengan kaeat asbes
dan rak tabung (Penuntun, 2013).
Cara sterilisasi dengan pemanasan langsung merupakan
cara yang paling praktis, karena bahan yang akan disterilkan
langsung dipanaskan pada api yang sementara menyala. Bahan
atau alat-alat yang dapat disterilkan dengan cara ini terbatas.
Hanya bahan atau alat yang tahan dengan panas yang tinggi
dengan pembakaran dapat disterilkan dengan cara tersebut
(Djide, 2003).
Alat-alat seperti ose, pinset dan lain-lain dapat disterilkan
dengan cara ini, sedangkan alat-alat yang tidak tahan panas
perlu disterilkan dengan cara lainnya. Dalam hal ini perlu
diperhatikan adalah apabila mensterilkan jamur ose, maka harus
dijaga agar tidak terjadi percikan-percikan, karena sebagian
besar dari percikan tersebut kemungkinan mengandung
mikroorganisme yang masih hidup. Percikan-percikan tersebut
dapat dikurangi atau ditiadakan dengan terlebih dahulu
mengeringkan jamur diluar nyala api atau dibagian dingin dari
kerucut api sebelum dipijarkan pada nyala api (Djide, 2003).
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 5
Oven dipakai untuk sterilisasi alat-alat gelas yang
sebelumnya sudah dibungkus kertas. Suhu oven dapat mencapai
200º C, tetapi tidak sterilisasi kering digunakan suhu 160º C
selama 2 jam. Pintu oven jangan dibuka sebelum suhunya turun
mencapai suhu kamar. hal ini menghindari retaknya gelas atau
masuknya udara yang mengandung partikel debu (Penuntun,
2013).
Mikroskop merupakan alat utama yang sering digunakan
di laboratorium mikrobiologi. Dengan pertolongan mikroskop kita
dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang
dilihat sehingga membantu utnuk mengamati benda renik. Mata
telanjang tidak dapat membedakan benda dengan diameter <
0,1 mm (Hartono, 2002).
Sterilisasi adalah proses pembunuhan mikroorganisme
baik dengan uap panas, ataupun dengan udara yang panas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk
kelembaban, konsentrasi gas, suhu dan distribusi gas dalam
chamber pengsterilan. Penghancuran bakteri tergantung pada
adanya kelembaban, gas, dan suhu dalam pengemas, penetrasi
melalui bahan pengemas, pada pengemas pertama atau
kedua,harus dilakukan persyaratan desain khusus pada bahan
pengemas. Alat-alat yang digunakan ketika penanaman harus
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 6
dalam keadaan yang steril. Alat-alat logam dan gelas dapat
disterilkan dengan pembakaran atau dengan pemanasan dalam
bacticinenator. Khusus untuk scapel, gagangnya dapt dipanaskan
dalam suhu tinggi. Oleh karena itu, bladenya dianjurkan cara
sterilisasi dengan pencelupan dalam alkohol atau larutan kaporit
(Pelzar, 2003).
Bahan ataupun alat yang digunakan dalam bidang
mikrobiologi, harus dalam keadaan steril. Artinya pada bahan
atau peralatan tersebut tidak diperoleh mikroba yang tidak
diharapkan kehadirannya, baik yang akan mengganggu ataupun
mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan
(Whenny, 2000).
Apabila mikroorganisme tersebut bersifat pathogen
berarti mikroorganisme tersebut dapat menimbulkan penyakit,
sehingga untuk mengatasinya para ahli farmasi harus berusaha
untuk memperoleh sediaan atau obat yang dapat mengendalikan
mikroorganisme penyebab penyakit tersebut seperti : obat-obat
anti mikroba (antibiotika, antiseptika, desinfektansia atau zat-zat
yang bersifat preservative) (M. Natsir dkk, 2003).
