Laporan Kunjungan - Ispa (2)

16
Laporan Kasus ISPA dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga oleh : Rismeiniar Yuniar Pattisina (102009117) Kelompok C8 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Transcript of Laporan Kunjungan - Ispa (2)

Page 1: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

Laporan Kasus ISPA

dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga

oleh :

Rismeiniar Yuniar Pattisina

(102009117)

Kelompok C8

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

JAKARTA

2012

Page 2: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

BAB I

Pembukaan

Pendahuluan

Secara klinis ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi di

setiap bagian saluran pernafasan dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Adapun yang

termasuk ISPA adalah influenza, campak, faringitis, trakeitis, bronkhitis akut, brokhiolitis,

dan pneumonia.

ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan

kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.

Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % -60 % dari

kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan

oleh ISPA mencakup 20 % -30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena

pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan. Hingga saat ini angka mortalitas

ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian seringkali disebabkan karena penderita

datang untuk berobat dalam keadaan berat dan sering disertai penyulit-penyulit dan kurang

gizi.

Metode yang dipakai untuk meninjau kasus ISPA ini adalah dengan observasi

kerumah-rumah pasien yang terdaftar dalam data Puskesmas Sukabumi Selatan.

Tujuan dari observasi ini adalah:

1. Mengetahui deskripsi karakteristik, pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dalam pengobatan

anak yang menderita ISPA

2. Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dalam pengobatan anak yang

menderita ISPA

3. Mengetahui hubungan antara sikap dan tindakan ibu dalam pengobatan anak yang menderita

ISPA

Page 3: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Kasus

Seorang anak laki-laki Reiza, berumur 14 bulan mengeluh batuk, pilek serta demam

yang berlangsung sekitar 2 hari, sebelum dibawa ke puskesmas. Pada tanggal 9 juli 2012

dilakukan kunjungan rumah untuk melakukan anamnesis dan melihat lingkungan kondisi

pasien. Kondisi pasien tampak sehat. Tidak ada demam dan keluhan lainnya. Pada

pemeriksaan fisik tidak didapatkan apa-apa. Dari anamnesis diketahui bahwa pasien tinggal

di lingkungan yang cukup bersih.

Riwayat Keluarga

Ayah mengalami hal yang sama sejak 1 minggu yang lalu, ibu juga mengalami hal

yang sama sejak 5 hari yang lalu.

Analisa Kunjungan Rumah

a. Kondisi pasien

Kondisi pasien dalam keadaan kurang baik, ada demam tapi suhu sudah lumayan

membaik. Pasien terlihat aktif. Nafsu makan baik.

b. Pendidikan

Saat ini pasien belum bersekolah

c. Keadaan rumah

a. Lokasi :

Page 4: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

Rumah terletak di daerah pemukiman yang cukup baik, tetapi jarak rumah

yang satu dengan yang lain berdekatan dan sangat dekat dengan pasar.

Jl Jelambar Ilir RT 12 RW 10, Jakarta Barat.

b. Kondisi :

Jenis bangunan adalah permanen. Rumah terlihat kokoh, dinding rumah dari

bata,lantai rumah terbuat dari keramik, atap dari genteng. Kebersihan

didalam rumah cukup bersih, akan tetapi luasnya kurang memadai (sempit).

d. Luas rumah : 4 kali 3

e. Pembagian rumah :

Rumah hanya satu ruangan yang menjadi ruang tamu dan ruang tempat tidur serta

dapur. Rumah tersebut merupakan rumah kontrakan.

f. Ventilasi

Keadaan ventilasi kurang karena ventilasi yang ada ditutup.

g. Pencahayaan

Pencahayaan didalam rumah cukup, namun tidak ada penerangan di dalam kamar

mandi.

h. Kebersihan

Kebersihan didalam rumah cukup baik, hanya kurang tertata rapinya barang-barang

di bagian belakang rumah.

i. Sanitasi dasar

Sumber air minum berasal dari air tanah, dan air digunakan untuk keperluan sehari-

hari seperti memasak, untuk air minum, dan lain-lain. Terdapat kamar mandi yang

terletak di dalam dan keadaannya bersih.

Page 5: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

I. IDENTITAS PASIEN :

1. Nama : Reiza

2. Umur : 14 bulan

3. Jenis Kelamin : laki-laki

4. Pekerjaan : -

5. Pendidikan : -

6. Alamat : Jl Jelambar Ilir RT 12 RW 10

II. RIWAYAT BIOLOGIS KELUARGA

a. Keadaan kesehatan sekarang : Baik

b. Kebersihan perseorangan : Baik

c. Penyakit yang sering diderita : Batuk, pilek, demam

d. Penyakit keturunan : -

e. Penyakit kronis/menular : -

f. Kecacatan anggota keluarga : -

g. Pola makan : Baik

h. Pola istirahat : Baik

i. Jumlah anggota keluarga : 4 orang, namun anak pertama tidak tinggal

bersama mereka tetapi bersama neneknya di Semarang.

