LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN - brpamdki.orgbrpamdki.org/teknik/repo/laporan_kunjungan_batam.pdf ·...

download LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN - brpamdki.orgbrpamdki.org/teknik/repo/laporan_kunjungan_batam.pdf · LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN ... LOKASI KUNJUNGAN Lokasi : Dam Estuari Duriangkang,

If you can't read please download the document

Transcript of LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN - brpamdki.orgbrpamdki.org/teknik/repo/laporan_kunjungan_batam.pdf ·...

  • LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGANLokasi : Estuari Dam Duriangkang dan Tembesi

    BP Batam

    Oleh :Ir. Tano Baya - T.Palgunadi

    Anggota Bidang Teknik - Tenaga Ahli Bidang TeknikBadan Regulator Pelayanan Air Minum

    DKI Jakarta.

  • 1. MAKSUD DAN TUJUANMaksud

    Maksud kegiatan ini adalah untuk mendalami berbagai alternatif teknologi terkait penyediaan dan

    pemanfaatan air baku.

    Tujuan

    Untuk mengetahui berbagai alternatif penyediaan air baku, sebagai bahan pertimbangan dalam

    memenuhi kebutuhan air baku guna peningkatan pelayanan air bersih di DKI Jakarta.

    LOKASI KUNJUNGAN

    Lokasi : Dam Estuari Duriangkang, Kantor BP Batam.

  • 2. KONDISI UMUMKondisi Geografis dan Topografis

    Kota Batam secara geografis terletak antara 00 25' 29" - 10 15' 00" Lintang Utara dan 1030 34' 35"-1040 26' 04" Bujur Timur.

    Total wilayah daratan dan wilayah laut seluas 3.990,00 km2 dan berbatasan dengan :- Sebelah Utara : Singapura dan malaysia- Sebelah Selatan : Kabupaten Lingga- Sebelah Barat : Kabupaten Karimun dan laut Internasional- Sebelah Timur : Kabupaten Bintan dan Kota Tanjung pinang.

    sumber gambar :http://jogjabatam.wordpress.com

    Wilayah kota batam relatif datar dengan variasi berbukit-bukit di tengah pulau, ketinggian antara 7 hingga 160 m dpl. Wilayah yang memiliki elevasi 0 hingga 7 m dpl terdapat di pantau utara dan pantai selatan Pulau Batam dan sebelah timur pulau Rempang serta sebelah utara, timur dan selatan pulau Galang.

    Wilayah yang memiliki ketinggian sampai 100 m dpl dengan topografi berbukit-bukit yang sangat sesuai untuk kawasan resapan air untuk cadangan air baku, umumnya berada di bagian tengah Pulau Batam, Rempang dan Galang serta Galang Baru.

    Iklim/curah hujan

    Kota Batam beriklim Tropis dengan suhu minimum antara 20,6 hingga 24,2 0C dan suhu maksimum antara 30,5 hingga 34,2 0C, dengan suhu rata-rata sepanjang tahun adalah 26,2 hingga 28,2 0C

    Curah hujan minimun 1420 mm/th, maksimal 3450 mm/th, dan rata-rata 2432 mm/th. Sebagai bahan perbandingan, Jakarta memiliki curah hujan rata-rata tahunan sebesar 1500 - 3000 mm/th, Bogor memiliki curah hujan rata-rata tahunan sebesar 4000 - 4500 mm/th.

  • Demografi

    Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam Per April 2012 jumlah penduduk Batam mencapai 1.153.860 jiwa. Metropolitan Batam terdiri dari tiga pulau, yaitu Batam, Rempang dan Galang yang dihubungkan oleh Jembatan Barelang. Batam merupakan sebuah kota dengan letak sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan Singapura dan Malaysia. Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an awal kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.

    Kelembagaan

    Badan Penguasaan Batam (BP Batam)

    Otorita Batam merupakan cikal bakal dari Badan Pengusahaan Batam (BP Batam). Pada PP 46 disebutkan bahwa Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam berubah menjadi Badan Pengusahaan Kawasan Batam dengan keberadaannya selama 70 tahun sejak PP 46 ditandatangani.

    Hal ini memberikan kepastian hukum kepada para investor baik lokal maupun asing selama itu untuk berinvestasi di Batam. BP Batam mempunyai Visi dan Misi yang jelas untuk mengembangkan Batam kedepan.

    Saat ini BP Batam mendapatkan kewenangan dari pemerintah pusat khususnya yang menjadi kewenangan Departemen Perdagangan untuk mengeluarkan perijinan lalu lintas keluar masuk barang. Perijinan tersebut diantaranya Perijinan IP Plastik dan Scrap Plastik, Perijinan IT-PT, Perijinan IT Cakram, Perijinan IT Alat Pertanian, Perijinan IT Garam Perijinan, Mesin Fotocopy dan printer berwarna, Perijinan Pemasukan Barang Modal Bukan Baru, Perijinan Bongkar Muat, Pelabuhan Khusus, Perijinan Pelepasan Kapal Laut.