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 7
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Alat Yang Dipakai
Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi
adalah autoklaf, batang pengaduk, botol coklat, botol penampak
bercak bentuk erlenmeyer, botol penampak bercak bentuk
tabung, botol pengencer, botol reagen, botol semprot, cawan
petri, chamber, colony counter, corong, corong pisah, dek gelas,
drigalsky, eksikator, enkas, erlenmeyer,, gegep kayu, gegep besi,
gelas kimia, gelas ukur, hair driyer, handspray, inkubator, jangka
sorong, jarum preparat, kompor, kulkas, kuvet, LAF, labu takar,
lampu spiritus, lampu UV, lempeng KLT, lumpang dan alu,
mikroskop cahaya, mikroskop listrik, objek gelas, ose bulat, ose
lurus, oven, pencadang, penotol, pH meter, pH universal, pinset
ujung tumpul dan runcing, pipet mikro, pipet tetes, rak tabung,
sendok besi, sendok tanduk, shaker, spektrofotometer, spoit,
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 8
tabung durham, tabung reaksi, timbangan analitik, dan
timbangan O’Hous.
B. Cara Kerja
1. Disiapkan alat-alat yang akan digunakan
2. Digambar alat yang tersedia
3. Dilengkapi keterangan pada gambar dan prinsip kerjanya.
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Bahan : ……………………………………….
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 9
BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A, Hasil Praktikum
1. AUTOKLAF
Keterangan
1. Alat pembuang uap
2. Alat pengaman tekanan
3. Pegangan
4. Sekrup pengunci
2. BATANG PENGADUK
Keterangan
1. Batang
pengaduk
3. BOTOL COKLAT
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 10
Keterangan
1. Penutup
Botol
2. Botol
4. BOTOL ELUEN
Keterangan
3. Penutup
Botol
4. Botol
5. BOTOL PENAMPAK BERCAK BENTUK ERLENMEYER
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 11
Keterangan
1. Botol Erlenmeyer
2. Pompa karet
3. Pengukur pompa
6. BOTOL PENAMPAK BERCAK BENTUK TABUNG
Keterangan
1. Tabung
2. Pompa karet
3. Pengukur pompa
Corret
7. BOTOL REAGEN
Keterangan
1. Karet
2. Pipet
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 12
3. Wadah
8. BOTOL SEMPROT
Keterangan
1. Selang
2. Wadah aquadest
9. BOTOL SEMPROT ALKOHOL
Keterangan
1. Wadah
larutan
2. Selam
3. Spray
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 13
10. CAWAN PETRI
Keterangan
1. Penutup
2. Alas
11. CHAMBER
Keterangan
1. Mulut
2. Wadah
12. COLONY COUNTER
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 14
Keterangan
1. Tempat mikroba
2. Lensa cembung
3. Tombol on-off
13. CORONG
Keterangan
1. Mulut corong
2. Badan corong
14. CORONG PISAH
Keterangan
1. Mulut corong
2. Wadah
3. Kran
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 15
15. DRIGALSKY
Keterangan
1. Pegangan
2. Ujung berbentuk segi tiga
16. EKSIKATOR
Keterangan
1. Penutup
2. Wadah
3. Silica gel
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 16
17. ENKAS
Keterangan
1. Kaca
transparan
2. Lubang
memasukkan
tangan
18. ERLENMEYER
Keterangan
1. Badan
Erlenmeyer
2. Mulut
Erlenmeyer
3. Skala volume
19. GEGEP BESI
Keterangan
1. Penjepit
2. Pegangan
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 17
20. GEGEP KAYU
Keterangan
3. Penjepit
4. Pegangan
21. GELAS KIMIA
Keterangan
1. Mulut
2. Wadah
3. Skala
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 18
22. GELAS UKUR
Keterangan
1. Mulut gelas
2. Badan gelas
3. Skala
23. INKUBATOR
Keterangan
1. Pengatur
suhu
2. Power
3. Alarm
4. Rak untuk
sampel
5. Pintu
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 19
24. JARUM PREPARAT
Keterangan
1. Pegangan
2. Jarum preparat
25. KULKAS
Keterangan
1. Fresser
2. Rak sample
3. Pintu
4. Kaki kulkas
