LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN 2016 DINAS … · LAPORAN KINERJA INSTANSI ... Gizi membawahi...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN 2016 DINAS … · LAPORAN KINERJA INSTANSI ... Gizi membawahi...
LAPORAN KINERJA INSTANSIPEMERINTAHAN
2016DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
DINAS KESEHATANKABUPATEN MINAHASA TENGGARA
Jln. Raya Ratahan – Belang, Komp. Perkantoran Blok C Kel. WawaliPasanKec. RatahanEmail :[email protected]
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena berkat-
Nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2016
dapat diselesaikan. Penyusunan LAKIP ini dimaksudkan sebagai laporan,
evaluasi sekaligus pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi yang diemban Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
yang dijabarkan dalam pelaksanaan berbagai program kegiatan dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan kepada semua pihak
baik di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara maupun Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara yang telah memberikan sumbangsi yang amat berharga sejak dari
pengumpulan data, penyusunan naskah sampai dengan penyelesaian penyusunan LAKIP ini.
Kami sadari sepenuhnya, bahwa apa yang tertuang dalam laporan ini masih ditemui
adanya kelemahan dan kekurangan oleh karena itu saran dan kritik sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan di waktu yang akan datang.
Akhirnya, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dapat
memberikan manfaat bagi kelancaran tugas kita sekalian.
Ratahan, Januari 2017
KEPALA DINAS KESEHATAN
dr. RINNY TAMUNTUANPEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19651002 199103 2010
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum ............................................................................. 1
B. Struktur Organisasi........................................................................... 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis....................................................................... 3
B. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja............................................. 6
C. Perjanjian Kinerja............................................................................. 8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
A. Pengukuran Pencapaian Sasaran ...................................................... 11
B. Pengukuran Kinerja Keuangan......................................................... 29
BAB IV P E N U T U P ........................................................................................ 31
LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 32
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Dinas Kesehatan Minahasa Tenggara merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang ada di Pemerintahan Kabupaten Minahasa Tenggara yang terletak di Kelurahan
Wawali Pasan Kecamatan Ratahan. Visi Dinas Kesehatan adalah Masyarakat Mitra Yang Sehat,
Mandiri dan Berkeadilan dengan Misi yaitu Menggerakkan masyarakat bagi Pembangunan yang
berwawasan kesehatan, Meningkatkan kinerja petugas kesehatan, menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat mandiri, Meningkatkan pembiayaan pelayanan
kesehatan.
Dinas Kesehatan membawahi 13 wilayah kerja Puskesmas yang ada di Kabupaten
Minahasa Tenggara, yang terdiri dari 10 Puskesmas Perawatan antara lain yaitu Puskesmas
Ratahan, Puskesmas Towuntu Timur, Puskesmas Molompar, Puskesmas Tombatu, Puskesmas
Silian, Puskesmas Touluaan, Puskesmas Tambelang, Puskesmas Molompar Belang, Puskesmas
Belang, Puskesmas Basaan serta 2 Puskesmas Non Perawatan yaitu Puskesmas Pusomaen dan
Puskesmas Ratatotok Serta 1 Pembangunan Baru Puskesmas Perawatan yaitu Puskesmas
Ratahan Timur.
Dalam mewujudkan visi untuk meningkatkan derajat kesehatan di Kabupaten Minahasa
Tenggara, ditunjang oleh bidang-bidang yang secara spesifik menangani masalah kesehatan
yang ada antara lain Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan yang membawahi seksi
Pemberantasan Penyakit, Seksi Kesehatan Lingkungan, Seksi Wabah dan Bencana , Bidang Bina
Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar yang membawahi Seksi Jaminan Kesehatan Masyarakat,
Seksi Upaya Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus, Bidang Bina Kesehatan Keluarga dan
Gizi membawahi Seksi Kesehatan Ibu,USILA dan KB, Seksi Kesehatan Anak dan Remaja, Seksi
Perbaikan Gizi Keluarga, Bidang Promosi dan Pengembangan Kesehatan membawahi seksi
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 2
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat, Seksi Surveilans Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Seksi Penyuluhan Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat.
Dinas Kesehatan memiliki jumlah tenaga kesehatan sebanyak 380 Pegawai Negeri Sipil
yang sudah termasuk dengan jumlah tenaga yang ada di 12 puskesmas serta jumlah Pegawai
Tidak Tetap yang terdiri dari 10 orang dokter umum, 6 orang dokter gigi dan 25 orang Bidan.
B. Struktur Organisasi
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 3
BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis
1. Visi
Visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014 – 2018
adalah :
“ Mewujudkan Masyarakat Minahasa Tenggara yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan”
2. Misi
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan, termasuk,
swasta dan masyarakat madani
- Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan
yang bermutu dan berkeadilan
- Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
- Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
mengemban tujuan “Menyelenggarakan Pembangunan Kesehatan di Minahasa
Tenggara yang berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya”.
3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran pembangunan bidang Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut :
a. Tujuan :
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Sasaran Strategis 1 : Menurunkan angka kematian Ibu melahirkan, Bayi dan
Balita.
