Laporan Magang Mizna Sabilla

99
 GAMBARAN PENGAWASAN DAN EVALUASI KEGIATAN POS GIZI DI WILAYAH KERJA SUKU DINAS KESEHATAN KOTA JAKARTA SELATAN TAHUN 2012 LAPORAN MAGANG OLEH : MIZNA SABILLA NIM: 108101000011 PEMINATAN GIZI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN  UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H / 2012 M 

Transcript of Laporan Magang Mizna Sabilla

Page 1: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 1/99

GAMBARAN PENGAWASAN DAN EVALUASI KEGIATAN POS GIZI

DI WILAYAH KERJA SUKU DINAS KESEHATAN KOTA

JAKARTA SELATAN TAHUN 2012

LAPORAN MAGANG

OLEH :

Page 2: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 2/99

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN GIZI

Magang, Maret 2012

Mizna Sabilla, NIM: 108101000011

Gambaran Pengawasan dan Evaluasi Kegiatan Pos Gizi di Wilayah Kerja Suku

Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan Tahun 2012

xvi + 78 halaman, 5 tabel, 1 gambar, 1 bagan, 3 lampiran

ABSTRAK

Menurut Riskesdas (2010), secara nasional sudah terjadi penurunan pada

prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4 % pada tahun 2007 menjadi 4,9 % tahun 2010.

Penurunan terutama terjadi pada prevalensi balita pendek yaitu dari 18,0 % tahun 2007

menjadi 17,1 % tahun 2010. Tidak terjadi penurunan pada prevalensi gizi kurang, yaitu

tetap 13,0 %. Sedangkan prevalensi balita sangat pendek hanya sedikit menurun yaitu

dari 18 8 % tahun 2007 menjadi 18 5 % tahun 2010 Penurunan juga terjadi pada

Page 3: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 3/99

dari 18,8 % tahun 2007 menjadi 18,5 % tahun 2010. Penurunan juga terjadi pada

ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2012 dengan tujuan untuk melihat

gambaran pengawasan dan evaluasi kegiatan Pos Gizi di wilayah kerja Suku DinasKesehatan Kota Jakarta Selatan.

Di wilayah Jakarta Selatan terdapat 6 Pos Gizi yang aktif. Pos Gizi dilaksanakan

selama 10 hari. Langkah-langkah kegiatan Pos Gizi selama satu hari terdiri dari mengisi

daftar hadir, menimbang BB (Berat badan) dan TB (tinggi badan) balita, Ibu/pengasuh

balita menyerahkan kontribusi, memasak makanan dengan kader, bermain dan

bernyanyi, penyuluhan atau penyampaian pesan kesehatan oleh kader, praktik mencucitangan, makan bersama, persiapan kontribusi esok hari dan pulang.

Pengawasan kegiatan Pos Gizi dilakukan langsung oleh koordinator gizi

Sudinkes Jakarta Selatan. Setiap ditemukan penyimpangan, pengawas segera

memberitahu kader atau petugas gizi Puskesmas kecamatan untuk memperbaikinya.

Evaluasi dilakukan setiap setahun sekali terhadap input, proses, output dan dampak 

kegiatan Pos Gizi. Hasil kegiatan Pos Gizi sudah sesuai yang diharapkan. Hal inidibuktikan dengan berhasilnya Sudinkes menurunkan persentase BGM/D hingga di

bawah 0,8 %, yaitu sebesar 0,44 % pada tahun 2011.

Daftar bacaan : 18 (1986-2011)

Page 4: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 4/99

 

Page 5: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 5/99

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap : Mizna Sabilla

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Juli 1990 

Alamat : Jln. Abdul Wahab No. 30 Rt. 04 Rw. 08 Kedaung

Sawangan Depok 16516Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia 

Agama : Islam 

Email : [email protected]  

Telepon : 085715610600 

Riwayat Pendidikan :

1994 – 1996 TK Raudhatul Ilmiyah Jakarta Selatan

1996 – 2002 SDN 04 Jakarta Selatan

2002 – 2005 SLTPN 68 Jakarta

2005 – 2008 SMAN 34 Jakarta2008 - sekarang Peminatan Gizi - Kesehatan Masyarakat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 6: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 6/99

KATA PENGANTAR

 Assalamu ‘Alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas

limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang. Shalawat

dan salam senantiasa tecurahkan kepada Rosul tercinta yang telah menjadi suri tauladan

bagi umatnya.

Dengan bekal pengetahuan, pengarahan serta bimbingan yang diperoleh selama

perkuliahan dan selama berlangsungnya magang, penulis mencoba menyusun laporan

magang mengenai “Gambaran Pengawasan dan Evaluasi Kegiatan Pos Gizi di Suku

Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan Tahun 2012”. 

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.  Prof. Dr (hc). dr. M. K. Tajudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 7/99

5.  Ibu Ratri Ciptaningtyas, S.Sn.Kes selaku dosen pembimbing Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan atas konsultasi, arahan dan bimbingannya

selama kegiatan magang berlangsung.

6.  Ibu Riastuti Kusuma Wardhani, SKM, MKM selaku dosen Kesehatan

Masyarakat atas diskusi dan masukkannya.

7.  dr. Dyah Ekawati selaku Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat yang telah

memberikan kesempatan penulis untuk magang di Suku Dinas Kesehatan Kota

Administrasi Jakarta Selatan.

8.  Ibu Latifah Hanum S.Gz selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan

bimbingan dan arahan selama penulis magang.

9.  Ibu Pri, Ibu Ana, Ibu Nuni, dr. Tuti, dr. Dyah Eko, Ibu Fitri, Ibu Zul, drg. Diani

dan Bapak Rusdi selaku staf Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan

Kota Administrasi Jakarta Selatan yang telah membantu dan menghibur saat

magang.

Page 8: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 8/99

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar di masa

mendatang penulis dapat menyusun laporan yang lebih baik lagi. Semoga dengan

disusunnya laporan ini akan memberikan manfaat bagi banyak pihak, khususnya bagi

penulis serta bagi pembaca.

Wassalamu ‘Alaikum Warohmatullah Wabarokatuh 

Jakarta, 11 Maret 2012

Mizna Sabilla 

Page 9: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 9/99

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK …………………………………………………………......... i

PERNYATAAN PERSETUJUAN ……………………………………... iii

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………... iv

RIWAYAT HIDUP PENULIS …………………………………………. v

KATA PENGANTAR …………………………………………………… vi

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xiii

DAFTAR BAGAN ………………………………………………………. xiv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

Page 10: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 10/99

Halaman

1.3.3 Bagi Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan… 7

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Magang ……..…………………... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………...... 9

2.1 Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota ………………….  9

2.1.1 Pengertian …………………………………………… 9

2.1.2 Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan ………..…… 10

2.2 Program Perbaikan Gizi …………………………………… 11

2.3 Pos Gizi ……………………………………………………… 12

2.3.1 Definisi Pos Gizi ……………………………………. 12

2.3.2 Tujuan Pos Gizi ……….…………………………….. 14

2.3.3 Pendekatan Pos Gizi ………………………………… 14

2.3.4 Indikator Pos Gizi …………………………………… 16

2.3.5 Langkah-langkah Utama dalam Pendekatan Pos Gizi. 17

Page 11: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 11/99

Halaman

2.4.5 Proses Pengawasan ………………………………… 29

2.5 Evaluasi………………………………………………………. 30

2.5.1 Pengertian Evaluasi ………….……………………… 30

2.5.2 Tujuan Evaluasi …………………………………….. 30

2.5.3 Ruang Lingkup Evaluasi ……………………………. 31

BAB III ALUR KEGIATAN DAN JADWAL MAGANG …………..... 32

3.1 Alur Kegiatan Magang …………….………………………. 32

3.2 Jadwal Kegiatan Magang ……………………………………. 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 38

4.1 Gambaran Umum Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta

Selatan .................................................................................... 38

4.1.1 Visi dan Misi ………………………………………. 38

4.1.2 Strategi dan Kebijakan ................................................ 39

Page 12: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 12/99

Halaman

4.5 Evaluasi Kegiatan Pos Gizi ………………………………… 60

4.5.1 Input ……………………………………………….. 60

4.5.2 Proses ……………………………………………… 64

4.5.3 Output ……………………………………………... 68

4.5.4 Dampak ……………………………………………. 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………… 75

5.1 Kesimpulan ………………………………………………… 75

5.1 Saran ……………………………………………………….. 76

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 78

LAMPIRAN

Page 13: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 13/99

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Jumlah Pos Gizi di Wilayah Kerja Suku Dinas Kesehatan

Kota Jakarta Selatan Tahun 2011

50

4.2 Daftar Peralatan Pos Gizi di Wilayah Kerja Suku Dinas

Kesehatan Kota Jakarta Selatan Tahun 2011

62

4.3 Hasil Pencapaian Kegiatan Pos Gizi Sudinkes Kota

Jakarta Selatan Tahun 2011

69

4.4 Contoh Indikator Kegiatan Pos Gizi 71

4.5 Persentase BGM/D di Wilayah Kerja Suku Dinas

Kesehatan Kota Jakarta Selatan Tahun 2011

74

Page 14: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 14/99

DAFTAR BAGAN

No. Bagan Halaman

4.1 Struktur Organisasi Sudinkes Kota Jakarta Selatan 47

Page 15: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 15/99

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

4.1 Peta Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan 45

Page 16: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 16/99

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Magang

Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Pos Gizi

Lampiran 3 Contoh Format Pemantauan Bulanan untuk Menyusun Hasil

Kegiatan Pos Gizi

Page 17: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 17/99

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status gizi masyarakat yang baik merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan pembangunan kesehatan dan tidak terpisahkan dari pembangunan

nasional secara keseluruhan. Hal ini tercemin pada Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) yang antara lain dipengaruhi oleh status gizi dan kesehatan

penduduk (Depkes, 2010).

