Laporan Keuangan Bpp Spam

36
BAGIAN ANGGARAN (033.05.01.989016) LAPORAN KEUANGAN BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERIODE SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2011 (Jl. Wijaya I No. 68 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan) Logo Kementerian Negara/ Lembaga

Transcript of Laporan Keuangan Bpp Spam

Page 1: Laporan Keuangan Bpp Spam

BAGIAN ANGGARAN (033.05.01.989016)

LAPORAN KEUANGAN

BADAN PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERIODE SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2011

(Jl. Wijaya I No. 68 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan)

Logo Kementerian Negara/

Lembaga

Page 2: Laporan Keuangan Bpp Spam

Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja – Halaman i

SISTEMATIKA DAN FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA

Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam

penyajian laporan keuangan, maka kami sampaikan sistematika penyajian laporan

keuangan sebagai berikut:

Sistematika dan Format Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja

1. Sampul Luar

Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai

Satuan Kerja dan periode penyampaian laporan keuangan.

2. Sampul Dalam

Merupakan sampul dalam dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai

satuan kerja dan periode penyampaian laporan keuangan.

3. Kata Pengantar

Merupakan pengantar dari laporan keuangan yang ditandatangani oleh pejabat

yang berwenang yang memberikan gambaran ringkas mengenai laporan

keuangan yang disampaikan.

4. Daftar Isi

Merupakan daftar yang memuat isi laporan beserta nomor halamannya.

5. Daftar Tabel

Merupakan daftar tabel yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut

memuat nama tabel, nomor tabel dan nomor halamannya.

6. Daftar Grafik

Merupakan daftar grafik yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar

tersebut memuat nama grafik, nomor dan nomor halamannya.

7. Daftar Lampiran

Merupakan daftar lampiran yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar

tersebut memuat nama lampiran, nomor lampiran dan nomor halamannya.

8. Daftar Singkatan

Merupakan daftar yang memuat singkatan-singkatan yang digunakan dalam

laporan keuangan.

9. Pernyataan Tanggung Jawab

Merupakan pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran terhadap

penggunaan anggaran pada lingkup satuan kerja yang dipimpinnya.

Page 3: Laporan Keuangan Bpp Spam

Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja – Halaman ii

Pernyataan Tanggung Jawab ditandatangani oleh pimpinan Satuan Kerja

setiap periode penyampaian laporan keuangan. Pernyataan tanggung jawab

paling tidak memuat pernyataan sebagai berikut :

pernyataan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan isi laporan

keuangan yang disampaikan;

pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAP

dan;

pernyataan laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem

pengendalian intern yang memadai.

10. Ringkasan

Merupakan gambaran ringkas mengenai kondisi laporan keuangan yang

dipertanggungjawabkan.

Gambaran ringkasan laporan keuangan terdiri dari :

a. Ringkasan Laporan Realisasi Belanja

b. Ringkasan Neraca

c. Ringkasan CaLK

11. Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan dan

belanja berdasarkan nilai neto, yaitu realisasi pendapatan dan belanja setelah

dikurangi pengembalian pendapatan dan pengembalian belanja yang masing-

masing dibandingkan dengan estimasi dan anggarannya dalam satu periode.

Laporan realisasi anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI yang

disampaikan dalam Laporan Keuangan adalah:

a. Untuk laporan keuangan periode semesteran, laporan yang disampaikan

adalah laporan Semester II.

b. Untuk laporan keuangan periode tahunan, laporan yang disampaikan

adalah laporan komparatif yaitu laporan realisasi anggaran yang

membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang lalu dengan

tahun anggaran berjalan.

12. Neraca Satuan Kerja

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan entitas

pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu.

a. Untuk periode semesteran, laporan neraca yang dicantumkan dalam

Laporan Keuangan Satuan Kerja adalah Laporan neraca per 30 Juni 2011.

b. Untuk periode tahunan, laporan yang disampaikan adalah laporan

komparatif dengan membandingkan antara neraca tahun anggaran yang

Page 4: Laporan Keuangan Bpp Spam

Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja – Halaman iii

berjalan dengan neraca tahun anggaran yang lalu. Laporan neraca yang

dicantumkan dalam Laporan Keuangan Satuan Kerja adalah Laporan

neraca per 31 Desember 2011.

13. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan dan Belanja

Merupakan laporan realisasi anggaran untuk pendapatan dan belanja yang

mencantumkan nilai bruto serta pengembaliannya. Laporan realisasi anggaran

yang dihasilkan dari aplikasi SAI yang laporan yang harus disampaikan dalam

laporan keuangan, dapat dilihat pada lampiran Peraturan Direktur Jenderal

Perbendaharaan ini.

Laporan realisasi anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI yang

disampaikan dalam Laporan Keuangan adalah:

a. Untuk laporan keuangan periode semesteran, laporan realisasi pendapatan

dan belanja yang disampaikan adalah LRA untuk triwulan yang berakhir 30

Juni 2011.

b. Untuk laporan keuangan periode tahunan, laporan realisasi pendapatan

dan belanja yang disampaikan adalah LRA untuk triwulan yang berakhir 31

Desember 2011.

14. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci, dan analisis

atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan

Neraca.

