Laporan Modul 9 Kelompok 12

83
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal” Kelompok 12 Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini telah berkembang dengan pesat, hingga merambah di semua bidang aplikasi bisnis. Pada perusahaan manufaktur misalnya, dalam melakukan proses produksi, perusahaan tersebut akan melibatkan berbagai departemen dan elemen- elemen di dalamnya. Dalam hal ini kejelasan alur proses produksi sangat dibutuhkan. Dengan jelasnya alur proses produksi maka akan terjalin kerja sama yang baik antar bidang sehingga kemungkinan untuk terjadinya kesalahan menjadi minimal dan kinerja perusahaan pun meningkat. Pada proses bisnis sekarang ini membutuhkan suatu aloran informasi yang terstruktur dengan baik dari level tertinggi hingga level terendah. Menggambarkan proses bisnis dalam suatu sistem informasi dapat meningkatkan keefektifan perusahaan dalam rangka membangun masa depan perusahaan dengan sistem informasi. Semisalkan untuk proses jual beli pada departemen logistic tinggal memesan pada supplier melalui sistem informasi yang sudah dibuat. Kemudian para konsumen dapat membeli tanpa harus langsung ke perusahaan yang bersangkutan Sitem Informasi pada PT Java Tamiya Factory sangatlah penting karena perusahaan yang akan berdiri membutuhkan ketepatan langkah untuk mencapai hasil maksimal, sehingga perusahaan PT Java Tamiya perlu menerapkan sistem informasi. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penulisan laporan praktikum Perancangan Teknik Industri pada modul 9 Implementasi Sistem Informasi Internal adalah mengaplikasikan data flow

description

Implementasi Sistem Informasi Internal Perusahaan

Transcript of Laporan Modul 9 Kelompok 12

Page 1: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi saat ini telah berkembang dengan pesat, hingga merambah di

semua bidang aplikasi bisnis. Pada perusahaan manufaktur misalnya, dalam melakukan

proses produksi, perusahaan tersebut akan melibatkan berbagai departemen dan elemen-

elemen di dalamnya. Dalam hal ini kejelasan alur proses produksi sangat dibutuhkan.

Dengan jelasnya alur proses produksi maka akan terjalin kerja sama yang baik antar bidang

sehingga kemungkinan untuk terjadinya kesalahan menjadi minimal dan kinerja perusahaan

pun meningkat.

Pada proses bisnis sekarang ini membutuhkan suatu aloran informasi yang terstruktur

dengan baik dari level tertinggi hingga level terendah. Menggambarkan proses bisnis dalam

suatu sistem informasi dapat meningkatkan keefektifan perusahaan dalam rangka

membangun masa depan perusahaan dengan sistem informasi. Semisalkan untuk proses

jual beli pada departemen logistic tinggal memesan pada supplier melalui sistem informasi

yang sudah dibuat. Kemudian para konsumen dapat membeli tanpa harus langsung ke

perusahaan yang bersangkutan

Sitem Informasi pada PT Java Tamiya Factory sangatlah penting karena perusahaan

yang akan berdiri membutuhkan ketepatan langkah untuk mencapai hasil maksimal,

sehingga perusahaan PT Java Tamiya perlu menerapkan sistem informasi.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penulisan laporan praktikum Perancangan Teknik Industri

pada modul 9 Implementasi Sistem Informasi Internal adalah mengaplikasikan data flow

Page 2: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 2

diagram, entity relationship diagram, dan database pada PT Java Tamiya Factory untuk

mendapatkan sistem informasi internal yang terorganisisr dengan baik.

1.3 Tujuan Penulisan

Berikut merupakan tujuan penulisan, diantaranya

1. Mahasiswa dapat membuat gambaran proses bisnis

2. Mampu mendesain rancangan database yang digunakan

3. Mahasiswa mengenal dan mampu mengimplementasikan konsep sistem informasi

untuk PT Java Tamiya Factory

1.4 Batasan dan Asumsi

Berikut batasan dan asumsi yang digunakan, diantaranya

1. Dalam proses bisnis menggunakan DFD

2. Merealisasikan database dari hasil DFD yang didapat

3. Mengimplementasikan pada Open ERP

4. Sebatas berhubungan dengan sistem informasi perusahaan saja

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan praktikum, perumusan dan

pembatasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi mengenai definisi dan penjelasan tentang sistem, informasi, sistem

informasi, dan perancangan sistem informasi,.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metodologi praktikum yang dilakukan pada praktikum

Perancangan Teknik Industri, modul 9 Implementasi Sistem Informasi Internal

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Page 3: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 3

Berisi pembahasan dan analisis mengenai peta-peta proses bisnis dalam

perusahaan PT. Jaya Tamiya Factory

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran dari penulisan

Page 4: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi

Sistem merupakan definisi dari sekumpulan elemen yang saling berinteraksi

dalam satu lingkungan tertentu yang berfungsi untuk menampilkan fungsi – fungsi

apapun yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem tersebut.

Informasi adalah suatu data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi para penerimanya. Pengolahan tersebut dapat berupa

pengurutan, pengelompokan, konversi dan sebagainya.

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang

mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang

bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem

informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman

kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem

informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

Pelaku – pelaku dalam sistem informasi :

1. System Owners

Membiayai pembangunan dan perawatan sistem. Mereka memiliki sistem,

menetukan prioritas sistem, dan menentukan kebijakan penggunaannya. Dalam

bebrapa kasus, system owners juga merupakan system users.

2. System Users

Pengguna sebenarnya dari sistem untuk mendukung atau menyeleseaikan dari suatu

pekerjaan. System users mendefinisikan kebutuhan bisnis dan ekspektasi

performansi sistem yang akan dibangun.

Page 5: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 5

3. System Designers

Spesialis teknis yang merancang sistem sesuai dengan kebutuhan user. Dalam

bebrapa kasus, system designers adalah juga system builders.

4. System Builders

Spesialis teknis yang mengkonstruksi, menguji dan membuat sistem dapat

beroperasi.

5. System Analyst

Memfasilitasi pembangunan sistem informasi dan aplikasi komputer dengan

menjembatani celah komunikasi antara pelaku nonteknis (owners dan users) dan

teknis (designers dan builders).

6. IT Vendors dan Consultant

Menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelayanan berkaitan dengan

sistem informasi yang dibangun.

(Sriyanto, ST.MT., Buku Ajar Sistem Informasi,hal 4)

2.2 Data Flow Diagram

2.2.1 Pengertian Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses

fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual

maupun mputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble

diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,

khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan

kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah

alat pembuatan model yang emberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada

Page 6: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 6

alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran

analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional

sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

2.2.2 Komponen Data Flow Diagram

Gambar 2.1 Komponen DFD

Keterangan :

1. Terminator

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang

sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar

(external entity).

Terdapat dua jenis terminator :

a. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.

b. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data /

informasi sistem.

Gambar 2.2 Jenis Terminator

Page 7: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 7

2. Proses

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan

input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa

yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan

menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti

Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS.Ada empat

kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan

output:

Gambar 2.3 Input-Output Process

3. Data Store

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan

diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa.

Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti

file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi,

misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan

dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.

Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses,

tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store

dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :

Page 8: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 8

- Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu

paket tunggal data, lebih dari satu paket data,sebagian dari satu paket tunggal

data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses..

- Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti

menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih,

atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih.

Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jika suatu

paket data/informasi berpindah dari data store ke suatu proses. Sebaliknya pada

pengertian kedua data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki data store.

Dengan kata lain, proses alur data bertanggung jawab terhadap perubahan yang

terjadi pada data store.

4. Alur Data

Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan

arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk

menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke

bagian lainnya.

2.2.3 Bentuk Data Flow Diagram

2.2.3.1 Diagram Alur Data Fisik (DADF)

DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada

(sistem yang lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana prosesproses dari

sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-

proses manual.

Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan,

DADF harus memuat :

a. Proses-proses manual juga digambarkan.

b. Nama dari alur data harus memuat keterangan yang cukup terinciuntuk

menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja sistem.

Page 9: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 9

c. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer.

d. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah

secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat

menunjukkan buku catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasi

misalnya menunjukkan file urut, file database.

e. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen,

sistem komputer, atau nama program komputer yang mengakses proses

tersebut.

\

Gambar 2.4 DADF

2.2.3.2 Diagram Alur Data Logika (DADL)

DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan

diusulkan (sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL

hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika,

biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara

komputer saja.

Page 10: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 10

Gambar 2.5 DADL

2.2.4 Syarat Pembuatan Data Flow Diagram

Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari

pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten

secara logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem

untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca

oleh pemakai.

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD

2. Pemberian nomor pada komponen proses

3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat

4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit

5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

2.2.5 Penggambaran DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi

yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem.

2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar.

3. Buat Diagram Konteks (diagram context)

Page 11: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 11

4. Buat Diagram Level Zero

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :

- Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem

sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk

dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level

berikutnya).

- Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun

tujuan alur data.

- Gambarkan diagram level zero:

o Hindari perpotongan arus data

o Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

5. Buat Diagram Level Satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya :

- Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di

level zero.

- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari

sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.

- Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun

tujuan alur data.

- Gambarkan DFD level Satu :

o Hindari perpotongan arus data.

o Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan

dekomposisi dari proses sebelumnya.

Contoh : 1.1, 1.2, 2.1

Page 12: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 12

6. DFD Level Dua, Tiga, …

Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi

dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang

digunakan sama dengan level satu.

Gambar 2.6 Levelisasi DFD

Page 13: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 13

2.3 ERD

2.3.1 Defenisi

ERD adalah pemodelan data utama yang membantu mengorganisasikan data

dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas

2.3.2 Simbol pada ERD

Gambar 2.6 Simbol ERD

Entitas

Entitas adalah ‘sesuatu’ atau ‘objek’ pada dunia nyata yang dapat

dibedakan satu terhadap yang lainnya, yang bermanfaat bagi aplikasi yang

sedang kita kembangkan. Sebagai contoh, setiap orang adalah entitas.

Entitas dalam basis data dideskripsikan berdasarkan atributnya. Atribut

adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan

entitas. Dengan mengambil contoh entitas mahasiswa, atribut-atributnya

mungkin adalah NIM, nama mahasiswa, alamat, serta nomor

telepon. Relationship adalah hubungan antara suatu entitas dengan entitas

Page 14: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 14

yang lainnya. Derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam

suatu relasi.

Macam-macam entitas :

- Entitas Kuat dan Entitas Lemah

Entitas kuat (Strong Entity) yaitu entitas yang mandiri, yang

keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya.

Instansiasi entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik atau lebih

tepat atribut pengidentifikasi yaitu sebuah atribut tunggal atau gabungan

atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya

dari entitas kuat yang lain. Secara berlawanan, dapat didefinisikan bahwa

entitas lemah (weak entity) adalah entitas yang keberadaannya sangat

bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Entitas lemah tidak

memiliki arti apa-apa dan tidak dikehendaki kehadirannya dalam ERD

tanpa kehadiran entitas dimana mereka bergantung. Entitas dimana entitas

lemah bergantung dinamakan identifying owner (atau lebih sering

dinamakan owner/pemilik). Entitas lemah tidak memiliki identifiernya

sendiri.

- Entitas Asosiatif

Dalam beberapa kasus, suatu entitas mungkin terbentuk dari suatu

relasi. Jika ini terjadi, entitas yang dihasilkan dinamakan dengan entitas

asosiatif. Entitas ini hanya terbentuk oleh relasi tertentu, ia tidak dapat

berdiri sendiri secara mandiri.

Atribut

Atribut/Entiti mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi

mendeskripsikan karakter entiti. Misalnya atribut nama pekerja dari entiti

pekerja. Setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut. Entiti digambarkan

dalam bentuk ellips.

Page 15: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 15

Macam – macam atribut :

- Atribut Komposit

Beberapa atribut dapat dipecah (didekomposisi) menjadi beberapa

komponen. Suatu contoh yang paling umum adalah atribut Alamat. Atribut

Alamat ini dapat dipecah menjadi atribut-atribut jalan, kota serta kode pos.

Atribut komposit adalah atribut yang dapat dipecah menjadi atribut-atribut

yang lainnya.

- Atribut Bernilai Banyak (Multi Value)

Pada umumnya setiap atribut adalah bernilai tunggal, tetapi ada kasus-

kasus tertentu dimana suatu atribut memiliki nilai lebih dari satu untuk

suatu entitas tertentu. Dalam hal yang terakhir ini, atribut yang

bersangkutan dinamakan atribut bernilai banyak (multi valueattribute).

- Atribut Turunan

Atribut turunan adalah atribut tambahan yang mungkin akan

mempercepat proses perhitungan saat digunakan secara intensif dalam

aplikasi-aplikasi tertentu, meski kelihatannya merupakan pemborosan

ruang penyimpanan.

Relationship

Relationship merupakan hubungan antara suatu entitas dengan entitas yang

lainnya.

Contoh relationship :

Gambar 2.7 Relationship

(ml.scribd.com/doc/.../36/Tabel-2-3-Simbol-yang-digunakan-pada-ERD)

Page 16: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 16

2.3.3 Jenis hubungan ERD

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang

berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam

satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :

1. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan

dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas B.

2.3.4 Metode Pembuatan ERD

Menentukan Entity

Menentukan dengan cermat sebuah entity yang ada dalam suatu proyek atau

masalah. Entity berguna untuk menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata

dan konsep penggunaan untuk database

Menentukan Relasi

Setelah membuat Entity, langkah selanjutnya adalah menentukan relasi antar

entity. Relasi apa yang terdapat antara Entity A dan B, apakah entity A dan B

memiliki relasi "one to one", "one to many", atau "many to many".

Gambar ERD sementara

Page 17: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 17

Jika sudah mengetahui Entity beserta Relasinya, kemudian membuat gambar

ERD sementara. Entity digambarkan dengan persegi, relasi digambarkan

dengan garis.

Isi kardinalitas

Kardinalitas menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian

pada entitas yang berhubungan. Contohnya antara Entitas Buku, Distributor dan

Pengarang, kardinalitas yang ada berupa: satu pengarang dapat menulis banyak

buku, satu buku ditulis satu pengarang. Banyak buku di distribusikan oleh satu

distributor. Sehingga dapat menentukan relasi yang tepat

Tentukan Primary Key (Kunci Utama)

Menentukan Primary Key pada masing-masing entity. Primary Key adalah

atribut pada entity yang bersifat unik. Jadi setiap entity hanya memiliki satu

Primary Key saja. Contoh: Entity Buku memiliki Primary Key bernama kode

buku. Kode Buku ini bersifat unik, karena masing-masing buku memiliki kode

yang berbeda-beda.

Tentukan pula Foreign Key (Kunci Tamu) pada masing-masing Entity. Foreign

Key adalah Primary Key yang ada dalam Entity yang lain. Contoh pada Entity

Pengarang misalnya terdapat atribut kode buku, yang mana, kode buku

merupakan Primary Key dari Entity buku.

Gambar ERD berdasarkan Primary Key

Menghilangkan relasi "many to many" dan memasukkan Primary dan Foreign

Key pada masing-masing entitas. Relasi many to many antar entity perlu

dihilangkan dengan cara menambah atribut baru antara 2 entity yang memiliki

relasi many to many.

Menentukan Atribut

Menentukan atribut pada masing-masing Entitas. Selanjutnya menentukan

atribut.

Page 18: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 18

Pemetaan Atribut

Apabila atribut telah ditentukan, kemudian sesuaikan atribut dengan entitas

yang sesuai.

Gambar ERD dengan Atribut

Mengatur ERD seperti langkah 6 dengan menambahkan atribut dan relasi yang

ditemukan.

Periksa Hasil

Periksa lagi ERD. Apakah ERD sudah menggambarkan system yang akan

dibangun, jika belum maka check kembali dari awal.

(Sriyanto, ST.MT., Buku Ajar Sistem Informasi,hal 15)

2.4 Basis Data

2.4.1 Definisi Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi

spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan

disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem

informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna

atau user.

2.4.2 Peran Basis Data dalam SI

Basis data memiliki peranan penting dalam suatu organisasi, dan dimanfaatkan

untuk sejumlah tujuan yang mendukung tujuan utama organisasi. Peranan utama basis

data antara lain sebagai berikut :

- Ketersediaan (Availability) : basis data harus diorganisasi sedemikian rupa sehingga

data selalu tersedia ketika diperlukan, walaupun seccara fisik penyimpanan file-file

Page 19: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 19

datanya tidak harus berada pada satu lokasi, tetapi dengan teknologi computer file-

file data ini secara logis tersedia bagi penggunanya.

- Kecepatan dan kemudahan (speed) : basis data harus bisa menjamin bahwa data

dapat diakses dengan mudah dan cepat ketika diperlukan.

- Kelengkapan (Completeness) : data yang tersimpan harus lengkap.

- Keakuratan (Accuracy) : data dalam file database diorganisasi sedemikian rupa

sehingga dapat menekan kesalahan-kesalahan pada saat pemasukan dan pada

penyimpanan.

- Keamanan (security) : datda tidak dapat diakses, dimodifikasi, diubah, atau dihapus

oleh orang yang tidak diberi hak.

- Pemakaian bersama (data sharing) : agar dapat digunakan oleh berbagai unit kerja,

tidak terbatas pada satu pemakai, pada satu lokasi, atau satu aplikasi saja.

- Efisensi penyimpanan (space/storage efficiency) : dapat menghindari duplikasi data.

2.4.3 Database Management System (DBMS)

Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media

penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen

Basis Data (Database Management System DBMS). Manipulasi basis data meliputi

pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan

pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report data.

Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi

user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan

dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang

digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap

dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas

struktur data. Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila

tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar

Page 20: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 20

data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan

data dengan menggunakan basis data adalah :

- Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat

sekarang dan masa yang akan datang

- Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan

menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data

serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.

- Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat

mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.

- Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan,

pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.

2.4.4 Arsitektur Basis Data

Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :

- Lebel Eksternal : level user (programmer, end user, atau DBA) . setiap user

mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.