26. KUVET
Keterangan
1. Kuvet
2. Tempat menyentuh
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 20
27. LABU TAKAR
Keterangan
1. Penutup
2. Mulut labu
3. Wadah labu
4. Skala
28. LAF (Laminer Air Flow)
Keterangan
1. Lampu UV
2. Tombol kipas
3. Kec. Pengatur kipas
4. Filter
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 21
29. LAMPU SPIRITUS
Keterangan
1. Penutup
2. Sumbu
3. Wadah spiritus
30. LAMPU UV
Keterangan
1. Lubang tangan
2. Lampu UV
3. Kabel
31. LEMPENG KLT
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 22
Keterangan
1. Lempeng KLT
32. LUMPANG DAN ALU
Keterangan
1. Lumpang
2. Alu
33. PIPET MIKRO
Keterangan
1. Badan pipet
2. Mulut pipet
3. Tombol
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 23
4. Pengatur
volume
34. MIKROSKOP CAHAYA
Keterangan
1. Okuler
2. Tubus
3. Objektif
4. Pengatur
kasar
5. Pengatur
halus
6. Diafragma
7. Meja preparat
8. Penangkap
cahaya
35. MIKROSKOP LISTRIK
Keterangan
1. Okuler
2. Tabung
tubus
3. Revolver
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 24
4. Meja
preparat
5. Lensa
objektif
6. Kondensor
7. Diafragma
8. Alas mikroskop
9. Penggerak preparat
10. Penggerak
halus
11. Penggerak
kasar
12. Penjepit
preparat
13. Pengatur
kondensor
36. OSE LURUS
Keterangan
1. Pegangan
2. Kawat
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 25
37. OSE BULAT
Keterangan
1. Pegangan
2. Kawat
38. OBJEK DAN DEK GELAS
Keterangan
1. Objek gelas
2. Dek gelas
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 26
39. OVEN
Keterangan
1. Pengatur
suhu
2. Tombol
untuk menyalakan
3. Pengatur
waktu
4. Rak untuk
sampel
5. Pintu
40. PENOTOL
Keterangan
1. Penotol
2. Batas tanda
Corret
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 27
41. PENCADANG
Keterangan
1. Mulut pencadang
2. Badan pencadang
42. PINSET
Keterangan
1. Pegangan
2. Penjepit
43. PH METER
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 28
Keterangan
1. Tombol on-off
2. Layar ukuran PH
3. Penutup
44. PH UNIVERSAL
Keterangan
1. Penutup
2. Tempat PH
3. PH universal
4. Pengukur PH
45. SPATEL
Keterangan
1. Batang
2. Sendok kecil
3. Sendok besar
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 29
46. SENDOK TANDUK DAN SENDOK BESI
Keterangan
1. Sendok
tanduk
2. Sendok besi
47. SENTRIFUGE
Keterangan
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 30
48. SHAKER
Keterangan
1. Tombol
On/Off
2. Pemutar
3. Penjepit
49. SPEKTROFOTOMETER
Keterangan
1. Pengantar Alfa
2. Tempat kupet
3. A/T/C
4. Utility
5. Print
6. Tombol on/off
7. Kabel
50. SPOIT
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 31
Keterangan
1. Jarum
2. Skala volume
3. Penekanan
larutan obat
51. TABUNG DURHAM
Keterangan
1. Mulut tabung
2. Badan tabung
52. TABUNG REAKSI
Keterangan
1. Mulut tabung
2. Badan
tabung
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 32
53. TIMBANGAN ANALITIK
Keterangan
1. Tombol on/off
2. Range
3. Mall
4. Call
5. Print
6. Zero
7. Pintu
8. Kabel
54. TIMBANGAN O’HOUS
Keterangan
1. Papan
timbangan
2. Pemutar
keseimbanga
n
3. Ukuran berat
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
P E N G E N A L A N A L A T | 33
55. TABUNG BERGERIGI
Keterangan
56. RAK TABUNG
Keterangan
1. Lubang rak
2. Kaki rak
3. Tempat
pengeringan
tabung
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 34
B. Pembahasan
Pada percobaan kali nini dilakukan pengenalan terhadap
bermacam-macam alat yang sering digunakan dalam praktikum
mikrobiologi, di mana dapat diketahui cara kerja, prinsip dan
kegunaan dari masing-masing alat tersebut. Hal ini sangat perlu
dan penting dilakukan untuk menghindari kesalahan yang terjadi
selama penggunaan dan selama praktikum berlangsung.