Penjelasan CaLK terdiri atas :

a. Pendahuluan

Memuat hal-hal yang terkait dengan satuan kerja yang bersangkutan, yang

terdiri dari:

Dasar Hukum

Kebijakan Teknis

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi

b. Penjelasan pos-pos Realisasi Anggaran Pendapatan dan Realisasi

Anggaran Belanja.

Untuk penjelasan realisasi pendapatan dan belanja semester I dalam

CaLK yaitu dengan membandingkan antara laporan realisasi

pendapatan dan belanja untuk triwulan yang berakhir 30 Juni 2011

dengan laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk triwulan yang

berakhir 30 Juni 2010.

Page 5: Laporan Keuangan Bpp Spam

Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja – Halaman iv

Untuk penjelasan realisasi pendapatan dan belanja tahunan dalam

CaLK yaitu dengan membandingkan antara laporan realisasi

pendapatan dan belanja untuk triwulan yang berakhir 31 Desember

2011 dengan laporan realisasi pendapatan dan belanja untuk triwulan

yang berakhir 31 Desember 2010.

c. Penjelasan pos-pos neraca.

Untuk penjelasan neraca semester I dalam CaLK yaitu dengan

membandingkan antara laporan neraca per 30 Juni 2011 dengan

laporan neraca per 31 Desember 2010.

Untuk penjelasan neraca tahunan dalam CaLK yaitu dengan

membandingkan antara laporan neraca per 31 Desember 2011 dengan

laporan neraca per 31 Desember 2010.

d. Pengungkapan Penting Lainnya

Memuat penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dengan transaksi atau

kejadian pada wilayah yang bersangkutan, yang terdiri dari:

Penjelasan atas Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK.

Penjelaskan atas Rekening Pemerintah.

Penjelaskan atas Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual.

Penjelasan atas Pengungkapan Lain-lain.

15. Lampiran Laporan Keuangan

a. Laporan-Laporan pendukung sebagai lampiran

i) LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan.

ii) LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja.

iii) Neraca Percobaan.

(Daftar laporan lihat Lampiran III)

b. Laporan Barang

Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan (laporan hanya sampai

kelompok barang).

c. Laporan Keuangan BLU (jika satuan kerja tersebut selain mendapat dana

APBN juga merupakan satker BLU).

d. Daftar Laporan Rekening Pemerintah.

e. Tindak Lanjut atas Temuan BPK.

f. Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual.

Page 6: Laporan Keuangan Bpp Spam

Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja – Halaman v

16. Lampiran lainnya sebagai pendukung Laporan Keuangan

Lampiran-lampiran yang dianggap perlu sebagai pendukung dari laporan

keuangan dapat dijadikan lampiran sebagai lampiran lainnya dalam laporan

keuangan, seperti :

a. Daftar SSBP/copy dokumen SSBP untuk penyetoran Uang Persediaan

tahun berjalan yang disetorkan ke kas negara pada tahun berikutnya,

b. Daftar SSBP/copy dokumen SSBP untuk pendapatan yang diterima pada

berjalan dan baru disetorkan ke kas negara pada tahun berikutnya.

c. Daftar Berita Acara Rekonsiliasi.

d. Daftar lainnya.

Page 7: Laporan Keuangan Bpp Spam

Daftar Isi – Halaman viii

DAFTAR ISI

Halaman

Sistematika dan Format Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja i

Kata Pengantar vi

Daftar Isi viii

Daftar Singkatan xi

Indeks Catatan atas Laporan Keuangan x

Pernyataan Tanggung Jawab xiii

I. Ringkasan 1

II. Catatan atas Laporan Keuangan 3

A. Penjelasan Umum 3

A.1. Dasar Hukum 3

A.2. Kebijakan Teknis Satuan Kerja 3

A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 6

A.4. Kebijakan Akuntansi 7

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 13

B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran 13

B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran 13

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 16

C.1. Posisi Keuangan Secara Umum 16

C.2. Penjelasan Per Pos Neraca 18

D. Pengungkapan Penting Lainnya 24

D.1. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 24

D.2. Rekening Pemerintah 24

D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual 24

III. Neraca (perbandingan 2011 dan 2010) ...

IV. Laporan Realisasi Anggaran ( LRA perbandingan 2011 dan 2010) ...

Page 8: Laporan Keuangan Bpp Spam

Daftar Singkatan – Halaman ix

DAFTAR SINGKATAN

APBN

:

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan

BLU : Badan Layanan Umum

BPK : Badan Pemeriksa Keuangan

BUN : Bendahara Umum Negara

DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

LRA : Laporan Realisasi Anggaran

MA : Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran

PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak

SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara

SAI : Sistem Akuntansi Instansi

SAK : Sistem Akuntansi Keuangan

SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan

SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran

UP : Uang Persediaan

TA : Tahun Anggaran

TAB : Tahun Anggaran Berjalan

TAYL : Tahun Anggaran Yang Lalu

TGR : Tuntutan Ganti Rugi

TPA : Tagihan Penjualan Angsuran

UP : Uang Persediaan

Page 9: Laporan Keuangan Bpp Spam

Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - x

INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Halaman

LAPORAN REALISASI APBN

Pendapatan Negara dan Hibah …

Catatan B.2.1 Pendapatan Negara dan Hibah …

Catatan B.2.1.1 Penerimaan Perpajakan …

Catatan B.2.1.1.1 Pajak Dalam Negeri …

Catatan B.2.1.1.2 Pajak Perdagangan Internasional …

Catatan B.2.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak …

Catatan B.2.1.2.1 Penerimaan Sumber Daya Alam …

Catatan B.2.1.2.2 Bagian Pemerintah atas Laba BUMN …

Catatan B.2.1.2.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya …

Catatan B.2.1.2.4 Pendapatan BLU …

Catatan B.2.1.3 Penerimaan Hibah …

Belanja Negara

Catatan B.2.2 Belanja Negara …

Catatan B.2.2.1 Belanja Pemerintah Pusat …

Catatan B.2.2.1.1 Belanja Pegawai …

Catatan B.2.2.1.2 Belanja Barang …

Catatan B.2.2.1.3 Belanja Modal …

Catatan B.2.2.1.4 Belanja Bantuan Sosial …

NERACA

ASET

Aset Lancar

Catatan C.2.1 Kas di Bendahara Pengeluaran …

Catatan C.2.2 Kas di Bendahara Penerimaan …

Catatan C.2.3 Kas Lainnya dan Setara Kas …

Catatan C.2.4 Kas pada BLU …

Catatan C.2.5 Piutang Pajak …

Catatan C.2.6 Piutang Bukan Pajak …

Catatan C.2.7 Piutang Lainnya ...

Catatan C.2.8 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) ...

Catatan C.2.9 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR) ...

Catatan C.2.10 Uang muka belanja …

Catatan C.2.11 Piutang dari kegiatan Operasional Badan Layanan Umum …

Catatan C.2.12 Piutang dari kegiatan Non Operasional Badan Layanan Umum ...

Page 10: Laporan Keuangan Bpp Spam

Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - xi

Catatan C.2.13 Investasi Jangka Pendek BLU …

Catatan C.2.14 Persediaan …

Catatan C.2.15 Persediaan BLU …

Investasi Jangka Panjang

Catatan C.2.16 Investasi Non Permanen BLU …

Catatan C.2.17 Investasi Permanen BLU …

Aset Tetap

Catatan C.2.18 Aset Tetap …

Catatan C.2.18.1 Tanah …

Catatan C.2.18.2 Peralatan dan Mesin …

Catatan C.2.18.3 Gedung dan Bangunan …

Catatan C.2.18.4 Jalan dan Jembatan …

Catatan C.2.18.5 Irigasi dan Jaringan …

Catatan C.2.18.6 Aset Tetap Lainnya …

Catatan C.2.18.7 Konstruksi dalam Pengerjaan …

Aset Lainnya

Catatan C.2.19 Aset Lainnya …

Catatan C.2.19.1 Tagihan Penjualan Angsuran …

Catatan C.2.19.2 Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi …

Catatan C.2.19.3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga …

Catatan C.2.19.4 Aset Tak Berwujud …

Catatan C.2.19.5 Aset Lain-Lain …

KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek

Catatan C.2.20 Utang kepada Pihak Ketiga …

Catatan C.2.21 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan ...

Catatan C.2.22 Uang Muka dari KPPN …

Catatan C.2.23 Pendapatan yang Ditangguhkan …

Catatan C.2.24 Pendapatan Diterima Dimuka …

Catatan C.2.25 Utang Jangka Pendek Lainnya …

EKUITAS

Ekuitas Dana Lancar

Catatan C.2.26 Cadangan Piutang …

Catatan C.2.27 Cadangan Persediaan …

Catatan C.2.28 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang

Jangka Pendek …

Page 11: Laporan Keuangan Bpp Spam

Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - xii

Ekuitas Dana Investasi

Catatan C.2.29 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang …

Catatan C.2.30 Diinvestasikan dalam Aset Tetap …

Catatan C.2.31 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya …

Page 12: Laporan Keuangan Bpp Spam

Pernyataan Tanggung Jawab - xiii

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

KEPALA SATKER/KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Laporan Keuangan Satuan Kerja Sektratariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan

atas Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2011 sebagaimana terlampir, adalah

merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang

memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan

secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Jakarta, 31 Desember 2011

Kepala Satuan Kerja Sekretariat

Badan Pendukung Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum

Ir. Tamin M. Zakaria Amin, MSc, MBA

NIP. 195407051985031002

Page 13: Laporan Keuangan Bpp Spam

Ringkasan - 1

I. RINGKASAN

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007,

menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan

menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri

Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat (LKPP).

Laporan Keuangan Tahunan Satker Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum Tahun Anggaran 2011 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP).

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2011 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur

pendapatan, belanja, selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2011.

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2011 terdiri dari Penerimaan Pajak

sebesar Rp 0,- atau 0 persen, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 0 atau 0 persen

dari anggaran serta Penerimaan Hibah sebesar Rp 0 atau mencapai 0 persen dari yang

dianggarkan.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2011 adalah sebesar Rp 36.779.325.589,- atau mencapai

95,21 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi

Belanja Rupiah Murni sebesar Rp 36.779.325.589,- atau 95,21 persen dari anggarannya,

Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp 0 atau 0 persen dari anggarannya, dan Belanja

Hibah sebesar Rp 0 atau 0 persen dari anggarannya.