    Adapun perijinan yang sebelumnya berada di Otorita Batam diantaranya Perijinan Fatwa Planologi, Perijinan Cut and Field, Perijinan Alokasi Lahan, Perijinan titik titik lokasi iklan, SK BKPM tentang registrasi perusahaan di Indonesia, Angka Pengenal Import Terbatas (APIT), serta Izin Usaha Tetap (IUT).

    Pemerintahan DaerahSaat ini pemerintah pusat sedang mempersiapkan UU Kawasan Ekonomi Khusus, yang diharapkan akan selesai sebelum berakhirnya masa bakti DPR Pusat. Di harapkan dengan adanya UU KEK, maka akan menambah daya saing Batam, Bintan dan Karimun dalam menarik investor lokal dan asing untuk melakukan investasi.

    Implementasi Undang undang nomer 53 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU ni 13 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang nomer 53 tahun 1999 tentang Pembentukan Kota Batam yang semula sebagai Kota Administratif Batam statusnya berubah menjadi Daerah Otonomi Kota Batam.

    Berdasarkan Peraturan Daerah Nomer 2 tahun 2005 tentang Pemekaran, Perubahan dan Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan dalam Daerah Kota Batam dinyatakan bahwa semula terdiri dari 8 Kecamatan dan 51 Kelurahan, berubah menjadi 12 Kecamatan dan 64 Kelurahan.

  • Kantor Pengelolaan Air dan Air limbah Kantor Pengelolaan Air dan Air limbah adalah salah satu unit kerja BP Batam seseua dengan tugas pokok dan organisasinya adalah bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengusahaan air serta penglolaan limbah di liwayah kerja BP Batam, yang memiliki tugas melaksanakan pengelolaan dan pengusahaan air (air baku), pengelolaan air limbah dan laimbah insudti B3 di wilayah kerja Otorita batam.

    Sejarah Pengelolaan air bersih di Batam adalah sebagai berikut :

    1. Dimulai oeh Pertamina dibawah Dinas Teknis Air, Waduk dan Pelabuhan sejak tahun 1977 dengan membangun Waduk Sei Harapan dengan IPA 30 l/detik

    2. Sejak Desember 1981 sampai April 1989 diambil alih oleh Otorita Batam, pengelilaan air bersih ditangani oleh DInas Air Minum, dibawah koordinasi Direktur Pengelolaan Sarana (Dirlansa)

    3. Mulai April 1989 sampai Juni 1992 diubah menjadi Sub Direktorat Sarana Air Minum masih dibawab Dirlansa.

    4. Mulai Juni 1992 pengelolaan air bersih ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air bersih Otorita Batam sampai Agustus 1994.

    5. UPT Air Bersih diubah menjadi UPT Air, tetap dibawah koordinasi Kasatlak Otorita Batam sampai dengan Januari 1999, saat dibentuknya Kantor Pengelolaan Air dan Air Limbah.

    Selain Waduk Sei Harapan, sampai saat ini BP Batam sudah membangun tujuh waduk di pulau Batam dan satu Waduk di pulau Rempang. Waduk tersebut adalah : Waduk Sei Baloi (mulai operasi 1974), Waduk Sei Nongsa (1977), Waduk Sei Ladi (1987), Waduk Mukakuning, Waduk Duriangkang (1997), Waduk Sei Rempang, dan Waduk Tembesi (masih dalam konstruksi).

    Total Kapasitas yang bisa dimanfaatkan adalah 4.682 l/det (dengan kapasitas terbesar diambil dari Waduk Duriangkang sebesar 3000 l/det).

    Kantor Pengelolaan Air dan Air Limbah pada tanggal 15 September 1995 telah melakukan kerjasama Pengelolaan air bersih dengan pihak swasta yaitu PT Adhya Tirta Batam.

  • 3. KONDISI SUMBER AIR

    Air tanahBerdasarkan Hidrogeologi, Pulau Batam terbagi menjadi dua kelompok potensi air tanah, yaitu

    yang berpotensi rendah dan berpotensi relatif tinggi.Dawerah yg berpotensi untuk menyimpan air tanah hanya berada di bagian tengah pulau Batam. Tingkat penyerapan air hujan yang hanya 5% menyebabkan cadangan air tanah rata rata sebesar 126 l/detik. Kualitas air tanah juga relatif kurang baik, karena ada nya pencemaran air asin, dan pencemaran lingkungan.