Indikator kinerja tercapainya sasaran strategis ini pada tahun 2016 adalah :
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 4
1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH)
2. Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup
3. Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
4. Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup
Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
Indikator kinerja tercapainya sasaran strategis ini adalah :
1. Prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk
2. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Sasaran Strategis 3 : Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular
dan Tidak Menular
Indikator kinerja tercapainya sasaran strategis ini adalah :
1. Cakupan Penemuan Pasien Baru BTA Positif
2. Angka Kejadian Malaria (per 1.000 penduduk) atau Annual Paracite Index-
API (Kasus malaria) per 1.000 penduduk
3. Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi
4. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
5. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita DBD yang ditangani
Sasaran strategis 4 : Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Yang Merata, Bermutu,
dan Terjangkau
Indikator kinerja tercapainya sasaran strategis ini adalah Jumlah Puskesmas,
Rumah Sakit Keliling, Pembangunan RSUD MITRA SEHAT
b. Tujuan : Memberdayakan individu keluarga dan masyarakat agar mampu
menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengembangkan upaya
kesehatan berbasis masyarakat.
Sasaran strategis 5 : Meningkatnya Perilaku Masyarakat Untuk Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 5
Indikator kinerja tercapainya sasaran strategis ini adalah :
1. Prosentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih
2. Prosentase keluarga yang menggunakan jamban
3. Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Aktif
Program pokok pembangunan kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
merupakan gambaran upaya yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat
Minahasa Tenggara yang Sehat meliputi :
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak
2. Program Perbaikan gizi masyarakat
3. Peningkatan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak
menular
4. Program promosi dan pengembangan kesehatan serta pemberdayaan
masyarakat
5. Program pengawasan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 6
B. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
TUJUAN SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET
Mewujudkan pelayanan
kesehatan yang semakin
berkualitas guna
meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Menurunkan Angka
Kematian Ibu melahirkan,
Bayi dan Balita
1. Umur harapan hidup 72 tahun
2. AKI per 100.000
kelahiran hidup
0 Kasus
3 Jumlah persalinan
yang ditolong oleh
tenaga kesehatan
90 %
Persalinan
4. AKB per 1000
kelahiran hidup
23 Kasus
Per 1000
kelahiran
hidup
Menigkatnya Status
Kesehatan dan Gizi
Masyarakat
1. Prevalensi Balita
gizi kurang dan gizi
buruk
< 11,9
2. Cakupan Balita Gizi
Buruk yang
mendapat Perawatan
100 %
Menurunnya Angka
Kesakitan Akibat Penyakit
Menular dan Tidak
Menular
1. Cakupan Penemuan
Pasien baru BTA
Positif
93 %
2. Angka Kejadian
Malaria (per 1.000
penduduk) atau
Annual Paracite
Index-API (kasus
malaria) per .1000
penduduk
< 5 ‰
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 7
3. Prevalensi
HIV/AIDS (persen)
dari total populasi
< 0,005
kasus Per
1000
penduduk
4. Cakupan Imunisasi
Dasar Lengkap bayi
usia 0-11 bulan
91,5 %
5. Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Imunization
100 %
6. Cakupan Penemuan
dan Penanganan
Penderita DBD yang
ditangani
100 %
Meningkatnya Pelayanan
Kesehatan Yang Merata,
Bermutu, dan Terjangkau
1. Jumlah Puskesmas 12
2.Rumah Sakit Keliling 144 desa/
kelurahan
3. RSUD Mitra Sehat 1
Memberdayakan individu
keluarga dan masyarakat agar
mampu menumbuhkan perilaku
hidup bersih dan sehat, serta
mengembangkan upaya
kesehatan berbasis masyarakat.