Tolok ukur yang dapat mencerminkan status gizi masyarakat adalah

status gizi pada anak balita yang diukur dengan berat badan dan tinggi

badan menurut umur dan dibandingkan dengan standar baku rujukan WHO

(2005) (Bappenas, 2011).

Page 18: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 18/99

gizi utama pada balita di Indonesia. Hal ini ditandai dengan masih tingginya

prevalensi tersebut dari ambang batas masalah kesehatan, yaitu prevalensi balita

gizi kurang (underweight ) > 10 % dan balita kurus (wasted ) > 5 %.

Data Riskesdas yang dilakukan pada tahun 2007 dan 2010 secara

konsisten menunjukkan bahwa rata-rata asupan kalori dan protein anak 

balita masih di bawah Angka Kecukupan Gizi (AKG). Akibat dari keadaan

tersebut, anak balita perempuan dan anak balita laki-laki Indonesia mempunyai

rata-rata tinggi badan masing-masing 6,7 cm dan 7,3 cm lebih pendek daripada

standar rujukan WHO 2005, bahkan pada kelompok usia 5-19 tahun kondisi ini

lebih buruk karena anak perempuan pada kelompok ini tingginya 13,6 cm di

bawah standar dan anak laki-laki 10,4 cm di bawah standar WHO. Kelompok ibu

pendek juga terbukti melahirkan 46,7 % bayi pendek. Karena itu jelas masalah

gizi intergenerasi ini harus mendapat perhatian serius karena telah terbukti

akan mempengaruhi kualitas bangsa (Bappenas, 2011).

Page 19: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 19/99

kualitas, sedangkan secara tidak langsung dipengaruhi oleh jangkauan dan

kualitas pelayanan kesehatan, pola asuh anak yang kurang memadai, kurang

baiknya kondisi sanitasi lingkungan serta rendahnya ketahanan pangan di

tingkat rumah tangga. Sebagai pokok masalah di masyarakat adalah rendahnya

pendidikan, pengetahuan dan keterampilan serta tingkat pendapatan masyarakat

(Unicef, 1998 dalam Azwar, 2004).

Gizi buruk terjadi akibat dari kekurangan gizi tingkat berat, yang bila

tidak ditangani secara cepat, tepat dan komprehensif dapat mengakibatkan

kematian (Minarto, 2010).

Pos pemulihan gizi atau Pos Gizi merupakan tempat atau rumah yang

digunakan untuk mengadakan kegiatan pemulihan dan pendidikan gizi. Pos Gizi

merupakan program gizi yang berbasis keluarga dan masyarakat bagi anak yang

berisiko kurang energi protein di negara sedang berkembang. Program ini

menggunakan pendekatan  positive deviance (PD) untuk mengidentifikasi

Page 20: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 20/99

sikap dan perilaku dalam satu waktu atau satu tahap kegiatan. Pos gizi dapat

dijadikan sebagai instrumen untuk mengawasi perkembangan balita secara

langsung. Adapun Jumlah Pos Gizi di Jakarta Selatan sejak tahun 2008 terbentuk 

sebanyak 27 Pos yang tersebar di Kecamatan Tebet 9 Pos Gizi, Kecamatan Pasar

Minggu 5 Pos Gizi, Kecamatan Cilandak 9 Pos Gizi, Kecamatan Jagakarsa 2 Pos

Gizi dan Kecamatan Pesanggrahan 2 Pos Gizi (Sudinkes Jaksel, 2011).

Dalam melaksanakan programnya, Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta

Selatan bertekad melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

secara profesional agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang

bermutu dengan perbaikan secara berkesinambungan demi tercapainya derajat

kesehatan masyarakat yang optimal (Sudinkes Jaksel, 2011).

Pengawasan dan evaluasi merupakan tahapan manajemen yang sangat

penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap program, karena dapat

mencerminkan seberapa jauh perkembangan suatu program. Pengawasan dan

Page 21: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 21/99

Berdasarkan hal tersebut, penulis bermaksud melaksanakan magang di

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan untuk melihat dan mengetahui gambaran

pengawasan dan evaluasi kegiatan Pos Gizi di wilayah kerja Suku Dinas

Kesehatan Kota Jakarta Selatan tahun 2012.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran umum pengawasan dan evaluasi kegiatan Pos

Gizi di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan tahun 2012.

1.2. 2 Tujuan Khusus

1.  Diketahuinya gambaran umum Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta

Selatan tahun 2012.

2.  Diketahuinya gambaran umum Seksi Kesehatan Masyarakat Suku

Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan tahun 2012.

Page 22: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 22/99

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Penulis

1.  Mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu dan teori

Manajemen Program Gizi, ilmu Adminsistrasi Kebijakan

Kesehatan serta ilmu lain yang telah diperoleh selama

perkuliahan.

2.  Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi diri

serta adaptasi dunia kerja.

3.  Menambah wawasan dan pengalaman mengenai kegiatan Pos Gizi

di wilayah kerja Suku Dinas Kota Kesehatan Kota Jakarta Selatan.

4.  Mengerti dan memahami berbagai masalah kesehatan masyarakat

secara nyata di institusi kerja sebagai bagian dari kesiapan

mahasiswa dalam memasuki dunia kerja.

Page 23: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 23/99

kompetensi daya manusia yang kompetitif dan dibutuhkan dalam

pembangunan kesehatan masyarakat.

3.  Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan

melibatkan tenaga terampil dari institusi magang.

1.3.3 Bagi Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan

1.  Sebagai bahan masukan, khususnya dalam meningkatkan kualitas

kegiatan Pos Gizi serta menemukan solusi masalah kesehatan

masyarakat secara proporsional.

2.  Sebagai bahan kepustakaan Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta

Selatan.

3.  Terbinanya suatu jaringan kerja sama yang berkelanjutan dengan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Kesehatan

Masyarakat dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan

Page 24: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 24/99

dengan tujuan untuk melihat gambaran pengawasan dan evaluasi kegiatan Pos

Gizi di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan.

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi kegiatan, wawancara mendalam

pada petugas kesehatan, studi literatur dan pengambilan data sekunder yang

berkaitan kegiatan Pos Gizi di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Kota

Jakarta Selatan. 

Page 25: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 25/99

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota

2.1.1  Pengertian

Menurut Departemen Kesehatan RI (1999), Dinas Kesehatan

daerah kabupaten/kota adalah unsur pelaksana pemerintah daerah

kabupaten/kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

kepala daerah kabupaten/kota, bertugas melaksanakan sebagian urusan

rumah tangga daerah di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan berperan

dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang

kesehatan berdasarkan azas desentralisasi dan asas dekonsentrasi

(Depkes, 2004).

Page 26: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 26/99

2.1.2  Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan

Menurut Depkes RI (2008), tenaga kesehatan adalah setiap orang

yang mengabdikan diri dalam kesehatan serta memiliki pengetahuan dan

atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk 

 jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya

kesehatan. Sedangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 2004,

tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan

professional di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal

kesehatan maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya

kesehatan.

Jenis tenaga kesehatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI

Nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan adalah sebagai berikut:

1.  Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.

2.  Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan.

Page 27: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 27/99

7.  Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis,

teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis

optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis.

2.2 Program Perbaikan Gizi

Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam

peningkatan kesehatan termasuk gizinya. Hal ini terbukti dari penetapan

perbaikan status gizi yang merupakan salah satu prioritas Pembangunan

Kesehatan 2010-2014. Tujuannya adalah untuk menurunkan prevalensi kurang

gizi sesuai dengan Deklarasi World Food Summit 1996 yang dituangkan dalam

Milenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, yang menyatakan

setiap negara menurunkan kemiskinan dan kelaparan separuh dari kondisi 1990.

Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya

pada Bab VIII tentang Gizi, pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan

Page 28: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 28/99

1.  Program penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP) dan Kurang

Energi Kronik (KEK) serta kegemukan.

2.  Program penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA)

3.  Program Penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB) dan kekurangan zat

gizi mikro lain.

4.  Program Penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY).

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-

2014 terdapat 8 sasaran keluaran Pembinaan Gizi Masyarakat sebagai berikut:

a.  100 % gizi buruk yang mendapat perawatan

b.  80 % bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 

c.  90 % rumah tangga mengonsumsi garam beryodium

d.  85 % balita usia 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A

e.  85 % ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi

f.  100 % kabupaten/kota yang melaksanakan surveilan gizi

Page 29: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 29/99

rumah yang digunakan untuk mengadakan kegiatan pemulihan dan

pendidikan gizi.

Pendekatan PD dan Pos Gizi memungkinkan ratusan kelompok 

masyarakat untuk dapat mengurangi jumlah anak kurang gizi pada saat

ini dan mencegah terjadinya tahun-tahun kekurangan gizi setelah

program tersebut selesai dilaksanakan.

PD dan Pos Gizi adalah alat mobilisasi masyarakat yang efektif,

“menggembleng” masyarakat untuk bekerja dengan melibatkan berbagai

lapisan sosial di masyarakat tersebut, untuk bekerjasama mengatasi

masalah dan menemukan solusi dari dalam masyarakat mereka sendiri.

Pendekatan ini menitikberatkan pada upaya memaksimalkan sumber

daya, ketrampilan dan strategi yang ada untuk mengatasi suatu

permasalahan dan memanfaatkan metodologi partisipatif secara luas dan

proses PLA (Participatory Learning and Action = belajar dan bekerja

Page 30: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 30/99

konseling, diskusi, prinsip pembelajaran orang dewasa, pengembangan

keterampilan, memotivasi melalui hasil nyata dan penggerakkan

masyarakat.

2.3.2  Tujuan Pos Gizi

Menurut CORE (2004), tujuan PD dan Pos Gizi antara lain:

1.  Dengan cepat memulihkan anak-anak kurang gizi yang diidentifikasi

di dalam masyarakat.

2.  Memungkinkan keluarga-keluarga tersebut mempertahankan status

gizi baik dari anak tersebut di rumah masing-masing secara mandiri.

