Laporan kewirausahaan telor asin
-
Upload
aan-widiyono -
Category
Education
-
view
1.268 -
download
17
Transcript of Laporan kewirausahaan telor asin
LAPORAN
HASIL OBSERVASI KEWIRAUSAHAAN
DI PERUSAHAAN TELOR ASIN
DI KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI
Disusun oleh:
Nama : AAN WIDIYONO
NIM : P1708501
Semester/Kelas : III/B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga penulis penulis dapat menyelesaikan laporan observasi kegiatan
kewirausahaan ini dengan baik.
Atas tersusunnya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Pemilik perusahaan telor asin “Icuk TS”.
2. Bpk. Drs. Suripto M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan.
3. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Karena keterbatasan manusia laporan ini pun jauh dari sempurna. Untuk itu saya
mengharapka kritik dan saran yang membangun dari pembaca, sehingga akan lebih baik di masa
yang akan datang.
Penulis berharap semoga laporan observasi ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFRAT ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Observasi .......................................................................... 1
B. Latar Belakang .................................................................................... 1
C. Tujuan Observasi ................................................................................ 1
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 2
BAB III HASIL OBSERVASI
A. Sejarah berdirinya perusahaan ............................................................ 4
B. Proses pembuatan genteng .................................................................. 4
C. Pemasaran ........................................................................................... 7
D. Hamabatan .......................................................................................... 8
BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................... 9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pengertian Observasi
Observasi merupakan kegiatan pencarian, pencatatan, pengumpulan dan pengolahan data
untuk tujuan tertentu.
B. Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terus meningkat kita perlu melakukan dan
meningkatkan kegiatan ekonomi “kegiatan ekonomi yang dimaksud dalam hal ini adalah
berwirausaha”
Sebelum berwirausaha kita perlu menentukan jenis usaha apa yang dibutuhkan saat ini.
Kemudian kita pelajari ilmu dari usaha tersebut agar kita bisa mendapat keuntumgan yang
maksimal.
Untuk itu penulis pribadi merasa perlu untuk mengadakan observasi di sebuah Industri
Rumah Tangga Icuk Telor Asin “RTN” agar dapat mendapat pengetahuan tentang seluk-
beluk usaha tersebut selain merupakan bahan tugas mata kuliah kewirausahaan.
C. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dalam kegiatan observasi kali ini adalah untuk mengetahui:
a. Sejarah berdirinya Industri Rumah Tangga Icuk Telor Asin
b. Proses pembuatan telor asin
c. Keuntungan setiap kali jadi
d. Proses pemasaran
e. Faktor pendukung usaha
f. Faktor penghambat usaha
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan ini kemampuan untuk menolong diri sendiri kemudian kepada sesamanya
sangat dibutuhkan kemampuan semacam ini baru akan dapat diberikan oleh mereka, yang
memiliki daya inisiatif, kreatif, berpikir positif, inovatif, bermental disiplin, konsisten, tidak
mudah menyerah, rajin dan selalu bergairah dalam bekerja. Orang seperti inilah yang disebut
berjiwa wirausaha yang sangatdibutuhkan dalam kehidupan.
Menurut INPRES No. 4 Tahun 1995. Kewirausahaan adalah semangat perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalam memberikan pelayanan yang lebih baik dan untuk memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Sedangkan asas pokok kewirausahaan adalah:
1. Kemampuan yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian.
2. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis,
termasuk keberanian mengambil resiko usaha.
3. Kemampuan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.
4. Kemampuan bekerja secara teliti, tekun dan produktif.
5. Kemampuan dan kemauan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis
yang sehat.
Dalam berwirausaha diperlukan adanya motivasi yang kuat, agar berhasil dalam berwirausaha,
baik berasal dari dalam atau dari luar individu itu sendiri.
Motivasi menurut Crow. A. (1983) adalah suatu keadaan yang menyebabkan seseorang untuk
melakukan suatu perbuatan atau aktifitas untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Tunner dan
Smith (1967) motivasi adalah konstruksi yang mengaktifkan perilaku, sedangkan komponen
yang lebih spesifik dari motivasi yang berhubungan dengan tipe perilaku tertentu disebut motif.
Dari beberapa pengertian motivasi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat penting
dan menentukan keberhasilan seseorang dalam berwirausaha.
2
Selain itu agar dapat mengembangkan diri individu agar lebih berhasil maka orang tersebut harus
berupaya melalui:
a. Pendidikan belajar mandiri.
b. Berlatih diri.
c. Membentuk mental yang selalu ingin maju.
d. Percaya diri sendiri.
e. Melalui kebiasaan bersedia rajin berupaya (Darustam dkk,1995).
Dalam kegiatan berwirausaha pendidikan sangat penting karena pendidikan adalah satu-satunya
perjuangan atau cara untuk mewujudkan manusia yang memiliki moral, sikap dan keterampilan
dalam berwirausaha. Selain itu pendidikan lingkungan sekitar juga mempengaruhi keberhasilan
dalam berusaha.