Meningkatnya Perilaku
Masyarakat Untuk Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
1. Persentase Keluarga
yang memiliki akses
terhadap air bersih
90 %
2. Prosentase Keluarga
yang menggunakan
Jamban
90 %
3. Jumlah
Desa/Kelurahan
Siaga Aktif
144 Desa
100 %
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 8
C. Perjanjian Kinerja
Dokumen penetapan kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/
kesepakatan kinerja /perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target
kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Penetapan kinerja
antara Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Tenggara dengan Bupati Minahasa Tenggara
tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Sasaran strategis 1 :
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Menurunkan Angka Kematian Ibu
melahirkan, Bayi dan Balita
1. Umur harapan hidup 72 tahun
2. AKI per 100.000
kelahiran hidup0 Kasus
3. Jumlah persalinan yang
ditolong oleh tenaga
kesehatan
90 % Persalinan
4. AKB per 1000 kelahiran
hidup
23 Kasus Per 1000
kelahiran hidup
Sasaran strategis 2 :
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya Status Kesehatan
dan Gizi Masyarakat
1. Prevalensi Balita gizi
kurang dan gizi buruk< 11,9
2. Cakupan balita gizi buruk
yang mendapat perawatan100 %
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 9
Sasaran strategis 3 :
Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan Tidak Menular
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Menurunnya Angka Kesakitan
Akibat Penyakit Menular dan
Tidak Menular
1. Cakupan Penemuan pasien
baru BTA Positif
%
2. Angka Kejadian Malaria
(per 1.000 penduduk) atau
Annual Paracite Index-API
(Kasus malaria) per 1.000
penduduk
< 5 ‰
3. Prevalensi HIV/AIDS
(persen) dari total populasi
< 0,005 kasus
Per 1000
Penduduk
4. Cakupan Imunisasi Dasar
Lengkap bayi usia 0-11
bulan
91,5 %
5. Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child
Imunization
100%
6. Cakupan Penemuan dan
Penanganan Penderita DBD
yang ditangani
100%
Sasaran strategis 4 :
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Yang Merata, Bermutu, dan Terjangkau
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
Yang Merata, Bermutu, dan
Terjangkau
Jumlah Puskesmas 12 Puskesmas
Rumah Sakit Keliling144
Desa/Kelurahan
RSUD Mitra Sehat 1 Unit
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 10
Sasaran strategis 5 :
Meningkatnya Perilaku Masyarakat Untuk Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya Perilaku
Masyarakat Untuk Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Prosentase keluarga yang
memiliki akses terhadap air
bersih
2. Prosentase Keluarga yang
menggunakan jamban
3. Jumlah Desa/Kelurahan
Siaga Aktif
93%
97%
144 Desa
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 11
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Analisis atas pencapaian kinerja sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Sasaran strategis 1 :
Menurunkan Angka kematian Ibu melahirkan, Bayi dan BALITA
Penanggung jawab atas pencapaian sasaran ini adalah Bidang Bina Kesehatan Ibu,
Anak dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Sasaran tersebut
terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun
2016 sebagai berikut :
Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi %
Umur harapan Hidup Tahun 72 72,4 100.5
AKI per 100.000 kelahiran
hidup
Per 100.000
kelahiran
hidup
0 kasus
< 102/100.000
LH
2 kasus
126/100.000
LH
Jumlah Persalinan ditolong
tenaga kesehatan% 2066 1608 78
AKB per 1000 kelahiran hidup
Per 1000
kelahiran
hidup
0 kasus
< 23/100.000
LH
32 kasus
20/100.000
LH
Rata Rata capaian 98,5%
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
kematian Ibu melahirkan, Bayi dan BALITA pada tahun 2016 sebesar 98,5%, yang
secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 12
a. Indikator kinerja : Umur Harapan Hidup
Umur harapan hidup dapat didefinisikan sebagai rata-rata tahun hidup yang masih
akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur X pada tahun
tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
Umur harapan hidup waktu lahir adalah rata-rata hidup yang akan dijalani oleh bayi
yang baru lahir pada tahun tertentu.
Indikator ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat
kesehatan pada khususnya. Target kinerja indikator ini pada tahun 2016 tercapai.
Tabel Perbandingan Tahun 2015 & 2016
Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi %
Umur harapan HidupTahun 2015 65 74,4 114,5
Tahun 2016 72 72,4 100,5
b. Indikator Kinerja : Angka Kematian Ibu (AKI)
Kematian Ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam
kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya
kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena
kehamilannya atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan, terjatuh dan lain-lain.
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam peningkatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak, meliputi pengembangan program peningkatan
kesehatan reproduksi. Terutama pelayanan kehamilan yang aman bebas resiko tinggi
(making pregnancy safer), peningkatan jumlah persalinan yang ditangani oleh tenaga
kesehatan, penyiapan sistem rujukan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong
kelahiran.
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 13
Data AKI dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas ini menggunakan angka
absolut peristiwa kematian ibu yang didasarkan atas laporan program KIA dan
diperoleh 2 kasus AKI di Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2016.
Berdasarkan data tersebut, dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja atas indikator
ini adalah sebesar 2 kasus kematian ibu bersalin dengan realisasi 126 per 100.000
lahir hidup dari target 102 per 100.000 lahir hidup. Angka di atas menunjukkan
bahwa target kinerja indikator ini pada tahun 2016 mengalami peningkatan dalam
capaian kinerja karena kasus kematian ibu di tahun 2015 berjumlah 9 kasus dengan
realisasi 533 per 100.000 lahir hidup, ini agar selalu di harapkan guna menuju
Peningkatan layanan mutu kesehatan di Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
dan selalu tetap bersinergi dalam pelayanan kesehatan. Untuk mencapai kinerja yang
maksimal, maka perlu ada Upaya-upaya bagi para bidan dan dokter dalam
peningkatan kenerja adalah sebagai berikut :
1. Diperlukan Kebijakan penempatan bidan PTT pusat dan daerah untuk mengisi
desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan, sehingga akses masyarakat
terhadap pelayanan kebidanan semakin meningkat.
2. Kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang aman dengan bantuan tenaga
kesehatan (bidan) perlu ditingkatkan, dengan demikian mengurangi risiko
kematian ibu dan bayi.
3. Kemampuan tenaga kesehatan (bidan) dalam penanganan kasus-kasus persalinan
normal maupun dengan komplikasi perlu di tingkatkan.