3.  Mencegah kekurangan gizi pada anak-anak yang akan lahir kemudian

dalam masyarakat tersebut, dengan merubah norma-norma

masyarakat mengenai perilaku-perilaku pengasuhan anak, pemberian

makan, dan mencari pelayanan kesehatan. 

Page 31: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 31/99

memasak, pemberian makan, kebersihan dan pengasuhan anak yang telah

terbukti berhasil dalam merehabilitasi anak-anak yang kurang gizi.

Berbagai kebiasaan terpilih tersebut berasal dari hasil penemuan

penyelidikan PD (Positive Deviance Inquiry, PDI) dan berbagai perilaku

kunci yang dikemukakan oleh para ahli kesehatan masyarakat. Para kader

secara aktif melibatkan ibu dan anak dalam proses rehabilitasi dan

pembelajaran dalam situasi rumah yang nyaman dan bekerja agar

keluarga-keluarga tersebut dapat mempertahankan status gizi anak yang

sudah baik di rumah.

Pendekatan Pos Gizi mendorong terjadinya perubahan perilaku

dan memberdayakan para ibu balita/pengasuh untuk bertanggungjawab

terhadap rehabilitasi gizi anak-anak mereka dengan menggunakan

pengetahuan dan sumber daya lokal. Setelah pemberian makanan

tambahan berkalori tinggi selama dua minggu, anak-anak menjadi lebih

Page 32: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 32/99

menemukan kearifan dari “ibu-ibu PD” dan mempraktekkan kearifan

tersebut dalam kegiatan harian Pos Gizi (CORE, 2004).

2.3.4  Indikator Pos Gizi

Penting untuk memilih indikator yang praktis, dapat dipercaya

dan objektif untuk mengukur kemajuan program. Indikator-indikator

akan bervariasi tergantung pada kebutuhan proyek dan kondisi, tapi perlu

ada definisi yang jelas. Jika indikator yang dipilih berguna untuk 

memberi pedoman bagi proyek, pertahankan dan lanjutkan pengawasan.

Bila mereka tidak bermanfaat, lakukan modifikasi atau pilih indikator-

indikator lain (CORE, 2004).

Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan masih menggunakan

pencapaian Program Gizi Masyarakat sebagai Indikator Pos Gizi.

Indikator ini merupakan indikator yang diadopsi dari Kementrian

Page 33: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 33/99

8.  ASI Eksklusif 6 bulan : 40 %

9.  Ibu Nifas mendapat vitamin A : 70 %.

2.3.5  Langkah-langkah Utama dalam Pendekatan Pos Gizi

Menurut CORE (2004), langkah-langkah utama dalam pendekatan

Pos Gizi yang efektif antara lain:

1.  Menentukan apakah pendekatan PD dan Pos Gizi layak dilakukan

pada masyarakat yang ditargetkan

2.  Mulai memobilisasikan masyarakat dan memilih serta melatih nara

sumber masyarakat

3.  Mempersiapkan Penyelidikan PD

4.  Melakukan penyelidikan PD

5.  Merancang Kegiatan Pos gizi

6.  Melaksanakan kegiatan Pos gizi bagi anak-anak yang mengalami

Page 34: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 34/99

khusus positif. Kegiatan tersebut terdiri dari rehabilitasi dan pendidikan

gizi selama periode 12 hari yang diikuti dengan kunjungan para kader ke

rumah setiap ibu balita/pengasuh. Berlokasi di sebuah rumah, para ibu

balita/pengasuh dan kader menyiapkan makanan atau cemilan tambahan

yang mengandung tambahan energi dan kaya/padat kalori untuk memberi

makan anak-anak yang kurang gizi. Ibu balita/pengasuh menyiapkan

makanan-makanan PD dan mempraktekkan perilaku-perilaku pengasuhan

anak yang positif lainnya (CORE, 2004).

Kegiatan Pos Gizi biasanya hanya selama dua jam setiap hari.

Setiap kegiatan terdiri atas komponen-komponen berikut:

a.  Menentukan tempat memasak, pemberian makan dan cuci

tangan

b.  Mencuci tangan

c.  Mempersiapkan makan

Page 35: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 35/99

positif dan kontribusi lain yang dibawa pada hari itu, dan juga

penyebab-penyebab lambatnya pertumbuhan anak.

2.  Tunjukkan pada para peserta dimana mereka dan anaknya dapat

mencuci tangan yaitu dengan mendemonstrasikan teknik mencuci

tangan yang benar dengan menggunakan sabun dan

menggosokkan kedua tangan paling sedikit tiga kali. (Pada waktu

yang sama memeriksa apakah ada tanda-tanda sakit pada anak 

anak dan merujuk anak-anak yang sakit ke Puskesmas)

3.  Membagikan makanan kecil pada anak-anak. Dapat juga

mendiskusikan bagaimana makanan kecil dapat meningkatkan

asupan kalori, menstimulasi selera makan dan menyediakan

waktu bagi para pengasuh untuk memasak makanan utama).

4.  Melaksanakan diskusi pendidikan kesehatan mengenai topik 

kesehatan pada hari itu.

Page 36: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 36/99

ini untuk mendemonstrasikan teknik-teknik pemberian makan

secara aktif).

9.  Bersih-bersih.

10. Ulas kembali pelajaran pada hari itu.

11. Rencanakan menu dan kontribusi makanan untuk hari berikutnya

dengan para ibu atau pengasuh lainnya.

Selain itu, ada beberapa hari khusus dengan kegiatan-kegiatan

khusus yang perlu dimasukkan dalam agenda harian. Kegiatan-kegiatan

tersebut yaitu:

  Hari pertama dan terakhir: Penimbangan Anak 

Setiap anak ditimbang pada hari pertama dan hari terakhir sesi

Pos Gizi. Bahan-bahan yang diperlukan, yaitu timbangan, buku

catatan Pos Gizi dan Kartu Menuju Sehat (dibawa oleh ibu

balita/pengasuh untuk tiap anak).

Page 37: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 37/99

Hari ke-8 harus berkisar tentang pengalaman para ibu

balita/pengasuh ketika mereka mencobanya di rumah. Bila

perilaku tersebut tidak dipraktekkan di rumah, sangatlah penting

untuk mengetahui kenapa dan membantu para ibu

balita/pengasuh untuk mengembangkan sebuah strategi. Gunakan

teknik-teknik wawancara mendalam untuk mengetahui

hambatan-hambatan apa yang ditemui dalam rumah tangga.

Melalui diskusi, para ibu balita/pengasuh dapat berbagi

permasalahan dan saling mengusulkan pemecahannya.

  Satu Hari Sebelum Hari Terakhir Sesi Pos Gizi

Pada satu hari sebelum hari terakhir sesi Pos Gizi, para kader

meminta tiap keluarga untuk membawa semua bahan-bahan yang

diperlukan pada hari terakhir sesi untuk dipersiapkan sebagai

makanan yang sehat bagi anak mereka di rumah, untuk dibawa

Page 38: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 38/99

hasilnya secara pribadi dengan tiap ibu balita/pengasuh (CORE,

2004).

2.3.7  Kriteria Kelulusan Peserta

Ada dua cara untuk menentukan apakah seorang anak siap

untuk lulus dari Pos Gizi atau perlu untuk melanjutkan ke sesi Pos

Gizi berikutnya.

a. Ketika menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

Kriteria kelulusan adalah berdasarkan perpindahan antara status

malnutrisi buruk, sedang, ringan dan normal. Ini adalah metode

yang lebih mudah untuk dijelaskan dan digunakan pada anggota

masyarakat. Masyarakat dapat memutuskan apakah mereka akan

meluluskan anak-anak mereka:

  Hanya jika mencapai status gizi normal

Page 39: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 39/99

“Median Standard Internasional”: dianggap telah berhasil baik.

Diasumsikan bahwa sekali seorang anak telah mencapai catch-up

growth, ia akan terus bertumbuh pada bulan-bulan berikutnya.

Bila si anak tidak mengalami pertambahan berat badan,

anak tersebut harus dirujuk untuk mendapatkan bantuan kesehatan

dan kader atau supervisor harus mengadakan kunjungan rumah

untuk memastikan bahwa kurang makan bukanlah penyebab

kondisi tersebut. Periksalah daftar kehadiran si anak dan ibu

balita/pengasuhnya untuk memastikan bahwa mereka hadir secara

teratur (kadang ibu balita/pengasuh datang tanpa mengajak anak 

mereka). Staf juga harus memeriksa menu Pos Gizi untuk 

memastikan bahwa anak-anak mendapatkan protein dan kalori

dalam jumlah yang cukup (CORE, 2004).

Page 40: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 40/99

Gizi. Karena ini adalah ketrampilan yang perlu dipelajari melalui

praktek, maka direkomendasikan agar staf proyek dan

penyelia/pelatih melakukan kunjungan supervisi sesering mungkin.

Selama penyelia/pelatih mendapatkan pengalaman, staff proyek 

dapat setahap demi setahap mengambil alih tugas supervisi lokasi.

Penyelia/pelatih harus ada pada awal kegiatan Pos Gizi

untuk membantu para kader dalam mengatasi berbagai isu yang

mungkin muncul. Hal ini padadasarnya benar karena pada

beberapa hari pertama dari masing-masing sesi Pos Gizi, saat itu

mereka mengecek apakah semua bahan makanan yang tepat telah

digunakan, bahwa penimbangan dilakukan dengan benar, dan

bahwa para kader mendorong para ibu balita/pengasuh dan ibu

untuk berpartisipasi. Atur secara bergiliran pada permulaan sesi Pos

Gizi supaya dapat memfasilitasi kehadiran tersebut di beberapa hari

Page 41: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 41/99

analisis berbagai masalah, dan memberikan rekomendasi untuk 

pelaksanaan di masa depan.