- Level Konseptual : sebuah representasi seluruh muatan informasi yang

dikandung oleh basis data. Tidak seperti level eksternal maka pada level

conceptual, keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat

keras maupun perangkat lunak pembangun aplikasi basis data. idefinisikan

sebagai sebuah Skema Konseptual.

- Level Internal : level terendah untuk merepresentasikan basis data. Record

disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan

sebagai sebuah Skema Internal.

2.4.5 Model Data

Model data merupakan Kumpulan konsep-konsep yang terintegrasi untuk

menggambarkan data, relationships antar data, dan batasan-batasan data dalam

organisasi.

Page 21: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 21

Model data terdiri dari bagain struktural, berisikan sekumpulan aturan

berdasarkan database yang dapat dibuat, Bagian manipulasi yang mendefinisikan tipe

operasi yang boleh dilakukan dan Aturan-aturan Integritas.

Jenis-jenis model data :

a. Object-Based Data Models

b. Record-Based Data Models

c. Physical Data Models

d. Conceptual Modelling

2.4.6 Bahasa Basis Data

Berdasarkan fungsinya, bahasa basis data dapat dipilah ke dalam 3 (tiga) bentuk

yaitu :

1. Data Definition Language (DDL)

2. Data Manipulation Language (DML)

3. Data Control Language (DCL)

DDL berfungsi menspesifikasikan skema atau struktur basisdata, hasil

pernyataan DDL adalah himpunan definisi data yang disimpan secara khusus pada data

dictionary (data directory).

DML berisi sekumpulan operasi manipulasi data pada basisdata, DML biasa

disebut bahasa query yaitu bahasa untuk meminta informasi dari basisdata karena

komponen paling kompleks di DML adalah operaasi query. Sebenarnya DML tidak

hanya berisi operasi utnuk query, namun juga meliputi operasi penghapusan,

pembaruan dan penyisipan.

DCL merupakan sub bahasa untuk mengendalikan struktur internal basisdata, DCL

untuk menyesuaikan sistem agar supaya lebih efisian dan DCL sangat bergantung pada

vendor.

Page 22: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 22

2.5 ERP

ERP adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun

jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan

dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. Atau sebuah

framework transaksi enterprise yang menghubungkan seluruh proses.

Gambar 4.8 Konsep Dsar ERP

2.5.1 Peranan dan Manfaat ERP

ERP memiliki peranan dan manfaat bagi perusahaan seperti berikut :

Peranan dari ERP adalah :

Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis

Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise

Menghasilkan informasi yang real-time

Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan

Manfaat ERP adalah :

Integrasi data keuangan

Page 23: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 23

Standarisasi Proses Operasi

Standarisasi Data dan Informasi.

Kelebihan ERP adalah :

Integrasi antara area fungsional yangberbeda untuk meyakinkan

komunikasi,produktifitas dan efisiensi yang tepat.

Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment.

Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks.

Penyesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan inventori, dan pembiayaan.

Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan

pada level inti.

Akses informasi yang dapat dipercaya

Mengurangi jeda waktu penampilan informasi dan laporan, yaitu meminimalisasi

prose penarikan dan penampilan data.

Pengurangan Biaya, hal ini dikarenakan adanya penghematan waktu peningkatan

kontrol dan DSS dengan analisa yang berskala enterprise.

Peningkatan skalabilitas, hal ini dikarenakan ERP memiliki desain yang

tersetruktur dan modular.

Kekurangan ERP :

Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP.

Sistem ERP sangat mahal, hal ini dikarenakan biaya bervariasi dari ribuan dollar

samapai denganjutaan dollar. hal ini dikarenakan biaya untuk prosess re

engineering sangat tinggi.

Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri

yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya

keuntungan kompetitif.

Page 24: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 24

ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses

bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.

Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari

pelanggan.

Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data

keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika

terdapat pembobolan sistem keamanan.

Ketergantungan pada satu vendor tertentu, hal ini dikarenakan sistem ERP yang

telah diimplementasikan memerlukan support yang lama dari vendor yang

menginstall.

Page 25: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 25

BAB III

METODE PENELITIAN

Mulai

Menentukan Tujuan

Menentukan Batasan dan Asumsi

Proses Bisnis

Membuat Data Flow Diagram

Membuat Entity Relationship Diagram

Sesuai ?

Strategi Perusahaan

Struktur Organisasi

Job Analysis

BOM

Hasil Peramalan

Stasiun Kerja

Jumlah Karyawan

HPP

Harga Material

Pembuatan Sitem Informasi Internal

(Software Open ERP)

Mengimplemantasikan Profil Perusahaan

Mengimplementasikan STO dan Job

Analysis

Memasukkan Data – Data Komponen

Mengimplementasikan BOM

Melakukan Proses Bisnis

Sesuai ?

Analisis

Selesai

Gambar 3.1 Metode Penelitian

Page 26: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 26

Keterangan :

Dalam metode penelitian berikut alurnya :

1. Diharapkan menentukan tujuan penelitian terlebih dahulu agar lebih terarah

2. Membuat batasan dan asumsi dalam penulisan

3. Melihat data proses bisnis yang diperoleh dari modul 1

4. Membuat Diagram Flow Diagram

5. Membuat Entity Relationship Diagram

6. Jika sudah sesuai dengan kriteria maka dimasukkan ke dalam software dari diagram

tersebut

7. Dalam software mencakup profil perusahaan, STO dan job analysis, data – data

komponen, BOM, serta proses bisnis yang ada

8. Jika sudah lengkap maka dapat menganalisis hasil yang didapat

Page 27: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 27

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Data Perusahaan

4.1.1 Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo PT Java Tamiya Factory

Lingkaran letupan api menggambarkan semangat peruahaan java tamiya factory untuk

menjadi perusahaan pioneer di Indonesia.

Gambar mobil yang menuju ke mahkota merupakan analogi dari perusahaan java

tamiya factory akan menuju kemenangan atau kesuksesan yang diiringi oleh semangat

dari lingkaran api.

Tulisan “let’s go” merupakan brand image dari perusahaan agar selalu dekat di telinga

masyarakat.

Page 28: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 28

Warna : dari degradasi warna yang diberikan merupakan nilai estetika dari perusahaan

dan juga menunjukan bahwa perusahaan melakukan strategi perusahaan sebagai

kekuatan perusahaan yang dilakukan dengan langkah (step) yang pasti.

4.1.2 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Java Tamiya Factory

Alamat : Pontianak, Kalimantan Barat

Telepone : +62616573241

Fax : +62616573241

Email : [email protected]

Website : www.javatamiyafactory.com

Berdiri : 28 September 2012

Jenis Produk : Tamiya Mini 4WD

Bidang Industri : Perakitan Tamiya Mini 4WD

Page 29: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 29

4.1.3 STO

Berikut adalah gambar struktur organisasi pada perusahaan PT. Java Tamiya

Factory :

Gmbar 4.2 Struktur Organisasi PT Java Tamiya Factory

Secara garis besar terdapat lima desain organisasi yaitu struktur

sederhana, birokrasi mesin, biokrasi professional, struktur divisional,

danadhocracy. Desain organisasi pada PT. Java Tamiya Factory

menggunakan desain organisasi birokrasi mesin. Hal ini dikarenakan pada

perusahaan tersebut hanya menghasilkan satu jenis produk yaitu Tamiya

Mini 4WD. Selain itu struktur tipe ini juga mampu menampilkan aktivitas

yang berstandarisasi dengan tindakan yang sangat efisien dan hal ini sejalan

Page 30: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 30

dengan tujuan didirikannya PT. Java Tamiya Factory yang hanya berfokus

pada produk mainan tamiya.Desain organisasi ini cocok dengan lingkungan

perusahaan yang simpel dan stabil. Walaupun begitu desain ini dapat

digunakan pada perusahaan besar.Sistem desentralisasi terbatas yang

diterapkan perusahaan ini juga merupakan ciri dari desain organisasi

birokrasi mesin.

Pada desain organisasi struktur sederhana didominasi oleh

strategic apex, yaitu pemilik perusahaan berperan sebagai pemimpin utama

dalam suatu organisasi. Hal tersebut tentu tidak sesuai dengan kondisi

perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dimana perusahaan dimiliki

oleh para pemegang saham perusahaan. Desain organisasi Adhocracy juga

tidak cocok dengan desain organisasi pada PT. Java Tamiya Factory, karena

pada desain organisasi Adhocracy tersebut bersifat sangat fleksibel, sangat

terdesentralisasi, serta untuk lingkungan perusahaan sering berubah dan

beresiko tinggi. Ketidakcocokan desain organisasi juga terdapat pada

Birokrasi Profesional jiika desain ini diterapkan pada PT. Java Tamiya

Factory. Hal ini disebabkan perusahaan ini hanya memproduksi satu jenis

produk sedangkan pada perusahaan dengan desain organisasi Divisional

memproduksi beranekaragam produk.