4. Perlu adanya peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi, sehingga
pertolongan persalinan oleh dukun bayi tetap dibawah pembinaan bidan di desa.
Dengan demikian kualitas pelayanan persalinan dapat ditingkatkan.
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 14
Indikator Kinerja Sasaran Tahun Satuan Target Realisasi
AKI Per 100.000
kelahiran hidup 2016Kasus
102/100.000
Lahir hidup
2 kasus
126/100.000 LH
AKI Per 100.000
kelahiran hidup2015 Kasus
102/100.000
Lahir hidup
9 kasus
533/100.000 LH
c. Indikator Kinerja : Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Persalinan oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh dokter
spesialis kebidanan/dokter umum/bidan/pembantu bidan. Indikator ini digunakan
untuk mengukur cakupan jangkauan pelayanan kesehatan khususnya dalam
pelayanan persalinan.
Berdasarkan data kinerja tahun 2016, dapat dijelaskan bahwa cakupan
persalinan ditolong tenaga kesehatan mencapai 78% dari target sebesar 85%, tidak
tercapainya indikator ini karena ada sekitar 400 lebih ibu hamil yang belum
melahirkan.
d. Indikator Kinerja : Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup
Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu aspek penting dalam
mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia di suatu wilayah dari sisi kesehatan
masyarakatnya. Angka ini menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana
angka kematian itu dihitung.
Kematian bayi adalah kematian terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi
berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi ada 2
(dua) macam yaitu endogen dan eksogen.
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 15
Kematian bayi endogen biasa disebut disebut dengan kematian neonatal adalah
kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan dan umumnya
disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang
tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian bayi post natal adalah kematian bayi yang
terjadi pada bulan pertama setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun
yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam peningkatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak, terutama pelayanan ibu hamil, program pencegahan penyakit
menular terutama pada anak-anak, program perbaikan gizi dan pemberian makanan
sehat untuk anak balita.
Berdasarkan data tahun 2016 untuk indikator ini terjadi peningkatan kinerja,
karena pada tahun 2015 terdapat 34 kasus kematian bayi sedangkan tahun 2016 turun
menjadi 32 kasus kematian bayi. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari
tahun ke tahun, maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tahun Realisasi Kinerja Peningkatan/ Penurunan Naik/ Turun
2015 34 Kasus Peningkatan Naik
2016 32 Kasus Peningkatan Naik
Strategi 2 : Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Penanggung jawab atas pencapaian sasaran ini adalah Bidang Bina Kesehatan Ibu,
Anak dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Sasaran tersebut
terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada
tahun 2016 sebagai berikut :
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 16
Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi %
Prevalensi Balita gizi kurang dan gizi buruk % < 11,9 150 kasus 100
Cakupan balita gizi buruk yang mendapat
perawatan% 100% 100% 100
Rata Rata capaian 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja status
kesehatan dan gizi masyarakat pada tahun 2016 sebesar 100%, yang secara rinci dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Indikator Kinerja : Prevalensi balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk
Balita gizi kurang adalah balita yang mempunyai berat badan di bawah garis merah pada
KMS (Kartu Menuju Sehat) atau buku KIA.Indikator ini digunakan untuk mengukur
keberhasilan dalam peningkatan status gizi masyarakat. Berdasarkan data kinerja pada tahun
2016 yang tersaji dalam tabel di atas, dapat dijelaskan jumlah gizi kurang dan gizi buruk pada
anak balita tahun 2016 sebanyak 150 balita itu berarti jumlah anak gizi kurang dan gizi buruk
jumlahnya mencapai 1,91 % dari target 11,9% . Capaian kinerja tahun 2016 untuk gizi kurang
dan gizi buruk sebanyak 150 kasus sedangkan tahun 2015 sebanyak 137 kasus dengan data ini
maka terjadi peningkatan dalam kasus gizi kurang dan gizi buruk tapi masih di bawah angka
yang di targetkan, penyebab kasus gizi kurang dan gizi buruk tahun 2016 meningkat karena
kurangnya pengetahuan ibu dalam mengasuh dan kurangnya memberikan asupan gizi pada anak,
serta kondisi ekonomi yang kurang memadai. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja
dari tahun ke tahun. Maka hasilnya adalah sebagai berikut :
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 17
Tabel untuk Kasus Gizi Kurang dan gizi Buruk
Tahun Realisasi Kinerja Peningkatan/Penurunan Naik/Turun
2015 137 Kasus Penurunan Turun
2016 150 Kasus Penurunan Turun
b. Indikator kinerja : Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah seluruh kasus gizi buruk
yang ditemukan pada suatu wilayah mendapakan perawatan sesuai standar tatalaksana
gizi buruk. Indikator ini digunakan untuk mengukur kualitas dan jangkauan pelayanan
kesehatan khususnya dalam penanggulangan gizi buruk. Berdasarkan data kinerja tahun
2016 yang tersaji dalam tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan pada tahun 2016 adalah sebesar 100 % atau sesuai dengan target.