Dari beberapa keterangan diatas dapat diketahui bahwa asas pokok kewirausahaan, motivasi,
pendidikan dan lingkungan sekitar, saling berhubungan satu sama lain dan apabila salah satunya
tidak mendukung kita dalam berwirausaha maka akan menghambat kemajuan yang kita lakukan
atau mengahambat keberhasilan dalam berwirausaha.
3
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Telor Asin Icuk TS.
Perusahaan genteng RTN ini sudah berdiri sejak tahun 1988 yang di kelola oleh Bapak Icuk
yaitu pemilik perusahaan genteng tersebut yang bertempat tinggal di desa Prawoto Rt 01 Rw
03 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Pendirian perusahaan telor asin ini selain bermanfaat
bagi pemilik dan keluarganya sebagai lahan untuk memperoleh pendapatan bagi warga
sekitar, karena dengan berjalannya usaha telor asin ini maka sedikit banyak tenaga kerja
warga sekitar juga dapat terserap.
B. Proses Pembuatan Telor Asin
Pengolahan Telor
1. Adapun tahap-tahap pengolahan telur asin beraroma adalah sebagai berikut :
Syarat telur itik yang baik untuk di buat telur asin.
Telur itik tidak cacat/pecah
Telur masih segar (1-4 hari)
Bentuk telur oval
Besar telur rata
Warna kulit hijau muda
Telur itik umbaran (bukan kletekan)
2. Telur itik 100 butir
Garam yodium 1 kg
Serbuk batu bata 1 bungkus plastik ukuran 1 kg
Abu sekam 1 plastik ukuran 1 kg
Bawang putih 1 rumpun
Bawang merah 10 ciung
Jahe 0,7 ons (untuk yang aroma jahe) / merica 0,6 ons (untuk yang beraroma sup)
Gula merah 1 gandu
Rinso/sunlight 1 sendok makan
4
Sabun cuci piring ½ bungkus
Hamplas halus ½ lembar
Minyak tanah 1 ½ liter
Air secukupnya
3. Alat-alat yang diperlukan
Baskom besar 2 buah
Bakul plastik 1 buah
Baskom kecil 1 buah
Panci 1 buah
Pisau 1 buah
Kompor 1 buah
Cowet & Uleg-uleg 1 buah
Penjepit 1 buah
4. Cara pembuatan
Telur itik direndam selama 5 menit, kemudian digosok dengan ampelas, setelah itu cuci
dengan air sabun rinso/sunlight. Kemudian dicuci kembali baru ditiriskan di bakul
plastik. Bawang merah, bawang putih, merica (jika beraroma sup) atau jahe (jika
beraroma jahe) dan gula merah dihaluskan kemudian dimasukan ke dalam baskom
dicampur dengan garam, serbuk batu bata, lalu diberi air secukupnya sampai jadi adonan
(jangan encer). Telur itik yang sudah bersih masukan ke dalam adonan kemudian
gulingkan ke abu sekam lalu diperam di baskom/bakul.Lama peraman telur asin yang
enak/masir/merah-merahnya mengandung minyak harus 15 hari.
Cara perebusan yang baik, telur yang telah diperam selama 15 hari dicuci bersih dengan
air rinso/sunlight, kemudian ditiriskan sebentar, lalu di masak dalam panci dengan kadar
air dalam panci secukupnya/ukuran telunjuk ke telur yang paling atas. Telur dalam panci
direbus dengan api kecil dan jangan ditutup, jika airnya telah mendidih maka api sedikit
demi sedikit dibesarkan. Lama rebusan kurang lebih 1 jam agar telur asin tahan hinnga 10
hari (tidak bau). Telur yang sudah masak kemudian ditiriskan
5
5. Analisis Usaha
a. Biaya Produksi
= Biaya Tidak Tetap + Biaya Tetap
= ( Rp 138.000 x 6 kali produksi) + Rp 8350,-
= Rp 828.000,- + Rp 8350,-
= Rp 836.350- /bulan
= Rp 836.350,- x 6 bulan
= Rp 5.018.100,- / 6 bulan
b. Hasil Usaha
= Jumlah produksi x Harga jual
= 600 butir x Rp 2000,-
= Rp 1.200.000,-
= Rp 1.200.000,- /bulan
= Rp 1.200.000,- x 6 bulan
= Rp 7.200.000,- / 6 bulan
c. Keuntungan
= Hasil Usaha – Biaya Produksi
= Rp 1.200.000,- - Rp 836.350,-
= Rp 363.650,- /bulan
= Rp 363.650,- x 6 bulan
= Rp 2.181.900,- / 6 bulan
d. Jangka waktu pengembalian modal
= (Investasi + Biaya Produksi) : Keuntungan x Lama Produksi
= (Rp 545.000,- + Rp 836.350,-) : Rp 363.650,- x 1 bulan
= Rp 1.381.350,- : Rp 363.650,-
= 3,79 bulan
Artinya, modal akan kembali setelah 3,79 bulan.
