laporan mikroskopis

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme ;Bakteri, Protozoa, Virus, Algae, dan cendawan mikroskopis. Mikroba pertama kali ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek (1632 - 1723) seorang berkebangsaan Belanda, akan tetapi belum dapat dijelaskan bagaimana bentuk jasad resik tersebut. Mikroba ternyata hampir ada disetiap tempat, untuk mengetahui apakah tersebut merugikan atau menguntungkan, maka diperlukan penyelidikan yang spesifik. Sebagai contoh banyak manusia yang mengalami diare setelah minum air. Secara logika tidak mungkin jika tidak ada penyebab penyakit itu untuk memastikannya diteliti terlebih dahulu. 1.2 Tujuan Adapun tujuan yang spesifik dari percobaan ini adalah untuk mengetahui morfologi mikroba lingkungan. 1.3 Manfaat Manfaat dari percobaan ini adalah untuk lebih mengenal akan kehidupan mikroba lingkungan dan morfologi disekeliling kita sehingga kita dapat memastikan apakah mikroba tersebut berbahaya atau tidak bagi kesehatan tubuh.

description

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme ;Bakteri, Protozoa, Virus, Algae, dan cendawan mikroskopis. Mikroba pertama kali ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek (1632 - 1723) seorang berkebangsaan Belanda, akan tetapi belum dapat dijelaskan bagaimana bentuk jasad resik tersebut.Mikroba ternyata hampir ada disetiap tempat, untuk mengetahui apakah tersebut merugikan atau menguntungkan, maka diperlukan penyelidikan yang spesifik. Sebagai contoh banyak manusia yang mengalami diare setelah minum air. Secara logika tidak mungkin jika tidak ada penyebab penyakit itu untuk memastikannya diteliti terlebih dahulu.1.2 TujuanAdapun tujuan yang spesifik dari percobaan ini adalah untuk mengetahui morfologi mikroba lingkungan.1.3 ManfaatManfaat dari percobaan ini adalah untuk lebih mengenal akan kehidupan mikroba lingkungan dan morfologi disekeliling kita sehingga kita dapat memastikan apakah mikroba tersebut berbahaya atau tidak bagi kesehatan tubuh.1.4 AplikasiAplikasi percobaan pengamatan mikroba lingkungan adalah untuk dapat melihat ada tidaknya mikroba dengan cara pembebanan aklimatisasi serta pembenihan dengan menggunakan kolam aerasi yang dapat digunakan untuk mengolah limbah cair seperti limbah industri.BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1.ASAL USUL MIKR0SK0P Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Tanpa bantuanmikroskop kita tidak dapat mengamati bagianbagian sel/jaringan dengan jelas dan terperinci. Mikroskop dapat membuat objek pengamatan yang kecil terlihat lebih besar. Mikroskop awalnya dibuat tahun 1590 oleh Zaccharias Janssen dan Hans, seorang tukang kacamata dari Belkita. Selanjutnya pada tahun 1610, Galileo, ahli fisika modern dan astronomi menggunakan mikroskop untuk mengamati gejala alam. Beberapa tahun kemudian Antonie van Leuwenhoek dari Belkita membuat mikroskop dengan satu lensa yang dapat membesarkan objek yang diamati sampai 300 kali. Tahun 1663 Robert Hooke, ilmuwan Inggris meneliti serangga dan tumbuhan dengan mikroskop. Ia menemukan sel-sel kecil pada gabus.2.2.Pengertian Mikroskop Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.2.2.1. FUNGSI MIKROSKOPMikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :• Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang• Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.Intinya Fungsi mikroskop tetap untuk mengamati objek dengan ukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.2.2.Jenis-Jenis Mikroskop Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop cahaya, mikroskop stereo sampai yang modern seperti mikroskop elektron. Semakin modern, perbesaran yang dihasilkan semakin besar dan rinci. Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.1.Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung

Transcript of laporan mikroskopis

Page 1: laporan mikroskopis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai organisme hidup yang berukuran

mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme ;Bakteri,

Protozoa, Virus, Algae, dan cendawan mikroskopis. Mikroba pertama kali ditemukan oleh

Antony van Leeuwenhoek (1632 - 1723) seorang berkebangsaan Belanda, akan tetapi belum

dapat dijelaskan bagaimana bentuk jasad resik tersebut.