    Air Permukaan dan air Hujan.Air hujam merupakan sumber air utama bagi penduduk nelayan di wilayah barat dan Selatan

    Pulau Batam. Dengan curah hujan yang cukup tinggi dan merata sepanjang tahun, menyababkan Air hujan menjadi potensi sumber air yg utama di Wilayah Batam.

    Struktur Geologis yg ada di Batam hanya memungkinkan meyerapkan air hujan sebesar 5% ke dalam tanah, sisanya akan terus melimpas dan mengalir ke laut. Kondisi ini lah yang menyebabkan Batam memanfaatkan membangun waduk dan memanfaatkan estuari yang ada.

  • 4. DAM dan Estuari

    Dengan kondisi air tanah yang berpotensi rendah serta ketersediaan air permukaan yang hanya melimpas langsung ke laut (sesaat) maka curah hujan yang ada merupakan satu-satunya potensi sumber air yang ada saat ini, yang dapat dimanfaatkan dengan membangun Bendungan /Dam sebagai penampungan Air hujan.

    Secara individu/perorangan, sistem penampungan air hukan telah lama ada di masyarakat asli Batam, dimana dari atap rumah air hujan disalurkan ke dalam bak penampung air hujan untuk digunakan dalam pemenuhan kebutuhan air minum.

    Foto : Ilustrasi penampungan Air hujan Individu Sumber : http://pendek.in/1q5y

  • Terdapat 8 Waduk di wilayah Batam dengan data teknis sebagai berikut :

    No Uraian Nama Waduk

    Duriangkan Mukakuning Sei Ladi Sei Harapan Sei Nongsa Sei Baloi Sei Rempang Sei Tembesi

    1 Tahun Pembangunan 1990 1989 1985 1978 1978 1977 1998 2010

    2 Tahun Beroperasi 2001 1991 1986 1979 1979 1978 2014

    3 Type/Jenis Bengungan Earthfill Dam Earthfill Dam Earthfill Dam Earthfill Dam Earthfill Dam Earthfill Dam Earthfill Dam Earthfill Dam

    4 Type Pelumpah (spill Way) Ogee tnp Pintu Ogee tnp Pintu Ogee tnp Pintu Ogee tnp Pintu Ogee tnp Pintu Ogee tnp Pintu Ogee tnp Pintu Ogee tnp Pintu

    5 Luas DTA

    -Studi LAPI _ITB (Ha) 7.259,10 944,69 1.040,07 993,02 212,25 155,32

    6 Luas Permukaan (Ha) 1.284,20 159,13 123,12 87,64 22,23 9,02 176,36

    7 Luas Genangan (Ha) 874,00 115,80 112,80 75 33,53 8,99 154,62 842

    8 Volume Tampungan Desain

    -Studi LAPI-ITB (m3) 78.560.000 13.147.000 9.448.000 3.637.000 724000 293000 4500000 56820000

    9 Elevasi Spill way (m dpl) 7,50 25,00 19,00 10,00 10,00 10,00 4,6 8,00

    10 Tinggi Muka Max (m dpl) 7,50 25,00 19,00 10,00 10,00 10,00 4,6

    11 Jumlah Intake 3 2 1 1 1 1 1

    12 Kapasitas desain (l//dt) 3000 310 240 210 60 30 232 600

    13 Jumlah Pintu air (unit) 3 2 1 1 1 1 2

    14 Spill way/pelimpah

    - Lebar Mercu (m) 20 26 17 9 10 4,40 20 30

    15 BENDUNGAN

    - Panjang bendungan (m) 952 300 510 250 210 200 580 2016

    - Tinggi puncak Bendungan 10 28,5 22 17 16 16 7,5 10

    - Lebar puncak bd (m) 11 7,9 8 9 8 8 8 11

    Sumber : BP Batam 2012

  • Sumber : BP Batam 2012

  • Konstruksi Bendungan Duriangkang dilakukan dalam 3 tahap dimulai tahun 1991 dan berakhir tahun 1997 dengan nilai proyek Rp 34.394.803.750.

    Bendungan Duriangkang ini berfungsi untuk membendung air laut (bukan Air sungai). Merupakan bendungan estuary terbesar di Asia Tenggara. dan memiliki struktur "Cut Off Wall" terbesar juga di Asia Tenggara.

    BP Batam menjual air baku ke pihak ATB sebesar Rp 170 /m3 dengan persyaratan kualitas air baku yang telah ditetapkan bersama.