Alat-alat sterilasi adalah alat-alat yang digunakan untuk
mensterilkan alat-alat yang digunakan untuk membiakan
mikroorganisme atau alat yang langsung kontak dengan
mikroorganisme yang terbagi atas alat-alat yang tahan pada
pemanasan tinggi dan alat-alat yang tidak tahan pada
pemanasan tinggi. Alat-alat aseptik adalah alat-alat yang
digunakan untuk menjaga kesterilan suatu alat dari kontaminasi
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 35
mikroorganisme lain. Alat-alat untuk menumbuhkan mikroba
adalah alat-alat yang digunakan untuk membiakkan jumlah
mikroba. Alat-alat yang digunakan untuk menghitung jumlah
mikroba.Alat-alat untuk menumbuhkan mikroba adalah alat-alat
yang digunakan untuk mengetahui berapa banyak mikroba
yang telah tumbuh dalam suatu wadah.
Bahan ataupun alat yang digunakan dalam mikrobiologi,
harus dalam keadaan steril. Artinya pada bahan atau peralatan
tersebut tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan
keberadaannya, baik yang mengganggu atau merusak media
ataupun mengganggu kahidupan mikroorganisme dan proses
yang sedang dikerjakan. Cara penenalan masing-masing alat itu
tentunya berbeda tergantung pada jenis alatnya.
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini pada
dasarnya terbagi atas beberapa kelompok besar yaitu :
1. alat sterilisasi seperti autoklaf, filter bakteri, lampu UV,
oven.
2. alat-alat untuk pengerjaan aseptis seperti enkas, laminar
air flow (LAF) dan lampu spiritus.
3. alat untuk inkubasi: incubator aerob dan anaerob
4. alat untuk pertumbuhan mikroba seperti cawan petridan
tabung reaksi
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 36
5. alat untuk mengukur kuantitas mikroba : colony counter
dan spektrofotometer
6. alat untuk melihat bakteri : mikroskop monookuler,
mikroskop kamera, obyek glass dan dek glass
7. alat ukur : Erlenmeyer, gelas ukur, jangka sorong, labu
takar, pipet skala, pipet volum, timbangan analitik dan
timbangan kasar.
8. alat untuk mempercepat penybaran bakteri : shaker
9. alat untuk memisahkan bakteri : sentrifuge
10. alat pengenceran : botol pengenceran, lumpang dan
alu, ose bulat, ose lurus, dan spoit.
Adapun alat-alat yang digunakan untuk sterilisasi adalah :
1.Oven
Merupakan alat pensterilan yang digunakan untuk
mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap pemanasan
tinggi. Prinsip kerjanya adalah sterilisasi menggunakan udara
kering/panas pada suhu 170ºC selama 2 – 3 jam.
Sterilisasi dengan panas kering yaitu sterilisasi
menggunakan peralatan gelas seperti cawan Petri, tabung
reaksi, pipet dan sebagainya yang kesemuanya tahan terhadap
panas tinggi. Untuk sterilisasi dengan cara ini digunakan suhu
sekitar 160° C - 170° C selama kurang lebih 2-3 jam. Sebelum
disterilkan cawan Petri dan tabung reaksi harus dibungkus
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 37
terlebih dahulu dengan kertas Koran atau kertas doorlag. Makin
tebal kertas yang digunakan maka makin lama waktu
sterilisasinya. Oleh karena daya penetrasi panas kering tidak
sebaik panas basah, maka waktu yang diperlukan pada
sterilisasi cara ini labih lama yakni 2-3 jam. Disamping itu hal
ini juga disebabakan karena tampa kelembaban tidak ada
panas laten. Oleh karena itu sterilisasi panas kering
memerlukan waktu lebih lama dibanding panas basah.