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2011 dan 2010 dapat disajikan sebagai berikut:

(dalam rupiah) TA 2010 TA 2011 Anggaran Realisasi Anggaran RealisasiPendapatan Negara dan Hibah 0,- 0,- 0,- 0,- Belanja Rupiah Murni 0,- 0,- 38.628.745.000,- 36.779.325.589,- Belanja Pinjaman Luar Negeri 0,- 0,- 0,- 0,- Belanja Hibah 0,- 0,- 0,- 0,- JUMLAH 0,- 0,- 38.628.745.000,- 36.779.325.589,-

Page 14: Laporan Keuangan Bpp Spam

Ringkasan - 2

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas

dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya.

Jumlah Aset adalah sebesar Rp 24.038.673.790,- yang terdiri dari Aset Lancar sebesar

Rp 93.929.400,- Aset Tetap sebesar Rp 10.314.961.876,- dan Aset Lainnya sebesar Rp

13.629.782.514,-

Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp 0,-

Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp 24.038.673.790,- yang terdiri dari

Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp 93.929.400,- dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp

23.944.744.390,-

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 dapat disajikan sebagai

berikut:

(dalam rupiah)

Nilai kenaikan/ (penurunan)

31 Desember

2011 31 Desember

2010 Aset

Aset Lancar 93.929.400,- 0,- 93.929.400,- Aset Tetap 10.314.961.876,- 0,- 10.314.961.876,- Aset Lainnya 13.629.782.514,- 0,- 13.629.782.514,-

Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek 0,- 0,- 0,-

Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar 93.929.400,- 0,- 93.929.400,- Ekuitas Dana Investasi 23.944.744.390,- 0,- 23.944.744.390,-

3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan

Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK

dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang

memadai.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan

basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara

(KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui

berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya

kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan

dari KUN.

Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan

serta informasi tambahan yang diperlukan.

Page 15: Laporan Keuangan Bpp Spam

Catatan Atas Laporan Keuangan - 3

II. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM

Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 20010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002

tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara

6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Pusat.

7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/

tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan

Kementerian Negara/Lembaga.

A.2. KEBIJAKAN TEKNIS SATKER SEKRETARIAT BADAN PENDUKUNG

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Rencana

Strategis

RENCANA STRATEGIS SATKER SEKRETARIAT BADAN

PENDUKUNG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Persoalan atas akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi

mendapat perhatian yang besar dari Pemerintah. Upaya peningkatan

akses masyarakat terhadap air minum juga tertuang dalam Millenium

Development Goals (MDGs) yang disepakati bersama dibawah

koordinasi perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

merupakan badan yang bertugas untuk memberikan masukan kepada

Pemerintah dalam menyusun kebijakan dan strategi dalam upaya

pengembangan dan peningkatan kinerja atas sistem penyediaan air

minum.

Page 16: Laporan Keuangan Bpp Spam

Catatan Atas Laporan Keuangan - 4

Secara keseluruhan tugas dan fungsi dari BPPSPAM meliputi hal-hal

sebagai berikut:

1. Memberikan masukan kepada Pemerintah dalam menyusun

kebijakan dan strategi pengembangan sistem penyediaan air minum.

2. Membantu pemerintah dan pemerintah daerah dalam penerapan

norma, standar, pedoman, dan manual oleh penyelenggara dan

masyarakat.

3. Melaksanakan evaluasi terhadap standar kualitas dan kinerja

pelayanan penyelenggaraan sistem penyediaan air minum.

4. Memberikan rekomendasi tindak turun tangan terhadap

penyimpangan-penyimpangan standar kualitas dan kinerja pelayanan

penyelenggaraan.

5. Mendukung dan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah

dalam penyelenggaraan sistem penyediaan air minum oleh koperasi

dan badan usaha swasta.

6. Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah dalam menjaga

kepentingan yang seimbang antara penyelenggara dan masyarakat.

Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut Badan Pendukung

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sebagai berikut:

Visi

Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak,

produktif, berdaya saing dan berkelanjutan dalam rangka

pengembangan wilayah.

Misi

1. Meningkatkan pembangunan infrstruktur permukiman di perkotaan

dan perdesaan untuk mewujudkan permukiman yang layak,

berkeadilan social, sejahtera, berbudaya, produktif, berdaya saing

dan berkelanjutan dalam rangka pengembangan wilayah.

2. Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas

pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam

penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman, termasuk

pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya.

3. Melaksanakan pembinaan dalam penataan kawasan serta

pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi

Page 17: Laporan Keuangan Bpp Spam

Catatan Atas Laporan Keuangan - 5

standard keandalan bangunan gedung.

4. Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan

kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau

kecil terluar dan daerah tertinggal termasuk penyediaan air minum

dan sanitasi bagi masyarakat miskin.

5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan

SDM yang professional dengan menerapkan prinsip good

governance.

BPPSPAM dalam rangka tugas pokok dan fungsinya telah berhasil

memperoleh capaian kinerja berupa:

1. Dari target Layanan perkantoran dengan indikator kinerja output

tersedianya bulan layanan perkantoran perkantoran selama 12 bulan

dengan rencana Rp. 6.250.000.000,- telah dicapai sesuai target yaitu

12 layanan dengan realisasi Rp.6.016.042.000,- atau mencapai

96.26% (progres keuangan) dan 98.24% (progres fisik)

2. Pembinaan dukungan penyelenggaraan SPAM dengan indicator

kinerja output tersedianya laporan pembinaan dukungan

penyelenggaraan SPAM sebanyak 15 laporan dengan rencana

anggaran sebanyak Rp.19.744.308.000,- telah dicapai sesuai target

yaitu 30 laporan pembinaan dukungan penyelenggaraan SPAM

dengan realisasi Rp.18.818.536.000,- atau mencapai 95.31%

(progres keuangan) dan 97.62% (progres fisik)