Tercapainya target kinerja indikator sasaran ini didukung oleh tersedinya alokasi
anggaran yang cukup, semakin meningkatkannya kemampuan petugas kesehatan
mengenai pelacakan gizi buruk.
Ada 4 kasus yang ditemukan di tahun 2016, 2 orang sembuh dan 2 orang
sementara dalam proses perawatan. Kendala yang dihadapi dalam memberikan
perawatan pada kasus gizi buruk ini antara lain sikap yang tertutup dan tidak menerima
petugas kesehatan pada saat memberikan perawatan, kurangnya kerja sama dari orang
tua dalam membantu penyembuhan, tetapi karena kerja sama dari petugas gizi setempat,
petugas gizi dinas kesehatan, pemerintah desa dan kader maka 2 orang sembuh dan 2
masih dalam perawatan. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 yang
sebesar 100%, maka capaian kinerja tahun 2016 sama seperti tahun 2015. Bila
dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun, maka hasilnya adalah
sebagai berikut :
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 18
Tahun Raelisasi Kinerja Penigkatan/Penurunan Naik/Turun
2014 6 kasus
100 %
Tetap Tetap
2015 4 kasus
100 %
Tetap Tetap
2016 2 kasus
100 %
Tetap Tetap
Pencapaian indikator kinerja sasaran diatas tidak terlepas dari dukungan program-
program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2016, yaitu berupa :
1. Program Peningkatan Status Kesehatan, dengan kegiatan utama :
a) Pengadaan perlatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik
esensial
b) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
c) Monitoring, evaluasi, dan pelaporan
d) Pelatihan konseling remaja bagi petugas kesehatan di Puskesmas
e) Pemantapan kemitraan bidan dan dukun bayi
f) Pertemuan fasilitasi Audit Maternal Perinatal (AMP) tingkat provinsi
g) Pertemuan bidan kordinator dalam penerapan implementasi fasilitasi AMP
h) Penilaian kinerja Puskesmas se kabupaten Minahasa Tenggara
2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan utama :
a) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
b) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia gizi Besi,
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan
Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya.
c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 19
Sasaran strategis 3 :
Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan Tidak Menular
Penanggung jawab atas pencapaian sasaran ini adalah bidang Bina Pengendalian
Masalah Kesehatan. Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa indikator kinerja sasaran
dengan target dan realisasi pada tahun 2016 sebagai berikut :
Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi %
Cakupan Penemuan pasien baru BTA
Positif
% 220 112 50,90 %
Angka Kejadian Malaria (per 1.000
penduduk) atau Annual Paracite Index-API
(Kasus malaria) per 1.000 penduduk
‰ < 5 ‰ 200 Kasus 1,9 ‰
Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total
populasi
Per 1000
penduduk
<0,005
Per 1000
penduduk
23 Kasus
Cakupan Imunisasi Dasar lengkap bayi
usia 0 – 11 bulan
% 91,5 1481 80,3%
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Imunization
% 100% 137 desa 95,1 %
Cakupan Penemuan dan Penanganan
Penderita DBD yang ditangani
20 kasus 100%
Rata – rata capaian 84 %
Berdasarkan data tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator
kinerja sasaran Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan Tidak Menular adalah sebesar
84%, yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 20
a. Indikator kinerja : Cakupan Penemuan pasien baru BTA Positif
Penderita Tuberculosis adalah penderita yang menurut pemeriksaan laboratorium
(pemeriksaan sedia dahaknya) dinyatakan positif TB Paru.
Indikator ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya pencegahan
dan pengendalian penyakit TB- Paru BTA (+).
Berdasarkan data kinerja tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas, dapat
dijelaskan bahwa capaian kinerja sasaran atas indikator cakupan penemuan pasien baru
BTA positif adalah sebesar 112 kasus dari target 220 kasus. Data ini sudah termasuk data
jumlah pasien baru BTA positif di Rumah Sakit Ratatotok Buyat.
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 maka angka capaian
tahun 2016 menurun tapi sudah melebihi standar yang ditargetkan. Bila dilakukan
perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun, maka hasilnya adalah sebgai
berikut :
Tahun Jumlah Kasus Penigkatan/Penurunan Naik/Turun
2014 100,5 % Penurunan Turun
2015 67,7% Penurunan Turun
2016 51% Penurunan Turun
Tercapainya target kesembuhan penderita TBC BTA (+) ini dukung oleh
intensifnya penanganan penderita oleh tenaga kesehatan serta terjaminnya ketersedianan
obat anti TBC (OAT) di sarana pelayanan kesehatan dasar (puskesmas dan jaringan).
b. Indikator kinerja : Angka Kejadian Malaria (per 1.000 penduduk) atau Annual
Paracite Index-API (Kasus malaria) per 1.000 penduduk.
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 21
Penderita Malaria adalah kasus dengan gejala klinis malaria (demam tinggi
disertai mengigil) dengan atau tanpa pemeriksaan sediaan darah di laboratorium.