4.1.4 Job Description

1. RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham)

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melakukan evaluasi kinerja dewan komisaris dan direktur

o Menetapkan perhitungan alokasi laba perusahaan

o Menggelar RUPS tahunan

Page 31: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 31

Wewenang

o Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris dan direktur

o Menyetujui atau menolak RJPP(Rencana Jangka Panjang

Perusahaan) dan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan)

o Menetapkan target kinerja Direktur dan Komisaris

2. Komisaris

Tugas dan Tanggung Jawab

o Penyusunan/ pelaksanaan/ pertanggungjawaban RJPP dan RKAP

o Kepatuhan terhadap anggaran dasar dan peraturan yang berlaku

o Pelaksanaan keputusan RUPS

Wewenang

o Memberhentikan sementara waktu direktur

o Mengevaluasi dan menyetujui atau menolak permintaan persetujuan

dari Direktur untuk transaksi tertentu sesuai ketentuan AD

o Mengambil keputusan di dalam maupun di luar rapat Komisaris

3. Direktur Utama

Tugas dan Tanggung Jawab

o Memimpin dan mengurus perusahaan

o Menentukan masa depan perusahan

o Mewakili perusahaan baik didalam ataupun diluar pengadilan

o Bertanggungjawab penuh dalam menjalankan tugas untuk

kepentingan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku

o Bertanggungjawab kepada RUPS

Page 32: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 32

Wewenang

o Memimpin rapat umum dalam hal memastikan pelaksanaan tata

tertib, menentukan urutan agenda.

o Menetapkan kebijakan dalam permasalahan perusahaan.

o Mengatur pendelegasian wewenang

o Menyelenggarakan rapat koordinasi antar divisi

o Memberikan penilaian kerja kepada karyawan

o

4. General Manager (GM)

Tugas dan Tanggung Jawab

o Bertanggungjawab kepada direktur

o Mengelola dan mengawasi manajer tiap departemen

o Mengecek dan memantau segala kegiatan yang ada di departemen

o Mengkoordinasikan tugas-tugas dari tiap departemen

Wewenang

o Menyelenggarakan rapat koordinasi antar departemen

o Mengajukan laporan kinerja kepada direktur

A. Departemen Pengembangan

Manajer Pengembangan

Tugas dan Tanggung Jawab

o Mengembangkan strategi dan konsep untuk produk baru

o Menjalankan strategi dan kebijakan pengelolaan SDM jangka

panjang

o Bertanggung jawab atas kinerja karyawan

Page 33: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 33

Wewenang

o Perekrutan dan pemberhentian karyawan

o Menetapkan kebijakan mengenai kepegawaian, fasilitas perusahaan,

pengembangan produk dan sistem informasi perusahaan.

a. Kepala Unit HRD

Tugas dan Tanggung Jawab

o Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM

o Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksaanaan fungsi SDM

o Menyusun sistem manajemen kinerja yang baik

Wewenang

o Melakukan penilaian dan pengukuran performansi dari karyawan

o Melakukan training terhadap karyawan

Staff unit HRD

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melakukan perekrutan karyawan

o Melakukan training karyawan

o Mengurus seluruh administrasi kepegawaian

b. Kepala Unit R&D

Tugas dan Tanggung Jawab

o Mengembangkan strategi dan konsep Organisasi untuk roduk baru

o Melakukan pemilihan raw material

o Menganalisis kebutuhan konsumen

Wewenang

o Menentukan riset pengembangan produk

o Menetapkan daftar kebutuhan rutin pendukung pelakasaan riset dan

desain

Page 34: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 34

Staff unit R & D

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam perusahaan

o Memanfaatkan teknologi untuk pengembangan produk

o Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Kepala unit R

& D

c. Kepala Unit GA

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melakukan pengadaan barang/fasilitas yang dibutuhkan oleh

perusahaan

o Memelihara semua aset/fasilitas perusahaan

o Merancang dan mengembangkan teknologi

Wewenang

o Menentukan pembelian barang/fasilitas yang dibutuhkan oleh

perusahaan

Staff unit GA

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melakukan pengawasan terhadapa inventori

B. Departemen Logistik

Manajer Logistik

Tugas dan Tanggung Jawab

o Menyusun, bersamaan dengan Penanggung jawab Logistik di semua

area

o Membuat kebijakan dalam pengeloalaan logistik

Page 35: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 35

o Menganalisi kebutuhan barang dan mengatur penyediaan, pengadaan

dan pengiriman barang

o Melakukan penyusunan biaya logistik

o Melakukan peramalan demand berdasarkan data historis

o Merencanakan raw material

Wewenang

o Menyiapkan kebutuhan material untuk produksi dan adanya ssuku

cadang

o Menentukan kebutuhan material

o Mengusulkan jumlah safety stock

a) Kepala Unit Purchasing

Tugas dan Tanggung Jawab

o Mencari Supplier

o Menyeleksi Supplier

o Mencari tahu segala informasi perubahan pasar

Wewenang

o Mengawasi kebijakan pemilihan supplier barang

Staff Unit Purchasing

Tugas dan Tanggung Jawab

o Mengontrol persediaan material di gudang

o Melaksanakan dan mengawasi pemesanan dan pembelian material

sesuai perencanaan dari departemen logsitik

b) Kepala Unit Warehouse

Tugas dan Tanggung Jawab

o Merencanakan fasilitas fasilitas dan barang untuk disimpan

o Membuat prosedur tentang pemeliharaan barang

Page 36: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 36

o Mengatur inventory

Wewenang

o Menetapkan peraturan dan SOP

Staff Unit Warehouse

Tugas dan Tanggung Jawab

o Mengangkut dan menyimpan raw material

o Menyimpan hasil produksi yang telah dikemas

o Mengelola barang produksi yang di gudang

c) Kepala Unit Distribusi

Tugas dan Tanggung Jawab

o Menentukan biaya yang optimal

o Menentukan pemilihan trasnportasi

o Mendistribusikan material

o Menentukan rute distribusi

Wewenang

o Menetapkan kebijakan yang terkait dengan distribusi sesuai dengan

SOP

Staff unit Distribusi

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melakukan pendistribusian material munuju dan keluar dari

perusahaan

C. Departemen Produksi

Manajer Produksi

Tugas dan Taggung Jawab

o Merakit komponen sesuai dengan stasiun kerja yang ada

o Menyusun jadwal rencana dan target produksi

o Mengelola kegiatan produksi agar kondusif

Page 37: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 37

o Memperhatikan kualitas produk rakitan

Wewenang

o Mengusulkan rencana produksi ke Direktur

o Menetapkan daftar kebutuhan rutin produksi

o Menentukan keefisienan lintasan produksi

Kepala Unit PPIC

Tugas dan Tanggung Jawan

o Melakuan peramalan demand

o Merencanakan jumlah raw material yang dibutuhkan proses produksi

o Melakukan pengawasan terhadap proses produksi

Wewenang

o Menentukan kebutuhan material

o Mengusulakn jumlah safety stock di gudang

o Melihat kondisi pemesanan raw material

Staff unit PPIC

Tugas dan Tangung Jawab

o Melakukan penjadwalan produksi

o Meramalkan raw material

o Menjadwalkan julah mesin dan staisiun kerja

o Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada atasan

Kepala unit Assembly

Tugas dan Tanggung Jawab

o Menentukan sistem dalam perakitan

o Menentukan perintah dalam perakitan produk

o Melaporkan hasil kinerja kepada atasan

Wewenang

o Memberikan perintah dan keputusan dalam lini produksi

Page 38: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 38

Staff unit Assembly

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melakukan proses perakitan tamiya mini 4WD

o Melakukan pengemasan produk

o Mengolah bahan mentah dari warehouse

D. Departemen Quality Control

Manajer Quality Control

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melakukan pemeriksaan terhadap jalannya proses produksi sesuai

SOP

o Mengawasi kualitas material

o Menyusun data QC

o Melakukan inspeksi terhadap produk jadi

o Mengendalikan kualitas

Wewenangan

o Memberikan perintah dalam melakukan pemeriksaan proses produksi

Staff unit Quality Control

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melakukan proses inspeksi dari raw material sampai siap dijual

o Melaporkan laporan pertanggungjawaban kepada atasan

E. Departemen Finansial

Tugas dan Tanggung Jawab

o Membuat anggaran gaji pegawai

o Membuat laporan keuangan tahunan

o Menghitung biaya produksi

o Memberikan anggaran untuk setiap departemen

Page 39: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 39

Wewenang

o Menetapkan kebijakan dan keputusan dalam proses pengelolaan

keuangan dalam perusahaan

Staff Departemen Finansial

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melakukan pengelolaan keuangan