Mikroba ternyata hampir ada disetiap tempat, untuk mengetahui apakah tersebut

merugikan atau menguntungkan, maka diperlukan penyelidikan yang spesifik. Sebagai

contoh banyak manusia yang mengalami diare setelah minum air. Secara logika tidak

mungkin jika tidak ada penyebab penyakit itu untuk memastikannya diteliti terlebih dahulu.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan yang spesifik dari percobaan ini adalah untuk mengetahui morfologi

mikroba lingkungan.

1.3 Manfaat

Manfaat dari percobaan ini adalah untuk lebih mengenal akan kehidupan mikroba

lingkungan dan morfologi disekeliling kita sehingga kita dapat memastikan apakah mikroba

tersebut berbahaya atau tidak bagi kesehatan tubuh.

1.4 Aplikasi

Aplikasi percobaan pengamatan mikroba lingkungan adalah untuk dapat melihat ada

tidaknya mikroba dengan cara pembebanan aklimatisasi serta pembenihan dengan

menggunakan kolam aerasi yang dapat digunakan untuk mengolah limbah cair seperti limbah

industri.

Page 2: laporan mikroskopis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.ASAL USUL MIKR0SK0P

Mikroskop  (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah

alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Tanpa

bantuanmikroskop kita tidak dapat mengamati bagianbagian sel/jaringan dengan jelas dan

terperinci. Mikroskop dapat membuat objek pengamatan yang kecil terlihat lebih besar.

Mikroskop awalnya dibuat tahun 1590 oleh Zaccharias Janssen dan Hans,

seorang tukang kacamata dari Belkita. Selanjutnya pada tahun 1610, Galileo, ahli fisika

modern dan astronomi menggunakan mikroskop untuk mengamati gejala alam. Beberapa

tahun kemudian Antonie van Leuwenhoek dari Belkita membuat mikroskop dengan satu

lensa yang dapat membesarkan objek yang diamati sampai 300 kali. Tahun 1663 Robert

Hooke, ilmuwan Inggris meneliti serangga dan tumbuhan dengan mikroskop. Ia menemukan

sel-sel kecil pada gabus.

2.2.Pengertian Mikroskop

Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda

yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.

Page 3: laporan mikroskopis

2.2.1.  FUNGSI MIKROSKOP

Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :

Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat

kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang

Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya

beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis

mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.

Intinya Fungsi mikroskop tetap untuk mengamati objek dengan ukuran sangat kecil

(mikroskopis) yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.

2.2.Jenis-Jenis Mikroskop

Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop cahaya,

mikroskop stereo sampai yang modern seperti mikroskop elektron. Semakin modern,

perbesaran yang dihasilkan semakin besar dan rinci.

Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi dua jenis, yaitu

mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan

mikroskop elektron.

1.Mikroskop Cahaya

Page 4: laporan mikroskopis

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini

memiliki tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan

lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada

yang berlensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan untuk

menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan

diperoleh daya pisah maksimal.

2.Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk

benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan

mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop stereo hampir

sama dengan mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo

jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk

Page 5: laporan mikroskopis

tiga dimensi benda yang diamati.

3.Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakan

sebagai pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop

elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).

2.4.Struktur Mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek,

pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

2.5.Pembesaran

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang

Page 6: laporan mikroskopis

dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik

fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif

terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:

2.6. Sifat Bayangan

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara

garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat

semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat

bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir

mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi

diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti

gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop

cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang

terbalik dan diperbesar.

Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang

berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme

yang berukuran kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang

diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi

(mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan

menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

2.7. Bagian Bagian Mikroskop dan Fungsinya

Menyadari pentingnya keterampilan menggunakan mikroskop dalam pembelajaran

ilmu biologi, tentu dirasa perlu bagi kita sebagai siswa-siswi sekolah untuk mempelajari

bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan terlebih dahulu mengenali bagian bagian

mikroskop dan fungsinya secara detail. Berikut ini silakan dipahami gambar mikroskop dan

bagian-bagiannya.

Page 7: laporan mikroskopis

1. Lensa okuler 

Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini

berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.

2. Lensa objektif 

Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini 

berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa

objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.

3. Tabung mikroskop atau tubus 

Tabung Mikroskop adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi

mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

4. Makrometer atau pemutar kasar

Makrometer adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung

mikroskop dengan cepat.

