Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

19
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PERSONAL HYGIENE A. DEFINISI Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene yang artinya sehat. Personal hygiene adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis. B. TUJUAN Tujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang 2. Memelihara kebersihan disi seseorang 3. Mencegah penyakit 4. Menciptakan keindahan 5. Meningkatkan rasa percaya diri. C. MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE

description

laporan pendahuluan askep pada pasien dengan gangguan personal hygiene

Transcript of Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

Page 1: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PERSONAL HYGIENE

A.    DEFINISI

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya

perorangan dan hygiene yang artinya sehat. Personal hygiene adalah upaya

seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh

kesejahteraan fisik dan psikologis.

B.    TUJUAN

Tujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut :

1.      Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2.      Memelihara kebersihan disi seseorang

3.      Mencegah penyakit

4.      Menciptakan keindahan

5.      Meningkatkan rasa percaya diri.

C.    MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE

1.      Perawatan kulit kepala dan rambut

2.      Perawatan mata

3.      Perawatan hidung

4.      Perawatan telinga

Page 2: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

5.      Perawatan kuku kaki dan tangan

6.      Perawatan genitalia

7.      Perawatan kulit seluruh tubuh

8.      Perawatan tubuh secara keseluruhan

9.      Perawatan gigi dan mulut.

D.   FACTOR YANG MEMPENGARUHI PERSONAL HYGIENE

1.      Body image

Gambaran individu terhadap dirinya mempengaruhi kebersihan diri misalnya

karena adanya perubahn fisik sehingga individu tidak peduli terhadap

kebersihannya.

2.      Praktik social

Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan

akan terjadi perubahan pola personal hygiene.

3.      Status ekonomi-sosial

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperrti sabun, pasta gigi, sikat

gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk penyediaan.

4.      Pengetahuan

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik

dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes

mellitus, ia harus selalu menjaga kebersihan kakinya.

5.      Budaya

Budaya mempengaruhi kebersihan diri seseorang, sebagai contoh orang

eropa, umumnha mandi sekali seminggu, karena cuaca di eropa yang

Page 3: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

memang dingin, dan perempuan didesa yang biasa mandi di suangai

sehingga tergolong yang memiliki personal hygiene buruk.

6.      Kebiasaan seseorang

Tiap individu memiliki kebiasanan tersendiri kapan dia ingin memotong

rambut, menggunting kuku/bahkan keinginan untuk mandi 2 kali sehari/tidak

mandi.

7.      Kondisi fisik

Orang sakit lebih banyak membutuhkan kebersihan diri dan personal hygiene

perlu lebih berhati-hati pada orang dengan luka terbuka.

E.     MASALAH PADA PERSONAL HYGIENE

1.      Masalah pada kulit.

a.       Kulit kering disenanknan karena kurang cairan. Lebih terlihat pada kilit

tangan, lengan, kaki dan wajah.

b.      Jerawat : inflamantory, erupsi kulit papulopostular.

c.       Hirsutisme : pertumbuhan rambut badan dan muka yang berlebihan

terutama pada wanita.

d.       Ruam kulit (erithema) : terjadi karena paparan matahari berlebihan,

pelembab atau reaksi alergi.

e.       Dermatitis :kontak   inflamasi kulit ditandai dengan letusan eritema

pruritis, nyeri dan lesi bersisik.

f.        Abrasi : lapisan epidermis yang hancur/ terpotog sehingga terjadi

perdarahan local dan mengeluarkan cairan serosa.

Page 4: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

2.      Masalah pada kaki dan kuku

a.       Kalus : bagian epidermis mengeras, terdiri dari masa sel tanduk dan

kerototik. Terjadi pada area permukaan kaki atau telapak.

b.      Katimumul : disebabkan tekanan dari sepatu dan friksi. Terjadi dia rea

jari kaki dan penonjolam tulang. Biasanya berbentuk bulat,

lonjong/kerucut.

c.       Plantar wart : luka menjamur pada tumit kaki karena virus papiloma.

d.      Fisura : sering terjadi diantara jari kaki disebabkan oleh kulit yang

kering dan pecah-pecah.

e.       Tinea pedis : disebabkan jamur pada kaki, keretakan kulit antara jari

kaki dengan tumit.

f.       Ingrown toenail : disebabkan karena salah pemotongan kuku dapat

menimbulkan nyeri.

3.       Masalah pada mulut

a.       Karies gigi : tumbuhnya lubang merupakan kerusakan email gigi yang

berhubungan dengan kekurangn kalsium.

b.      Plak : plak, transparan yang melekat pada gigi. Plak mencegah dilusi

asam normal; dan netralisasi karena asam akan merusak gigi.

c.       Penyakit periodontal : merupakan penyakit jaringan sekitar gigi.