o Membuat laporan laba rugi

o Mencatat transaksi keuangan

o Merinci aliran uang dalam perusahaan

Wewenang

o Melakukan kebijakan dan keputusan dalam proses pengelolaan

keuangan perusahaan

F. Departemen Teknologi dan Informasi

Manajer Information System and Technology

Tugas dan Tanggung Jawab

o Melakukan riset terhadap perkembangan taknologi untuk

meningkatkan proses produksi

o Melakukan kontrol perwatan komponen teknologi penunjang

informasi

o Bertanggung jawab atas pengelolaan teknologi sistem informasi

Wewenang

o Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada atasan

Kepala unit IT

Tugas dan Tanggung Jawb

o Mengevaluasi pemeliharaan mesin dan teknologi yang digunakan

o Melakukan pembaharuan teknologi – teknologi yang digunakan

Page 40: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 40

o Mengatur seliruh urusan berhubungan dengan sistem informasi

Wewenang

o Membuat kebijakan tentang penggunaan teknologi dan berupaya

mengupdate

Staff Unit IT

Tugas dan Tanggung Jawab

o Mengelola teknologi sistem informasi perusahaan

G. Departemen Marketing

Tugas dan Tanggung Jawab

o Menyusun rencana kegiatan di bidang pen jualan dan pemasaran

o Mengelolla penjualan dan pemasaran produk

o Meneliti pasar produk

o Mengetahui kondisi pasar

o Mengembangkan strategi yang ada di pasar

o Merinci keuangan pada promosi

Wewenang Jabatan

o Menentukan strategi marketing

o Memberi tugas kepada staff untuk penyaluran barang

Kepala Unit Sales

Tugas dan Tanggung Jawab

o Mempromosikan produk

o Menjual produk ke konsumen

o Merencanakan promosi produk

o Membuat laporan perencanaan promosi

Wewenang

o Menentukan pengemabngan target pasar di daerah pemasaran

Page 41: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 41

Staff Unit Sales

Tugas dan Tanggung Jawab

o Promosi produk

o Menjual produk

o Melakukan kegiatan aktif di pasar

o Membuat laporan pertanggung jawaban kepada atasan mengenai

promosi

Kepala Unit Marketing

Tugas dan Tanggung Jawab

o Menyusun rencana kegiatan di bidang penjualan dan pemasaran

o Mengelola sistem penjualan dan pemasaran

o Mengendalikan bidang penjalan dan pemasaran

o Meneliti pasar produk

o Mengetahui kondisi pasar

Wewenang

o Memberi rekomendasi strategi keuangan kepada atasan

Staf Marketing

Tugas dan Tanggung Jawab

o Promosi produk

o Menjual produk

o Menganalisis pesaing

Membuat market plan beserta

Page 42: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 42

4.1.5 Pengelompokan Proses Bisnis

Pengelompokkan Proses Bisnis

1.PERANCANGAN ORGANISASI

1. Menentukan arah organisasi perusahaan melalui visi misi

perusahaan

2. Menyusun dan menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

3. Merancang dan menentukan jumlah kebutuhan karyawan dalam

perusahaan.

4. Menyampaikan laporan pemegang saham atas kinerja

perusahaan.

2.MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA

1. Memberikan motivasi kepada karyawan

2. Melakukan kajian terhadap setiap kegagalan baik dalam hal

produk maupun manajemen perusahan

3. Melakukan perekrutan (open recruitment) untuk menambah

sumber daya manusia tentunya pada penempatan yang jelas.

4. Melakukan pengembangan ketrampilan motivasi kerja secara

berkala.

5. Melakukan Sharing secara berkala untuk membicarakan masalah

– masalah perusahaan, pencarian akar masalah dan bagaimana

mengatasi masalah tersebut.

6. Melakukan pemberian award dan punishment untuk memotivasi

karyawan.

Page 43: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 43

3.PERENCANAAN DAN SYSTEM PRODUKSI

1. Melakukan Peramalan.

2. Melakukan perakitan mini 4 WD

3. Melakukan pengepakan mini 4 WD yang telah dirakit

4. Melaporkan hasil perencanaan produksi oleh bagian PPIC ke bagian

produksi

4.LOGISTIK

1. Melakukan pemesanan / pembelian raw material

2. Mengangkut raw material dari shipping ke gudang

3. Menyimpan raw material di gudang.

4. Melakukan inspeksi raw material.

5. Mengangkut raw material yang telah lolos inspeksi ke lantai produksi

untuk dirakit.

5.PEMELIHARAAN ASET

1. Melakukan pengadaan inventaris perusahaaan melalui proses

pengadaan yang telah diatur dalam SOP perusahaan.

6. PEMASARAN

1. Melakukan riset pasar untuk pengembangan desain Tamiya.

2. Melakukan promosi produk melalui media cetak dan elektronik.

3. Melakukan pemasaran produk.

4. Melakukan penjualan langsung kepada konsumen melalui sales

5. Menganalisa pola penjualan mini 4 WD dari satu periode ke periode

lainnya

Page 44: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 44

7.FINANSIAL

1. Mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam buku besar

2. Membuat laporan laba rugi

3. Mengurusi gaji karyawan

8. QUALITY CONTROL

1. Melakukan inspeksi in process

2. Melakukan inspeksi packaging

9.SISTEM INFORMASI DAN MAINTENANCE

1. Membangun sistem informasi perusahaan secara keseluruhan

berdasarkan kebutuhan informasi perusahaan

2. Membangun sistem informasi antar departemen

3. Membangun sistem informasi dalam masing-masing departemen

Page 45: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 45

4.1.6 Produk dan BOM

Gambar 4.3 BOM PT Java Tamiya Factory

Untuk produk PT Java Tamiya Factory memproduksi 3 jenis produk diantaranya Tamiya Cyber, Tamiya Magnum, dan

Tamiya Sonic. Dari semua produk yang dihasilkan diperlukan komponen – komponen penyusunannya dan komponen

penyusunannnya semua sama dari ketiga timya tersebut. Dan akhirnya didapatkan BOM yang sama juga.

Page 46: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 46

4.1.7 Stasiun Kerja

1

4A 4B

3

2

6

5

9

8

7

15A 15B

14A 14B

12

11

10

13

Warehouse

Gambar 4.4 Stasiun Kerja PT Java Tamiya Factory

Page 47: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 47

Tabel 4.1 Rekap Perhitungan ESK per Stasiun Kerja

Stasiun Duplikasi elemen Ti Jumlah

Waktu

Slack

Time

Efisiensi

Stasiun

Kerja

1 9 17.65 17.65 0.97 0.95

2 10 14.97 14.97 3.65 0.80

3 5 12.28 18.14 0.47 0.97

3 5.86

4 11 12.23 17.45 1.17 0.94

1 5.22

5 A 2 25.47 37.23

18.62 0 1

18 11.76

B 2 25.47 37.23

18.62 0 1

18 11.76

6 A 4 20.86 34.05

17.03 1.59 0.91

13 13.19

B 4 20.86 34.05

17.03 1.59 0.91

13 13.19

7 17 12.97 18.13 0.48 0.97

26 5.16

8 A 27 23.56 34.79

17.4 1.22 0.93

6 11.23

B 27 23.56 34.79

17.4 1.22 0.93

6 11.23

9 19 9.71 17.27 1.35 0.93

7 7.56

10 8 10.7 17.72 0.9 0.95

14 7.02

11 A 15 19.21 30.92

15.46 3.16 0.83

16 11.71

B 15 19.21 30.92

15.46 3.16 0.83

16 11.71

12 A 20 4.29 8.87

14.19 4.43 0.76

12 4.58

Page 48: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 48

Lanjutan Tabel 4.1 Rekap Perhitungan ESK per Stasiun Kerja

B 20 8.59 14.19 4.43 0.76

12 4.58

13 21 17.17 17.17 1.45 0.92

14 22 15.43 15.43 3.19 0.83

15 23 11.23 15.78 2.84 0.85

28 4.55

16 A 29 19.65

35.75

17.88 0.74 0.96

24 8.2

25 7.9

B 29 19.65

35.75

17.88 0.74 0.96

24 8.2

25 7.9

17 30 6.75 14.65 3.97 0.79

31 7.9

18 A 32 4.48 25.39

12.7 5.92 0.68

33 20.91

B 32 4.48 25.39

12.7 5.92 0.68

33 20.91

19 A 34 23.83 11.92 11.92 6.7 0.64

B 34 23.83 11.92 11.92 6.7 0.64

4.1.8 Harga Material

Data HargaSparepart Tamiya Dari Supplier

Hasil peramalan pada satuan agegrat memiliki nilai yang sama dengan hasil

peramalan satuan unit karena faktor konversi yang digunakan adalah waktu

siklus sebesar 19.73 sehingga memiliki perbandingan sebesar 1 : 1 : 1 untuk

setiap jenis tamiya.