III. PSIKOLOGI KELUARGA

a. Kebiasaan buruk : -

b. Pengambilan keputusan : Ayah dan ibu

c. Ketergantungan obat : -

d. Tempat mencari pelayanan kesehatan : Puskesmas Jelambar Baru

e. Pola rekreasi : Sedang

IV. KEADAAN RUMAH/LINGKUNGAN

a. Jenis bangunan : Permanen

Page 6: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

b. Lantai rumah : Keramik

c. Luas rumah : 4 x 3

d. Penerangan : Baik

e. Kebersihan : Baik

f. Ventilasi : kurang

g. Dapur : tidak ada

h. Jamban keluarga : Ada

i. Sumber air minum : Air tanah

j. Sumbar pencemaran air : Tidak ada

k. Pemanfaatan pekarangan : Tidak ada

l. Tempat pembuangan air limbah : Tidak ada

m. Tempat pembuangan sampah : Ada

n. Sanitasi lingkungan : Sedang

V. SPIRITUAL KELUARGA

a. Ketaatan beribadah : Baik

b. Keyakinan tentang kesehatan : Baik

VI. KEADAAN SOSIAL KELUARGA

a. Tingkat pendidikan : sedang

b. Hubungan antar anggota kel : Baik

c. Hubungan dengan orang lain : Baik

d. Kegiatan organisasi sosial : Sedang

e. Keadaan ekonomi : sedang

VII. KULTURAL KELUARGA

a. Adat yang berpengaruh : Jawa

b. Lain-lain : -

VIII. DAFTAR ANGGOTA KELUARGA

Page 7: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

No Nama Hub dgn KK Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Keadaan

kesehatan

Keadaan

gizi

Imunisasi KB

1. Parto Kepala

keluarga

42

tahun

SMA Montir Islam Sedang Baik -

2. Masriati Istri 34

tahun

SD Ibu rumah

tangga

Islam Sedang Baik -

3. Hendry Putra

pertama

16

tahun

STM Pelajar Islam Baik Baik -

4. Reiza Putra

kedua

14

bulan

- - Islam Sedang Baik -

IX. KELUHAN UTAMA : Batuk disertai pilek dan demam

X. KELUHAN TAMBAHAN : Batuk tidak berdahak, sekret hidung encer

XI. RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU : Sering terserang penyakit batuk dan pilek, Penyakit

lain yang pernah di derita adalah penyakit umum

seperti flu, demam, dan diare.

XII. PEMERIKSAAN FISIK : Normal, tidak ditemukannya kelainan.

XIII. DIAGNOSIS PENYAKIT : Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), e.c bukan

pneumonia karena anak tersebut tidak terlihat

tampaknya tarikan dinding dada ketika bernapas, dan

pada pemeriksaan frekuensi napas didaptkan hasil

yang normal yaitu 20 x / menit.

XIV. DIANOSIS KELUARGA : ISPA, karena berdasarkan gejala-gejala penyakit yang

di derita.

XV. ANJURAN PELAKSANAAN PENYAKIT :

Page 8: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

Promotif : meningkatkan kesadaran keluarga akan pentingnya kesehatan dan

memberikan pengetahuan dan informasi kepada keluarga tentang ISPA.

Sedangkan kegiatan yang dapat dilakukan oleh kader kesehatan adalah diharapkan

dapat membedakan kasus pneumonia (pneumonia berat dan pneumonia tidak berat)

dari kasus-kasus bukan pneumonia sehingga dapat :

1. Memberikan penjelasan dan komunikasi perihal penyakit batuk pilek biasa

(bukan pneumonia) serta penyakit pneumonia kepada ibu-ibu serta perihal

tindakan yang perlu dilakukan oleh ibu yang anaknya menderita penyakit.

2. Memberikan pengobatan sederhana untuk kasus-kasus batuk pilek (bukan

pneumonia) dengan tablet parasetamol dan obat batuk tradisional obat

batuk putih.

3. Merujuk kasus pneumonia berat ke Puskesmas/Rumah Sakit terdekat.

4. Atas pertimbangan dokter Puskesmas maka bagi kader-kader di daerah-

daerah yang terpencil (atau bila cakupan layanan Puskesmas tidak

menjangkau daerah tersebut) dapat diberi wewenang mengobati kasus-kasus

pneumonia (tidak berat) dengan antibiotik kontrimoksasol.

5. Mencatat kasus yang ditolong dan dirujuk

Preventif : Pencegahan dapat dilakukan dengan :

- Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.

- Imunisasi.

- Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.

- Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.

Kuratif : memberikan terapi obat-abat yang tepat, dengan dosis yang benar, waktu

pemberian yang adekuat, dan harga yang terjangkau.