    Daftar kualitas air baku yang dimonitor oleh pihak ATB adalah sebagai berikut (data selengkapnya terlampir)

    No Parameter E.C Standar for Surfacewater used for potable abstraction

    Duriangkang(average)

    1 Conductivity (us/cm) 1000 107,7

    2 Turbidity (NTU) 25 3,3

    3 Colour Hazen 200 90,3

    4 pH No guideline 6,9

    5 T-Alkalinity mg/lt CaCO3 No guideline 11,4

    6 T-Hardness mg/lt CaCO3 No guideline 24,4

    7 Total Iron mg/lt Fe 2000 0,13

    8 Mn mg/lt Mn No guideline 0

    9 Ammonia mg/lt NH3 4 0,18

    10 Chloride mg/lt Cl 200 17,8

    11 Nitrite mg/lt NO2 No guideline 0,01

    12 Nitrate mg/lt NO3 50 0,09

    13 Sulphate mg.lt SO4 250 0

    14 Total Coliform MPN/100ml 50000 33

    15 Faecal Coli MPN/100 ml 20000 30,5

    16 E-Coli MPN/100 ml 20000 30,5sumber : ATB Batam, June 2012

  • Pentahapan Pembangaunan pemanfaatan Dam sebagai sumber air baku

    Studi Kelayakan : Hidrologi, Geologi, Amdal

    Detail Desain Dam

    Pembangunan/Konstruksi Dam

    Desalinasi

    Pemanfaatan

    Pengelolaan (monitoring & pengendalian) Daerah Tangkapan Air

  • 5. Kesimpulan Saran

    Terbatasnya sumber daya air tanah dan permukaan, menjadikan Batam harus menampung limpasan air hujan agar masih bisa dimanfaatkan sebelum langsung menuju ke laut

    Dengan situasi sumber air seperti itu maka peluang alternatif sumber air bagi Batam adalah dengan memanfaatkan Estuari dan Dam/bendungan. Teknologi pengolahan air yang juga bisa menjadi andalan adalah teknologi membran type Reverse Osmosis.

    Batam juga memiliki keuntungan kelembagaan, karena kendali atas pengelolaan, wilayah daerah tangkapan air semua berada di bawah kendali satu lembaga.

    Perkiraan biaya konstruksi dengan harga 2012 , untuk bendungan urugan tanah senilai Rp 200 Milyar per kilometer panjang, dan untuk Cut Off wall (dinding kedap air) senilai Rp 80 Milyar per kilometer panjang. Harga tersebut belum termasuk bangunan pelimpah (Spillway), Drainase, pintu air, dan juga proses Deslinasi.

    Perbandingan Batam dan Jakarta

    Uraian Jakarta BatamTopografis Memerlukan Bendungan/Dam

    yang panjangPada tempat tertentu memanfaatkan Estuari, sehingga DAM relatif pendek

    Panjang Bendungan (km) 35.000 m 952 mBiaya konstruksi (hanya badan bendungan tidak termasuk acessoriesnya, perkiraan dalam Rp)

    Rp 9,8 Triliun Rp 266 Milyar

    Curah Hujan rata-rata tahunan 1500 3000 mm/thn 2432 mm/thnKualitas air Influent pada daerah tangkapan air (DTA)

    Kondisi Sungai di Jakarta yang bermuara ke laut telah melalui DTA yang luas dan melewati daerah pemukiman yang padat, industri.

    Relatif bersih karena tidak melalui wilayah DTA yang luas, tidak melalui wilayah pemukiman, industri sehingga sedikit mengandung pencemar dan sampah

    Pengelolaan daerah tangkapan air (DTA)

    Provinsi Jawa Barat (di bagian hulu) dan Provinsi DKI (di bagian hilir) merupakan dua instansi yang mengelola DTA yang sama

    Keseluruhan DTA berada di bawah satu kendali insitusi/Badan yaitu BP Batam

    Peruntukan Pembangunan Dam Untuk penanggulangan banjir Rob akibat pasang laut

    Untuk Sumber Air Baku.

    Sumber : Analisa BR

  • Album Foto :

    sumber : BRFoto 1 : Lokasi Waduk dan Dam Duriangkang serta area konstruksi di Tembesi

    Sumber : http://watsan.bocah.infoGambar 1 : Perbandingan Panjang Dam Duriangkang dan rencana Giant Sea Wall Jakarta

  • Foto 2 : Dam Duriangkan sepanjang 952 m, nampak sebelah kanan adalah sisi laut, dan sebelah kiri adalah sisi air tawar.

    Foto 3 : Dam Duriangkan sebagai akses jalan hanya diijinkan dilalui kendaraan roda dua.

  • Foto 4 : Spillway (bangunan Pelimpah) di Waduk Duriangkang dengan lebar mercu 20 m

    Foto 5 : Instalasi Pengolahan Air PT ATB dengan kapasitas 2200 l/dt dengan sumber air dari waduk Duriangkang

  • Foto 6 : Pertemuan dan diskusi dengan rekan-rekan dari BP Batam