e. RC
= Hasil Usaha : Biaya Produksi= Rp 1.200.000,- : Rp 836.350,-
= 1,43
6
Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi menghasilkan
penerimaan sebesar 1,43 rupiah.
f. Benefit Cost Ratio
= Keuntungan : Biaya Produksi
= Rp 363.650,- : Rp 836.350,-
= 0,43
Artinya, untuk setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi menghasilkan
penerimaan sebesar 0,43 rupiah.
g. Break Event Point
BEP
Total biaya produksi = Rp
Telor asin yang dapat dijual
BEP = Total biaya produksi
Telor asin yang dapat dijual
= Biaya Tetap : 1- (Biaya Tidak Tetap : Hasil Usaha)
= Rp 8350,- : 1- (Rp 138.000,- : Rp 1.200.000,-)
= Rp 8350,- : (1- 0,115)
= Rp 8350,- : 0,885
= Rp 9.435,03,-
Artinya, usaha telur asin beraroma ini tidak untung dan tidak rugi (impas) pada saat
dihasilkan pendapatan sebesar Rp 9.435,03,- dari penjualan satu kali produksi
Jadi Biaya Total Usaha adalah
= Biya Investasi + Biaya Produksi selama 6 bulan
= Rp 545.000,- + Rp 5.018.100,-
= Rp 5.563.100,-
C. Pemasaran
Alhamdulillah dalam hal pemasaran sang pemilik perusahaan ini tidak mengalami kesulitan
yang berarti. Strategi pemasaran yang diterapkan meliputi promosi dan penjualan.
7
Telor asin yang sudah matang hanya perlu ditata rapi dalam bentuk tumpukan-tumpukan
dan pembeli pun akan datang sendiri untuk membelinya. Pembeli telor asin ”Icuk TS” ini
mulai dari warga biasa sampai pemilik toko-toko bangunan yang berasal dari Pati, Kudus,
Grobogan dan daerah sekitarnya.
D. Hambatan Usaha
Hambatan tentu saja tidak dapat terlepas dari setiap usaha. Hambatan yang ditemui dalam
usaha ini antara lain musim. Musim penghujan dimana itik sulit untuk menelur karena
matahari mulai jarang bersinar terik. Saat ini, produksi telur dilakukan secara musiman
(berproduksi jika ada pesanan atau acara khusus) keuntungan yang diperoleh terbilang
besar. Jika diasumsikan pengusaha tersebut hanya aktif berproduksi selama 10 bulan
setahun, dengan jumlah 100 butir perhari, dengan keuntungan bersih per butir telur Rp 500,-
maka omzet yang dapat diterima selama setahun tersebut dapat mencapai 15.000.000 rupiah.
Walaupun usaha tersebut terbilang masih dalam skala mikro, namun memberikan efek
multiplier yang cukup besar dalam perekonomian daerah Kecamatan Sukolilo. Secara
langsung para peternak itik akan semakin terpacu untuk membudidayakan itiknya, sehingga
tercipta kualitas telur yang lebih baik. Namun jika sedang sepi maka keuntungan yang
diperoleh pun lebih sedikit.
8
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan observasi hal yang dapat saya simpulkan antara lain ternyata usaha
genteng yang dijalankan oleh Bpk. Icuk tidak sia-sia. Beliau dapat memperoleh keuntungan
sampai + Rp. 15.000.000,00 untuk omzet setiap tahunnya sehingga dapat menambah
pendapatan beliau untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Perusahaan ini tidak hanya bermanfaat bagi pemilik perusahaannya saja, tetapi juga
bermanfaat bagi warga sekitar karena sedikit banyak tenaga kerja mereka dapat terserap.
B. Saran
Tidak banyak saran yang dapat disampaikan. Beberapa hal yang ingin saya utarakan antara
lain:
1. Mengingat gizi yang tinggi dan harga yang terjangkau, telur sangat dianjurkan untuk
dikonsumsi oleh semua kelompok umur dari segala lapisan masyarakat guna menunjang
aktivitas mereka sehari-hari.
2. Khususnya bagi mahasiswa, sehingga asupan gizi yang kurang akibat pola makan yang
tidak teratur selama ini dapat diimbangi dengan cemilan yang sehat, dalam hal ini telur
asin beraroma. Dengan demikian, inovasi baru dalam aroma diharapkan dapat lebih
menarik minat konsumen untuk lebih menyenangi telur asin.
3. Dalam hal pemasaran sebaiknya semakin menjalin hubungan yang baik dengan para
pemilik toko atau perusahaan di luar daerah dan semakin diperluas jangkauannya.
Semoga perusahaan telor asin “Icuk TS” ini semakin maju dan berkembang untuk
mendukung pembangunan di negara kita. Amin....
9