3. Konsep Norma Standar Manual dan Kriteria (NSPK) dengan indikator

kinerja output 1 laporan konsep NSPK dengan rencana anggaran

sebanyak Rp.650.000.000,- telah dicapai sesuai target yaitu 1 (satu)

laporan konsep NSPK dengan realisasi Rp.619.276.000,- atau

mencapai 95.27% (progres keuangan) dan 100% (progres fisik)

4. Pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK dengan indikator kinerja

output 55 laporan pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK

dengan rencana anggaran sebanyak Rp.5.361.970.000,- telah

dicapai sesuai target yaitu 55 laporan pemantauan dan evaluasi

penerapan NSPK dengan realisasi Rp.5.155.087.000,- atau

mencapai 96.14% (progres keuangan) dan 98,64% (progres fisik)

5. Pendampingan perbankan/sumber pembiayaan dengan indikator

kinerja output 13 laporan pendampingan perbankan/sumber

Page 18: Laporan Keuangan Bpp Spam

Catatan Atas Laporan Keuangan - 6

pembiayaan dengan rencana anggaran sebanyak

Rp.4.199.955.000,- telah dicapai 17 laporan pendampingan

perbankan/sumber pembiayaan dengan realisasi Rp.3.961.064.000,-

atau mencapai 94.31% (progres keuangan) dan 99.98% (progres

fisik)

6. Pendampingan KPS promosi investasi dengan indikator kinerja

output 2 laporan pendampingan KPS promosi investasi dengan

rencana anggaran sebanyak Rp.2.422.521.000,- telah dicapai 2

laporan pendampingan KPS promosi investasi dengan realisasi

Rp.2.220.510.000,- atau mencapai 91,66% (progres keuangan) dan

99.54% (progres fisik)

Belanja BELANJA SATKER SEKRETARIAT BADAN PENDUKUNG

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Perbandingan Realisasi Belanja Satker Sekretariat Badan Pendukung

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sebagai berikut:

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik/

(Turun)

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

Bantuan Sosial

Belanja Lain-lain

918.119.000,-

32.139.918.589,-

3.721.288.000,-

0,-

0,-

0,-

0,-

0,-

0,-

0,-

100%

100%

100%

0%

0%

Total 36.779.325.589,- 0,- 100%

A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Satker Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum Semester II Tahun 2011 merupakan laporan

yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi

Satker Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum.

Satker Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan

Air Minum Tahun 2011 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN

sebesar Rp 39.200.000.000,-

Page 19: Laporan Keuangan Bpp Spam

Catatan Atas Laporan Keuangan - 7

Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI),

yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi

Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang

terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Neraca

3. Catatan atas Laporan Keuangan

Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses

melalui SIMAK-BMN.

Kebijakan

Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu

basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada

saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau

dikeluarkan dari KUN.

Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui

berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan

timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima

atau dikeluarkan dari KUN.

Penyusunan dan penyajian LK Semester II Tahun 2011 telah mengacu

pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah

pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Satker

Sekretariat Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

adalah:

Pendapatan

(1) Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas

dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak

pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.

Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi

pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya

Page 20: Laporan Keuangan Bpp Spam

Catatan Atas Laporan Keuangan - 8

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan

sesuai dengan jenis pendapatan.

Belanja (2) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana

lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat

terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara

pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban

atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan

keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di

Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi

organisasi dan fungsi.

Aset

(3) Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik

oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam

satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk

penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang

dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini

tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut,

dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada

saat hak kepemilikan berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset

Lainnya.

Aset Lancar

a. Aset Lancar

Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera

untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12

(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari

kas, piutang, dan persediaan.

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam

bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs

Page 21: Laporan Keuangan Bpp Spam

Catatan Atas Laporan Keuangan - 9

tengah BI pada tanggal neraca.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul

berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan

penagihannya.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca

disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau

perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan

operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk

dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada

masyarakat.

Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:

- harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,

- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,

harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh

dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Aset Tetap b. Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah

maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat

lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31

Desember 2011 berdasarkan harga perolehan.

Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002

didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:

(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan

olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000

(tiga ratus ribu rupiah), dan

(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama

dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

(c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap

lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak

kesenian.

Page 22: Laporan Keuangan Bpp Spam

Catatan Atas Laporan Keuangan - 10

Aset

Lainnya

d. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi

jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya

adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti

Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan

dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset

Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.

TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset

pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai

sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang

bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh

pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.

TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/

pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut

penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat

langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar

hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian

dalam pelaksanaan tugasnya.

TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan

setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya.

Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau

lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang

dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang

dimiliki.

Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang

alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu

seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan

dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak

mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan

barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas

kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi

Page 23: Laporan Keuangan Bpp Spam

Catatan Atas Laporan Keuangan - 11

Kewajiban

dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil

kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.

Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke

dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana

yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap

pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.

Di samping itu, piutang macet Satker yang dialihkan penagihannya kepada

Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam

kelompok Aset Lain-lain.

(4) Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena

penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga

keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban

pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada

pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai

konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan

kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan

setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang

Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang,

Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai

nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali

transaksi berlangsung.

Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan

Page 24: Laporan Keuangan Bpp Spam

Catatan Atas Laporan Keuangan - 12

Ekuitas

Dana

penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya

selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai

tercatat kewajiban tersebut.

(5) Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan

utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas

Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan

utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset

tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.

Page 25: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Realisasi Anggaran - 13

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN (NETO)

1. Realisasi Belanja Negara

a. Belanja Rupiah Murni

b. Belanja Pinjaman Luar Negeri

c. Belanja Rupiah Pendamping

d. Belanja Hibah

%

Real.

Angg.1 Realisasi Pendapatan Negara dan

Hibah -Rp -Rp 0,00%

-Penerimaan Pajak -Rp -Rp 0,00%

- Penerimaan Negara Bukan Pajak -Rp -Rp 0,00%

-Penrimaan hibah -Rp -Rp 0,00%

2 Realisasi Belanja Negara 38.628.745.000Rp 36.779.325.589Rp 95,21%

- Belanja Rupiah Murni 38.628.745.000Rp 36.779.325.589Rp 95,21%

- Belanja Pinjaman LN -Rp -Rp 0,00%

- Belanja Rupiah Pendamping -Rp -Rp 0,00%

- Belanja Hibah -Rp -Rp 0,00%

Uraian Anggaran RealisasiNo

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Realisasi

Belanja Negara

Rp 36.779.

325.589,-

B.2.1. Belanja Negara

Realisasi Belanja Negara Semester II Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp

36.779.325.589,- yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011 sebesar Rp

38.628.745.000,- Realisasi Belanja terdiri dari Belanja Rupiah Murni.

Page 26: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Realisasi Anggaran - 14

Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini:

Tahun 2011Tahun 2010

-4.000.000.000 8.000.000.000

12.000.000.000 16.000.000.000 20.000.000.000 24.000.000.000 28.000.000.000 32.000.000.000 36.000.000.000 40.000.000.000

Belanja Rupiah Murni

Belanja Pinjaman LN

Belanja Rupiah Pendamping

Belanja Hibah

Tahun 2011

Tahun 2010

Grafik 1: Komposisi Alokasi Belanja TA 2011

Realisasi

Belanja Rp

36.779.325.

589,-

B.2.1.1. Belanja

Realisasi jumlah belanja Semester II TA 2011 adalah sebesar Rp 36.779.325.589,-

Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja dapat disajikan

seperti Grafik di bawah ini:

Page 27: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Realisasi Anggaran - 15

Belanja

Pemerintah

Pusat menurut

Jenis Belanja

Belanja Pegawai

2,50%

Belanja Barang87,39%

Belanja Modal13,71%

Bantuan Sosial0,00%

Grafik 2 : Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja

TA 2011

Belanja Pegawai

Rp 918.119.

000,-

B.2.1.2 Belanja Pegawai

Realisasi belanja pegawai per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 918.119.000,-

sedangkan realisasi belanja pegawai per 30 Desember 2010 adalah sebesar Rp 0,-

terjadi kenaikan belanja pegawai sebesar 100 persen.

Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut:

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik/(Turun)

Belanja Honor Tetap 897.365.000Rp -Rp 100,00%

Belanja Lembur 20.754.000Rp -Rp 0,00%

Jumlah Belanja Bruto 918.119.000Rp -Rp 100,00%

Pengembalian Belanja -Rp -Rp 0,00%

Jumlah Belanja Neto 918.119.000Rp -Rp 100,00%

Belanja Barang

Rp 32.139.918.

589,-

B.2.1.3 Belanja Barang

Realisasi belanja barang per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 32.139.918.589,-

sedangkan realisasi belanja barang per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 0,-

Page 28: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Realisasi Anggaran - 16

Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut:

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik/(Turun)

Belanja Barang Operasional 922.747.718Rp -Rp 100,00%

Belanja Barang Non Operasional

7.455.691.540Rp -Rp 100,00%

Belanja Jasa 18.628.596.183Rp -Rp 100,00%

Belanja Pemeliharaan 347.394.775Rp -Rp 100,00%

Belanja Perjalanan Dalam Negeri

4.557.714.105Rp -Rp 100,00%

Belanja Perjalanan Luar Negeri 227.774.268Rp -Rp 100,00%

Jumlah Belanja Bruto 32.139.918.589Rp -Rp 100,00%

B.2.2.1.3. Belanja Modal

Realisasi belanja modal per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 3.721.288.000,-

sedangkan realisasi belanja modal per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 0,-

Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut:

Uraian 31 Desember 2011 30 Desember 2010 % Naik/(Turun)

Belanja Modal Tanah -Rp -Rp 0%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

3.201.600.500Rp -Rp 100%

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

519.687.500Rp -Rp 100%

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

-Rp -Rp 0%

Belanja Modal Fisik Lainnya -Rp -Rp 0%

Jumlah Belanja 3.721.288.000Rp -Rp 100%

3

Page 29: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 17

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

C.1. PENJELASAN UMUM NERACA

Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Uraian 30 Desember 2011 31 Desember 2010

% Naik/ (Turun)

Aset 24.038.673.790Rp -Rp 100,00%Kewajiban -Rp -Rp 0,00%Ekuitas Dana 24.038.673.790Rp -Rp 100,00%

Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp 24.038.673.790,- terdiri dari