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam upaya penurunan angka
kesakitan (morbiditas) akibat malaria di masyarakat. Berdasarkan data kinerja tahun
2016 yang tersaji dalam tabel diatas menunjukan bahwa kinerja indikator sasaran ini
pada tahun 2016 tercapai. Tercapainya indikator kinerja sasaran ini disebabkan oleh :
a. Distribusi kelambu berjalan dengan baik
b. Penaburan larvaseding
c. Kegiatan Mass Blood Survey (MBS) berjalan dengan baik.
d. Indoor residual sprayer (IRS); penyemprotan di dalam rumah
e. Kegiatan penyuluhan malaria di daerah endemis
f. Kegiatan lintas sektor berjalan dengan baik
g. Survey vektor (penangkapan nyamuk dan jentik)
h. Mobilitas penduduk dari dan ke daerah endemis yang berkurang.
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015 maka capaian
indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2016 mengalami peningkatan yang sangat baik
dengan menurunnya API dari 4,5 ‰ menjadi 1,9 ‰ di tahun 2016.
Bila dilakukan perbandingan API dari tahun ke tahun maka hasilnya adalah
sebagai berikut :
Tahun Annual paracite rate index – API
(Kasus Malaria)
Penigkatan /
Penurunan
Naik / Turun
2015 4,5 Peningkatan Naik
2016 1,9 Peningkatan Naik
c. Indikator Kinerja : Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 22
Penderita HIV/AIDS adalah penderita yang menurut hasil pemeriksaan
laboratorium dinyatakan positif HIV. Indikator ini digunakan untuk mengukur
keberhasilan dalam upaya penanggulangan penyakit HIV/AIDS.
Berdasarkan data kinerja tahun 2016 yang tersaji dalam tabel diatas dapat
dijelaskan bahwa realisasi capaian kinerja sasaran atas indikator ini adalah sebesar 120
kasus atau 0,020 % dari target < 0,005 per 1000 penduduk.
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015 yang sebesar 0,015%,
maka capaian kinerja indikator sasaran ini pada tahun 2016 terdapat peningkatan yaitu
sebesar 0,023%. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun, maka
hasilnya adalah sebagai berikut :
Tahun Jumlah Kasus Peningkatan/penurunan Naik/turun
2014 15 Kasus Penurunan Turun
2015 15 Kasus Tetap Tetap
2016 23 Kasus Penurunan Turun
d. Indikator kinerja : Cakupan Imunisasi Dasar lengkap bayi usia 0 – 11 bulan
Bayi usia 0-11 bulan dikatakan mendapat imunisasi dasar lengkap apabila telah
memperoleh imunisasi BCG(1 kali), DPT (3 kali), hepatitis B (3 kali) Polio (4 kali) dan
Campak (1 kali). Indikator ini di gunakan untuk mengukur jangkauan (akses) masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan khususnya pelayanan imunisasi bayi usia 0-11 bulan.
Berdasarkan data kinerja tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas, dapat dijelaskan
bahwa realisasi capaian kinerja sasaran indikator ini adalah sebesar 80,3% dari target
sebesar 97%. Angka tersebut menunjukan bahwa indikator kinerja sasaran ini belum
tercapai. Belum tercapainya target indikator kinerja sasaran ini disebabkan oleh
kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya imunisasi dalam memberikan
perlindungan kepada anak dari kemungkinan tertular penyakit yang berbahaya.
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 23
a. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015 yang sebesar 92,1%, maka
terdapat penurunan kinerja sebesar 11,8 %.
b. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya
adalah sebagai berikut :
Tahun Realisasi Kinerja Peningkatan/penurunan Naik/turun
2014 84% Penurunan Turun
2015 92,1% Peningkatan Naik
2016 80,3% Penurunan Turun
c. Indikator kinerja : Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization
Desa yang mencapai Unversal Child Immunization (UCI) adalah desa/ kelurahan
dengan cakupan imunisasi dasar lengkap BCG(1 kali), DPT (3 kali), Hepatitis B (3 kali)
Polio (4 kali) dan Campak (1 kali) pada bayi usia 0-11 bulan lebih dari 80%.
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan program imunisasi di
tingkat desa/kelurahan. Berdasarkan data kinerja tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di
atas dapat dijelaskan bahwa realisasi capaian kinerja sasaran indikator ini adalah sebesar
95,2% dari target sebesar 95%. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015
yang sebesar 95,1% maka capaian untuk tahun 2016 terjadi peningkatan. bila dilakukan
perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun maka hasilnya sebagai berikut :
Tahun Realisasi Kinerja Peningkatan/penurunan Naik/turun
2014 93% Tetap Tetap
2015 95,1% Peningkatan Naik
2016 80,3% Penurunan Turun
Cakupan Desa UCI di tahun 2016 mengalami penurunan, karena sasaran estimasi
yang ada dari Data Pusdatin berbeda dengan data yang ada di Puskesmas, sehingga tidak
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 24
tercapai target yang sudah ditentukan. Selain itu, masih kurangnya ketekunan dari para
petugas imunisasi untuk melakukan sweping ke rumah – rumah yang memiliki anak bayi
untuk dapat di imunisasi lengkap. Kepedulian masyarakat terhadap imunisasi juga masih
kurang, karena sering melalaikan waktu pelaksanaan Posyandu, bahkan ada pula orangtua
yang memang tidak ingin anaknya di imunisasi karena takut anaknya panas atau jadi sakit
karena di suntik. Oleh karena alas an tersebut, maka capaian Desa UCI menjadi menurun.
d. Indikator Kinerja : Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita DBD yang
ditangani
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam pengendalian dan
penanggulangan penyakit demam berdarah (DBD) dan penurunan prevalensi penyakit
DBD, sekaligus mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB).