Pada pintu oven jangan dibuka sebelum suhu turun
mencapai suhu kamar. Hal ini untuk menghindari retaknya
gelas atau masuknya udara yang mengandung partikel debu.
Keuntungan dari alat ini adalah udara yang terkurung
dalam oven dipanaskan, sehingga alat-alat menjadi stril dari
mikroba karena proteinnya terdenaturasi sehingga terjadi
kematian mikroba.
Cara menggunakannya : alat-alat gelas yang akan disterilkan
dimasukkan kedalam oven yang sebelumnya telah dibungkus
dengan kertas aluminium fiol, agar ketika selesai
disterilisasikan alat tidak terkontaminasi ketika dikeluarkan dari
oven.Setelah 2 jam alat (oven) di off-kan dan dibiarkan sampai
mencapai suhu kamar, baru kemudian alat dapat dikeluarkan.
2. Autoklaf
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 38
Merupakan alat untuk mensterilkan alat-alat atau media
dan uap panas bertekanan, yang digunakan untuk mensterilkan
alat-alat gelas atau media yang tidak tahan panas. Panas
lembab sangat efektif meskipun pada suhu yang tidak terlalu
tinggi, karena ketika uap air berkondensasi pada bahan-bahan
yang disterilkan, dilepaskan panas sebanyak 686 kalori per
gram uap air pada suhu 121° C. panas ini yang mendenaturasi
dan mengkoagulasi protein pada mikroorganisme hidup dengan
demikian mematikannya maka sterilisasi basah dapat
digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat
ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan pada suhu
110° C dan 120°C.
Prinsip kerjanya :Sterilisasi dengan menggunakan uap air
panas bertekanan 2 atm pada suhu 121ºC selama 15 menit
sampai 30 menit.
Cara menggunakannya : Dengan memasukkan alat-alat atau
media yang akan disterilkan terlebih dahulu disumbat dengan
kapas dan dibungkus dengan kertas,kemudian wadah
sterilisasii diisi dengan air, skrup dipasang dengan kuat dan
tombol on ditekan. Setelah suhu dan tekanan mulai naik klep
udara dibuka , kran pengatur tempat keluarnya air dibuka
perlahan-lahan ( jarum menunjukkan pada angka nol )
selanjutnya semua alat dan media dapat dikeluarkan.
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 39
Pada saat menggunakan autoklaf hal yang harus
diperhatikan adalah autoklaf tidak boleh di buka terlalu lebar
agar isi botol yang ada dalam autoklaf tidak menguap kemana-
mana. Sbaiknya menunggu sampai monometer menunjukkan
angka nol, barulah autoklaf dibuka.
4. Lampu UV
Merupakan alat yang digunakan untuk mensterilkan suatu
sampel.
Prinsip kerjannya : Sterilisasi dengan menggunakan sinar UV.
Prinsi pensterilan : proses pensrerilan suatu sampel
berdasarkan pemaparan sel mikroorganisme oleh sinar UV
sehingga terjadi dimerisasi timin pada basa pirimidin pada
mikroorganisme.
Kelebihan dari alat ini adalah cocok untuk pensterilan
dalam bentuk larutan maupun padatan, namun tidak cocok
untuk sampel yang terpapar dengan aanya cahaya.
Adapun alat-alat yang termasuk alat inkubasi adalah :
1. Inkubator
Merupakan alat yang digunakan untuk menumbuhkan
atau menginkolusikan mikroba.