Aset Lancar sebesar Rp 93.929.400,- dan Aset Tetap sebesar Rp

10.314.961.876,- Aset Lainnya sebesar Rp 13.629.782.514,-

Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp 0,-

Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp 24.038.673.790,-

terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp 93.929.400,- dan ekuitas dana

investasi sebesar Rp 23.944.744.390,-

Grafik komposisi neraca disajikan seperti dibawah ini :

24.038.673.790

0

24.038.673.790

0 0

0

0

5.000.000.000

10.000.000.000

15.000.000.000

20.000.000.000

25.000.000.000

30.000.000.000

Aset Kewajiban Ekuitas Dana

(dal

am

rib

ua

n)

2011

2010

Grafik 3 : Komposisi Neraca

Page 30: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 18

C.2. PENJELASAN PER POS NERACA

ASET

Aset Lancar

Kas di Bendahara

Pengeluaran Rp 0,-

C.2.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo kas di Bendahara Pengeluaran per tanggal 31 Desember 2011

sebesar Rp 0,- disebabkan oleh tutup buku akhir tahun pada Bendahara

Pengeluaran dan saldo Uang Persediaan (UP) telah disetorkan kembali

pada rekening negara.

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2011 adalah sbb:

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)

-Rp -Rp -Rp

Persediaan Rp

93.929.400,-

C.2.2 Persediaan

Nilai Persediaan secara total per 31 Desember 2011 sebesar Rp

93.929.400,- sedangkan per 31 Desember 2010 sebesar Rp 0,-

(persediaan dalam bentuk cetakan buku peraturan).

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)

93.929.400Rp -Rp 93.929.400Rp

Aset Tetap Rp

10.314.961.876,-

C.2.3 Aset Tetap

Nilai seluruh aset tetap per 31 Desember 2011 sebesar Rp

10.314.961.876,- yang terdiri atas tanah sebesar Rp 0,- Peralatan dan

Mesin sebesar Rp 7.424.512.705,- Gedung dan Bangunan Sebesar Rp

2.386.910.150,- dan Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp

503.539.021,-

Posisi aset tetap dan perbandingannya dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

No. Uraian 30 Desember 2011 31 Desember 2010% Naik / (Turun)

1 Tanah -Rp -Rp -

2 Peralatan dan Mesin 7.424.512.705Rp -Rp 100,00%

3 Gedung dan Bangunan 2.386.910.150Rp -Rp 100,00%

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 503.539.021Rp -Rp 100,00%

5 -Rp -Rp -

Jumlah 10.314.961.876Rp -Rp 100,00%

Page 31: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 19

Rp-

Rp1.000.000.000

Rp2.000.000.000

Rp3.000.000.000

Rp4.000.000.000

Rp5.000.000.000

Rp6.000.000.000

Rp7.000.000.000

Rp8.000.000.000

31 Desember 2011 31 Desember 2010

Tanah Peralatan dan Mesin

Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan

Grafik 4: Perbandingan Nilai Aset Tetap

Posisi aset tetap pada neraca dibandingkan dengan posisi aset tetap

pada SIMAK BMN dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Daftar Perbandingan Aset Tetap antara

Neraca dan SIMAK BMN per 31 Desember 2011

No. Uraian Aset Tetap dalam

Neraca

Aset Tetap dalam

SIMAK BMN Selisih

1 Tanah Rp - Rp -

Rp -

2 Peralatan dan Mesin Rp 7.424.512.705 Rp 7.424.512.705

Rp -

3 Gedung dan Bangunan Rp 2.386.910.150 Rp 2.386.910.150

Rp -

4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp 503.539.021 Rp 503.539.021

Rp -

JUMLAH Rp 10.3314.961.876 Rp 10.3314.961.876 Rp -

Peralatan dan Mesin Rp

7.424.512.705,-

C.2.4 Peralatan dan Mesin

Nilai Peralatan dan Mesin pada 31 Desember 2011 sebesar

Rp 7.424.512.705,- sedangkan pada 31 Desember 2010 sebesar

0,-

Page 32: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 20

Posisi Nilai Peralatan dan Mesin pada 31 Desember 2011 dan

perbandingan dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)

7.424.512.705Rp -Rp 7.424.512.705Rp

Mutasi/perubahan peralatan dan mesin sebesar Rp 7.424.512.

705,- tersebut adalah sbb:

Penambahan :Saldo Awal -Rp Pembelian 2.343.590.205Rp Transfer Masuk 5.080.922.500Rp Pengembangan -Rp Reklasifikasi Masuk -Rp

7.424.512.705Rp PenguranganTransfer Keluar -Rp Reklasifikasi Keluar -Rp Koreksi Nilai -Rp

-Rp Jumlah 7.424.512.705Rp

Gedung dan Bangunan

Rp 2.386.910.150,-

C.2.5 Gedung dan Bangunan

Nilai Gedung dan Bangunan sebesar Rp 2.386.910.150,-

Posisi Nilai Gedung dan Bagunan pada 31 Desember 2011 dan

perbandingan dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)

2.386.910.150Rp -Rp 2.386.910.150Rp

Mutasi/perubahan Nilai Gedung dan Bangunan sebesar Rp

2.386.910.150,- tersebut adalah sbb:

Page 33: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 21

Penambahan :Saldo Awal -Rp Pembelian 388.272.550Rp Transfer Masuk 1.998.637.600Rp Pengembangan -Rp Reklasifikasi Masuk -Rp

2.386.910.150Rp PenguranganTransfer Keluar -Rp Reklasifikasi Keluar -Rp Koreksi Nilai -Rp

-Rp Jumlah 2.386.910.150Rp

Jalan, Irigasi dan

Jaringan Rp 503.