Page 49: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 49

Tabel 4.2 Biaya Material Produk

No Nama Part Kode Jumlah Harga/Unit

(Rp) Biaya Pesan

1 Body Grade A B1 1 750 2000

2 Body Grade B B2 1 750 2000

3 Body Grade C B3 1 750 2000

4 Chasis Ch 1 600 2000

5 Pengunci Body PBd 1 60 2000

6 Penutup Baterai PBt 1 80 2000

7 Bumper Belakang BB 1 230 2000

8 Sekrup S 2 40 2000

9 Roller (depan +

tengah) Rol 4 80 2000

10 Baut Bt 4 40 2000

11 Penutup Plat Depan PPD 1 80 2000

12 Plat Depan PD 1 90 2000

13 Tuas On Off TO 1 70 2000

14 Gear Kecil GK 1 50 2000

15 As Roda AR 2 90 2000

16 Roda (ban + velg) R 4 250 2000

17 Gardan Gar 1 250 2000

18 Gear Besar GB 1 70 2000

19 Dinamo D 1 2800 2000

20 Gear Dinamo GD 1 60 2000

21 Rumah Dinamo RD 1 70 2000

22 Plat Belakang Besar PBB 1 70 2000

Page 50: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 50

Lanjutan Tabel 4.2 Biaya Material Produk

23 Plat Belakang Kecil PBK 1 50 2000

24 Pengunci Dinamo PDn 1 80 2000

4.1.9 Jumlah Karyawan

Penentuan jumlah tenaga kerja pada PT Java Tamiya Factory

adalah didasarkan atas :

The Strategic Apex : terdiri dari 3 orang, dengan rincian :

1. Komisaris sebanyak 1 orang

2. Direktur Utama sebanyak 1 orang

3. General Manager sebanyak 1 orang

The Middle Line : terdiri dari 18 orang dengan rincian :

1. Manajer Produksi sebanyak 1 orang

2. Manajer Logistiksebanyak 1 orang

3. Manajer Quality Control sebanyak 1 orang

4. Manajer Pengembangan sebanyak 1 orang

5. Manajer Financial sebanyak 1 orang

6. Manajer Marketing sebanyak 1 orang

7. Manajer IT sebanyak 1 orang

8. Kepala UnitHRD sebanyak 1 orang

9. Kepala UnitR&D sebanyak 1 orang

10. Kepala UnitGA sebanyak 1 orang

11. Kepala UnitWarehouse sebanyak 1 orang

12. Kepala Unit Purchasing sebanyak 1 orang

13. Kepala Unit Distribusi sebanyak 1 orang

14. Kepala Unit PPIC sebanyak 1 orang

15. Kepala Unit Assembly sebanyak 1 orang

Page 51: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 51

16. Kepala Unit Teknologi dan Informasi sebanyak 1 orang

17. Kepala UnitSales sebanyak 1 orang

18. Kepala UnitMarketing sebanyak 1 orang

The Technostructure : terdiri dari 3 orang, dengan rincian :

1. Konsultan Perusahaan sebanyak 3 orang

The Operating Core : terdiri dari 23 orang, dengan rincian :

1. StaffUnit Sales sebanyak 2 orang

2. StaffUnitWarehouse sebanyak 3 orang

3. StaffUnit Purchasing sebanyak 3 orang

4. StaffUnit Distribusi sebanyak 3 orang

5. StaffUnit PPIC sebanyak 3 orang

6. StaffUnit Assembly sebanyak 3 orang

7. Staff Unit QC sebanyak 2 orang

8. Staff Unit R&D sebanyak 2 orang

9. Staff Unit Marketing sebanyak 2 orang

The Support Staff : terdiri dari 9 orang, dengan rincian :

1. Staf Unit TI sebanyak 2 orang

2. Staf Unit Financial sebanyak 2 orang

3. StaffUnit HRD sebanyak 2 orang

4. Staff Unit GA sebanyak 3 orang

Tenaga Kerja Tidak Langsung : terdiri dari 8 orang

1. Satpam sebanyak 2 orang

2. Office boy sebanyak2 orang

3. Cleaning cervice sebanyak 2 orang

Total Karyawan PT. Java Tamiya Factory 64 Karyawan

Page 52: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 52

4.1.10 HPP

Penentuan Harga Jual

Tabel 4.3Penentuan Harga Jual

Tamiya Cyber Tamiya Sonic Tamiya

Magnum

HPP Rp13,639 Rp13,606 Rp12,945

Laba

(25%) Rp3,410 Rp3,402 Rp3,236

Harga

Jual Rp17,049 Rp17,008 Rp16,181

Page 53: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 53

4.2 DFD

Konteks Diagram

Gambar 4.5 Konteks Diagram

membangun dan

mengelola sistem informasi

mencatat pengeluaran

dan pemasukan

menjual produk ke

pasaran

menentukan jumlah dan

lot pemesanan

peramalan

menentukan kuantitas

produksi

proses produksi

memilih supplier

pengadaan raw material

distribusi raw

material ke gudang

pengadaan inventaris

perusahaan

perekrutan karyawan

laporan hasil

keuangan

pengiriman barang

pembayaran

verifikasi pembelian

registrasi dan beli

pengiriman material

purchase order &

pembayaran

registrasi

suppliercustomer

komisaris dan RUPS

1

sistem informasi PT

.Java Tamiya

Factory

departemen pengembangan

departemen logistic

departemen produksi

departemen sales &marketing

departemen IT

departemen financial

Page 54: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 54

Page 55: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 55

DFD level 0

Gambar 4.6 DFD Level 0

Semua database

laporan

informasi

customer payment

supplier payment

Purchase order dan

membayar

pengiriman

melakukan registrasi

supplier

memeriksa dan

mengawasi keuangan dan

database lainnya

komisaris dan RUPS

membangun dan

mengelola sistem informasidepartemen IT

mencatat pengeluaran

dan pemasukan

pengiriman produk

pembayaran

verifikasi pembelian

pembelian dan

registrasi customer

departemen financial

menjual produk ke

pasaran

departemen sales &marketing

pengiriman hasil

produksi ke warehouse

kuantitas pengadaan

pengiriman raw

material ke produksi

proses produksi

menentukan kuantitas

produksi

menentukan jumlah dan

lot pemesanan

peramalan

departemen produksi

pengadaan inventaris

perusahaan

distribusi raw

material ke gudang

pengadaan raw material

memilih supplier

departemen logistic

perekrutan karyawan

pengadaan inventaris

perusahaandepartemen pengembangan

1

pengelolaan

departemen

pengembangan

1 database karyawan

2

pengelolaan

departemen

logistic

2 database supplier

3 database produk

3

pengelolaan

departemen

produksi 6database jadwal

produksi

4

pengelolaan

departemen sales

& marketing

7 database customer

8 sales order

5

pengelolaan

departemen

financial9 laporan keuangan

6

pengelolaan

departemen

SISTEM

INFORMASI

7

PENGAWASAN

4 Purchase Order

5Bom. routing, work center,

manufacturing order

10 delivery order

Page 56: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 56

DFD level 1 – Pengelolaan Departemen Pengembangan

Gambar 4.7 DFD Level 1 Pengelolaan Departemen Pengembangan

perekrtutan karyawan

inventaris perusahaan

pengadaan inventaris

departemen pengembangan

21

pengadaan

inventaris

perusahaan

22

perekrutan

karyawan

1 database karyawan

departemen logistic

Page 57: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 57

DFD level 1 – Pengelolaan Departemen Logistik

Gambar 4.8 DFD Level 1 Pengelolaan Departemen Logistik

distribusi produk

pengiriman raw

material ke produksi

pengiriman raw

material ke produksi

purchase order

peregistrasian

pengiriman

distribusi

pengadaan raw material

pemilihan supplier

departemen logistic

2 database supplier

3 database produk

4 Purchase Order

31

memilih supplier

32

mengadakan raw

material

33

mendistribusikan

supplier

34

purchase order

dan membayar

35

pengiriman

36

registrasi

departemen produksi

customer

10 delivery order

Page 58: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 58

DFD level 1 – Pengelolaan Departemen Produksi

Gambar 4.9 DFD Level 1 Pengelolaan Departemen Produksi

produksi produk

perencanaan produk

41

proses

perencanaan

42

proses produksi

5 database jadwal produksi

6 BOM

7 routing

8 work center

9 manufacturing order

departemen logistic

Page 59: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 59

4.3 ERD

Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram

PENGADAAN

PEMBELIAN

PEMBAYARAN

PROSES PEMBUATAN

ORDER PRODUKSI

Relationship_7

TOTAL KEBUTUHAN MATERIAL

JUMLAH PENJUALAN PRODUKGAJI

PEMBELIAN PRODUK

LAPORAN KEUANGAN

DATA KARYAWAN

Relationship_14

LAPORAN DATA CUSTOMER

LAPORAN JADWAL PRODUKSIDATA PEMBELIAN MATERIAL

DATA SUPPLIER

LAPORAN PENJUALAN

LAPORAN WORK CENTER

LAPORAN JENIS PRODUK

LAPORAN MANUFACTURING ORDER

DATA ROUTINGS PRODUK

DATA BOM PRODUK

DATA PENGIRIMAN PRODUK

ORDER PRODUK

JENIS PRODUK YANG DIBELI

JENIS PRODUK YANG DIPRODUKSI

KOMPONEN PENYUSUN PRODUK

PEMBELIAN MATERIAL

PRODUK YANG DIBELI

MATERIAL YANG DIBUTUHKAN

Relationship_33

LANGKAH - LANGKAH PRODUKSI

Relationship_35

Relationship_36

KARYAWAN

#

*

*

*

ID_KARYAWAN

NAMA

DEPARTEMEN

JOB

Characters (30)

Text

Text

Text

SUPPLIER

#

*

*

*

ID_SUPPLIER

NAMA

ADDRESS

PHONE

Characters (30)

Text

Text

Number

ROUTINGS

#

*

*

*

*

*

ID_ROUTINGS

RESOURCE TYPE

NAME

WORK CENTER

NUMBER OF CYCLES

NUMBER OF HOURS

Characters (30)

Text

Text

Text

Decimal

Decimal

PURCHASE ORDER

#

*

*

*

ID_PURCHASE ORDER

RESOURCE TYPE

PRODUCT

QUANTITY

Characters (30)