Page 8: laporan mikroskopis

5. Mikrometer atau pemutar halus

Mikometer adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung

mikroskop dengan lambat. Ukurannya umumnya lebih kecil dibanding makrometer.

6. Revolver 

Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa

objektif.

7. Reflektor

Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin

ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek.

Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin

datar digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung

digunakan saat kondisi kurang cahaya. Cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya.

8. Diafragma 

Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya

cahaya yang masuk.

9. Kondensor

Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini

bisa putar dan dinaik-turunkan.

10. Meja kerja atau meja mikroskop

Meja Kerja adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan objek yang

diamati.

11. Penjepit kaca

Penjepit Kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika

diamati.

12. Lengan mikroskop

Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.

Page 9: laporan mikroskopis

13. Kaki mikroskop 

Kaki Mikroskop berfungsi penyangga atau penopang mikroskop.

14. Sendi inklinasi atau pengatur sudut

Sendi Inklinasi adalah alat atau bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk

mengatur sudut tegaknya mikroskop.

2.8. Cara Menggunakan Mikroskop

      Mikroskop bukanlah barang yang murah, oleh karenanya dalam menggunakan

mikroskop harus hati-hati, apalagi jika itu adalah asset sekolah. Agar tidak salah dalam

menggunakan mikroskop, mari kita simak gambar berikut:

:

Page 10: laporan mikroskopis

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan

Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam percobaan ini adalah :

1. Tempe

Berfungsi sebagai sampel padat yang akan diamati.

2. Air (H2O)

Sifat fisika:

Berat Molekul 18 gr/mol

Titik beku 0oC

Titik didih 100oC

Indeks bias 1,333

Viskositas pada suhu 30oC

Panas penguapan 540 kal/gr

Tekana kritis 218 atm

Densitas 0,95838 gr/ml

Tekanan kritis 218 atm

Tidak berwarna

(Perry’s, 1997)

Sifat kimia

Dapat bereaksi dengan NaCl

H2O+ 2 NaCl → 2HCl + 2NaOH

(Air) (Natrium klorida) (Asam klorida) (Natrium hidroksida)

Dapat terionisasi

H2O → H+ + OH-

(Air) (ion hidrogen) (ion hidroksida)

Bereaksi dengan HCl

H2O + HCl → H3O + Cl-

(Air) (asam klorida) (ion hidronium) (ion klorida)

- Hasil reaksi antara asam nitrat dan magnesium hdroksida

2HNO3 + Mg (OH )2 → Mg ( NO3 )2 + 4H2O

Page 11: laporan mikroskopis

(asam nitrat) (magnesium hidroksida) (magnesium hidroksida) ( air )

-Hasil dari pembakaran metana

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O

(metana) (Oksigen) (karbon dioksida) (air)

-Dapat di peroleh dari hasil reaksi NaOH dengan HNO3

NaOH + HNO3 → NaNO3 + H2O

(natrium hidroksida) (asam nitrat) (natrium nitrat )(air)

-Dapat di peroleh dari hasil HCl dan KO H

HCl + KOH → KCl + H2O

(asam klorida) (kalium hidroksida) (kalium klorida) (air)

-Merupakan hasil dari asam basa

2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2H2O

(natrium hidroksida) (asam sulfat) (natrium sulfat) (air)

-merupakan hasil reaksi alcohol dengan asam

C2H5OH + HCl → C2H5Cl + H2O

(etanol) (asam klorida) (etil klorida) (air)

-Di peroleh dari hasil reaksi Ba(OH)2 dan HNO3

Ba(OH)2 + HNO3 → Ba(NO3)2 + 2H2O

(barium hidroksida) (asam nitrat) (barium nitrat) (air)

(Vogel, 1990)

3.Etanol ( C2H5OH )

Berfungsi untuk membersihkan preparat kaca.

*sifat fisika

-Titik didih :78,40C

-densitas : 0,789 g / mL pada 20 ° C.

-panas spesifik 2,44 kJ / (kg · K)

-titik nyala : 61,88 ° F (16,60 ° C)

-titik beku pada -1120 C.