Keberhasilan program didasarkan pada tujuan awal yang

telah ditetapkan. Bila tujuannya adalah untuk merehabilitasi semua

anak yang ikut serta dalam Pos Gizi, maka program dinyatakan

berhasil ketika berat badan anak-anak telah meningkat. Ketika

tujuannya adalah untuk mempertahankan tingkat gizi baik anak 

untuk jangka waktu tertentu dan/atau mencegah terjadinya

kekurangan gizi pada adik-adiknya, keberhasilan akan ditentukan

berdasarkan pada hasil yang dikumpulkan selama waktu tertentu

melalui monitoring di posyandu.

Evaluasi diadakan sekali-sekali, selektif, seringkali setengah

kualitatif, penyelidikan atas pertanyaan programatis tertentu, seperti

“Bagaimana atau mengapa tujuannya (tidak) tercapai?”.

Page 42: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 42/99

3)  Apakah mereka akan terus bertumbuh pada tingkatan

standar internasional?

4)  Apakah kakak dan adik dari anak-anak yang ikut serta

 juga bergizi Baik?

5)  Apakah tingkat kekurangan gizi secara umum di

masyarakat telah berhasil dikurangi ? (CORE, 2004).

2.4 Pengawasan

2.4.1  Pengertian Pengawasan

Pengawasan ialah suatu proses untuk mengukur penampilan suatu

program yang kemudian dilanjutkan dengan mengarahkannya sedemikian

rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai (Azwar, 1996).

Terry (1986) menyatakan bahwa pengawasan dapat dianggap sebagai

aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpangan-penyimpangan

Page 43: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 43/99

2.4.2  Manfaat Pengawasan

Menurut Muninjaya (2004), manfaat pengawasan adalah: 

1.  Dapat mengetahui sejauh mana program dilaksanakan oleh staf,

apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber

dayanya sudah digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian dapat meningkatkan efisiensi program.

2.  Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf 

melaksanakan tugas – tugasnya. 

3.  Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya

mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien 

4.  Dapat mengetahui sebab – sebab terjadinya penyimpangan 

5.  Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan,

dipromosikan atau diberikan pelatihan lanjutan.

Page 44: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 44/99

kesehatan yang diawasi adalah pelayanan yang diberikan oleh

unit kerja tersebut.

2.  Biaya program, dengan menggunakan 3 macam standar, yakni

modal yang dipakai (capital standard), pendapatan yang

diperoleh (revenue standard) dan harga program (cost 

standard ). Dalam bidang kesehatan yang dijadikan ukuran

pengawasan adalah pembiayaan kegiatan atau pelayanan, hasil

yang diperoleh dari pelayanan dan keuntungan kegiatan atau

pelayanan.

3.  Pelaksanaan (implementasi) program, yaitu pengawasan

terhadap waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan dan proses

pelaksanaan apakah sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam

perencanaan.

4.  Hal-hal yang bersifat khusus, yaitu pengawasan yang ditujukan

Page 45: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 45/99

b.  Melalui data statistik yang dikumpulkan yang menyangkut

berbagai aspek kegiatan organisasi.

c.  Melalui observasi personal yang dilakukan oleh pimpinan atau

orang-orang tertentu.

d.  Melalui internal audit

e.  Melalui alat elektronik otomatik 

2.4.5  Proses Pengawasan

Menurut Terry (1986), pengawasan terdiri daripada suatu proses

yang dibentuk oleh tiga macam langkah yang bersifat universal, yakni:

a.  Mengukur hasil pekerjaan

b.  Membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan

perbedaan (apabila ada perbedaan)

c.  Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui

Page 46: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 46/99

c.  Minimal. Pengawasan harus diadakan sesedikit mungkin, yakni

sesedikit yang diperlukan untuk menjamin pekerjaan akan

diselesaikan dan standar dipertahankan.

d.  Luwes. Pengawasan yang terlalu kaku dapat menjadi seperti

“senjata makan tuan”: para pekerja akan mencoba

menghindarinya.

2.5 Evaluasi

2.5.1  Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam

membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang

telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta

penyusunan saran-saran, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari

pelaksanaan program (The International Clearing House and Adolescent

Page 47: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 47/99

d.  Sebagai alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih

baik dari suatu program.

2.5.3  Ruang Lingkup Evaluasi

Menurut Azwar (1996), ruang lingkup evaluasi dibedakan menjadi 4,

yaitu:

1.  Evaluasi terhadap input, yaitu menyangkut pemanfaatan sumber

daya, baik dana, tenaga maupun sarana.

2.  Evaluasi proses, yaitu mencakup semua tahap administrasi, mulai dari

perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan program. Proses ini

dititikberatkan pada pelaksanaan untuk mengetahui apakah sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak.

3.  Evaluasi terhadap output, yaitu penilaian terhadap hasil yang dicapai

dari dilaksanakannya suatu program untuk mengetahui apakah output

Page 48: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 48/99

BAB III 

ALUR KEGIATAN DAN JADWAL MAGANG

3.1 Alur Kegiatan Magang

Alur kegiatan magang di Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan adalah

sebagai berikut:

Pengajuan suratmagang,

Konfirmasi suratmagang,

P l

Pelaksanaan kegiatan

magang,Observasi lapangan,

Wawancara dengan

Pembuatan laporanmagang,

Konsultasi dengan

Pembuatan Laporan Pelaksanaan Persiapan

Page 49: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 49/99

Page 50: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 50/99

3.2 Jadwal Kegiatan Magang

No. Hari, Tanggal Kegiatan Tempat

1. Rabu, 1 Februari 2012

- Fiksasi magang dan perkenalan dengan pihak Suku Dinas Kesehatan

Jakarta Selatan, khususnya pembimbing lapangan dan Seksi Kesehatan

Masyarakat.

- Menginput data kohort balita gizi buruk tahun 2011.

- Menginput dala LB3 ke web gizi depkes.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

2. Kamis, 2 Februari 2012

- Berdiskusi dengan pembimbing lapangan mengenai program perbaikan

gizi di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan untuk 

mencari alternatif topik magang.

- Menginput dala LB3 ke web gizi depkes.

- Membantu merekap data LB3 gizi.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

3. Jumat, 3 Februari 2012

- Menginput dala LB3 ke web gizi depkes.

- Membantu merekap data LB3 gizi.

- Bimbingan magang dengan pembimbing fakultas.

-Suku DinasKesehatan Kota

Jakarta Selatan

-FKIK UIN

Page 51: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 51/99

No. Hari, Tanggal Kegiatan Tempat

4. Senin, 6 Februari 2012

- Menginput dala LB3 ke web gizi depkes.- Membantu merekap data LB3 gizi.

- Mewawancarai koordinator gizi Sudinkes Jakarta Selatan.

- Bimbingan magang dengan pembimbing lapangan.

Suku DinasKesehatan Kota

Jakarta Selatan

5. Selasa, 7 Februari 2012- Merekap data cakupan vitamin A pada balita tahun 2011.

- Merekap data anggota Persagi.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

6. Rabu, 8 Februari 2012Melakukan monitoring kegiatan Pos Gizi bersama pemegang program

gizi Sudinkes Jaksel dan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa.

Pos Gizi Kecamatan

Jagakarsa

7. Kamis, 9 Februari 2012Merekap data cakupan vitamin A pada ibu nifas, pemberian TTD pada

ibu hamil, dan cakupan ASI Eksklusif tahun 2011.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

8. Jumat, 10 Februari 2012 Mengobservasi kegiatan Pos Gizi di Kecamatan Jagakarsa.Pos Gizi Kecamatan

Jagakarsa

9. Senin, 13 Februari 2012

- Melaporkan hasil monitoring kegiatan Pos Gizi pada pemegang

program gizi Sudinkes Jaksel.

- Merevisi data cakupan Vitamin A .

- Merekap data TPG Puskesmas tiap Kecamatan.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

Page 52: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 52/99

No. Hari, Tanggal Kegiatan Tempat

10. Selasa, 14 Februari 2012Menginput data Konfirmasi BGM dan Kohort Gizi Buruk Bulan Januari

2012.

Suku DinasKesehatan Kota

Jakarta Selatan

11. Rabu, 15 Februari 2012Menginput data LB3, Konfirmasi BGM dan Kohort Gizi buruk 

Kecamatan Tebet bulan Januari 2012 .

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

12. Kamis, 16 Februari 2012-  Menginput data Perkesmas tahun 2011.

-  Menyusun laporan magang.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

13. Jumat, 17 Februari 2012 Mencai referensi terkait topik magang dan menyusun laporan magang.FKIK UIN

14. Senin, 20 Februari 2012

- Menginput data LB3, Konfirmasi BGM dan Kohort Gizi buruk 

Kecamatan Kebayoran Lama dan Kebayoran Baru.

- Menginput data LB3 ke web gizi Depkes.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

15. Selasa, 21 Februari 2012Bimbingan dengan pembimbing fakultas dan lapangan terkait topik 

magang dan skripsi.

-FKIK UIN

-Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

Page 53: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 53/99

No. Hari, Tanggal Kegiatan Tempat

16. Rabu, 22 Februari 2012- Merekapitulasi data Kohort Gizi Buruk dan Konfirmasi BGM.

- Menginput data LB3 bulan Januari 2012.

Suku DinasKesehatan Kota

Jakarta Selatan

17. Kamis, 23 Februari 2012 Merevisi data Kohort Gizi Buruk tahun 2011.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

18. Jumat, 24 Februari 2012 Merevisi data di web gizi Depkes.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

19. Senin, 27 Februari 2012- Merevisi data cakupan Fe Ibu Hamil, Vitamin A balita dan Ibu Nifas.

- Merevisi data di web gizi Depkes.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

20. Selasa, 28 Februari 2012 Merevisi data kohort gizi buruk tahun 2011.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

21. Rabu, 29 Februari 2012Merevisi laporan magang setelah bimbingan dengan pembimbing

lapangan dan fakultas.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

Page 54: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 54/99

No. Hari, Tanggal Kegiatan Tempat

22. Kamis, 1 Maret 2012- Mewawancarai koordinator gizi Sudinkes Jakarta Selatan.

- Merevisi cakupan LB3 tahun 2011.