Penyakit seperti deficit kalkulus, gingival bengkak, peradangan dan

alveolar hancur.

Page 5: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

d.      Halitosis : sidebut juga bau nafas yang disebabkan oleh intake

makanan tertentu dan infeksi. Halitosis juga disebabkan karena kondisi

sistemik karena penyakit liver dan diabetes.

e.       Keilosis : timbulnya bibir retak. Disebabkan salvias berlebih, nafas

mulut dan defisiendi riboflavin.

f.        Stomatitis / sariawan

: disebabkan oleh tembakau, defisiensi vitamin, infeksi bakteri atau

virus dan kemoterapi.

Glositis / peradangan lidah : disebabkan oleh infeksi/cedera, luka

bakar/gigitan.

Gingginvitis / peradangan gusi : defisiensi vitamin dan personal

hygiene yang buruk.

4.      Masalah pada rambut

a.       Ketombe : pelepasan kulit kepala yang disertai rasa gatal. Dapat

disebabkan karena bersampo yang tidak teratur.

b.      Alpoesia / kehilangan rambut : dapat disebabkan penggunaan alat

pelurus rambut, pengikat rambut dan pemakaian produk pembersih

rambut yang tidak cocok. Alopesia terlihat dibagian perifer tumbuhnya

rambut.

c.       Pediculosis capitis / kutu pada rambut.

: kutu ini menghisap darah dan meninggalkan telurnya. Penderita akan

merasa gatal sekali saat kutu menghisap dan akan timbul bintik

hemoragik.

Page 6: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

Pediculosis sorporis : yaitu kutu pada badan, seperti diketiak.

Pediculosis pubis : yaitu kutu pada daerah genitalia.

F.      MANIFESTASI KLINIS

1.      Fisik

a.       Kulit kepala kotor dan rambut kusam, acak-acakan

b.      Hidung kotor telinga juga kotor

c.       Gigi kotor disertai mulut bau

d.      Kuku panjang dan tidak terawatt

e.       Badan kotor dan pakaian kotor

f.       Penampilan tidak rapi

2.      Psikologis

a.       Malas, tidak ada inisiatif

b.      Menarik diri, isolasi

c.       Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina

3.      Social

a.       Interaksi kurang

b.      Kegiatan kurang

c.       Tidak mampu berperilaku sesuai norma, missal : cara makan

berantakan, buang air besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/siakt

gigi, tidak dapat berpakaian sendiri.

Page 7: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

G.    ASUHAN KEPERAWATAN

1.      Pengakajian

a.       Riwayat keperawatan

1)      Keluhan utama

2)      Riwayat kesehatan sekarang

3)      Riwayat kesehatan penyakit dahulu

4)      Riwayat kesehatan keluarga

b.      Perubahan pola fungsional

1)      Pola oksigenasi : pola nafas, bersihan jalan nafas, keluhan sesak

nafas.

2)      Pola nutrisi : asupan nutrisi, pola makan, kecukupan gizi.

3)      Pola eliminasi :  pola BAK dan BAB, konsistensi feses, warna

urine, volume output.

4)      Pola aktivitas : meliputi gerakan (mobilisasi) pasien

5)      Pola personal hygiene : meliputi kebiasaan menjaga kebersihan

tubuh dari penampilan yang baik serta melindungi kulit,

kebiasaan mandi, gosok gigi, membersihkan genitalia dll untuk

menjaga kesehatan.

c.       Pemeriksaan umum

1)      Kesadaran

2)      TD

3)      Nadi

4)      Suhu

Page 8: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

5)      Respiratory rate

d.      Pemeriksaan fisik

1)      Rambut : keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang

mudah rontok, keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur.

2)      Kepala : botak/alopesia, ketombe, berkutu, adakah eritema,

kebersihan.

3)      Mata : apakah sclera ikterik, apakah konjugntiva pucat,

kebersihan mata, apakah gatal/mata merah.

4)      Hidung : adakah pilek, alergi, perubahan penciuman, kebersihan

hidung, keadaan membrane mukosa, adakah septum deviasi.

5)      Mulut : keadaan mukosa mulut, kelembapan, kebersihan.

6)      Gigi : adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi

7)      Telinga : adakah kotoran, adakah lesi, bentuk telinga.

8)      Kulit : kebersihan, adakah lesi, keadaan turgor kulit, warna kulit,

suhu.

9)      Kuku : bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan.

10)   Genitalia : kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit.