-tidak berwarna

-mudah menguap

-Berat molekul :46,07 gr/grmol

-Indeks bias 1,36143 cP

-Viskositas: 200 C 1,17 cP

Page 12: laporan mikroskopis

*sifat kimia

- metanol bereaksi dengan ion hidroksida C2H5OH + OH–  → C2H5O–  + H2O (methanol) (ion hidroksida) ( etil oksida) ( air) -metanol bereaksi dengan C2H5OH + NH2

– → C2H5O–  + NH3

(methanol) (anilin) (etil oksida) (amoniak) - alkohol dapat bereaksi dengan asamkuat seperti HBr

CH3OH + HBr → CH3OH2+ + Br–

(ammonium hidrokisda) (asam bromida) (amoniak oksida) ( Brom)

-Alkohol bereaksi dengan natrium 2CH3 CH2 OH + 2Na(s) → CH3 CH3 ONa + H2(g) (Alkohol)        (natrium)  (natrium etoksida) (hidrogen)

- CH3 O CH3 + Na → tidak bereaksi (Dimetil eter) (natrium)

-etanol bereaksi dengan asam iodida

H2SO4

C2H5OH(aq) + HI(l) pekat C2H5I(l) + H2(l)

(methanol) (asam iodida) (etil iodida) (hidrogen)

-Alkohol dengan katalis H2SO4 menghasilkan Alkena C2H5OH(l) → C2H4(g) + H2O(g) (methanol) (alkena) (air) -CH3CH2OH + 2Na → 2CH3CH2Ona + H2

( Etanol)    (natrium)( natrium etoksida) (hidrogen)

-etanol bereaksi dengan oksigen

C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l)

(etanol) (oksigen ) (karbon dioksida) (air)

-Fermentasi alk0h0l

Page 13: laporan mikroskopis

C6H12O6  → 2C2H5OH + 2CO2

(Glukosa)    ( etanol) (karbon dioksida)

3.2 Alat

Alat-alat yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah :

1. Mikroskop

Berfungsi untuk mengamati sampel mikroba

2. Kawat ose

Berfungsi untuk mengambil sampel mikroba yang akan diamati.

3. Kaca preparat

Berfungsi sebagai tempat sampel mikroba yang akan diamati di mikroskop.

4. Cover glass

Berfungsi sebagai penutup kaca preparat.

5. Bunsen

Berfungsi untuk mensterilkan kawat ose.

6. Pipet tetes

Berfungsi untuk mengambil sampel cair dalam skala kecil.

7. Beaker glass

Berfungsi untuk tempat air aquadest.

8.Kapas

Berfungsi untuk membersihkan kaca preparat.

Page 14: laporan mikroskopis

3.3 Rangkaian alat percobaan

Gambar 3.1 Alat Mikroskop

1. Lensa okuler

2. Tabung mikroskop

3. makrometer

4.mikrometer

5.lengan mikroskop

6.sendi inklinasi

7.lensa objektif

Page 15: laporan mikroskopis

8.kaki mikroskop

9.revolver

10.kondesor

11.Diafragma

12.reflektor

13.meja mikroskop

14.pegangan Sedia

Page 16: laporan mikroskopis

3.5 Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan : mikroskop, kawat ose, kaca preparat, cover glass,

pipet tetes, beaker glass, dan jamur tempe.

2. Mensterilkan kawat ose dengan bunsen, kaca preparat dan cover glass dengan

alkohol.

3. Mengambil sedikit sampel jamur tempe dengan kawat ose dan meletakkannya

diatas kaca preparat serta menetesi sedikit air dengan pipet tetes.

4. Mengamati sampel dibawah mikroskop setelah ditutup dengan cover glass.

5. Menggambar dan mencatat morfologi miroba yang terlihat dan menyesuaikan

dengan buku referensi.

Page 17: laporan mikroskopis

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHAN

1.Hasil

Hasil pengamatan jamur tempe

Tabel 4.1 Hasil pengamatan pada jamur tempe

Hari Bentuk Keterangan

I Nama : Rhizopus Oryzae

Cirri-ciri: Ciri-ciri: Koloni berwarna

putih yang berangsur-angsur menjadi

abu-abu

Ukuran : 10 x

Warna : bening

Bentuk : batang dan cocus

Page 18: laporan mikroskopis

Tabel 4.2 perbandingan jamur tempe hasil pengamatan dengan jamur tempe yang ada di internet

Hari Bentuk Keterangan

I

II

Nama : Rhizopus Oryzae

Ciri-ciri: Koloni berwarna putih yang

berangsur-angsur menjadi abu-abu.