Suku DinasKesehatan Kota

Jakarta Selatan

23. Jumat, 2 Maret 2012

- Bimbingan magang dengan pembimbing fakultas via e-mail.

- Merevisi cakupan vitamin A balita, ibu nifas, Fe 1 dan 3 Ibu hamil

tahun 2011.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

24. Senin, 5 Maret 2012

- Melengkapi data yang kurang untuk pembuatan laporan magang.

- Merekapitulasi data LB3 KIA dan Pos Gizi tahun 2011.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

25. Selasa, 6 Maret 2012- Membuat frafik PWS KIA tahun 2011

- Bimbingan magang dengan pembimbing lapangan.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

26. Rabu, 7 Maret 2012

- Membuat grafik cakupan program gizi tahun 2011.

- Berpamitan dengan seluruh staf kesehatan masyarakat Suku Dinas

Kesehatan Kota Jakarta Selatan.

Suku Dinas

Kesehatan Kota

Jakarta Selatan

Page 55: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 55/99

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Gambaran Umum Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan

4.1.1  Visi dan Misi

a.  Visi

“Jakarta Selatan Sehat Untuk Semua”. Adapun visi tersebut

mengandung makna terwujudnya Jakarta Selatan:

1.  dihuni oleh penduduk yang memiliki kesadaran dan

kemandirian hidup sehat

2.  mempunyai akses pelayanan perorangan dan masyarakat.

3.  meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan untuk keluarga

Page 56: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 56/99

39

b.  Misi

Dalam menjalankan visi, perlu dijabarkan lagi dalam misi yaitu :  

1.  menyelenggarakan pembangunan kesehatan dengan kaidah-

kaidah good governance. 

2.  Meningkatkan pelayanan kesehatan perorangan, kesehatan

masyarakat dan kegawatdaruratan kesehatan dengan prinsip

pelayanan kesehatan prima.

3.  mengendalikan dan menanggulangi gizi buruk, penyakit

menular, penyakit tidak menular, dan penyakit-penyakit yang

berbasis lingkungan.

4.  menyelenggarakan peningkatan manajemen kesehatan.

5.  menggalang kemitraan dengan berbagai sektor dan seluruh

potensi yang ada di masyarakat.

Page 57: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 57/99

40

5.  pengembangan sarana dan prasarana

b.  Kebijakan

Kebijakan mengacu pada kebijakan dan program pembangunan

kesehatan di wilayah DKI Jakarta yang meliputi: 

1.  peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

2.  peningkatan kualitas upaya kesehatan masyarakat untuk 

melindungi masyarakat dari resiko dan penyakit

3.  pengembangan sistem informasi dan pemasaran sosial

kesehatan

4.  peningkatan kemandirian masyarakat dalam pembangunan

kesehatan

5.  peningkatan profesionalisme bidang kesehatan

pembinaan, pengawasan dan pengendalian

Page 58: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 58/99

41

secara berkesinambungan demi tercapainya derajat kesehatan

masyarakat yang optimal.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta no. 58 Tahun 2002 tentang Organisasi & Tata Kerja

Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (pasal 36),

Suku Dinas Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas untuk 

melaksanakan perencanaan, pengendalian dan penilaian program

kesehatan masyarakat yang meliputi pencegahan dan penanggulangan

penyakit menular, penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan

dan kesehatan kerja, kesehatan jiwa masyarakat dan narkotik,

psikotropika, zat adiktif lainnya (NAPZA) serta gizi dan pembinaan

peran serta masyarakat di Kotamadya.

Dari uraian di atas, secara umum tugas suku dinas

kesehatan Jakarta Selatan adalah binwasdal (Pembinaan, Pengawasan

Page 59: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 59/99

42

dibutuhkan oleh warganya. Monitoring dan evaluasi dilakukan

kepada puskesmas-puskesmas yang berada di wilayah Jakarta

Selatan. Setiap puskesmas akan melakukan pemaparan tentang

kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan juga hasil yang telah

dicapai dari kegiatan tersebut.

b.  Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas yang diemban, Suku Dinas

Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi:

1.  Perencanaan program dan rencana operasional pelayanan

kesehatan masyarakat di Jakarta Selatan,

2.  Sosialisasi peraturan perundangan tentang pelayanan

kesehatan masyarakat,

3.  Program dan rencana operasional Suku Dinas Kesehatan

Masyarakat Jakarta Selatan,

Page 60: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 60/99

43

4.1.4  Gambaran Wilayah Kerja

a.  Keadaan Geografis

Kota Administrasi Jakarta Selatan merupakan salah satu dari

5 (lima) wilayah kota administrasi yang ada di Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta. Berdasarkan Keputusan Gubernur DKI

Jakarta nomor 1815 Tahun 1989 Luas Wilayah Kota Administrasi

Jakarta Selatan adalah 145,73 km2

yang berada  pada posisi 06º 15’

40,8’’ Lintang Selatan dan 106º 45’ 0,00” Bujur Timur, dan

berada pada ketinggian 26,2 meter di atas permukaan laut.

Jakarta Selatan bercirikan daerah yang beriklim khas tropis

dengan temperatur udara sekitar 27,5º Celcius dan kelembaban

udara rata-rata 76,30%, yang disapu angin dengan kecepatan

sekitar 3 knot sepanjang tahun. Kota Administrasi Jakarta Selatan

terdiri dari 10 kecamatan, 65 kelurahan, 578 RW dengan daerah

2

Page 61: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 61/99

44

b.  Batas Wilayah

Kota Administrasi Jakarta Selatan berbatasan dengan dua

propinsi dan dua kotamadya di Propinsi DKI Jakarta. Kedua propinsi

tersebut adalah Jawa Barat di selatan Kota Administrasi Jakarta

Selatan dan Propinsi Banten di barat Kota Administrasi Jakarta

Selatan. Batas-batas wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan

secara lebih rinci adalah sebagai berikut: 

Utara : Banjir Kanal, Jl.Jend.Sudirman, Kecamatan Tanah

Abang dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Selatan : Kec. Sawangan & Kotif Depok Kabupaten Bogor.

Barat : Kec. Ciputat & Ciledug Kabupaten Tangerang.

Timur : Kali Ciliwung Jakarta Timur.

Page 62: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 62/99

45

Gambar 4.1

Peta Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan

Sumber: Sudinkes Kota Jakarta Selatan, 2011

Page 63: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 63/99

46

5.  Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru

6.  Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama

7.  Puskesmas Kecamatan Cilandak 

8.  Puskesmas Kecamatan Pancoran

9.  Puskesmas Kecamatan Jagakarsa

10. Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan

4.1.5  Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor

150 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan

bahwa Kota Administrasi atau Kabupaten Administrasi dibentuk Suku

Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas

Kesehatan yang secara teknis dan administrasi berkedudukan dibawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan, serta secara

Page 64: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 64/99

47

Bagan 4.1

Struktur Organisasi Sudinkes Kota Jakarta Selatan

Sumber: Sudinkes Kota Jakarta Selatan Tahun 2011

4.2  Gambaran Umum Seksi Kesehatan Masyarakat Sudinkes Kota Jakarta

Selatan

Kepala

Sudinkes Kota

Jakarta Selatan

Subbag Tata

Usaha

Seksi Kesehatan

Masyarakat

Seksi

PenanggulanganMasalah Kesehatan

Seksi Pelayanan

Kesehatan

Seksi Sumber

Daya Kesehatan

Page 65: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 65/99

48

Sesuai dengan masing-masing tugas tersebut, maka struktur organisasi

Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan Tahun

2012 adalah sebagai berikut:

a.  Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat: dr. Hj. Dyah Ekawati

b.  Bagian Gizi : Latifah Hanum S.Gz

c.  Bagian UKGS : drg. Widyastuti, Sp.KgA

d.  Bagian UKS : drg. Diani Gayatri

e.  Bagian SP2TP : Fitriyati, Am.Keb

f.  Bagian KIA : Zulmainar, SSiT MKM

g.  Bagian SIK : Indrati Wahyuni,S.Kom M.Kes

h.  Bagian Promkes : Prihastri Indrawati

i.  Bagian Perawat Kesmas : M. Rusdi, SKM

 j.  Bagian PSM : Sriana Tampubolon

k.  Bagian Lansia : dr. Diah Eko

Page 66: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 66/99

49

4.3  Gambaran Umum Kegiatan Pos Gizi

Salah satu bentuk intervensi gizi yang saat ini sedang dilaksanakan terus

oleh Sudin Kesehatan Masyarakat adalah apa yang sering disebut dengan

Positive Deviance atau Penyimpangan Positif. Kegiatan PD diterapkan pada

satu wadah yang disebut dengan POS GIZI. PD/Pos Gizi adalah satu bentuk 

intervensi gizi yang bertujuan untuk menurunkan angka kasus gizi kurang atau

gizi buruk secara bertahap, yaitu balita yang berat badannya di bawah garis

merah. Pos Gizi diselenggarakan agar orang tua balita dapat mandiri dalam

menangani gizi kurang dengan memberikan ilmu gizi dan kesehatan serta

mengajarkan menu makanan dari keluarga penyimpang positif. PD merupakan

pendekatan yang syarat dengan proses pembelajaran yang menggabungkan

perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam satu waktu atau satu tahap

kegiatan.