Text

Text

Number

CUSTOMER

#

*

*

*

ID_CUSTOMER

NAMA

ADDRESS

PHONE

Characters (30)

Text

Text

Number

WORK CENTER

#

*

*

*

*

*

ID WORK CENTER

NAME

RESOURCE TYPE

EFFICIENCY FACTOR

CAPACITY PER CYCLE

TIME FOR 1 CYCLE (HOUR)

Characters (30)

Text

Text

Decimal

Decimal

Time

KEUANGAN

#

*

*

*

ID KEUANGAN

REPORT NAME

TYPE

REPORT VALUE

Characters (30)

Text

Money

Text

LAPORAN SISTEM INFORMASI

#

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

o

ID SISTEM INFORMASI

KARYAWAN

SUPPLIER

PRODUK

PURCHASE ORDER

CUSTOMER

BOM

ROUTINGS

WORK CENTER

JADWAL PRODUKSI

SALES ORDER

KEUANGAN

DELIVERY ORDER

Characters (30)

Characters (30)

Characters (30)

Characters (30)

Characters (30)

Text

Text

Characters (30)

Text

Characters (30)

Characters (30)

Characters (30)

Characters (30)

PRODUK

#

*

*

*

*

*

ID_PRODUK

JENIS KOMPONEN

PROCUREMENT METHOD

SUPPLY METHOD

COST PRICE

MANUFACTURING LEAD TIME

Characters (30)

Text

Text

Text

Money

Text

BOM

#

*

*

*

*

ID BOM

PRODUCT

ROUTING

BOM TYPE

QUANTITY

Characters (30)

Text

Text

Text

Number

JADWAL PRODUKSI

#

*

*

*

*

ID JADWAL PRODUKSI

MANUFACTURING ORDER

PRODUCT

PRODUCT QUANTITY

SCHEDULED DATE

Characters (30)

Number

Text

Number

Date & Time

SALES ORDER

#

*

*

*

*

ID SALES ORDER

CUSTOMER

DATE

PRODUCT

QUANTITY

Characters (30)

Text

Date

Text

Number

MANUFACTURING ORDER

#

*

*

*

*

*

*

ID MANUFACTURING ORDER

PRODUCT

PRODUCT QUANTITY

SCHEDULED DATE

BOM

ROUTING

RESPONSIBLE

Characters (30)

Text

Number

Date & Time

Text

Text

Text

DELIVERY ORDER

#

*

*

*

*

*

*

ID DELIVERY ORDER

CUSTOMER

STOCK JOURNAL

PRODUCT

QUANTITY

STATUS

TIME

Characters (30)

Text

Number

Text

Number

Text

Time

Page 60: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 60

4.4 Implementasi OpenERP

Logo dan Profil Perusahaan

Gambar 4.11 PreenScreen Profil Perusahaan

STO

Gambar 4.12 PreenScreen Struktur Perusahaan 1

Page 61: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 61

Gambar 4.13 PreenScreen Struktur Perusahaan 2

Gambar 4.14 PreenScreen Struktur Perusahaan 3

Page 62: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 62

Employee

Gambar 4.15 PreenScreen Employee Perusahaan 1

Gambar 4.16 PreenScreen Employee Perusahaan 2

Page 63: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 63

- General Manager

Gambar 4.17 PreenScreen General Manager Perusahaan

- Departemen

Gambar 4.18 PreenScreen Departemen Perusahaan 1

Page 64: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 64

Gambar 4.19 PreenScreen Departemen Perusahaan 2

- Departemen Pengembangan

Gambar 4.20 PreenScreen Departemen Pengembangan Perusahaan

Page 65: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 65

Produk

Gambar 4.21 PreenScreen Material Perusahaan

Page 66: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 66

Gambar 4.22 PreenScreen Material Bumper Belakang

Gambar 4.23 PreenScreen Material Bumper Belakang 2

Page 67: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 67

Stasiun kerja (Work Center / Routing)

Gambar 4.24 PreenScreen Routing Perusahaan 1

Gambar 4.25 PreenScreen Routing Perusahaan 2

Page 68: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 68

Purchases order

- Supplier

Gambar 4.26 PreenScreen Supplier 1

Gambar 4.27 PreenScreen Supplier 2

Page 69: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 69

- Purchase Order

Gambar 4.28 PreenScreen Purchase Order 1

Gambar 4.29 PreenScreen Purchase Order 2

Page 70: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 70

Manufacturing Order

Gambar 4.30 PreenScreen Manufacturing Order 1

- Order

Gambar 4.31 PreenScreen Manufacturing Order 2

Page 71: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 71

Gambar 4.32 PreenScreen Manufacturing Order 3

Page 72: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 72

BOM

Gambar 4.33 PreenScreen BOM

- Tamiya Magnum

Gambar 4.34 PreenScreen BOM Tamiya Magnum 1

Page 73: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 73

Gambar 4.35 PreenScreen BOM Tamiya Magnum 2

Page 74: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 74

HPP – Penjualan

- Tamiya Cyber

Gambar 4.36 PreenScreen harga jual Tamiya Cyber

- Tamiya Sonic

Gambar 4.37 PreenScreen harga jual Tamiya Sonic

Page 75: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 75

- Tamiya Magnum

Gambar 4.38 PreenScreen harga jual Tamiya Magnum

Page 76: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 76

BAB V

ANALISIS

5.1 Anasilis DFD

Dapat dilihat dari proses pertama adalah pengelolaan departemen

pengembangan yang yang berisi tentang proses pengelolaan karyawan dan pengadaan

inventaris melalui sistem informasi yang berisi mengenai database karyawan yang

berisi nama, id karyawan. Lalu dari proses ini di breakdown menjadi dfd level 1

yang berisikan proses perekrutan karyawan dan pengadaan inventaris perusahaan.

Proses pengelolaan departemen pengembangan ini berhubungan dengan departemen

pengembangan dan departemen logistic.

Proses kedua pada dfd level 0 adalah pengelolaan departemen logistic yang

berisi tentang pengelolaan pengadaan raw material yang digunakan untuk proses

produksi melalui sistem informasi yang berisi mengenai database produk, supplier,

delivery order, purchase order lalu mengatur proses pendistribusian barang baik

didalam pabrik maupun diluar pabrik, dan mengatur proses pergudangan yang akan

menghasilkan. Lalu proses kedua di breakdown menjadi dfd level 1 yang

menghasilkan proses menghasilkan produk, memilih supplier, mengadakan raw

material, mendistribusikan, purchase order dan pembayaran, pengiriman, dan

registrasi. Proses pengelolaan departemen logistik berhubungan dengan dengan

departemen produksi dan departemen logistic, serta supplier dan customer.

Proses ketiga dalam dfd level 0 adalah pengelolaan departemen produksi yang

memproses seperti peramalan, menentukan jumlah dan lot pemesanan, dan

menentukan kuantitas produksi dan proses produksi melalui sistem informasi yang

berisi database BOM, routing, work center, manufacturing order dan database jadwal

Page 77: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 77

produksi. Lalu dari dfd 0 di breakdown menjadi dfd level 1 yang berisi proses

perencanaan dan proses produksi. Proses pengelolaan departemen produksi

berhubungan dengan departemen logistic.

Proses keempat dalam dfd level 0 adalah pengelolaan departemen seles dan

marketing yang memproses menjual produk ke pasaran dan customer payment

melalui sistem informasi yang berisikan database sales order dan database customer.

Pada proses ini berhubungan dengan departemen sales dan marketing dan customer

Proses kelima dalam dfd level 0 adalah pengelolaan departemen finansial

yang memproses pencatatan pemasukan dan pengeluaran melalui sistem informasi

yang berisi database laporan keuangan. Pada proses pengelolaan departemen finansial

yang berhubungan langsung dengan departemen finansial.

Proses keenam pada dfd level 0 adalah proses pengelolaan departemen sistem

informasi yang menerima dan mengelola semua data base dan sistem informasi yang

ada pada setiap departemen kecuali database keuangan. Pada proses pengelolaan

sistem informasi berhubungan langsung dengan departemen IT.

Proses ketujuh pada dfd level 0 adalah proses pengawasan yang memerikasa

dan mengawasi keuangan dan database lainnya melalui sistem informasi yang berisi

database keuangan, proses pengawasan ini berhubungan dengan komisaris dan RUPS

Dari DFD yang telah dibuat didapatkan hasil berupa database – database.

Kemudian hasil database tersebut akan dijadikan input sebagai entitas untuk ERD.

Setelah itu hasil DFD yang berupa terminator akan dijadikan input sebagai user pada

Open ERP.

Page 78: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 78

5.2 Analisis ERD

Pada gambar 4. merupakan Entity Relationship Diagram (ERD) pada

perencanaan sistem informasi internal pada PT. Java Tamiya Factory. Entitas yang

didefinisikan pada gambar tersebut merupakan database yang didapat dari hasil

proses yang telah diolah dari DFD level 0 dan 1. Pada ERD di atas, terdapat sejumlah

14 buah entitas, yaitu produk, supplier, purchase order, delivery order, karyawan,

keuangan, sales order, customer, work center, manufacturing order, routings, BOM,

jadwal produksi, dan laporan sistem informasi.