2.      Diagnoasa keperawatan dan intervensi

a.       Gangguan integritas kulit

Definisi : keadaan dimana kulit seseornag tidak utuh.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1)      Bagian tubuh yang terlalu lama tertekan

2)      Imobilisasi

Page 9: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

3)      Terpapar zat kimia

Kemungkinan data yang ditemukan :

1)      Kerusakan jaringan

2)      Gangrene

3)      Dekubitus

4)      Kelemahan fisik

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

1)      Stroke

2)      Fraktur femur

3)      Koma

4)      Trauma medulla spinalis.

Tujuan yang diharapkan :

1)      Pola kebersihan diri pasien optimal

2)      Keadaan kulit, rambut kepala bersih

3)      Klien dapat mendiri dalam kebersihan diri sendiri.

Intervensi rasional

Kaji kembali pola

kebutuhan personal

hygiene pasien

Data dasar dalam

melakukan intervensi

Kaji keadaan luka

pasien

Menentukan intervensi

Jaga kulit agar tetap

utuh dan kebersihan

kulit pasien dengan

Menghindari resiko infeksi

kulit

Page 10: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

cara membantu mandi

pasien

Jaga kebersihan

tempat tidur,

selimut,  bersih

 Mengurangi tekanan dan

menghindari luka dekubitus

Lakukan perawatan

luka dengan teknik

steril sesuai program

Penyembuhan luka

Observasi tanda-tanda

infeksi

Pencegahan infeksi secara

dini

Lakukan pijat pada kulit

dan lakukan perubahn

posisi setiap 2 jam

Mencegah dekubitus

b.      Gangguan membrane mukosa mulut

Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1)   Trauma oral

2)   Pembatasan intake cairan

3)   Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher

Kemungkinan yang ditemukan :

1)   Iritasi/luka pada mukosa mulut

2)   Peradangan/infeksi

3)   Kesulitan dalam makan dan menelan

Page 11: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

4)   Keadaan mulut yang kotor

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

1)   Stroke

2)   Stomatitis

3)   Koma

Tujuan yang diharapkan :

1)   Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaann utuh, warna

merah ,muda

2)   Inflamasi tidak terjadi

3)   Klien mengatakan rasa nyaman

4)   Keadaan mulut bersih.

Intervensi Rasional

Kaji kemabali kebersihan

mulut

Data dasar dalam

melakukan intervensi

Lakukan keberdihan

mulut, sesudah makan

dan sebelum tidur

Membersihkan kotoran

dan mencegah karang gigi

Gunakan siakt gigi yang

lembut

Mencegah pendarahan

Gunakan larutan

garam/baking soda dan

kemudian bilas dengan

air bersih

Larutan garam/baking

soda membantu

melembankan mukosa,

meningkatkan granulasi

Page 12: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

dan mmenekan bakteri

Laukan pendidikan

kesehatan tentang

kebersihan mulut

Mencegah gangguan

mukosa

Laksanakan program

terapi medis

Membantu

menyembuhkan

luka/infeksi

c.       Kurangnya perawatan diri/kebersihan diri

Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan

kebersihan untuk dirinya.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1)    Kelelahan fisik

2)    Penurunan kesadaran

Kemungkinan data yang ditemukan :

1)    Badan kotor dan bau

2)    Rambut kotor

3)    Kuku panjang dan kotor

4)    Bau mulut dan kotor

Kondisi klinis kemungkinan terjadipada :

1)    Stroke

2)    Fraktur

3)    Koma

Tujuan yang diharapkan :

Page 13: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

1)    Kebersihan diri sesiuai pola

2)    Keadaan badan, mulut, rambut, dan kuku bersih

3)    Pasien merasa nyaman.

Intervensi Rasional

Kaji kemabli pola

kebesihan diri

Data dasar dalam

melakukan intervensi

Bantu pasien dalam

kebersihan badan, mulut,

mulut dan rambut

Mempertahankan rasa

nyaman

Lakukan pendidikan

kesehatan : petingnya

kebersihan diri, pola

kebersihan diri, cara

kebersihan

Meningkatkan

pengetahuan dan

membuat klien

lebihnkooperatif

Page 14: Laporan Pendahuluan Personal Hygiene

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Yuli Permita. 2012. “laporan pendahuluan personal hygiene”,

(Online), (http://yuli-permita.blogspot.com/2012/01/laporan-pendahuluan-

personal-hygiene.html)

Saryono dan Anggriyani. 2010. “kebutuhan dasar menusia (KDM)”.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Wartonah, Tarwoto.2006. “Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses

Keperawatan”. Jakarta : Salemba Medika