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 40
Prinsip kerjanya : Menginkubasi mikroba dengan
mengoptimalkan suhu pertumbuhan mikroba.
Incubator terbagi atas dua yaitu incubator aerob dan anaerob.
Prinsip kerja dari incubator aerob adalah : penginkubasian
mikroba yang membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya.
Sedangkan incubator aerob digunakan untuk menginkubasi
mikroba yang tidak membutuhkan oksigen dalam
pertumbuhannya.
Alat- alat pengerjaan aseptis adalah :
1.Enkas
Alat yang digunakan untuk melakukanpekerjaan aseptis yaitu
dengan maksud untuk mengurangi kontaminasi dengan
mikroba lain yang tidak diinginkan selam pengerjaan.
Prinsip kerja : pengerjaan secara aseptis berdasarkan
berkurangnya kontaminasi mikroorganisme karena system ini
dalam keadaan tertutup.
Sebelum digunakan seluruh dinding dan dasar enkas
dibersihkan lalu disemprotkan dengan alcohol 70 %, didiamkan
selama 30 menit sebelum digunakan.
2. LAF (Laminer Air Flow)
Merupakan alat yang digunakan untuk pengerjaan secara
aseptis, artinnya diupayakan tidak terkontaminasi dengan
mikroorganisme.
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 41
Prinsip kerjanya : Meminimalkan mikroba berdasarkan gerakan
udara lurus dan teratur (laminar).
3. Lampu spiritus
Merupakan alat yang bekerja berdasarkan metode
pemanasan bakteri dengan nyala api langsung. Alat ini
digunakan untuk meminimalisir kontaminasi mikroba
berdasarkan pada denaturasi akibat fiksasi dengan pemijaran
dengan nyala api langsung.
Adapun alat untuk memisahakan bakteri adalah :
1.Sentrifuge
Merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan zat
tak terlarut dengan filtratnya atau larutannya.
Prinsip kerjanya : Pemisahan zat terlarut dengan larutannya
berdasarkan waktu dan kecepatan tertentu.
Alat untuk mempercepat penyebaran mikroba :
1. Shaker
Alat yang digunakan untuk mencampurkan secara
homogen antara zat yang terlarut ( sampel ) dengan pelarut
( medium ).
Prinsip kerjanya : proses pemerataan dan percepatan
pertumbuhan bakteri berdasarkan reaksi fermentasi.
Adapun alat-alat yang digunakan untuk mengukur kuantitas
mikroba adalah:
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 42
1. Spektrofotometer
Alat yang berfungsi untuk menentukan pertumbuhan
mikroba secara terbidimetri. Merupakan alat yang digunakan
untuk tahap pertama adalah mengukur transmiten absorban
dan tahap kedua untuk menentukan jumlah sel.
Prinsip kerja perhitungannya adalah : Pengukuran transmitan
pada pengukuran jumlah sel berdasarkan pada metode
kekeruhan yang diukur absorbannya pada panjang gelombang
tertentu yang akan teratur pada alat spektrofotometer yang
merupakan data kurva baku pertumbuhan.
Prinsip kerja alat : alat untuk menghitung jumlah mikroba
yang didasarkan pada banyaknya cahaya (spektrum) yang
mampu diserapnya.
2. Colony counter
Merupakan alat yang digunakan untuk menghitung jumlah
koloni bakteri atau mikroba. Prinsip kerjanya didasarkan pada
jumlah atau banyaknya koloni mikroba yang tumbuh pada
media tertentu. Pada umumnya alat ini hanya dapat
digunakan untuk sel hidup, misalya pada bakteri
Staphylococcus aureus, Candida albicans, E-coli, Salmonella
thyposa dll.
Alat untuk melihat bakteri :
1.. Mikroskop
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 43
Alat yang berfungsi untuk memperjelas benda-benda kecil
atau jasad renik yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Berguna untuk melihat mikroorganisme dengan
pembesaran mencapai 100 kali sampai 400.000 kali.