Tidak tercapainya target penurunan angka kesakitan DBD ini pada tahun 2016
disebabkan oleh masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemantauan jentik
berkala dan pemberantasan sarang nyamuk DBD dengan 3M Plus.
Bila dilakukan perbandingan Jumlah kasus dari tahun ke tahun, maka hasilnya
adalah sebagai berikut :
Tahun Jumlah Kasus Peningkatan/penurunan Naik/turun
2014 19 Penurunan Turun
2015 16 Peningkatan Naik
2016 20 Penurunan Turun
Meningkatnya angka kesakitan akibat penyakit menular di atas tidak terlepas dari
perilaku masyarakat dan pengaruh lingkungan. Sementara itu dukungan program –
program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2016, yaitu berupa :
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 25
a. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular,
Dengan kegiatan utama:
1) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
2) Pencegahan penularan penyakit endemik
3) Peningkatan imunisasi
4) Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
5) Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit.
6) Monitoring evaluasi dan pelapoan
Sasaran strategis 4 :
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Yang Merata, Bermutu, dan Terjangkau
Penanggung jawab atas pencapaian sasaran ini adalah Bidang Upaya Pelayanan
Kesehatan Dinas kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Sasaran tersebut terumuskan
dalam beberapa indikator kinerja sasaran dengan target dan realisasi pada tahun 2016
sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi %
1. Jumlah puskesmas % 12 12 100
2. Rumah Sakit Keliling Desa/Kelurahan 144 70 48,6
3. RSUD Mitra Sehat
Rata-rata Capaian 74,3
Berdasarkan data tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator
kinerja untuk sasaran pelayanan kesehatan yang merata, bermutu, dan terjangkau adalah
74,3%, yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 26
Indikator Kinerja : Jumlah Puskesmas
Untuk menjamin kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan harus
memenuhi standar yang telah ditetapkan. Jumlah puskesams yang memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar adalah prosentase Puskesmas yang ada yang telah
mampu memenuhi standar kualitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Indikator ini digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan data kinerja tahun 2016 yang tersaji dalam tabel diatas, dapat dijelaskan
bahwa capaian kinerja sasaran atas indikator ini telah tercapai.
Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar adalah
12 Puskesmas (100%) atau sesuai dengan yang ditargetkan. Tercapainya indikator
kiinerja ini antara lain didukung oleh koordinasi yang baik antara Dinas Kesehatan dan
Pemerintah Daerah.
Indikator Kinerja : Rumah Sakit Keliling
Untuk kelancaran pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka disediakan pula
fasilitas pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit Keliling. Pelayanan ini baru
terselenggara di Tahun 2016, dan sudah menjangkau 70 desa/kelurahan di Kabupaten
Minahasa Tenggara. Ini semua demi terciptanya Visi Pembangunan Kesehatan di
Kabupaten Minahasa Tenggara “Mewujudkan Masyarakat Minahasa Tenggara yang
sehat, Mandiri dan berkeadilan”
Indikator Kinerja : RSUD Mitra Sehat
Pembangunan RSUD Mitra Sehat merupakan Program Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara melalui Instansi Dinas Kesehatan. RSUD ini dibangun untuk
meningkatkan pelayanan ke masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara, agar
kedepannya dapat mencapai Visi dan Misi pembangunan Kesehatan di Minahasa
Tenggara.
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 27
Strategi 5 :
Meningkatnya Perilaku Masyarakat Untuk Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi %
1. Prosentase keluarga yang memiliki akses
terhadap air bersih
26.140
(90%)
28.467 98,01
2. Prosentase keluarga yang menggunakan
jamban
26.140
(90%)
27.890 96,02
3. Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Aktif 144 144 100
Rata – rata capaian 98,01%
Berdasarkan data tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator
kinerja sasaran Perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat (PHBS) sebesar 98,01%,
yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Indikator kinerja : Prosentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih
Prosentase penduduk yang memilki akses terhadap air minum berkualitas dan
memenuhi syarat kesehatan menggambarkan cakupan pelayanan penyediaan air minum
bagi penduduk. Akses penduduk meliputi kemudahan untuk memperolehnya dan
tersedianya air minum berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan sesuai kebutuhan.
Indikator ini digunakan untuk mengukur cakupan pelayanan penyediaan air minum
berkualitas dan memenuhi syarat kesehatan kepada penduduk.