Bentuk:cocus dan batang

Warna:coklat ke hitaman,di

karenakan menggunakan larutan

metol blue,pada saat pengamatan.

Nama : Rhizopus Oryzae

Cirri-ciri: Ciri-ciri: Koloni berwarna

putih yang berangsur-angsur menjadi

abu-abu

Ukuran : 10 x

Warna : putih

Bentuk : batang dan cocus

Page 19: laporan mikroskopis

4.2.Pembahasan

Warna pada jamur tempe hasil pengamatan dengan jamur tempe yang ada di

internet,terdapat perbedaan warna.pada jamur tempe hasil pengamatan hifanya berwarna

putih,sedangkan jamur tempe yang ada di internet berwarna coklat kehitam,di karena

menggunakan larutan metol blue pada saat pengamatan.

Benang halus yang berwarna putih dari jamur tempe merupakan penyusun tubuh jamur

yang disebut Hifa. Nama jalinan benang yang tersusun oleh cabang-cabang hifa adalah

miselium.

Berdasar fungsinya miselium dibagi menjadi 2 yaitu Miselium :

1.Meselium vegetatif fungsinya untuk menyerap makanan,

2. Miselium Generatif fungsinya untuk menghasilkan spora.

Hifa jamur tempe mrmiliki cirri-ciri yaitu mempunyai inti sel, Sitoplasma, dinding

sel,bercabang,dan tidak bersekat.Inti pada hifa jamur tempe terletak di sekeliling dinding sel.

Sedangkan jumlah inti pada hifa jamur yaitu banyak dan letaknya tersebar.

Dalam klasifikasi Rhizopus oryzae masuk kedalam familia mucoraceae yang

termasuk dalam kelompok kapang. Rhizopus oryzae mempunyai ciri-ciri yaitu merupakan

Koloni berwarna putih yang berangsur-angsur menjadi abu-abu. Ada beberapa faktor yang

perlu diperhatikan dalam pembuatan tempe yaitu :

1.      Oksigen

2.      Uap air

3.      Suhu

4.      Keaktifan Laru

Dan pada tempe juga terdapat kandungan senyawa kimia yaitu sebagai berikut :

1. Asam Lemak 

Kandungan lemak pada tempe secara umum sebanyak 18-32%. Selama proses fermentasi

tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak.

Page 20: laporan mikroskopis

2. Vitamin 

Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut

lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial.

3. Mineral 

Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah

mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g

tempe.

4. Anti Oksidan 

Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentukisoflavon. Seperti halnya

vitamin C, E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan

tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas..

5. Protein 

Kandungan protein pada tempe sebanyak 35-45%

6. Karbohidrat 

Kandungan karbohidrat pada tempe sebesar 12-30%

7. Air 

Kandungan air pada tempe sebesar 7

Page 21: laporan mikroskopis

BAB V

KESIMPULAN

1.Warna pada jamur tempe hasil pengamatan dengan jamur tempe yang ada di

internet,terdapat perbedaan warna.pada jamur tempe hasil pengamatan hifanya berwarna

putih,sedangkan jamur tempe yang ada di internet berwarna coklat kehitam,di karena

menggunakan larutan metol blue pada saat pengamatan.

2.Dalam klasifikasi Rhizopus oryzae masuk kedalam familia mucoraceae yang termasuk

dalam kelompok kapang. Rhizopus oryzae mempunyai ciri-ciri yaitu merupakan Koloni

berwarna putih yang berangsur-angsur menjadi abu-abu.

3. beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tempe yaitu :

1.      Oksigen

2.      Uap air

3.      Suhu

4.      Keaktifan Laru

4. hizopus oryzae :

Kingdom         : Fungi

Phylum            : Zygomycota 

Class                : Zygomycetes

Ordo                : Mucorales

Familia            : Mucoraceae

Genus              : Rhizopus

Species            : Rhizopus oryzae

Page 22: laporan mikroskopis

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Teknik, ITM, 2006

Arief Subagiyo, Drs. Manto, Dasar-dasar Mikrobiologi Industri-I, Depdikbud, 1983

Budi Prakoso, Drs. Dasar-dasar Mikrobiologi, Depdikbud, 1986

Brahmana, K. Teori Praktek Biologi SMAK, Medan, 1999

D.A, Pratiwi, Biologi SMU untuk Kelas I, Erlangga, Jakarta, 2000