Melihat dampaknya yang positif terhadap perubahan perilaku sehat yang

50

Page 67: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 67/99

50

Tabel 4.1

Jumlah Pos Gizi di Wilayah Kerja Suku Dinas Kesehatan

Kota Jakarta Selatan Tahun 2012

No. Kecamatan Jumlah Pos Gizi

1 Tebet 3

2 Jagakarsa 13 Pesanggrahan 2

Sumber: Sudinkes Kota Jakarta Selatan Tahun 2011

Pos Gizi di suatu wilayah dapat dibentuk jika jumlah balita gizi kurang

dalam satu Kecamatan melebihi 20 % dan terdapat minimal 5 orang kader aktif 

terlatih dan siap melaksanakan Pos Gizi. Oleh sebab itu, sebelum Pos Gizi

diselenggarakan, terlebih dahulu dilakukan pelatihan terhadap kader dari setiap

Kecamatan. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Sudinkes, khususnya

Koordinator program gizi. Dalam pelatihan tersebut para kader diberi informasi

seputar kegiatan Pos Gizi mulai dari penentuan peserta, pelaksanaan kegiatan

51

Page 68: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 68/99

51

Langkah-langkah kegiatan selama satu hari pelaksanaan Pos Gizi ialah:

1.  Mengisi daftar hadir

2.  Penimbangan BB (Berat badan) dan TB (tinggi badan) balita

3.  Ibu/pengasuh balita menyerahkan kontribusi

4.  Ibu/pengasuh balita memasak makanan dengan dibantu kader

5.  Bermain dan bernyanyi

6.  Penyuluhan atau penyampaian pesan kesehatan oleh kader

7.  Praktik mencuci tangan

8.  Makan bersama

9.  Persiapan kontribusi esok hari

10. Pulang

Satu sesi Pos Gizi berlangsung selama 10 hari. Pada hari pertama

dilakukan penimbangan berat dan tinggi badan semua balita yang ikut dalam

kegiatan Pos Gizi. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran berat badan

52

Page 69: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 69/99

52

ibu/pengasuh balita untuk menenangkan balita saat ditimbang agar data yang

diperoleh akurat dan valid.

Pelaksanaan Pos Gizi di setiap kecamatan tidak semua berjalan dalam

waktu yang bersamaan. Begitu pula dengan jumlah sesi yang dilaksanakan,

tidak semua Pos Gizi dapat bertahan dan berjalan secara kontinyu setiap

bulannya. Hal tersebut dapat disebabkan banyak hal seperti pendanaan,

kesiapan kader, partisipasi warga, jumlah balita BGM dan lain-lain. Akan tetapi

pada dasarnya kegiatan Pos Gizi bukanlah suatu kegiatan yang harus terus

dipertahankan keberlangsungannya. Justru yang harus dipertahankan adalah

dampak dari kegiatan tersebut, yaitu masyarakat yang mandiri dalam

berperilaku sehat dan menurunnya angka gizi kurang di wilayah setempat.

Salah satu alasan untuk melakukan kegiatan Pos Gizi sebagai kegiatan

yang non-permanen, adalah bahwa kegiatan yang berpindah-pindah

dimaksudkan untuk memastikan bahwa kuncinya terletak pada perubahan

53

Page 70: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 70/99

53

4.4  Pengawasan Kegiatan Pos Gizi

4.4.1  Metode Pengawasan

Pengawasan merupakan salah satu tugas pokok Sudinkes.

Pengawasan dilakukan langsung oleh Koordinator program gizi. Selain itu,

pengawasan juga dibantu oleh TPG Kecamatan dan Kelurahan. Terdapat

beberapa metode dalam pengawasan kegiatan Pos Gizi. Metode yang

digunakan koordinator program gizi dalam melakukan pengawasan

kegiatan Pos Gizi antara lain:

1)  Observasi secara langsung pada saat kegiatan Pos Gizi berlangsung

di lapangan. Pengawas dapat langsung datang ke tempat

pelaksanaan Pos Gizi di setiap Kecamatan. Pengawas dapat

melakukan observasi pada berbagai hari Pos Gizi dalam satu sesi.

Akan tetapi alangkah baiknya pada awal atau akhir sesi Pos Gizi

sebab pada hari-hari tersebut dilakukan penimbangan balita

54

Page 71: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 71/99

54

memperoleh informasi mengenai kendala atau masalah yang terjadi,

maka pengawas dapat memberikan solusi dari masalah tersebut.

2)  Melalui laporan-laporan gizi yang masuk setiap bulannya. Laporan-

laporan gizi yang dapat dijadikan alat pengawasan antara lain:

laporan LB3, Konfirmasi BGM dan Kohort Gizi Buruk. Dari

laporan-laporan tersebut dapat diketahui apakah pelaksanaan

kegiatan Pos Gizi sudah sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan.

3)  Melalui alat elektronik. Jika pengawas tidak dapat berkunjung

langsung ke lapangan, maka pengawas dapat melakukan

pengawasan melalui alat elektronik seperti telepon dan surat

elektronik (e-mail). Pengawas dapat menanyakan gambaran

pelaksanaan hingga pencapaian kegiatan Pos Gizi. Jika dari hasil

laporan secara lisan tersebut terdapat penyimpangan, maka

55

Page 72: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 72/99

55

peserta yang dibuat oleh kader. Biasanya daftar hadir tersebut

dipasang di dinding tempat pelaksanaan Pos Gizi. Namun daftar hadir

tersebut juga dicatat dalam dokumen Pos Gizi. Selain itu pengawas

 juga melakukan wawancara langsung pada kader mengenai kehadiran

tiap peserta. Jika terdapat peserta yang kehadirannya tidak lengkap,

maka dilakukan wawancara mendalam pada kader dan ibu balita

mengenai peserta tersebut, seperti menanyakan tentang kondisi

keluarganya dan lokasi rumahnya. Hal tersebut dilakukan untuk 

mengetahui penyebab rendahnya tingkat kehadiran peserta.

2.  Cara penimbangan

Penimbangan berat dan tinggi badan balita dilakukan pada hari

pertama dan terakhir dalam setiap sesi kegiatan Pos Gizi.

Penimbangan dilakukan oleh kader. Pada saat pengawasan,

koordinator gizi mengawasi kader dalam melakukan penimbangan.

56

Page 73: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 73/99

56

3.  Cara penyampaian pesan kesehatan

Dalam kegiatan Pos Gizi, setiap harinya dilakukan penyuluhan

oleh para kader setempat. Koordinator gizi mengawasi cara

penyuluhan tersebut dengan melihat cara penyuluhan dan siapa yang

melakukannya. Sebenarnya pendidikan kesehatan selama kegiatan

Pos Gizi tidak dapat dilakukan dengan gaya perkuliahan. Sebaiknya

lebih merupakan belajar melalui praktek selama kegitan Pos Gizi,

tanya-jawab dan diskusi kelompok, yang semuanya itu akan

dilanjutkan di rumah ketika mereka mempraktikkan perilaku

pengolahan makanan dan pemberian makan yang baru di dapur

mereka masing-masing.

Akan tetapi, pelaksanaan penyuluhan oleh kader di Pos Gizi

masih menggunakan metode perkuliahan, dimana kader hanya

menjelaskan mengenai pesan kesehatan yang diangkat dan tidak 

57

Page 74: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 74/99

57

balita. Dengan berkonsentrasi hanya pada satu tema pesan kesehatan

setiap hari mencegah membebani para ibu dengan informasi baru.

Pesan-pesan kesehatan sebaiknya fokus pada perilaku

pemberian makan, kebersihan, pengasuhan anak dan berbagai

perilaku penting dalam menjaga kesehatan, termasuk perawatan bagi

anak yang sakit dirumah. Walaupun banyak pesan-pesan kesehatan

telah didemonstrasikan dalam proses pelaksanaan kegiatan Pos Gizi

(seperti praktik mencuci tangan dan pemberian makan secara aktif),

pesan-pesan yang langsung mencerminkan perilaku-perilaku yang

teridentifikasi dalam penyelidikan PD perlu diperjelas dan ditekankan

(CORE, 2004).

Di lapangan, semua tema pesan-pesan kesehatan tersebut

dipasang di dinding tempat pelaksanaan Pos Gizi. Dengan demikian

Koordinator gizi Sudinkes dapat melihat apa saja pesan kesehatan

58

Page 75: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 75/99

58

5.  Menu makanan yang disajikan

Pengawasan terhadap menu makanan dilakukan dengan melihat

daftar menu makanan yang disajikan oleh kader setiap hari dalam 1

sesi kegiatan Pos Gizi. Daftar menu makanan tersebut biasanya

dicatat dan dipasang di dinding bersama dengan pesan kesehatan dan

langkah-langkah kegiatan Pos Gizi. Selain itu, daftar menu tersebut

 juga dicatat di dokumen Pos Gizi. Dari daftar menu makanan tersebut

dapat diketahui menu yang dibuat sudah baik atau belum, dan menu

yang baik haruslah:

a.  Terdiri dari makanan kecil yang bergizi, tidak 

mengenyangkan untuk anak-anak selama mereka menunggu

para ibu dan pengasuhnya memasak.

b.  Ikut sertakan makanan-makanan PD (misalnya buah-buahan,

sayuran, udang, minyak atau kacang-kacangan)

59

Page 76: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 76/99

59

g.  Pastikan bahwa semua kelompok makanan ada dalam tiap

hidangan makan sehingga anak-anak mendapatkan makanan

yang seimbang (CORE, 2004).

Pada saat pengawasan, ternyata diketahui bahwa menu

makanan yang dibuat kader masih kurang beragam dan menarik.

Oleh sebab itu, koordinator gizi Sudinkes dapat langsung memberi

alternatif menu yang beragam pada kader. Dengan demikian

diharapkan dapat meningkatkan keterampilan ibu dalam memasak 

dan meningkatkan selera makan anak.

6.  Kontribusi dari ibu balita

Ibu/pengasuh dari balita yang hadir diharapkan turut membawa

kontribusi. Kontribusi yang diberikan berupa bahan makanan,

misalnya tempe 100 gr, telur 2 butir, dan lain-lain. Kontribusi ini

dilakukan bergantian sehingga tidak memberatkan ibu/pengasuh

60

Page 77: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 77/99

60

badan yang terjadi. Kenaikkan berat badan yang diharapkan dalam 1

sesi kegiatan Pos Gizi adalah 400 gr (CORE, 2004).