Pada setiap entitas yang ada, terdapat atribut yang merupakan penjelasan

mengenai karakter dari entitas tersebut. Penetapan atribut pada setiap entitas yang ada

pada ERD disesuaikan dengan software openERP yang akan menjadi implementasi

dari perencanaan sistem informasi internal yang telah dibuat. Misalnya saja pada

entitas produk, memiliki atribut ID Produk yang menjadi primary key, kemudian

terdapat jenis komponen, procurement method, cost price, dan manufacturing lead

time. Atribut ID Produk menggunakan tipe data berupa characters dengan jumlah

length 30, hal ini dikarenakan pada implementasi di openERP, atribut ini

menggunakan angka dan huruf untuk dijadikan sebuah kode data. Procurement

method dan supply method merupakan metode seperti apa pengadaan serta aliran

pasok material dalam sebuah produk. Kedua atribut ini menggunakan tipe data text.

Begitu pula pada atribut manufacturing lead time. Entitas produk ini memiliki

hubungan dengan beberapa entitas lainnya, yaitu seperti hubungan dengan entitas

supplier berupa pengadaan. Dimana jenis hubungan antara kedua entitas tersebut

many to many. Hal ini dimaksudkan bahwa banyak produk dapat diadakan oleh

banyak supplier. Begitu pula untuk sebaliknya. Selain hubungan dengan entitas

supplier, entitas produk berhubungan dengan entitas sales order, purchase order,

jadwal produksi, manufacturing order, BOM, dan laporan sistem informasi. Dimana

masing – masing hubungan memiliki jenis hubungan yang berbeda.

Page 79: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 79

Dapat dilihat bahwa pada gambar 4. ERD, kesebelas entitas yang ada

berhubungan dengan entitas laporan sistem informasi. Hal ini dikarenakan, pada

laporan sistem informasi harus memiliki keseluruhan laporan pada setiap entitas.

Keseluruhan laporan tersebut kemudian akan digunakan sebagai database yang

kemudian akan membantu keintegrasian informasi internal pada perusahaan PT. Java

Tamiya Factory.

Untuk menampilkan beberapa database yang telah ditentukan dalam ERD ini,

maka dibutuhkan beberapa modul untuk diinstall pada software openERP.

Diantaranya adalah modul sales, accounting, purchase, warehouse, manufacturing,

dan human resource. Pada modul sales diperlukan untuk menyimpan database sales

order dan customer. Modul accounting akan menyimpan data keuangan perusahaan,

modul purchase mengenai pembelian material (purchase order) , product, dan

supplier, modul warehouse untuk database delivery order sebagai informasi apakah

material dari supplier sudah diterima atau belum. Kemudian untuk modul

manufacturing sebagai penyimpan data mengenai work center, manufacturing order,

routings, BOM, serta jadwal produksi. Terakhir untul modul human resource sebagai

penyimpanan data mengenai karyawan.

5.3 Analisis OpenERP

OpenERP merupakan suatu aplikasi ERP yang bersifat open source yang

membantu suatu perusahaan untuk mengintegrasikan sistem informasi dan

menjalankann proses bisnisnya. OpenERP memiliki modul-modul yang telah

terintegrasi, modul-modul dapat di install sesuai dengan kebutuhan dari proses bisnis

perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan PT JTF menggunakan modul sales,

accounting, purchase, warehousem manufacturing, dan human resource.

Modul-modul tersebut di install disesuaikan dengan database yang dimiliki oleh

PT JTF. Untuk database sales order dan customer memerlukan modul sales, database

keuangan perusahaan memerlukan modul accounting. Database purchase order ,

Page 80: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 80

database product, dan supplier memerlukan modul purchase. Darabase delivery order

yang merupakan database informasi apakah material supplier sudah diterima atau

belum. Kemudian database worke center, manufacturing order, routings, BOM, serta

jadwal produksi memerlukan modul manufacturing. Dan database mengenai

informasi mengenai karyawan memerlukan modul human resource.

Pada implementasi openERP memerlukan data-data perusahaan yang perlu di

input, seperti identitas perusahaan berupa logo perusahaan, nama perusahaan, alamat,

dan lain-lain. Pada modul Human Resources yang perlu di input merupakan Job

Posistion yang terdapat pada struktur organisasi perusahaan, setelah itu perlu juga

menginput pada Employees berupa nama karyawan dan identitas karyawan. Pada

menu Departements perlu menginput nama departemen serta manager yang

bertanggung jawab dalam departemen tersebut.

Pada modul Manufacturing, menu product perlu menginput produk (komponen-

komponen material), harga, serta Quantity On Hand, diisi pula apakah produk

termasuk yang dapat dijual atau yang harus di beli untuk produk yang dapat dijual

seperti Tamiya Sonic, tamiya magnum dan tamiya Cyber harga yang di masukkan

merupakan harga dari HPP perhitungan modul 8, serta tipe pengadaan barang yang

digunakan oleh PT JTF adalah Make to Stock. Menu Routings di input urutan

pengerjaan produk (routing), stasiun kerja yang mengerjakan dan waktu yang

dibutuhkan dalam proses kerja untuk satu stasiun kerja. Menu Manufacturing Order

diinput produk yang ingin di buat, jumlah produknya, BOM produk, routing produk

serta yang bertanggung jawab, selain itu perlu menginput consumed products. Menu

Bill Of Materials perlu menginput nama produk, nama produk penyusun serta valid

formnya (berupa level pada BOM)

Pada modul Purchase, menu Suppliers diinput nama supplier serta informasi

supplier. Menu Purchase Order yang diinput adalah produk yang ingin di beli

tanggal jumlah yang ingin di beli.

Page 81: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 81

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berikut kesimpulan yang telah didapat dari pembahasan diatas

1. Data flow diagram adalah representasi grafis dari aliran data yang melalui sistem

informasi, memodelkan aspek proses sistem tersebut. Di dalam DFD pada gambar

3.1 menerangkan aliran informasi pada PT Java Tamiya Factory. Pada DFD

terdapat aliran informasi yang didapatkan dari hasil menghubungkan proses bisnis

dari anar departemen serta orang – orang yan terlibat. Aliran informasi tersebut

menggambarkan skema urutan informasi dari proses pemilihan material hingga

proses penjualan produk. Di dalam laporan ini dijelaskan bahwa terdapat 7

proses diantaranya deparrtemen pengembangan, departemen logistic, depatemen

quality control, departemen produksi, departemen it, departemen finansial, dan

departemen marketing. Kemudian dari masing – masing departemen pada

perusahaan memiliki proses bisnis masing – masing dan proses bisnis antar

departemen tersebut saling terkait satu dengan yang lain dan dapat dilihat pada

gambar 3.1. Kemudian dari setiap proses yang dialirkan, akan didapatkan

database. Database tersebut yang disebut sebagai entitas.

2. Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sejumlah notasi dan symbol untuk

menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam

symbol yang digunakan diantaranya entitas, atribut dan relationship. ERD yang

dibuat pada PT Java Tamiya Factory, berasal dari entitas yang dihasilkan oleh

DFD. Hasil DFD yakni database, database yang dihasilkan diantaranya delivery

order, karyawan, keuangan, sales order, supplier, laporan sistem informasi,

customer dan sebagainya yang dapat dilihat pada gambar 4.7. Dari database

Page 82: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 82

dilihat isi database tersebut. Misalkan database customer, di dalam customer

terdapat nama, id, dan alamat.

3. Sistem informasi adalah sistem yang membantu memberikan aliran informasi

yang ada pada suatu organisasi tertentu. Sistem informasi yang digunakan pada

praktikum ini menggunakan software Open ERP. Softawer Open ERP ini

berfungsi sebagai integrasi data pada setiap tahapan proses bisnis. Di dalam Open

ERP terdapat modul – modul yang digunakan. Modul – modul tersebut digunakan

untuk mendukung proses bisnis perusahaan dengan cara mengintergrasikan data

pada setiap tahapan proses bisnis. Modul – modul yang digunakan pada Open

ERP PT Java Tamiya Factory diantaranya Sales, Manufacturing, Human

Resource, Accounting, Purchase, dan Warehouse. Masing – masing modul

memiliki fungsi masing – masing.

6.2 Saran

Berikut saran yang dapat diambil dari pembahasan di atas

1. Sebaiknya dalam membuat proses bisnis diharapkan lebih mendetail agar

mempermudah hubungan antar proses bisnis

2. Sebaiknya dalam membuat DFD memperhatikan proses – proses yang

dipergunakan

3. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam membuat DFD, maupun ERD

4. Sebaiknya dalam mengimplementasikan ke dalam Open ERP, praktikan lebih

harus mempersiapkan agar mempermudah menggunakan software tersebut.

Page 83: Laporan Modul 9 Kelompok 12

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 9“Implementasi Sistem Informasi Internal”

Kelompok 12

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro

2013 83

DAFTAR PUSTAKA

Daellenbach, Hans G. System and Decision Making : A Management Science

Approach Hawryszkiewycz, lgor T. System Analys, Prentice Hall, 1990.

McLeod, Jr Raymond, System Informasi Manajemen Jilid II, Prehalindo, 1995