Prinsip kerjanya : Cahaya yang berasal dikondensor mengenai
preparat akan diteruskan ke lensa objektif sampai kelensa
okuler hingga akan tanpak oleh mata.
Mikroskop terbagi atas dua yaitu mikroskop monokuler dan
mikroskop kamera.
1. Mikroskop
prinsip kerja : cahaya yang berasal dari kondensor mengenai
preparat akan diteruskan kelensa obyektif samapi kelensa
okuler hingga akan tanpak oleh mata.
2. Obyek glass
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk melihat bakteri yang
diletakkan di bawah mikroskop
3. Dek glass
Alat untuk menutup mikroba dari hasil fiksasi oleh obyek glass
dibawah mikroskop
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 44
Adapun alat atau wadah pertumbuhan mikroba :
1. Cawan Petri
Merupakan alat yang terdiri dari wadah, penutup dan
biasanya pencadangan biasanya digunakan untuk isolasi dan
penyimpanan bakteri.
alat ini digunakan sebagai wadah medium padat untuk
menumbhkan mikroba.
Cara sterilisasi : dibungkus dengan kertas, cawan Petri
ditempatkan posisi terbalik dan diinkubasi pada incubator.
Medium padat yang telah terisi pada cawan Petri diposisikan
secara terbalik dan dibungkus dengan kertas.
2. Tabung reaksi
Berfungsi untuk membiakkan atau menumbuhkan
mikroba dalam kultur murninya atau dalam jumlah yang
relative sedikit (suatu biakan yang hanya terdiri dari satu jenis
spesies).
Cara sterilisasi : setelah berisi medium dibungkus dengan
kertas dibagian bawah dan atasnya, pada mulut tabung
ditutup dengan kapas dan diinkubasi.
Alat untuk mengukur :
1. Erlenmeyer
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 45
Wadah yang digunakan untuk mencampur media,
mensterilkan media kemudian menyimpannya. Untuk
mensterilkannya, karena Erlenmeyer memiliki skala yang
akan memuai dengan pemanasan yang akan menyebabkan
hasil pengukuran tidak akurat lagi, maka digunakan
autuklaf untuk mensterilkannya yakni dengan menutup
mulut labu dengan kapas dan dibungkus dengan kertas.
2. Pipet skala
Alat untuk mengukur volume cairan dengan
ketelitian tinggi yang dilengkapi dengan skala. Digunakan
dengan cara menghisap cairan pada pangkal pipet secara
manual maupun menggunakan bantuan karet penghisap.
3. Gelas kimia
Alat yang digunakan untuk mengukur volume,
mencampur ataupun menyimpan media ataupun bahan
pembuat media.
4. Gelas ukur
Alat yang digunakan untuk mengukur volume cairan
atau media yang akan digunakan, namun tidak dengan
ketelitian tinggi.
5. Labu takar
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 46
Alat yang digunakan untuk mengukur volume cairan,
dan dengan ketelitian yang tinggi.
6. Timbangan analitik
Berfungsi untuk menimbang bahan-bahan yang akan
dipraktekkan secara analitik. Timbangan analitik
mempunyai ketelitian sampai 0,1 mg bahkan 1 µg.
7. Timbangan O’Hous
Alat untuk menimbang bahan-bahan yang padat dan
berkisar antara 1 g hingga 2610 g.
Alat-alat tambahan yaitu :
1. Botol pengenceran
Sebagai tempat penyimpanan air suling.
2. Gegep
Digunakan sebagai alat untuk menjepit tabung reaksi.
3. Jarum preparat
Digunakan untuk mengisolasi jamur / kapang.
4. Lumpang dan alu
Alat ini diunakan untuk menghancukan bahan-bahan padat
menjadi serbuk.
5. Ose
Ose terdiri dari dua jenis yaitu ose lurus dan ose bulat. Ose
lurus adalah alat yang digunakan untuk menginokulasikan
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 47
bakteri dengan cara menusuk ke dalam medium agar
tegak, sedangkan ose bulat untuk menginokulasikan
bakteri dengan cara menggoreskan pada permukaan
medium agar cawan atau agar miring.