Pada saat pengawasan, masih ditemukan beberapa balita yang

tidak mengalami kenaikan atau bahkan penurunan. Oleh sebab itu,

koordinator gizi menanyakan pada kader seputar kondisi balita dan

keluarga balita tersebut untuk mengetahui akar masalahnya. Selain itu

 juga menyarankan pada ibu balita agar mengikuti sesi Pos Gizi

berikutnya.

4.5  Evaluasi Kegiatan Pos Gizi

4.5.1  Input

Evaluasi terhadap input, yaitu menyangkut pemanfaatan sumber

daya, baik dana, tenaga maupun sarana (Azwar, 1996). 

a.  Sumber daya manusia

61

Page 78: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 78/99

61

membutuhkan 10 tenaga ahli madya gizi, Puskesmas Setiabudi

membutuhkan 8 tenaga ahli madya gizi, Puskesmas Jagakarsa

membutuhkan 6 tenaga ahli madya gizi, Puskesmas Mampang

Prapatan membutuhkan 4 tenaga ahli madya gizi dan Puskesmas

Pasar Minggu membutuhkan 7 tenaga ahli madya gizi.

Adapun jenis pendidikan yang dimiliki beragam, yaitu 6

orang (33,3 %) berpendidikan S-1, 18 orang (60 %) berpendidikan D-

3, dan 2 orang (6,6 %) berpendidikan D-1 Gizi/SPAG. Sedangkan

untuk tenaga pelaksana gizi khususnya di Puskesmas Kelurahan,

terbanyak adalah tenaga dengan latar belakang pendidikan Bidan. Hal

ini disebabkan perekrutan tenaga gizi yang baru untuk petugas gizi

Kelurahan tidak dapat dilakukan sendiri oleh Puskesmas tetapi

melalui proses perekrutan pegawai negeri oleh pemerintah. Dengan

tenaga gizi yang berlatar belakang Bidan, maka seringkali terdapat

62

Page 79: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 79/99

62

pengajuannya dilakukan oleh Koordinator Gizi Sudinkes Kota

Jakarta Selatan. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan sarana

dan pelatihan kader sebelum kegiatan Pos Gizi. Sedangkan dana dari

Puskesmas Kecamatan dan swadaya masyarakat dipergunakan untuk 

operasional kegiatan Pos Gizi, seperti untuk membeli bahan makanan

dan keperluan Pos Gizi lainnya.

c.  Sarana

Untuk Kegiatan Pos Gizi, pada tahun 2011 lalu Sudinkes Kota

Jakarta Selatan menyediakan 1 paket peralatan Pos Gizi. Satu paket

peralatan Pos Gizi terdiri dari beberapa jenis peralatan untuk 

memasak dan makan yang tertera dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Daftar Peralatan Pos Gizi di Wilayah Kerja Suku Dinas

Kesehatan Kota Jakarta Selatan Tahun 2011

63

Page 80: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 80/99

63

Peralatan tersebut diberikan oleh Koordinator Gizi Sudinkes

pada setiap Puskesmas Kecamatan yang menyelenggarakan Pos Gizi.

Setelah itu Koordinator gizi Puskesmas Kecamatan yang

membagikan pada Pos Gizi di wilayahnya masing-masing. Namun,

karena peralatan ini terbatas, maka tidak semua Pos Gizi

berkesempatan memperoleh 1 set peralatan ini. Puskesmas

Kecamatan yang akan menentukan pembagian peralatan tersebut

sesuai kondisi Pos Gizi di wilayah kerjanya.

Pemberian 1 set peralatan Pos Gizi untuk satu kecamatan

memang sangat kurang memenuhi kebutuhan, karena dalam 1

kecamatan tidak hanya terdapat 1 Pos Gizi. Oleh sebab itu, jika ada

dana tambahan, terkadang Sudinkes memperoleh sarana Pos Gizi

lebih banyak yang dapat dialokasikan untuk seluruh Pos Gizi.

Pemanfaatan peralatan ini dapat diketahui saat koordinator gizi

64

Page 81: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 81/99

yang digunakan untuk mengevaluasi setiap indikator program gizi

ialah Microsoft excel dan Microsoft word. 

Selain itu, Koordinator Gizi Sudinkes Kota Jakarta Selatan

 juga menyelenggarakan pertemuan dengan para TPG Puskesmas

Kecamatan untuk mengevaluasi program gizi. Pada rapat tersebut

setiap perwakilan Puskesmas Kecamatan memaparkan hasil yang

dicapai beserta permasalahan yang ditemui. Setelah itu, laporan

tersebut didiskusikan dan dicari jalan keluar yang bijaksana demi

keberlangsungan program gizi, khususnya kegiatan Pos Gizi.

e.  Waktu

Koordinator Gizi Sudinkes Kota Jakarta Selatan melakukan

evaluasi kegiatan Pos Gizi setiap setahun sekali. Hal ini dikarenakan

setiap bulannya sudah dilakukan pemantauan terhadap program gizi

yang sedang berjalan, yang salah satunya adalah Pos Gizi.

65

Page 82: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 82/99

dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan

sudah sesuai dengan yang sudah direncanakan atau tidak.

Selain langkah-langkah pelaksanaan kegiatan Pos Gizi, hal yang

 juga dievaluasi dalam proses kegiatan Pos Gizi adalah sasaran atau

peserta yang dapat mengikuti Pos Gizi. Peserta yang dapat mengikuti Pos

Gizi dapat dilihat dari hasil penimbangan rutin di Posyandu. Balita yang

menjadi sasaran adalah yang berada di bawah garis merah (BGM) dan

garis kuning dalam KMS-nya. Terkadang ada beberapa ibu yang turut

membawa kakak dari balita (peserta) dalam Pos Gizi. Hal ini tidak 

menjadi masalah karena semakin banyak anggota keluarga yang terpapar

dengan pesan-pesan Pos Gizi, semakin tinggi dukungan yang didapat

untuk mengadopsi perilaku-perilaku baru tersebut di rumah. Sebaiknya

bila ada kakak yang ikut serta, cari cara untuk melibatkan ia dalam

membantu praktek mencuci tangan dan kebersihan, makanan kecil,

66

Page 83: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 83/99

Dalam proses evaluasi, seringkali terjadi beberapa kendala,

diantaranya adalah:

1.  Keterlambatan penyerahan laporan gizi

Sudinkes memberikan interval waktu penyerahan laporan

pada Puskesmas Kecamatan selama 6 hari kerja, yaitu mulai

tanggal 10 hingga 15. Akan tetapi, meskipun sudah

diperingatkan berkali-kali, masih terdapat Puskesmas

Kecamatan yang menyerahkan laporan melebihi batas waktu

yang ditetapkan. Sehingga membuat Koordinator gizi

Sudinkes menelepon langsung ke Puskesmas Kecamatan

mengenai hal tersebut. Keterlambatan ini disebabkan

kelalaian petugas di Kecamatan yang lambat dalam membuat

laporan.

Menurut Azwar (1996), agar seseorang mau dan bersedia

67

Page 84: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 84/99

Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah keterlambatan

pelaporan ini sebaiknya diberlakukan pemberian reward  atau

hadiah, seperti piagam dan pengharagaan lainnya kepada

Puskesmas Kecamatan yang paling tepat waktu dalam

mengirimkan laporan. Hal ini diberlakukan guna

meningkatkan motivasi para TPG dalam membuat dan

menyerahkan laporan tepat waktu.

2.  Ketidaksesuaian data yang dilaporkan

Dari beberapa laporan, terkadang masih ditemukan data

yang tidak sesuai antara yang satu dengan yang lain. Misalnya

terdapat perbedaan angka BGM di laporan LB3 dengan

laporan Konfirmasi BGM. Hal ini disebabkan kekeliruan

petugas dalam memasukkan data. Kekeliruan tersebut

disebabkan stres kerja petugas gizi di Puskesmas karena

68

Page 85: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 85/99

Ketidaksesuaian data ini sering membuat Koordinator gizi

Sudinkes menelepon langsung ke Puskesmas Kecamatan

untuk menanyakan tentang ketidaksesuaian tersebut. Beliau

 juga meminta koordinator gizi Puskesmas Kecamatan untuk 

mengkroscek kembali data tersebut. Oleh sebab itu, untuk 

mengurangi kesalahan tersebut kembali, selain pemberian

motivasi pada petugas gizi, sangat perlu dilakukan

pemeriksaan data kembali oleh petugas lain sebelum

dilaporkan ke Sudinkes.

4.5.3  Output

Evaluasi terhadap output, yaitu penilaian terhadap hasil yang

dicapai dari dilaksanakannya suatu program untuk mengetahui apakah

output program sudah sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya

69

Page 86: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 86/99

2.  Jumlah peserta yang lulus. Indikator ini dinyatakan dengan

kenaikan berat badan yang terjadi. Diharapkan semua

peserta mengalami kenaikan berat badan sebesar 400 gr

setelah mengikuti 1 sesi Pos Gizi. Akan tetapi tidak ada

target pencapaian yang spesifik mengenai jumlah peserta

yang harus mengalami kenaikan.

Tabel 4.3

Hasil Pencapaian Kegiatan Pos Gizi Sudinkes Jakarta Selatan Tahun 2011

No. Kecamatan Pos Gizi yang

Aktif 

Jumlah

Peserta

Jumlah

Peserta

yang DO

Peserta yang

Lulus

Jumlah %

1 Tebet Manggarai 26 0 26 100

Menteng Dalam 12 0 10 83,33

Kebun Baru 10 0 10 100

2 Pesanggrahan Petukangan

Selatan

10 0 10 100

70

Page 87: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 87/99

mengevaluasi indikator output ini sebenarnya masih belum sepenuhnya

dapat dilakukan sebab belum ada target pencapaian mutlak yang harus

dicapai. Belum adanya indikator-indikator ini disebabkan oleh belum

adanya pedoman pelaksanaan kegiatan Pos Gizi di Jakarta Selatan.