Berdasarkan data kinerja tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas, dapat dijelaskan
bahwa capaian indikator kinerja sasaran ini adalah 98,01%. Capaian indikator kinerja
sasaran ini sudah melebihi target yang diharapkan yaitu 90%
b. Indikator kinerja : Prosentase Keluarga yang menggunakan jamban
Prosentase penduduk yang menggunakan jamban sehat menggambarkan tingkat
kesadaran dan perbaikan perilaku masyarakat dalam memanfatkan jamban sehat,
indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan upaya pemberdayaan masyarakat
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 28
dalam pemanfaatan jamban yang memenuhi syarat kesehatan. Berdasarkan data kinerja
tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa realisasi capaian
kinerja sasaran ini adalah sebesar 96,2% . Hal ini menunjukan bahwa target capaian
kinerja indikator sasaran ini pada tahun 2016 sudah melebihi target yang diharapkan
yaitu 90%.
c. Indikator Kinerja : Persentase Desa Siaga Aktif
Desa Siaga Aktif adalah desa yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan setiap hari
2) Memiliki Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dapat melaksanakan
penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan medis
3) Masyarakat (Rumah tangga) mempraktekkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
Indikator ini digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan Desa Siaga dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015 yang sebesar 100%
maka prosentase Desa Siaga Aktif pada tahun 2016 tetap yaitu 100 %. Bila dilakukan
perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun, maka hasilnya adalah sebagai
berikut :
Tahun Realisasi Kinerja Peningkatan / Penurunan Naik / Turun
2014 98% Peningkatan Naik
2015 100% Peningkatan Naik
2016 100% Peningkatan Naik
Pencapaian indikator kinerja sasaran ini tidak terlepas dari adanya dukungan
pemerintah Pusat dan Daerah untuk pengembangan desa siaga antara lain :
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 29
1) Pengalokasian anggaran untuk Pembangusnan Pos Kesehatan Desa (POSKESDES)
melalui anggaran DAK dan DAU.
2) Adanya program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan JKN yang menunjang
penyelenggaraan upaya promotif dan preventif termasuk di desa siaga.
3) Adanya Program Revitalisasi Desa Siaga untuk 4 desa.
B. Pengukuran Kinerja Keuangan
1. Belanja Tidak langsung
Total anggaran belanja tidak langsung yang dikelola oleh Kabupaten Minahasa
Tenggara 2016 adalah sebesar Rp. 25.783.534.829,25 (Dua puluh lima miliyar tujuh ratus
delapan puluh tiga juta limaratus tiga puluh empat ribu delapan ratus dua puluh Sembilan
koma dua puluh lima rupiah) anggaran belanja tidak langsung ini digunakan untuk belanja
pegawai yang terdiri atas :
1. Gaji dan tunjangan
2. Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja.
Dari total anggaran sebagaimana tersebut diatas, tingkat penyerapan anggaran
belanja tidak langsung di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2015
sebagai berikut :
No. Uraian Pagu Realisasi %
1 Gaji dan tunjangan 19.726.941.543,25 19.366.632.036,00 98,17 %
2 Tambahan penghasilan
berdasarkan beban kerja
6.056.593.286,00 5.593.716.503,00 94,01%
JUMLAH 97,20%
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 30
2.Belanja langsung
Total anggaran belanja langsung yang dikelola Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa
Tenggara pada tahun 2016 berjumlah 32.913.543.188 (Tiga puluh dua miliyar Sembilan
ratus tiga belas juta lima ratus empat puluh tiga ribu seratus delapan puluh delapan rupiah).
Dari total anggaran sebagaimana tersebut di atas tingkat penyerapan anggaran belanja
langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2016 (realisasi sampai bulan
desember 2016) adalah sebesar 75,73% .
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 31
BAB IV
PENUTUP
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis, berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan sasaran dan
tujuan yang telah di tetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi instansi pemerintah.
Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan
gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya
dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian
kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran,tujuan, visi,
dan misi yang sebagaimana di tetapkan dalam rencana strategi.
Hasil pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016
menunjukan tingkat capaian yang cukup baik, meskipun masih ada beberapa indikator kinerja
yang belum memenuhi target yang telah di tetapkan. Beberapa hambatan yang dirasakan masih
menghambat pencapaian target kinerja tersebut antara lain disebabkan belum optimalnya peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan dan masih lemahnya koordinasi lintas sektor/
lintas program serta keterbatasan sumber daya yang tersedia.
Pencapaian yang diperoleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun
2016 merupakan hasil pelaksanaan TUPOKSI yang optimal oleh seluruh jajaran didukung oleh
komitmen daerah yang menempatkan pembangunan sektor kesehatan sebagai kegiatan prioritas.
Demikian laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016, disusun sebagai bentuk laporan, evaluasi dan
pertanggungjawaban atas apa yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2016, semoga apa yang
tersaji dapat memberikan masukan untuk peningkatan kinerja Dinas Kesehatan di tahun yang
akan datang.
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 32
LAMPIRAN
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 33
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 34
KABUPATEN MINAHASATENGGARA DINAS KESEHATAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/2016 35