539.021,-

C.2.6 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp 503.539.021,-

Posisi Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan pada 31 Desember 2011 dan

perbandingan dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011 31 Desember 2010Kenaikan /

(penurunan)503.539.021Rp -Rp 503.539.021Rp

Mutasi/perubahan Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp

503.539.021,- tersebut adalah sbb:

Penambahan :Saldo Awal -Rp Pembelian 481.039.021Rp Transfer Masuk 22.500.000Rp Pengembangan -Rp Reklasifikasi Masuk -Rp

503.539.021Rp PenguranganTransfer Keluar -Rp Reklasifikasi Keluar -Rp Koreksi Nilai -Rp

-Rp Jumlah 503.539.021Rp

Aset Lainnya Rp

13.629.782.514,-

C.2.7 Aset Lainnya

Nilai Aset Lainnya sebesar Rp 13.629.782.514,-

Posisi Aset Lainnya yaitu dalam bentuk Aset Tak Berwujud pada 31

Desember 2011 dan perbandingan dengan 31 Desember 2010 adalah

sebagai berikut:

Page 34: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 22

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)

13.629.782.514Rp -Rp 13.629.782.514Rp

Mutasi/perubahan Nilai Aset Tak Berwujud sebesar Rp

13.629.782.514,- tersebut adalah sbb:

Penambahan :Saldo Awal -Rp Pembelian 13.629.782.514Rp Transfer Masuk 28.880.050Rp Pengembangan -Rp Reklasifikasi Masuk -Rp

13.658.662.564Rp PenguranganTransfer Keluar -Rp Reklasifikasi Keluar -Rp Koreksi Nilai 28.880.050Rp

28.880.050Rp Jumlah 13.629.782.514Rp

KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban Jangka

Pendek Rp 0,- C.2.8 Uang Muka dari KPPN

Kewajiban jangka pendek berupa uang muka dari KPPN pada 31

Desember 2011 sebesar Rp 0,- sedangkan pada 31 Desember 2010

sebesar Rp 0,-

Uang muka dari KPPN pada 31 Desember 2011 dan perbandingan

dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2010 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)

-Rp -Rp -Rp

EKUITAS

Ekuitas Dana Lancar Rp

93.929.400,- Ekuitas Dana Lancar

C.2.9 Cadangan Persediaan

Ekuitas Dana Lancar berupa Cadangan Persediaan pada 31 Desember

2011 sebesar Rp 93.929.400,- sedangkan pada 31 Desember 2010

sebesar Rp 0,- (Cadangan Persediaan dalam bentuk cetakan buku

peraturan).

Cadangan Persediaan pada 31 Desember 2011 dan perbandingan

Page 35: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 23

dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kenaikan / (penurunan)

93.929.400Rp -Rp 93.929.400Rp

Mutasi/perubahan Nilai Cadangan Persediaan sebesar Rp 93.929.400,-

tersebut adalah sbb:

Penambahan :Saldo Awal -Rp Pembelian -Rp Transfer Masuk 99.880.250Rp Pengembangan -Rp Reklasifikasi Masuk -Rp

99.880.250Rp PenguranganTransfer Keluar -Rp Reklasifikasi Keluar -Rp Koreksi Nilai -Rp Pemakaian 5.950.850Rp

Jumlah 93.929.400Rp

Ekuitas Dana Investasi

Rp 23.944.744.390,- Ekuitas Dana Investasi

C.2.10 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

Ekuitas Dana Investasi yang Diinvestasikan Dalam Aset Tetap pada 31

Desember 2011 sebesar Rp 10.314.961.876,- sedangkan pada 31

Desember 2010 sebesar Rp 0,- terdapat kenaikan sebesar Rp

10.314.961.876,-

Cadangan Persediaan pada 31 Desember 2011 dan perbandingan

dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut

31 Desember 2011 31 Desember 2010Kenaikan /

(penurunan)10.314.961.876Rp -Rp 10.314.961.876Rp

C.2.11 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya

Ekuitas Dana Investasi yang Diinvestasikan pada 31 Desember 2011

Rp 13.629.782.514,- sedangkan pada 31 Desember 2010 sebesar Rp

0,-

Ekuitas Dana Investasi yang Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya pada

31 Desember 2011 dan perbandingan dengan 31 Desember 2010

adalah sebagai berikut

Page 36: Laporan Keuangan Bpp Spam

Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca - 24

31 Desember 2011 31 Desember 2010Kenaikan /

(penurunan)13.629.782.514Rp -Rp 13.629.782.514Rp

Pengungkapan Penting

Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA

D.1. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK

Daftar temuan sementara dan tindak lanjutnya sebagaimana format

terlampir.

D.2 REKENING PEMERINTAH

Rekening Bendahara Pengeluaran Satker Sekretariat BPPSPAM sebagai

berikut:

Nomor Rekening : 126-000-458-6144

Bank : BANK MANDIRI CAPEM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

D.3 INFORMASI BELANJA SECARA AKRUAL

Tidak terdapat informasi belanja secara akrual baik berupa kewajiban

yang masih harus dibayar maupun dalam bentuk belanja dibayar dimuka.