6. Pinset
Merupakan alat yang digunakan untuk menjepit dan
mengambil alat pencadang serta meletakkan paper disk di
atas medium. Cara sterilisasinya yaitu dengan
memanaskan diatas lampu spiritus.
7. Spoit
Digunakan untuk mengambil medium yang kemudian
dimasukkan ke dalam cawan petri. Cara sterilisasinya yaitu
dengan memanaskan terlebih dahulu diatas lampu spiritus.
8. Pencadang
alat ini berbentuk silinder, ditanam pada medium sebelum
benar-benar memadat, sehingga sebagian badan
pencadang masuk ke dalam medium, tetapi tidak sampai
menyentuh dasar cawan Petri. Fungsinya yakni untuk
membentuk zona hambatan dan disebut daerah hambatan.
9. Handspay
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 48
Alat yang dugunakan untuk menyemprotkan alat-alat yang
akan dicuci dengan menggunakan cairan antiseptic.
10. Tabung durham
berfungsi untuk menampung gas hasil fermentasi yang
dihasilkan oleh bakteri dengan cara diletakkan terbalik di
dalam tabung reaksi yang di dalamnya terdapat medium.
11. Rak tabung
Berfungsi untuk menyimpan/ meletakkan tabung reaksi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikun diperoleh ksebagai berikut :
a. Alat-alat sterilisasi :
1. Autoklaf
2. Oven
3. Lampu UV
b. Alat-alat pengerjaan aseptic
1. LAF
2. Enkas
3. Lampu spiritus
c. Alat-alat untuk inkubasi :
1. Incubator aerob
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 49
2. Inkubator anaerob
d. Alat-alat untuk mengukur kuantitas mikroba:
1. Spektrofotometer
2. Colony counter
e. Alat atau wadah pertumbuhan mikroba :
1. Cawan Petri
2. Tabung reaksi
f. Alat untuk melihat bakteri :
1. Mikroskop cahaya
2. Mikroskop listrik
3. Obyek glass
4. Dek glass
g. Alat ukur :
1. Erlenmeyer
2. Gelas ukur
3. Jangka sorong
4. Labu ukur
5. Pipet skala
6. Pipet mikron
7. Timbangan analitik
8. Timbangan O’Hous
h. Alat untuk mepercepat penyebaran bakteri
1. Shaker
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 50
i. Alat untuk memisahkan bakteri :
1. Sentrifuge
j. Alat-alat tambahan :
1. Botol pengenceran
2. Gegep
3. Jarum preparat
4. Lumpang dan alu
5. Ose bulat
6. Ose lurus
7. Pencadang
8. Spoit
9. Tabung durham
10. Pinset
11. Rak tabung
B. Saran
Saran saya adalah agar asisten lebih sering mendampingi
praktikan pada saat praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hartono. 2002. MENGENAL ALAT-ALAT KESEHATAN DAN KEDOKTERAN. Depot Informasi Obat. Jakarta Barat.
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 51
2. Natsir, Djide, dkk, 2003. MIKROBIOLOGI FARMASI TERAPAN. Universitas Hasanuddin. Makassar.
3. Rusli. 2013. PENUNTUN PRATIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI. Universitas Muslim Indonesia. Makassar.
4. Pelzar, Jr dan ESC Chan, 2000. Dasar-Dasar Mikrobiologi Umum. Universitas Indonesia Jakarta.
5. Whenny. 2000. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
SKEMA KERJA
Alat-alat Laboratorium
Pengamatan
Gambar
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302
P E N G E N A L A N A L A T | 52
Penjelasan Asisten
Fungsi Prinsip Proses
Sterilisasi
Pembahasan
Kesimpulan
NURWAHYU SAPUTRI ULFAH CHAERANI PAJRAH, S. Farm, Apt150 2011 0302