Terapi yang diberikan:

Page 9: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

CTM

PCT

Sammoxin Forte

Rehabilitatif : memperbaiki status gizi pasien guna meningkan daya tahan tubuh juga

agar proses tumbuh kembang lebih baik. Perbaikan status gizi dengan mengurangi

jajanan makanan sehingga pasien tidak merasa kenyang dan dapat makan makanan

yang bergizi di rumah. Dengan perbaikan status gizi secara tidak langsung juga akan

memperbaiki imunitas pasien terhadap penyakit.

XVI. PROGNOSIS

Prognosis penyakit :

Prognosis pasien adalah baik. Pasien mengalami gejala batuk, pilek dan demam

pada beberapa saat yang lalu, namun pada saat kunjungan demam telah menurun dan

sekret hidung telah encer, tidak lagi tersumbat. Saat kunjungan keadaan umum pasien

baik (data-data telah dicantumkan di atas). Dengan data yang ada dan pemeriksaan

serta pengamatan saat kunjungan disimpulkan pasien mengalami Infeksi Saluran Napas

Atas ( ISPA ) tipe non-pneumonia. Tipe ISPA yang diderita pasien beberapa saat lalu

adalah ISPA bukan pneumonia dan telah sembuh.

Prognosis keluarga :

Prognosis untuk penyakit pasien di atas adalah baik, jika orangtua cepat

menangani dengan membawa ke dokter sehingga dokter segera mendiagnosa. Pasien

tinggal satu rumah dengan ayah dan ibunya yang mengalami hal yang sama terlebih

dahulu. Jadi pengobatan harus dilakukan menyeluruh sehingga tidak semakin parah.

Page 10: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

Prognosis masyarakat :

Lingkungan masyarakat dan anggota keluarga yang mendukung dalam proses

penyembuhan ISPA tersebut. Namun pasien sebelumnya sering bermain dengan anak-

anak di kompleksHal ini dapat mempersulit sembuhnya ISPA tersebut dengan cepat

sehingga anak sering mengalami sakit yang sama/berulang.

XVII. RESUME :

Telah diperiksa pasien anak laki-laki berusia 14 bulan datang dengan keluhan sering

batuk, pilek, disertai demam. Nafsu makan baik, batuk tidak berdahak, anak tampak aktif.

Anak sering tertular batuk dari orang-orang di sekitarnya. Penyakit lain yang pernah di

derita adalah penyakit umum seperti flu, demam, pusing, dan diare

Diagnosis :

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)

BAB III

Page 11: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

Penutup

ISPA yang diderita pasien merupakan ISPA e.c bukan pneumonia, dilihat dari gejala

klinis yang tidak disertai dengan adanya infeksi, tarikan dinding dada saat bernapas serta

tidak ditemukannya pernapasan cepat pada pemeriksaan fisik yang telah dilakukan. ISPA

pasien tersebut dapat dipicu dari lingkungan tempat tinggal anak yang kurang mendukung

dan keadaan fisik orang tuanya yang juga mempengaruhi kesehatan anak.

Meskipun faktor kebersihan lingkungan dan kesadaran keluarga akan kesehatan

pasien cukup baik namun pasien tetap dapat mengalami sakit karena adanya

ketidakseimbangan yang berperan terhadap terjadinya gangguan pada kesehatan pasien.

Oleh sebab itu untuk mengatasi suatu penyakit dalam masyarakat juga perlu

memperhatikan factor di sekeliling masyarakat tersebut, seperti halnya kesehatan

perseorangan yang dilakukan pada survey pendekatan keluarga ini. Hal ini menjadi hal yang

perlu disadari pemerintah, pelayanan kesehatan swasta, serta masyarakat sendiri agar

tercipta masyarakat yang sehat dan produktif.

Saran

Untuk pasien pada kasus ini, disarankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

Perbaikan status gizi dengan mengurangi jajanan makanan sehingga pasien tidak

merasa kenyang dan dapat makan makanan yang bergizi di rumah. Dengan perbaikan

status gizi secara tidak langsung juga akan memperbaiki imunitas pasien terhadap

penyakit.

Memberikan penyuluhan kepada orang tua pasien tentang pencegahan, diagnosis

dini, dan penanggulangan di rumah terhadap ISPA

Menjaga agar pasien tidak kontak dengan penderita batuk sehingga pasien tidak

tertular dan menjadi sakit. Hal ini perlu peran anggota keluarga juga, agar bila anggota

keluarga sedang sakit dapat menggunakan masker untuk menghindari penularan.

Page 12: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

Gambar 3. Ventilasi rumah pasien Gambar 4. Keadaan jalan menuju rumah pasien

Gambar 1. Pasien bersama ibunya Gambar 1. Tempat tidur keluarga

Page 13: Laporan Kunjungan - Ispa (2)

Gambar 5. Tatanan barang di rumah pasien