Menurut Muninjaya (2004), Dinkes Kabupaten/Kota secara rutin

menetapkan target atau standar keberhasilan kegiatan program. Hal ini

dilakukan karena tingkat keberhasilan program secara kuantitatif diukur

dengan membandingkan target yang sudah ditetapkan dengan output

kegiatan. Oleh sebab itu, sebaiknya Sudinkes Kota Jakarta Selatan

menetapkan target tertentu untuk menilai keberhasilan kegiatan Pos Gizi.

Selain itu, adanya indikator-indikator memungkinkan ditariknya

kesimpulan tentang proses yang terjadi di tingkat lebih bawah.

Penggunaan pelayanan Pos Gizi yang baik menunjukkan bahwa

pelayanan tersebut tersedia. Di sisi lain, rendahnya penggunaan indikator

71

Page 88: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 88/99

Berikut indikator dan target kegiatan Pos Gizi yang dapat

digunakan :

Tabel 4.4

Contoh Indikator Kegiatan Pos Gizi

Indikator Target Tipe Hasil

Pemberian ASI

eksklusif pada anak 

yang berusia 0-6 bln

40% Perilaku

Pemberian makanan

tambahan pada anak 

yang berusia 6-9 bulan

75% Perilaku

Kader posyandu

masyarakat yangmenimbang anak 

dengan benar

90% Kualitas Pelayanan

Para pengasuh yang

mengetahui berbagai

makanan khas positif 

yang tersedia ditempat

80% Pengetahuan

Kehadiran peserta PosGizi

100 % PenggunaanPelayanan

Jumlah peserta yang 80 % Kualitas

72

Page 89: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 89/99

Jakarta Selatan. Tidak adanya laporan ini juga dikarenakan belum adanya

pedoman khusus mengenai pelaksanaan Pos Gizi di wilayah Jakarta

Selatan. Oleh sebab itu, sebaiknya Sudinkes membuat format pelaporan

khusus kegiatan Pos Gizi untuk mempermudah dalam pengawasan dan

evaluasi. Beberapa hal yang dapat dijadikan outline laporan antara lain:

nama Desa, jumlah anak yang terdaftar, jumlah dan persentase yang

lulus, berat badan yang didapat, jumlah yang tidak mengalami

peningkatan berat badan, jumlah yang mengalami penurunan berat badan,

 jumlah yang mengalami perpindahan dari Merah ke kuning, jumlah anak 

yang kembali dan komentar terhadap peserta (CORE, 2004). Contoh

format dan outline laporan tersebut terlampir pada lampiran 3.

Evaluasi terhadap output Pos Gizi ini dilakukan dalam periode 1

tahun sekali. Evaluasi tersebut dilakukan melalui laporan tahunan

program gizi dari setiap Puskesmas Kecamatan. Hal ini disebabkan sudah

73

Page 90: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 90/99

6)  Apakah anak terus mengikuti kurva pertumbuhan dan telah

mempunyai berat badan sesuai dengan usianya pada saat ini?

7)  Apakah anak-anak yang ikut serta dalam Pos Gizi dan lulus,

mempertahankan status gizi baik mereka?

8)  Apakah mereka akan terus bertumbuh pada tingkatan standar

internasional?

9)  Apakah kakak dan adik dari anak-anak yang ikut serta juga

bergizi baik?

10) Apakah tingkat kekurangan gizi secara umum di masyarakat

telah berhasil dikurangi ? (CORE, 2004).

Melihat pertanyaan-pertanyaan tersebut, dampak dari kegiatan Pos

Gizi yang dievaluasi oleh Sudinkes adalah adanya perubahan perilaku

dari para ibu balita dan menurunnya angka gizi buruk di semua

kecamatan yang melaksanakan Pos Gizi. Akan tetapi tidak ada

74

Page 91: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 91/99

BGM/D di wilayah kerja Sudinkes Kota Jakarta Selatan tahun 2011

tertera pada tabel 4.4.

Tabel 4.5 

Persentase BGM/D di Wilayah Kerja Suku Dinas

Kesehatan Kota Jakarta Selatan Tahun 2011

No. Puskesmas Kecamatan BGM D BGM/D (%)

1 Tebet 53 9448 0,56

2 Setiabudi 14 4543 0,31

3 Mampang Parapatan 28 7637 0,37

4 Pasar Minggu 54 11996 0,45

5 Kebayoran Baru 51 5068 1,01

6 Kebayoran Lama 52 16848 0,31

7 Cilandak 24 6717 0,36

8 Pancoran 58 6712 0,86

9 Jagakarsa 50 13083 0,38

10 Pesanggrahan 27 12362 0,22

Jumlah 411 94414 0,44

75

Page 92: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 92/99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

6.  Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan memiliki visi “Jakarta Selatan

Sehat Untuk Semua”. Sudinkes Jakarta Selatan pun memiliki misi, strategi,

kebijakan dan tugas dan fungsi untuk mewujudkan fungsi tersebut. Oleh sebab

itu, Sudinkes Jakarta Selatan bertekad melaksanakan pembinaan, pengawasan,

dan pengendalian secara profesional agar masyarakat mendapatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu dengan perbaikan secara berkesinambungan demi

tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

7.  Seksi Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu seksi yang berada

langsung di bawah wewenang Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta

76

Page 93: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 93/99

kesehatan oleh kader, praktik mencuci tangan, makan bersama, persiapan

kontribusi esok hari dan pulang.

9.  Pengawasan kegiatan Pos Gizi dilakukan langsung oleh koordinator gizi

Sudinkes Kota Jakarta Selatan. Setiap ditemukan penyimpangan, pengawas

segera memberitahu kader atau petugas gizi Puskesmas Kecamatan untuk 

memperbaikinya. Dengan demikian penyimpangan yang terjadi dapat segera

ditangani.

10. Evaluasi dilakukan setiap setahun sekali terhadap input, proses, output dan

dampak kegiatan Pos Gizi. Dalam evaluasi input, masih terdapat kekurangan,

yaitu masih banyak tenaga gizi yang berlatar pendidikan kebidanan, sehingga

sering menghambat jalannya kegiatan Pos Gizi akibat kurangnya pemahaman

terhadap program gizi. Dalam proses evaluasi, juga terdapat beberapa kendala

seperti keterlambatan penyerahan laporan gizi yang disebabkan kelalaian dan

lambatnya petugas Kecamatan dalam membuat laporan. Kemudian juga masih

77

Page 94: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 94/99

5.2 Saran

1.  Membuat indikator beserta target yang ingin dicapai dari dilaksanakannya

kegiatan Pos Gizi untuk menilai tingkat keberhasilan kegiatan Pos Gizi, sebab

keberhasilan program secara kuantitatif diukur dengan membandingkan target

yang sudah ditetapkan dengan output kegiatan.

2.  Membuat laporan khusus terkait kegiatan Pos Gizi termasuk indikator-

indikator yang harus dilaporkan, sehingga dapat dengan mudah melakukan

pengawasan dan evaluasi.

3.  Memberlakukan pemberian reward  atau hadiah, seperti piagam dan

penghargaan lainnya kepada Puskesmas Kecamatan yang paling tepat waktu

dalam mengirimkan laporan guna mengatasi masalah keterlambatan

penyerahan laporan serta meningkatkan motivasi para TPG dalam membuat

dan menyerahkan laporan tepat pada waktunya.

4.  Melaksanakan pelatihan-pelatihan gizi terhadap tenaga gizi, khususnya tenaga

78

Page 95: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 95/99

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. “Pengantar Administrasi Kesehatan.” Jakarta: Binarupa Aksara.

1996.

 _________. “Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Datang.”

Disampaikan pada Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju

Keluarga Sadar Gizi, di Hotel Sahid Jaya. Jakarta: 2004.

Bappenas. “Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi tahun 2011-2015.” 2011.

Depkes RI. “Kepmenkes RI No. 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk 

Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupaten/Kota.” 2008. 

_________. “Pedoman Gizi Ibu Hamil dan Pengembangan Makan Tambahan Ibu

Hamil Berbasis Pangan Lokal. ” Jakarta: Direktorat Bina Gizi

Masyarakat 2010

79

Page 96: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 96/99

Minarto. “Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM)

Tahun 2010  –  2014.” Tersedia di http://www.gizikia.depkes.go.id. 

Diakses pada 10 Februari 2011. 2010.

Muninjaya, A.A Gde. “Manajemen Kesehatan.” Jakarta: EGC. 2004.

Ningrum, Setya Fatma. “Analisis Hubungan Fungsi Manajemen Oleh Tenaga

Pelaksana Gizi Dengan Tingkat Keberhasilan Program Pemberian

Makanan Tambahan Pada Balita Gizi Buruk di Puskesmas Kabupaten

Tegal Tahun 2006.” Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro. 2008. 

Nutrition Working Group, Child Survival Collaboration and Resources Group

(CORE). “Positive Deviance & Heart:. Suatu Pendekatan Prubahan

Perilaku & Pos Gizi. Buku Panduan Pemulihan yang Berkesinambungan

Bagi Anak Malnutrisi.” Diterjemahkan oleh PCI-Indonesia. 2004.

Prayitno, Subur. “Dasar-Dasar Administrasi Kesehatan Masyarakat.”  Surabaya:

Airlangga University Press. 2005.

80

Page 97: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 97/99

LAMPIRAN 2

Dokumentasi Kegiatan Pos Gizi

Diskusi dan Evaluasi bersama Koordinator Penimbangan Berat

Gizi Sudinkes Kota Jakarta Selatan Badan Balita

81

Page 98: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 98/99

Menyuapi Balita

10 Langkah Kegiatan Pos Gizi

82

Page 99: Laporan Magang Mizna Sabilla

5/16/2018 Laporan Magang Mizna Sabilla - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-magang-mizna-sabilla 99/99

Lampiran 3

Contoh Format Pemantauan Bulanan untuk Menyusun Hasil Kegiatan Pos Gizi